Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
berbagai pihak sehingga masalah dapat terselesaikan dan tercapainya pula
target RPJMN terkait dengan masalah status gizi salah satunya yaitu
kurang vitamin A.
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pencegahan dan penanggulangan mengatasi
masalah kurang vitamin A.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pencegahan yang dapat dilakukan untuk
menurunkan dan menyelesaikan masalah kurang vitamin A
(KVA)
b. Untuk mengetahui penanggulangan yang tepat dalam mengatasi
masalah kurang vitamin A (KVA).
2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
3
dalam cahaya yang redup (night blindness),tukak kornea, xerosis kornea
dan lain sebagainya.
4
BAB 3. PEMBAHASAN
5
meskipun bayi tersebut tidak diberi ASI. Biasanya tidak terjadi
efek samping ketika supplementasi diberikan pada bayi.
3. Fortifikasi Pangan
Fortifikasi pangan merupakan suatu cara dalam pencegahan
KVA yang berkelanjutan. Selain itu fortifikasi pangan juga
efektif diberikan pada ibu hamil dan menyusui tanpa efek
teratogen.
Banyak makanan yang dapat difortifikasi dengan vit A, namun
yang perlu diperhatikan adalah makanan tersebut harus
makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat luas agar
fortifikasi tersebut efektif untuk segala lapisan masyarakat.
Selain itu, perubahan perubahan sifat dari makanan seperti
warna, rasa, teksture, bau, dan harga perlu diperhatikan agar
tidak menurunkan minat masyarakat untuk mengonsumsi
bahan makanan tersebut.
6
3.2 Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
KVA merupakan masalah kesehantan dinegara berkembang. KVA
dapat menyebabkan kegagalan dalam fungsi sistemik, yang dicirikan dengan
kelainan perkembangan janin, anemia, dan lemahnya fungsi imun. Hingga saat
ini penanggulangan KVA dilakukan melalui beberapa cara yaitu suplemen
kapsul vitamin A dosis tinggi dan fortifikasi pangan.
Namun, tidak selamanya penanggulangan KVA harus bergantung
pada upaya tersebut mengingat fortifikan yang digunakan masih menggunakan
vitamin A yang harus diimpor dari luar negeri. Oleh karena itu, perlu
penangulangan-penanggulangan lain yang menunjang upaya yang sudah ada
tersebut sehingga penanganan KVA lebih maksimal.
Penanggulangan tersebut adalah dengan mengembangkan produk
tinggi vitamin A atau provitamin A yang berasal dari sumber lain. Salah satu
sumber provitamin A alami yang digunakan adalah minyak sawit merah yang
merupakan hasil pemurnian dari minyak sawit kasar. Provitamin tersebut
ditambahkan kedalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari seperti jajanan,
nasi, lauk pauk atau bahkan mi instan, karena mi instan banyak sekali digemari
apalagi usia anak-anak sekolah. Oleh sebab itu kandungan dalam minyak sawit
merah tersebut bisa dicampurkan kedalam makanan atau diolah untuk menjadi
penunjang vitamin A dalam tubuh, sehingga penanggulangan yang dilakukan
tidak bergantung pada penanggulangan yang sudah ada.
7
BAB 4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro yang mempunyai manfaat
penting untuk tubuh manusia, khususnya untuk penglihatan. Gejala klinis
yang dapat diakibatkan oleh KVA adalah timbulnya bercak bitot, ketidak
mampuan melihat dalam cahaya yang redup (night blindness),tukak kornea,
xerosis kornea dan lain sebagainya. Pencegahan dan penanggulangan KVA
dapat dilakukan dengan peningkatan konsumsi makanan kaya vitamin A
(papaya, sayuran hijau, kuning telur, ayam, dan hati ayam), suplementasi
secara berkala, dan fortifikasi pangan.
4.2 Saran
Asupan vitamin A dari sumber sayuran dan buah-buahan sehari-hari
belum memadai maka perlu ditambah dan dicukupi. Asupan vitamin A
khususnya diberikan pada masa anak-anak perlu ditingkatkan karena mereka
merupakan bagian penting dari pembangunan nasional, dan masa depan
negara ditentukan oleh generasi bangsa yang harus senantiasa terjaga
kesehatannya baik fisik, mental, maupun sosial.
8
DAFTAR PUSTAKA
Chien, C. Y., Lee, H. S., Cho, C. H., Lin, K. I., Tosh, D., Wu, R. R., . . . Shen, C.
N. (2016). Maternal vitamin A deficiency during pregnancy affect
vascularized islet development. Journal of Nutritional Biochemistry, 51-
59.
Keflie, T. S., Samuel, A., Woldegiorgis, A. Z., Mihret, A., Abebe, M., &
Biesalski, H. K. (2018). Vitamin A and zinc deficiencies among
tuberculosis patients in Ethiopia. J Clin Tuberc Other Mycobact Dis, 27-
33.
Sommer, A., 1995. Vitamin A Deficiency and Its Consequences. 3rd ed. Geneva:
World Healt Organization.