Bagaimana pengaruh material terhadap kehidupan manusia ? Material banyak disekitar kita daripada yang kita sadari. Transportasi, perumahan, pakaian, komunikasi, dan produksi makanan dipengaruhi oleh bahan. Secara historis, perkembangan dan kemajuan masyarakat terkait erat dengan kemampuan anggota untuk memproduksi dan memanipulasi materi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Faktanya, peradaban awal telah ditentukan oleh tingkat perkembangan material mereka (Zaman Batu, Zaman Perunggu, Zaman Besi). Manusia paling awal hanya memiliki akses ke sejumlah bahan yang sangat terbatas, yang ada secara alami: batu, kayu, tanah liat, kulit, dan sebagainya. Seiring waktu, mereka menemukan teknik untuk menghasilkan bahan yang memiliki sifat lebih unggul daripada bahan alami; bahan baru ini termasuk tembikar dan berbagai logam. Lebih lanjut, ditemukan bahwa sifat suatu bahan dapat diubah dengan perlakuan panas dan dengan penambahan zat lain. Pada titik ini, pemanfaatan bahan sepenuhnya merupakan proses seleksi yang melibatkan keputusan dari satu set bahan tertentu yang agak terbatas mana yang paling cocok untuk aplikasi berdasarkan karakteristiknya. Baru belakangan ini para ilmuwan mulai memahami hubungan antara elemen struktural material dan sifat- sifatnya. Pengetahuan ini, yang diperoleh selama kurang lebih 100 tahun terakhir, telah memberdayakan mereka pada mode, sebagian besar, karakteristikbahan. Dengan demikian , puluhan ribu bahan yang berbeda telah berevolusi dengan karakteristik yang agak khusus yang memenuhi kebutuhan masyarakat modern dan kompleks kita; ini termasuk logam, plastik, gelas, dan serat . Bahan-bahan yang terdapat disekitar kita di alam dan bahan butan telah menjadi bagian dari kehidupan manusia dan sering dianggap sebagai suatu hal yang wajar. Sumber daya yang mendasar bagi kehidupan manusia seperti bahan makanan, energi, perumahan dan informasi lainya sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. Bahan-bahan yang telah terjalin dalam kehidupan manusia, tidak saja merupakan bagaian dari kehidupan kita namun sangat penting bagi kesejahteraan manusia, masyarakat dalam kehidupan bernegara. Kehidupan manusia memang akan selau berhadapan dengan material. Material dapat ditemukan di mana saja dan kapan saja. Segala sesuatu yang ada di sekitar kita adalah material. Bahkan, sejarah membagi peradaban dunia, termasuk Indonesia berdasarkan material penunjang kehidupan manusia, yaitu Zaman Batu dan Zaman Logam. Berbagai kemajuan sepanjang peradaban Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan ilmu metalurgi dan material. Material merupakan penunjang kehidupan sepanjang peradaban manusia. Seiring dengan kemajuan teknologi, manusia menemukan teknik peleburan, pencampuran, dan penempaan logam, yaitu ketika peradaban Indonesia memasuki Zaman Logam. Seiring dengan kemajuan teknologi, Indonesia memasuki Zaman Besi ketika mulai dikenal teknik pengolahan logam besi. “Hampir tak ada satupun produk teknologi kita yang tidak menggunakan unsur besi baik di dalam proses pembuatannya maupun sebagai bagian dari bahan produk itu sendiri.” Perkembangan banyak teknologi yang membuat keberadaan kita begitu nyaman sangat erat kaitannya dengan aksesibilitas material yang sesuai. Kemajuan dalam pemahaman jenis material merupakan cikal bakal kemajuan bertahap suatu teknologi. Misalnya, mobil tidak akan mungkin terwujud tanpa ketersediaan baja murah atau bahan pengganti lain yang sebanding. Di era kontemporer kita, perangkat elektronik canggih mengandalkan komponen yang terbuat dari bahan yang disebut bahan semikonduktor. Sejak zaman dahulu manusia telah berusaha untuk manciptakan berbagai produk yang terdiri dari gabungan lebih dari satu bahan untuk menghasilkan suatu bahan yang lebih kuat, contohnya penggunaan jerami pendek untuk menguatkan batu bata di Mesir, panah orang Mongolia yang menggabungkan kayu, otot binatang, sutera, dan pedang samurai Jepang yang terdiri dari banyak lapisan oksida besi yang berat dan liat. Seiring dengan kemajuan zaman, untuk mengoptimalkan nilai suatu produk maka dimulailah suatu pengembangan terhadap material, dan para ahli mulai menyadari bahwa material tunggal (homogen) memiliki keterbatasan baik dari sisi mengadopsi desain yang dibuat maupun kondisi pasar. Kebanyakan teknologi modern memerlukan bahan dengan kombinasi sifat-sifat yang luar biasa yang tidak bisa dicapai oleh bahan-bahan lazim seperti logam besi, keramik, dan bahan polimer. Kenyataan ini adalah benar bagi bahan yang diperlukan untuk penggunaan dalam bidang angkasa lepas, perumahan, perkapalan, kendaraan dan industri pengangkutan. Karena bidang- bidang tersebut membutuhkan density yang rendah, flexural, dan tensile yang tinggi, viskosity yang baik dan hentaman yang baik. Material Komposit (komposit) merupakan gabungan dua material atau lebih yang berbeda sifatnya dan membentuk material baru yang memiliki sifat fisis berbeda dengan material- material pembentuknya. Material komposit memiliki keunggulan yang lebih tinggi dibandingkan material yang lain seperti logam dan polimer sehingga banyak dimanfaatkan sampai saat ini. Teknologi komposit ini sekarang begitu maju sehingga dari bodi pesawat, satelit, mobil, bahan jembatan, sampai tembok rumah kita pun dibuat dari komposit ini. Andaikan tembok rumah kita hanya berbahan pasir saja maka tentunya akan mudah retak dan bahkan tidak kuat alias ambruk, oleh karenanya pasir itu perlu dicampur dengan semen, gamping dan kadang kerikil batu agar tembok rumah tersebut kuat dan kokoh. Kita dapat menganalisis mulai dari peralatan yang ada di sekitar kita, seperti pisau dapur, gunting, sendok dan garpu, kabel listrik, serta ban. Selain itu mempelajari pembuatan benda-benda tersebut. Untuk membuat benda-benda tersebut, kita perlu mengetahui sifat-sifat material. Sebagai contoh, stainless steel digunakan untuk membuat pisau dan gunting karena stainless steel dapat ditempa hingga tajam dan memiliki ketahanan terhadap korosi. Begitu pula untuk membuat sendok dan garpu dengan menggunakan stainless steel. Sendok dan garpu dibuat dari logam dengan proses casting dan stailess steel dipilih karena ketahanan terhadap korosi. Sifat tembaga yang dapat menghantarkan panas mendasari penggunaannya sebagai kabel listrik. Demikian pula dengan ban. Karet digunakan untuk membuat ban karena memiliki sifat kuat dan elastis. Material memerankan peran penting dalam industri dengan teknik ektrasi bahan dan transformasi menjadi struktur yang berguna. Jika terjadi penyimpangan dari sejumlah elemen kecil yang tidak penting dalam suatu material dapat menghasilkan dampak yang patut diperhatikan pada sifat-sifat pamungkas dan material yang diproduksi. Sebagai contoh bahkan perubahan kecil dalam berat karbon dalam baja, akan secara radikal mengubah karakteristik baja yang dihasilkan, sehingga mempengaruhi pemanfaatanya dalam industri baja.