Di susun oleh:
Ria Hikmarina
(F0B020007)
Dosen Pengampu:
Indra Lasmana Tarigan, S. Pd., M, Sc.
Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan yang Mahakuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis telah
dapat menyusun makalah “Vitamin A” yang merupakan tugas dari mata Analisis
Kimia Pangan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Analisis Kimia
Pangan dan semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.
Makalah yang penulis susun ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis terbuka terhadap saran dan kritikan yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang.
Mudah-mudahan saja makalah ini memberikan manfaat kepada semua
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Terima kasih.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan
dapatmelakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan
memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi,
tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolism di
dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Di
samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Dalam penentuan apakah makanan itu mengandung vitamin apa tidak,
diperlukan suatu pengujian agar dapat mengetahui kadar vitamin yang ada
seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B8, B9, B12, C, D, E, dan K. Dengan
mengetahui kadar vitamin yang ada dalam bahan pangan, maka kita dapat
mengetahui kadar vitamin yang diperlukan oleh tubuh kita agar tidak terjadi
kekurangan vitamin yang dapat mengganggu kesehatan tubuh kita.
3. Biji-bijian
7. Hasil olahan
Selain vitamin A alami ada juga yang berasal dari olahan seperti
kelapa susu, mentega, minyak ikan, minyak kelapa sawit, tepung ikan serta
tepung susu.
Tes amperometri
1. Pereaksi
Latutan Tetra-n-butulammonium hidroksida 0,1 N dalam 2-propanol;
larutan 56 mg butilhidroksitoluen dalam25 mL 2-propanol.
2. Alat
Seperangkat KCKT yang dilengkapi dengan detector fluoresen
3. Prosedur Kerja
Cara kerja
a. Larutan uji
Di timbang seksama jumlah lebih kurang 2,5 gram sampel
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL, ditambahkan 2,5 mL n-
pentena, dikocok hingga larut, Kemudian ditambahkan 2 mL
larutan butilhidroksitoluena dan 10 mL larutan tetra-n-butil
amonium hidroksida 0,1 N dalam 2-propanol, dikocok perlahan
dan disonikasi selama 5 menit. Larutan diencerkan dengan 2-
propanol hingga tanda, disaring menggunakan penyaring
membrane 6,4µm dan dilakukan sonikasi selama 10 menit (larutan
A)
b. Larutan baku
Larutan baku induk (1600 UI/mL)
Ditimbang seksama sejumlah lebih kurang 23,5 mg baku
pembanding Vitamin a palmitat 1.700.000 UI/g (setara dengan
40.000 UI), dimasukan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan
2,5 mL n-pentan, dikocok hingga larut kemudian ditambah 8
mL larutan butilhidroksitoluena dan larutan diencerkan dengan
2-propanol hingga tanda (larutan B).
Larutan baku antara (64 UI/mL)
Larutan baku induk dipipet 4 mL (setara dengan 6400 UI),
dimasukan ke dalam labu ukur 25 mL, ditambahkan 40 mL
larutan terta-n-butilammonium hidroksida 0,1 n dalam 2-
propanol, dikocok perlahan atau disonikasi selama 5
menit.larutan diencerkan dengan 2-propanol hinggal tanda
(larutan C)
Larutan baku kerja
Dibuat larutan baku seri dengan kadar masing-masing larutan
setara dengan 1,28; 2,56; 5,12; 7,68; 10,24; 12,80; 17,92;
20,48 dan 23,04 UI/mL, yang dibuat dengan cara memipet
larutan baku induk antara 64 UI/mLmasing-masing sejumlah :
0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 7,0; 8,0 dan 9,0 mL, dimasukan
kedalam labu ukur 25 mL dan diencerkan dengan 2-propanol
sampao tanda, larutan disaring menggunakan penyaring
membrane 0,45 µm dan dilakukan sonikasi selama 10 menit
(larutan D)
c. Latutan balanko
Larutan balnko dibuat dengan cara yang sama seperti
larutan uji tanpa sampel (larutan E)
d. Cara penetapan
Larutan E, D dan A masing-masing disuntikan ke dalam alat
kromatografi cair kerja kinerja tinggi dengan kondisi sebagai
berikut:
Kolom : Oktadesilsilane, 5 µm, 250 mm x 4 mm
Detector : Fluoresen pada Panjang gelombang eksitasi
325 nm dan Panjang gelombang emisi 470 nm.
Laju aliran : 0,8 mL/menit
Fase gerak : Metanol derajat KCKT
Volumen penyutikan : 20 µL
CspxF
Kadar Vitamin A (UI/g) =
W
Keterangan :
Csp : Kadar vitamin a yang diperolah dari perhitungan
menggunakan kurva kalibrasi (UI/mL)
F : Faktor pengenceran (mL)
W : Bobot (g)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin A lebih banyak bersumber dari sayur-sayuran dan buah-
buahan, mentega, minyak ikan, dan minyak kepala sawit. Vitamin A
berfungsi untuk proses pertumbuhan, pembentukan indra pengelihatan, untuk
memelihara kulit, untuk kesehatan gigi, melindungi dari infeksi dan
menangkal radikal bebas. Dalam analisis nya vitamin A biasanya di gunakan
metode spetrofotometri, kolorimeter dan HPLC.
3.2 Saran
Dari makalah ini, diharapkan pembaca mengerti dan memahami tentang
vitamin A dan dan analisis nya. Pembaca juga diharapkan dapat mengambil
manfaat dari makalah yang telah kami susun. Kritik dan saran sangat kami
harapkan untuk memperbaiki penulisan makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier dan Sunita. 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Ayulina, Diah dkk. 2004. Biologi SMA kelas IX. Jakarta : Esis.
Eitenmililler, Ronald R., lin Y. and W. O. Landen, Jr., 2008. Vitamin Analysis for
The, Health and Food Sciences, Ed. 2 nd, CRC Press Taylor & Francis
Group, London.
Hartono dan Andry. 1990. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta : EGC.
Slamet Sudarmadji, et al. 2010. Analisis Bahan makanan dan pertanian. Liberty :
Yogyakarta.