Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN


Dosen Pengampu : Astuti Wijayanti,S.Pd.,M.Pd.Si

Disusun Oleh :

1. Whisnu Adhi .P. (2019016002)


2. Nisa Meilani (2019016040)
3. Rehi Bulu (2017016008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

MARET 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, untuk setiap rahmat dan hidayah -
Nya sehingga penulisan makalah “Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ini dapat
selesai dengan baik dan tepat waktu. Penyusunan makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Kemampuan Dasar Mengajar” dengan Ibu Astuti
Wijayanti,S.Pd.,M.Pd.Si. sebagai dosen pengampu mata kuliah ini.
Penyusunan tugas ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk lebih memahami
mengenai keterampilan membuka dan menutup pelajaran dengan baik dan benar. Namun
demiikian, tentu saja penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan dan pemilihan kata yang tepat. Dengan ini, memohon saran dan kritik yang konstruktif,
sehingga penulis bisa menyempurnakan hasil makalah yang telah dibuat.

Yogyakarta, 02 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 2
C. Tujuan Pembahasan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3

A. Pengertian Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran .............................................. 3


B. Tujuan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran .................................................... 3
C. Manfaat Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran .................................................. 4
D. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran ....................................... 4
E. Komponen-Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran........................... 5

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ........................................................................................................................ xii


B. Saran ................................................................................................................................. xiii

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. xiv

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada umumnya saat proses pembelajaran berlangsung guru dituntut untuk
memiliki sejumlah keterampilan dalam mengajar peserta didiknya, seperti: terampil
membuka pelajaran, terampil menutup pelajaran, terampil menjelaskan, terampil variasi
gaya mengajar, terampil bertanya dan memberi penguatan, dan terampil membimbing
diskusi kelompok kecil. Semua keterampilan itu harus bisa dilakukan oleh seorang guru
di dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari tentunya sesuai dengan prosedur minimal
(standar proses) yang telah ditetapkan, atau bahkan akan lebih baik bila guru
berkreativitas dan berinovasi lebih sesuai tuntutan perkembangan zaman.
Namun demikian, masih banyak guru dalam pembelajaran sering tidak melakukan
usaha membuka dan menutup pelajaran tersebut. Hal ini dapat menyebabkan mental
siswa tidak siap untuk menerima pelajaran dan perhatian siswa belum terpusat pada hal-
hal yang akan dipelajari. Sebagai akibatnya adalah siswa akan merasa bahwa pelajaran
yang diterimanya membosankan, tidak bermakna baginya, sukar dipahami, dan mereka
akan tidak berusaha keras untuk memahaminya.
Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan kegiatan membuka dan
menutup pelajaran antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang belum
mempunyai keterampilan untuk melaksanakannya. Karena pentingnya fungsi membuka
dan menutup pelajaran ini dalam pembelajaran, maka sangat perlu bagi setiap guru untuk
memperoleh pengalaman serta latihan yang intensif dalam membuka dan menutup
pelajaran.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah dijelaskan, maka secara garis besar ada
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
2. Apa tujuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
3. Apa saja manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
4. Apa saja prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
5. Apa saja komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
3. Untuk mengetahui manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
5. Mengetahui komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi peserta didik agar minat dan
perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Kegiatan membuka pelajaran
dilakukan pada awal perkuliahan. Pada saat ini tenaga pendidik mengemukakan tujuan
yang akan dicapai, menarik perhatian peserta didik, memberi acuan, dan membuat kaitan
antara materi yang telah dikuasai oleh peserta didik dengan bahan yang akan
dipelajarinya. Guru dikatakan telah membuka pelajaran apabila telah berhasil membuka
konflik psikis pada diri siswa siswa.
Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk
mengakhiri kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk
memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui
tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran ini harus
dilakukan guru tidak saja pada akhir jam pelajaran tetapi juga pada akhir setiap penggal
kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Seperti halnya
kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga tidak mencakup urut-
urutan kegiatan rutin seperti memberi tugas dirumah, tetapi kegiatan yang ada kegiatan
langsung dengan penyampaian materi pelajaran.

B. Tujuan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Keterampilan membuka dan menutup pelajaran mempunyai beberapa tujuan,
antara lain:
a. Membantu mempersiapkan diri agar sejak semula sudah dapat membayangkan
pelajara yang akan dipelajari.
b. Menimbulkan minat dan perhatian peserta didik pada apa yang akan dipelajari.
3
c. Membantu peserta didik untuk mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
d. Membantu peserta didik untuk mengetahui hubungan antara pengalaman-
pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau
yang belum dipelajari atau yang belum dikenalnya.
Tujuan keterampilan menutup pelajaran, antara lain:
1. Mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran.
2. Mengetahui tingkat keberhasilan tenaga pendidik dalam pembelajaran.

C. Manfaat Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam pembelajaran
mempunyai pengaruh terhadap proses dan hasil belajar antara lain:
a. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang akan
dikerjakan.
b. Siswa mengetahui dengan pasti batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
c. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang
mungkin diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari suatu mata pelajaran.
d. Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai
dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang masih asing baginya.
e. Siswa dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-
konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa.
f. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu,
Sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.

D. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Sebagaimana keterampilan mengajar lainnya, ada prinsip-prinsip yang mendasari
penggunaan komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran yang harus
dipertimbangkan oleh guru. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:
a. Bermakna
Dalam usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa guru hendaknya
memilih cara yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran. Cara atau usaha yang
4
sifatnya dicari-cari atau dibuat-buat hendaknya dihindarkan. Cerita singkat atau
lawakan yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran mungkin sementara bisa
memikat siswa tetapi akan gagal dalam mewujudkan kelangsungan penguasaan
pelajaran.
b. Berurutan dan berkesinambungan
Aktivitas yang ditempuh oleh guru dalam memperkenalkan dan merangkum
kembali pokok-pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian dari kesatuan
yang utuh. Dalam mewujudkan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini perlu
diusahakan suatu susunan yang tepat, berhubungan dengan minat siswa, ada
kaitannya yang jelas antara satu bagian dengan bagian lainnya, atau ada kaitannya
dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilki siswa.

E. Komponen-Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


1. Komponen-Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
Penerapan keterampilan membuka pelajaran pada awal suatu jam pelajaran
atau pada setiap penggal kegiatan dalam inti pelajaran, guru harus melakukan
kegiatan membuka pelajaran. Komponen-komponen keterampilan membuka
pelajaran itu meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberikan
acuan dan membuat kaitan. Tiap komponen terdiri dari beberapa kelompok aspek
dan kegiatan yang saling berhubungan. Sebagai keterampilan maka sifatnya integratif
dan ada beberapa komponen yang tumpang tindih. Komponen-komponen dan aspek-
aspeknya menurut Abimanyu (1985) adalah sebagai berikut:
a. Menarik perhatian siswa
Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa, antara
lain seperti berikut:
1) Gaya mengajar guru.
Guru hendaknya memvariasikan gaya mengajarnya agar dapat menimbulkan
perhatian siswa. Misalnya guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan
yang berbeda dari yang biasanya dia kerjakan dalam membuka pelajaran.

5
2) Penggunaan alat bantu mengajar.

Guru dapat menggunakan alat-alat bantu mengajar seperti gambar, model,


skema, dan sebagainya untuk menarik perhatian siswa, serta dapat pula
menimbulkan motivasi dan memungkinkan terjadi kaitan antara hal-hal yang
telah diketahui dengan hal-hal baru yang akan dipelajari.
3) Pola interaksi yang bervariasi.
Variasi pola interaksi guru siswa yang biasa, seperti guru menerangkan siswa
mendengarkan, atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat
menimbulkan rangsangan permulaan saja. Siswa belum sepenuhnya dapat
memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang akan dipelajari. Oleh karena
itu, agar siswa dapat tertarik perhatiannya, guru hendaknya mengadakan pola
interaksi yang bervariasi dalam menyelenggarakan pembelajaran.
b. Menimbulkan motivasi
Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-
hati hal-hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa
itu hendaknya dapat digunakan untuk menimbulkan motivasi. Dengan adanya
motivasi itu, pembelajaran menjadi dipermudah. Oleh karena itu, guru hendaknya
melakukan berbagai cara untuk menimbulkan motivasi itu. Sedikitnya ada 4
(empat) cara untuk menimbulkan motivasi, yaitu:
1) Dengan kehangatan dan keantusiasan
Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap
yang demikian itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang
mendorong tingkah laku dan kesenangan dalam mengerjakan tugas. Siswa
akan timbul motivasinya untuk belajar.
2) Dengan menimbulkan rasa ingin tahu
Guru dapat membangkitkan motivasi siswa dengan cara menimbulkan rasa
ingin tahu dan keheranan pada siswa.
3) Mengemukakan ide yang bertentangan
Untuk menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang

6
bertentangan dengan mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan
sehari-hari.
4) Dengan memperhatikan minat siswa
Guru dapat menimbulkan motivasi siswa dengan cara menyesuaikan topik-
topik pelajaran yang diminati siswa.
c. Memberi acuan (structuring)
Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan
singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran
yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh
dalam mempelajari materi pelajaran. Untuk itu usaha dan cara yang dapat
dilakukan oleh guru adalah :
1) Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.
Guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-
batas tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, agar mereka memperoleh
gambaran yang jelas tentang ruang lingkup materi pelajaran yang akan
dipelajari serta tugas-tugas yang harus dikerjakan.
2) Menyarankan langkah – langkah yang akan dilakukan
Pada permulaan atau pada saat-saat tertentu selama penyajian pelajaran, siswa
akan terarah usahanya dalam mempelajari materi pelajaran jika guru dapat
memberi saran-saran tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.
3) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah
pokok yang akan dibahas. Misalnya dengan mengingatkan siswa untuk
menemukan hal-hal positif dari sifat-sifat tentang sesuatu konsep, manusia,
benda, gambar-gambar, dan sebagainya. Di samping hal-hal positif, kemudian
siswa perlu pula diingatkan untuk menemukan hal-hal yang negatif, yang
hilang atau yang kurang lengkap.
4) Mengajukan pertanyaan – pertanyaan

7
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru sebelum mulai menjelaskan materi
pelajaran akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang
akan dipelajari.
d. Membuat kaitan
Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu
menghubungkannya dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan
pengalaman-pengalaman, minat, dan kebutuhan-kebutuhan siswa. Hal itulah yang
disebut bahan pengait. Contoh usaha-usaha guru untuk membuat kaitan:
1) Membuat kaitan antar aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang telah
dikenal siswa. Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai
seberapa jauh pelajaran yang diberikan sebelumnya telah dipahami. Caranya,
guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada siswa, tetapi dapat pula
merangkum isi materi pelajaran terdahulu secara singkat.
2) Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan
pengetahuan yang telah diketahui. Hal ini dilakukan jika bahan baru itu erat
kaitannya dengan bahan pelajaran yang telah dikuasai.
3) Guru menjelaskan konsep atau pengertiannya lebih dahulu sebelum
menyajikan bahan secara terperinci. Hal ini dilakukan karena bahan pelajaran
yang akan dijelaskan sama sekali baru.

2. Komponen-Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran


Menjelang akhir dari suatu pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan,
guru harus melakukan kegiatan menutup pelajaran. Hal ini harus dilakukan agar
siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang
telah dipelajari. Menurut Abimanyu (1985) cara-cara yang dapat dilakukan guru
dalam menutup pelajaran ini adalah sebagai berikut:
a. Meninjau Kembali
Menjelang akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru
meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan telah dikuasai siswa. Ada

8
dua cara meninjau kembali penguasaan inti pelajaran itu, yaitu merangkum inti
pelajaran dan membuat ringkasan.
b. Merangkum inti pelajaran.
Pada dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat sepanjang proses
pembelajaran. Misalnya, pada saat guru selesai menjelaskan ciri-ciri bangun
ruang kubus, atau jika guru membuat kesimpulan secara lisan hasil diskusi yang
ditugaskan pada siswa, setelah selesai sejumlah pertanyaan dijawab oleh siswa,
pada saat menjelang pergantian topik bahasan, dan tentu saja pada saat
pembelajaran akan diakhiri. Selain guru, siswa dapat juga diminta untuk membuat
rangkuman secara lisan. Tetapi jika rangkuman yang dibuat oleh siswa itu salah
atau kurang sempurna, guru harus membetulkan atau menyempurnakan
rangkuman itu.
c. Membuat Ringkasan
Cara lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok materi yang
diajarkan adalah membuat ringkasan. Selain manfaat tersebut, dengan ringkasan
itu siswa yang tidak memiliki buku sumber atau siswa yang lambat belajar dapat
mempelajarinya kembali. Pembuatan ringkasan itu dapat dilakukan oleh guru,
dapat pula dilakukan oleh siswa secara perorangan atau kelompok, dan dapat pula
dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama.
d. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh wawasan
yang utuh tentang suatu konsep yang diajarkan selama satu jam pelajaran atau
sepenggal kegiatan tertentu adalah dengan penilaian. Untuk maksud tersebut guru
dapat meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lisan atau
mengerjakan tugas-tugas. Bentuk-bentuk evaluasi itu secara terperinci adalah
sebagai berikut:
1) Mendemonstrasikan keterampilan.
Pada akhir kegiatan siswa dapat diminta untuk mendemonstrasikan
keterampilannya. Misalnya, setelah guru selesai menerangkan konsep fisika,
guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di papan tulis.

9
2) Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Misalnya, setelah guru menerangkan gerak lurus lalu siswa disuruh
menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan gerak lurus.
3) Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
Guru dapat meminta siswa untuk memberi komentar tentang keefektifan
sesuatu demonstrasi yang dilakukan guru atau siswa-siswa lain.
4) Soal – soal tertulis
Guru dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa. Soal-soal
tertulis itu dapat berbentuk uraian, tes objektif, atau melengkapi lembaran
kerja.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi peserta didik agar minat dan
perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Guru dikatakan telah membuka
pelajaran apabila telah berhasil membuka konflik psikis pada diri siswa siswa.
Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri
kegiatan inti pelajaran.
Tujuan keterampilan membuka pelajaran adalah untuk membantu mempersiapkan
diri, menimbulkan minat dan perhatian dalam pelajaran, membantu peserta didik untuk
mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan, dan membantu peserta didik untuk
mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan
hal-hal baru yang akan atau yang belum dipelajari atau yang belum dikenalnya.
Sedangkan tujuan keterampilan menutup pelajaran adalah untuk mengetahui tingkat
keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran dan mengetahui tingkat
keberhasilan tenaga pendidik dalam pembelajaran.
Manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran untuk siswa dapat
menimbulkan perhatian dan motivasi, mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan,
mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan, mengetahui hubungan
antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai. dengan hal-hal baru, dapat
menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-konsep yang
tercakup dalam suatu peristiwa, dan dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam
mempelajari pelajaran itu, Sedangkan untuk guru dapat mengetahui tingkat
keberhasilannya dalam mengajar.
Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran ada dua, yaitu
“Bermakna” dan “Berurutan dan Berkesinambungan”. Komponen-komponen
keterampilan membuka pelajaran meliputi menarik perhatian siswa, menimbulkan

11
motivasi, memberi acuan, serta membuat kaitan. Sedangkan komponen-komponen
keterampilan menutup pelajaran meliputi meninjau kembali dan mengevaluasi.

B. Saran
Dengan adanya keterampilan membuka dan menutup pelajaran, calon pendidik
diharapkan untuk mempelajari, memahami, dan mempraktekkannya dalam setiap proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

12
DAFTAR PUSTAKA

Benson, Clarence H. 1980. Teknik Mengajar. Malang: Gandum Mas.


Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Sadiman , Aref S. dkk.. 1986. Media Pendidikan.Jakarta: Rajawali.
Silberman, Melvin L. 2005. Active Learning, terj. Muqowim dkk.. Yogyakarta: Yappendis.
Soli, Abimanyu, PAH, D.N., Joni, R (ed.). 1985. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut.
Jakarta: Tim Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

13

Anda mungkin juga menyukai