Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MENDEMONSTRASIKAN KETERAMPILAN DASAR MEMBUKA DAN


MENUTUP

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

PEMBELAJARAN MICRO
Dosen Pengampu : ALIF VIA SUFIANTI, M.Pd

DISUSUN OLEH :

Empi Sinta Wati 201350025


Fajar Maulana 201350019
Sintia Dewi 201350048

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
( STKIP PGRI ) METRO
TA. 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga makalah ini dapat kami susun dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap
telimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia menuju jalan
kebenaran.
            Di kesempatan kali ini kami mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen ALIF VIA
SUFIANTI, M.Pd dan Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
pembelajaran micro. Diharapkan dengan penyusunan makalah ini pemahaman kami tentang
keterampilan dasar membuka dan menutup pelajaran dapat semakin dalam. Harapan
selanjutnya kami dapat memperluas wawasan di mata kuliah pembelajaran micro.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari
segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang sifatnya membangun, sebagai acuan dalam bekal pengalaman bagi kami
untuk lebih baik  di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Serta dapat
memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para mahasiswa STKIP PGRI Metro.

Metro , 03 Juni 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

MAKALAH................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

1.1  Latar Belakang Masalah....................................................................................................

1.2  Rumusan Masalah.............................................................................................................

1.3 Tujuan...............................................................................................................................

BAB II..........................................................................................................................................

PEMBAHASAN..........................................................................................................................

2.1 Pengertian Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran.............................................

2.2 Tujuan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran..................................................

2.3 Manfaat Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran................................................

2.4 Prinsip-prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran......................................

2.5 Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran............................................

BAB III.........................................................................................................................................

PENUTUP....................................................................................................................................

3.1     Kesimpulan....................................................................................................................

3.2  Saran..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Pada umumnya saat proses pembelajaran berlangsung guru dituntut untuk memiliki
sejumlah keterampilan dalam mengajar peserta didiknya, seperti: terampil membuka
pelajaran, terampil menutup pelajaran, terampil menjelaskan, terampil variasi gaya
mengajar, terampil bertanya dan memberi penguatan, dan terampil membimbing diskusi
kelompok kecil. Semua keterampilan itu harus bisa dilakukan oleh seorang guru di dalam
kegiatan belajar mengajar sehari-hari tentunya sesuai dengan prosedur minimal (standar
proses) yang telah ditetapkan, atau bahkan akan lebih baik bila guru berkreativitas dan
berinovasi lebih sesuai tuntutan perkembangan zaman.

Namun demikian, masih banyak guru dalam pembelajaran sering tidak melakukan
usaha membuka dan menutup pelajaran tersebut. Hal ini dapat menyebabkan mental
siswa tidak siap untuk menerima pelajaran dan perhatian siswa belum terpusat pada hal-
hal yang akan dipelajari. Sebagai akibatnya adalah siswa akan merasa bahwa pelajaran
yang diterimanya membosankan, tidak bermakna baginya, sukar dipahami, dan mereka
akan tidak berusaha keras untuk memahaminya.

Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan kegiatan membuka dan menutup
pelajaran antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang belum mempunyai
keterampilan untuk melaksanakannya. Karena pentingnya fungsi membuka dan menutup
pelajaran ini dalam pembelajaran, maka sangat perlu bagi setiap guru untuk
memperoleh pengalaman serta latihan yang intensif dalam membuka dan menutup
pelajaran. Dalam makalah ini, penulis mencoba memberikan informasi mengenai
keterampilan mentup pelajaran dari berbagai sumber. Karena keterampilan menutup
pelajaran adalah salah satu hal terpenting yang ada dalam kegiatan belajar mengajar
sehari-hari maka perlu diperhatikan dengan seksama setiap bagian dari penutup.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
2. Apa tujuan dari keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
3. Apa saja manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
4. Apa saja prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
5. Apa saja komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari keterampilan membuka dan menutup pelajaran
2. Untuk memahami tujuan dari keterampilan membuka dan menutup pelajaran
3. Untuk memngetahui manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran
4. Untuk memahami prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran
5. Untuk mengetahui komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
1. Keterampilan Membuka Pelajaran
Menurut Zainal Aqib (2013:89) membuka pelajaran adalah kegiatan yang
dilakukan guru untuk menciptakan suasana siap mental dan penuh perhatian pada diri
siswa. Sedangkan Saiful Bahri (2010:138-139) mengemukakan bahwa keterampilan
membuka pelajaran adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental dan
menimbulkan perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari.
Membuka pelajatan (set induction) adalah usaha atau kegiatan yang dilakukan
oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prakondisi bagi siswa
agar mental maupun perhatiannya terpusat pada bahan yang akan dipelajarinya
sehingga memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. (Abdul Majid,
2015:242).
Berdasrkan beberapa pendapat tersebut, dapat dibuat sebuat kesimpulan
bahwa membuka pelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan guru untuk
menciptakan suasana siap mental dan menimbulkan perhatian pesert didik agar
terpusat pada hal-hal yang akan dipelajarinya. Sedangkan keterampilan membuka
pelajaran adalah kemampuan yang harus dimiliki guru dalam membuka pelajaran
sehingga peserta didik siap dan fokus dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Keterampilan membuka pelajaran merupakan kunci dari seluruh proses
pembelajaran yang harus dilaluinya. Sebab jika seorang guru pada awal pembelajaran
tidak mampu menarik perhatian peserta didik, maka proses dan tujuan pembelajaran
tidak akan tercapai dengan baik. Kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dilakukan
oleh guru pada awal pembelajaran, tetapi juga setiap kegiatan inti pelajaran. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara mengemukakan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
menarik perhatian siswa, memberi acuan dan memberikan kaitan antara materi
pembelajaran yang akan dikuasai oleh peserta didik dengan bahan yang akan
diajarkan.
Untuk menciptakan kondisi kesiapan mental siswa dalam mengikuti
pengembelajaran, maka kegiatan membuka pelajaran tidak hanya dengan melakukan
kegiatan yang bersifat administrasi:
a. Mengecek kehadiran siswa
b. Menyiapkan alat-alat pelajaran
c. Mempersiapkan buku sumber dan kegiatan administrasi.

Kegiatan atau pemeriksaan yang bersifat administrasi saja pada saat mengawali
pembelajaran, belum tentu bisa mencapai sasaran menumbuhkan kesiapan mental
siswa secara optimal. Dengan demikian kegiatan pembukaan pembelajaran selain
untuk mempersiapkan hal-hal yang bersifat teknis administratif, terutama harus
memfokuskan pada upaya mengkondisikan baik fisik dan mental, perhatian dan
motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan inti pembelajaran.

2. Keterampilan Menutup Pelajaran


Menutup Pelajaran (closure) adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar dengan mengemukakan kembali
pokok-pokok pelajaran. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh pakar
pendidikan menyatakan bahwa kemajuan hasil belajar paling besar terjadi pada akhir
pelajaran dengan cara memberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang sudah
dibicarakan. Kegiatan menutup pelajaran bukan hanya diakhir jam pelajaran, akan
tetapi pada setiap akhir pokok pembelajaran selama satu jam pelajaran.
Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan
merangkum inti pelajaran pada akhir kegiatan belajar. Kegiatan ini cukup berarti bagi
siswa, namun banyak guru tidak sempat melakukan atau mungkin sengaja tidak
dilakukan.

2.2 Tujuan Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Maka tujuan dari keterampilan membuka pelajaran sebagai berikut:
1. Membangkitkan motivasi dan perhatian
2. Membuat anak memahami bentuk tugas
3. Menyiapkan mental siswa untukmemasuki kegiatan inti pelajaran
4. Menyadari siswa akan hubungan antara pengalaman/bahan yang sudah
dimiliki/diketahui dengan yang akan dipelajari
5. Memberikan gambaran tentang pendekatan atau kegiatan yang akan diterapkan atau
dilaksanakan dalam kegiatan

Berikut ini terdapat contoh kegiatan membuka pelajaran (set induction) pada
pengenalan konsep baru: ”Guru: Nah, anak-anak! Pada pertemuan kali ini kita akan
mempelajari suatu pokok bahasa baru, yakni tentang ”bangun datar”. Tetapi, sebelum kita
pelajari lebih lanjut topik itu, cobalah perhatikan dahulu kedepan. Gambar apakah yang
ibu pegang ini? Ya, kamu indra! Dan seterunya.”

Tujuan dari keterampilan menutup pelajaran antara lain:

a. Memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari oleh peserta
didik
b. Mengetahui tingkat pencapaian peserta didik
c. Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar

2.3 Manfaat Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Manfaat keterampilan membuka dan menutup pelajaran dalam pembelajaran
mempunyai pengaruh terhadap proses dan hasil belajar, antara lain:
1. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang akan
dikerjakan
2. Siswa mengahui dengan pasti batas-batas tugas yang akan dikerjakan
3. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang
mungkin diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari suatu mata pelajaran
4. Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai
dengan hal-hal yang akan dipelajari atau yang masih asing baginya
5. Siswa dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-
konsep yang mencakup dalam suatu peristiwa
6. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu,
sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilan dalam mengajar.

2.4 Prinsip-prinsip Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


Sebagaimana keterampilan mengajar lainnya, ada prinsip-prinsip yang mendasari
penggunaan komopen keterampilan membuka dan menutup pelajaran yang harus
dipertimbangkan oleh guru. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:
1. Bermakna
Dalam usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa guru hendaknya memilih cara
yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran. Cara atau usaha yang sifatnya dicari-
cari atau dibuat-buat hendaknya dihindarkan. Cerita singkat atau lawakan yang tidak
ada hubungnnya dengan pelajaran mungkin sementara bisa memiliki siswa tetapi akan
gagal dalam mewujudkan kelangsungan penguasaan pelajaran.
2. Berurutan dan berkesinambungan
Aktivitas yang ditempuh oleh guru dalam memperkenalkan dan merangkum kembali
pokok-pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian dari kesatuan yang
utuh. Dalam mewujudkan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini perlu
diusahakan suatu susunan yang tepat, berhubungan dengan minat siswa, ada kaitannya
yang jelas antara satu bagian dengan bagian lainnya, atau ada kaitannya dengan
pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.

2.5 Komponen Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran


1. Komponen Keterampilan Membuka Pelajaran
Awal pelajaran atau awal setiap penggal kegiatan dalam inti pelajaran, guru harus
melakukan kegiatan membuka pelajaran. Komponen keterampilan itu meliputi:
a. Menarik Perhatian Siswa
Cara yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
1) Mengubah gaya mengajar guru. Perhatian dapat timbul dari apresiasi gaya
mengajar guru, seperti posisi atau kegiatan yang berbeda dari biasanya,
Misalnya:
a) Guru bisa berdiri di depan, kemudian berdiri di belakang
b) Suara yang biasa keras, diubah menjadi suara yang pelan dan bercerita.
2) Penggunaan alat bantu mengajar atau media pengajaran, seperti gambar,model
dan skema. Selain dapat menarik perhatian, alat bantu mengajar tersebut
memungkinkan terjadinya kaitan antara hal yang telah diketahuin dengan hal
yang dipelajari.
3) Pola interaksi yang bervariasi, sepertiguru-siswa, siswa-siswa, maupun siswa-
guru, Misalnya:
a) Jika guru biasa berbicara kepada siswa, maka diubah menjadi siswa yang
berbicara kepada guru, atau dapat juga antara siswa dengan siswa lainnya.
b) Jika guru bisa melaksanakan pembelajaran dalam bentuk kelompok besar
atau kelas, maka diubah dalam bentuk kelompok kecil atau individual.
b. Menimbulkan Motivasi
Ada beberapa cara untuk menimbulkan motivasi, diantaranya:
1) Kehangatan dan keantusiasan
Bersikap hangat, ramah antusias, bersahabat dan sebaiganya, daptat
mendorong tingkah dan kesenangan dalam mengerjakan tugas sehingga
motivasi siswa akan timbul.
2) Menimbulkan rasa ingin tahu
Menimbulkan rasa ingin tahu siswa dapat dilakukan dengan cara
melontarkan/mengemukakan ide yang bertentangan dengan penyelesaian
masalah atau kondisi diri dari kenyataan sehari-hari. Contohnya jika
transmigrasi dapat meningkatkan kemakmuran penduduk, mengapa banyak
penduduk di Pulau Jawa tidak mau transmigrasi.
3) Memerhatikan minat siswa
Minat juga meruapakan sumber motivasi yang dapat dimanfaatkan untuk
membangkitkan gairah belajar anak didik. Memerhatikan minat siswa dapat
dilakukan dengan cara menyesuaikan topik pelajaran dengan minat siswa
karena motivasi dan minat berpengaruh pada jenis kelamin, umur, sosial
ekonomi dan sebagainya.
c. Memberi Acuan
Memberi acuan merupakan usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan
singkat serangkai alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran
yang jelas mengenai hal-hal yang harus dipelajari. Untuk itu, cara yang dilakukan
sebagai berikut:
1) Mengemukakan tujuan dan batas tugas
Hendaknya guru mengemukakan tujuan pembelajaran terlatih dahulu dan
batas tugas yang akan dikerjakan siswa. Misalnya guru mengatakan, ”Hari ini
kita akan membahas rata-rata hitung, dan setelah itu kalian diminta
mengerjakan soal atau menghitung rata-rata kenaikan harga barang selama
satu tahun”. Dalam memberikan acuan guru juga memberikan pendekatan cara
menghitungny. Misalnya dalam contoh diatas guru mengatakan menggunakan
rumus yang sudah disederhanakan. Contohnya lainnya, guru menyuruh siswa
belajar mengarang cerita dengan memerhatikan tiga buah gambar. Kemudian
berdasarkan gambar tersebut, guru menyuruh siswa untuk menulis suatu cerita
yang panjangnya lebih kurang 100 kata.
2) Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan
Tujuannya adalah agar dalam pelajaran, siswa terarah usahanya dalam
mempelajari materi dan tugas jika guru memberikan saran dan langkah-
langkah kegiatan yang dilakukan.
3) Meningkatkan masalah pokok yang akan dibahas
Misalnya dengan meningkatkan siswa untuk menemukan hal-hal yang positif
dari sifat suatu konsep, tanpa, media, hewan dan lain-lain. Selain itu tunjukkan
juga hal negatif yang hilang atau kurang lengkap. Contohnya memeriksa
bahan-bahan tersebut dan tentukan mengapa beberapa batu dapat digolongkan
dalam jenis yang mengandung biji besi dan yang lain tidak.
4) Mengajukan pertanyaan
Pertanyaan diajukan sebelum memulai penjelasan akan mengarahkan siswa
dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari. Contohnya sebelum
memutar film tentang siklus kehidupan nyamuk, guru mengajukan pertanyaan
untuk membantu siswa memahami siklus nyamuk yang digambarkan oleh film
tersebut.
d. Membuat Kaitan
Jika guru mengerjakan materi baru, guru perlu menghubungkan dengan hal
yang telah dibuat siswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhannya untuk
mempermudah pemahaman hal-hal yang telah ddikenal, pengalaman, minat dan
kebutuhan inilah yang disebut dengan pengait.
Berikut contoh usaha guru untuk membuat kaitan yakni:
1) Dalam memulai pelajaran, guru meninjau kembali sejauh mana materi
sebelumnya telah dipahami dengan mengajukan pertanyaan atau inti materi
pelajaran terdahulu secara singkat. Setiap saat guru dapat meminta sumbangan
pikiran anak didik, hal ini berarti guru harus memberi penguatan sekaligus
membuat kaitan kognitif. Komentar yang bertujuan kembali pada batas tugas
adalah juga merupakan usaha membuat kaitan.
2) Cara membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru. Hal
ini dilakukan jika pengetahuan baru erat kaitannya dengan pengetahuan lama.
Contohnya guru bertanya untuk mengetahui pemahaman siswa tentang
pengurangan sebelum mengerjakan pembagian.
3) Cara menjelaskan konsepnya atau pengertian lebih dahulu sebelum
mengerjakan bahan secara terperinci.
2. Komponen Keterampilan Menutup Pelajaran
Menjelang akhir pelajaran atau akhir setiap penggal kegiatan, guru harus
melakukan penutupan pelajaran agar siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang
pokok materi. Secara umum komponen menutup pelajaran ada tiga, yaitu sebagai
berikut:
a) Meninjau kembali (Review)
Pada akhir kegiatan, guru sebaiknya meninjau kembali(mengulang kembali)
hal-hal yang dianggap penting, atau kunci bahan pelajaran yang diberikan, serta
apakah inti pelajaran yang diajarakan sudah dipahami oleh siswa atau belum. Hal
ini dapat dilakukan setiap saat selesai memberikan satu konsep ataupun pada akhir
pelajaran. Kegiatan ini meliputi:
1) Membuat ringkasan atau merangkum inti pelajaran (berlangsung selama
proses KBM), dimaksudkan dengan adanya ringkasan siswa yang telah
memiliki buku atau yang terlambat bisa mempelajari kembali. Membuat
rangkuman bahan pelajaran lebih baik dilakukan secara tertulis daripasa secara
lisan.
2) Dengan menilai beberapa pertanyaan atau setalah membahas bagian-bagian
dari satu topik, anak didik dapat diminta mengungkapkan kembali bahan
pelajaran yang baru saja didiskusikan.
b) Mengevaluasi (Menilai)
Dalam menutup pelajaran disamping me-review, guru seharusnya juga
melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang baru saja dilakukan.
Evaluasi merupakan salah satu upaya untuk mengetahui apakan siswa sudah
mendapatkan pemahaman yang untuk terhadap konsep yang dijelaskan adalah
dengan dilakukannya evaluasi. Bentuk-bentuk evaluasi dapat dilakukan dengan:
1) Meminta anak didik mendemonstrasikan keterampilan yang baru saja
dipelajari. Misalnya setalah selesai mengarah puisi guru dapat meminta siswa
untuk membacakannya di depan kelas
2) Meminta anak didik mengaplikasikan konsep atau ide yang baru pada situasi
lain yang berbeda
3) Meminta anak didik mengekspresikan pendapat sendiri
4) Guru dapat meminta komentar tentang keefektifan suatu demostrasi yang
dilakukan guru atau siswa lain
5) Meminta anak didik mengerjakan soal tertulis, baik objektif maupun subjektif.
6) Menyatakan masalah yang dibahas. Dalam hal ini guru meminta siswa untuk
memberikan pendapatnya tentang masalah yang baru saja dibahas, baik itu
pendapat perorangan maupun pendapat kelompok.

c) Memberikan Tindak Lanjut


Alternatif yang dapat dilakukan guru dalam mengakhiri pembelajaran adalah
dengan cara memberikan tindak lanjut. Tindak lanjut adalah upaya meningkatkan
lanjutan terhadap kegiatan pembelajaran yang telat dilakukan, dengan maksud
untuk lebih memanfaatkan pemahaman siswa baik berkenaan dengan konsep-
konsep dalam rangka mengaplikasikan pemahaman konsep terhadap pemecahan-
pemecahan masalah praktis.
Misalnya tindak lanjut berupa pekerjaan rumah (PR), mengerjakan tugas-tugas
tertentu (proyek), melakukan observasi atau pengamatan, wawancara sederhana
atau kegiatan lain atau sejenisnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keterampilan Membuka pelajaran adalah kemampuan yang harus dimiliki guru dalam
membuka pelajaran sehingga peserta didik siap dan fokus dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Sedangkan keterampilan menutup pelajaran merupakan keterampilan
merangkum inti pelajaran pada akhir kegiatan belajar.

Tujuan keterampilan membuka pelajaran adalah membantu persiapan diri,


menimbulkan minat dan perhatian dalam pelajaran, membantu peserta didik mengetahui
batas-batas tugas yang akan dikerjakan dan membantu mengetahui hubungan antara
pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainnya dengan hal-hal baru yang akan atau
yang belum dipelajari atau yang belum dikenalnya.

Prinsip-prinsip keterampilan membuka dan menutup pelajaran ada dua yaitu


”Bermakna dan Berkesinambungan”. Komponen-komponen keterampilan membuka
pelajaran meliputi menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi acuan,
serta membuat kaitan. Sedangkan komponen-komponen keterampilan menutup pelajaran
meliputi meninjau kembali, evaluasi dan tindakan lanjut.

3.2 Saran
Dengan adanya keterampilan membuka dan menutup pelajaran, calon pendidik
diharapkan untuk mempelajari, memahami dan mempraktekkannya dalam setiap proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai