Anda di halaman 1dari 36

“VITAMIN, KARAKTERISTIK, DAN METABOLISME DALAM TUBUH”

1|Kelompok 4
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa ta’ala. Shalawat dan salam
selalu tercurahkan kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Berkat
limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Vitamin, Karakteristik, dan Metabolisme dalam Tubuh” guna memenuhi
tugas mata kuliah Dasar Gizi.

Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan
materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua serta
dosen sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang apa itu
vitamin, macam-macam vitamin, fungsi vitamin, karakteristik vitamin, bagaimana
metabolisme vitamin dalam tubuh dan contoh kasusnya serta solusi atas kasus
tersebut.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Muslim Indonesia. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami
meminta masukannya demi perbaikan makalah di masa yang akan datang dan
kami juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun
guna kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 19 Mei 2019

Penyusun

2|Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ 2

DAFTAR ISI........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG............................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH........................................................................... 5
C. TUJUAN………………………………....................………...……......... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. VITAMIN.................................................................................................. 6
1) Pengertian Vitamin...........................................................................6
2) Macam – Macam, Fungsi, Sumber dan Akibat Kekurangan
Vitamin..............................................................................................6
3) Tahun Penemuan Vitamin Alami Dan Sumbernya.........................15
4) Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin....................................16
5) Contoh Kasus Terkait Vitamin Serta Solusi Kasus Tersebut..........20
B. KARAKTERISTIK VITAMIN............................................................... 21
C. METABOLISME VITAMIN DALAM TUBUH.................................... 26
1) Pengertian Metabolisme..................................................................26
2) Metabolisme Vitamin......................................................................28
3) Metabolisme Vitamin......................................................................28

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN........................................................................................ 34
B. SARAN.................................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 36

3|Kelompok 4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Istilah vitamin pertama kali digunakan oleh Cashimir Funk dipolandia pada
tahun 1912, yaitu ketika penemuan zat dalam dedak beras yang dapat
menyebabkan beri beri. Zat tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk hidup “vita” dan
mengandung unsur N (amine). Sehingga diberi istilah VITAMIN.
Vitamin adalah senyawa senyawa organik tertentu / nutrisi yang diperlukan
dalam jumlah kecil (mikronutrien) dalam diet seseorang tetapi esensial untuk
reaksi metabolisme dalam sel dan penting dalam melangsungkan pertumbuhan
normal serta memelihara kesehatan.
Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor(elemen pembantu) untuk
reaksi enzimatik. Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh
lainnya , termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf dan system
kekebalan tubuh dan pembekuan darah.
Metabolisme atau metabolismos memiliki makna perubahan yang berasal dari
Yunani dan diartikan oleh para ahli menjadi beberapa makna. Metabolisme
merupakan seluruh reaksi kimia yang ada atau terjadi pada suatu organisme
hingga tingkat yang paling kecil atau seluler. Metabolisme juga merupakan suatu
proses pembuatan atau pembentukan energi yang diperlukan oleh tubuh pada
makhluk hidup. Dengan kata lain, metabolisme adalah suatu proses dalam tubuh
yang mana pada proses ini zat gizi diubah menjadi energi. Energi yang dihasilkan
dari proses metabolisme selanjutnya akan digunakan untuk segala macam
kegiatan seperti berpikir dan bernapas serta berbicara. Oleh karena itu, suatu
makhluk hidup yang memiliki metabolisme tubuh kurang baik akan kesulitan
melakukan aktivitasnya. Metabolisme juga kerap disamakan dengan makna proses
mencerna padahal keduanya memiliki beda yang mencolok yang belum banyak
diketahui. Proses mencerna adalah proses yang ada di dalam tubuh dengan ciri
mengolah dan memecah makanan yang masuk menjadi zat gizi.

4|Kelompok 4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud vitamin?
2. Apa saja macam – macam, fungsi, sumber dan akibat kekurangan vitamin?
3. Tahun berapa penemuan vitamin alami dan sumbernya?
4. Apa saja akibat apabila kelebihan dan kekurangan vitamin?
5. Jelaskan contoh kasus terkait vitamin beserta solusi kasus tersebut?
6. Apa saja karakteristik dari vitamin?
7. Apa yang dimaksud metabolisme?
8. Apa yang dimaksud metabolisme vitamin?
9. Bagaimana proses metabolisme?

C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui apa itu vitamin
2. Agar dapat mengetahui macam – macam, fungsi, sumber dan akibat
kekurangan vitamin
3. Agar dapat mengetahui tahun penemuan vitamin alami dan sumbernya
4. Agar dapat mengetahui akibat dari kelebihan dan kekurangan vitamin
5. Agar dapat mengetahui contoh kasus terkait vitamin serta solusi kasus
tersebut
6. Agar dapat mengetahui apa saja karakteristik dari vitamin
7. Agar dapat mengetahui apa itu metabolisme
8. Agar dapat mengetahui apa itu metabolisme vitamin
9. Agar dapat mengetahui proses metabolisme vitamin dalam tubuh

5|Kelompok 4
BAB II

PEMBAHASAN

A. VITAMIN
1. Pengertian Vitamin

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa


organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Kata
‘vitamin’ berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan
amina (amine) yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom
nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Istilah "vitamin"
sebenarnya sudah tidak tepat untuk dipakai tetapi akhirnya dipertahankan dalam
konteks ilmu kesehatan dan gizi. Telah diketahui bahwa banyak vitamin yang
sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang
enzim), vitamin adalah kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim.
Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang secara normal.

Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh kita yang berfungsi untuk mamsbantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan
dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan
memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita.

2. Macam – Macam, Fungsi, Sumber dan Akibat Kekurangan Vitamin

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh
dan berkembang dengan baik. Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan
menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang
larut dalam lemak. Hanya terdapat 2 vitamin yang larut dalam air, yaitu B dan C,
sedangkan vitamin lainnya, yaitu vitamin A, D, E, dan K bersifat larut dalam
lemak. Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa

6|Kelompok 4
(lemak) dan di dalam hati. Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan
ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya dapat disimpan
beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain dapat bertahan
hingga 6 bulan lamanya di dalam tubuh.

Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, jenis vitamin larut dalam air
hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang
bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin
yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian
tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh bersama
urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin larut air secara
terus-menerus.

 Vitamin larut dalam air

Jenis vitamin C dan semua golongan vitamin B ini larut dalam air hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama
aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin yang
terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian
tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera dibuang tubuh
bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan vitamin
larut air secara terus-menerus, diantaranya sebagai berikut.

4) Vitamin C (asam askorbat)

Vitamin C (Asam Askorbat) banyak memberikan manfaat bagi kesehatan


tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C juga berfungsi sebagai senyawa
pembentuk kolagen yang merupakan protein penting penyusun jaringankulit,
sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya. Vitamin C merupakan senyawa
antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di
sekitar lingkungan kita. Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal
radikal bebas, vitamin C dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam
tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker,

7|Kelompok 4
dapat diturunkan. Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan
struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin ini juga
berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme
inilah vitamin C berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu
mencegah berbagai jenis penyakit.

Sumber vitamin C terdapat pada Jeruk, strawberry, anggur, tomat,


brokoli, kentang.

Akibat kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan


nyeri pada persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh
dapat menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya
sel darah merah.

5) Vitamin B1 (Thiamin)

Vitamin B1, yang dikenal juga dengan nama Tiamin, merupakan salah satu
jenis vitamin yang memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh
untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses
metabolisme protein danlemak.

Sumber yang mengandung vitamin B1 yaitu gandum, nasi, daging, susu,


telur, dan tanaman kacang-kacangan.

Akibat kekurangan vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai gangguan,


seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri,
gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf.

6) Vitamin B2 (Riboflavin)

Vitamin B2 (Riboflavin) banyak berfungsi penting dalam metabolisme di


tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu

8|Kelompok 4
kompenen koenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide,FMN) dan
flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini
berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekulsteroid, sel darah
merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh,
seperti kulit, rambut, dan kuku.

Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang


kedelai, kuning telur, dan susu.

Akibat kekurangan vitamin B2 akan menyebabkan menurunnya daya tahan


tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.

7) Vitamin B3 (Niacin)

Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah Niasin. Vitamin ini berfungsi


penting dalam metabolismekarbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki
peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi,
penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat
dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.

Sumber vitamin B3 terdapat pada makanan hewani, seperti ragi, hati,


ginjal, daging unggas, dan ikan. Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan
lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain
gandum dan kentang manis.

Akibat kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan tubuh mengalami


kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan
mual.

8) Vitamin B5 (Asam Pantotenat)

9|Kelompok 4
Vitamin B5 (Asam Pantotenat) banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di
dalam tubuh. vitamin B5 berfungi besar dalam berbagai jenis metabolisme,
seperti dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak. Peranan lain
vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara sistem saraf pusat
dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan
hormon tubuh.

Sumber vitamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis variasi


makanan hewani, mulai dari daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan
nabati, seperti sayuran hijau dan kacang hijau.

Akibat kekurangan vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan


bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta
kesulitan untuk tidur.

9) Vitamin B6 (Pridoksin Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin )

Vitamin B6, atau dikenal juga dengan istilah Piridoksin, merupakan


vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin ini berfungsi sebagai
salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan
energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid danfosfolipid.
Selain itu, vitamin ini juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan
memproduksi antibodi sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen
atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh.

Sumber vitamin B6 ini merupakan salah satu jenis vitamin yang mudah
didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, jagung, kacang-
kacangan, daging, dan ikan.

Akibat kekurangan vitamin B6 dalam jumlah banyak dapat menyebabkan


kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

10) Vitamin B7 (Biotin)

10 | K e l o m p o k 4
Vitamin B7 atau di kenal Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-
reaksi yang menyangkut penambahan atau pengeluaran karbon dioksida
kepada atau dari senyawa aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan
biotin sebagai koenzim. Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran
NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan
serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA
membutuhkan biotin. Secara metabolic, biotin erat kaitannya dengan asam
folat, asam pantetonat, dan vitamin B12.

Sumber vitamin B7 terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam


tubuh dapat disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah
hati, kuning telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan
buah-buahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan
buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologic
biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur
mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan di lepas.
Devidin mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.

Akibat kekurangan vitamin B7 dapat menimbulkan penyakit Dermatitis,


Hyperesthesia dan Paresthesia, Keratokonjungtivitis, Anorexia, Anemia dan
terganggunya fungsi jantung.

11) Vitamin B9 (Asam Folat)

Vitamin B9 atau Asam Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang
berfungsi penting dalam sintesa sel-sel baru. Asam Folat dibutuhkan untuk
pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang dan
untuk pendewasaannya. Asam Folat berperan sebagai pembawa karbon
tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak
menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan
gangguan saraf tetap bertahan.

11 | K e l o m p o k 4
Sumber vitamin B9 terdapat luas dalam bahan makanan terutama dalam
bentuk poliglutamat. Asam Folat terutama terdapat didalam sayuran hijau,
hati, daging tanpa lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan
jeruk.

Akibat kekurangan vitamin B9 dapat menyebabkan terganggunya fungsi


otak, pertumbuhan tulang belakang, sariawan, diare.

12) Vitamin B12 (Sianokobalamin)

Vitamin B12 atau Sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya


khusus diproduksi oleh hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Oleh
karena itu, vegetarian sering kali mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat
kekurangan vitamin ini. Vitamin ini banyak berfungsi dalam metabolisme
energi di dalam tubuh. Vitamin B12 juga termasuk dalam salah satu jenis
vitamin yang berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.

Sumber makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12 yaitu
daging daging, telur, susu, hati dan ragi (makanan hasil fermentasi).

Akibat kekurangan vitamin B12 ini akan menyebabkan anemia


(kekurangan darah), mudah lelah lesu, dan iritasi kulit.

 Vitamin larut dalam lemak

Setiap vitamin larut lemak A, D, E, dan K, atau di singkat (ADEK)


mempunyai peranan faali tertentu dalam tubuh. Sebagian vitamin lipida larut
lemak diabsorsi bersama lipida lain. Absorsi membutuhkan cairan empedu dan
pankreas. Vitamin larut lemak diangkut ke hati melalui sistem limfe sebagai
bagian dari lipoprotein, disimpan di berbagai jaringan tubuh dan biasanya
tidak dikeluarkan melalui urin.

Vitamin yang larut dalam lemak memiliki sifat-sifat umum, antara lain :

12 | K e l o m p o k 4
- Tidak terdapat di semua jaringan
- Terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen
- Memiliki bentuk prekusor atau provitamin
- Menyusun struktur jaringan tubuh
- Diserap bersama lemak
- Disimpan bersama lemak dalam tubuh
- Diekskresi melalui feses
- Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh
cahaya, oksidasi dan lain sebagainya.

1) Vitamin A (Retinol)

Vitamin A, yang juga dikenal dengan nama Retinol, merupakan vitamin


yang berfungsi dalam pembentukkan indra penglihatan yang baik, terutama di
malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen mata di
retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan
kulit dan imunitas tubuh.Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas,
cahaya matahari, dan udara.

Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, antara lain susu,


ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan kuning), dan juga
buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah,
wortel, pisang, dan pepaya).

Akibat kekurangan vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan


katarak. Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami
infeksi saluran pernafasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi kulit
yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan
keracunan pada tubuh. Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain pusing-
pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan pingsan.Selain itu, bila
sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A di dalam tubuh juga dapat

13 | K e l o m p o k 4
menyebabkan kerabunan, terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan
hati, dan iritasi kulit.

2) Vitamin D (Kalsiferol / Colecalciferol )

Vitamin D (Kalsiferol) ini dapat berfungsi membantu metabolisme


kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D
saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah
maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana
betis kaki akan membentuk huruf O dan X.

Sumber vitamin D juga merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak
ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, telur, susu, serta produk
olahannya, seperti keju.

Akibat kekurangan vitamin D gigi akan mudah mengalami kerusakan dan


otot pun akan mengalami kekejangan. Penyakit lainnya adalahosteomalasia,
yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam tulang.
Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada manula,
penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu kerapuhan tulang
akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan vitamin D dapat
menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat badan, muntah-
muntah, dan dehidrasiberlebihan.

3) Vitamin E (Tokoferol)

Vitamin E (Tokoferol) berfungsi dalam menjaga kesehatan berbagai


jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah
hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia
dari polusi udara. Nilai kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam
tubuh sebagai senyawa antioksidan alami.

Sumber vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi,
dan minyak tumbuh-tumbuhan.

14 | K e l o m p o k 4
Akibat kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan
yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita.
Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang berkepanjangan.

4) Vitamin K (Koagulasi / Fitomenadion )

Vitamin K atau juga di sebut Koagulasi banyak berfungsi dalam


pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka.

Sumber vitamin K yaitu susu, kuning telur, dan sayuran segar yang
merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam
tubuh.

Akibat kekurangan vitamin K akan berakibat pada pendarahan di dalam


tubuh dan kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain
itu, vitamin K juga berperan sebagaikofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi
karboksilasi asam amino asam glutamat.

3. Tahun Penemuan Vitamin Alami dan Sumbernya

Tahun Vitamin Nama biokimia Ditemukan di


Penemuan
1909 Vitamin A Retinol Wortel
1912 Vitamin B1 Tiamin Susu
1912 Vitamin C Asam askorbat Jeruk sitrun
1918 Vitamin D Kalsiferol Keju
1920 Vitamin B2 Riboflavin Telur
1922 Vitamin E Tokoferol Minyak mata bulir
gandum,
1926 Vitamin Sianokobalamin Telur
B12
1929 Vitamin K Filokuinona Kuning telur
1931 Vitamin B5 Asam pantotenat Susu
1931 Vitamin B7 Biotin Hati
1934 Vitamin B6 Piridoksin Kacang
1936 Vitamin B3 Niasin Ragi
1941 Vitamin B9 Asam folat Hati

15 | K e l o m p o k 4
4. Akibat Kelebihan dan Kekurangan Vitamin

Masing-masing vitamin dibutuhkan tubuh dalam jumlah tertentu dalam artian


tidak berlebihan, bila overdosis atau terlalu banyak dikonsumsi vitamin juga akan
menimbulkan gejala-gejala yang merugikan, begitupun sebaliknya apabila vitamin
tidak mencukupi kebutuhan tubuh akan timbul pula gejala-gejala yang merugikan
bagi tubuh kita. Meskipun vitamin berfungsi untuk memberikan efek kesehatan
tetapi, jika pemenuhan vitamin tersebut tidak seimbang maka akan timbul
berbagai penyakit didalam tubuh. Oleh karena itu kita sebagai manusia
yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan vitamin di dalam tubuh
agar tidak terjadi berbagai penyakit. Hal ini dapat dilakukan yaitu dengan cara
menjaga pola makan dan mengkonsumsi makanan yang seimbang. Dan berikut
adalah uraian mengenai penyakit dan gejala-gejala yang timbul akibat kelebihan
dan kekurangan vitamin.

 Akibat Kelebihan Vitamin


1) Sering terjadi pada vitamin A,D,E,K (lifofil) dan tidak pada vitamin kom-
plek dan C (hidrofil, yang jika kelebihan mudah dibuang melaui urin).
2) Hipervitaminosis A, dengan gejala sakit kepala, muntah - muntah,
kelainan kulit, sakit tulang, dan pertumbuhan terhambat.
3) Hipervitaminosis C, merupakan agresson yang kuat pada lambung akibat d
ari HCI lambung yang meningkat, radang usus, maag, dll.
 Kekurangan Vitamin
Kekurangan atau defisiensi vitamin akan mengakibatkan hipovitaminosis.
TABEL AKIBAT KELEBIHAN DAN KEKURANGAN VITAMIN
LARUT AIR
VITAMIN AKIBAT KELEBIHAN AKIBAT
KEKURANGAN

Vitamin B1 (tiamin) = - Sakit kepala - Pembesaran Jantung

16 | K e l o m p o k 4
C12H17ON4S - Kelelahan - Gagal jantung
- Denyut nadi cepat - Gangguan absorpsi
- Kesemutan
- Gangguan
pencernaan
Vitamin B2 (riboflavin) Tidak ada - Kehilangan
= C17H20O5N4 ketajaman mata
- Stomatitisangular
- Glossitis
- Bibir merandang
- Dermatitis
Vitamin B3 (niasin) = - Kemerahan - Pelagra
C6H5O2N - Ulkus lambung - Dermatitis
- Tekanan - Diare
darah rendah - Demensia
- Mual, Muntah, Diare
- Kerusakan hati
Vitamin B5 (asam Tidak ada - Gangguan saluran
pantotenat) cerna
- Kesemutan
Vitamin B6 (pridoksin) - Depresi, Sakit kepala - Metabolisme protein
- Iritabilitas - Dermatitis
- Lemas - Glostis
- Anemia
- Keracunan - Anoreksia
Vitamin B7 (biotin)
- Kelelahan
- Depresi
- Kulit kering
- Abnormalitas jantung
- Menutupi defisiensi - Diare
Vitamin B9 (asam folat)

17 | K e l o m p o k 4
vitamin B12 - Depresi
- Anemia

Vitamin B12 Tidak ada - Diare


(kobalamin) - Anemia
- Iritabilitas
Vitamin C - Diare - Lelah
- Mual - Kejang otot tulang
- Sakit kepala - Kurang nafsu makan
- Insomnia - Perdarahan gusi
- Batu ginjal - Kulit kering

TABEL AKIBAT KELEBIHAN DAN KEKURANGAN VITAMIN


LARUT LEMAK
VITAMIN AKIBAT KELEBIHAN AKIBAT
KEKURANGAN

Vitamin A - Sakit kepala - Perubahan pada mata


- Muntah (rabun senja, xerosis
- Penglihatan ganda konjungtiva, bercak
- Kerontokan rambut bitot, keratomalasia,
- Kerusakan hati dll)
- Penghentian
pertumbuhan tulang
- Kulit kering
- Diare
Vitamin D - Batu ginjal - Rikertsia pada bayi
- Kerusakan ginjal - Osteomalasia
- Kelemahan otot dan - Osteoporosis
tulang

18 | K e l o m p o k 4
- Sakit kepala
Vitamin E - Gangguan - Edema
saluran cerna - Lesi kulit
- Keracunan - Hemolisis eritrosit
- Sindroma neurologik
Vitamin K - Hemolisi sel darah - Perdarahan
merah
- Sakit kuning
(jaundice)
- Kerusakan pada otak

TABEL ANGKA KECUKUPAN GIZI (AKG) VITAMIN

19 | K e l o m p o k 4
5. Contoh Kasus Terkait Vitamin Serta Solusi Kasus Tersebut

Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya memiliki problematika


kesehatan yang unik, yaitu tingginya kasus kekurangan gizi namun di sisi lain
juga banyak mengalami kasus kelebihan gizi.

Kedua masalah ini sama-sama dapat memicu gangguan kesehatan yang


membutuhkan penanganan medis.

Masalah kekurangan gizi kebanyakan disebabkan oleh kurangnya asupan gizi


dan penyakit infeksi.

Sedangkan masalah kelebihan gizi kebanyakan yang dihadapi berupa


kelebihan berat badan dan obesitas. Kelebihan gizi atau overnutrisi berisiko
menyebabkan penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, stroke dan kanker.

"Indonesia menghadapi beban gizi ganda atau double burden malnutrition,


yaitu kurang gizi dan overnutrisi. Kurang nutrisi bisa menyebabkan penyakit
seperti anemia, kekurangan vitamin dan gondok. Di sisi lain, kelebihan nutrisi
dapat menyebabkan obesitas yang berisiko memicu diabetes, penyakit jantung dan
pembuluh darah," kata dr Elvina Karyadi, MSc, PhD, SpGK dalam talkshow
bertema 'Beban Gizi Ganda di indonesia dan Pola Makan Seimbang' yang
diselenggarakan di Kembang Goela Restaurant, Rabu (12/9/2012).

Berdasarkan data WHO tahun 2011, kematian akibat penyakit tidak menular
di negara-negara berkembang menyumbang sekitar 60% dari seluruh penyebab
kematian. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) terakhir juga menyebutkan
bahwa sebanyak 60% kasus kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit
degeneratif yaitu stroke, darah tinggi dan diabetes.

Tak hanya mengalami beban ganda, Dr Elvina menjelaskan bahwa di


Indonesia juga terjadi apa yang disebut dengan nutrition transition, yaitu pola
hidup pedesaan yang mulai beralih seperti perkotaan. Penyakit-penyakit yang
awalnya banyak ditemui di kota akhirnya merambah ke desa-desa akibat pola
hidup tak sehat. Pada anak-anak, dampaknya bisa lebih berbahaya.

20 | K e l o m p o k 4
"Anak-anak yang kurang gizi sejak kecil berisiko mengidap penyakit
degeneratif saat menginjak usia dewasa muda. Penyebabnya karena organ-
organnya kurang berkembang dengan baik, misalnya pankreas yang lemah
memicu munculnya diabetes. Kecenderungan ini disebut dengan fetal origin
disease," terang dr Elvina.

Dibandingkan negara-negara dunia ketiga lainnya, posisi Indonesia dalam


prevalensi fenomena double burden disease tak jauh mencolok. Indonesia
menghadapi masalah yang sama dengan Thailand, Filipina, India dan Pakistan.
Namun negara-negara seperti Vietnam, RRC, Srilanka, Nepal, Bangladesh dan
Kamboja masih berkutat dengan masalah kekurangan nutrisi.

Contoh Kasus yang berhubungan dengan kekurangan gizi adalah mata


bengkak Jika Anda melihat kondisi mata yang bengkak dengan warna pucat
setelah bangun tidur, maka waspadai kondisi kekurangan yodium.

Studi pada 2006 lalu menunjukkan bahwa asupan yodium yang rendah
berakibat pada kelelahan, mata bengkak, kulit kering dan kuku yang rapuh.

Beberapa makanan seperti yogurt, kentang, stroberi dan kacang-kacangan bisa


membantu Anda mengatasi masalah ini.

B. KARAKTERISTIK MASING-MASING VITAMIN

Berikut bahasan mengenai karakteristik stabilitas masing-masing vitamin dan


interaksinya dengan vitamin yang lain ataupun bahan tambahan tertentu:

1. Vitamin A
Sensitif terhadap oksidasi udara, bahkan dalam kondisi padat, terutama dalam
bentuk alkoholnya. Proses oksidasi ini, terutama dalam bentuk larutan,
dikatalisis oleh logam seperti Fe dan Cu.
Mengalami inaktivasi sinar ultraviolet. Retinil propionat memiliki sensitivitas
lebih tinggi terhadap cahaya dibandingkan retinil palmitat.
Stabil dalam kondisi basa. Stabilitas meningkat seiring peningkatan pH.

21 | K e l o m p o k 4
Pada pH di bawah 6, vitamin A mengalami isomerisasi. Pada retinil palmitat,
isomerisasi terjadi hingga tercapai kesetimbangan rasio 2:1 antara all-trans
retinil palmitat dan isomer cis-nya. Bentuk isomer cis memiliki aktivitas yang
lebih rendah dari bentuk all-trans.
2. Vitamin D
Memiliki karakteristik stabilitas yang mirip vitamin A, tetapi lebih stabil.
Ergocalciferol dalam bentuk sediaan padat dan cair dapat mengalami
isomerisasi karena asam askorbat, asam folat, thiamin hidroklorida, dan
piridoksin hidroklorida. Niasinamid dan kalsium pantotenat tidak
menyebabkan isomerisasi. Hasil isomerisasi ini antara lain isotakhisterol,
prekalsiferol, dan isokalsiferol.
Pemanasan atau asam lemah dapat mengubah menjadi 5,6-trans dan bentuk
tidak aktif lainnya.
3. Vitamin E
Tokoferol bebas sangat sensitif terhadap oksidasi, terutama dalam kondisi
basa, dengan membentuk warna gelap saat dipapar oksigen. Oksidasi ini
dikatalisis oleh garam logam seperti Fe dan Cu, cahaya, serta dipercepat
dengan asam lemak poli-tak-jenuh.
Sangat tahan terhadap kondisi asam dan (hanya di bawah kondisi anaerob)
kondisi basa.
Ester asetat sangat stabil, sehingga tidak memiliki efek antioksidan, kecuali
dihidrolisis dulu secara saponifikasi.
4. Vitamin K
Stabil terhadap panas, udara, dan asam, tetapi tidak stabil dalam terhadap
basa kuat.
Mengalami peruraian di bawah paparan cahaya.
Dapat mengalami reduksi, misalnya dengan natrium bisulfit, tetapi dapat
direoksidasi dengan bahan pengoksidasi lemah.
5. Vitamin B1 (Thiamin)
Stabilitas menurun seiring peningkatan pH.

22 | K e l o m p o k 4
Sensitif terhadap bahan pengoksidasi dan pereduksi. Bahan pereduksi seperti
natrium sulfit menyebabkan degradasi vitamin B1 sehingga dihindari
pemakaiannya produk yang mengandung vitamin ini. Demikian juga
penggunaan gula pereduksi.
Interaksi dengan vitamin B2 (riboflavin) dalam larutan membentuk thiokrom,
yang menyebabkan larutan berwarna coklat dan terbentuk endapan.
Sebaliknya, riboflavin terdegradasi menjadi kloroflavin, yang juga dapat
membentuk endapan. Pembentukan thiokrom dapat dicegah dengan
penambahan asam askorbat, tetapi dapat berakibat peningkatan pembentukan
kloroflavin. Interaksi antara thiamin dan riboflavin diperkuat dengan adanya
niasinamid.
Thiamin menyebabkan degradasi asam folat pada pH antara 5,9 dan 6,9
dalam larutan. Pemecahan asam folat ini dipercepat dengan keberadaan hasil
urai thiamin.
Hasil urai thiamin secara perlahan menyebabkan peruraian sianokobalamin.
Laju degradasi ini dipercepat dengan keberadaan niasinamid. Interaksi dapat
dihambat dengan penambahan feri klorida.
6. Vitamin B2 (Riboflavin)
Sensitif terhadap cahaya, terutama dalam bentuk larutan. Di bawah pengaruh
cahaya, dalam kondisi asam dan netral, dapat terbentuk lumikrom, sedangkan
dalam kondisi basa membentuk lumiflavin. Reaksi degradasi ini dipercepat
oleh panas.
Sensitif terhadap bahan pereduksi, termasuk gula pereduksi.
Interaksi dengan thiamin telah dibahas di atas.
Niasinamid dapat meningkatkan kelarutan melalui pembentukan kompleks.
Di bawah paparan cahaya dan adanya air, keberadaan riboflavin dapat
menyebabkan degradasi asam folat. Reaksi degradasi meningkat cepat pada
pH 6,5 dan dapat diperlambat pada pH di bawah 5, atau dalam kondisi
terlindung dari cahaya dan kelembaban.

23 | K e l o m p o k 4
Riboflavin menjadi katalis dekomposisi aerobik asam askorbat. Interaksi ini
dapat dicegah dengan melindungi produk dari cahaya dan oksigen.
Keberadaan niasinamid mempercepat peruraian.
7. Vitamin B3 (Niasin atau Niasinamid)
Merupakan vitamin yang relatif stabil dan jarang menunjukkan masalah
stabilitas.
Niasinamid dapat mengalami hidrolisis menjadi niasin pada pH di bawah 4
dan di atas 8.
Lebih banyak menyebabkan peningkatan interaksi antarvitamin yang lain.
Dapat membentuk kompleks berwarna kuning dengan vitamin C (Cartensen,
2001), yang tertutupi dengan keberadaan vitamin A dan B2.
Dapat merusak struktur gelatin, sehingga kombinasi niasinamid dengan
serbuk kering tersalut gelatin dapat menyebabkan pelepasan bahan yang
tersalut dan mempengaruhi stabilitasnya.
Selain meningkatkan kelarutan riboflavin dan asam folat, niasinamid juga
dapat meningkatkan kelarutan senyawa lain melalui kompleksasi, antara lain
parasetamol (Hamza dan Paruta, 1985), diazepam, griseofulvin, progesteron,
17beta-estradiol, testosteron (Rasool et al, 1991), moricizin (Hussain et al,
1993), nifedipin (Suzuki dan Sunada, 1998).
8. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Asam pantotenat bersifat sangat higroskopis, terutama dl-kalsium pantotenat.
Tidak stabil dalam suasana asam. Stabilitas maksimum pada pH 6-7.
Mengalami dekomposisi secara hidrolisis. Untuk sediaan cair dan semisolida,
bentuk provitaminnya, yaitu dexpantenol, dipilih untuk digunakan. Stabilitas
pantenol yang lebih pada pH di bawah 5 memberikan keuntungan dalam
formulasi produk multivitamin.
9. Vitamin B6 (Piridoksin)
Merupakan vitamin yang relatif stabil.
Dalam bentuk larutan, sensitif terhadap cahaya.
10. Vitamin B7 (Biotin)
pH optimum untuk stabilitas larutan biotin antara 5 dan 8.

24 | K e l o m p o k 4
Tidak sensitif terhadap bahan pengoksidasi lemah (misalnya, udara), bahan
pereduksi, dan cahaya tampak.
Dapat dipengaruhi oleh bahan pengoksidasi kuat, sinar ultraviolet, dan asam.
11. Asam Folat atau Asam Pteroilglutamat
Stabil pada pH optimum antara 6,0 dan 9,8. Tidak stabil pada pH di bawah 5.
Tidak stabil dalam bentuk larutan akibat hidrolisis yang menghasilkan
pterinkarbaldehid dan asam p-aminobenzoilglutamat.
Kelarutan asam folat dapat ditingkatkan oleh niasinamid.
Sensitif terhadap bahan pereduksi (seperti asam askorbat), bahan
pengoksidasi, dan cahaya, terutama dalam bentuk larutan.
12. Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Mengalami fotodegradasi secara cepat.
pH optimal antara 4 dan 5.
Untuk sediaan parenteral mulvitamin, pH optimal 5,8. Namun, overage
hingga lebih dari 5% dan suhu penyimpanan 2-8°C diperlukan untuk
meningkatkan masa edar (Monajjemzadeh et al, 2014). Pemakaian overage
yang terlalu tinggi, terutama dengan alasan stabilitas, umumnya tidak bisa
diterima (FDA, 2009).
Larutan sianokobalamin sensitif suhu.
Sensitif terhadap bahan pengoksidasi dan bahan pereduksi.
Mengalami dekomposisi dengan adanya thiamin dan hasil degradasinya.
Reaksi ini diperparah dengan adanya niasinamid, tetapi dapat diperlambat
oleh garam besi (III).
Vitamin B2 berperan sebagai sensitiser dalam fotolisis vitamin B12 (Ahmad
et al, 2012).
Inkompatibel dengan vitamin C. Degradasi minimum diperoleh pada pH1
dan perusakan meningkat seiring peningkatan pH hingga maksimum pada
pH7. Ion Cu meningkatan kemampuan asam askorbat untuk merusak
sianokobalamin. Vitamin B12 juga dirusak oleh asam dehidroaskorbat.

25 | K e l o m p o k 4
Larutan dekstrosa dan sukrosa menyebabkan penurunan kadar vitamin B12
dalam larutan. Dekstrosa lebih merusak daripada sukrosa. Sorbitol dan
gliserin kompatibel dengan vitamin B12 (Barr et al, 1957)
13. Vitamin C (Asam Askorbat)
Mengalami dekomposisi melalui dua jalur utama, dengan melibatkan
pembentukan asam dehidroaskorbat. Jalur pertama adalah hidrolisis
anaerobik, yang menghasilkan karbondioksida dan furfural, yang lebih lanjut
membentuk produk berwarna cokelat. Jalur kedua adalah degradasi aerob,
berupa oksidasi membentuk asam oksalat.
Stabil terhadap udara dalam bentuk kering.
Cu dan Fe menjadi katalsis dekomposisi asam askorbat. Paling tidak stabil
pada pH 4 dengan adanya ion logam.
Dalam perbandingan efek glukosa, sukrosa, dan sorbitol terhadap stabilitas
vitamin C, ditemukan bahwa stabilitas paling buruk terjadi pada penggunaan
glukosa, pada larutan dengan pH antara 4,5 dan 7,0.
Karboksimetilselulosa dan/atau tragakan menurunkan stabilitas vitamin C
dalam larutan oral.
pH stabilitas optimum antara 5,5 dan 6,5.
Asam dehidroaskorbat dapat bereaksi dengan beberapa asam amino
membentuk produk berwarna cokelat.

C. METABOLISME VITAMIN DALAM TUBUH


1. Pengertian Metabolisme

Metabolisme atau metabolismos memiliki makna perubahan yang berasal dari


Yunani dan diartikan oleh para ahli menjadi beberapa makna. Metabolisme
merupakan seluruh reaksi kimia yang ada atau terjadi pada suatu organisme
hingga tingkat yang paling kecil atau seluler. Metabolisme juga merupakan suatu
proses pembuatan atau pembentukan energi yang diperlukan oleh tubuh pada
makhluk hidup.

26 | K e l o m p o k 4
Secara umum, pengertian Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang
terjadi di dalam makhluk hidup, mulai makhluk hidup bersel satu
yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur, tumbuhan, hewan; sampai
makhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manuasia. Di dalam proses ini,
makhluk hidup mendapat, mengubah dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya
untuk mempertahankan hidupnya.

Metabolisme meliputi proses sintesis / pembentukan (anabolisme) dan proses


penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen dalam sel hidup. Semua reaksi
metabolisme dikatalis oleh enzim. Hal lain yang penting dalam metabolisme
adalah peranannya dalam penawaracunan atau detoksifikasi, yaitu mekanisme
reaksi pengubahan zat yang beracun menjadi senyawa tak beracun yang dapat
dikeluarkan dari tubuh.

Metabolisme juga kerap disamakan dengan makna proses mencerna padahal


keduanya memiliki beda yang mencolok yang belum banyak diketahui. Proses
mencerna adalah proses yang ada di dalam tubuh dengan ciri mengolah dan
memecah makanan yang masuk menjadi zat gizi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa terjadi proses mencerna dahulu sebelum metabolisme itu
sendiri terjadi. Proses mencerna dimulai ketika makanan masuk ke dalam mulut
kemudian akan dipecah dengan bantuan enzim yang ada di dalam mulut. Lalu
makanan yang telah berubah bentuk atau telah dilumatkan akan diambil zat
gizinya kemudian akan diubah menjadi energi yang diperlukan. Sedangkan pada
metabolisme, zat gizi seperti karbohidrat akan menjadi energi untuk melakukan
kegiatan sehari-hari. Tak hanya diartikan sebagai perubahan saja, metabolisme
juga diartikan sebagai suatu proses kimiawi yang dilakukan oleh tubuh. Proses
kimiawi yang terjadi diantaranya mengubah senyawa yang kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana begitu juga sebaliknya. Metabolisme memiliki
fungsi atau guna untuk mempertahankan kehidupan seorang makhluk hidup
menurut buku yang ditulis oleh Briggs 1973.

27 | K e l o m p o k 4
2. Metabolisme Vitamin

Pada tahun 1912, Funk adalah sarjana Biokimia bangsa Polandia yang bekerja
di London untuk pertama kali memperkenalkam istilah vitamin ( amine yang
vital) yang kemudian terkenal dengan nama vitamin (dari bahasa latin, vital yang
artinya hidup), untuk menandakan kelompok dari senyawa-senyawa organic
tersebut. (Kamiensky, 2006)

Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin
ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan
B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12,
dan folat).Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat
memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan
yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan
vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh, asupan vitamin
lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan. (Lie, 2004)

3. Metabolisme Umum Vitamin

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh
tubuh, melainkan akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam, yaitu
vitamin B kompleks dan C, tidak disimpan melainkan akan dikeluarkan oleh
system pembuangan tubuh. Akibatmya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut
tiap hari. Vitamin yang alami bisa didapat dari sayur, buah dan produk hewani,
seringkali vitamin yang terkandung dalam makanan atau minuman tidakl berada
dalan keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik maupun kimia. Proses
pencernaan makanan, baik didalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bias diserap oleh usus. Vitamin larut

28 | K e l o m p o k 4
lemak diserap didalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang
dikonsumsi.

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda.
Terdapat perbedaab prinsip proses penyerapan antara vitamin larut dan vitamin
larut air. Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian
didalam dinding usus digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang
kemudian diserap system limfak, kemudian bergabung dengan saluran dara untuk
ditransportasikan kehati. Sedangakan vitamin larut air langsung diserap melalui
saluran darah dan ditransportasikan ke hati.

 Vitamin A

Vitamin A terdiri dari 3 biomolekul aktif yang terdiri dari retinol, retinal
(retinaldehyde) dan retinoic acid. Ketiga biomolekul tersebut berasal dari β
carotene provitamin A, terdapat pada tanaman berwarna hijau tua, oranye dan
merah. Transport di dalam tubuh berupa chylomikron, Vitamin A di simpan
dalam sel stealate pada hati dalam bentuk retinyl ester (retinol diesterifikasi
dengan suatu molekul asam lemak), pada saat dimobilisasi dlm tubu diubah
mjd retinol dan dilepas ke peredaran darah dengan berikatan dan protein RBP.
RBP hanya akan dilepas ke dalam darah apabila mengandung retinol.
Berbagai macam sel mempunyai reseptor RBP yang terikat pada membran.

Vitamin A dan β-karoten diserap dari usus halus dan sebagian besar
disimpan di dalam hati. Bentuk karoten dalam tumbuhan selain β, adalah α, γ
karoten serta kriptosantin. Setelah dilepaskan dari bahan pangan dalam proses
pencernaan, senyawa tersebut diserap oleh usus halus dengan bantuan asam
empedu (pembentukan micelle).

Vitamin A dan karoten diserap oleh usus dari micelle secara difusi pasif,
kemudian digabungkan dengan kilomikron dan diserap melalui saluran
limfatik, kemudian bergabung dengan saluran darah dan ditransportasikan ke
hati. Di hati, vitamin A digabungkan dengan asam palmitat dan disimpan

29 | K e l o m p o k 4
dalam bentuk retinil palmitat. Bila diperlukan oleh sel-sel tubuh, retinil
palmitat diikat oleh protein pengikat retinol (PPR) atau retinol-binding protein
(RBP), yang disintesis dalam hati. Selanjutnya ditransfer ke protein lain, yaitu
“transthyretin” untuk diangkut ke sel-sel jaringan.

Vitamin A yang tidak digunakan oleh sel-sel tubuh diikat oleh protein
pengikat retinol seluler (celluler retinol binding protein), sebagian diangkut ke
hati dan bergabung dengan asam empedu, yang selanjutnya diekskresikan ke
usus halus, kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui feses. Sebagian lagi
diangkut ke ginjal dan diekskresikan melalui urine dalam bentuk asam
retinoat. (Lie, 2004)

 Vitamin C (Asam Askorbat)

Asam ascorbat lebih dikenal sebagai vitamin C, berasal dari glukosa dari
siklus asam uronat, glukosa pada asam askorbat dikatalis oleh enzim L
gulonolakton oksidase Enzim ini tdk ada pada primate vitamin C diperoleh
dari makanan berfungsi sebagai agen pereduksi berbagai reaksi , Vitamin C
dikeluarkan dari tubuh melalui urine dalm bentuk dydroaskorbat,
ketogulonate, askorbat 2 sulfate, asam oksalat. Reaksi utama yang sangat
membutuhkan vitamin C hidroksilasi proline dalam kolagen, sebagai kofaktor
reaksi katabolisme tirosine dan sintesis epinefrin dari tirosin, sintesis asam
empedu.

 Vitamin D

30 | K e l o m p o k 4
Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak prohormon.
Vitamin D dikenal juga dengan nama kalsiferol. Bagian tubuh yang paling
banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini dapat
membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera
memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar ultraviolet). Bila
kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami pertumbuhan kaki yang
tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X.

Untuk penyerapan vitamin D yang baik diperlukan adanya garam empedu.


Mengenai transport, katabolisme dan ekskresi vitamin D belum banyak
diketahui, sehingga masih memerlukan banyak penelitian lebih lanjut.

 Thiamin (Vitamin B1)

Struktur thiamin merupakan gabungan antara pirimidin dan thiazole yang


dihubungkan dengan jembatan metilene Di dalam otak dan hati diubah
menjadi TPP = thiamin pyrohosphat oleh enzim thiamin difosfotransferase,
reaksi membutuhkan ATP Berperan penting sebagai koensim dekarboksilasi
senyawa asam-keto Beberapa enzim yang menggunakan TPP sbg koensim
pyruvate decarboxylase, pyruvate dehydrogenase, transketolase.

Penting sebagai koensim pyruvate and a-ketoglutarate dehydrogenase


sehingga jika defisiensi kapasitas sel dalam menghasilkan energi mejadi
sangat berkurang, Juga diperlukan untuk reaksi fermentasi glukosa menjadi
etanol, di dalam yeast.

 Riboflavin (vitamin B2)

Komponen dari koenzim flavin adalah FMN dan FAD. Enzim yang
bekerja pada reaksi reduksi – oksidasi (redoks), memiliki fungsi sentral dalam
produksi energi dan pernapasan seluler yang merupakan prekursor kofaktor
flavin mononukleotida (FMN) flavin adenine dinukleotida (FAD) Enzim yang
memerlukan kofaktor tersebut adalah flavoprotein

31 | K e l o m p o k 4
Riboflavin + ATP = FMN

FMN + ATP = FAD

FAD dan FMN berfungsi sebagai akseptor electron, penambahan 2


elektron pada FAD menghasilkan FADH2 dan Penambahan 2 elektron pada
FMN menghasilkan FMNH2, perubahan riboflavin ke FMN dihambat oleh
hipothyroidsm elektron yang diterima langsung disumbangkan sehingga
kembali pada bentuk yang teroksidasi penuh, riboflavin terdapat di berbagai
sumber makanan seperti susu, keju, daging, telur dan sereal .

 Niasin (vitamin B3)

Niasin dapat merupakan nikotinamid atau asam nikotinat. Nikotinamid


dan asam nikotinat sebagai sumber vitamin B3. Niasin dibutuhkan untuk
sintesis vitamin B3, NAD (nicotinamida adenin dinucleotida), dan NADP+
(nicotinamide adenine dinucleotide phosphate) NAD dan NADP adalah
kofaktor pada enzim dehidrogenase, yang berfungsi dalam reaksi redoks yaitu
donor dan akseptor electron, NAD banyak digunakan pada glycolisis, oksidasi
asam lemak, metabolisme badan keton dan cenderung berperan sebagai
akseptor elektron pada reaksi katabolisme. NADP adalah sintesa asam lemak
dan PPP, Contoh laktat atau malat dehidrogenase.

 Asam pantotenat (vitamin B5)

Asam pantotenat ( vitamin B5) berasal dari β-alanin dan asam pantoat
diperlukan untuk sintesis coenzim A, komponen asil carier protein (ACP)
pada sintesis asam lemak kofaktor ensim fatty acid synthase. Sekitar 70 enzim
membutuhkan CoA atau derivat ACP untuk melakukan fungsinya. Vitamin B5
banyak ditemukan di kacang-kacangan, daging dan biji-bijian. CoA
diperlukan pada siklus kreb, sintesis dan oksidasi asam lemak, metabolisme
asam amino, sintesis kolesterol.

 Vitamin B6

32 | K e l o m p o k 4
Di dalam tubuh diubah menjadi bentuk aktif vitamin B6 menjadi PLP
(piridoksal fosfat ) Pengubahan dari vitamin B6, Piridoksal fosfat ini
membutuhkan ATP dengan ensim piridoksal kinase, PLP adalah koenzim
pada reaksi transaminasi, sintesis dan katabolisme asam amino, glikogenolisis
(gikogen fosforilase).

 Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam


tubuh, mulai dari jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu,
vitamin ini juga dapat melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai
kesehatan ini terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa
antioksidan alami.

33 | K e l o m p o k 4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vitamin adalah zat organik yang banyak ditemukan pada makanan. Nah,
vitamin adalah zat yang sangat penting dalam membantu perkembangan fisik dan
mental manusia, meski dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang sedikit, vitamin
tergolong sebagai zat gizi mikro. Vitamin adalah jenis zat gizi mikro yang masih
terbagi-bagi lagi dalam kelompok dan jenis yang berbeda. Ada 6 jenis vitamin
yang berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh manusia. Sedangkan dua
kelompok vitamin yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut
dalam air.

Metabolisme atau metabolismos memiliki makna perubahan yang berasal


dari Yunani dan diartikan oleh para ahli menjadi beberapa makna. Metabolisme
merupakan seluruh reaksi kimia yang ada atau terjadi pada suatu organisme
hingga tingkat yang paling kecil atau seluler. Metabolisme juga merupakan suatu
proses pembuatan atau pembentukan energi yang diperlukan oleh tubuh pada
makhluk hidup. Dengan kata lain, metabolisme adalah suatu proses dalam tubuh
yang mana pada proses ini zat gizi diubah menjadi energi. Energi yang dihasilkan
dari proses metabolisme selanjutnya akan digunakan untuk segala macam
kegiatan seperti berpikir dan bernapas serta berbicara. Oleh karena itu, suatu
makhluk hidup yang memiliki metabolisme tubuh kurang baik akan kesulitan
melakukan aktivitasnya.

B. SARAN

Sebagai manusia yang sadar akan gizi hendaknya menjaga keseimbangan


vitamin didalam tubuh agar tidak terjadi berbagai penyakit. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara menjaga pola makan dan mengkonsumsi makanan yang
seimbang. Dan agar dapat mempercepat metabolisme kita dapat melakukan

34 | K e l o m p o k 4
memperbanyak olahraga, menjaga hidrasi tubuh dengan baik, minum the hijau
dan hindari diet cepat.

35 | K e l o m p o k 4
DAFTAR PUSTAKA

Kamiensky M, Keogh J 2006. Vitamins and Minerals.In: Pharmacology


Demystified.Mc.GrawHill Companies Inc.,USA.p.137-54.

Lie, Stephen., 2004. Terapi Vegetaria Manfaat Buah dan Sayuran :


Jakarta. Prestasi Pustakaraya.

Sulistyoningsih, hariyani.,2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak :


Yogyakarta. Graha Ilmu.

http://landasanteori.blogspot.com/2013/Materi Kuliah DIII Kebidanan


'Vitamin'.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin.hml

36 | K e l o m p o k 4

Anda mungkin juga menyukai