Dosen Pengampu:
Oleh:
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Defenisi :
d. Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa dalam
mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari.
Contoh : Sebelum memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk guru mengajukan
pertanyaan untuk membantu siswa memahami siklus nyamuk yang
digambarkan oleh film tersebut.
4. Membuat Kaitan
Jika guru mengerjakan materi baru perlu menghubungkan dengan hal yang telah dibuat
ssiswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhanya untuk mempermudah pemahaman
hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan kebutuhan inilah yang disebut dengan
pengait.
Contoh : Usaha guru untuk membuat kaitan.
a. Permulaan pelajaran guru meninjau kembali sejauh mana materi sebelumnya telah
dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau merupakan inti materi pelajaran
terdahulu secara singkat.
b. Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru, hal ini
dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitanya dengan pengetahuan lama.
Contoh : Guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang pengurangan
sebelum mengerjakan pembagian.
c. Cara menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum mengerjakan
bahan secara terperinci.
Pada Kegiatan menutup pelajaran, beberapa hal yang harus guru lakukan yaitu meninjau
kembali kegiatan yang dilakukan guru dengan meminta siswa merangkum materi
pelajaran,melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan dan
mengevalusi. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa
memahami materi yang telah ia pelajari. Evalusi dapat dilakukan dalam bentuk
mendemonstrasikan keterampilan,mengaplikasikan ide baru,mengekspresikan
pendapat,pemberian soal-soal atau tugas sebagai bagian dari remidi/pengayaan.
Cara yang dapat dilakukan adalah :
1. Meninjau Kembali
Akhir kegiatan guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan sudah
dipahami oleh siswa, kegiatan ini meliputi ;
Merangkum inti pelajaran (berlangsung selama proses PBM).
Membuat ringkasan (dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang tidak
memiliki buku atau yang terlambat bisa mempelajarinya kembali).
2. Mengevaluasi
Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah mendapatkan pemahaman yang
utuh terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan evaluasi.
Bentuk-Bentuk Evaluasi Itu Meliputi :
a. Mendemonstrasikan ketrampilan
Contoh : Setelah selesai mengarang puisi guru dapat meminta siswa untuk
membacakan di depan kelas.
b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain
Contoh : Guru merupakan persamaan kuadrat siswa disuruh menyelesaikan soal
persamaan.
c. Mengekpresikan pendapat siswa sendiri
Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demontrasi yang dilakukan
guru atau siswa lain.
d. Soal-soal tertulis
Uraian
Tes objektif
Melengkapi lembar kerja
2. Keterampilan Menjelaskan
Defenisi :
Keterampilan menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang
diorganisasikan secara sistematis sebagai suatu kesatuan yang berarti, sehingga mudah
dipahami para peserta didik.
Deskripsi :
Seorang guru harus menguasai keterampilan menjelaskan karena pada umumnya interaksi
lisan di dalam kelas di dominasi oleh guru, sehingga dengan menguasai keterampilan
menjelaskan guru dapat membimbing jalannya proses belajar di kelas dengan baik. Ketika
menjelaskan ada beberapa hal yang harus di perhatikan oleh guru, yaitu penjelasan harus
disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik, penjelasan harus diselingi
tanya jawab,materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru,penjelasan harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran,materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta
didik,dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan
dihubungkan dengan kehidupan.
Prinsip-prinsip menjelaskan :
1) Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
2) Penjelasan harus diselingi tanya jawab
3) Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
4) Penjelasan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran
5) Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
6) Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan
dihubungkan dengan kehidupan
4. Keterampilan Bertanya
Defenisi :
Keterampilan bertanya merupakan kemampuan guru untuk memberikan pertanyaan sebagai
stimulus untuk memunculkan atau menumbuhkan jawaban(respon) dari peserta didik.
Deskripsi :
Pada saat bertanya,ada beberapa teknik yang dapat dilakukan guru,diantaranya : Membuat
pertanyaan yang jelas dan langsung ditujukan kepada semua siswa, kemudian memberikan
waktu kepada siswa untuk berfikir menjawab soal,mencegah jawaban yang tidak sesuai
dengan soal,mempersilahkan siswa untuk menjawab,memotivasi siswa untuk mendengarkan
jawaban.
Jenis-jenis pertanyaan
Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta
didik
Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh
kelas
Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan
kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain
Pertanyaan memimpin (Leading Question) yaitu pertanyaan yang jawabannya
tersimpul dalam pertanyaan itu sendiri
Prinsip-prinsip bertanya
Tekhnik menunggu
Tekhnik menguatkan kembali
Tekhnik menuntun dan menggali
Tekhnik mekacak
Prinsip-prinsip penguatan
Dilakukan dengan hangat dan semangat
Memberikan kesan positif kepada peserta didik
Berdampak terhadap perilaku positif
Dapat bersifat pribadi atau kelompok
Hindari penggunaan respon negative
Keterampilan memberi penguatan hars dimiliki guru untuk mendorong atau mengkoreksi
setiap sikap dan perbuatan yang ditampilkan oleh siswa, yang bertujuan untuk :
- Meningkatkan perhatian dari siswa : Dengan memberikan penguatan kepada siswa,
hal tersebut akan membuat siswa merasa diperhatikan. Dengan seiring berjalannya
waktu jika penguatan dilakukan secara kontinu (berkelanjutan) akan membuat siswa juga
meningkatkan perhatian kepada pembelajaran dari guru.
- Membangkitkan dan memilihara motivasi belajaran : Penguatan nyatanya akan
memberikan motivasi siswa untuk belajar. Hal ini karena siswa mendapatkan perhatian
dari guru, jika salah siswa akan mendapatkan koreksi jika benar ia akan mendapatkan
dorongan.
- Memudakan siswa untuk belajar : Penguatan dapat memberikan siswa kemudahan
untuk belajar, hal ini karena mereka merasa nyaman mendapatkan perhatian dari guru.
- Meminimalisir tingkah laku negatif dan membina tingkah laku positif siswa :
Ketika siswa salah diberikan penguatan yang bertujuan agar siswa tidak mengulangi
kesalah itu lagi, sebaliknya jika siswa sudah membuat suatu hal yang benar maka
penguatan positif dapat mendorong siswa untuk membina tingkah laku tersebut.
- Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme dalam belajar siswa
Deskripsi :
Pembelajaran saat ini mengharuskan siswa untuk berperan aktif mencari informasi secara
mandiri.Salah satu kegiatan yang sering dilakukan guru adalah membagi siswa daplam
beberapa kelompok dan seorang guru harus mempunyai keterampilan dalam membimbing
siswa dalam kelompok tersebut. Meski terdengar sepele nyatanya banyak guru kurang
mampu untuk melakukannya. Akibatnya yaitu di dalam kelompok ada siswa aktif, biasa saja
dan bahkan ada yang tidak mau ikut kerjasama.Dalam membimbing siswa ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan guru,yaitu :
Memusatkan perhatian siswa pada satu jutuan dan satu topik diskusi. Untuk
memusatkan tujuan tersebut guru dapat melakukannya dengan cara : menyampaikan
tujuan dalam diskusi, menyampaikan masalah yang akan di bahas, mencatat aspek-
aspek yang mengganggu jalannya diskusi.
Menganalisis pendapat dari siswa. Analisis terhadap jawaban atau pendapat siswa
apakah setiap pendapat yang diutarakan sudah berlandasakan sumber pengetahuan yang
tepat dan memiliki landasan.
Meluruskan alur berfikir siswa.
Memberikan kesmpatan kepada siswa untuk berpartisipasi dalam diskusi.
Menutup diskusi. Dapat dilakukan dengan membuat rangkuman hasil diskusi.
Selain itu seorang guru tidak boleh mendominasi diskusi,membiarkan siswa memonopoli
diskusi,membiarkan penyimpangan diskusi,membiarkan siswa tidak bertanya,tidak
memperjelas dan mendukung alur berfikir siswa yang salah,gagal mengakhiri diskusi
secara efektif.
Memperjelas permasalahan
Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
Pemusatan perhatian
Menganalisa pandangan peserta didik
Meningkatkan urutan pikiran peserta didik
Menutup diskusi
Melaksanakan diskusi yang tidak sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta
didik
Tidak memberikan kesempatan yang cukup kepada peserta didik untuk memikirkan
pemecahan masalah
Membiarkan diskusi dikuasai oleh peserta didik tertentu
Membiarkan peserta didik mengemukakan pendapat yang tidak ada kaitannya
dengan topik pembicaraan
Membiarkan peserta didik tidak aktif
Tidak merumuskan hasil diskusi dan tiadak membentuk tindak lanjut
7. Keterampilan Mengadakan Variasi dalam Mengajar
Defenisi :
“Variasi” dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai perubahan dalam proses
interaksi belajar mengajar. Dalam konteks ini, “variasi” merujuk pada tindakan dan
perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan untuk
meningkatkan dan mengikat perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung. Jadi
keterampilan Mengadakan variasi dalam mengajar itu merupakan kemampuan guru dalam
memvariasikan cara,metode atau pun model pembelajaran.
Deskripsi :
Prinsip-prinsip penggunaan variasi dalam pengajaran
variasi suara : variasi suara merupakan perubahan pada suara, seperti keras menjadi
lembut, tinggi menjadi rendah, cepat menjadi lambat, gembira menjadi sedih, dan
penekanan kata pada bagian-bagian tertentu.
pemustan perhatian siswa : Memusatkan perhatian siswa pada hal-hal yang dianggap
penting, dapat dilakukan oleh guru. Misalnya : "perhatian ini", "ini penting untuk kalian
semua ketahui", "menunjuk arah bagiann yang penting", dll.
kesenyapan atau kebisuan guru : diam secara tiba-tiba dari guru merupakan salah satu
alat yang baik untuk meminta perhatian dari siswa. Perubahan keadaan dari yang
sebelumnya berbicara menjadi senyap, berkesibukan menjadi diam dapat menarik
perhatian siswa.
Melakukan kontak pandang dengan siswa : jika guru sedang berbicara dengan siswa,
hendaknya pandangan juga menyapu ke seluruh kelas dan siswa. Hal ini memperlihatkan
adanya hubungan intim antara guru dengan seluruh siswa. Kontak mata dapat digunakan
untuk menyampaikan infromasi atau mengetahui pemahaman siswa.
Gerak badan mimik : variasi ini adalah variasi dalam ekspresi wajah guru, gerak kepala,
badan, dan anggota tubuh lainnya dapat digunakans ebagai sarana komunikasi. Gunakan
berbagai macam variasi ini untuk menyampaikan pesan kepada siswa.
Pegantian posisi guru di dalam kelas : perubahan posisi guru ini dapat digunakan untuk
mempertahankan perhatian siswa (kelas). Ada kalanya guru berada di depan kelas, di
tengaah atau di belakang. Guru hendaknya menguasai kelas, tidak kikuk hanya berada di
depan kelas (depan meja guru, depan papan tulis, dan bolak balik).
Deskripsi :
Materi pelajaran ada yang cocok dilaksanakan pada pembelajaran berkelompok, namun ada
kalanya materi pembelajaran lebih cocok dengan pembelajaran perorangan,oleh karena itu
seorang guru harus memiliki keterampilan mengajar kelompok kecil maupun
perseorangan.Dalam penerapannya,ada beberapa hal yang perlu dikuasai seorang guru,yaitu
Mengidentifikasi topik pembelajaran: harus diingat setiap topik materi memiliki
karakteristik yang berbeda-beda. Dalam hal ini ada topik materi yang efektif dengan
model pembelajaran secara klasikal dan ada pula yang lebih efektif dengan pendekatan
kelompok kecil dan perorangan.
Pengorganisasian, yaitu dituntut keterampilan mengorganisasikan setiap
unsur/komponen pembelajaran siswa, sumber materi, waktu, media yang dibutuhkan,
pendekatan dan metode yang akan digunakan serta sistem evaluasi.
Memberikan kulminasi, yaitu setiap kegiatan pembelajaran kelompok kecil dan
perorangan, harus diakhiri dengan kegiatan kulminasi misalnya dalam bentuk membuat
rangkuman, pemantapan, laporan, dsb.
Mengenal secara personal, yaitu guru untuk dapat mengajar melalui pendekatan
perorangan debgan efektif, harus mengenal pribadi, karakteristik siswa secara umum
dan lebih baik secara lebih mendalam.
Mengembangkan bahan belajar mandiri, yaitu untuk melayani kebutuhan belajar
secara perorangan guru harus terampil mengembangkan bahan pembelajaran untuk
individual. Seperti dengan bahan belajar mandiri, paket-paket pembelajaran, dsb yang
memungkinkan siswa dapat belajar sesuai dengan caranya masing-masing.
REFERENSI
1. http://www.docstoc.com/docs/8116106/Keterampilan-Dasar-Mengajar
2. http://edukasi.kompasiana.com/2009/10/19/delapan-kompetensi-dasar-mengajar/
3. http://pendidikan.infogue.com/keterampilan_dasar_mengajar