Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA ORGANIK II

LEMAK NABATI

DISUSUN OLEH :
Kelompok III
Yuyun Rifdah Irianti ( 09220190139 )
Mutiawalia Putri ( 09220190007 )
Nadirah ( 09220190003 )
Ardan ( 09220190002 )
A. Alya Rana Atikah ( 09220190020 )
Tri Isra Wahyu Lestari (09220190023 )
Lisa ( 09220190013)
Olivia Aldisa Welly ( 09220190006 )
Muhammad Alifhatul Rifqy ( 09220190016 )

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur tim penulis sampaikan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat

rakhmad serta karunianya kami dapat menyelesaikan Makalah KIMIA ORGANIK

tentang Lemak Nabati  ini telah dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.

Makalah  KIMIA ORGANIK tentang Lemak Nabati ini kami buat sebagai

salah satu prasyarat untuk memenuhi kriteria penilaian bagi setiap mahasiswa

yang menempuh pendidikan di program studi Teknik Kimia Universitas Muslim

Indonesia.

Makalah  ini tidak akan dapat terwujud tanpa bantuan dari semua pihak.

Untuk itu dalam kesempatan yang baik ini, tak lupa kami sampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata kuliah KIMIA

ORGANIK yang selama ini telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan,

dan motivasi kepada kami untuk bisa mengerti dan memahami dengan benar apa

saja yang terkandung dalam mata kuliah Kimia Organik.

            Sebagai akhir kata, kami juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada

teman-teman penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas atensi

serta bantuannya dalam bertukar pikiran mengenai isi materi yang  kami buat

dalam Makalah KIMIA ORGANIK ini.

Makassar, Februari 2020

                                                                                                   

Tim Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4
2.1Pengertian Lemak Nabati....................................................................................4
2.2Sifat-sifat Lemak.................................................................................................5
2.3Manfaat Lemak Nabati dalam Kehidupan...........................................................6
2.4 Sumber Lemak Nabati........................................................................................7
2.5 Dampak Kekurangan Lemak..............................................................................8
2.6 Dampak Kelebihan Lemak.................................................................................9
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan........................................................................................................12
B. Saran..................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Lipid adalah zat yang termasuk senyawa heterogen yang terdapat dalam
jaringan tanaman dan hewan, mempunyai sifat tidak larut dalam air dan larut
dalam pelarut organik seperti ether, kloroform dan benzena. Salah satu kelompok
yang berperan penting dalam nutrisi adalah lemak dan minyak. Lemak tersimpan
dalam tubuh hewan, sedangkan minyak tersimpan dalam jaringan tanaman
sebagai cadangan energi.
Lemak merupakan salah satu kandungan utama dalam makanan, dan
penting dalam diet karena beberapa alasan. Lemak merupakan salah satu sumber
utama energi dan mengandung lemak esensial. Namun konsumsi lemak
berlebihan dapat merugikan kesehatan, misalnya kolesterol dan lemak jenuh.
Dalam berbagai makanan, komponen lemak memegang peranan penting yang
menentukan karakteristik fisik keseluruhan, seperti aroma, tekstur, rasa dan
penampilan. Karena itu sulit untuk menjadikan makanan tertentu menjadi rendah
lemak (low fat), karena jika lemak dihilangkan, salah satu karakteristik fisik
menjadi hilang. Lemak juga merupakan target untuk oksidasi, yang menyebabkan
pembentukan rasa tak enak dan produk menjadi berbahaya.
Lipid, yang merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus
mengalami perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet
berlemak tinggi dan risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang
manfaat kesehatan dari diet Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya.
Sebuah survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan mengapa masyarakat
umum sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan survei ini
menemukan jawaban antara lain “memiliki rasa yang tidak ada duanya,” “Cukup
hangat dan menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari
opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi
dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi bagi “perasaan
puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.
Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang
Amerika. Akan tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan,
sikap kita terhadap lipid makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya
seberapa banyak lemak yang kita makan, tetapi juga jenis lemak apa, karena
lemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh dan kesehatan
kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada diet total, bukan pada
satu gizi saja. Lipid di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lipid
sederhana (simplelipids) dan kelompok lipid kompleks (complex lipid). Lipid
sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh
larutan asam atau basa dalam air dan terdiri dari subkelompok-kelompok:
steroid,prostaglandin dan terpena.Lipid kompleks meliputi subkelompok-
kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi zat-zat penyusun yang lebih
sederhana, yaitu lilin (waxes) dan gliserida.
Komponen- komponen campuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut
dengan menggunakan perbedaan kelarutannyadidalam berbagai pelarut organik.
Sebagai contoh; fosfolipid dapat dipisahkan dari sterol danlemak netral atas dasar
ketidaklarutannya di dalam aseton. Suatu reaksi yang sangat berguna untuk
fraksionasi lipid, adalah reaksi penyabunan.
Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui tentang bagaimana
pentingnya lemak dan lipid. Oleh karena itu penulis berusaha untuk memberikan
pemahaman tentang pertanyaan tersebut dalam makalah ini. Semoga makalah ini
dapat menjadi jawaban dan memberikan pemahaman terkait pertanyaan yang
dikaji.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Lemak Nabati ?
2. Apa saja sifat-sifat Lemak Nabati ?
3. Bagaimana Manfaat Lemak Nabati ?
4. Apa Saja Sumber Lemak Nabati ?
5. Bagaimana jika kekurangan Lemak ?
6. Bagaimana jika Kelebihan Lemak ?
I.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui yang dimaksud lemak nabati.
2. Mengetahui sifat-sifat lemak nabati.
3. Mengetahui Manfaat Lemak Nabati.
4. Mengetahui Sumber Lemak Nabati
5. Mengetahui dampak kekurangan lemak.
6. Mengetahui dampak kelebihan lemak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Lemak Nabati
Setiap hari kita perlu mendapatkan asupan nutrien atau zat gizi yang
cukup. Salah satu nutrien adalah lemak atau dalam bahasa Inggris disebut fat.
Sumber lemak ada dua yaitu dari tanaman (nabati) dan hewan (hewani).
Sumber lemak hewani yang mudah kita peroleh misalnya susu, keju, daging
ayam, daging sapi, ikan dan telor. Sementara sumber lemak nabati antara lain
kedelai, jagung, kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang tanah, kacang
polong, kacang merah (red kidney bean), kelapa, sawit, biji bunga
matahari dll. Margarin adalah sumber lemak nabati, berasal dari reaksi
hidrogenasi minyak nabati. Di Indonesia margarin dihasilkan dari hidrogenasi
minyak sawit. Manakah yang harus kita konsumsi lebih banyak? Apakah kita
harus mengkonsumsi salah satu saja? Apakah kita perlu menjadi vegetarian untuk
mendapatkan lemak nabati saja. Jawaban ilmiahnya, kita justru perlu
mendapatkan asupan keduanya,  lemak hewani dan lemak nabati. Keduanya harus
ada di dalam piring makan kita.
Mengkonsumsi lemak nabati saja ternyata masih kurang lengkap.
Mengkonsumsi minyak hewani saja juga kurang pas. Kata kuncinya adalah
seimbang atau  ‘balance your fat diet’ dengan mengkonsumsi kedua jenis sumber
lemak. Ikan dan daging (ayam/sapi) mengandung asam lemak rantai pendek.
Tempe dan tahu (dari kedelai) memiliki kandungan asam lemak rantai panjang.
Namun lemak susu harus selalu ada di dalam menu kita sehari-hari, yang bisa
dalam bentuk susu atau olahannya seperti keju. Empat sehat, lima sempurna, yang
kelima adalah susu.
Bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan lemak? Kita bisa
mendapatkan asam lemak dari karbon rantai pendek (C4) sampai rantai panjang
(C20-an) dengan mengkonsumsi berbagai macam makanan yang memang
mengandung asam lemak rantai pendek dan rantai panjang. Lemak dengan asam
lemak rantai pendek bisa diperoleh dari susu atau keju atau daging. Keju adalah
lemak susu. Lemak dengan asam lemak rantai panjang bisa dihimpun dari lemak
atau minyak nabati seperti minyak kelapa, minyak sawit, minyak kacang, minyak
kedelai, minyak biji kanola, minyak biki matahari dan lain-lain.
2.2 Sifat-sifat Lemak
1. Sifat Fisika
1) Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat
padat,sedangkan lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
2) Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak
jenuh, sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah
mengandung asam lemak tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol
dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C,
sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat)
mempunyai titik lebur –17 °C.
3) Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air,
sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak
larut dalam air.
4) Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas
merupakan pelarut lemak yang baik.
2. Sifat Kimia
Lemak bisa dihidrolisis dengan berbagai cara. Salah satunya yaitu
dengan alkali. Proses hidrolisis lemak dengan menggunakan alkali disebut
reaksi saponifikasi (penyabunan). Salah satu hasil hidrolisis lemak dengan
alkali yaitu garam asam lemak, atau biasa disebut sabun.
Asam lemak tak jenuh, baik bebas maupun terikat sebagai ester dalam
lemak mengadisi halogen pada ikatan rangkapnya. Karena derajat
penyerapan lemak sebanding dengan banyaknya ikatan rangkap pada asam
lemaknya, maka jumlah halogen bisa digunakan untuk menentukan derajat
ketidakjenuhan. Penentuan derajat ketidakjenuhan ini diukur dengan
bilangan Iodium, yakni bilangan yang menyatakan banyaknya gram
iodium yang bisa bereaksi pada 100 gram lemak. Maka,semakin banyak
ikatan rangkap, semakin besar pula bilangan iodiumnya.
2.3 Manfaat Lemak Nabati dalam Kehidupan
1. Melindungi Jantung
Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi lemak tak jenuh nabati dapat
membantu menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Salah
satu cara lemak nabati melindungi kesehatan jantung adalah dengan
kemampuannya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol LDL atau
kolesterol jahat dalam darah.
Kolesterol yang menumpuk dapat membantuk plak yang akan menyumbat
pembuluh darah. Kondisi ini dapat memicu berbagai penyakit
kardiovaskular seperti stroke dan gangguan jantung.
2. Menurunkan Risiko Kanker
Lemak nabati juga dipercaya dapat menurunkan risiko kanker. Sebuah
penelitian menunjukkan penggunaan lemak nabati seperti minyak zaitun
dan minyak nabati lainnya terbukti dapat mengurangi risiko
berkembangnya kanker payudara dibandingkan dengan jika seseorang
mengonsumsi mentega atau margarin. Selain mencegah berkembangnya
kanker payudara, penelitian lain juga menunjukkan bahwa lemak nabati
lebih baik dibandingkan lemak hewani dalam hal mencegah
perkembangan kanker prostat.
3. Membantu Penyerapan Nutrisi dalam Tubuh
Salah satu fungsi utama lemak dalam tubuh adalah untuk membantu
penyerapan nutrisi lainnya yang dibutuhkan tubuh, terutama jenis vitamin.
Vitamin A, D, E, dan K adalah jenis vitamin larut lemak. Apabila asupan
lemak tidak terpenuhi, maka penyerapan vitamin-vitamin tersebut juga
akan terhambat. Vitamin dan lemak ini bisa saja dikonsumsi terpisah, tapi
akan lebih baik lagi jika berasal dari sumber makanan yang sama agar
penyerapannya lebih optimal.
4. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Manfaat lemak nabati selanjutnya adalah dapat meningkatkan metabolisme
tubuh. Sebuah studi yang dilakukan São Paulo State University di Brasil
pada 2010 membuktikan bahwa asupan lemak nabati, khususnya minyak
zaitun, dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Hal ini
disebabkan karena kandungan senyawa fenolik pada minyak zaitun.
Senyawa ini memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antikoagulan
(mencegah pembekuan darah) yang membuatnya dapat membantu
meningkatkan metabolisme tubuh.
2.4 Sumber Lemak Nabati
A. Biji-bijian
Biji labu, biji bunga matahari, dan wijen mengandung lemak yang dapatl.
Secara umum, lemak yang berasal dari tumbuhan lebih baik dari lemak yang
berasal dari hewan. “Lemak jahat” biasa berasal dari daging-dagingan,
produk susu, dan beberapa jenis makanan kemasan. Pastikan untuk selalu
memperhatikan label pada makanan untuk melihat jenis lemak dan berapa
banyak lemak yang terkandung di dalamnya. Batasi konsumsi lemak jenuh
dan hindari mengonsumsi lemak trans.
B. Alpukat
Buah alpukat mengandung 70% lemak yang disebut dengan oleic acid.
Kandungan lemak ini sangat baik untuk kesehatan jantung dan dapat
membantu meringankan gejalas. Selain itu, alpukat juga kaya akan kalium
dan serat. Penelitian menunjukkan bahwa alpukat dapat membantu
menurunkan kadar ‘lemak jahat’, dan meningkatkan kadar ‘lemak baik’
dalam tubuh. Keuntungan lainnya, ketika Anda mengonsumsi alpukat
bersama makanan lain, buah ini dapat membantu penyerapan nutrisi dari
makanan lain tersebut.
C. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan baik bagi tubuh. Sebagai contoh, kacang kedelai
mengandung omega-3 yang selain sehat, juga dapat membantu
mengatur mood; kacang kenari mengandung lemak yang baik bagi jantung.
Selain itu, kacang-kacangan juga kayak akan vitamin E dan magnesium.
Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kacang-kacangan
cenderung lebih sehat dan terhindar dari obesitas, penyakit jantung, dan
diabetes2. Akan tetapi, perlu diingat, walau kacang-kacangan baik bagi tubuh,
Anda disarankan untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Porsi yang
dianjurkan adalah sekitar 30 gram, atau kira-kira 7 kacang kenari, 24 kacang
almond, 35 kacang tanah, atau 18 kacang mete.
2.5 Dampak kekurangan lemak
1. Lemahnya penyerapan vitamin
Terlalu banyak menguras lemak dalam tubuh dan mengkonsumsi makanan
rendah lemak akan menyebabkan vitamin yang berharga seperti A, D, E, dan
K terganggu penyerapannya. Tubuh juga membutuhkan lemak untuk
menyerap vitamin tersebut. Vitamin diatas tersimpan di dalam organ hati dan
jaringan lemak. Apalagi vitamin tersebut sangat dibutuhkan khususnya pada
usia pertumbuhan.
2. Makan berlebihan
Seperti efek balas dendam. Beberapa orang yang memutuskan untuk diet,
pada suatu waktu tertentu di batas kesabarannya, mereka memutuskan untuk
menyerah dan makan lebih nayak daripada sebelum diet karena lemak yang
kurang akan lebh cepat memicu rasa lapar. Selain itu konsumsi produk rendah
lemak justru terdapat gula tambahan yang efeknya sama saja bagaikan
melempar bumerang. Konsumsi produk tersebut sama saja dengan Anda
mengkonsumsi lemak secara berlebihan.
3. Depresi
Selain mengancam kesehatan fisik, ternyata kekurangan lemak secara
berlebihan juga menyebabkan gangguan mental. Asam lemak dan omega 3
berperan dalam proses perilaku dan kondisi perasaan. Asam lemak dan omega
3 ini adalah pembentuk hormon dan senyawa kimia dalam otak. Beberapa
penelitian menyebutkan bahwa rendahnya asupan lemak terkait dengan
gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, gangguan
makan dan ADHD.
4. Penurunan pertumbuhan otak
Kekurangan asam lemak esensial (Omega -3 dan Omega -6) pada
masa janin mengakibatkan penurunan pada pertumbuhan otak. Pertumbuhan
otak yang terganggu akan mengakibatkan penurunan fungsi otak, yaitu
kemampuan kognitif rendah, yang tidak dapat diperbaiki kemudian.

5. Kelainan pada kulit


Kekurangan asam linoleat pada anak-anak dan orang dewasa mengakibatkan
kelainan pada kulit yaitu ekzema. Pada ekzema kulit mengalami inflamasi yaitu radang
disertai panas kering dan bersisik. Ekzema terjadi pada bayi yang mendapat
makanan mengandung asam linoleat kurang dari 0,1% energi makanan. Pada
orang dewasa ekzema terjadi jika makanan tidak mengandung lemak. Untuk
memenuhi kecukupan asam lemak esensial, susu formula bayi sekarang ditambah
asam linolenat sehinggarasio asam linoleat terhadap asam linolenat mendekati
5 : 1.

2.6 Dampak kelebihan lemak


1. Penurunan hormon insulin
Penelitian memperlihatkan bahwa lemak berlebihan dalam tubuh terutama
pada pankreas dapat menganggu kerja insulin. Sebuah penelitian
mempelajari tentang hubungan lemak pankreas dengan sensitivitas insulin.
Lemak pada pankreas (pancreatic fat) merupakan lemak yang berhubungan
dengan peningkatan Visceral Adipose Tissue(VAT), yaitu lemak yang
melapisi organ-organ tubuh bagian dalam. Jika lemak ini mengalami
peningkatan maka resiko obesitas juga akan semakin tinggi, karena
kenaikan VAT juga mempengaruhi kenaikan BMI. Penelitian ini
menemukan bahwa semakin tinggi pancreatic fat Anda, maka sensitivitas
insulin akan semakin rendah. Artinya, jumlah insulin yang diproduksi dalam
tubuh akan semakin sedikit dan resiko Anda terkena diabetes bisa jadi
meningkat.

2. Obesitas
Obesitas adalah BB sangat berlebih yang terutama disebabkan akumulasi
lemak tubuh. Pada umumnya, para ahli sepakat bahwa IMT e" 30
dinyatakan sebagai obesitas, yaitu BB dalam kg dibagi pangkat dua tinggi
badan (TB) dalam cm . Pada keadaan tertentu, IMT tidak dapat digunakan,
misalnya pada lanjut usia, kehamilan, edema. Berdasarkan Penyebaran
Lemak, obesitas akan membahayakan kesehatan jika kelebihan lemak di
dalam tubuh tersebar pada tubuh bahagian atas, seperti perut, dada, leher
dan muka. Berdasarkan ini maka dapat digolongkan atas kegemukan tipe
buah apel (sebahagian besar berupa sel lemak yang besar dan jenuh) dan
tipe buah pir (sebahagian besar berupa sel lemak yang kecil dan tidak
jenuh). Obesitas ebagai salah satu efek dari kelebihan lemak juga dapat
memicu timbulnya penyakit-penyakit pengiring diantaranya adalah gagal
jantung, strok, dan hipertensi.

3. Peningkatan kolesterol
Peningkatan kadar kolesterol di dalam darah merupakan faktor resiko penyakit
jantung dan pembuluh darah dengan gejala awal tekanan darah tinggi (hipertensi) kebiasaan
dan pola makan berperan besar dalam pengendalian kadar kolesterol di dalam
darah. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kadar normal
kolesterol di dalam darah meliputi mempertahankan berat badan normal,
tidak mengkonsumsi berlebih lemak dan lemak jenuh, mengatur
keseimbangan konsumsi asam lemak tak jenuh dan menguranggi konsumsi
makanan berkadar tinggi kolesterol.

4. Mendorong pertumbuhan tumor


Pengamatan pada hewan percobaan menunjukkan konsumsi berlebih lemak
jenuh maupun lemak tak jenuh, mendorong terjadinya pertumbuhan tumor.
Perlu diingat, faktor resiko kanker banyak sekali,makanan hanya salah satu
di antaranya. Perubahan dan pola makan tidak menjamin seseorang
terhindar dari kanker. Penelitian pada hewan menunjukkan, untuk
menghindari penyakit kronis seyogyanya konsumsi asam lemak Omega -6
dikurangi dan konsumsi asam lemak Omega -3 ditingkatkan. Konsumsi
asam linolenat sebanyak 8,4% energi menunjukkan hasil terbaik.

5. Hiperaktif terhadap alergi


Penelitian di Jepang menunjukkan, konsumsi berlebih asam lemak linoleat
dan perubahan pada keseimbangan asam lemak esensial yang dikonsumsi
mengakibatkan tubuh hiperaktif terhadap berbagai zat penyebab alergi.
Meningkatkan rasio asam lemak Omega -3 atau Omega-6 di dalam sel
berperan dalam alergi dan inflamasi akan menurunkan reaktifitas tubuh
terhadap alergi dan inflamasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yaitu baik atau tidaknya suatu lemak tergantung dengan jenis lemak itu
sendiri, bukan berdasarkan asal lemaknya. Walaupun memang jenis lemak
yang baik untuk tubuh lebih banyak terkandung dalam sumber makanan nabati
dibandingkan makanan hewani, tetap saja beberapa sumber makanan nabati
mengandung lemak yang kurang baik untuk tubuh, yaitu lemak jenuh dan
lemak trans. Sehingga, yang perlu Anda pilih sebagai sumber lemak yang baik
adalah makanan-makanan yang mengandung lemak tidak jenuh dan asam
lemak omega-3 serta menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh
tinggi.

3.2 Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada
rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih
dalam tentang bagaimana lemak nabati.

 
DAFTAR PUSTAKA

Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta

Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3.


Airlangga University Press: Surabaya

Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17.


EGC: Jakarta.

Poedjadi. 2006. Dasar-dasar Biokom. Jakarta: UI

Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.

Robbins & Kumar.1995; Buku Ajar Patologi I. Edisi 4. Jakarta: EGC. Hal
203, 207

Rolifartika. 2011. Sifat Lipid. http://rolifhartika.wordpress.com/kimia-kelas-


xii/8-makromolekul/a-lemak/sifat-lemak/. Diakses tanggal 29 April
2012

Toha, Abdul Hamid A.,2005. BIOKIMIA : Metabolisme Biomolekul. Anggota


Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI ) : Manokwari

Zulfikar, 2010. Steroid. http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-    


kesehatan/biomolekul/steroid/. Diakses tanggal 13 September 2013
pukul 18.00 wita.

www.chemistry.com/lipida. Diakses tanggal 13 September 2013 pukul 18.00


wita.

http://id.wikipedia.org/wiki/lemak. Diakses tanggal 13 September 2013 pukul


18.00 wita.

http://id.wikipedia.org/wiki/lipid. Diakses tanggal 13 September 2013 pukul


18.00 wita.

Anda mungkin juga menyukai