Disusun oleh :
Anggraeni Wijaya (12017008)
Kania Putri (12017027)
Norman Dyanto (12019032)
1
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang dapat kami sampaikan kecuali rasa syukur kehadirat Allah SWT
hingga saat ini kami diberikan kesempatan untuk dapat menulis sebuah makalahhanya karena
rahmat yang diberikan-Nya kami dapat merangkai makalah Jenis-Jenis Asam Amino ini
hingga selesai. Apapun yang kami sajikan semoga selalu bermanfaat bagi para pembacanya.
Pada makalah ini, kami dapat sampaikan sebuah realita yang ada di kehidupan saat
ini, yang mampu memberikan inspirasi untuk mengkaji aspek kehidupan yang berdampak
dan terjadi khususnya tentang Jenis-Jenis Asam Amino ini.
Kami sangat menyadari, karya makalah ini banyak kekurangan baik isi maupun teknik
penulisan. Untuk itu kritik dan saran bersifat membangun selalu kami harapkan. Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nuzul Gyanata Adiwisastra,
M.Farm., Apt.selaku Dosen Ilmu Gizi dan Suplemen Makanan
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................1
KATA PENGANTAR.............................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan...................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................4
C. Tujuan..............................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Asam Amino.......................................6
B. Sifat-Sifat Asam Amino...................................7
C. Klasifikasi Asam Amino...................................7
BAB III PEMBAHASAN
A. Macam-Macam Asam Amino..........................10
B. Fungsi Asam Amino........................................13
C. Biosintesis Asam Amino..................................16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................19
B. Saran...............................................................19
DAFTAR PUSTAKA..............................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Protein merupakan polimer alami yang terdiri dari sejumlah unit asam amino yang
berikatan satu dengan lainnya lewat ikatan amida (atau peptida). Peptida ialah oligomer dari
asam amino yang memiliki peranan penting dalam banyak proses biologis. Protein
merupakan biomolekul yang sangat penting.Beberapa fungsi protein adalah sebagai
katalisator (enzim), pengangkut dan penyimpanan, penyebab gerakan, pendukung sistem
kekebalan, pembentuk dan transmisi implus saraf, pengontrol pertumbuhan dan deferensasi,
pendukung kekuatan struktural, dan lain-lain. Protein ini disusun oleh asam-asam amino yang
juga mempunyai peranan penting dalam metabolisme zat hidup.
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa secara umum ada tiga gugus yang
reaktif pada asam amino yaitu gugus karboksil, gugus amino, dangugus rantai samping.
Ketiga gugus ini dapat diidentifikasi melalui uji spesifik,diantaranya adalah dengan melalui
tes ninhydrin, dan sebagainya. Akan tetapi,selain uji spesifik berdasarkan ciri khas reaksi
kimianya, asam amino dapat pula diidentifikasi bahkan dipisahkan dengan beberapa metode,
salah satunya adalah melalui kromatografi lapis tipis (KLT).
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan asam amino?
2. Bagaimana sifat-sifat asam amino?
3. Apa saja klasifikasi dari asam amino?
4. Apa saja macam-macam asam amino?
5. Apakah fungsi dari asam amino?
4
6. Bagaimana proses biosintesis dari asam amino?
C. Tujuan
Pada materi mengenai asam amino ini, diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan asam amino?
2. Menjelaskan sifat-sifat asam amino?
3. Menganalisis klasifikasi asam amino?
4. Mengidentifikasi macam-macam asam amino?
5. Menjelaskan fungsi dari asam amino?
6. Menjelaskan proses biosintesis dari asam amino ?
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Asam Amino
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional
karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya
dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom C “alfa”
atau α). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina memberikan sifat basa.
Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik: cenderung menjadi asam pada larutan
basa dan menjadi basa pada larutan asam. Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu
menjadi zwitter-ion. Asam amino termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari
karena salah satu fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai penyusun protein.
Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil (-COOH)
dan amina (biasanya –NH2). Gugus karboksil ini memberikan sifat asam dan gugus amina
memberikan sifat basa. Asam amino pembentuk protein akan saling berikatan dengan ikatan
peptida, sehingga dalam satu molekul dipeptida mengandung satu ikatan peptida.
Asam amino merupakan unsur-unsur yang membentuk protein. Kumpulan asam amino di
sebut sebagai protein. Sebagai contoh sederhana pengandaian : sebuah bangunan bisa
diartikan sebagai protein, sedangkan semen, batu-bata, atap, jendela, pintu, kayu dan bahan2
yang membentuk bangunan tersebut bisa diibaratkan sebagai asam amino. Asam amino dapat
diperoleh melalui asupan makanan seperti pada kacang-kacangan(misalnya kedelai), ikan
gabus dan produk susu. Berikut ini adalah struktur dari asam amino :
6
B. Sifat-Sifat Asam Amino
1. Pada umumnya, asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non
polar seperti eter, aseton dan kloroform. Sifat asam amino ini berbeda dengan asam
karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam karboksilat alifatik maupun aromatik yang
terdiri dari beberapa atom karbon, umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organik. Demikian pula amina, pada umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik.
2. Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam
karboksilat atau amina (lebih besar dari 200ºC).
3. Bersifat sebagai elektrolit. Dalam larutan kondisi netral (pH isoelektrik), asam amino dapat
membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan negative (zwitterion) atau ion
amfoter. Keadaan ion ini sangat tergantung pada pH larutan. Bila ditambahkan dengan basa,
maka asam amino akan terdapat dalam bentuk :
H2N – CH – COO– R
Dan bila ditambahkan asam ke dalam larutan asam amino, maka asam amino yang
terbentuk : +H3N – CH – COOHR
C. Klasifikasi Asam Amino
Berdasarkan kemampuan tubuh dalam mensintesisnya,asam amino di dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu :
Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disintesis didalam tubuh,
tetapi diperoleh dari luar misalnya melalui makanan( lisin, leusin, isoleusin, treonin,
metionin, valin, fenilalanin, histidin, dan arginin). Jenis-jenis asam amino essensial :
a. Leucine (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang.
c. Valine (BCAA = Branched-Chain Amino Acids = Asam amino dengan rantai bercabang)
7
d. Lycine
f. Methionin
g. Threonine
h. Phenylalanine
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis didalam tubuh
melalui perombakan senyawa lain.Artinya, asam amino non-esensial adalah asam amino yang
bisa diprosuksi sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih rendah
dibandingkan dengan asam amino esensial.
c. Alanine
d. Serine
Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino non-esensial, namun
pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban yang keras, produksi dalam tubuh tidak
secepat dan tidak sebanyak yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun
suplemen protein.
c. Cystine
8
d. Glutamic Acid (Asam Glutamic)
e. Tyrosine
f. Glutamine
g. Taurine
h. Ornithine
Klasifikasi asam amino dapat dilakukan berdasarkan rantai samping (gugus –R) dan
sifat kelarutannya didalam air. Berdasarkan kelarutan didalam air dibagi atas 1) asam amino
hidrofobik dan 2) asam amino hidrofilik. Berdasarkan rantai sampingnya dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
– Dengan rantai samping alifatik (asam amino non polar) : Glisin, Alanin, Valin, Leusin,
Isoleusin.
– Dengan rantai samping yang mengandung gugus hidroksil (OH), (asam amino polar) :
Serin, Treonin, Tirosin.
– Dengan rantai samping yang mengandung atom sulfur (asam amino polar) : Sistein dan
metionin.
– Dengan rantai samping yang mengandung gugus asam atau amidanya (gugus R bermuatan
negative) : Asam aspartat, Aspargin, Asam glutamate, Glutamin.
– Dengan rantai samping yang mengandung gugus basa (gugus R bermuatan positif):
Arginin, lisin, Histidin
9
BAB III
PEMBAHASAN
A. Macam-Macam Asam Amino
Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-
enensial dan asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh.
Sedangkan 8 sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan.
Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk
hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein merupakan
bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim dan
organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.
Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein adalah senyawa organik
yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di dapatkan melalui makanan
sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk asam amino.
Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk
hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein merupakan
bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim dan
organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.
1. Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak
bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh
enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian
kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia obat
stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik di
bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju, alpukat,
pisang, ragi, ikan dan daging.
2. Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama
dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang
putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
3. Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
10
4. Prolin; fungsi terpentingnya di ketahui sebagai komponen protein.
5. Glisin; secara umu, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali pada
kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh manusia
memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
6. Asam glutamat; karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf
yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa.
Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai
monosodium glutamat atau MSG.
7. Asam aspartat; sering pula di sebut aspartat. Fungsinya di ketahui sebagia
pembangkit neurotransmiter di otak dan saraf otot. Aspartat juga dimungkinkan berperan
dalam daya tahan terhadap kepenatan.
8. Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi
ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya
sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak,
ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produk-
produk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari
produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
9. Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur,
dan kacang-kacangan.
10. Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-
anak.
11. Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik.
Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan amonia
yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di temukan
dalam gandum dan kedelai.
12. Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di
perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada daging
(segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).
Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:
11
3. Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan. Sumber
utama metionin hádala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu (susu murni,
beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan
(kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).
4. Lisin; terdapat dalam protein kedelai, biji polong-polongan, dan ikan. Rata-rata
kebutuhan lisin per hari adalah 1-1,5 g.
5. Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras
merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak di temui
kandungan leusin.
6. Isoleusin;
7. Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi
pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan
penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai, ikan,
telur, dan kedelai.
8. Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan keju.
Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang mengandung minyak
seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).
12
B. Fungsi Asam Amino
a. Leucine
13
– Komponen penting dari kolagen
– Biasanya kekurangannya diderita oleh vegetarian
h. Phenylalanine
– Prekursor untuk tyrosine
– Meningkatkan daya ingat, mood, fokus mental
– Digunakan dalam terapi depresi
– Membantuk menekan nafsu makan
14
untuk aliran darah dan pengantaran nutrisi yang lebih baik) dan GABA
– Bersama glycine dan methionine membentuk creatine
b. Histidine (asam amino essensial pada beberapa individu)
– Salah satu zat yang menyerah ultraviolet dalam tubuh
– Diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih
– Banyak digunakan untuk terapi rematik dan alergi
c. Cystine
– Mengurangi efek kerusakan dari alkohol dan asap rokok
– Merangsang aktivitas sel darah putih dalam peranannya meningkatkan daya tahan tubuh
– Bersama L-Aspartic Acid dan L-Citruline menetralkan radikal bebas
– Salah satu komponen yang membentuk otot jantung dan jaringan penyambung (persendian,
ligamen, dan lain-lain)
– Siap diubah menjadi energi
– Salah satu elemen besar dari kolagen
d. Glutamic Acid (Asam Glutamic)
– Pemicu dasar untuk glutamine, proline, ornithine, arginine, glutathine, dan GABA
– Diperlukan untuk kinerja otak dan metabolisme asam amino lain
e. Tyrosine
– Pemicu hormon dopamine, epinephrine, norepinephrine, melanin (pigmen kulit), hormon
thyroid
– Meningkatkan mood dan fokus mental
f. Glutamine
– Asam amino yang paling banyak ditemukan dalam otot manusia
– Dosis 2 gram cukup untuk memicu produksi hormon pertumbuhan
– Membantu dalam membentuk daya tahan tubuh
– Sumber energi penting pada organ tubuh pada saat kekurangan kalori
– Salah satu nutrisi untuk otak dan kesehatan pencernaan
– Mengingkatkan volume sel otot
g. Taurine
– Membantu dalam penyerapan dan pelepasan lemak
– Membantu dalam meningkatkan volume sel otot
h. Ornithine
– Dalam dosis besar bisa membantu produksi hormon pertumbuhan
– Membantu dalam penyembuhan dari penyakit
15
– Membantu daya tahan tubuh dan fungsi organ hatid) -R polar (bermuatan positif): Lisin
(Lys), Arginin (Arg), Histidin (His)
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa fungsi pokok asam-asam amino dalam tubuh adalah
sebagai unsur pembangun bagi protein-protein. Namun, asam-asam amino juga merupakan
prekursor bagi banyak bahan fisiologis dan sumber energi.
Fungsi lain dari asam amino adalah :
1. Pembentukan hormon, enzim dan antibodi.
6. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam metabolisme (terutama vitamin, hormon,
dan asam nukleat)
Transaminasi.
Deaminasi.
Pembentukan urea.
Transaminasi
Katalis: enzim aminotransferase.
Mentransfer gugus amino ke α-ketoglutarate hasilnya: asam keto + glutarate.
16
Enzim aminotransferase.
o Koenzim: piridoksal fosfat.
o Yg ada pada seluruh jaringan:
1. Alanin transaminase
Piruvat + asam α-amino jadinya: L-alanin + Asam α-keto.
2. Glutamate transaminase
α-ketoglutarat + asam α-amino jadinya: L-glutamat + asam α-keto.
Deaminasi
Pemindahan gugus amino dan ion H.
Hasilnya ammonia (NH3).
Rangka karbonnya mengalami:
o Dioksidasi pada siklus krebs.
o Digunakan untuk glukoneogenesis.
o Diubah menjadi asam lemak.
Enzimnya glutamate dehidrogenase:
o Reversibel.
o Sebagai enzim pengendali.
o Inhibitor alosterik: ATP, GTP, NADH.
o Aktivator alosterik: ADP, GDP.
o Didapat di berbagai jaringan dalam sitoplasma dan mitokondria.
Enzimnya glutamate dehidrogenase:
Siklus Urea
Ammonia yang toxic (NH3) diubah menjadi ammonium ion (NH4+).
NH4+ diubah di liver jadi urea.
Urea terdiri dari 2 NH2:
o 1 dari NH4+.
o 1 dari aspartate.
Urea diekskresikan ke urin.
17
Jika asam amino berlebihan:
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asam amino adalah sembarang senyawa organik yang memiliki gugus fungsional
karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Asam amino memiliki berbagai macam sifat
diantaranya yaitu asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non
polar , asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam
karboksilat atau amina ,bersifat sebagai elektrolit. Asam amino dapat dibedakan menjadi 3
yaitu asam amino esensian , asam amino non esensial dan asam amino esensial bersyarat .
Terdapat 20 asam amino yang terbagi menjadi dua kelompok, asam amino non-enensial dan
asam amino esensial. 12 jenis asam amino non-enensial di produksi oleh tubuh. Sedangkan 8
sisanya, berupa asam amino esensial yang harus didapatkan melalui makanan. Fungsi pokok
asam-asam amino dalam tubuh adalah sebagai unsur pembangun bagi protein-protein. Reaksi
yang Umum Terjadi pada Metabolisme Asam Amino Transaminasi, Deaminasi,
Pembentukan urea.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan agar
dalam penyelesaian makalah selanjutnya bisa lebih baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
20