Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

Konsep Dasar IPA 1

Struktur dan Fungsi Jaringan dan Organ Tumbuhan

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar IPA 1

Dosen Pengampu: Ahmad Syachruroji, M.Pd

Disusun oleh:

Agustina 2227200054

Kartika Santi Pratiwi 2227200038

Nabila Qurrota Aini 2227200061

KELAS 1B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada kami untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Struktur dan Fungsi Jaringan dan Organ Tumbuhan
dengan tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Ahmad Syachruroji.
M.Pd pada mata kuliah Konsep Dasar IPA 1 di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Selain
itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang
Struktur dan Fungsi Jaringan dan Organ Tumbuhan.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Ahmad Syachruro,


M.Pd selaku dosen mata kuliah Konsep Dasar IPA 1. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni kami. Kami juga
mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 19 September 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. iii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C. Tujuan .................................................................................................................................. 1

BAB II............................................................................................................................................. 2

Landasan Teori................................................................................................................................ 2

A. Struktur ................................................................................................................................ 2

B. Jaringan Tumbuhan .............................................................................................................. 2

C. Organ.................................................................................................................................... 2

BAB III ........................................................................................................................................... 3

A. Jaringan Pada Tumbuhan ..................................................................................................... 3

B. Organ Tumbuhan ................................................................................................................. 8

BAB IV ......................................................................................................................................... 20

KESIMPULAN ............................................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pada awal terbentuknya tumbuhan semua sel melakukan pembelahan diri, akan tetapi
pertumbuhan sel selanjutnya akan terbatas hanya pada jaringan meristem saja pada proses
pembelahan, sel sel meristem akan tumbuh dan membentuk berbagai macam jaringan yang
tidak lagi mempunyai kemampuan membelah diri.

Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel, yang mempunyai asal, fungsi serta
struktur yang sama dan disebut jaringan. Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang
menyusun tubuh tumbuhan yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda
mempunyai sifat membelah, sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun
batang, karena biasanya terdapat pada bagian ujung. Pertumbuhan yang diawali oleh jaringan
yang letaknya dibagian ujung dikenal sebagai pertumbuhan primer, dan semua jaringan yng
terbentuk disebut jaringan primer.

Semua sel yang menyusun tubuh tumbuhan dewasa berasal dari kegiatan sel-sel jaringan
muda. Pada proses pencapaian dewasa sel-sel tersebut tidak hanya bertambah volumenya,
tetap[i strukturnya lebih termodifikasi untuk memenuhu fungsi fisiologis tertentu pada
tumbuhan dewasa.

B. Tujuan Makalah
1. Mengetahui apa pengertian jaringan tumbuhan.
2. Mengetahui macam-macam jaringan.
3. Mengetahui jenis jaringan pada tumbuhan
4. Mengetahui sifat dan fungsi jaringan pada tumbuhan

C. Manfaat Makalah

Manfaat mempelajari jaringan timbuhan adalah kita dapat mengetahui macam-macam


jaringan tumbuhan dan fungsinya, dapat mendeteksi ikatan pembuluh batang pada tumbuhan

1
BAB II

LANDASAN TEORI
A. Struktur

Menurut Prof. Dr. Benny Hoedoro Hoed, pengertian struktur adalah sebuah gambaran
yang mendasar dan kadang tidak berwujud, yang mencakup pengenalan, observasi, sifat
dasar, dan stabilitas dari pola-pola dan hubungan antara banyak satuan terkecil di dalamnya.

Dalam konteks bangunan, menurut Daniel L. Schodek (2008), pengertian struktur adalah
suatu sarana yang berfungsi untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan/atau
kehadiran bangunan tersebut ke dalam tanah.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur adalah suatu pengaturan dan hubungan antara
unsur-unsur atau elemen-elemen yang saling berhubungan dalam suatu objek atau sistem
yang terorganisasi.

B. Jaringan Tumbuhan

Menurut Nurhayati (2012) jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel-
sel yang mempunyai kemampuan titopotensial yang berbeda dengan jaringan hewan, jaringan
tumbuhan merupakan jaringan yang mempunyai kemampuan jika organisme tumbuhan ini
dapat memperbanyak diri dengan negatiF menginat kemampuan tubuh tumuhan terdiri dari
sel-sel.

Sistem jaringan dasar mensistesis senyawa organik yang mendukung pabrik dan
menyediakan penyimoanan untuk tanaman hal ini beberapa kolenkim dan sel sklerenkim oleh
Avivi (2004). Sedangkan jaringan menurut Soerdikoesomo (2007) adalah sekumpulam sel-sel
tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dam struktur yang sama. Jaringan pada
tumbuhan terdiri atas jaringan muda (meristem) dan jaringan dewasa

Sehingga dapat disimpulkan bahwa jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk
dan fungsi yang sama. Komponen utama yang menyusun jaringan adalah sel, substansi
selular, dan cairan.

C. Organ Tumbuhan

Organ adalah kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu.
Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.

2
BAB III

PEMBAHASAN

Struktur dan Fungsi Jaringan dan Organ Tumbuhan

A. Jaringan Pada Tumbuhan

Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada
awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Namun, pada
perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat
embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah
diri.

Pada korteks batang terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas.


Selmeristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan.
Jaringan yang terbentuk tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri lagi.
Jaringan ini disebut jaringan dewasa. pada umumnya terdapat 3 komponen yang
menyusunnya yaitu: 1. Sel, merupakan komponen yang bersifat hidup dalam jaringan dan
merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil dalam organisme. 2. Subtansi seluler,
bersifat tak hidup sebagai hasil produksi sel. Sebagian nampak dari penamaannya maka
subtansi ini terdapat diantara sel-sel dalam jaringan dan dapat berupa subtansi dasar yang
tidak berbetuk dapat juga berupa serabut. 3. Cairan, merupakan komponen dalam plasma
darah, cairan limfa dan sebagainya. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu: jaringan
meristem dan jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah.

3
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

a) Jaringan meristem primer


Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan
embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar.Meristem yang di ujung batang dan ujung
akar disebut meristem apikal. Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang
dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut
pertumbuhan primer.
b) Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem ini berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus.
Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan
jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a) Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujungakar. Meristem
apikal (meristem ujung), merupakan yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang yang
berfungsi bentuk menghasilkan tunas apikal dan tunas apikal akan membentuk jaringan
baru
b) Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku
rumput-rumputan. berfungsi untuk menghasilkan bunga
c) Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.
Contohnya kambium dan kambium gabus (felogen). Meristem lateral merupakan Jaringan
yang berperan dalam pertumbuhan sekunder, seperti pembesaran dan batang. Jaringan ini
terletak pada kambium pembuluh dan kambium gabus

4
2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifat-sifat jaringan dewasa
antara lain sebagai berikut:

o Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.


o Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
o Memiliki vakuola yang besar.
o Kadang-kadang selnya sudah mati.
o Dinding sel telah mengalami penebalan.
o Terdapat ruang antarsel
Menurut asal meristemnya, jaringan dewasa dibedakan atas jaringan primer dan jaringan
sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan sekunder berasal
dari meristem sekunder. Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara
lain:

a) Jaringan Pelindung (Epidermis)

Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar,
batang, daun, buah, dan biji.Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan
dari pengaruh faktor luar yang merugikan pertumbuhannya. Sel-sel epidermis dapat
berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma,
sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus.

5
b) Jaringan dasar (parenkim)

Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang
bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan
mesofil daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
Fungsi utamanya adalah mengisi biomassa, menjalankan berbagai fungsi fisiologi , dan
menopang serta memberi bentuk tubuh tumbuhan

c) Jaringan Penyokong (Penguat)

Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan.


Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi 2 yaitu :

 Jaringan kolenkim

Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami
penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat padaorgan-organ tumbuhan
yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai
protoplas, sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim.Jaringan kolenkim biasanya
berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder.

 Jaringan sklerenkim

Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami
penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan
6
yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri
atas serabut (serat-serat sklerenkim)dan sklereid (sel batu).Serabut umumnya dalam bentuk
untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya
berbentuk seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang
tersebar di dalam xilem dan floem.Sklereid lebih pendek daripada serat.

d) Jaringan pengangkut (vaskuler)

Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas
trakea, trakeid, serta unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem.
 Xilem
Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin
sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat.Xilem berfungsi mengangkut air dari
akar melewati batang dan menuju ke daun.Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut
xilem, dan parenkim xilem.
 Floem
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.
Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut
floem.

Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe,
yaitu kolateral, konsentris, dan radial.
 Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jika berkas pengangkut xilem dan floem terletak
berdampingan.Floem berada di bagian luar dari xilem. Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu
kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Jika antara xilem dan floem terdapat kambium maka
disebut kolateral terbuka. Kolateral terbuka dijumpai pada dicotyledon dan gymnospermae.

7
Pada kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat kambium misal pada
monocotyledon.
 Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xylem dikelilingi floem atau sebaliknya.
 Tipe radial
Disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari
lingkaran.Contoh pada akar monocotyledon.

e) Jaringan sekretoris

Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan
tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan
saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran
kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas
berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau
sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang
menembus jaringan jaringan lain.

8
B. Organ Tumbuhan
1. Akar

Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam
tanah.Tidak semua akar dapat mengisap zat-zat makanan, tetapi hanya bagian tertentu saja
yaitu bagian yang belum diliputi gabus dan bagian yang belum tua. Bagian yang berperan
dalam penghisapan makanan ini mudah mengalami kerusakan karena lingkungan yang tidak
cocok, misalnya karena aerasi yang jelek, kurangnya kadar air dalam tanah, tingginya
keasaman tanah. Sistem perakaran pada tanaman ada 2, yaitu:
 Sistem perakaran tunggang, terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan
ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah. Perakaran
tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil.
 Sistem perakaran serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya
memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer
membentuk cabang sebanyak-banyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer
selanjutnya mengecil, tipe perakaran serabut terdapat pada akar tanaman monokotil.

Bagian-bagian akar adalah sebagai berikut.


a. Meristem apical
Meristem apikal terdapat di bagian ujung akar, merupakan titik awal pertumbuhan akar.
Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, dan kemudian daerah
deferensiasi. Daerah diferensiasi dibagi menjadi dua, yaitu:
o Daerah pendewasaan jaringan primer
o Daerah jaringan primer yang sudah dewasa. Setelah itu terjadi pertumbuhan jaringan
sekunder.

9
b. Kaliptra
Kaliptra merupakan tudung akar atau bagian yang menutupi meristem apikal.Kaliptra
berfungsi sebagai sarung pelindung akar.Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri
dari sel-sel parenkim.Sel sel dipermukaannya terus menerus lepas secara berkesambungan,
dan sel dibawahnya menjadi berlendir.Sel-sel baru terbentuk pada tudung akar bagian dalam
dari meristem apikal.

Struktur anatomi akar dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

o Epidermis (lapisan luar/kulit luar)


Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat.Epidermis akar umumnya tidak
berkutikula.Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-
bulu akar.Bulu akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.

o Korteks (lapisan pertama/kulit pertama)


Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat.Korteks terdiri atas sel-sel
parenkim yang berdinding tipis dan tersusun melingkar.Di dalam korteks terdapat ruang-
ruang antarsel sebagai tempat penyimpanan udara.Fungsi korteks adalah sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan.

o Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)

10
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antarsel.Dinding sel endodermis mengalami penebalan
gabus.Penebalan berupa rangkaian berbentuk pita.Penebalan seperti pita ini disebut pita

kaspari.Penebalan semula berupa titik yang disebut titik kaspari.Penebalan gabus


menyebabkan dinding sel tidak dapat ditembus oleh air. Untuk masuk ke silinder pusat, air
melalui endodermis yang dindingnya tidak mengalami penebalan yang disebut dengan sel
penerus.Endodermis berperan mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.

o Stele (silinder pusat, yaitu lapisan tengah akar)


Silinder pusat terletak di sebelah dalam endodermis. Di dalamnya terdapat pembuluh kayu
(xilem), pembuluh tapis (floem) yang sangat berperan dalam proses pengangkutan air dan
mineral, dan perisikel yang berada tepat di sebelah dalam endodermis. Perisikel berfungsi
membentuk akar cabang. Akar ini akan menembus keluar melalui endodermis, korteks, dan
epidermis. Pertumbuhan cabang akar ini disebut pertumbuhan endogen.Pada tanaman dikotil,
di antara xilem dan floem terdapat kambium ikatan pembuluh.Pada tanaman monokotil,
selain xilem dan floem terdapat empulur tetapi tidak terdapat kambium ikatan pembuluh

Berdasarkan strukturnya, secara umum terdapat dua macam akar, yaitu akartunggang dan
akar serabut:

a. Akar tunggang

Akar tunggang berasal dari akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akarprimer (akar
pokok).Akar tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhanberbiji terbuka.
Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
o Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
Jika ada percabangannya biasanya terdiri atas akar-akar halus yang berbentuk
serabut.Akar tunggang demikian sering kali berhubungan dengan fungsinya menyimpan air
dan makanan.Akar tersebut mempunyai bentuk yang istimewa. Akar tunggang pada tanaman
wortel dan lobak disebut dengan akar tombak atau akar pena. Ada juga akar tunggang yang
berbentuk gasing seperti yang terdapat pada tanaman bengkoang dan bit karena pangkal akar
besar membulat. Akar-akar serabut sebagai cabang hanya terdapat pada ujung yang sempit
meruncing.

11
o Akar tunggang bercabang.
Akar ini berbentuk kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah, bercabang banyak sehingga
memberi kekuatan yang lebih besar pada batang.Daerah perakaran menjadi luas sehingga
penyerapan makanan lebih banyak.Akar tunggang jenis ini banyak dijumpai pada tanaman
yang ditanam dari biji missal pohon mangga, nangka, rambutan dll.

b. Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang tumbuh dari pangkal batang setelah akar lembaga (embrio)
mati.Akar ini terutama terdapat pada tumbuhan monokotil.Pada tumbuhan berakar tunggang
terdapat akar lembaga yang tumbuh terus membesar dan memanjang dan akhirnya menjadi
akar primer atau akar pokok, sedangkan pada tumbuhan berakar serabut akar lembaga tidak
tumbuh terus dan akhirnya mati. Pada pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang
ukurannya lebih kecil daripada akar lembaga, namun bercabang-cabang.
Berdasarkan cirinya, akar serabut dibagi dalam berbagai bentuk, yaitu:

o Akar bentuk benang, misalnya pada tanaman padi dan jagung,


o Akar gantung atau akar udara, misalnya pada pohon beringin,
o Akar pengisap, misalnya pada benalu,
o Akar pelekat, misalnya pada sirih,
o Akar nafas, misalnya pada bogem,
o Akar tunjang, misalnya pada pandan dan bakau,
o Akar pembelit, misalnya pada vanili
o Akar banir, misalnya pada sukun, dan
o Akar lutut, misalnya pada pohon tanjung.

Fungsi akar antara lain sebagai berikut:

 Menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah


Akar dipergunakan oleh tumbuhan untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk
pertumbuhannya.Akar menyerap bahan-bahan mineral bersamaan dengan air dari
lingkungannya.Air masuk ke dalam akar melalui rambut-rambut akar.Rambut akar atau bulu
akar merupakan perubahan bentuk dari jaringan epidermis akar yang berfungsi mengisap air
dan unsur-unsur hara dari dalam tanah.

12
 Memperkokoh berdirinya batang tanaman
Akar dapat memperkokoh berdirinya tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak di tempat
tumbuhnya.Tumbuhan yang tinggi membutuhkan sistem perakaran yang semakin kuat untuk
menahan terpaan angin yang semakin besar.

 Tempat menyimpan cadangan makanan


Sebagian tanaman menyimpan cadangan makanan pada akarnya.Makanan yang disimpan
biasanya berupa pati atau tepung. Cadangan makanan yang tersimpan dalam akar
dipergunakan selama masa pertumbuhan tertentu dan akan digunakan untuk proses
pertumbuhan pada masa pertumbuhan selanjutnya. Sebagian tanaman yang tergolong herba
sangat tergantung pada cadangan makanan yang tersimpan dalam akar terutama untuk
mengatasi kondisi lingkungan yang buruk, misalnya pada musim kemarau sehingga tanaman
tersebut dapat bertahan hidup.

 Bernapas (respirasi)
Sel-sel yang terdapat pada akar juga membutuhkan oksigen untuk melakukan pernapasan
seperti halnya sel-sel pada makhluk hidup lainnya. Untuk mencukupi kebutuhan akan oksigen
tersebut maka akar mengambil oksigen dari rongga-rongga partikel tanah. Tanah yang
gembur akan lebih mudah ditembus oleh udara sehingga kandungan oksigennya akan
semakin banyak dibandingkan tanah yang padat. Tanah gembur dan banyak mengandung
kompos atau tanah berpasir memiliki banyak rongga sehingga mudah ditembus udara.

 Alat perbanyakan secara vegetative


Akar sebagai alat perbanyakan secara vegetatif, misalnya pada pohon sukun dan cemara.
Pada tanaman sukun dan cemara akar yang menyumbul dari dalam tanah dapat menghasilkan
tunas dan akhirnya menjadi tanaman baru.

13
2. Batang

Fungsi batang antara lain sebagai berikut :


o Mendukung tubuh tumbuhan.
o Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
o Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar.Batang ada yang tumbuh di atas
tanah dan di bawah tanah.Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem
jaringan, yaitu:

a. Epidermis
Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat kutikula
yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada
tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan
primer. Aktivitas kambium gabus adalah melakukan pertukaran gas melalui celah yang
disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada batang
tanaman tebu.

b. Korteks
Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak
ruang antarsel. Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan
penguat tubuh. Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma
(sarung tepung ).

c. Endodermis
Lapisan terluar disebut perisikel. Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut.
Jenis batang pada tumbuhan angiospermae ada tiga, yaitu:

 Tipe lunak berair (herbaseus atau terna). Contoh: Kaktus.


 Tipe berkayu (lignosus). Contoh: Pohon mangga, pohon beringin, pohon jati.
 Tipe rumput (kalmus). Contoh: Tanaman padi.

Beberapa spesies tumbuhan memiliki batang yang mengalami modifikasi untuk fungsi yang
beragam. Modifikasi batang antara lain sebagai berikut.

14
 Rhizoma
Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah atau dekat dengan permukaan
tanah.Rhizoma mempunyai ruas-ruas pendek dan pada bukunya terdapat daun-daun seperti
sisik.Di sepanjang rhizome dapat dijumpai adanya akar adventif, terutama di permukaan
bagian bawah.Rhizoma merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada
famili Zingiberaceae (jahe-jahean).

 Stolon
Stolon mirip dengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegak di dalam tanah.

 Runner
Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang
permukaan tanah, dan mempunyai ruas yang panjang, misalnya pada tanaman stroberi.

 Umbi batang (tuber)


Misal pada kentang berkembangnya beberapa ruas di ujung stolon. Mata tunas pada umbi
kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setiap mata tunas tersebut akan
mampu berkembang menjadi individu baru.

 Umbi lapis (bulb)


Umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan
satu batang kecil dan pendek pada ujung bawah.Daun berdaging mengandung cadangan
makanan.Pada bawang merah, daun berdaging selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti
sisik.Umbi lapis juga dijumpai pada tanaman tulip, lili, dan lain-lain.

 Umbi kormus (corm)


Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya merupakan
jaringan batang.Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh permukaan kormus.

Secara umum, struktur akar dan batang tumbuhan sama, yaitu terdiri atas bagian-
bagian epidermis, korteks, dan stele. Akan tetapi, secara anatomis struktur batang Monokotil
berbeda dengan Dikotil.

a. Struktur Batang Dikotil


Seperti halnya akar, batang juga tersusun atas berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis,
jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan dasar tersusun oleh korteks, sedangkan

15
jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu xilem dan floem. Karena itu, batang
memiliki beragam fungsi bagi tumbuhan. Namun, berbagai lapisan ini juga mempunyai
beragam ciri khas.Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti jaringan
epidermis pada akar. Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat serta berkutikula pada akar
dan batang. Selain itu, batang memiliki kemampuan tumbuh, baik secara sekunder maupun
primer.

Pertumbuhan sekunder batang terjadi pada jaringan epidermis. Sedangkan pertumbuhan


primer terjadi pada tunas terminal (ujung batang) tepatnya pada meristem apikal. Fungsi
jaringan epidermis pada batang juga sama dengan jaringan epidermis pada akar yaitu
melindungi jaringan yang ada di dalamnya. Epidermis batang ini juga dapat pecah. Pecahnya
epidermis batang mengakibatkan jaringan kambium gabus (folagen) terisi dengan gabus.
Bagian ini disebut lenti sel. Fungsi lenti sel adalah sebagai tempat pertukaran gas dan
penguapan (transpirasi)

Lapisan penyusun batang selanjutnya adalah jaringan dasar. Di dalam jaringan ini terdapat
korteks. Korteks pada batang meliputi dua macam jaringan, yakni jaringan korteks luar dan
korteks dalam. Sel kolenkim dan sel parenkim adalah penyusun korteks luar. Korteks dalam
hanya disusun dari sel-sel parenkim saja. Korteks dalam (endodermis) dimiliki oleh semua
tumbuhan. Namun sebaliknya, tidak semua tumbuhan memiliki korteks luar. Ada satu ciri
khas yang dimiliki tumbuhan biji terbuka terkait lapisan korteks. Pada korteksnya terdapat
seludang pati (sarung tepung) yaitu lapisan yang berisi pati. Setelah korteks, tubuh tumbuhan
tersusun oleh jaringan pembuluh. Di dalam jaringan pembuluh terdapat stele atau silinder
pusat.

Pada tumbuhan dikotil, stele terletak di sebelah dalam korteks atau sebelah dalam
endodermis. Sementara, lapisan terluarnya disebut perisikel atau perikambium. Di sebelah
dalam korteks terdapat empulur dan berkas pengangkut. Pada berkas pengangkutan ini
terdapat xilem dan floem. Sementara, di tengah stele terdapat empulur. Empulur juga ada di
antara xilem dan floem. Bentuknya seperti jari-jari, disebut jari empulur. Selain itu, di antara
xilem dan floem juga terdapat kambium. Oleh karena itu, berkas pengangkutannya disebut
berkas kolateral terbuka. Kambium memiliki dua bagian, yakni kambium vaskuler dan
kambium intravaskuler. Bagian kambium yang berada di antara xilem dan floem berasal dari

16
prokambium disebut kambium vaskuler. Sedangkan kambium di luar xilem dan floem yang
berasal dari sel-sel parenkim disebut kambium intravaskuler.

b. Struktur Batang Monokotil


Seperti halnya tumbuhan dikotil, struktur batang tumbuhan monokotil tersusun atas jaringan
epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pengangkut atau berkas pembuluh. Agar mengetahui
bagian bagian batang tumbuhan monokotil. Bedanya, tumbuhan dikotil memiliki bentuk
meristem apikal yang kecil. Meristem inilah yang akan membentuk tunas ketiak daun, bakal
daun, dan epidermis. Kanan: penampang jaringan batang dikotil.

Pada tumbuhan monokotil juga terdapat meristem perifer. Meristem perifer merupakan
bagian meristem yang berkembang menjadi batang berisi xilem dan floem. Lapisan epidermis
batang tumbuhan dikotil memiliki dinding sel yang lebih tebal dibandingkan tumbuhan
dikotil. Pada lapisan epidermisnya terdapat stomata dan bukubuku. Di bawah epidermis
terdapat korteks. Korteks tersusun dari sel-sel sklerenkim. Korteks tumbuhan monokotil,
korteks merupakan kulit batang. Kulit batang berfungsi mengeraskan bagian luar batang.
Setelah korteks, lapisan berikutnya ialah stele. Tumbuhan monokotil memiliki batas korteks
dan stele yang tidak jelas. Di dalam stelenya terdapat berkas pengangkutan. Berkas
pengangkutan tersebut tersebar pada empulur dan letaknya berdekatan dengan kulit batang.
Sarung sklerenkim mengelilingi seluruh berkas pengangkut. Tipe berkas pengangkutannya
dinamakan kolateral tertutup, sebab di antara xilem dan fl oemnya tidak ditemui kambium.
Akibatnya, tumbuhan monokotil tidak bisa tumbuh secara sekunder. Alias tubuhnya tidak
membesar dan hanya memanjang.

17
18
3. Daun (Folium)

Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan
modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak
mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.Daun
memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugaspenting, membuat
makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki
daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang
banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun
memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di
udara dingin.Struktur Jaringan dalam Daun

 Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin
(kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit
oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada
tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja,
dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus
mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di
antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Epidermis dengan stomata

 Mesofil Daun (Jaringan dasar)


Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada
kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang)
dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang,
mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur,
bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.

 Berkas Pengangkut Daun


Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan
sebagai penguat daun.

 Jaringan Tambahan Daun

19
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun,
misalnya sel-sel kristal dan kelenjar. Daun terbagi atas 2 jenis yaitu daun tumbuhan dikotil
dan daun tumbuhan monokotil.
 Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau
menjari.
 Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang
membungkus batang, serta urat daunnya sejajar.

Pada daun terjadi peristiwa fotosintesis. Fotosintesis untuk memasak bahan makanan
penyusun energi bagi tumbuhan ini dilakukan pada bagian daun yang disebutklorofil.
Stomata berupa pori-pori kecil terdapat di epidermis atas dan bawah daun. Padatumbuhan
darat jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak daripada epidermis atas daun.
Hal ini merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun.Celah
stomata terbentuk apabila sepasang sel penjaga stomamengerut. Sel penjaga ini mengatur
ukuran stomata yang berperan penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di
dalam daun dengan lingkungan luar.Selain itu, stomata juga berperan dalam pengaturan
hilangnya air dari tumbuhan. Sistem jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil.Pada
daun tumbuhan dikotil, mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang.

Jaringan pagar dapat mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga
karang merupakan tempat pertukaran gas karena sel-selnya tersusun longgar dengan ruang
interselular yang banyak.Tulang-tulang daun yang mengandung berkas pembuluh tersebar di
seluruh mesofil. Satu berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem dikelilingi oleh sel-sel
parenkim berdinding tebal yang disebut dengan seludang pembuluh. Berkas pembuluh yang
terdapat pada daun tersambung secara kontinu dengan berkas pembuluh yang terdapat pada
batang. Hal ini memungkinkan tersalurkannya air dan mineral terlarut dari tanah ke daun dan
juga memungkinkan tersalurkannya hasil fotosintesis dari daun ke bagian tumbuhan lainnya.
Pada tumbuhan jagung dan tebu,seludang pembuluh adalah tempat terjadinya siklus Calvin
dari proses fotosintesis.

20
BAB IV

KESIMPULAN

Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada
awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Namun, pada
perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat
embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah
diri.

Pada korteks batang terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas.


Selmeristem tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan.
Jaringan yang terbentuk tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri lagi.
Jaringan ini disebut jaringan dewasa. pada umumnya terdapat 3 komponen yang
menyusunnya yaitu: 1. Sel, merupakan komponen yang bersifat hidup dalam jaringan dan
merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil dalam organisme. 2. Subtansi seluler,
bersifat tak hidup sebagai hasil produksi sel. Sebagian nampak dari penamaannya maka
subtansi ini terdapat diantara sel-sel dalam jaringan dan dapat berupa subtansi dasar yang
tidak berbetuk dapat juga berupa serabut. 3. Cairan, merupakan komponen dalam plasma
darah, cairan limfa dan sebagainya. Jaringan tumbuhan dibedakan menjadi 2, yaitu: jaringan
meristem dan jaringan dewasa.

Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam
tanah.Tidak semua akar dapat mengisap zat-zat makanan, tetapi hanya bagian tertentu saja
yaitu bagian yang belum diliputi gabus dan bagian yang belum tua. Bagian yang berperan
dalam penghisapan makanan ini mudah mengalami kerusakan karena lingkungan yang tidak
cocok, misalnya karena aerasi yang jelek, kurangnya kadar air dalam tanah, tingginya
keasaman tanah.

Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar.Batang ada yang tumbuh di
atas tanah dan di bawah tanah.Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk
menyimpan cadangan makanan

Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan
modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak
mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
21
DAFTAR PUSTAKA
Khoirunnisa, Nining. 2014. Buku Biologi Histologi Tumbuhan. Jakarta.

Maria Javelle, Venessa Vernoud, Peter M. Rogiwsky, Gwyneth C. Ingram. 2010.


Fundamental Pembentukan dan Fungsi Jaringan Tumbuhan. Jurnal Tumbuhan.

Purnomo Sudjino Trijoko Suwarno Hadi Susanto. 2009. Biologi Kelas 11.

Encarta Encyclopedia Photo.Inc/Walker/Science Source. Diakses pada Kamis, 17 September


2020 jam 02.53

http://www.sentra-edukasi.com/2011/06/struktur-jaringan-jenis-fungsi-akar.html. Diakses
pada Kamis, 17 September 2020 jam 02.17

22

Anda mungkin juga menyukai