Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PEMBELAJARAN MIKRO
KETERAMPILAN MEMBUKA PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

DITA RESKIANI A31121011


I MADE ARIF WARDHANA A31121061

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SEJARAH
2023
i

DAFTAR ISI

Daftar Isi.......................................................................................................................................i

Bab I Pendahuluan.......................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2

Bab II Pembahasan.......................................................................................................................3

A. Pengertian Keterampilan Membuka Pembelajaran..........................................................3


B. Tujuan dari Keterampilan Membuka Pembelajaran........................................................3
C. Keterampilan Dasar dalam Keterampilan Membuka Pembelajaran................................4
D. Manfaat Keterampilan Membuka Pembelajaran..............................................................5
E. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka Pembelajaran...................................................6
F. Komponen Keterampilan Membuka Pembelajaran.........................................................7

Bab III Penutup............................................................................................................................10

A. Kesimpulan......................................................................................................................10

Daftar Pustaka..............................................................................................................................11
[Type text]

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keterampilan mengajar merupakan suatu karakteristik umum dari seseorang yang


berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diwujudkan melalui tindakan.
Keterampilan dasar mengajar pada dasarnya adalah berupa bentuk perilaku yang bersifat
mendasar dan khusus yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai modal awal untuk
melaksanakan tugas-tugas pembelajarannya secara terencana dan profesional dalam mengajar
merupakan salah satu jenis keterampilan yang harus dikuasai oleh guru.

Motivasi belajar sangatlah berperan penting dalam kesuksesan belajar sebab tanpa adanya
motivasi yang melekat dibenak akan sulit mewujudkan segala tindakan ke arah lebih baik.
Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong
oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin. Siswa yang diajar dengan
ketermpilan membuka pelajaran memiliki hasil belajar yang tinggi karena siswa lebih
termotivasi mengikuti pelajaran. Sebaliknya pembelajaran tanpa keterampilan membuka
pelajaran tidak membangkitkan motivasi belajar sebagaimana yang terlihat pada siswa mengajar
tanpa memperhatikan aspek-aspek keterampilan mengajar termasuk tidak melakukan
keterampilan membuka pelajaran sehingga siswa kurang memiliki kesiapan dalam belajar.

Jika Guru tidak menimbulkan motivasi siswa serta tidak memberi acuan bagaimana
jalannya proses pembelajaran yang akan dilakukan sehingga siswa cenderung pasif tanpa ada
keinginan untuk berpartisipasi dalam pembelajaran. Dalam artian Siswa mendengar penjelasan
guru lalu mengerjakan tugas yang diberikan, bahkan terkadang siswa memperhatikan hal lain
yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran. Siswa kurang aktif dalam mengerjakan tugas
tugas yang diberikan.

Adapun beberapa keterampilan dasar mengajar terdiri dari: Keterampilan bertanya (dasar,
lanjut), keterampilan memberi penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan
menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan memimpin diskusi
kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan
perorangan.
i

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari keterampilan membuka pembelajaran?


2. Apa tujuan dari keterampilan membuka pembelajaran?
3. Apa saja keterampilan dasar yang terdapat pada keterampilan membuka pembelajaran?
4. Apa manfaat dari keterampilan membuka pembelajaran?
5. Apa prinsip-prinsip dari keterampilan membuka pembelajaran?
6. Apa saja komponen yang terdapat pada keterampilan membuka pembelajaran?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menjelaskan pengertian dan
tujuan dari keterampilan membuka pembelajaran, menguraikan keterampilan dasar dan manfaat
dari keterampilan membuka pembelajaran, serta memberikan pemahaman dari prinsip-prinsip
dan komponen dari keterampilan membuka pembelajaran.
[Type text]

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Keterampilan Membuka Pembelajaran

Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi peserta didik agar minat dan
perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Kegiatan membuka pelajaran
dilakukan pada awal proses pembelajaran. Pada saat ini tenaga pendidik mengemukakan
tujuan yang akan dicapai, menarik perhatian peserta didik, memberi acuan, dan membuat
kaitan antara materi yang telah dikuasai oleh peserta didik dengan bahan yang akan
dipelajarinya. Guru dikatakan telah membuka pelajaran apabila telah berhasil membuka
konflik psikis pada diri siswa siswa.

Pengertian lain disampaikan Sukirman (2010) yang menjelaskan bahwa membuka


pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan guru untuk menciptakan prakondisi belajar bagi
siswa agar mental, perhatian, dan motivasinya terpusat dan bangkit untuk melakukan
aktivitas belajar yang akan diikutinya. Kegiatan ini mutlak dilakukan guru agar kegiatan pada
proses pembelajaran yang fokus, efektif, membuat siswa belajar, yang akhirnya tercapaillah
keberhasilan proses pembelajaran.

Hal ini senada dengan Rustaman (2012) yang mengemukakan bahwa keterampilan
membuka pelajaran adalah prinsip yang harus diperhatikan guru. Kegiatan membuka
pelajaran berhasil memusatkan perhatian siswa, memotivasi siswa, dan menumbuhkan minat
dan rasa ingin tahu. Terpusatnya perhatian siswa, termotivasinya siswa, dan tumbuhnya
minat dan rasa ingin tahu siswa menentukan proses selanjutnya.

B. Tujuan dari Keterampilan Membuka Pembelajaran

Adapun beberapa tujuan yang terdapat dalam keterampilan membuka pembelajaran,


adalah sebagai berikut :

1. Membantu mempersiapkan diri agar sejak semula sudah dapat membayangkan pelajaran
yang akan dipelajari;
2. Menimbulkan minat dan perhatian peserta didik pada apa yang akan dipelajari;
3. Membantu peserta didik untuk mengetahui batas-batas tugas yang akan dikerjakan;
i

4. Membantu peserta didik untuk mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman


yang telah dikuasainya dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum
dipelajari dan yang belum dikenalnya.

C. Keterampilan Dasar dalam Keterampilan Membuka Pembelajaran

Beberapa keterampilan dasar dalam keterampilan membuka pembelajaran, adalah sebagai


berikut :

1. Keterampilan Bertanya

Ada yang mengatakan bahwa “berpikir itu sendiri adalah bertanya”. Bertanya merupakan
ucapan verbal yang meminta respon dari seseorang yang dikenal. Respon yang di berikan
dapat berupa pengetahuan sampai dengan hal-hal yang merupakan hasil pertimbangan. Jadi
bertanya merupakan stimulus efektif yang mendorong kemampuan berpikir. Dalam proses
belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun
dengan baik dan teknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif.

2. Keterampilan Memberikan Penguatan

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun
non verbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku
siswa, yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi si penerima
atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon
terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali
tingkah laku tersebut. Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai
pengaruh sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan
perhatian siswa terhadap pelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan
meningkatkan kegiatan belajar serta membina tingkah laku siswa yang produktif.

3. Keterampilan Menjelaskan

Pemberian penjelasan merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kegiatan
seorang guru. Interaksi di dalam kelas cenderung dipenuhi oleh kegiatan pembicaraan baik
oleh tenaga pendidik sendiri, oleh tenaga pendidik dan peserta didik, maupun antar peserta
didik.
[Type text]

Adapun tujuan yang diperoleh apabila menguasai keterampilan ini, yaitu :

a. Membimbing peserta didik memahami materi yang dipelajari;


b. Melibatkan peserta didik untuk berpikir dengan memecahkan masalah;
c. Memberi balikan kepada peserta didik mengenai tingkat pemahamannya dan untuk
mengatasi kesalahpahaman mereka;
d. Membimbing peserta didik untuk menghayati dan mendapat proses penalaran, serta
menggunakan bukti-bukti dalam pemecahan masalah.

4. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang
dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi,
pengambilan kesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi
yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui
satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih
bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa,
serta membina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya keterampilan berbahasa.

5. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3-8
orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil
dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta
terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa.

D. Manfaat Keterampilan Membuka Pembelajaran

Manfaat yang terdapat pada keterampilan membuka pembelajaran mempunyai pengaruh


terhadap proses dan hasil belajar, yaitu :

1. Timbulnya perhatian dan motivasi siswa untuk menghadapi tugas-tugas yang akan
dikerjakan.
2. Siswa mengetahui dengan pasti batas-batas tugas yang akan dikerjakan.
3. Siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin
diambil dalam mempelajari bagian-bagian dari suatu mata pelajaran.
i

4. Siswa mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai dengan


hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang masih asing baginya.
5. Siswa dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-keterampilan atau konsep-konsep
yang tercakup dalam suatu peristiwa.
6. Siswa dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mempelajari pelajaran itu,
Sedangkan guru dapat mengetahui tingkat keberhasilannya dalam mengajar.

E. Prinsip-Prinsip Keterampilan Membuka Pembelajaran

Sebagaimana keterampilan mengajar lainnya, ada prinsip-prinsip yang mendasari


penggunaan komponen keterampilan membuka pembelajaran yang harus dipertimbangkan
oleh guru. Prinsip-prinsip itu adalah sebagai berikut:

a. Bermakna

Dalam usaha menarik perhatian atau memotivasi siswa, guru hendaknya memilih cara
yang relevan dengan isi dan tujuan pelajaran. Cara atau usaha yang sifatnya dicari-cari atau
dibuat-buat hendaknya dihindarkan. Cerita singkat atau lawakan yang tidak ada hubungannya
dengan pelajaran mungkin sementara bisa memikat siswa tetapi akan gagal dalam
mewujudkan kelangsungan penguasaan pelajaran.

b. Berurutan dan Berkesinambungan

Aktivitas yang ditempuh oleh guru dalam memperkenalkan dan merangkum kembali
pokok-pokok penting pelajaran hendaknya merupakan bagian dari kesatuan yang utuh.
Dalam mewujudkan prinsip berurutan dan berkesinambungan ini perlu diusahakan suatu
susunan yang tepat, berhubungan dengan minat siswa, ada kaitannya yang jelas antara satu
bagian dengan bagian lainnya, atau ada kaitannya dengan pengalaman dan pengetahuan yang
telah dimilki siswa.

F. Komponen Keterampilan Membuka Pembelajaran


[Type text]

Adapun komponen-komponen dan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Abimanyu


(1985), adalah sebagai berikut:

1. Menarik Perhatian Siswa

a. Gaya Mengajar Guru

Guru hendaknya memvariasikan gaya mengajarnya agar dapat menimbulkan perhatian


siswa. Misalnya guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari yang
biasanya dia kerjakan dalam membuka pelajaran.

b. Penggunaan Alat Bantu Mengajar

Guru hendaknya memvariasikan gaya mengajarnya agar dapat menimbulkan perhatian


siswa. Misalnya guru memilih posisi di kelas dan memilih kegiatan yang berbeda dari yang
biasanya dia kerjakan dalam membuka pelajaran.

c. Pola Interaksi yang Bervariasi

Variasi pola interaksi guru siswa yang biasa, seperti guru menerangkan siswa
mendengarkan, atau guru bertanya siswa menjawab, hanya dapat menimbulkan rangsangan
permulaan saja. Siswa belum sepenuhnya dapat memusatkan perhatiannya kepada hal-hal
yang akan dipelajari. Oleh karena itu, agar siswa dapat tertarik perhatiannya, guru hendaknya
mengadakan pola interaksi yang bervariasi dalam menyelenggarakan pembelajaran.

2. Menimbulkan Motivasi

Salah satu tujuan dari prosedur membuka pelajaran adalah memilih secara hati-hati hal-
hal yang menjadi perhatian siswa. Hal-hal yang menjadi perhatian siswa itu hendaknya dapat
digunakan untuk menimbulkan motivasi. Dengan adanya motivasi itu, pembelajaran menjadi
dipermudah. Oleh karena itu, guru hendaknya melakukan berbagai cara untuk menimbulkan
motivasi itu. Sedikitnya ada 4 (empat) cara untuk menimbulkan motivasi, yaitu:

a. Dengan kehangatan dan keantusiasan


i

Guru hendaknya bersikap ramah, antusias, bersahabat, dan hangat. Sebab sikap yang
demikian itu dapat menimbulkan faktor-faktor dari dalam yang mendorong tingkah laku dan
kesenangan dalam mengerjakan tugas. Siswa akan timbul motivasinya untuk belajar.

b. Dengan menimbulkan rasa ingin tahu

Guru dapat membangkitkan motivasi siswa dengan cara menimbulkan rasa ingin tahu dan
keheranan pada siswa.

c. Mengemukakan ide yang bertentangan

Untuk menimbulkan motivasi siswa, guru dapat melontarkan ide-ide yang bertentangan
dengan mengajukan masalah atau kondisi-kondisi dari kenyataan sehari-hari.

d. Dengan memperhatikan minat siswa

Guru dapat menimbulkan motivasi siswa dengan cara menyesuaikan topik-topik


pelajaran yang diminati siswa.

3. Memberi Acuan (structuring)

Memberi acuan diartikan sebagai usaha mengemukakan secara spesifik dan singkat
serangkaian alternatif yang memungkinkan siswa memperoleh gambaran yang jelas
mengenai hal-hal yang akan dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari
materi pelajaran. Untuk itu usaha dan cara yang dapat dilakukan oleh guru adalah:

a) Mengemukakan tujuan dan batas-batas

Guru hendaknya terlebih dahulu mengemukakan tujuan pelajaran dan batas-batas tugas
yang harus dikerjakan oleh siswa, agar mereka memperoleh gambaran yang jelas tentang
ruang lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari serta tugas-tugas yang harus dikerjakan.

b) Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan

Pada permulaan atau pada saat-saat tertentu selama penyajian pelajaran, siswa akan
terarah usahanya dalam mempelajari materi pelajaran jika guru dapat memberi saran-saran
tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.

c) Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas


[Type text]

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan guru untuk mengingatkan masalah pokok yang
akan dibahas. Misalnya dengan mengingatkan siswa untuk menemukan hal-hal positif dari
sifat-sifat tentang sesuatu konsep, manusia, benda, gambar-gambar, dan sebagainya. Di
samping hal-hal positif, kemudian siswa perlu pula diingatkan untuk menemukan hal-hal
yang negatif, yang hilang atau yang kurang lengkap.

d) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru sebelum mulai menjelaskan materi pelajaran


akan mengarahkan siswa dalam mengantisipasi isi pelajaran yang akan dipelajari.

4. Membuat Kaitan

Jika guru akan mengajarkan materi pelajaran yang baru, guru perlu menghubungkannya
dengan hal-hal yang telah dikenal siswa atau dengan pengalaman-pengalaman, minat, dan
kebutuhan-kebutuhan siswa. Hal itulah yang disebut bahan pengait. Contoh usaha-usaha guru
untuk membuat kaitan:

1) Membuat kaitan antar aspek-aspek yang relevan dari bidang studi yang telah dikenal
siswa. Dalam permulaan pelajaran guru meninjau kembali sampai seberapa jauh
pelajaran yang diberikan sebelumnya telah dipahami. Caranya, guru dapat mengajukan
pertanyaan-pertanyaan pada siswa, tetapi dapat pula merangkum isi materi pelajaran
terdahulu secara singkat.
2) Guru membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan
yang telah diketahui. Hal ini dilakukan jika bahan baru itu erat kaitannya dengan bahan
pelajaran yang telah dikuasai.
3) Guru menjelaskan konsep atau pengertiannya lebih dahulu sebelum menyajikan bahan
secara terperinci. Hal ini dilakukan karena bahan pelajaran yang akan dijelaskan sama
sekali baru.

BAB III
PENUTUP
i

A. Kesimpulan

Keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam
kegiatan pembelajaran untuk menciptakan prakondisi peserta didik agar minat dan
perhatiannya terpusat pada apa yang akan dipelajarinya. Kegiatan membuka pelajaran
dilakukan pada awal proses pembelajaran. Pada saat ini tenaga pendidik mengemukakan
tujuan yang akan dicapai, menarik perhatian peserta didik, memberi acuan, dan membuat
kaitan antara materi yang telah dikuasai oleh peserta didik dengan bahan yang akan
dipelajarinya.

Salah satu tujuan dari keterampilan membuka pembelajaran ini adalah membantu peserta
didik untuk mengetahui hubungan antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasainya
dengan hal-hal baru yang akan dipelajari atau yang belum dipelajari dan yang belum
dikenalnya. Keterampilan dasar yang ada pada keterampilan membuka pembelajaran ini
yaitu keterampilan bertanya, memberikan penguatan, keterampilan menjelaskan, memimpin
diskusi kelompok kecil, dan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Adapun juga manfaat yang ada pada keterampilan membuka pembelajaran ini yaitu siswa
mempunyai gambaran yang jelas tentang pendekatan-pendekatan yang mungkin diambil
dalam mempelajari bagian-bagian dari suatu mata pelajaran, siswa mengetahui hubungan
antara pengalaman-pengalaman yang telah dikuasai dengan hal-hal baru yang akan dipelajari
atau yang masih asing baginya, dan siswa dapat menggabungkan fakta-fakta, keterampilan-
keterampilan atau konsep-konsep yang tercakup dalam suatu peristiwa.

Sedangan prinsip yang terdapat pada keterampilan ini adalah bermakna dan berurutan
serta memiliki kesinambungan. Dan komponen-komponen yang dimiliki keterampilan
membuka pembelajaran yaitu menarik perhatian siswa, menimbulkan motivasi, memberi
acuan, dan membuat kaitan.

DAFTAR PUSTAKA
[Type text]

Abimanyu, Soli. 2008. Pengajaran Mikro. Makassar: Badan Penerbit UNM.

Nashar, H. 2004. Peranan Motivasi & Kemampuan Awal. Jakarta: Delia Press

Rusman. 2011. Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.

Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Hasibuan dkk. 1991. Prinsip Belajar Mengajar: Keterampilan Dasar Pengajaran Mikro.
Bandung: Remaja Rosda Jaya.

Anda mungkin juga menyukai