Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TENTANG VITAMIN A

Di susun oleh:
Ria Hikmarina
(F0B020007)

Dosen Pengampu:
Indra Lasmana Tarigan, S. Pd., M, Sc.

PROGRAM STUDI D-III ANALIS KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT Tuhan yang Mahakuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis telah
dapat menyusun makalah “Vitamin A” yang merupakan tugas dari mata Analisis
Kimia Pangan.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dan masukan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah Analisis Kimia
Pangan dan semua pihak yang telah membantu tersusunnya makalah ini.
Makalah yang penulis susun ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis terbuka terhadap saran dan kritikan yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan makalah ini pada masa yang akan datang.
Mudah-mudahan saja makalah ini memberikan manfaat kepada semua
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Terima kasih.

Jambi, 15 Mei 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan
dapatmelakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan
memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi,
tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolism di
dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh
senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Di
samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat
menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Dalam penentuan apakah makanan itu mengandung vitamin apa tidak,
diperlukan suatu pengujian agar dapat mengetahui kadar vitamin yang ada
seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B8, B9, B12, C, D, E, dan K. Dengan
mengetahui kadar vitamin yang ada dalam bahan pangan, maka kita dapat
mengetahui kadar vitamin yang diperlukan oleh tubuh kita agar tidak terjadi
kekurangan vitamin yang dapat mengganggu kesehatan tubuh kita.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Vitamin?
2. Apa saja sumber bahan pangan yang dapat menghasilkan vitamin A?
3. Apa saja fungsi vitamin A bagi tubuh manusia?
4. Bagaimana analisis vitamin A dalam bahan pangan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari vitamin
2. Untuk mengetahui sumber bahan pangan yang dapat menghasilkan
vitamin A
3. Untuk mengetahui fungsi vitamin A bagi tubuh manusia
4. Untuk mengetahui analisis vitamin A dalam bahan pangan

1.4 Manfaat Penulisan


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
mata kuliah Analisis Bahan Pangan. Makalah ini juga bermanfaat sebagai
sumber pengetahuan bagi pembaca tentang Vitamin A.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme. Di pandang dari sisi enzimologi
(ilmu tentanh enzim), vitami adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang di
katalis oleh enzim. Istilah "vitamin" sebenar nya sudah tidak tepat untuk di
pakai dalam pengertian biokimia karena tidak memiliki kesamaan struktur
tetapi akhirnya di pertahankan dalam konteks ilmu kesehatan dan gizi. Nama
ini berasal dari gabungan kata bahasa latin vita yang artinya "hidup" dan
amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin di anggap demikian. Kelak di
ketahui bahwa banyak vitamin sama sekali tidak memiliki atom N.
Vitamin A atau dikenal juga dengan nama retinol merupakan vitamin yang
sangat diperlukan tubuh. Selama ini kebanyakan dari kita hanya mengenal
vitamin A sebagai vitamin yang berfungsi menjaga kesehatan mata. Namun,
sebenarnya fungsi dari vitamin ini sangatlah banyak. Retinol adalah bentuk
hewan vitamin A yang disimpan dalam hati setelah penyerapan yang dan
digunakan oleh tubuh ketika dibutuhkan. dengan menelan tertentu buah-
buahan sayuran biji-bijian dan suplemen anda dapat memastikan asupan
vitamin A anda terpenuhi. Rata-rata orang harus mengkonsumsi setidaknya
900 mikrogram vitamin A per hari dan tidak lebih dari 3000 mikrogram.
1.2 Sumber Bahan Pangan yang Menghasilkan Vitamin A
1. Sereal
Berasal dari jagung kuning dan gandum
2. Umbi-umbian

Umbi-umbian yang mengandung banyak vitamin A adalah ubi


kuning, ubi kuning kukus, ubi jalar merah, ubi rambat merah.

3. Biji-bijian

Dari biji-bijian atau kacang-kacangan adalah kacang ercis dan


kacang merah
4. Sayuran
Sayuran yang mengandung banyak vitamin A diantaranya bakung,
bayam, bayam keripik goreng, bunkil daun talas, bayam merah, daun
genjer, daun jambu, daun jambu mete, daun kacang panjang, gandaria,
kacang panjang, kankung, kol cina, labu kuning, pak soy, rumput laut,
sawi, semangi dan wortel.
5. Buah-buahan
Contohnya adalah apel, buah negeri, kesemek, mangga, pepeya,
pisang, sawo serta sukun.
6. Hewani

Sumber vitamin A hewani berasal dari daging ayam, bebek, ginjal


domba, hati sapi, hati ayam, sosis hati, berbagai jenis ikan, dan telur ikan

7. Hasil olahan
Selain vitamin A alami ada juga yang berasal dari olahan seperti
kelapa susu, mentega, minyak ikan, minyak kelapa sawit, tepung ikan serta
tepung susu.

2.3 Fungsi Vitamin A bagi tubuh manusia


Sebagai salah satu komponen gizi, vitamin diperlukan memperlancar
proses metabolisme tubuh, dan tidak berfungsi menghasilkan energi. Vitamin
terlibat dalam proses enzimatik. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah
sedikit, tetapi jika kebutuhan sedikit itu di abaikan, akan mengakibatkan
terganggunya metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsi nya tidak dapat
digantikan oleh senyawa lain. Kondisi kekurangan vitamin di sebut
avitaminos.
Berikut ini adalah fungsi vitamin A bagi manusia selain untuk
kesehatan mata:
1. Mengoptimalkan perkembangan janin vitamin A sangat penting bagi ibu
hamil karena sifatnya mudah larut dalam air dan lemak sehingga
diperlukan untuk kesehatan si jabang bayi seperti Membantu
perkembangan sel mata organ mata dan untuk pertumbuhan tulang untuk
kesehatan kulitnya dan Membantu perkembangan jantung.
2. Menghambat sel kanker payudara, berdasarkan penelitian terbaru
Ilmuwan asal Amerika diungkapkan bahwa vitamin A ini dapat
menghambat pertumbuhan kanker yang sering menyerang wanita yaitu
kanker payudara walau tidak secara langsung. Namun bentuk turunannya
berupa asam retinoat atau retinol inilah yang akan menghambat
pertumbuhan jaringan kanker itu sendiri
3. Meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas. Vitamin A yang
mengandung retinil palmitat dan retinil asetat dapat mencegah infeksi
dari berbagai macam organisme kecil yang dapat merugikan tubuh
seperti bakteri yang mencoba masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan
dan makanan.
4. Menghambat proses penuaan dini. Vitamin A ini sendiri dapat
menghasilkan antioksidan yang mana bisa menangkal radikal bebas.
Radikal bebas ini adalah udara yang tidak bersih yang terhirup oleh organ
pernapasan kita karena semakin tinggi reaksi antioksidan itu sendiri maka
semakin banyak polusi yang akan masuk kedalam tubuh. Namun dengan
vitamin A ini maka kerusakan akibat radikal bebas dapat dicegah untuk
memperlambat proses penuaan dini.

Penyakit paru-paru autoimun dan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut)


penyakit paru ini akibat kurangnya berbagai vitamin termasuk vitamin A,
biasanya penyakit autoimun pada paru-paru ini menyerang orang dewasa
yang punya kebiasaan merokok namun dapat juga menyerang bayi jika
kekurangan asupan vitamin A karena menurut tabel definisi vitamin bahwa
vitamin A memberikan pengaruh lebih besar terhadap sel T pada tubuh sel T
inilah yang berpengaruh pada imunitas tubuh.
Gejala-gejala kelebihan vitamin A yang ditemukan antara lain secara
umum adalah pandangan mata kabur, penurun nafsu makan, kepala pusing
atau sakit, lemas, hipotensi atau ejakulasi dini, mual, osteoporosis kemudian
juga adanya perubahan pada kulit dan rambut seperti kerontokan rambut,
sensitifitas pada cahaya matahari, kulit dan rambut berminyak gatal pada
kulit warna kuning pada kulit dan juga membesar payudara pada laki-laki
sedangkan kelebihan vitamin A ini secara akut akan menyebabkan kadar
kalsium yang terlalu tinggi gangguan ginjal gangguan hati dan kanker prostat

1.3 Analisis Vitamin A Dalam Bahan Pangan


Vitamin A merupakan salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak.
Berikut adalah metode analisis vitamin A dalam bahan pangan:
1. Metode kolorimeter dan spektrofotometri
Kolorimetri merupakan suatu metoda analisa kimia yang
didasarkan pada tercapainya kesamaan besaran warna antara larutan
sampel dengan larutan standar dengan menggunakan sumber cahaya
polikromatis dan detektor mata. Metoda ini didasarkan pada penyerapan
cahaya tampak dan energi radiasi lainnya oleh suatu larutan.

Metoda ini dapat diterapkan untuk penentuan komponen zat warna


ataupun komponen yang belum bewarna, namun dengan menggunakan
reagen pewarna yang sesuai dapat menghasilkan senyawa bewarna yang
merupakan fungsi dari kandungan komponennya. Jika telah tercapai
kesamaan warna berarti jumlah molekul zat penyerap yang dilewati sinar
pada kedua sisi tersebut telah sama dan ini dijadikan dasar perhitungan.
kolorimetri terbagi atas 2 metoda, yaitu :

a. Kolorimetri visual, menggunakan mata sebagai detektor.  


b. Fotometri, menggunakan fotosel sebagai detektornya.
Metoda kolorimetri visual merupakan metoda yang konvensional
dan sudah jarang digunakan karena tidak akurat. Hal ini disebabkan
karena mata hanya sebagai detektor untuk melihat kesamaan warna,
bukan sebagai alat ukur intensitas absorbsi.

Fluorometric assay & Chemiluminescence assay

Vitamin tertentu memiliki kemampuan untuk menghasilkan


fluoresensi ketika direaksikan dengan fluorophore a. Fluoresensi ini
berbanding lurus dengan konsentrasi vitamin. Dalam tes
Chemiluminescence, luminol digunakan untuk bereaksi dengan
vitamin bunga. Campuran disuntikkan pada tingkat dikontrol melalui
kapiler di mana 'reaksi kinetik' diukur dan diberikan pengukuran
kuantitatif. Keuntungan dan kerugian yang mirip dengan tes
kolorimetri dan Spektrofotometri.

Tes amperometri

Beberapa vitamin dapat mengalami oksidasi elektro-kimia. Reaksi


ini pada penyebab elektroda perubahan potensial listrik yang
berbanding lurus dengan konsentrasi vitamin dalam sampel. Kerugian
utama dari metode ini adalah kurangnya spesifisitas dan jarang
digunakan, kadang-kadang secara paralel dengan HPLC untuk
konfirmasi hasil tertentu

2. Metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT/HPLC)


Kromatografi adalah metode suatu proses fisik yang digunakan
untuk memisahkan komponen-komponen dari suatu campuran senyawa
kimia. Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan komponen-
komponen campuran yang berdasarkan distribusi diferensial dari
komponen-komponen sampel diantara dua fasa, yaitu fasa gerak dan fasa
diam. Salah satu teknik kromatografi yang dimana fasa gerak dan fasa
diamnya menggunakan zat cair adalah HPLC (High Performance Liquid
Chromatography) atau didalam bahasa Indonesia disebut KCKT
(Kromatografi Cair Kinerja Tinggi).

Teknik HPLC merupakan suatu metode kromatografi cair-cair,


yang dapat digunakan baik untuk keperluan pemisahan maupun analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif dengan teknik HPLC didasarkan pada
pengukuran luas area standar. Pada prakteknya, metode pembandingan
area standar dan sampel kurang menghasilkan data yang akurat bila hanya
melibatkan suatu konsentrasi standar.

Ex: Penetapan Kadar Vitamin A dalam Minyak Goreng

1. Pereaksi
Latutan Tetra-n-butulammonium hidroksida 0,1 N dalam 2-propanol;
larutan 56 mg butilhidroksitoluen dalam25 mL 2-propanol.
2. Alat
Seperangkat KCKT yang dilengkapi dengan detector fluoresen
3. Prosedur Kerja
Cara kerja
a. Larutan uji
Di timbang seksama jumlah lebih kurang 2,5 gram sampel
dimasukkan ke dalam labu ukur 25 mL, ditambahkan 2,5 mL n-
pentena, dikocok hingga larut, Kemudian ditambahkan 2 mL
larutan butilhidroksitoluena dan 10 mL larutan tetra-n-butil
amonium hidroksida 0,1 N dalam 2-propanol, dikocok perlahan
dan disonikasi selama 5 menit. Larutan diencerkan dengan 2-
propanol hingga tanda, disaring menggunakan penyaring
membrane 6,4µm dan dilakukan sonikasi selama 10 menit (larutan
A)
b. Larutan baku
 Larutan baku induk (1600 UI/mL)
Ditimbang seksama sejumlah lebih kurang 23,5 mg baku
pembanding Vitamin a palmitat 1.700.000 UI/g (setara dengan
40.000 UI), dimasukan ke dalam labu ukur 25 ml, ditambahkan
2,5 mL n-pentan, dikocok hingga larut kemudian ditambah 8
mL larutan butilhidroksitoluena dan larutan diencerkan dengan
2-propanol hingga tanda (larutan B).
 Larutan baku antara (64 UI/mL)
Larutan baku induk dipipet 4 mL (setara dengan 6400 UI),
dimasukan ke dalam labu ukur 25 mL, ditambahkan 40 mL
larutan terta-n-butilammonium hidroksida 0,1 n dalam 2-
propanol, dikocok perlahan atau disonikasi selama 5
menit.larutan diencerkan dengan 2-propanol hinggal tanda
(larutan C)
 Larutan baku kerja
Dibuat larutan baku seri dengan kadar masing-masing larutan
setara dengan 1,28; 2,56; 5,12; 7,68; 10,24; 12,80; 17,92;
20,48 dan 23,04 UI/mL, yang dibuat dengan cara memipet
larutan baku induk antara 64 UI/mLmasing-masing sejumlah :
0,5; 1,0; 2,0; 3,0; 4,0; 5,0; 7,0; 8,0 dan 9,0 mL, dimasukan
kedalam labu ukur 25 mL dan diencerkan dengan 2-propanol
sampao tanda, larutan disaring menggunakan penyaring
membrane 0,45 µm dan dilakukan sonikasi selama 10 menit
(larutan D)
c. Latutan balanko
Larutan balnko dibuat dengan cara yang sama seperti
larutan uji tanpa sampel (larutan E)
d. Cara penetapan
Larutan E, D dan A masing-masing disuntikan ke dalam alat
kromatografi cair kerja kinerja tinggi dengan kondisi sebagai
berikut:
Kolom : Oktadesilsilane, 5 µm, 250 mm x 4 mm
Detector : Fluoresen pada Panjang gelombang eksitasi
325 nm dan Panjang gelombang emisi 470 nm.
Laju aliran : 0,8 mL/menit
Fase gerak : Metanol derajat KCKT
Volumen penyutikan : 20 µL

Kadar vitamin A dalam contoh di hitung menggunakan rumus


sebagai berikut:

CspxF
Kadar Vitamin A (UI/g) =
W
Keterangan :
Csp : Kadar vitamin a yang diperolah dari perhitungan
menggunakan kurva kalibrasi (UI/mL)
F : Faktor pengenceran (mL)
W : Bobot (g)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Vitamin A lebih banyak bersumber dari sayur-sayuran dan buah-
buahan, mentega, minyak ikan, dan minyak kepala sawit. Vitamin A
berfungsi untuk proses pertumbuhan, pembentukan indra pengelihatan, untuk
memelihara kulit, untuk kesehatan gigi, melindungi dari infeksi dan
menangkal radikal bebas. Dalam analisis nya vitamin A biasanya di gunakan
metode spetrofotometri, kolorimeter dan HPLC.
3.2 Saran
Dari makalah ini, diharapkan pembaca mengerti dan memahami tentang
vitamin A dan dan analisis nya. Pembaca juga diharapkan dapat mengambil
manfaat dari makalah yang telah kami susun. Kritik dan saran sangat kami
harapkan untuk memperbaiki penulisan makalah yang selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier dan Sunita. 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.

Ayulina, Diah dkk. 2004. Biologi SMA kelas IX. Jakarta : Esis.

Eitenmililler, Ronald R., lin Y. and W. O. Landen, Jr., 2008. Vitamin Analysis for
The, Health and Food Sciences, Ed. 2 nd, CRC Press Taylor & Francis
Group, London.

Hartono dan Andry. 1990. Asuhan Nutrisi Rumah Sakit. Jakarta : EGC.

Khopkar, S.M., 2003, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI Press, Jakarta.

Slamet Sudarmadji, et al. 2010. Analisis Bahan makanan dan pertanian. Liberty :
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai