DAFTAR ISI.................................................................................................................i
ABSTRACT.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Pengantar............................................................................................................1
B. Latar Belakang....................................................................................................2
C. Rumusan Masalah...............................................................................................2
D. Kerangka Teori...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................5
B. Keterampilan Menjelaskan.................................................................................9
C. Keterampilan Bertanya.....................................................................................10
A. Kesimpulan.......................................................................................................20
B. Saran.................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21
ii
ABSTRACT
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, telah
memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dan terlibat selama kegiatan penyusunan makalah.
Tidak lupa diucapkan terima kasih kepada Bapak Eka Yusnaldi, M.Pd
selaku dosen pengampu dalam mata kuliah “Pembelajaran IPS di SD/MI” yang telah
memberikan bimbingan dan arahan hingga terselesaikannya penyusunan makalah ini
dengan judul “Keterampilan Dasar Pembelajaran IPS”. Kami berharap agar
penyusunan makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan
materi tersebut, terutama untuk pengajar dan mahasiswa mengenai Keterampilan
Dasar Pembelajaran IPS.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
sehingga penulis menerima dan mengharapkan kritik dan saran yang positif demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta berdayaguna di masa yang akan
datang. Besar harapan, mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini dapat
bermanfaat dan maslahat bagi semua orang.
Penulis
1
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
2
4. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan memberi penguatan?
5. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan variasi gaya mengajar?
6. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan membimbing diskusi?
7. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan membimbing kelompok kecil?
D. Kerangka Teori
3
Keterampilan dasar ini sangat penting untuk dikuasai oleh seorang guru.
Sebab strategi dan model pembelajaran apapun yang digunakan efektivitasnya sangat
ditentukan oleh keterampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran. Ada sejumlah
keterampilan yang harus dimiliki seorang guru dalam mengerjakan tugas
profesionalnya berhasil secara optimal. 1
Guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya
dengan baik. Dalam mengajar diperlukan keterampilan yang dibutuhkan untuk
kelancaran proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Turney telah
mengungkap 8 keterampilan guru dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
2. Keterampilan menjelaskan
3. Keterampilan bertanya
1
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta :
Kencana, 2011) hlm. 155-156.
2
E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 69.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Membuka pelajaran ialah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun
perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut memberi
kan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. 3 Sedangkan menutup pelajaran ialah
kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar.
3
Marno dan M. Idris, Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2014),
hlm. 75.
4
Ibid., hlm.78.
5
a. Bermakna
b. Menimbulkan Motivasi
5
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 40.
6
Prasetya Irawan, dkk, Teori Belajar, Motivasi dan Keterampilan Mengajar, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1996), hlm. 121.
6
2) Menimbulkan Rasa Ingin Tahu
Memberi acuan yakni usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan singkat
serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas
mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam
mempelajari materi pelajaran tersebut. Untuk itu cara yang dilakukan adalah :
4) Mengajukan pertanyaan.8
d. Membuat Kaitan
Jika guru akan mengerjakan materi baru perlu menghubungkan dengan hal
yang telah dikenal siswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhanya agar
mempermudah pemahaman. Hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan
kebutuhan inilah yang disebut dengan bahan pengait. Contoh : Usaha guru untuk
membuat kaitan :
7
Ibid., hlm 122
8
Marno dan M. Idris, Op. cit., hlm.87.
7
1) Membuat kaitan antar aspek yang relevan dari bidang studi yang dikenal siswa.
Menjelang akhir pelajaran atau akhir setiap penggal kegiatan guru harus
melakukan kegiatan menutup pelajaran, agar siswa memperoleh gambaran yang utuh
tentang pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Cara yang dapat dilakukan
ialah:
a. Meninjau Kembali, yakni guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran
yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa, seperti kegiatan merangkum inti
pelajaran.
c. Mengevaluasi, yakni salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah
mendapatkan pemahaman yang utuh terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan
evaluasi. Bentuk-bentuk evaluasi itu meliputi :
1) Mendemonstrasikan ketrampilan
4) Soal-soal tertulis10
9
Marno dan M. Idris, Op. cit., hlm. 90.
10
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya, 2010), hlm. 98.
8
B. Keterampilan Menjelaskan
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai guru dalam memberikan penjelasan
didalam kelas yakni :
b. Menolong siswa mendapatkan dan memahami hukum, dalil dan prinsip secara
objektif dan bernalar.
d. Untuk mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya dan untuk
mengatasi kesalahan pengertian mereka.
11
Eka Yusnaldi. (2019). Potret Baru Pembelajaran IPS. Medan: Perdana Publishing. hlm. 36
9
c. Guru dapat memberikan penjelasan bila ada pertanyaan siswa ataupun
direncanakan guru sebelumnya.
Komponen keterampilan menjelaskan dibagi dalam dua hal yakni sebagai berikut:
a. Merencanakan
1) Yang berhubungan dengan isi pesan (materi), hal ini mencakup analisis masalah
secara keseluruhan, menentukan jenis hubungan yang ada, menggunakan hukum,
rumus atau generalisasi.
3) Menyajikan suatu penjelasan, yakni suatu perencanaan yang baik tidak akan
berhasil bila penyajiannya tidak baik.
1) Kejelasan
3) Pemberian tekanan.
C. Keterampilan Bertanya
12
Ibid., hlm. 37
10
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru, melalui penggunaan
a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan
13
E Mulyasa, Op.cit. hlm. 71.
11
a. Keterampilan Bertanya Dasar
2) Pemberian acuan
3) Memusatkan perhatian
6) Pemberian tuntutan.
3) Pertanyaan pelacak.14
Penguatan adalah respons terhadap sesuatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Memberi penguatan dalam
kegiatan pembelajaran kelihatannya sederhana saja, yaitu tanda persetujuan guru
terhadap tingkah laku siswa yang antara lain dinyatakan dalam bentuk kata-kata
membenarkan, kata pujian, senyuman, atau anggukan.
14
E Mulyasa, Menjadi. Op.cit., hlm. 73.
12
pada cara dan prinsip yang tepat, akan dapat mencapai tujuan yang merupakan
kemungkinan kemanfaatan dari penggunaan penguatan dalam kelas.
b. Prinsip penggunaannya
2) kebermaknaan,
1) Penguatan Verbal
15
Eka Yusnaldi., Op. Cit. hlm. 40-41
13
2) Penguatan Non-Verbal.16
Variasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang lain dari biasanya. Hal itu dilakukan
untuk menghindari kesan jenuh dari pemandangan yang itu-itu saja. Dalam konteks
pembelajaran, makna variasi di sini adalah segala tindakan guru dalam pembelajaran
untuk mengatasi kebosanan peserta didik dan menjaga perhatian peserta didik.17
d. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan potensi kognitifnya masing-masing. 18
16
Ibid., hlm. 42
17
Barnawi & Mohammad Arifin, Etika & Profesi Kependidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012),
hlm. 213-214.
18
Suyono & Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Konsep Dasar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 228.
14
d. Penggunaan komponen variasi harus luwes dan spontan berdasarkan balikan
siswa.19
Beberapa aspek yang perlu mendapatkan variasi ialah aspek gaya mengajar, aspek
penggunaan alat indra, dan aspek interaksi pembelajaran. Secara lebih rinci, berikut
komponen-komponen variasi mengajar.
2) Variasi mimik dan gerak: variasi mimik dan gerak akan memperjelas informasi
yang diberikan oleh guru.
5) Pemusatan perhatian
6) Kontak pandang
15
4) Mencium-mendengarkan-mencium. Misalnya, guru menjelaskan secara lisan,
menyilahkan kembali siswa mencium rempah-rempah itu.
16
kelompok-kelompok kecil yang di dalamnya terdapat seorang pemimpin baik itu
gurunya ataupun salah seorang teman dari siswa dalam kelompok tersebut, dimana
setiap anggota kelompoknya secara bebas dan tanpa tekanan untuk dapat
menyumbangkan pendapatnya, saran, berbagi pengalaman untuk menghasilkan
kesimpulan bersama atau untuk memcahkan suatu masalah.21
Adapun tujuan dan manfaat dari kegiatan diskusi antara lain:22
1. Memupuk sikap toleransi
2. Memupuk kehidupan demokrasi
3. Mendorong pembelajaran secara aktif
4. Menumbuhkan rasa percaya diri
Jadi keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil merupakan
keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan
diskusi kelompok kecil dengan efektif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru
dalam membimbing diskusi kelompok kecil antara lain sebagai berikut:23
1. Memusatkan perhatian peserta didik pada topik yang didiskusikan
2. Memperjelas masalah untuk menghindari kesalahpahaman
3. Menganalisis pendapat yang dikemukakan peserta didik
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang
5. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran
6. Menutup diskusi dengan memberikan kesimpulan
7. Menghindari monopoli salah satu kelompok.
21
Cucun Sunaengsih dan Dede Tatang Sunarya, Pembelajaran Makro, (Sumedang: UPI Sumedang
Press, 2018), hlm. 107.
22
Ibid, hlm. 108
23
Heronimus Delu Pingge, Mengajar dan Belajar Menjadi Guru Sekolah Dasar, (Klaten: Lakeisha,
2020), hlm. 37.
17
Keterampilan mengajar kelompok kecil merupakan pemusatan perhatian guru
terhadap setiap anak serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan anak
atau anak dan guru. Hal ini diartikan bahwa keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan berguna sebagai bentuk pendekatan guru kepada anak dalam
mengatasi masalah-masalah belajarnya. 24
Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan ini meliputi:25
1. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara :
a. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku
siswa,
b. Mendengarkan dengan penuh rasasimpati gagasan yang dikemukakan
siswa,
c. Merespon secara positif pendapat siswa,
d. Membangun hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai,
e. Menunjukkan kesiapan untuk membantu,
f. Menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswadengan penuh
pengertian,
g. Berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman, terbantu, dan
mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya.
2. Kemampuan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara :
a. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan cara
mengerjakannya,
b. Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa
dalam belajar,
24
Asmidar Parapat, Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini: Panduan Bagi Orang Tua, Guru,
Mahasiswa, dan Praktisi PAUD, (Tasikmalaya: Edu Publisher, 2020), hal. 107 – 108.
25
Habibati, Strategi Belajar Mengajar, (Banda Aceh: Syiah Kuala University Press, 2017), hal. 42 –
44.
18
c. Membentuk kelompok yang tepat,
d. Mengkoordinasikan kegiatan,
e. Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa,
f. Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi.
3. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara :
a. Memberi penguatan secara tepat
b. Melaksanakan supervisi proses awal
c. Melaksanakan supervisi proses lanjut
d. Melaksanakan supervisi pemaduan
4. Keterampilan meracang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini
dilakukan dengan cara :
a. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar
b. Merancang kegiatan belajar
c. Bertindak sebagai penasihat siswa
d. Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Makalah ini sudah disusun. Oleh karena itu sangat perlu untuk disempurnakan
lagi agar menjadi sebuah karya tulis yang benar-benar bermutu dan bermanfaat lebih
jauh pembaca yang memerlukan tambahan materi utamanya dari pembaca sekalian.
20
DAFTAR PUSTAKA
Barnawi, and Mohammad Arifin. 2012. Etika & Profesi Kependidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Habibati. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press.
Irawan, Prasetya dkk. 1996. Teori Belajar, Motivasi dan Keterampilan Mengajar.
Jakarta: Universitas Terbuka.
M.Idris, Marno dan. 2014. Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar. Yogyakarta: Ar-
ruzz Media.
Parapat, Asmidar. 2020. Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini: Panduan Bagi
Orang Tua, Guru, Mahasiswa dan Praktisi PAUD. Tasikmalaya: Edi
Publisher.
Pingge, Heronimus Delu. 2020. Mengajar dan Belajar Menjadi Guru Sekolah Dasar.
Klaten: Lakeisha.
21
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Suyono, and Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Yusnaldi, Eka. 2019. Potret Baru Pembelajaran IPS . Medan : Perdana Publishing.
22