Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

8 KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI OLEH SETIAP GURU

Disusun Dalam Rangka Memenuhi

Tugas Mata Kuliah PPL

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Andi Tanra Tellu, M.S

Oleh:

Abdul Ashari A 202 16 017

Agusnawati A 202 16 007

Rahmawati A 202 16 025

Vita Febrianti Ismail A 202 16 031

Zakiah Zulfitri Syam A 202 16 012

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS TADULAKO

2018
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

Defenisi :

 Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental


peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran 
peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang
akan ditempuh.
 Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri
kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi
pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan
guna dalam proses belajar mengajar.
Deskripsi :
Dalam membuka pelajaran ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan seorang
guru,diantaranya mempersiapkan siswa untuk belajar yang terdiri dari mempersiapkan
suasana kondusif untuk belajar(memotivasi siswa,mempersiapkan fasilitas dan sumber
belajar,berdoa bersama,mengabsen kehadiran siswa) dan melakukan apersepsi,yaitu
menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa sebelum pembelajaran dimulai serta
mengaitkan materi yang lalu dengan materi yang akan diajarkan dengan mengajukan
sejumlah pertanyaan.
Awal kegiatan pelajaran seorang guru harus melakukan kegiatan membuka pelajaran.
Komnponen ketrampilan membuka pelajaran yaitu :

1. Menarik Perhatian Siswa


Cara yang dapat dipergunakan :
a. Gaya Mengajar Guru
Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya mengajar guru seperti posisi, atau kegiatan
yang berbeda dari biasanya.
b. Penggunaan Alat Bantu Mengajar
Seperti gambar : model, skema, disamping menarik perhatian memungkinkan
terjadinya kaiatan antara hal yang telah diketahui dengan hal yang dipelajari.
c. Pola Interaksi Yang Bervariasi
Seperti guru-siswa, siswa-siswa, siswa-guru.
2. Menimbulkan Motivasi
Cara untuk menimbulkan motivasi :
a. Dengan Hangat dan Antusias
Hendaknya ramah, antusias, bersahabat dan sebagainya. Sebab dapat mendorong
tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga motivasi siswa akan
timbul.
b. Menimbulkan Rasa Ingin Tahu
Melontarkan ide yang bertentangan dengan mengerjakan masalah atau kondisi diri
kenyataan sehari-hari
Contoh : Kalau transmigrasi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk mengapa
banyak penduduk di pulau jawa tidak mau transmigrasi.
c. Dengan Memperhatikan Minat Siswa
Menyesuaikan topik pelajaran dengan minat siswa karena motivasi dan minat
berpengaruh pada jenis kelamin, umur, sosial ekonomi dan sebagainya.
3. Memberi Acuan (Structuring)
Yaitu usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan singkat serangkai alternatif yang
memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas hal-hal yang harus dipelajari.
Untuk itu cara yang dilakukan adalah :
a. Mengemukakan tujuan dan batas tugas hendaknya guru mengemukakan tujuan
pelajaran terlebih dahulu batas tugas yang dikerjakan siswa.
Contoh : Guru : hari ini kita belajar mengarang cerita perhatikan tiga buah gambar
berikut lalu berdasarkan gambar itu tulis suatu cerita yang panjangnya
lebih kurang 100 kata.
b. Menyarankan Langkah-Langkah Yang Dilakukan
Tujuannya adalah agar dalam pelajaran siswa akan terarah usahanya dalam
mempelajari materi dan tugas jika guru memberi saran dan langkah-langkah kegiatan
yang dilakukan misalnya :
Guru : tugas kalian adalah membuktikan pada temperature berapa derajat celcius air
mendidih langkah yang harus kalian kerjakan adalah :
 Mengukur temperature yang belum dipanasi
 Lalu nyalakan lampu spirtus ini dan panaskan air dalam gelas ini
 Jika air sudah mendidih catatlah berapa suhunya sesuai dengan yang kelihatan
pada temperatur.
c. Mengingatkan Masalah Pokok Yang Dibahas
Misalnya : Dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif dari
sifat suatu konsep, tanda, media, hewan dan lain-lain. Selain itu tunjukan juga hal
negatif yang hilang atau kurang lengkap.
Contoh : Periksalah bahan-bahan ini dan tentukan mengapa beberapa batu dapat
digolongkan dalam jenis batu yang mengandung biji besi dan yang lain
tidak.

d. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa dalam
mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari.

Contoh : Sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk guru mengajukan
pertanyaan untuk membantu siswa memahami siklus nyamuk yang
digambarkan oleh film tersebut.

4. Membuat Kaitan
Jika guru mengerjakan materi baru perlu menghubungkan dengan hal yang telah dibuat
ssiswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhanya untuk mempermudah pemahaman
hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan kebutuhan inilah yang disebut dengan
pengait.
Contoh : Usaha guru untuk membuat kaitan.
a. Permulaan pelajaran guru meninjau kembali sejauh mana materi sebelumnya telah
dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau merupakan inti materi pelajaran
terdahulu secara singkat.
b. Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru, hal ini
dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitanya dengan pengetahuan lama.
Contoh : Guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan
sebelum mengerjakan pembagian.
c. Cara menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum mengerjakan
bahan secara terperinci.

Pada Kegiatan menutup pelajaran, beberapa hal yang harus guru lakukan yaitu meninjau
kembali kegiatan yang dilakukan guru dengan meminta siswa merangkum materi
pelajaran,melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan dan
mengevalusi. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa
memahami materi yang telah ia pelajari. Evalusi dapat dilakukan dalam bentuk
mendemonstrasikan keterampilan,mengaplikasikan ide baru,mengekspresikan
pendapat,pemberian soal-soal atau tugas sebagai bagian dari remidi/pengayaan.
Cara yang dapat dilakukan adalah :

1. Meninjau Kembali
Akhir kegiatan guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan sudah
dipahami oleh siswa, kegiatan ini meliputi ;
 Merangkum inti pelajaran (berlangsung selama proses PBM).
 Membuat ringkasan (dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang tidak
memiliki buku atau yang terlambat bisa mempelajarinya kembali).
2. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan pemahaman yang
utuh terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan evaluasi.
Bentuk-Bentuk Evaluasi Itu Meliputi :
a. Mendemonstrasikan ketrampilan
Contoh : Setelah selesai mengarang puisi guru dapat meminta siswa untuk
membacakan di depan kelas.
b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Contoh : Guru merupakan persamaan kuadrat siswa disuruh menyelesaikan soal
persamaan.
c. Mengekpresikan pendapat siswa sendiri
Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demontrasi yang dilakukan
guru atau siswa lain.
d. Soal-soal tertulis
 Uraian
 Tes objektif
 Melengkapi lembar kerja

2. Keterampilan Menjelaskan
Defenisi :
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang
diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah
dipahami para peserta didik.
Deskripsi :
Seorang guru harus menguasai keterampilan menjelaskan karena pada umumnya interaksi
lisan di dalam kelas di dominasi oleh guru, sehingga dengan menguasai keterampilan
menjelaskan guru dapat membimbing jalannya proses belajar di kelas dengan baik. Ketika
menjelaskan ada beberapa hal yang harus di perhatikan oleh guru, yaitu penjelasan harus
disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik, penjelasan harus diselingi
tanya jawab,materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru,penjelasan harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran,materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta
didik,dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan
dihubungkan dengan kehidupan.
Prinsip-prinsip menjelaskan :
1) Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
2) Penjelasan harus diselingi tanya jawab
3) Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
4) Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
5) Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
6) Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan
dihubungkan dengan kehidupan

Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menjelaskan


1) Bahasa yang digunakan dalam menjelaskan harus sederhana, terang dan jelas
2) Bahan yang akan diterangkan dipersiapkan dan dikuasai terlebih dahulu
3) Pokok-pokok yang diterangkan harus disimpulkan
4) Dalam menjelaskan serta dengan contoh dan ilustrasi
5) Adakan pengecekan terhadap tingkat pemahaman peserta didik melalui pertanyaan-
pertanyaan

3. Keterampilan Mengelola Kelas


Defenisi :
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan
mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.
Deskripsi :
Guru dituntut untuk mampu mengoptimalkan kondisi belajar di kelas dan mengembalikan
seperti semula jika dirasa ada gangguan dalam pembelajaran. contoh pengelolaan kelas
adalah : menghentikan tindakan siswa yang tidak baik dan mengundang kegaduhan di dalam
kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas,penetapan
aturan kelas yang efektif dan efisien.
Pengelolaan kelas dimaksudkan bertujuan untuk mewujudkan situasi dan kondisi kelas yang
memungkinkan peserta didik memgembangkan kemampuannya secara
optimal,menghilangkan berbagai hambatan dan pelanggaran disipilin yang dapat merintangi
terwujudnya interaksi belajar mengajar, mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana
kelas, sahingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan
dihindari,melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik, mengatur semua
perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas.
Dalam mengelolah kelas ada 2 jenis keterampilan yang dapat dilakukan oleh seorang guru
yaitu keterampilan yang bersifat prefentip seperti: kemampuan guru dalam mengambil
inisiatif dan mengendalikan pelajaran) dan keterampilan yang bersifat represif, yaitu
keterampilan yang berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang
berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial untuk
mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas

 Keluwesan, digunakan apabila guru mendapatkan hambatan dalam perilaku


peserta didik, sehingga guru dapat merubah strategi mengajarnya
 Kehangatan dan keantusiasan
 Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
 Tantangan, gunakan kata-kata, tindakan atau bahan sajian yang menantang
 Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri
 Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan
konsentrasi pada hal negatif

Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas

 Keterampilan yang bersifat preventif guru dapat menggunakan kemampuannya


dengan cara :
 Memusatkan perhatian
 Menunjukkan sikap tanggap
 Menegur
 Membagi perhatian
 Memberi petunjuk-petunjuk yang jelas
 Memberi penguatan
 Keterampilan megelola kelas yang bersifat represif, guru dapat menggunakan
keterampilan dengan cara :
 Pengelolaan kelompok
 Modifikasi tingkah laku
 Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah

Hal-hal yang harus dihindari dalam mengembangkan keterampilan mengelola


kelas :

 Ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan


 Pengulangan penjelasan yang tidak perlu
 Penyimpangan
 Kesenyapan
 Bertele-tele

4. Keterampilan Bertanya
Defenisi :
Keterampilan bertanya merupakan kemampuan guru untuk memberikan pertanyaan sebagai
stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban(respon) dari peserta didik.
Deskripsi :

Dengan keterampilan bertanya,guru dapat menciptakan suasana pembelajaran lebih


bermakna. Pembelajaran akan menjadi sangat membosankan, jika selama berjam-jam guru
menjelaskan materi tanpa diselingi dengan pertanyaan, baik hanya sekedar pertanyaan
pancingan, atau pertanyaan untuk mengajak siswa berpikir.
Keterampilan bertanya dimaksudkan membangkitkan minat dan rasa ingin tau
siswa,membangkitkan motivasi serta dorongan siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam
kegiatan pembelajaran,memusatkan perhatian siswa pada pokok masalah, memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasi informasi,mengevalusai atau mengukur hasil
belajar dan mengembangkan kemampuan berfikir kritis.

Pada saat bertanya,ada beberapa teknik yang dapat dilakukan guru,diantaranya : Membuat
pertanyaan yang jelas dan langsung ditujukan kepada semua siswa, kemudian memberikan
waktu kepada siswa untuk berfikir menjawab soal,mencegah jawaban yang tidak sesuai
dengan soal,mempersilahkan siswa untuk menjawab,memotivasi siswa untuk mendengarkan
jawaban.

Jenis-jenis pertanyaan

 Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta
didik
 Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh
kelas
 Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
 Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
 Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan
kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain
 Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya
tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri

Prinsip-prinsip bertanya

 Pertanyaan hendaknya mengenai satu masalah saja. Berikan waktu berfikir


kepada peserta didik
 Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang
sederhana
 Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
 Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random
 Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta
didik
 Sebaiknya hindari pertanyaan retorika atau leading question

Teknik-teknik dalam bertanya

 Tekhnik menunggu
 Tekhnik menguatkan kembali
 Tekhnik menuntun dan menggali
 Tekhnik mekacak

5. Keterampilan Memberi Penguatan


Defenisi :
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, baik bersifat verbal maupun non
verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa, bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima
(siswa), atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan
respon terhadap tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali
tingkah laku tersebut.
Deskripsi :
Jenis-jenis penguatan
 Penguatan Verbal
 Penguatan Gestural
 Penguatan dengan cara sambutan
 Penguatan dengan memberikan kegiatan yang menyenangkan
 Penguatan berupa tanda atau benda

Prinsip-prinsip penguatan
 Dilakukan dengan hangat dan semangat
 Memberikan kesan positif kepada peserta didik
 Berdampak terhadap perilaku positif
 Dapat bersifat pribadi atau kelompok
 Hindari penggunaan respon negative
Keterampilan memberi penguatan hars dimiliki guru untuk mendorong atau mengkoreksi
setiap sikap dan perbuatan yang ditampilkan oleh siswa, yang bertujuan untuk :
- Meningkatkan perhatian dari siswa : Dengan memberikan penguatan kepada siswa,
hal tersebut akan membuat siswa merasa diperhatikan. Dengan seiring berjalannya
waktu jika penguatan dilakukan secara kontinu (berkelanjutan) akan membuat siswa juga
meningkatkan perhatian kepada pembelajaran dari guru.
- Membangkitkan dan memilihara motivasi belajaran : Penguatan nyatanya akan
memberikan motivasi siswa untuk belajar. Hal ini karena siswa mendapatkan perhatian
dari guru, jika salah siswa akan mendapatkan koreksi jika benar ia akan mendapatkan
dorongan. 
- Memudakan siswa untuk belajar : Penguatan dapat memberikan siswa kemudahan
untuk belajar, hal ini karena mereka merasa nyaman mendapatkan perhatian dari guru.
- Meminimalisir tingkah laku negatif dan membina tingkah laku positif siswa :
Ketika siswa salah diberikan penguatan yang bertujuan agar siswa tidak mengulangi
kesalah itu lagi, sebaliknya jika siswa sudah membuat suatu hal yang benar maka
penguatan positif dapat mendorong siswa untuk membina tingkah laku tersebut.
- Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar siswa

6. Keterampilan Membimbing Kelompok Kecil


Defenisi :
Keterampilan membimbing kelompok kecil adalah kemampuan guru dalam membimbing
siswa dalam berdiskusi,melatih siswa untuk terdorong belajar secara aktif, belajar
mengemukakan pendapat, berinteraksi, saling menghargai, dan berlatih bersikap positif.

Deskripsi :
Pembelajaran saat ini mengharuskan siswa untuk berperan aktif mencari informasi secara
mandiri.Salah satu kegiatan yang sering dilakukan guru adalah membagi siswa daplam
beberapa kelompok dan seorang guru harus mempunyai keterampilan dalam membimbing
siswa dalam kelompok tersebut. Meski terdengar sepele nyatanya banyak guru kurang
mampu untuk melakukannya. Akibatnya yaitu di dalam kelompok ada siswa aktif, biasa saja
dan bahkan ada yang tidak mau ikut kerjasama.Dalam membimbing siswa ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan guru,yaitu :
 Memusatkan perhatian siswa pada satu jutuan dan satu topik diskusi. Untuk
memusatkan tujuan tersebut guru dapat melakukannya dengan cara : menyampaikan
tujuan dalam diskusi, menyampaikan masalah yang akan di bahas, mencatat aspek-
aspek yang mengganggu jalannya diskusi.
 Menganalisis pendapat dari siswa. Analisis terhadap jawaban atau pendapat siswa
apakah setiap pendapat yang diutarakan sudah berlandasakan sumber pengetahuan yang
tepat dan memiliki landasan.
 Meluruskan alur berfikir siswa. 
 Memberikan kesmpatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi.
 Menutup diskusi. Dapat dilakukan dengan membuat rangkuman hasil diskusi. 
Selain itu seorang guru tidak boleh mendominasi diskusi,membiarkan siswa memonopoli
diskusi,membiarkan penyimpangan diskusi,membiarkan siswa tidak bertanya,tidak
memperjelas dan mendukung alur berfikir siswa yang salah,gagal mengakhiri diskusi
secara efektif.

Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil :


 Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
 Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
 Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis
 Bimbinglah dan jadikanlah diri guru sebagai teman dalam diskusi

Komponen keterampilan guru dalam megembangkan pembimbingan kelompok kecil :

 Memperjelas permasalahan
 Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
 Pemusatan perhatian
 Menganalisa pandangan peserta didik
 Meningkatkan urutan pikiran peserta didik
 Menutup diskusi

Hal-hal yang harus dihindari dalam membimbing diskusi kelompok kecil :

 Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik
 Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan
pemecahan masalah
 Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
 Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya
dengan topik pembicaraan
 Membiarkan peserta didik tidak aktif
 Tidak merumuskan hasil diskusi dan tiadak membentuk tindak lanjut
7. Keterampilan Mengadakan Variasi dalam Mengajar
Defenisi :
“Variasi” dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai perubahan dalam proses
interaksi belajar mengajar. Dalam konteks ini, “variasi” merujuk pada tindakan dan
perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan dan mengikat perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. Jadi
keterampilan Mengadakan variasi dalam mengajar itu merupakan kemampuan guru dalam
memvariasikan cara,metode atau pun model pembelajaran.
Deskripsi :
Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran

 gunakan variasi dengan wajar, jangan dibuat-buat


 perubahan satu jenis variasi ke variasi lainnya harus efektif
 penggunaan variasi harus direncakan dan sesuai dengan bahan, metode, dan
karakteristik peserta didik
Melakukan variasi dalam mengajar perlu dilakukan oleh seorang guru untuk mencegah
kebosanan dan kejenuhan siswa. Jika setiap mengajar hanya menggunakan cara mengajar
yang itu itu saja,di tambah lagi jika performa guru yang masih kurang serta sarana kelas
tidak mendukung maka pembelajaran di dalam kelas menjadi pembelajaran yang paling
tidak di sukai. Akibatnya jika siswa sendiri tidak nyaman dan tidak menyukai kegiatan
pembelajaran akan sulit bagi mereka untuk menyerap setiap informasi materi belajar.
Namun dengan bervariasinya pembelajaran dapat membuat siswa lebih nyaman.

Beberapa bentuk variasi mengajar diantaranya

1. Variasi dalam gaya mengajar

 variasi suara : variasi suara merupakan perubahan pada suara, seperti keras menjadi
lembut, tinggi menjadi rendah, cepat menjadi lambat, gembira menjadi sedih, dan
penekanan kata pada bagian-bagian tertentu.
 pemustan perhatian siswa : Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap
penting, dapat dilakukan oleh guru. Misalnya :  "perhatian ini", "ini penting untuk kalian
semua ketahui", "menunjuk arah bagiann yang penting", dll.
 kesenyapan atau kebisuan guru : diam secara tiba-tiba dari guru merupakan salah satu
alat yang baik untuk meminta perhatian dari siswa. Perubahan keadaan dari yang
sebelumnya berbicara menjadi senyap, berkesibukan menjadi diam dapat menarik
perhatian siswa.
 Melakukan kontak pandang dengan siswa : jika guru sedang berbicara dengan siswa,
hendaknya pandangan juga menyapu ke seluruh kelas dan siswa. Hal ini memperlihatkan
adanya hubungan intim antara guru dengan seluruh siswa. Kontak mata dapat digunakan
untuk menyampaikan infromasi atau mengetahui pemahaman siswa.
 Gerak badan mimik : variasi ini adalah variasi dalam ekspresi wajah guru, gerak kepala,
badan, dan anggota tubuh lainnya dapat digunakans ebagai sarana komunikasi. Gunakan
berbagai macam variasi ini untuk menyampaikan pesan kepada siswa.
 Pegantian posisi guru di dalam kelas : perubahan posisi guru ini dapat digunakan untuk
mempertahankan perhatian siswa (kelas). Ada kalanya guru berada di depan kelas, di
tengaah atau di belakang. Guru hendaknya menguasai kelas, tidak kikuk hanya berada di
depan kelas (depan meja guru, depan papan tulis, dan bolak balik).

2. Variasi guru dengan siswa


Variasi komunikasi guru dengan siswa sangat beragam, seperti : kegiatan yang
didominasi guru, kegiatan tanya jawab, kegiatan presentasi yang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak menyampaikan, kegiatan diskusi. Interaksi
dengan siswa harus bervariasi supaya tidak menimbulkan kejenuhan
3. Variasi media atau alat alat pembelajaran
Penggunaan media atau alat yang bervariasi dapat membuat siswa selalu antusias dengan
pembelajaran yang disajikan oleh guru. Meski begitu guru harus memperhatikan aspek
aspek cara belajar siswanya. Ini penting karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang
berbeda beda. Guru harus mampu untuk memfasilitasi setiap anak untuk belajar dengan
potensinya msing-masing.
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Defenisi :
Keterampilan Mengajar kelompok Kecil dan Perseorangan merupakan kemampuan guru
dalam memfasilitasi siswanya untuk belajar baik secara individu maupun berkelompok.
Kemampuan guru melayani kegiatan peserta didik dalam belajar secara kelompok dengan
jumlah peserta didik berkisar antara 3 hingga 5 orang atau paling banyak 8 orang untuk
setiap kelompoknya. Sedangkan keterampilan dalam pengajaran perorangan atau pengajaran
individual adalah kemampuan guru dalam mennetukan tujuan, bahan ajar, prosedur dan
waktu yang digunakan dalam pengajaran dengan memperhatikan tuntutan-tuntutan atau
perbedaan-perbedaan individual peserta didik.
Tujuan guru mengembangkan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan adalah
 Keterampilan dalam pendekatan pribadi
 Keterampilan dalam mengorganisasi
 Keterampilan dalam membimbing belajar
 Keterampilan dalam merencakan dan melaksanakan KBM

Deskripsi :
Materi pelajaran ada yang cocok dilaksanakan pada pembelajaran berkelompok, namun ada
kalanya materi pembelajaran lebih cocok dengan pembelajaran perorangan,oleh karena itu
seorang guru harus memiliki keterampilan mengajar kelompok kecil maupun
perseorangan.Dalam penerapannya,ada beberapa hal yang perlu dikuasai seorang guru,yaitu
 Mengidentifikasi topik pembelajaran: harus diingat setiap topik materi memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Dalam hal ini ada topik materi yang efektif dengan
model pembelajaran secara klasikal dan ada pula yang lebih efektif dengan pendekatan
kelompok kecil dan perorangan.
 Pengorganisasian, yaitu dituntut keterampilan mengorganisasikan setiap
unsur/komponen pembelajaran siswa, sumber materi, waktu, media yang dibutuhkan,
pendekatan dan metode yang akan digunakan serta sistem evaluasi.
 Memberikan kulminasi, yaitu setiap kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan, harus diakhiri dengan kegiatan kulminasi misalnya dalam bentuk membuat
rangkuman, pemantapan, laporan, dsb.
 Mengenal secara personal, yaitu guru untuk dapat mengajar melalui pendekatan
perorangan debgan efektif, harus mengenal pribadi, karakteristik siswa secara umum
dan lebih baik secara lebih mendalam.
 Mengembangkan bahan belajar mandiri, yaitu untuk melayani kebutuhan belajar
secara perorangan guru harus terampil mengembangkan bahan pembelajaran untuk
individual. Seperti dengan bahan belajar mandiri, paket-paket pembelajaran, dsb yang
memungkinkan siswa dapat belajar sesuai dengan caranya masing-masing.

REFERENSI

1. http://www.docstoc.com/docs/8116106/Keterampilan-Dasar-Mengajar
2. http://edukasi.kompasiana.com/2009/10/19/delapan-kompetensi-dasar-mengajar/
3. http://pendidikan.infogue.com/keterampilan_dasar_mengajar

Anda mungkin juga menyukai