Anda di halaman 1dari 25

KETERAMPILAN DASAR PEMBELAJARAN IPS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Pembelajaran IPS di MI/SD


Dosen Pengampu: Eka Yusnaldi, M. Pd

Disusun oleh Kelompok (III):


Sem. V/ PGMI-2
Indah Khairani Hasibuan (0306183188)
Lisa Maimunah Hasibuan (0306182125)
Salsabila Hasibuan (0306181057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU


MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................i

ABSTRACT.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Pengantar............................................................................................................1

B. Latar Belakang....................................................................................................2

C. Rumusan Masalah...............................................................................................2

D. Kerangka Teori...................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................5

A. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran...............................................5

B. Keterampilan Menjelaskan.................................................................................9

C. Keterampilan Bertanya.....................................................................................10

D. Keterampilan Memberi Penguatan...................................................................12

E. Keterampilan Variasi Gaya Mengajar..............................................................14

F. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil.....................................16

G. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan...............................18

BAB III PENUTUP....................................................................................................20

A. Kesimpulan.......................................................................................................20

B. Saran.................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................21

ii
ABSTRACT

Kenyataannya pembelajaran di sekolah dasar khususnya mata pelajaran IPS pada


saat ini kurang optimal. Kegiatan mengajar itu didominasi dengan sistem yang
monoton dan menjenuhkan bagi siswa, serta kurang memberikan rangsangan untuk
siswa. Guru yang baik adalah guru yang mampu mewujudkan suasana pembelajaran
yang menyenangkan dan merasa nyaman menuntut ilmu bersama gurunya dan
menguasai keterampilan dasar mengajar. Pembelajaran  adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Tentunya kedudukan guru mempunyai arti penting dalam Pendidikan terkhusus
dalam proses pembelajaran. Arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab
guru yang cukup berat untuk mencerdasarkan anak didiknya. Kerangka berpikir
dalam hal ini tentu menghendaki seorang guru untuk melengkapi dan membekali
dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu pendidik
menjalankan tugasnyaa dalam berinteraksi dengan peserta didik ketika proses
pembelajaran berlangsung, terutama dalam pembelajaran IPS SD/MI. Keterampilan
dasar dalam pembelajaran IPS merupakan pokok bahasan yang sangat penting
untuk dipahami dan dikuasai terutama bagi calon guru di SD/MI, karena guru
merupakan salah satu sumber belajar yang utama dan tentu saja harus memiliki
banyak informasi, terutama informasi yang berhubungan dengan pembelajaran IPS
yang akan ditransfer kepada siswa-siswa di dalam kelas. Dengan demikian, inti dari
Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang kompleks, yang pada
dasarnya merupakan pengintegrasian untuh dari berbagai keterampilan yang
jumlahnya sangat banyak yang harus dimiliki dan dikuasai setiap calon pendidik
maupun pendidik itu sendiri. Beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus
dikuasai oleh pendidik dalam pembelajaran IPS SD/MI antara lain keterampilan
membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan,
keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan
membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, telah
memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dan terlibat selama kegiatan penyusunan makalah.
Tidak lupa diucapkan terima kasih kepada Bapak Eka Yusnaldi, M.Pd
selaku dosen pengampu dalam mata kuliah “Pembelajaran IPS di SD/MI” yang telah
memberikan bimbingan dan arahan hingga terselesaikannya penyusunan makalah ini
dengan judul “Keterampilan Dasar Pembelajaran IPS”. Kami berharap agar
penyusunan makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang berkaitan dengan
materi tersebut, terutama untuk pengajar dan mahasiswa mengenai Keterampilan
Dasar Pembelajaran IPS.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
sehingga penulis menerima dan mengharapkan kritik dan saran yang positif demi
terciptanya makalah yang lebih baik lagi, serta  berdayaguna di masa yang akan
datang. Besar harapan, mudah-mudahan makalah yang sangat sederhana ini dapat
bermanfaat dan maslahat bagi semua orang.

Medan, 10 November 2020

Penulis

1
B. Latar Belakang

Dunia pendidikan terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan


tekhnologi yang telah memberikan efek yang positif terhadap pendidikan baik
berskala nasional maupun internasional. Perkembangan ini bertujuan untuk
meningkatkan mutu pendidikan khususnya di Indonesia.  Dalam hal ini
guru mempunyai peran yang sangat vital dalam dunia pendidikan khususnya pada
saat proses mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Sebab guru pada
umumnya harus dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan mengajar,
mendidik, dan membimbing. Selain itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif,
dan menyenangkan, juga diperlukan berbagai keterampilan. Diantaranya adalah
keterampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar.
Makalah ini ditulis untuk mengetahui dan membahas secara tuntas mengenai
keterampilan dasar dalam pembelajaran IPS di MI/SD. Adapun makalah ini juga akan
mengungkap 8 keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas
pembelajaran, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan,
bertanya, memberi penguatan, variasi gaya mengajar, menjelaskan, membimbing
diskusi , serta membimbing kelompok kecil. Maka dari itu untuk lebih jelasnya
mengenai rencana pelaksanaan pembelajaran IPS akan dipaparkan pada bab II.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah pada


makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan membuka dan menutup


pelajaran?
2. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan menjelaskan?
3. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan bertanya?

2
4. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan memberi penguatan?
5. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan variasi gaya mengajar?
6. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan membimbing diskusi?
7. Bagaimana penulis menjelaskan keterampilan membimbing kelompok kecil?

D. Kerangka Teori

Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan


berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif, dan menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan.
Diantaranya adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar.
Mengajar adalah perbuatan yang merupakan pengintegrasian secara utuh berbagai
pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai. Selain dapat menguasai materi dan
sistem penyampaian di dalam kelas, seorang guru juga harus berlatih menguasai
keterampilan dasar mengajar. Keterampilan mengajar merupakan komptensi
professional yang cukup kompleks sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru
secara utuh dan menyeluruh.

Keterampilan dasar adalah  standar yang harus dimiliki oleh setiap individu


yang berprofesi sebagai guru. Keterampilan itulah sepintas yang dapat membedakan
antara guru yang profesional dan mana yang bukan guru profesional. Sama halnya
dengan keterampilan seorang dokter dalam menggunakan alat suntik, atau seorang
ahli bedah menggunakan pisau bedahnya. Sulit kita mengatakaan bahwa ia seorang
dokter, kalau ternyata tidak dapat menggunakan alat suntik tersebut, atau tidak bisa
menulis resep. Keterampilan-keterampilan tersebut adalah keterampilan yang melekat
pada profesinya sebagai hasil dari proses pendidikan yang diselenggarakan oleh
lembaga pendidikan tertentu.

3
            Keterampilan dasar ini sangat penting untuk dikuasai oleh seorang guru.
Sebab strategi dan model pembelajaran apapun yang digunakan efektivitasnya sangat
ditentukan oleh keterampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran. Ada sejumlah
keterampilan yang harus dimiliki seorang guru dalam mengerjakan tugas
profesionalnya berhasil secara optimal. 1

Guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya
dengan baik. Dalam mengajar diperlukan keterampilan yang dibutuhkan untuk
kelancaran proses belajar mengajar secara efektif dan efisien. Turney telah
mengungkap 8 keterampilan guru dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:

1.      Keterampilan membuka dan menutup pelajaran

2.      Keterampilan menjelaskan

3.      Keterampilan bertanya

4.      Keterampilan memberi penguatan

5.      Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil

6.      Keterampilan mengelola kelas

7.      Keterampilan mengadakan variasi

8.      Keterampilan mengajar perorangan dan kelompok kecil2

1
Wina Sanjaya, Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta :
Kencana, 2011) hlm. 155-156.
2
E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 69.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran

Membuka pelajaran ialah usaha yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswa agar mental maupun
perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebut memberi
kan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. 3 Sedangkan menutup pelajaran ialah
kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri kegiatan belajar mengajar.

Adapun tujuan kegiatan membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan


dengan baik akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar-mengajar, seperti:

a. Tumbuhnya perhatian motivasi siswa menghadapi tugas yang akan dikerjakan

b. Mengetahui batas tugas yang akan dikerjakan

c. Mempunyai gambaran jelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin


diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari pelajaran

d. Mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai


dengan hal-hal baru yang akan dipelajari

e. Dapat menghubungkan konsep, fakta, ketrampilan atau konsep yang tercakup


dalam suatu peristiwa.4

Sebagaimana keterampilan mengajar lainnya, ada prinsip-prinsip yang


mendasari penggunaan komponen keterampilan membuka dan menutup pelajaran
yang harus dipertimbangkan oleh guru.

3
Marno dan M. Idris, Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2014),
hlm. 75.
4
Ibid., hlm.78.

5
a. Bermakna

Dalam usaha menarik perhatian atau dalam memotivasi, guru hendaknya


memilih yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran. Cerita singkat atau lawakan
yang tidak ada hubungannya dengan pelajaran mungkin sementara bisa memikat
siswa tetapi gagal di dalam mewujudkan kelangsungan penguasaan pelajaran.

b. Berurutan dan berkesinambungan

Dalam mewujudkan prinsip harus berurutan dan berkesinambungan, perlu


diusahakan suatu susunan yang tepat, berhubungan dengan minat siswa, ada kaitan
yang jelas antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, atau ada kaitannya dengan
pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.5

Adapun komponen keterampilan membuka pelajaran sebagai berikut.

a. Menarik Perhatian Siswa

Cara yang dapat dipergunakan :

1) Gaya Mengajar Guru

2) Penggunaan Alat Bantu Mengajar

3) Pola Interaksi Yang Bervariasi..6

b. Menimbulkan Motivasi

Sedikitnya ada 4 cara untuk menimbulkan motivasi siswa, yaitu :

1) Dengan Hangat dan Antusias

5
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm. 40.
6
Prasetya Irawan, dkk, Teori Belajar, Motivasi dan Keterampilan Mengajar, (Jakarta: Universitas
Terbuka, 1996), hlm. 121.

6
2) Menimbulkan Rasa Ingin Tahu

3) Mengemukakan ide yang bertentangan

4) Dengan Memperhatikan Minat Siswa.7

c. Memberi Acuan (Structuring)

Memberi acuan yakni usaha untuk mengemukakan secara spesifik dan singkat
serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas
mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam
mempelajari materi pelajaran tersebut. Untuk itu cara yang dilakukan adalah :

1) Mengemukakan tujuan dan batas tugas

2) Menyarankan Langkah-Langkah Yang Akan dilakukan

3) Mengingatkan Masalah Pokok Yang Dibahas

4) Mengajukan pertanyaan.8

d. Membuat Kaitan

Jika guru akan mengerjakan materi baru perlu menghubungkan dengan hal
yang telah dikenal siswa atau pengalaman atau minat dan kebutuhanya agar
mempermudah pemahaman. Hal-hal yang telah dikenal, pengalaman, minat dan
kebutuhan inilah yang disebut dengan bahan pengait. Contoh : Usaha guru untuk
membuat kaitan :

7
Ibid., hlm 122
8
Marno dan M. Idris, Op. cit., hlm.87.

7
1)      Membuat kaitan antar aspek yang relevan dari bidang studi yang dikenal siswa.

2)      Guru membandingkan atau mempertentangkan dengan pengetahuan baru


dengan pengetahuan yang telah diketahui.

3)      Guru menjelaskan konsepnya atau pengertiannya lebih dahulu sebelum


mengerjakan bahan secara terperinci.9

Menjelang akhir pelajaran atau akhir setiap penggal kegiatan guru harus
melakukan kegiatan menutup pelajaran, agar siswa memperoleh gambaran yang utuh
tentang pokok materi pelajaran yang telah dipelajari. Cara yang dapat dilakukan
ialah:

a.       Meninjau Kembali, yakni guru harus meninjau kembali apakah inti pelajaran
yang diajarkan sudah dipahami oleh siswa, seperti kegiatan merangkum inti
pelajaran.

b.      Membuat ringkasan, yakni adanya ringkasan siswa yang tidak memiliki buku


atau yang terlambat bisa mempelajarinya kembali.

c.       Mengevaluasi, yakni salah satu upaya untuk mengetahui apakah siswa sudah
mendapatkan pemahaman yang utuh terhadap konsep yang dijelaskan adalah dengan
evaluasi. Bentuk-bentuk evaluasi itu meliputi :

1) Mendemonstrasikan ketrampilan

2) Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain

3) Mengekpresikan pendapat siswa sendiri

4) Soal-soal tertulis10

9
Marno dan M. Idris, Op. cit., hlm. 90.
10
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Asdi
Mahasatya, 2010), hlm. 98.

8
B. Keterampilan Menjelaskan

Memberikan penjelasan adalah penyajian informasi lisan yang diorganisasikan

secara sistematis dengan tujuan, misalnya untuk menunjukkan adanya hubungan


sebab dan akibat atau antara diketahui dengan yang belum diketahui atau antara
hukum yang berlaku umum dengan bukti atau contoh sehari-hari.11

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai guru dalam memberikan penjelasan
didalam kelas yakni :

a. Untuk membimbing siswa memahami dengan jelas jawaban pertanyaan “mengapa”


yang mereka ajukan ataupun yang dikemukakan guru.

b. Menolong siswa mendapatkan dan memahami hukum, dalil dan prinsip secara
objektif dan bernalar.

c. Melibatkan murid untuk berpikir dengan memecahkan masalahmasalah atau


pertanyaan,dan

d. Untuk mendapatkan balikan dari siswa mengenai tingkat pemahamannya dan untuk
mengatasi kesalahan pengertian mereka.

Dalam memberikan satu penjelasan, prinsip-prinsip di bawah ini perlu diterapkan :

a. Penjelasan dapat diberikan di awal, tengah, ataupun di akhir jam pelajaran


tergantung pada keperluannya. Penjelasan itu dapat diselingi dengan tanya jawab.

b. Penjelasan harus relevan dengan tujuan pelajaran.

11
Eka Yusnaldi. (2019). Potret Baru Pembelajaran IPS. Medan: Perdana Publishing. hlm. 36

9
c. Guru dapat memberikan penjelasan bila ada pertanyaan siswa ataupun
direncanakan guru sebelumnya.

d. Penjelasan itu materinya harus bermakna bagi siswa, dan

e. Penjelasan harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa.12

Komponen keterampilan menjelaskan dibagi dalam dua hal yakni sebagai berikut:

a. Merencanakan

1) Yang berhubungan dengan isi pesan (materi), hal ini mencakup analisis masalah
secara keseluruhan, menentukan jenis hubungan yang ada, menggunakan hukum,
rumus atau generalisasi.

2) Yang berhubungan dengan penerima pesan (siswa), hal ini harus


mempertimbangkan kepada siapa penjelasan itu hendak disajikan agar mereka
memahami dengan baik.

3) Menyajikan suatu penjelasan, yakni suatu perencanaan yang baik tidak akan
berhasil bila penyajiannya tidak baik.

b. Pelaksanaan atau penyajian

Pelaksanaan atau penyajian penjelasan akan dapat ditingkat hasilnya dengan


memperhatikan sub komponen di bawah ini :

1) Kejelasan

2) Penggunaan contoh dan ilustrasi,

3) Pemberian tekanan.

C. Keterampilan Bertanya
12
Ibid., hlm. 37

10
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru, melalui penggunaan

pertanyaan oleh guru dalam kegiatan belajar-mengajar, juga meningkatkan cara


berfikir siswa, mempengaruhi secara positif dalam pencapaian hasil belajar siswa,
menjamin rasa percaya diri dan kemampuan dirinya dalam belajar. Adapun syarat
yang ditujukan kepada guru untuk dapat mengajukan pertanyaan kepada siswa, yaitu:

a.    Pertanya diungkapkan dengan kata-kata yang mudah dimengerti oleh siswa

b.    Pertanyaan diungkapkan secara singkat dan jelas

c.    Pertanyaan tidak terlalu luas cakupannya, bersifat spesifik atau khusus

d.   Pertanyaan yang diajukan tidak mengandung makna ganda. 13

Adapun beberapa tujuan seorang guru dengan mengajukan pertanyaan, yaitu:

a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan

b. Memusatkan perhatian siswa terhadap mutu pokok bahasan atau konsep

c. Mendiagnosa kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar

d. Mengembangkan cara belajar siswa aktif

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi

f. Memperbaiki salah pengertian dan salah pemahaman konsep oleh siswa

g. Mendorong siswa mengemukakan pendapatnya dalam diskusi

h. Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.

Keterampilan bertanya yang perlu dikuasai guru meliputi:

13
E Mulyasa, Op.cit. hlm. 71.

11
a. Keterampilan Bertanya Dasar

1) Pertanyaan yang jelas dan singkat

2) Pemberian acuan

3) Memusatkan perhatian

4) Memberi kesempatan dan menyebarkan pertanyaan

5) Pemberian kesempatan berpikir

6) Pemberian tuntutan.

b. Keterampilan Bertanya Lanjutan

1) Pengubahan tuntunan tingkat kognitif

2) Pengaturan urutan pertanyaan

3) Pertanyaan pelacak.14

D. Keterampilan Memberi Penguatan

Penguatan adalah respons terhadap sesuatu tingkah laku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut. Memberi penguatan dalam
kegiatan pembelajaran kelihatannya sederhana saja, yaitu tanda persetujuan guru
terhadap tingkah laku siswa yang antara lain dinyatakan dalam bentuk kata-kata
membenarkan, kata pujian, senyuman, atau anggukan.

Pemberian penguatan dan penerapannya secara bijaksana dan sistematis berdasar

14
E Mulyasa, Menjadi. Op.cit., hlm. 73.

12
pada cara dan prinsip yang tepat, akan dapat mencapai tujuan yang merupakan
kemungkinan kemanfaatan dari penggunaan penguatan dalam kelas.

a. Tujuan yang ingin dicapai adalah

1) meningkatkan perhatian siswa

2) membangkitkan dan memelihara motivasi siswa, dan

3) memudahkan siswa belajar.

b. Prinsip penggunaannya

Cara penggunaannya agar efektif harus memperhatikan hal berikut :

1) kehangatan dan keantusiasan

2) kebermaknaan,

3) menghindari penggunaan respons yang negatif.

c. Memberikan penguatan dapat dilakukan dengan beberapa cara:

1) penguatan pada pribadi tertentu

2) penguatan kepada kelompok siswa

3) pemberian penguatan dengan segera,

4) variasi dalam penggunaan.15

d. Komponen keterampilan memberikan penguatan itu sebagai berikut :

1) Penguatan Verbal

15
Eka Yusnaldi., Op. Cit. hlm. 40-41

13
2) Penguatan Non-Verbal.16

E. Keterampilan Variasi Gaya Mengajar

Variasi dapat diartikan sebagai sesuatu yang lain dari biasanya. Hal itu dilakukan
untuk menghindari kesan jenuh dari pemandangan yang itu-itu saja. Dalam konteks
pembelajaran, makna variasi di sini adalah segala tindakan guru dalam pembelajaran
untuk mengatasi kebosanan peserta didik dan menjaga perhatian peserta didik.17

Variasi dalam pembelajaran antara lain bertujuan sebagai berikut.

a.    Meningkatkan atensi peserta didik terhadap materi pembelajaran.

b.    Memberikan kesempatan kepada seluruh peserta didik dengan berbagai gaya


belajar masing-masing untuk terikat dengan pembelajaran.

c.    Meningkatkan perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran

d.   Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan potensi kognitifnya masing-masing. 18

Adapun prinsip-prinsip dalam keterampilan variasi adalah :

a.    Perubahan yang digunakan harus bersifat efektif.

b.    Penggunaan teknik variasi harus lancar dan tepat.

c.    Penggunaan komponen-komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan


direncanakan sebelumnya.

16
Ibid., hlm. 42
17
Barnawi & Mohammad Arifin, Etika & Profesi Kependidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012),
hlm. 213-214.
18
Suyono & Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Konsep Dasar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hlm. 228.

14
d.   Penggunaan komponen variasi harus luwes dan spontan berdasarkan balikan
siswa.19

Beberapa aspek yang perlu mendapatkan variasi ialah aspek gaya mengajar, aspek
penggunaan alat indra, dan aspek interaksi pembelajaran. Secara lebih rinci, berikut
komponen-komponen variasi mengajar.

a. Variasi gaya mengajar

1)   Variasi Suara: Suara guru sebaiknya jernih, jelas,dan berirama

2)   Variasi mimik dan gerak: variasi mimik dan gerak akan memperjelas informasi
yang diberikan oleh guru.

3)   Kesenyapan (diam sejenak)

4)   Perubahan posisi: guru harus mampu menjangkau ke seluruh bagian kelas.

5)   Pemusatan perhatian

6)   Kontak pandang

b. Variasi penggunaan alat indra

1)      Mendengarkan-melihat-mendengarkan. Misalnya, guru menjelaskan sambil


menunjuk gambar di papan tulis, kemudian meneruskan penjelasannya kembali

2)        Melihat-mendengarkan-melihat. Misalnya, guru memperlihatkan gambar,


mengomentarinya dan menunjuk ke bagian gambar yang dimaksudkan.

3)        Mendengarkan-mencium-mendengarkan. contoh, guru menjelaskan perubahan


sesuatu secara kimiawi, meminta siswa mencium bau contoh bahan bakar yang
tersedia dan melanjutkan penjelasannya kembali.
19
Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012),
hlm. 66.

15
4)        Mencium-mendengarkan-mencium. Misalnya, guru menjelaskan secara lisan,
menyilahkan kembali siswa mencium rempah-rempah itu.

5)        Mendengarkan-meraba-mendengarkan. Misalnya, guru menjelaskan konsep


tekstur, meminta siswa meraba berbagai kain, memberikan tambahan.

6)        Meraba-mendengarkan-meraba. Misalnya, guru mengedarkan contoh tanah


diikuti dengan penjelasan lisan, lanjut memeriksa contoh tanah itu kembali.

7)        Mendengarkan-merasakan-mendengarkan. Misalnya, guru menjelaskan rasa


benda sambil menyuruh siswa untuk mengecap rasanya dengan ujung lidah,
kemudian diteruskan dengan penjelasan lebih lanjut.

8)        Merasakan-mendengarkan-merasakan. Misalnya, siswa mencicipi makanan


untuk dapat menentukan teksturnya, guru membicarakan hasil pengecapan
itu,kemudian siswa diminta untuk mencicipi makanan itu kembali

c. Variasi interaksi pembelajaran

1)      Interaksi guru kelompok peserta didik

2)      Interaksi guru peserta didik

3)      Interaksi peserta didik-peserta didik.20

F. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok merupakan suatu proses pembicaraan yang teratur yang


melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan
tujuan untuk mengambil keputusan atau memecahkan suatu persoalan atau masalah.
Diskusi kelompok kecil sendiri dilakukan dengan cara membagi siswa kedalam
20
Barnawi & Mohammad Arifin., Op. Cit. hlm. 214-220.

16
kelompok-kelompok kecil yang di dalamnya terdapat seorang pemimpin baik itu
gurunya ataupun salah seorang teman dari siswa dalam kelompok tersebut, dimana
setiap anggota kelompoknya secara bebas dan tanpa tekanan untuk dapat
menyumbangkan pendapatnya, saran, berbagi pengalaman untuk menghasilkan
kesimpulan bersama atau untuk memcahkan suatu masalah.21
Adapun tujuan dan manfaat dari kegiatan diskusi antara lain:22
1. Memupuk sikap toleransi
2. Memupuk kehidupan demokrasi
3. Mendorong pembelajaran secara aktif
4. Menumbuhkan rasa percaya diri
Jadi keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil merupakan
keterampilan melaksanakan kegiatan membimbing siswa agar dapat melaksanakan
diskusi kelompok kecil dengan efektif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru
dalam membimbing diskusi kelompok kecil antara lain sebagai berikut:23
1. Memusatkan perhatian peserta didik pada topik yang didiskusikan
2. Memperjelas masalah untuk menghindari kesalahpahaman
3. Menganalisis pendapat yang dikemukakan peserta didik
4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang
5. Memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran
6. Menutup diskusi dengan memberikan kesimpulan
7. Menghindari monopoli salah satu kelompok.

G. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

21
Cucun Sunaengsih dan Dede Tatang Sunarya, Pembelajaran Makro, (Sumedang: UPI Sumedang
Press, 2018), hlm. 107.
22
Ibid, hlm. 108
23
Heronimus Delu Pingge, Mengajar dan Belajar Menjadi Guru Sekolah Dasar, (Klaten: Lakeisha,
2020), hlm. 37.

17
Keterampilan mengajar kelompok kecil merupakan pemusatan perhatian guru
terhadap setiap anak serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan anak
atau anak dan guru. Hal ini diartikan bahwa keterampilan mengajar kelompok kecil
dan perorangan berguna sebagai bentuk pendekatan guru kepada anak dalam
mengatasi masalah-masalah belajarnya. 24
Komponen-komponen yang termasuk dalam keterampilan ini meliputi:25
1. Keterampilan mengadakan pendekatan pribadi. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara :
a. Menunjukkan kehangatan dan kepekaan terhadap kebutuhan dan perilaku
siswa,
b. Mendengarkan dengan penuh rasasimpati gagasan yang dikemukakan
siswa,
c. Merespon secara positif pendapat siswa,
d. Membangun hubungan berdasarkan rasa saling mempercayai,
e. Menunjukkan kesiapan untuk membantu,
f. Menunjukkan kesediaan untuk menerima perasaan siswadengan penuh
pengertian,
g. Berusaha mengendalikan situasi agar siswa merasa aman, terbantu, dan
mampu menemukan pemecahan masalah yang dihadapinya.
2. Kemampuan mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara :
a. Memberikan orientasi umum tentang tujuan, tugas, dan cara
mengerjakannya,
b. Memvariasikan kegiatan untuk mencegah timbulnya kebosanan siswa
dalam belajar,

24
Asmidar Parapat, Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini: Panduan Bagi Orang Tua, Guru,
Mahasiswa, dan Praktisi PAUD, (Tasikmalaya: Edu Publisher, 2020), hal. 107 – 108.
25
Habibati, Strategi Belajar Mengajar, (Banda Aceh: Syiah Kuala University Press, 2017), hal. 42 –
44.

18
c. Membentuk kelompok yang tepat,
d. Mengkoordinasikan kegiatan,
e. Membagi perhatian pada berbagai tugas dan kebutuhan siswa,
f. Mengakhiri kegiatan dengan kulminasi.
3. Keterampilan membimbing dan memberi kemudahan belajar. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara :
a. Memberi penguatan secara tepat
b. Melaksanakan supervisi proses awal
c. Melaksanakan supervisi proses lanjut
d. Melaksanakan supervisi pemaduan
4. Keterampilan meracang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini
dilakukan dengan cara :
a. Membantu siswa menetapkan tujuan belajar
b. Merancang kegiatan belajar
c. Bertindak sebagai penasihat siswa
d. Membantu siswa menilai kemajuan belajarnya sendiri

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keterampilan dasar dalam pembelajaran IPS merupakan pokok bahasan yang


sangat penting untuk dipahami dan dikuasai terutama bagi calon guru di SD/MI,
karena guru merupakan salah satu sumber belajar yang utama dan tentu saja harus
memiliki banyak informasi, terutama informasi yang berhubungan dengan
pembelajaran IPS yang akan ditransfer kepada siswa-siswa di dalam kelas. Dengan
demikian, inti dari Keterampilan dasar mengajar merupakan keterampilan yang
kompleks, yang pada dasarnya merupakan pengintegrasian untuh dari berbagai
keterampilan yang jumlahnya sangat banyak yang harus dimiliki dan dikuasai setiap
calon pendidik maupun pendidik itu sendiri.
Beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh pendidik dalam
pembelajaran IPS SD/MI antara lain keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas,
keterampilan mengadakan variasi, keterampilan membimbing diskusi kelompok
kecil, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

B. Saran

Makalah ini sudah disusun. Oleh karena itu sangat perlu untuk disempurnakan
lagi agar menjadi sebuah karya tulis yang benar-benar bermutu dan bermanfaat lebih
jauh pembaca yang memerlukan tambahan materi utamanya dari pembaca sekalian.

20
DAFTAR PUSTAKA

Barnawi, and Mohammad Arifin. 2012. Etika & Profesi Kependidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Habibati. 2017. Strategi Belajar Mengajar. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press.

Hasibuan, and Moedjiono. 2012. Proses Belajar Mengajar . Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Irawan, Prasetya dkk. 1996. Teori Belajar, Motivasi dan Keterampilan Mengajar.
Jakarta: Universitas Terbuka.

M.Idris, Marno dan. 2014. Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar. Yogyakarta: Ar-
ruzz Media.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional . Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Parapat, Asmidar. 2020. Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini: Panduan Bagi
Orang Tua, Guru, Mahasiswa dan Praktisi PAUD. Tasikmalaya: Edi
Publisher.

Pingge, Heronimus Delu. 2020. Mengajar dan Belajar Menjadi Guru Sekolah Dasar.
Klaten: Lakeisha.

Sanjaya, Wina. 2011. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Jakarta: Kencana.

Sunaengsih, Cucun, and Dede Tatang Sunarya. 2018. Pembelajaran Makro.


Sumedang: UPI Sumedang Press.

21
Suryosubroto. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Suyono, and Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Yusnaldi, Eka. 2019. Potret Baru Pembelajaran IPS . Medan : Perdana Publishing.

22

Anda mungkin juga menyukai