MK : Profesi Keguruan
Dosen Pengampu:
Hasirah, S.Pd.I.,M.Pd.I
Disusun Oleh:
Kelompok 5
DAFTAR ISI..........................................................................................................................1
Kesimpulan ............................................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut pendapat Helmiati (2013:28), penguasaan keterampilan dasar mengajar
menjadi salah satu persyaratan utama dalam proses pembelajaran di samping persyaratan
yang lain. Dengan demikian keterampilan dasar mengajar berkenaan dengan beberapa
keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus dikuasai oleh tenaga
pengajar dalam melaksanakan tugas mengajarnya.
Sebagai seorang pendidik ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah satunya
pendidik memiliki keterampilan dasar dalam mengajar. Ketampilan ini sangatlah penting
diterapkan karena untuk memudahkan proses pembelajaran di dalam kelas. Pembelajaran
yang kreatif, efektif dan efesien tergantung pada keterampilan seorang pendidik dalam
mengajar. Suksesnya pembelajaran didalam kelas tergantung bagaimana pendidik
mengelola pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, keterampilan dasar mengajar sangat
bagus diimplementasikan dalam pendidikan.
Keterampilan dasar mengajar mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh tenaga
pengajar, karena dengan keterampilan dasar mengajar memberikan pengertian lebih dalam
mengajar. Mengajar bukan hanya sekedar proses menyampaikan materi saja, tetapi
menyangkut aspek yang lebih luas seperti pembinaan sikap, emosional, karakter, kebiasaan
dan nilai-nilai.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana keterampilan seorang guru dalam membuka dan menutup pembelajaran?
2. Seperti apa keterampilan seorang guru dalam bertanya di depan peserta didiknya?
3. Apa yang dilakukan guru dalam keterampilan penguat (memberi keyakinan) terhadap
peserta didik?
4. Apa keterampilan guru terhadap mengadakan variasi?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tingkat pencapaian siswa dan tingkat keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan guru antara lain adalah merangkum kembali atau
menyuruh siswa membuat ringkasan dan mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran
yang baru diberikan. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup
pelajaran ini harus dilakukan guru tidak saja pada akhir jam pelajaran tetapi juga pada akhir
setiap penggal kegiatan dari inti pelajaran yang diberikan selama jam pelajaran itu. Seperti
halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga tidak mencakup
urut-urutan kegiatan rutin seperti memberi tugas dirumah, tetapi kegiatan yang ada
kegiatan langsung dengan penyampaian materi pelajaran.
Namun demikian, dalam pembelajaran guru sering tidak melakukan usaha
membuka dan menutup pelajaran tersebut. Setelah melakukan tugas rutin seperti
menenangkan kelas, mengisi daftar hadir, menyuruh siswa menyiapkan alat-alat pelajaran
guru langsung saja masuk pada kegiatan inti pelajaran. Misalnya guru berkata: “Anak-anak
hari ini pak guru akan mengenalkan macam-macam bangun ruang, bangun ruang adalah
...” Setelah pelajaran usai guru tidak melakukan usaha menutup pelajaran. Ia langsung
berkata: “Anak-anak waktunya sudah habis, pelajaran ini kita lanjutkan besok. Selamat
siang anak-anak. Selain itu, dalam inti pelajaran yang bermaksud mengajarkan macam-
macam bangun ruang dengan sifat-sifatnya, guru menerangkan terus sampai selesai tanpa
ada usaha merangkum ciri-ciri bangun ruang. Disamping itu, guru juga tidak melakukan
kegiatan membuka pelajaran sebelum menerangkan pengertian bangun ruang. Prosedur
mengajar demikian itu tidak memungkinkan mental siswa siap untuk menerima pelajaran
dan perhatian siswa belum terpusat pada hal-hal yang akan dipelajari. Sebagai akibatnya
adalah siswa akan merasa bahwa pelajaran yang diterimanya membosankan, tidak
bermakna baginya, sukar dipahami, dan mereka akan tidak berusaha keras untuk
memahaminya.
Ada berbagai alasan mengapa guru tidak melakukan kegiatan membuka dan
menutup pelajaran antara lain karena lupa, tidak ada waktu, atau memang belum
mempunyai keterampilan untuk melaksanakannya. Karena pentingnya fungsi membuka
dan menutup pelajaran ini dalam pembelajaran, maka sangat perlu bagi setiap guru untuk
memperoleh pengalaman serta latihan yang intensif. (WA ODE ASRIANI, 2020;2-4)
4
Pentingnya menutup kegiatan pembelajaran menurut Saud (2012:56-58) antara lain
sebagai berikut:
2. Mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam memberikan kegiatan pembelajaran pada anak.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa usaha yang dapat dilakukan dalam menutup
kegiatan pembelajaran antara lain adalah merangkum kembali apa yang dijelaskan pada
inti kegiatan pembelajaran dan mengadakan evaluasi dengan tanya jawab pada anak dalam
mengakhiri proses belajar mengajar. Sehingga tercapai tujuan pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan pendapat Umar dan Syambasril (2014:74), bahwa seorang guru harus
menguasai komponenkomponen membuka dan menutup pembelajaran dengan baik agar
dalam proses pembelajaran anak akan tertarik dan termotivasi dalam mengikuti
pembelajaran antara lain sebagai berikut.
1. Menyiapkan anak secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
2. Melakukan apersepsi, yaitu mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan kegiatan yang akan
dilakukan.
3. Menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
6
Mengungkapkan sekali lagi pertanyaan itu dengan cara lain yang lebih
sederhana dan dengan susunan kata yang lebih mudah dipahami siswa.
Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana yang jawabannya dapat
dipakai menuntun siswa menemukan jawaban pertanyaan semula. Jadi
pertanyaan lain itu masih berhubungan dengan pertanyaan sebelumnya.
Mengulangi penjelasan-penjelasan sebelumnya yang berhubungan dengan
pertanyaan itu.
7
س ُۗ ُن ا َِّن َربَّكَ ُه َو ا َ ْعلَ ُم
َ ْسنَ ِة َو َجا ِد ْل ُه ْم ِبالَّتِ ْي ِه َي اَح
َ ظ ِة ا ْل َحَ س ِب ْي ِل َر ِبكَ ِبا ْل ِح ْك َم ِة َوا ْل َم ْو ِع َ ع ا ِٰلى
ُ ا ُ ْد
س ِب ْي ِل ٖه َو ُه َو ا َ ْع َل ُم ِبا ْل ُم ْهت َ ِد ْي َن
َ ض َّل ع َْن
َ ِب َم ْن
Artinya:” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah danpelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik.Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.”
Bila mencoba mengkaji ayat tersebut sepintas yang dapatdigambarkan bahwa muatan yang
terkandung didalamnya adalah misidakwah, akan tetapi kalau dianalisa sedetail mungkin, maka
maknahikmah dan pelajaran yang baik sekaligus bertahan yang baik berimplikasikepada
bagaimana seorang guru dalam memberikan pelajaran kepadaanak didik, dan ketika mereka telah
melakukan dan menunjukkan karyakarya apa yang seharusnya diperbuat oleh seorang guru, dan
inilah yangkemudian penulis asumsikan kedalam kemampuan memberi penguatan kepada siswa.
8
c. Memudahkan siswa untuk belajar.
d. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa yang kurang positif, serta
mendorong munculnya tingkah laku yang produktif.
Dari tujuan yang tertulis diatas dapat diketahui bahwa tujuanmempunyai dampak
atau pengaruh berupa sikap positif terhadap proses belajar peserta didik.
9
a) Penggunaan Variasi suara
Contoh; memberikan tekanan tinggi, rendah, cepat, lambat, senang atau sedih pada kata-
kata tertentu.
b) Pemusatan Perhatian
Memberi peringatan pada kata atau kalimat, menunjuk gambar yang di tampilakan.
Contoh; "nah ini penting sekali", dengar baik-baik, materi ini agak sulit dimengerti"
c) Kesenyapan
Adanya kesenyapan yang tiba-tiba yang disengaja selagi guru menerangkan sesuatu
merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian.
Guru berinteraksi dengan siswanya dapat melalui kontak pandang dengan melihat ke mata
siswanya untuk menunjukkan hubungan yang akrab dengan mereka.
Pada komponen ini sangat penting dalam berkomunikasi karena dapat menyampaikan arti
dari pesan lisan yang dimaksudkan.
Guru bisa berada di depan, belakang, bagian kiri atau kanan, atau di antara siswa.
Contoh; benda (objek) sederhana, grafik, gambar dipapan tulis, televisi, peta, poster dan
sebagainya.
10
Contoh; patung, alat mainan, binatang hidup yang kecil.
Pola umum interaksi tersebut sangat beragam mulai dari situasi kegiatan yang sepenuhnya
didominasi oleh guru, sampai kepada kegiatan yang memungkinkan siswa bekerja sendiri-sendiri
secara bebas. Misalnya diskusi didalam kelas yang mana siswa berkesempatan mengemukakan
pendapatnya. Membaca dalam hati atau menyelesaikan tugas secara mandiri.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpilan
12
DAFTAR PUSTAKA
ARMAYANTI, RIA. “keterampilan guru dalam melakukan kegiatan membuka dan menutup
pembelajaran di sd negeri 03 halu palik kabupaten bengkulu utara.” 2014.
Ferti, Mulisa. “keterampilan guru memberikan penguatan dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa.” 2018
13