Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KETERAMPILAN DASAR MEMBUKA DAN MENUTUP


PEMBELAJARAN SERTA KETERAMPILAN MENJELASKAN
PEMBELAJARAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Pengelolaan Kelas dan Pengajaran
Mikro” yang diampu oleh Ibu Itsna Oktaviyanti, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 2 (Dua)

1. HAYATUN HUDIYANA/E1E020071
2. HIMAYATILLAH/E1E020076

KELAS: 6-C PGSD

UNIVERSITAS MATARAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang dibimbing oleh
Ibu Itsna Oktaviyanti, M.Pd. Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai
“Keterampilan Dasar Membuka dan Menutup Pembelajaran”. Penulis menuliskannya
dengan mengambil dari beberapa sumber dan membuat gagasan dari beberapa
sumber tersebut. Penulis berterimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadapan
pembaca saat ini. Penulis juga menyadari makalah yang penulis tulis ini masih
banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang
lebih baik.

Mataram, 4 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

Kata Pengantar .................................................................................. 2

Daftar Isi ............................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...................................................................... 4


B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan .................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Keterampilan Dasar Membuka Pembelajaran .................... 6


B. Keterampilan Dasar Menutup Pembelajaran ...................... 8
C. Keterampilan Menjelaskan Pembelajaran ........................... 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 15
B. Saran ...................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Membuka pembelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar
mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha
tersebut memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. Membuka pembelajaran
juga dapat diartikan sebagai kegiatan guru dalam mengawali proses pembelajaran
untuk menciptakan suasana siap mental, phisik, psikis dan emosional siswa sehingga
memusatkan perhatian mereka pada materi dan kegiatan pembelajaran yang akan
dilalui.

Keterampilan menutup pelajaran merupakan kegiatan mengakhiri kegiatan inti


pembelajaran. Dalam mengakhiri pelajaran ini, kegiatan yang dilakukan adalah
memberikan gambaran menyeluruh tentang semua materi yang telah dipelajari,
mengetahui tingkat penyerapan siswa terhadap materi dan mengetahui tingkat
keberhasilan guru dalam proses pembelajaran.

Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran ialah penyajian informasi


secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan
yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab akibat, definisi dengan contoh
atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi yang terencana
dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan
menjelaskan. Dari pernyataan diatas, tentuya secara jelas dikatakan bahwa
keterampilan menjelaskan harus memiliki korelasi antar materi dan sistematik.

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini diantaranya:

1. Apa itu keterampilan dasar membuka pembelajaran?


2. Apa itu keterampilan dasar menutup pembelajaran?
3. Apa itu keterampilan menjelaskan pembelajaran?

C.Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini diantaranya:

4
1. Dapat mengetahui keterampilan dasa membuka pembelajaran
2. Dapat mengetahui keterampilan dasar menutup pembelajaran
3. Dapat mengetahui keterampilan menjelaskan pembelajaran

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.Keterampilan Dasar Membuka Pembelajaran

Membuka pembelajaran adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh guru
dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi siswa agar
mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha
tersebut memberikan efek positif terhadap kegiatan belajar. Membuka pembelajaran
juga dapat diartikan sebagai kegiatan guru dalam mengawali proses pembelajaran
untuk menciptakan suasana siap mental, phisik, phisikis dan emosional siswa
sehingga memusatkan perhatian mereka pada materi dan kegiatan pembelajaran yang
akan dilalui. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam membuka
pembelajaran diantaranya:

1. Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa


Pada detik-detik awal pembelajarana ada banyak hal di luar ruangan kelas
yang masih memikat perhatian siswa. Hal tersebut dapat membuat siswa tidak
bisa fokus pada materi dan kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi hal ini,
guru dapat menetapkan titik hubungan antara siswa dan pelajaran yang
disampaikan. Guru harus dapat membangkitkan minat belajar sampai siswa
dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran.
Berikut ini beberapa cara yang dapat memfokuskan perhatian dan
membangkitkan minat siswa saat guru membuka pelajaran.
a) Mengaitkan materi dengan berita-berita terkini
Berita terkini yang sedang marak dibicarakan atau sedang menjadi
perhatian dalam masyarakat dapat dipakai untuk membangkitkan
minat siswa. Guru dapat membangkitkan minat siswa dengan
mengaitkan berita-berita terkini tersebut dengan materi yang akan
disampaikan.
b) Menyampaikan cerita
Sebuah cerita yang relevan dengan materi yang diceritakan dengan
metode yang baik akan membangkitkan minat siswa terhadap
pelajaran yang akan disampaikan.
c) Menggunakan alat bantu/media
Untuk menarik minat siswa terhadap pelajaran, guru dapat
menggunakan alat bantu/media seperti gambar, lukisan, model skema,
benda dan alat peraga yang relevan dengan materi pelajaran.

6
d) Memvariasikan gaya mengajar
Minat dan perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan memvariasikan
gaya mengajar guru. Misalnya pada satu saat guru memilih posisi di
depan kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari biasanya yang dia
lakukan ketika membuka pelajaran. Pada kesempatan lain guru berdiri
di tengah-tengah kelas sambil membaca puisi dengan tenang dan
dramatis. Pada kesempatan berikutnya guru dapat memilih berdiri di
belakang atau depa kelas sambil bercerita dengan ekspresi wajah yang
meyakinkan dan nada suara yang menunjukkan rasa bangga, bahagia
atau sedih.
e) Menyinggung tentang tugas-tugas yang dilakukan siswa
Umumnya, manusia lebih tertarik dengan aktivitasnya sendiri. Oleh
karena itu, usahakan untuk membahas pekerjaan rumah siswa terkait
mata pelajaran tersebut di awal pelajaran. Kegiatan tersebut bisa
menambah semangat siswa untuk memulai pelajaran.
f) Mengandaikan persoalan
Persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan dalam
pelajaran hendaknya merupakan hal-hal yang biasa terjadi dalam
kehidupan siswa. Misalnya “Apa yang kau lakukan seandainya kamu
disalahkan atas perbuatan yang tidak kamu lakukan?” Persoalan harus
disesuaikan sedemikian rupa sehingga mengarah pada pelajaran yang
akan disampaikan.
2. Menimbulkan Motivasi
Menimbulkan motivasi dapat dilakukan dengan berbagai cara:
a. Memberikan kehangatan dan menunjukkan sikap antusias
Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, hangat dan
penuh keakraban. Sikap semacam itu akan dapat menimbulkan rasa
senang pada diri siswa sehingga memunculkan motivasi untuk belajar.
b. Menimbulkan rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu siswa dapat distimulus dengan cara memperlihatkan
gambar, mendemonstrasikan sesuatu, menceritakan suatu kejadian
yang relevan dengan materi. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan
yang berhubungan dengan gambar, peristiwa atau cerita tersebut. Yang
jawabannya terdapat dalam materi yang akan dipelajari.
3. Memberi Acuan
Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan
singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh

7
gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang
hendak ditempuh dalam mempelajari materi pelajaran. Untuk itu usaha yang
dapat dilakukan guru adalah:
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran
Pada awal pembelajaran guru perlu menjelaskan tujuan kepada siswa.
Penyampaian tujuan pembelajaran berfungsi agar siswa dapat
mengetahui arah kegiatan pembelajaran. Sehingga siswa terfokus pada
satu tujuan yang mereka akan capai. Di samping itu, penyampaian
tujuan belajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Makin jelas
tujuan maka makin besar pula motivasi belajar siswa. Siswa yang
termotivasi akan lebih siap untuk belajar, akan lebih mampu
mengembangkan kemampuannya, dan akan mencapai hasil belajar
yang lebih baik.
b. Menyampaikan garis besar pelajaran
Menyampaikan pokok pikiran atau garis besar pelajaran untuk
menarik perhatian sangatlah penting. Garis besar pelajaran bisa
disampaikan dengan lengkap atau hanya ringkasannya saja.
c. Menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Perhatian siswa akan terfokus dan terarah dalam melakukan kegiatan
pembelajaran jika guru telah menjelaskan di awal pembelajaran
tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.
4. Mengaitkan pelajaran yang telah dipelajari dengan topik baru.
Contoh usaha guru untuk membuat kaitan diantaranya adalah:
a. Meninjau kembali sampai seberapa jauh materi yang sudah dipelajari
sebelumnya dapat dipahami oleh siswa dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada siswa. Selain itu dapat pula dengan
meminta siswa merangkum inti materi pelajaran terdahulu secara
singkat.
b. Membandingkan pengetahuan lama dengan yang akan disajikan.
Hal ini dilakukan apabila materi baru itu erat kaitannya dengan materi
yang telah dikuasai. Misalnya guru terlebih dahulu mengajukan
pertanyaan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang
pengurangan sebelum mempelajari tentang pembagian.

B.Keterampilan Dasar Menutup Pembelajaran

Keterampilan menutup pelajaran merupakan kegiatan mengakhiri kegiatan inti


pembelajaran. Dalam mengakhiri pelajaran ini, kegiatan yang dilakukan adalah

8
memberikan gambaran menyeluruh tentang semua materi yang telah dipelajari,
mengetahui tingkat penyerapan siswa terhadap materi dan mengetahui tingkat
keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Menutup pelajaran dilakukan untuk
memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi yang dipelajari.

Adapun kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru dalam menutup pembelajaran
diantaranya:

1 Merangkum; diantara kegiatan yang dapat dilakukan dalam menutup


pembelajaran yaitu dengan membuat rangkuman mengenai pokok-pokok materi
yang telah dipelajari siswa. Melalui kegiatan merangkum, siswa diharapkan
memiliki pemahaman yang utuh baik berkenaan dengan konsep, teori, prinsip,
maupun gagasan utama dari materi pembelajaran yang telah dipelajarinya.
Secara teknis kegiatan merangkum bisa dilakukan dengan berbagai cara antara
lain: dilakukan oleh siswa dengan bimbingan dari guru, atau guru sendiri secara
deskriptif menyampaikan pokok-pokok materi tersebut dihadapan siswa.
2 Mengajukan pertanyaan; yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada siswa,
dimana melalui pertanyan tersebut dapat mendorong siswa untuk berpikir
dengan cara mengungkapkan kembali pemahamannya terhadap materi yang
telah dipelajari. Dari pertanyaan yang diajukan, guru dapat memperoleh
gambaran tingkat pemahaman siswa, atau materi-materi mana saja yang masih
belum dikuasainya. Oleh karena itu pertanyaan tidak selalu dari guru ke siswa,
akan tetapi pada kegiatan akhir ini, beri kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan pertanyaan berkenaan dengan materi yang belum dikuasinya.
Dengan demikian guru dapat menangkap pesan dari pertanyaan yang diajukan
siswa mengenai materi yang belum dikuasainya, sekaligus merumuskan tindak
lanjut yang diperlukan.
3 Menyimpulkan; yaitu membuat kesimpulan yang menggambarkan pokok isi
materi pembelajaran yang telah dipelajari. Membuat kesimpulan tidak hanya
dilakukan oleh guru, akan tetapi oleh siswa sendiri. Hal penting penting untuk
medapatkan informasi dari siswa berkenaan dengan tingkat pemahaman yang
telah dimilikinya. Kesimpulan tidak sama dengan rangkuman, kalau rangkman
mungkin hanya sekedar mengulang kembali hal-hal yang bersifat pokok sesuai
dengan materi yang telah dipelajari. Adapun kesimpulan, hal-hal yang bersifat
pokok tersebut dirumuskan dengan cara dan bahasa sendiri, yang
menggambarkan pokok isi materi yang telah dipelajari sebelumnya.
4 Memberikan tugas; yaitu ketika menutup pembelajaran guru memberikan tugas
kepada siswa yang ada kaitannya dengan materi yang telah dipelajari. Tugas

9
yang diberikan tidak lepas dari proses pembelajaran yang telah dilakukan
sebelumnya. Oleh akrena itu pertimbangan ketika memberikan tugas selain
untuk merangsang siswa belajar lebih lanjut guna memperluas dan
memperdalam pengalaman belajarnya, juga diupayakan untuk memberi
kesempatan kepada siswa mengaplikasikan pemahaman meteri yang telah
dipelajarinya dalam kaitan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Dengan
demikian melalui tugas tersebut, siswa dirangsang untuk memikirkan kembali
materei-materi yang telah dipelajari, dan guru akan memperoleh masukan
terhadap tingkat penguasaan siswa berkenaan dengan materi yang telah
dipelajarinya.
5 Refleksi; ketika menutup pembelajaran, guru mengajak siswa dengan cara yang
jujur, terbuka, dan bertanggung jawb untuk merenungkan kembali terhadap
aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan. Mengecek kembali sejauhmana
materi telah sudah dikuasai, dan materi mana yang masih samar-samar atau
sama sekali belum dipahami. Siswa dibiasakan untuk berpikir
melihat/merenungkan kaitan, manfaaat, dari materi yang telah dipelajari dalam
hubungan dengan tugas-tugas kehidupan yang nyata.
6 Memberikan tes; alternatif lain dalam menutup pembelajaran adalah dengan
cara memberikan tes. Yaitu dengan cara mengajukan pertanyaan baik secara
lisan, tulisan maupun tindakan. Dengan tes yang diberikan akan menggugah
siswa untuk berpikir mengungkapkan kembali pengalaman dan pemahaman
siswa terkait dengan aktivitas maupun materi yang telah dipelajarinya. Dari
respon siswa menjawab pertanyaan yang diajukan dalam tes tersebut, guru akan
memperoleh gambaran tingkat pemahaman siswa.

C. Keterampilan Menjelaskan Pembelajaran

Keterampilan menjelaskan adalah bagian dari pembelajaran microtecahing.


Keterampilan menjelaskan merupakan keterampilan dasar yang perlu dimiliki oleh
seorang guru. Selain dapat menguasai materi, guru harus bisa mengolah materi dalam
menyampaikannya pada peserta didik. Dalam satu kelas terdiri dari sekitar 26 peserta
didik yang tentunya heterogen dari pola pikirnya. Sebagai seorang guru, teknik dan
strategi menjelaskan harus dikuasai untuk menyampaikan pengetahuan pada 26
peserta didik tersebut. Teknik dan strategi tersebut dikemas dalam bentuk seni atau
keterampilan dalam menjelaskan materi. Menurut Shoffan (Keterampilan Dasar
Microteaching : 36). Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran ialah penyajian
informasi secara lisan yang diorganisasi secara sistematik untuk menunjukkan adanya
hubungan yang satu dengan yang lainnya, misalnya antara sebab akibat, definisi

10
dengan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui. Penyampaian informasi
yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri
utama kegiatan menjelaskan. Dari pernyataan diatas, tentuya secara jelas dikatakan
bahwa keterampilan menjelaskan harus memiliki korelasi antar materi dan sistematik.

Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari
kegiatan guru dalam interaksinya dengan siswa di dalam kelas dan biasanya guru
cenderung lebih mendominasi pembicaraaan dan mempunyai pengaruh langsung,
misalnya dalam memberikan fakta, ide ataupun pendapat. Oleh sebab itu, hal ini
haruslah dibenahi untuk ditingkatkan keefektifannya agar tercapai hasil yang optimal
dari penjelasan dan pembicaraan guru tersebut sehingga bermakna bagi siswa. Alasan
yang melatar belakanginya adalah sebagai berikut:

1) Pada umumnya interaksi komunikasi lisan di dalam kelas didominasi guru.


2) Sebagian besar kegiatan guru adalah informasi. Oleh karena itu efektivitas
pembicaraan perlu ditingkatkan.
3) Penjelasan yang diberikan guru sering tidak jelas bagi siswa, dan hanya jelas
bagi guru sendiri.
4) Tidak semua siswa dapat menggali sendiri informasi yang diperoleh dari
buku. Kenyataan ini menuntut guru untuk memberikan penjelasan kepada
siswa untuk hal-hal tertentu.
5) Sumber informasi yang tersedia yang dapat dimanfaatkan siswa sering sangat
terbatas.
6) Guru sering tidak dapat membedakan antara menceritakan dan memberikan
penjelasan.

Tujuan menjelaskan materi pembelajaran adalah:

1) Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, dalil, fakta,


definisi, dan prinsip secara objektif dan bernalar.
2) Melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan masalah-masalah atau
pertanyaan.
3) Untuk mendapat balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan
untuk mengatasi kesalahpahaman mereka.
4) Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan
menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.

Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru dalam memberikan


suatu penjelasan, yaitu:

11
1) Penjelasan dapat diberikan selama proses pembelajaran (baik di awal, di
tengah, maupun di akhir pembelajaran).
2) Penjelasan harus menarik perhatian siswa.
3) Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan siswa atau materi
yang sudah direncanakan;
4) Materi yang dijelaskan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
bermakna bagi siswa;
5) Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan siswa.

Pada saat menjelaskan pelajaran, guru/calon guru tidak baik melakukan hal-hal
sebagai berikut:

1) Menghadap papan tulis atau membelakangi siswa terlalu lama.


2) Mondar-mandir di depan kelas ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke
belakang terlalu sering.
3) Menerangkan dengan terus menerus sambil duduk di kursi guru.
4) Mengosongkan papan tulis, tidak ada unsur visual yang dapat dilihat.
5) Suara kurang keras, hanya terdengar oleh siswa yang berada di sekitar guru,
siswa yang duduk di belakang tidak dapat mendengar suara guru.

Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan yaitu sebagai berikut:

1) Merencanakan
Penjelasan yang diberikan guru perlu direncanakan dengan baik terutama
yang berkenaan dengan isi pesan dan yang menerima pesan. Yang berkenaan
dengan isi pesan atau materi meliputi penganalisaan masalah secara
keseluruhan,penentuan jenis hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang
dikaitkan dan generalisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah
ditentukan. Misalnya kita menganalisa tema dan sub tema yang akan
dibicarakan kepada anak TK serta kemampuan-kemampuan yang ada pada
program kegiatan belajar yang meliputi pengembangan bahasa, daya pikir,
keterampilan dan jasmani serta bagaimana hubungannya dengan tema dan sub
tema yang akan dibicarakan. Mengenai yang berhubungan dengan yang
menerima pesan (siswa) hendaknya diperhatikan hal-hal atau
perbedaanperbedaan pada setiap anak yang akan menerima pesan seperti usia,
jenis kelamin, kemampuan, latar belakang sosial, bakat, minat serta
lingkungan belajar anak.
2) Penyajian suatu penjelasan

12
Penyajian suatu penjelasan dapat ditingkatkan hasilnya dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Kejelasan: Penjelasan hendaknya diberikan dengan menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik.
b) Pengguanaan contoh dan ilustrasi: dalam memberikan penjelasan
sebaiknya digunakan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan
sesuatu yang dapat ditemui siswa dalam kehidupan sehari-hari.
c) Pemberian tekanan: dalam memberikan penjelasan, guru harus
memusatkan perhatian siswa kepada masalah-masalah pokok dan
mengurangi informasi yang tidak begitu penting
d) Penggunan balikan: “guru hendaknya memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menunjukkan pemahaman, keraguan atau ketidakjelasan
ketika penjelasan itu diberikan. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan seperti: “apakah anak-anak mengerti dengan
penjelasan Ibu tadi?” dan sebagainya.

 Aplikasi Keterampilan Menjelaskan Dalam Proses Pembelajaran

Secara garis besar proses pembelajaran terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu
pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Pada pendahuluan guru mengingatkan materi
yang telah disajikan bila materi yang disajikan terkait dengan materi sebelumnya atau
memotivasi siswa bila materi ajar belum muncul dalam kegiatan ini.

Pada kegiatan inti, pertama-tama guru menentukan bahan ajar yang disajikan
dalam kegiatan inti. Jika bahan ajar yang disajikan dalam kegiatan ini berupa buku
ajar ( BSE ) pelajaran guru hendaknya sudah memilih materi-materi mana yang tidak
perlu dijelaskan. Jika bahan ajar yang disajikan dalam kegiatan ini berupa Lembar
Kerja Siswa ( LKS ), guru memberikan penjelasan/ informasi secari perorangan atau
kelompok yang berkaitan dengan langkah-langkah yang harus dilakukan siswa dalam
menyelesaikan LKS. Dalam mengerjakan LKS hendaknya guru memantau kegiatan
siswa baik secara perseorangan maupun secara kelompok.

Jika dalam kegiatan inti ini guru menggunakan modul pembelajaran (yang
disusun oleh guru atau paket), setelah modul pembelajaran dibagikan kepada setiap
siswa hendaknya guru menjelaskan bagaimana cara menggunakan modul
pembelajaran dalam kegiatan inti, diharapkan sewaktu kegiatan inti berlangsung guru
tidak meninggalkan kelas. Jika dalam kegiatan inti, guru menggunakan media

13
audio/audio visual, hendaknya guru terlebih dahulu memutar media ini dan memilah
pada point-point mana guru harus menjelaskannya. Jika dalam kegiatan inti guru
menggunakan atau membuat alat peraga atau menjelaskan bagaimana langkah-
langkah yang dilakukan dalam menggunakan alat peraga. Jika dalam kegiatan inti
guru menggunakan media presentasi (transparansi/power point), guru dapat
menjelaskan materi pembelajaran pada lembar slide yang telas dipilah sebelumnya.

14
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Membuka pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan guru dalam


mengawali proses pembelajaran untuk menciptakan suasana siap mental, fisik, psikis
dan emosional siswa sehingga memusatkan perhatian mereka pada materi dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilalui. Sementara keterampilan menutup pelajaran
merupakan kegiatan mengakhiri kegiatan inti pembelajaran. Penyampaian informasi
yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri
utama kegiatan menjelaskan.

B.Saran

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan bagi para pembaca ataupun penulis. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, kurang
dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca
demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di
hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Helmiati. (2013). Micro teaching: Melatih keterampilan dasar mengajar. Yogyakarta:


Aswaja Pressindo

Raflis K. (1985). Katerampilan Menjelaskan. Panduan Penajaan Mikro NO. 4.


Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi. Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan.

Shoffan Shoffa. Keterampilan Dasar Mengajar Microteaching. Surabaya:Mavendra,


2017.

S.L.La. Sulo et al. (1985). Pengajaran Mikro. Jakarta: Proyek Pengembangan


Pendidikan Guru (P3G). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sukirman, Dadang. 2012. Pembelajaran Micro teaching. Jakarta: Direktorat Jendral


Pendidikan Islam Kementrian Agama.

16

Anda mungkin juga menyukai