Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KETERAMPILAN MEMBUKA DAN MENUTUP PEMBELAJARAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Terpadu

DOSEN PENGAMPU:
Yoma Hatima, M.Pd. & DR. Ratna Sari Dewi, M.Pd.

DISUSUN OLEH:

Ahmad Danil Pamungkas (2227210083)


Astri Oktaria Putri (2227210093)
Chanesa Hestiani Putri (2227210074)
Ifdathi Zahra Khumairoh (2227210101)
Kartika Santi Pratiwi (2227200038)
Visualy Seyu Rahmatin (2227210087)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG
TIRTAYASA
2023
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada kendala
apa pun dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah yang berjudul
“Keterampialn Pembuka Dan Penutup Pelajaran” ini dibuat guna memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Pembelajaran Terpadu yang diampu oleh ibu Yoma
Hatima, M.Pd. & DR. Ratna Sari Dewi, M.Pd.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
yang penyusun miliki. Oleh karena itu penyusun mengharap segala bentuk saran
serta kritik yang membangun agar penyusun dapat memperbaiki makalah-
makalah selanjutnya. Tidak lupa penyusun ucapkan terima kasih atas bantuan
beberapa pihak yang telah ikut berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik dalam bentuk pikiran maupun materi. Besar harapan penyusun apabila
makalah ini dapat bermanfaat bagi tim penyusun dan bagi para pembaca pada
umumnya.

Serang, September 2023

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................iii

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1

BAB II: PEMBAHASAN....................................................................................2

A. Pengertian Keterampilan Pembuka dan Penutup..........................................2

B. Tujuan Keterampilan Pembuka dan Penutup...............................................5

C. Prinsip-prinsip Keterampilan Pembuka dan Penutup.................................12

D. Komponen-komponen Keterampilan Pembuka dan Penutup.....................12

BAB III: PENUTUP..........................................................................................20

A. Kesimpulan.................................................................................................20

B. Saran...........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mengajar dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh pengajar
dengan materi, metode, serta media pembelajaran yang bertujuan untuk
mengubah perilaku peserta didik. mencakup dimensi pengetahuan (kognitif),
afektif maupun keterampilan (psikomotorik). Mengajar itu sendiri lebih bersifat
personal, artinya sangat tergantung pada kondisi, kemampuan maupun kapasitas
seseorang. Pada proses belajar mengajar siswa sebagai pembelajar sangat
memerlukan peran pengajar. Menurut Bhargava & Paty dalam Khakiim
(2016:1730) bahwa pengajar memiliki peran sebagai fasilitator, pembuat
keputusan pengelola kelas dan pemimpin. Sebagai fasilitator, pengajar terlibat
dalam pelaksanaan pembelajaran secara langsung yang memerlukan kemampuan
khusus untuk mengajar. Kemampuan khusus yang dimaksud yaitu keterampilan
dasar mengajar.
Keterampilan dasar mengajar adalah kecakapan atau kemampuan pengajar
dalam menjelaskan konsep terkait dengan materi pembelajaran. Dengan
demikian seorang pengajar harus mempunyai persiapan mengajar, antara lain
harus menguasai bahan pembelajaran mampu memilin strategi, metode dan
media penguasaan kelas yang baik, serta menentukan system penilaian yang
tepat. Keterampilan dasar mengajar sangat penting dimiliki oleh seorang
pengajar sebab pengajar memegang peranan penting dalam dunia pendidikan.
Oleh karena itu pengajar harus memilki keterampilan dasar mengajar.
Keterampilan dasar mengajar (basic teaching skills) adalah Kemampuan atau
Keterampilan Khusus yang harus dimilliki oleh pengajar agar dapat
melaksanakan tugas mengajarnya secara efektif, efisien dan professional.
Dengan demikian Keterampilan dasar mengaiar berkenaan dengan seiumlah
keterampilan atau Kemampuan yang bersitat mendasar dan harus dikuasai ole
seorang pengajai dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
Dalam pembelajaran ada dua kemampuan pokok yang harus dikuasai oleh
seorang tenaga pengajar, yaitu menguasai materi atau bahan ajar yang akan
diajarkan (what to teach) dan menguasai metode atau cara untuk
membelajarkannya (how to teach). Keterampilan dasar mengajar termasuk
kedalam menguasai metode atau cara untuk membelajarkannya (how to teach)
yaitu cara membelajarkan peserta didik.
Selain keterampilan yang dilaksanakan pengajar saat menyampaikan
materi kepada siswa, juga terdapat keterampilan yang perlu dilaksanakan untuk
mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran, yaitu keterampilan membuka
pelajaran. Selain itu, terdapat keterampilan menutup pelajaran yang bertujuan
untuk melihat hasil pembelajaran yang telah diikuti siswa dan membantu siswa
untuk memiliki gambaran pengetahuan secara utuh terkait materi yang telah
dipelajari. Menurut Jalmo dalam Khakiim (2016:1730) Keterampilan membuka
dan menutup pelajaran tersebut menjadi salah satu keterampilan yang penting
untuk dilaksanakan karena melalui membuka dan menutup pelajaran pengajar
dapat membantu siswa untuk menyiapkan diri untuk belajar serta pengajar
mampu mengetahui ketercapaian tujuan dari pembelajaran yang dilaksanakan.
4
Jadi, dapat dinyatakan bahwa proses belajar mengajar yang maksimal bukan
hanya saat penyampaian materi, melainkan dapat dimulai dari membuka
pelajaran hingga menutup pelajaran karena kesiapan dan hasil dari pembelajaran
juga perlu diperhatikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari membuka dan menutup pembelajaran?
2. Apakah tujuan membuka dan menutup pembelajaran?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam membuka dan menutup pembelajaran?
4. Komponen-komponen apa saja yang diperlukan dalam membuka dan
menutup pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari membuka dan menutup pembelajaran.
2. Untuk mengetahui tujuan membuka dan menutup pembelajaran.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam membuka dan menutup
pembelajaran.
4. Untuk mengetahui komponen-komponen apa saja yang diperlukan dalam
membuka dan menutup pembelajaran.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Pembuka dan Penutup


Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup
pembelajaran. Keterampilan membuka pembelajaran menurut Djamarah dalam
Monica (2021:14), keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk
menciptakan siap mental dan menimbulkan perhatian anak didik agar terpusat
pada yang akan dipelajari. Siap mental tersebut berkaitan dengan pengetahuan
siswa mengenai tujuan pelajaran yang akan dicapai, masalah-masalah pokok
yang harus dipelajari, dan batas-batas tugas yang harus dikerjakan untuk
menguasai pelajaran. Sejalan dengan pendapat tersebut, Senjaya dalam Monica
(2021:15), membuka pelajaran adalah usaha yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran untuk menciptakan pra kondisi bagi siswa agar mental
maupun perhatian terpusat pada pengalaman belajar yang disajikan sehingga
akan mudah mencapai kompetensi yang di harapkan. Dengan kata lain,
membuka pelajaran adalah mempersiapkan mental dan perhatian siswa agar
siswa terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
Darmadi dalam Monica (2021:15), mengumukakan bahwa membuka
pelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk mengaitkan
pengalaman siswa dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk menciptakan prakondisi agar mental dan perhatian siswa
tertuju pada materi pelajaran yang akan dipelajari mereka. Kegiatan membuka
pelajaran tidak hanya dilakukan pada awal pelajaran saja melainkan juga pada
awal setiap penggal kegiatan, misalnya pada saat memulai kegiatan tanya jawab,
mengenalkan konsep baru, memulai kegiatan diskusi, mengawali pengerjaan
tugas dan lain-lain.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa
keterampilan membuka pelajaran adalah kemampuan seoarang guru dalam
mempersiapkan mental dan menarik perhatian peserta didik sebelum memasuki
pelajaran agar siswa terpusat dengan apa yang akan dipelajari serta peserta didik
memiliki motivasi yang tingggi untuk terus mengikuti pembelajaran sampai
selesai dengan semangat.
Keterampilan menutup pembelajaran menurut Rusman dalam Monica
(2021:17), adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran
atau kegiatan belajar mengajar. Sejalan dengan Rusman, menurut Senjaya dalam
Monica (2021:18), menutup pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang
dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberikan
gambaran menyeluru tentang apa yang telah diperlajari siswa serta keterkaitan
dengan pengalman sebelumnya, mengetahui tingkat kebserhasilan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Djamarah dalam Monica (2021:18), menjelaskan menutup pembelajaran
adalah mengakhiri kegiata inti pelajaran. Ketika menutup pelajaran (closure),
kegiatan yang dilakukan guru adalah mengahkiri pelajaran atau mengakhiri
kegiatan interaksi edukatif. Usaha menutup pelajaran dimaksudkan untuk
memberi gambaran penyeluru tentang apa yang telah dipelajari anak didik,
mengetahui tingkat pencapaian anak didik dan tingkat keberhasilan guru dalam
proses interaksi edukatif.
6
Dapat di simpulkan menutup pembelajaran adalah kegiatan yang di
lakukan oleh guru untuk mengakhiri pembelajaran denganberinteraksi antara
guru dengan siswa sebelum jam pembelajaran habis.

B. Tujuan Keterampilan Pembuka dan Penutup


Tujuan keterampilan membuka pelajaran menurut Nurhasnawati dan Afriza
(2015:36), tujuan keterampilan membuka pelajaran adalah:
1. Menyiapkan mental murid terhadap apa yang akan dipelajari.
2. Menimbulkan minat tertentu kepada pelajaran yang akan diberikan.
3. Timbulnya motivasi dan perhatian siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang
akan dikerjakan.
4. Siswa tahu batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
5. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang
mungkin akan digunakan dalam pembelajaran.
6. Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah
dikuasai dengan hal-hal yang baru yang akan dipelajari yang masih asing
baginya.
Sedangkan Djamarah (2014:140) mengungkapkan bahwa keterampilan
membuka pelajaran berguna untuk:
1. Mendorong siswa agar siap menghadapi tugas yang segera akan diterima,
dengan cara menarik perhatian siswa dan menimbulkan motivasinya.
2. Menunjukkan pada siswa batas-batas tugasnya dan tetap terus mengerjakan
tugasnya apabila diperlukan.
3. Menyarankan siswa agar dapat menggunakan pendekatan dalam
mempelajari bahan-bahan pelajaran.
4. Menunjukkan pada siswa agar dapat menggunakan pendekatan dalam
mempelajari bahan-bahan pelajaran.
5. Menunjukkan pada siswa hubungan antara aspek-aspek dalam topik yang
sedang dipelajari.
Jadi tujuan dari keterampilan membuka pelajaran adalah mengarahkan siswa
kepada aspek yang berkaitan dengan inti pelajaran. Sehingga siswa benar-benar
siap untuk belajar. Selain itu, juga akan memfokuskan perhatiannya untuk
memasuki materi pelajaran yang akan dipelajari.
C. Prinsip Keterampilan Pembuka dan Penutup
Keterampilan membuka dan mennutup pembelajaran dapat menentukan
7
kesuksesan sebuah sesi pembelajaran karena membuka dan menutup dapat
memeberikan kesan awal yang kuat kepada peserta didik dan dapat membantu
memperjelas tujuan dan harapan dari sesi pembelajaran.
Adapun prinsip-prinsip pembuka dan penutup pembelajaran yaitu :
7. Prinsip Bermakna
Setiap membuka dan menutup pembelajaran harus mempunyai prinsip
yang bermakna (meaningful). Kebermaknaan adalah keadaan yang
menunjukkan bahwa peserta didik memahami dan menerapkan dengan baik
apa yang telah dipelajarinya. Oleh karena itu, guru harus mempertimbangkan
kesesuaian tujuan membuka pembelajaran dan memilih jenis kegiatan di kelas
yang dikaitkan dengan materi pembelajaran. (Afdhal, dkk 2023: 26)
8. Prinsip Berkesinambungan
Hakikat prinsip berkesinambungan adalah melakukan perbaikan terus-
menerus untuk untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran. Hal
ini dapat dilakukan jika seorang guru menyusun langkah-langkah mengajar
dan mengkaitkannya dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki
oleh peserta didik. Tidak hanya menyangkut kesinambungan, kegiatan
membuka dan menutup pembelajaran juga diharapkan menjadi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan kompetensi yang harus
dimilki guru dalam melaksanakan pembelajaran terpadu. (Afdhal, dkk 2023:
26)
9. Prinsip Fleksibel ( Penggunaan secara Luwes )
Dalam pembelajaran prinsip fleksibel mempunyai maksud agar tidak
terjadi kekakuan yang dilakukan oleh guru didalam menyampaikan materi.
Hal ini harus dilakukan oleh guru didalam membuka pelajaran sebaiknya
harus bersifat fleksibel, agar peserta didik dapat menerima materi sesuai
dengan rencana pembelajaran yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Fleksibel
dalam kaitan ini berarti penggunaan yang tidak kaku, dalam arti tidak
terputus-putus atau lancar.
Faktor penting yang dapat menjamin kelancaran dalam penyampaian
gagasan pembuka adalah penguasaan bahan pembuka. Karena itu
pengetahuan yang luas yamg dimiliki oleh guru dapat membantu penguasaan
penggunaan ketrampilan membuka pelajaran. Dalam konteks fleksibilitas
membuka pelajaran ini tidak selalu harus dengan mengungkapkan gagasan
namun bisa dengan bertanya, membawa benda model, menunjuk peserta didik
8
untuk menjadi model, membuat teka – teki, dan sejenisnya yang relevan
dengan pokok bahasan.
Prinsip fleksibel mempunyai artian guru didalam menyampaikan materi
tidaklah kaku hanya terfokus pada bahan ajar yang digunakan tetapi harus
bersifat mudah dimengerti oleh peserta didik serta didalam penyampainya
tidak kaku, sehingga dalam membuka pelajaran prinsip fleksibel sangat
dibutuhkan agar kesan yang dilihat oleh peserta didik tentang guru nya
mampu menguasai materi tersebut.
10. Prinsip Antusiasme dan Kehangatan dalam Mengkomunikasikan Gagasan
Antusiasme menandai kadar motivasi yang tinggi dari guru dan hasil ini
akan berpengaruh pada motivasi yang tinggi pula pada peserta didik. Motivasi
sendiri ialah suatu kekuatan atau energi yang mendorong seseorang untuk
melakukan aktivitas. Guru hendaknya memiliki sikap yang ramah, penuh
semangat dan hangat dalam berinteraksi dengan peserta didik. Sikap demikian
akan membangkitkan motivasi belajar, rasa senang dan semngat peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran.
Antusiasme dan kehangatan dapat ditunjukkan misalnya bertanya kabar
peserta didik, menanyakan mengapa teman mereka tidak bisa masuk, atau
bercerita sedikit yang dapat menyentuh perasaan, atau kegiatan lain yang
menujukkan rasa simpati dan empati dalam rangka menciptakan antusiasme
dan kehangatan
11. Prinsip Teknis dalam Penggunaan Keterampilan Membuka Pelajaran
Prinsip ini mengatur sebuah cara dalam menerapkan suatu metode atau
startegi pembeljaran dalam kegiatan membuka dan menutup pembelajaran.
Prinsip-Prinsip Teknis dalam Penggunaan Keterampilan Membuka Pelajaran
adalah sebagai berikut :
a. Singkat, padat dan jelas
b. Keterampilan tidak diulang-ulang atau berbelit-belit
c. Menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak
d. Disertai contoh atau ilustrasi seperlunya
e. Mengikat perhatian anak

D. Komponen Keterampilan Pembuka dan Penutup


1. Komponen Keterampilan Pembuka
a) Menarik Perhatian Siswa
Perhatian siswa pertama-tama harus ditimbulkan dengan memberikan
9
perhatian terlebih dahulu hal-hal yang akan dipelajari. Ada berbagai cara
yang digunakan oleh guru untuk menarik perhatian siswa, antara lain:
 Gaya mengajar guru.
Untuk menjaga perhatian siswa, Anda dapat mencoba
memberikan pelajaran yang bervariasi. Selama proses
pembelajaran, perhatian siswa terhadap materi yang sedang
dipelajari sangatlah penting. Sangat tidak diharapkan ada siswa
yang kurang atau bahkan tidak memperhatikan penjelasan guru.
Oleh karena itu, guru berperan penting untuk memperhatikan
perbedaan dalam mengajar.
 Penggunaan media pengajaran.
Untuk menarik perhatian siswa, berbagai jenis alat bantu
pengajaran seperti gambar, model, diagram, dan lain-lain dapat
digunakan. Dengan memilih dan menggunakan media yang tepat,
guru dapat memetik manfaat untuk menarik perhatian siswa dan
memotivasi mereka untuk belajar.
 Pola interaksi yang bervariasi.
Agar siswa tertarik dan memusatkan perhatiannya pada
pelajaran guru dapat menggunakan berbagai macam pola
interaksi yang bervariasi.
b) Menimbulkan Motivasi
Menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain:
 Dengan kehangatan dan keantusiasan.
Guru harus bersikap ramah, antusias, bersahabat, hangat,
dan akrab. Sikap ini dapat menciptakan kegembiraan dalam
menyelesaikan tugas, yang menciptakan motivasi untuk belajar.
 Dengan menimbulkan rasa ingin tahu.
Motivasi belajar siswa dapat muncul ketika guru berhasil
membangkitkan rasa ingin tahu dan keheranan siswa. Misalnya,
ketika guru menunjukkan serangkaian gambar,
mendemonstrasikan sesuatu, atau menceritakan suatu kejadian,
guru mengajukan pertanyaan tentang gambar, kejadian, atau
cerita tersebut.
 Mengemukakan ide yang bertentangan.
Untuk meningkatkan motivasi siswa, guru dapat
membangkitkan ide-ide yang bertentangan dengan menyajikan
masalah atau kondisi dari kenyataan sehari-hari. Dengan
memperhatikan minat siswa, guru dapat meningkatkan motivasi
siswa dengan menyesuaikan topik pelajaran dengan minat
mereka.
 Memperhatikan minat siswa.
Motivasi siswa dapat berasal dari guru yang menyesuaikan
topik pelajaran dengan minat siswa. Minat siswa adalah
kumpulan aktivitas yang dapat direncanakan guru untuk
menciptakan motivasi.
c) Memberi Acuan
Terkait dengan membuka pelajaran, memberikan acuan didefinisikan
sebagai upaya untuk secara konkret dan singkat mengusulkan
serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang akan mereka pelajari dan metode apa yang
10
akan mereka ikuti dalam mempelajari pelajaran tersebut. Adapun usaha
dan cara memberikan acuan itu antara lain:
 Mengemukakan tujuan dan batas pelajaran.
Guru harus terlebih dahulu menentukan tujuan pelajaran
dan batasan tugas yang harus diselesaikan oleh siswa agar
memiliki gambaran yang jelas tentang cakupan materi pelajaran
yang akan dipelajari dan tugas-tugas yang harus diselesaikan.
 Menyarankan langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.
Pada awalan pelajaran atau pada titik-titik tertentu selama
presentasi, guru harus memberikan saran tentang langkah-langkah
yang harus diikuti oleh siswa dalam belajar.
 Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.
Pada permulaan pelajaran, guru harus memberikan
wawasan kepada siswa untuk meningkatkan pelajaran
sebelumnya. Setelah siswa memahami materi sebelumnya, guru
melanjutkan dengan bertanya kepada siswa tentang pengalaman
mereka dengan masalah utama yang sedang dibahas sehingga
guru dapat dengan mudah merangkum masalah utama yang
sedang dibahas.
 Mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan yang diajukan oleh guru sebelum memulai
menjelaskan bahan pelajaran akan mengarahkan siswa dalam
mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari.
d) Memberi Kaitan
Untuk mempermudah pemahaman siswa dalam mengajarkan pelajaran
yang baru guru perlu menghubungkan bahan pengait, antara lain:
 Membuat kaitan antara aspek-aspek yang relevan dari mata
pelajaran yang telah dipelajari.
 Membandingkan dan mempertentangkan pengetahuan baru
dengan pengetahuan yang telah dikuasai.
 Menjelaskan konsep-konsep atau pengertian terlebih dahulu
sebelum pembelajaran itu diberikan secara rinci.
2. Komponen Keterampilan Penutup
a) Meninjau kembali
Guru meninjau kembali, apakah inti pelajaran yang telah diajarkan itu
sudah dikuasi oleh siswa. Adapun cara meninjau kembali itu adalah:
 Merangkum inti pelajaran
 Membuat ringkasan
b) Mengevaluasi
Untuk mengetahui apakah siswa telah memperoleh wawasan yang utuh
tentang sesuatu yang sudah diajarkan, guru melakukan penilaian. Bentuk-
bentuk evaluasi itu ialah:
 Mendemonstrasikan keterampilan
 Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
 Mengekspresikan pendapat siswa sendiri
 Soal-soal tertulis

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

12
DAFTAR PUSTAKA

Afdhal, W. N. (2023). Micro Teachinng. Padang, Sumatera Barat: PT. Global Eksekutif
Teknologi.

Aulia, I., & Imran, I. Analisis Penerapan Keterampilan Membuka Pelajaran Oleh Guru
Sosiologi Kelas XA. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa
(JPPK), 7(10). Hal 8
Djaramah, S. B. dan Zain, A. 2014. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. RINEKA
Fitri, D. (2019). Pengaruh Keterampilan Guru Membuka Dan Menutup Pelajaran
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Bisnis Di
Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Skripsi: UIN Suska
Riau.
Khakiim, U., Degeng, I. N. S., & Widiati, U. (2016). Pelaksanaan membuka dan menutup
pelajaran oleh guru kelas 1 sekolah dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian,
dan Pengembangan, 1(9), 1730-1734.
Monica, S., & Hadiwinarto, H. (2021). Pengaruh Keterampilan Membuka Dan Menutup
Pembelajaran Terhadap Keaktifan Belajar Siswa Di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 1 Lubuklinggau. Ad-Man-Pend: Jurnal Administrasi Manajemen
Pendidikan, 3(2), 12-23.
Nurhasnawati. 2015. Micro Teaching Paduan Praktis Keterampilan Dasar Mengajar.
Pekanbaru : Kreasi Edukasi
Sundari, F. S., Sukmanasa, E., Novita, L., & Mulyawati, Y. (2020). Keterampilan Dasar
Mengajar. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Univeristas Pakuan
(Hal. 59 Halaman).

13

Anda mungkin juga menyukai