Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Keterampilan Membuka Pelajaran

DISUSUN OLEH :

Maulina Muhammad 105191100919

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Halaman 1 ||
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita
nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa ini untuk
menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang “keterampilan membuka pelajaran”.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi kita,
yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita
semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan tentang


materi ini dan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Makalah ini saya akui masih
banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh sebab itu, saya mengharapkan dari para pembaca kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Sekali lagi, saya menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
disertai sasaran yang konstruktif. Akhir kata, saya berharap makalah sederhana ini dapat
dimengerti oleh setiap pihak yang membacanya dan mohon maaf apabila dalam
makalah ini terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Makassar, 16 Oktober 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesempurna atau seideal apapun kurikulum, tanpa diimbangi dengan kemampuan


guru untuk mengimplementasikannya maka kurikulum tersebut belum dikatakan

Halaman 2 ||
maksimal. Justru keterampilan dasar menjadi guru sangat diperlukan. Pembentukan
performance guru yang baik diperlukan keterampilan dasar. Keterampilan dasar adalah
keterampilan standar yang harus dimiliki setiap individu yang berpofesi sebagai guru.
Pada makalah ini akan diuraikan keterampilan Membuka Pelajaran yang dapat
diimplementasikan pada proses pembelajaran yang harus dikuasai oleh calon guru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat kita rumuskan masalah sebagai berikut:

1.Apakah pengertian dari Membuka Pembelajaran?

2.Apa tujuan Membuka Pembelajaran ?

3.Apa saja prinsip-prinsip dalam Membuka Pembelajaran?

4.Komponen-komponen apa saja yang diperlukan dalam Membuka Pembelajaran?

C. Tujuan penulisan makalah ini adalah

Tujuan dibuatnya makalah ini bertujuan antara lain untuk menambah wawasan kami
mengenai keterampilan Membuka Pembelajaran yang harus kami miliki sebagai calon
guru dan menjadi acuan bagi pembaca agar bisa mengaplikasikan keterampilan
Membuka Pembelajaran dengan benar.

Halaman 3 ||
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Membuka Pembelajaran

Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan guru


pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana ‘siap mental’ dan menimbulkan
perhatian siswa agar terarah.

Membuka pelajaran adalah seberapa jauh kemampuan guru dalam memulai


interaksi belajar mengajar untuk suatu jam pelajaran tertentu.

Menurut Soli Abimanyu membuka pelajaran adalah “kegiatan yang dilakukan


oleh tenaga pendidik untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan
perhatian siswa agar terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.

Adapun menurut Sanjaya membuka pelajaran atau set induction adalah usaha
yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi
bagi siswa agar mental maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang
disajikan sehingga akan mudah mencapai kompetensi yang diharapkan, artinya kegiatan
yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan
perhatian agar siswa terpusat pada hal – hal yang akan dipelajarinya.

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwasannya membukan pelajaran


(set induction), adalah aktivitas yang dilakukan guru untuk menciptakan kondisi siap
mental, menumbuhkan perhatian serta meningkatkan motivasi siswa agar terpusat pada
kegiatan belajar yang dilakukan. Kegiatan membuka pelajaran bukanlah kegiatan basa –
basi tanpa arah yang jelas. dengan membuka pelajaran dimaksudkan untuk
menkondisikan siap mental bagi siswa untuk mengikuti pembelajaran. Oleh karna itu,

Halaman 4 ||
siap guru dituntun melatih diri agar memiliki keterampilan membuka pembelajaran
dengan baik dan tepat.

Jika siswa sejak awal sudah memiliki kesiapan untuk belajar, maka tidak terlalu
sulit bagi guru untuk mengaktifkan siswa dalam langkah pembelajaran selanjutnya
(kegiatan inti pembelajaran). banyak orang beranggapan bahwa kesan pertama dari
suatu bentuk hubungan merupakan kunci keberhasilan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dengan kata lain, bahwa kesan pertama yang baik akan membuahkan hasil
yang baik.

Hubungan yang tercipta antara guru dan siswa pada waktu interaksi belajar
mengajar berlangsung, sesungguhnya ada dan dapat diamati tetapi dengan cara yang
tidak langsung.

Kalimat – kalimat awal yang diucapkan guru menentukan keberhasilan jalannya


sebuah pelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran bergantung pada metode mengajar
guru diawal pelajaran. Seluruh persiapan dan rencana sebelum mangajar dapat menjadi
tidak berguna jika guru gagal dalam memperkenalkan pelajaran.

Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah menetapkan sikap
dan minat yang benar diantara anggota kelas. Berdo’a dan ucapan yang lembut pada
waktu pelajaran dimulai, misalnya “ selamat pagi saudara/anak-anak” atau menanyakan
siapa-siapa hari itu tidak masuk, apa sebabnya tidak masuk dan lain sebagainya akan
mempunyai arti yang penting bagi siswa. Ucapan tersebut seakan-akan menandai bahwa
interaksi belajar mengajar secara resmi dibuka dan guru telah siap membimbing siswa
dengan cinta dan kasih yang tulus. Pada diri siswa akan tumbuh rasa hormat, senang,
tentram dan bergairah dalam kelompok siswa yang sedang belajar dengan
mengorbankan exsistensi pribadinya.

B. Tujuan

Tujuan khusus membuka pelajaran dapat diperinci sebagai berikut :

Halaman 5 ||
1.Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas pembelajaran
yangakan dikerjakan.

2.Peserta didik mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.

3.Peserta didik mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan


yangmungkin diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari mata pelajaran.

4.Peserta didik mengetahui hubungan antara pengalaman yang telah dikuasai dengan
hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum dikenalnya.

5.Peserta didik dapat menghubungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau


konsep-konsep yang trcantum dalam suatu peristiwa.

6.Peserta didik dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran


itu,sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam mengajar (Hasibuan ,
dkk.,1991: 120)

C. Prinsip - Prinsip

Prinsip Membuka Pembelajaran:

1. Prinsip Bermakna

Penerapan prinsip bermakna adalah mempunyai nilai tercapainya tujuan


penggunaanketerampilan membuka pelajaran .artinya, cara guru dalam memilih dan
meerapkan komponenketerampilan membuka pelajaran mempunyai nilai yang sangat
tepat bagi siswa dalammengondisikan kesiapan dan ketertarikan siswa untuk mengikuti
pelajaran. Oleh karena itu,dalam memilih jenis kegiatan untuk membuka pelajaran,perlu
mempertimbangkan relevansinyadengan tujuan membuka pelajaran tersebut.

2. Kontinu ( Berkesinambungan )

Halaman 6 ||
Penggunaan keterampilan membuka pelajaran bersifat kontinu (berkesinambungan).
Artinya, antara gagasan pembukaan dengan pokok bahasan tidak terjadi garis pemisah.
Olehkarena itu, gagasan pembukaan dengan pokok bahasan dari segimateri harus harus
adarelevansinya. Disarankan bahwa gagasan pembuka harus memiliki tingkat
inklusivitas yanglebih tinggi/umum dibandingkan pokok bahasan itu sendiri. Terutama
sekali gagasan pembukayang berbentuk bahan pengait.

3. Fleksibel ( Penggunaan secara Luwes )

Fleksibel dalam kaitan ini berarti penggunaan yang tidak kaku, dalam arti tidak
terputus-putus atau lancar. Kelancaran ( Fluency ) dalam susunan gagasan, ide, atau
cerita dapat memudahkan peserta didik dalam mengonsepsi keutuhan konsep pembuka
dan dapat puladengan mudah mengantisipasi pokok bahasan yang akan dipelajari.

Faktor penting yang dapat menjamin kelancaran dalam mengungkapkan gagasan


pembukaadalah penguasaan dalam pembuka. Karena itu pengetahuan yang luas yang
dimiliki oleh guru dapat membantu penguasaan penggunaan keterampilan pembuka
pelajaran. Dalam konteks fleksibilitas membuka pelajaran ini, membuka pelajaran tidak
selalu harus dengan mengungkapkan gagasan, namun bisa dengan bertanya, membawa
benda model, menunjuk siswa untuk menjadi model, memberikan teka-teki, dan
sejenisnya yang relefan dengan pokok bahasan.

4. Antusiasme dan Kehangatan dalam Mengkomunikasikan Gagasan

Antusiasme menandai kadar motivasi yang tinggi dari guru dan hasil ini akan
berpengaruh pada motivasi yang tinggi pula pada peserta didik. Antusiasme dan
kehangatan dapatditunjukkan misalnya bertanya kabar peserta didik, menanyakan
mengapa teman mereka tidak bisa masuk, atau bercerita sedikit yang dapat menyentuh
perasaan, atau kegiatan lain yangmenujukkan rasa simpati dan empati dalam rangka
menciptakan antusiasme dan kehangatan.

5. Prinsip-Prinsip Teknis dalam Penggunaan Keterampilan Membuka Pelajaran

Halaman 7 ||
Prinsip-prinsip teknis dalam membuka pelajaran dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Singkat, padat dan jelas

b. Keterampilan tidak diulang-ulang atau berbelit-belit.

c. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak.

d. Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya.

e. Mengikat perhatian anak.

Prinsip Menutup Pembelajaran

1. Bermakna

Usaha untuk menarik perhatian siswa atau memotivasi siswa harus sesuai dengan isi
dantujuan pelajaran. Cerita singkat atau lawakan yang tidak ada hubungannya dengan
pelajaranhendaknya dihindarkan.

2. Berurutan dan Berkesinambungan

Kegiatan ini dilakukan oleh guru dalam memperkenalkan atau merangkum kembali
pelajaransebagai bagian dari kesatuan yang utuh. Perwujudan prinsip berurutan dan
berkesinambungan inimemerlukan adanya suatu susunan bahan pelajaran yang tepat,
sesuai dengan minat siswa, adakaitan logis antara satu bagian dengan lainnya, sehingga
dapat disusun rantai kognisi yang jelasdan tepat.

Halaman 8 ||
D. Komponen - Komponen

Komponen-komponenk keterampilan dalam membuka pelajaran:

1. Membangkitkan Perhatian/minat siswa

Beberapa cara yang digunakan oleh guru dalam membangkitkan perhatian dan minat
siswadalam mengikuti pelajaran:

a.Variasi gaya mengajar guru misalnya dengan berdiri ditengah-tengah kemudian


berjalan kebelakang atau kesamping dengan memilih kegiatan yang berbeda dari yang
biasa dan intonasi serta ekspresi dalam mengajar sangat membantu dalam mengajar.

b.Penggunaan alat bantu mengajar seperti ilustrasi,model, skema, surat kabar


dansebagainya.

c.Variasi dalam pola interaksi misalnya guru dalam pembelajaran berlangsung sering
melakukan tanya jawab antara guru daansisswa serta guru harus mampu mengumpan
siswa agar kreatif dalam bertanya sehingga tercipta diskusi kecilantara guru dan siswa.

2. Menimbulkan motivasi

Motivasi siswa dalam proses belajar mengajar selalu berubah-rubah yang disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal seperti cara mengajar yang menjenuhkan dan lain-
lain.Beberapa cara untuk menimbulkan motivasi siswa antara lain :

a.Bersemangat dan antusias artinya guru harus terlihat semangat dalam mengajar,
gurumampu mengkondisikan suatu masalah dengan profesinya, guru harus terlihat
cerah, ramah, berwibawa serta jelas dalam mengucap intonasi kata dalam mengajar.

b.Menimbulkan rasa ingin tau miosalnya guru dalam pembelajaran berlangsung guru
sering menceritakan peristiwa yang aktual yang menimbulkan suatu pertanyaan
ataudengan cara menunjukkan suatu model atau gambar yang dapat merangsang siswa
untuk bertanya.

c.Mengemukakan ide yang tampaknya bertentangan misalnya guru mengajukan


masalah sebagai berikut setiap siswa memiliki sebuah cita-cita tetapi mengapa
m.ahasiswa masih cenderung malas dalam berusaha? setiap siswa itu memiliki suatu
keinginan untuk belajar tetapi mengapa masih malas untuk belajar? Dan mengapa
kadang siswa yang belajar juga masih belum tentu bisa dengan apa yang dipelajarinya...
mengapa itu?

Halaman 9 ||
d.Memperhatikan dan menfaatkan hal-hal yang menjadi perhatian siswa misalnya dalam
memulai atau dalam pelajaan berlangsung guru sering kali membicarakan suatu
peristiwa yang sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh masyarakat , baik itu sebuah
peristtiwa atau pun mode, sehingga dalam hal ini guru dituntut dalam mengikuti suatu
perkembangan baik dari TV, internet, surat kabar, majalah dan sebagainya.

3. Memberi acuan atau struktur artinya guru dalam memulai pelajaran hendaknya
mengemukakan secara singkat kompetensi dasar, hal-hal yang diperlukan dalam
pembelajarannya dan cara-cara yang akan ditempuh dalam pembelajaran materi. Agar
siswa memiliki suatu gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dipelajari.
memberikan acuan atau struktur yang dapat dilakukan oleh guru antara lain:

a.Mengemukakan kompetensi dasar, indikator belajar dan batas-batas tugas.

b.Memberi petunjuk atau saran tentang langkah-langkah kegiatan.

c.Mengajukan pertanyaan pengarahan.

Halaman 10 ||
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah di jelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
keterampilan membuka pelajaran merupakan salah satu hal yang penting bagi seorang
guru dalam melakukan proses pembelajaran. Membuka pelajaran merupakan awal
dilaksanakannya proses pembelajaran, jika hal ini dilakukan dengan baik dan benar
akan membawa dampak yang positif terhadap keberhasilan proses kegiatan berikutnya.

B. Saran

Sebagai seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran harus


mempunyai keterampilan membuka pelajaran. Oleh karena itu sebaiknya guru harus
terus berlatih agar lebih terampil, kreatif dan mempunyai ide-ide bagaimana cara untuk
mengajarkan siswanya agar mereka tidak bosan dan untuk mengetahui apakah proses
tersebut dilakukan dengan baik dan benar, maka ada salah satu keterampilan yang harus
diketahui juga oleh guru, yaitu keterampilan menutup pelajaran.

Halaman 11 ||

Anda mungkin juga menyukai