Anda di halaman 1dari 3

Tanda-tanda dan Gejala Klinis Kekurangan Vitamin A (KVA)

Kekurangan vitamin A (KVA) merupakan suatu kondisi gangguan kesehatan yang


disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan vitamin A di dalam tubuh. Dimana kekurangan
vitamin A ini merupan kelainan sistemik yang dapat berpengaruh terhadap jaringan epitel dari
organ- organ seluruh tubuh seperti paru-paru, usus, dan mata.

Tanda dan gejala awal Kekurangan vitamin A (KVA) menurut (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur, n.d.) yaitu:

1. Buta senja yang ditandai dengan kesulitan melihat dalam cahaya remang atau hari sudah
mulai senja.
2. Kulit tampak kering dan bersisik seperti ikan terutama pada tungkai bawah bagian depan
dan lengan atas bagian belakang
3. Terjadinya gangguan pertumbuhan tulang dan gigi

Selain itu, kekurangan vitamin A ini memiliki beberapa gejala klinis yang akan timbul
apabila tubuh mengalami kekurangan vitamin A dalam waktu yang lama. Gejala tersebut akan
lebih cepat muncul ketika penderita kekurangan vitamin A ini memiliki penyakit lain seperti
campak, diare, ISPA dan penyakit infeksi lainnya. Menurut WHO, gejala klinis yang timbul
akibat kekurangan vitamin A ini antara lain adalah (Sari, 2021).

1. Nyctalopia atau Buta Senja (XN)


Nyctalopia atau sering disebut buta senja merupakan suatu kondisi dimana terdapat
penurunan pengelihatan secara signifikan ketika berada pada tempat yang gelap.
Nyclatalopia terjadi akibat gangguan pada sel batang retina dimana sel batang retina sulit
beradaptasi di ruang yang kurang cahaya setelah lama berada di cahaya yang terang.
Dalam hal ini vitamin A berperan dalam meningkatkan kemampuan pengelihatan dimana
mata memproduksi pigmen pigman untuk melihat setiap spektrum dari cahaya sehingga
retina dapat bekerja dengan baik dalam memproses cahaya menjadi sinyal gambar yang
dikirimkan ke otak. Apabila tubuh mengalami kekurangan vitamin A maka produksi
pigmen di retina bisa terhenti dan dapat menyebabkan mata kesulitan untuk melihat
dalam pencahayaan yang minim.
2. Xerosis konjunctiva (X1A)
Xerosis konjunctiva merupakan penyakit mata yang disebabkan oleh keringnya
konjungtiva dan kornea mata akibat kekurangan vitamin A. Xerosis konjunctiva ini
ditandai dengan selaput lendir mata yang terlihat kurang mengkilat atau terlihat sedikit
kering, berkeriput, dan berpigmentasi dengan permukaan kasar dan kusam.
3. Xerosis konjunctiva disertai adanya bercak bitot (X1B)
Bercak bitot merupakan sekumpulan tumpukan sel konjungtiva yang mati karena
kekurangan air mata. Bercak bitot ini apabila dibiarkan akan mengakibatkan meluasnya
kekeringan mata dan akan mengenai kornea. Kekeringan pada kornea tersebut akan dapat
mengakibatkan ulkus kornea. Dimana hal tersebut dapat menyebabkan kebutaan secara
permanen pada penderita. Bercak bitot ini muncul ketika Xerosis konjunctiva bertambah
parah. Bercak bitot ini juga digunakan sebagai indikator penentuan prevalensi kurang
vitamin A pada masyarakat.
4. Xerosis kornea (X2)
Xerosis kornea disebabkan oleh adanya bercak bitot yang dibiarkan saja sehingga
mengakibatkan meluasnya kekeringan mata sampai ke kornea. Xerosis kornea ditandai
dengan kornea yang terlihat suram dan kering dengan permukaan tampak kasar.
5. Keratomalasia dan Ulcus Kornea
Xerosis kornea tersebut mengakibatkan keratomalasia dan ulcus kornea. Dimana
keratomalasia adalah suatu kondisi ketika kornea terkikis atau terluka. Kornea tersebut
akan melunak seperti bubur dan dapat terjadi ulkus. Pada tahap ini dapat terjadi perforasi
kornea. Keratomalasia ini dibagi menjadi dua yaitu ulserasi kornea kurang dari 1/3
permukaan (X3A) dan Ulserasi kornea sama atau lebih dari 1/3 bagian permukaan.
Keratomalasia dan tukak kornea dapat berakhir dengan perforasi dan prolaps jaringan isi
bola mata dan membentuk cacat tetap yang dapat menyebabkan kebutaan. Keadaan
umum yang cepat memburuk dapat mengakibatkan keratomalasia dan ulkus kornea tanpa
harus melalui tahap - tahap awal xeroftalmia.
6. Xeroftalmia Scar (XS) – Parut-parut pada kornea
Xeroftalmia Scar ditandai dengan kornea yang tampak menjadi putih atau bola mata
tampak mengecil. Apabila luka pada kornea telah sembuh akan meninggalkan bekas
berupa sikatrik atau jaringan parut. Penderita menjadi buta yang sudah tidak dapat
disembuhkan walaupun dengan operasi cangkok kornea.
7. Xeroftalmia Fundus (XF)
Xeroftalmia Fundus ditandai dengan pada fundus tampak gambar seperti cendol.

Sari, R. P. (2021). Penanganan Kurang Kalori Protein (KKP), Kekurangan Vitamin , Anemia Dan
Cacingan (Issue 88).

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (n.d.). Vitamin A. 4–6.


https://dinkes.jatimprov.go.id/userimage/VITAMIN A.pdf

Anda mungkin juga menyukai