Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Makalah Ini ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Micro Teaching

Yang diampu Oleh Dosen.Umah Amrela,M.Pd

Oleh :

Babur Rohmah NIM :2019.09.602.105

Khoridatut Toyyibah NIM :2019.09.602.099


PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM AL-QODIRI

MARET 2022

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu .sholawat serta salam semoga selalu
tercurah limpahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW ysng selalu menjadi
inspirasi dan tauladan bagi kami semua

Besar harapan kami semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca khususnya
teman teman yang sedang mencari informasi terkait micro teaching.

penulis
Daftar isi

1. Cover……………………………………………………………………………… i

2. Kata pengantar……………………………………………………………………. ii

3. Daftar isi………………………………………………………………………….. iii

4. Pendahuluan……………………………………………………………………… 4

a. Latar belakang …………………………………………………………….4

b. Rumusan masalah ….…………………………………………………………4

c. Tujuan pembelajaran………………………………………………………….4

5. Pembahasan……………………………………………………………………….6

a. Pengertian keterampilan menutup

dan membuka pelajaran………………………………………………………7

b. Tujuan keterampilan membuka

dan menutup pelajaran…………………………………………………………11

6. Penutup ………………………………………………………………………....... 15

7. Daftar pustaka…………………………………………………………………… 16
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya saat proses pembelajaran berlangsung guru dituntut untuk memiliki sejumlah
keterampilan dalam mengajar peserta didiknya, seperti: terampil membuka pelajaran, terampil
menutup pelajaran, terampil menjelaskan, terampil variasi gaya mengajar, terampil bertanya dan
memberi penguatan, dan terampil membimbing diskusi kelompok kecil. Semua keterampilan itu
harus bisa dilakukan oleh seorang guru di dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari tentunya
sesuai dengan prosedur minimal (standar proses) yang telah ditetapkan, atau bahkan akan lebih
baik bila guru berkreativitas dan berinovasi lebih sesuai tuntutan perkembangan zaman.

Namun demikian, masih banyak guru dalam pembelajaran sering tidak melakukan usaha
membuka dan menutup pelajaran tersebut. Hal ini dapat menyebabkan mental siswa tidak siap
untuk menerima pelajaran dan perhatian siswa belum terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari.
Sebagai akibatnya adalah siswa akan merasa bahwa pelajaran yang diterimanya membosankan,
tidak bermakna baginya, sukar dipahami, dan mereka akan tidak berusaha keras untuk
memahaminya.

Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan kegiatan membuka dan menutup pelajaran
antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang belum mempunyai keterampilan untuk
melaksanakannya. Karena pentingnya fungsi membuka dan menutup pelajaran ini dalam
pembelajaran, maka sangat perlu bagi setiap guru untuk memperoleh pengalaman serta latihan
yang intensif dalam membuka dan menutup pelajaran.
Dalam makalah ini, penulis mencoba memberikan informasi mengenai keterampilan mentup
pelajaran dari berbagai sumber. Karena keterampilan menutup pelajaran adalah salah satu hal
terpenting yang ada dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari maka perlu diperhatikan dengan
seksama setiap bagian dari penutup.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah dijelaskan, maka secara garis besar ada
beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian keterampilan membuka dan menutup pelajaran?

2. Apa tujuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran?

3. Apa saja manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran?

4. Apa saja prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran?

5. Apa saja komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran?

3. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

2. Untuk mengetahui tujuan keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

3. Untuk mengetahui manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran

4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

5. Mengetahui komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk menciptakan prakondisi peserta didik agar minat dan perhatiannya terpusat
pada apa yang akan dipelajarinya. Kegiatan membuka pelajaran dilakukan pada awal
perkuliahan. Pada saat ini tenaga pendidik mengemukakan tujuan yang akan dicapai, menarik
perhatian peserta didik, memberi acuan, dan membuat kaitan antara materi yang telah dikuasai
oleh peserta didik dengan bahan yang akan dipelajarinya. Guru dikatakan telah membuka
pelajaran apabila telah berhasil membuka konflik psikis pada diri siswa siswa.

Keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri
kegiatan inti pelajaran. Usaha menutup pelajaran tersebut dimaksudkan untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa, mengetahui tingkat pencapaian
siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar. Seperti halnya kegiatan
membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran ini harus dilakukan guru tidak saja pada akhir
jam pelajaran tetapi juga pada akhir setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan
selama jam pelajaran itu. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup
pelajaran juga tidak mencakup urut-urutan kegiatan rutin seperti memberi tugas dirumah, tetapi
kegiatan yang ada kegiatan langsung dengan penyampaian materi pelajaran.
B. Tujuan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

1. Membantu mempersiapkan diri agar sejak semula sudah dapat membayangkan pelajara yang
akan dipelajari.

2. Menimbulkan minat dan perhatian peserta didik pada apa yang akan dipelajari.

3. Membantu peserta didik untuk mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan.

4. Membantu peserta didik untuk mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang


telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum dipelajari atau yang
belum dikenalnya.

Tujuan keterampilan menutup pelajaran, antara lain:

1. Mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran.

2. Mengetahui tingkat keberhasilan tenaga pendidik dalam pembelajaran.

C. Manfaat Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam pembelajaran mempunyai


pengaruh terhadap proses dan hasil belajar, antaralain:

1. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang akan
dikerjakan.

2. Siswa mengetahui dengan pasti batas-batas tugas yang akan dikerjakan.

3. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin


diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari suatu mata pelajaran.

4. Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai dengan


hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang masih asing baginya.

5. Siswa dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-konsep


yang tercakup dalam suatu peristiwa.

6. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu,


Sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.
D. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Sebagaimana keterampilan mengajar lainnya, ada prinsip-prinsip yang mendasari penggunaan


komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran yang harus dipertimbangkan oleh
guru. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:

1. Bermakna

Dalam usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa guru hendaknya memilih cara yang
relevan dengan isi dan tujuan pelajaran. Cara atau usaha yang sifatnya dicari-cari atau dibuat-
buat hendaknya dihindarkan. Cerita singkat atau lawakan yang tidak ada hubungannya dengan
pelajaran mungkin sementara bisa memikat siswa tetapi akan gagal dalam mewujudkan
kelangsungan penguasaan pelajaran.

2. Berurutan dan berkesinambungan

Aktivitas yang ditempuh oleh guru dalam memperkenalkan dan merangkum kembali pokok-
pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian dari kesatuan yang utuh. Dalam
mewujudkan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini perlu diusahakan suatu susunan yang
tepat, berhubungan dengan minat siswa, ada kaitannya yang jelas antara satu bagian dengan
bagian lainnya, atau ada kaitannya dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilki
siswa.

E. Komponen-Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

1. Komponen-Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran

Penerapan keterampilan membuka pelajaran pada awal suatu jam pelajaran atau pada setiap
penggal kegiatan dalam inti pelajaran, guru harus melakukan kegiatan membuka pelajaran.
Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran itu meliputi: menarik perhatian siswa,
menimbulkan motivasi, memberikan acuan dan membuat kaitan. Tiap komponen terdiri dari
beberapa kelompok aspek dan kegiatan yang saling berhubungan. Sebagai keterampilan maka
sifatnya integratif dan ada beberapa komponen yang tumpang tindih. Komponen-komponen dan
aspek-aspeknya menurut Abimanyu (1985) adalah sebagai berikut:

a. Menarik perhatian siswa


Banyak cara yang dapat digunakan guru untuk menarik perhatian siswa, antara lain seperti
berikut:

1) Gaya mengajar guru.

Guru hendaknya memvariasikan gaya mengajarnya agar dapat menimbulkan perhatian siswa.
Misalnya guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari yang biasanya
dia kerjakan dalam membuka pelajaran.

2) Penggunaan alat bantu mengajar.

Guru dapat menggunakan alat-alat bantu mengajar seperti gambar, model, skema, dan
sebagainya untuk menarik perhatian siswa, serta dapat pula menimbulkan motivasi dan
memungkinkan terjadi kaitan antara hal-hal yang telah diketahui dengan hal-hal baru yang akan
dipelajari.

3) Pola interaksi yang bervariasi.

Variasi pola interaksi guru siswa yang biasa, seperti guru menerangkan siswa mendengarkan,
atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat menimbulkan rangsangan permulaan saja.
Siswa belum sepenuhnya dapat memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang akan dipelajari.
Oleh karena itu, agar siswa dapat tertarik perhatiannya, guru hendaknya mengadakan pola
interaksi yang bervariasi dalam menyelenggarakan pembelajaran.

B. Menimbulkan motivasi

Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-hati hal-hal
yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa itu hendaknya dapat
digunakan untuk menimbulkan motivasi. Dengan adanya motivasi itu, pembelajaran menjadi
dipermudah. Oleh karena itu, guru hendaknya melakukan berbagai cara untuk menimbulkan
motivasi itu. Sedikitnya ada 4 (empat) cara untuk menimbulkan motivasi, yaitu:

1) Dengan kehangatan dan keantusiasan

Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap yang demikian
itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong tingkah laku dan kesenangan
dalam mengerjakan tugas. Siswa akan timbul motivasinya untuk belajar.

2) Dengan menimbulkan rasa ingin tahu

Guru dapat membangkitkan motivasi siswa dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan
keheranan pada siswa.
3) Mengemukakan ide yang bertentangan

Untuk menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang bertentangan dengan
mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan sehari-hari.

4) Dengan memperhatikan minat siswa

Guru dapat menimbulkan motivasi siswa dengan cara menyesuaikan topik-topik pelajaran
yang diminati siswa.

c. Memberi acuan (structuring)

Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat
serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai
hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi
pelajaran. Untuk itu usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:

1) Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas.

Guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa, agar mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang ruang
lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas yang harus dikerjakan.

2) Menyarankan langkah – langkah yang akan dilakukan

Pada permulaan atau pada saat-saat tertentu selama penyajian pelajaran, siswa akan terarah
usahanya dalam mempelajari materi pelajaran jika guru dapat memberi saran-saran tentang
langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.

3) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah pokok yang akan
dibahas. Misalnya dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal positif dari sifat-sifat
tentang sesuatu konsep, manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya. Di samping hal-hal
positif, kemudian siswa perlu pula diingatkan untuk menemukan hal-hal yang negatif, yang
hilang atau yang kurang lengkap.

4) Mengajukan pertanyaan – pertanyaan


Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru sebelum mulai menjelaskan materi pelajaran akan
mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari

d. Membuat kaitan

Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu menghubungkannya
dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan pengalaman-pengalaman, minat, dan
kebutuhan-kebutuhan siswa. Hal itulah yang disebut bahan pengait. Contoh usaha-usaha guru
untuk membuat kaitan:

1) Membuat kaitan antar aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang telah dikenal siswa.
Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai seberapa jauh pelajaran yang
diberikan sebelumnya telah dipahami. Caranya, guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pada siswa, tetapi dapat pula merangkum isi materi pelajaran terdahulu secara singkat.

2) Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan


yang telah diketahui. Hal ini dilakukan jika bahan baru itu erat kaitannya dengan bahan pelajaran
yang telah dikuasai.

3) Guru menjelaskan konsep atau pengertiannya lebih dahulu sebelum menyajikan bahan
secara terperinci. Hal ini dilakukan karena bahan pelajaran yang akan dijelaskan sama sekali
baru.

2. Komponen-Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran

Menjelang akhir dari suatu pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru harus
melakukan kegiatan menutup pelajaran. Hal ini harus dilakukan agar siswa memperoleh
gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Menurut
Abimanyu (1985) cara-cara yang dapat dilakukan guru dalam menutup pelajaran ini adalah
sebagai berikut:

1. Meninjau Kembali
Menjelang akhir suatu jam pelajaran atau pada akhir setiap penggal kegiatan, guru meninjau
kembali apakah inti pelajaran yang diajarkan telah dikuasai siswa. Ada dua cara meninjau
kembali penguasaan inti pelajaran itu, yaitu merangkum inti pelajaran dan membuat ringkasan.

2. Merangkum inti pelajaran.

Pada dasarnya kegiatan merangkum inti pelajaran ini terdapat sepanjang proses pembelajaran.
Misalnya, pada saat guru selesai menjelaskan ciri-ciri bangun ruang kubus, atau jika guru
membuat kesimpulan secara lisan hasil diskusi yang ditugaskan pada siswa, setelah selesai
sejumlah pertanyaan dijawab oleh siswa, pada saat menjelang pergantian topik bahasan, dan
tentu saja pada saat pembelajaran akan diakhiri. Selain guru, siswa dapat juga diminta untuk
membuat rangkuman secara lisan. Tetapi jika rangkuman yang dibuat oleh siswa itu salah atau
kurang sempurna, guru harus membetulkan atau menyempurnakan rangkuman itu.

3. Membuat Ringkasan

Cara lain yang dapat ditempuh untuk memantapkan pokok-pokok materi yang diajarkan adalah
membuat ringkasan. Selain manfaat tersebut, dengan ringkasan itu siswa yang tidak memiliki
buku sumber atau siswa yang lambat belajar dapat mempelajarinya kembali. Pembuatan
ringkasan itu dapat dilakukan oleh guru, dapat pula dilakukan oleh siswa secara perorangan atau
kelompok, dan dapat pula dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama.

4. Mengevaluasi

Salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah memperoleh wawasan yang utuh tentang
suatu konsep yang diajarkan selama satu jam pelajaran atau sepenggal kegiatan tertentu adalah
dengan penilaian. Untuk maksud tersebut guru dapat meminta siswa menjawab pertanyaan-
pertanyaan secara lisan atau mengerjakan tugas-tugas. Bentuk-bentuk evaluasi itu secara
terperinci adalah sebagai berikut:

a) Mendemonstrasikan keterampilan.

Pada akhir kegiatan siswa dapat diminta untuk mendemonstrasikan keterampilannya. Misalnya,
setelah guru selesai menerangkan konsep fisika, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di
papan tulis.

b) Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain


Misalnya, setelah guru menerangkan gerak lurus lalu siswa disuruh menyelesaikan soal cerita
yang berkaitan dengan gerak lurus.

c) Mengekspresikan pendapat siswa sendiri

Guru dapat meminta siswa untuk memberi komentar tentang keefektifan sesuatu demonstrasi
yang dilakukan guru atau siswa-siswa lain.

d) Soal – soal tertulis

Guru dapat memberikan soal-soal tertulis untuk dikerjakan siswa. Soal-soal tertulis itu dapat
berbentuk uraian, tes objektif, atau melengkapi lembaran kerja.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk menciptakan prakondisi peserta didik agar minat dan perhatiannya terpusat
pada apa yang akan dipelajarinya. Guru dikatakan telah membuka pelajaran apabila telah
berhasil membuka konflik psikis pada diri siswa siswa. Keterampilan menutup pelajaran adalah
kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan inti pelajaran.

Tujuan keterampilan membuka pelajaran adalah untuk membantu mempersiapkan diri,


menimbulkan minat dan perhatian dalam pelajaran, membantu peserta didik untuk mengetahui
batas-batas tugas yang akan dikerjakan, dan membantu peserta didik untuk mengetahui
hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan
atau yang belum dipelajari atau yang belum dikenalnya. Sedangkan tujuan keterampilan menutup
pelajaran adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi
pelajaran dan mengetahui tingkat keberhasilan tenaga pendidik dalam pembelajaran.

Manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran untuk siswa dapat menimbulkan
perhatian dan motivasi, mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan, mempunyai
gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan, mengetahui hubungan antara pengalaman-
pengalaman yang telah dikuasai. dengan hal-hal baru, dapat menggabungkan fakta-fakta,
keterampilan-keterampilan atau konsep-konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa, dan dapat
mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu, Sedangkan untuk guru
dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.

Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran ada dua, yaitu “Bermakna” dan
“Berurutan dan Berkesinambungan”.

Komponen-komponen keterampilan membuka pelajaran meliputi menarik perhatian siswa,


menimbulkan motivasi, memberi acuan, serta membuat kaitan. Sedangkan komponen-komponen
keterampilan menutup pelajaran meliputi meninjau kembali dan mengevaluasi.

B. Saran

Dengan adanya keterampilan membuka dan menutup pelajaran, calon pendidik diharapkan
untuk mempelajari, memahami, dan mempraktekkannya dalam setiap proses pembelajaran
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Benson, Clarence H. 1980. Teknik Mengajar. Malang: Gandum Mas.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan


Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Hamalik, Oemar. 1989. Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Sadiman , Aref S. dkk.. 1986. Media Pendidikan.Jakarta: Rajawali.

Silberman, Melvin L. 2005. Active Learning, terj. Muqowim dkk.. Yogyakarta: Yappendis.

Soli, Abimanyu, PAH, D.N., Joni, R (ed.). 1985. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut.
Jakarta: Tim Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai