Anda di halaman 1dari 5

BIOGRAFI KHULAFAURRASYIDIN -

UTSMAN BIN AFFAN Tagur ke-204

A. PROFIL SINGKAT

Memiliki nama lengkap Utsman bin Affan bin Abu Al-Ash bin Umayyah bin Abdi Syams
bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Beliau berasal dari Bani Umayyah. Silsilah beliau
dan Rasulullah bertemu pada leluhur benama Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab. Utsman
diperkirakan lahir pada tahun 574 M di Kota Thaif. Ibu beliau bernawa Arwa binti Kuriz
bin Rabiah. Beliau mendapat gelar Dzun Nurain (Pemilik Dua Cahaya) karena pernah
menikahi 2 putri Nabi SAW yakni Ruqayyah dan Ummu Kultsum. Beliau merupakan 1
diantara sedikit orang Makkah yang bisa membaca dan menulis. Beliau adalah pribadi
yang sangat dermawan yang selalu berusaha menjadi yang terdepan menyumbangkan
hartanya demi kepentingan Islam dan kaum muslimin. Beliau juga memiliki sifat yang
sangat pemalu.

B. MEMELUK ISLAM

Utsman bin Affan termasuk Assabiqun Al-Awwalun yang memeluk Islam atas ajakan


Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau diperkirakan memeluk Islam pada tahun 611 M tak
berselang lama saat Rasulullah memulai dakwah. Islamnya Utsman bin Affan
menyebabkan keluarga besar dan kaumnya marah, karena Bani Umayyah menganggap
Bani Hasyim (kaum Nabi Muhammad) sebagai saingan turun-temurun. Bahkan karena
begitu benci akan masuk Islamnya Utsman bin Affan, keluarga Utsman bin Affan tidak
mengakui beliau lagi sebagai keluarga.

Beberapa peristiwa penting yang di alami Utsman bin Affan saat masa-masa awal
keislaman antara lain peristiwa hijrah habasyah pertama dan kedua. Utsman bin
Affanlah yang diutus Rasulullah SAW sebagai delegasi kaum muslimin dalam peristiwa
Hudaibiyah, bahkan Utsman dikabarkan terbunuh yang menyebabkan umat Islam
tersulut amarahnya.

C. MENJADI KHALIFAH

Menjelang wafatnya Khalifah Umar bin Khaththab, beliau mengusulkan supaya umat
Islam memilih salah satu diantara 6 kandidat yang beliau usulkan, yaitu:

- Ali bin Abi Thalib

- Utsman bin Affan


- Abdurrahman bin Auf

- Saad bin Abi Waqash

- Zubair bin Awwam

- Thalhah bin Udaidillah

Empat orang kandidat selain Ali dan Utsman mengundurkan diri.Masyarakat lebih
banyak memilih Utsman bin Affan sebagai pengganti Umar bin Khaththab sebagai
khalifah.

Saat beliau menjadi khalifah, beliau kembali melanjutkan usaha Abu Bakar Ash-Shiddiq
dalam pembukuan Al-Qur’an. Al-Qur’an yang dibukukan di masa Khalifah Utsman
disebut Mushaf Utsmani yang kita kenal sekarang.

D. PRESTASI

Adapun prestasi-prestasi yang dicapai oleh Khalifah Utsman bin Affan antara lain:

1. Melanjutkan usaha pembukuan Al-Quran yang pernah dilakukan Abu Bakar Ah-
Shiddiq

2. Menyempurnakan sistem baitul mal.

3. Menyempurnakan ilmu bahasa

4. Merintis angkatan laut

5. Memperluas wilayah Islam

E. SIFAT DAN CIRI FISIK

1. Sifat yang dimiliki Utsman bin Affan antara lain: pemalu, rendah hati, dermawan dan
pemaaf.

2. Ciri fisik Utsman bin Affan antara lain: tampan, bentuk mulutnya bagus, memiliki bahu
bidang, berdahi lebar dan telapak kaki beliau juga lebar.

F. WAFAT

Utsman bin Affan wafat diusia beliau yang ke-80 tahun. Beliau wafat di tangan para
pemberontak yang terbakar oleh hasutan Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang
pura-pura masuk Islam untuk menghancurkan Islam dari dalam.
Ia berhasil menghasut kaum muslimin yang terdiri dari sebagian pendukung Ali bin Abi
Thalib dan orang-orang yang tidak suka dengan pemerinthan Utsman bin Affan untuk
memberontak. Mereka mengepung rumah Utsman bin Affan dan membunuh beliau yang
saat itu sedang membaca Al-Qur’an. Syahidnya Khalifah Utsman bin Affan membawa
dampak berkepanjangan bagi umat Islam di masa itu. Jenazah beliau dimakamkan di
Pemakaman Baqi’ dengan penuh kerahasiaan karena takut terjadi pengerusakan dan
perlakuan buruk dari para pemberontak.

DAULAH UMAYYAH Tagur ke-239

A. SEJARAH BERDIRINYA DAULAH UMAYYAH

Setelah terbunuhnya Khalifah Ali bin Abi Thalib di tangan Abdurrahman bin Muljam (Ibnu
Muljam) pada tanggal 19 Ramadhan 40 H, umat Islam mengalami perpecahan tentang
siapa yang pantas dan berhak menggantikan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.
Sebagian umat Islam memilih Hasan bin Ali sebagai khalifah menggantikan ayahnya,
sebagian lagi umat Islam memilih Muawiyah bin Abi Sufyan sebagai khalifah.

Perang saudara antara pengikut Hasan bin Ali yang berpusat di Madinah dan pengikut
Muawiyah bin Abi Sufyan yang berpusat di Damaskus pun tak terelakkan. Pemerintahan
Hasan bin Ali yang berlangsung selama 6 bulan mendapatkan berbagai tentangan dari
pihak Muawiyah bin Abi Sufyan. Hasan bin Ali tidak ingin pertentangan dan perang
saudara antar sesama umat Islam terjadi secara terus menerus. Hasan bin Ali membuat
kesepakatan dengan Muawiyah bin Abi Sufyan untuk menyerahkan kekhalifahan kepada
Muawiyah bin Abi Sufyan dengan 3 syarat:

1) Muawiyah harus memberi jaminan keselamatan kepada Hasan bin Ali dan
keluarganya.

2) Muawiyah harus menjaga kehormatan dan nama baik Ali bin Abi Thalib.

3) Setelah Muawiyah wafat, penentuan khalifah harus diserahkan kepada musyawarah


kaum muslimin.

Ketiga syarat tersebut disetujui oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dan kaum muslimin
menyambut dengan gembira. Peristiwa tersebut dikenal sebagai Amul Jama’ah yang
artinya Tahun Persatuan. Peristiwa tersebut terjadi pada tahun 41 H. Seiring berjalannya
waktu, Muawiyah pada akhirnya mengingkari kesepakatannya dengan Hasan bin Ali
dengan mengangkat putranya sendiri, Yazid bin Muawiyah sebagai putra mahkota
menggantikan dirinya. Pengangkatan tersebut mengingkari kesepakatan bahwa
pengganti Muawiyah haruslah diserahkan kepada musyawarah kaum muslimin.
B. PROFIL MUAWIYAH PENDIRI DAULAH UMAYYAH

Nama lengkapnya adala Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah bin Abdi
Syams bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilaab yang artinya Muawiyah masih memiliki
hubungan kekerabatan dengan Rasulullah yang bertemu pada leluhur bernama Abdi
Manaf. Muawiyah diperkirakan lahir pada tahun 602 M dari seorang ibu bernama Hindun
binti Utbah. Muawiyah memiliki nama kunyah (julukan) yakni Abu Abdurrahman dan Al-
Quraisyi Al-Umawi Al-Makki.

Sejarah mencatat bahwa keluarga Muawiyah pada masa jahiliyah pernah menjadi
musuh Rasulullah dan Islam. Ayah Muawiyah -Abu Sufyan bin Harb- beberapa kali
memimpin pasukan kafir Quraisy dalam peperangan melawan kaum muslimin. Ibu
Muawiyah –Hindun binti Utbah- menyuruh budaknya (Wahsyi) untuk membunuh paman
Nabi Muhammad SAW (Hamzah bin Abdul Muthalib), kemudian Hindun membelah dada
Hamzah dan mengunyah jantungnya.

Namun Allah SWT berkenan memberi hidayah kepada keluarga tersebut. Menurut
pendapat yang populer, Muawiyah memeluk Islam saat peristiwa Penaklukan Makkah.
Namun menurut Muawiyah sendiri, bahwa sebenarnya ia telah masuk Islam pada
peristiwa Umrah Qadha tahun 7 H namun ia menyembunyikan keislamannya dari Abu
Sufyan, bapaknya. Sedangkan Abu Sufyan dan Hindun memeluk Islam pada peristiwa
Penaklukan Makkah dan kemudian keluarga Muawiyah berubah menjadi keluarga
muslim yang baik.

Muawiyah memiliki kedudukan terhormat ditengah-tengah kaum muslimin karena


Muawiyah merupakan sadara tiri dari istri Nabi Muhammad yang bernama Ramlah binti
Abu Sufyan yang lebih dikenal dengan nama Ummu Habibah. Muawiyah juga salah
seorang sekretaris yang bertugas menuliskan wahyu yang turun kepada Rasulullah
SAW.

C. KARIR MILITER

1. Perjalanan karirnya dimulai pada masa Rasulullah dalam Perang Hunain sebagai
peperangan pertama yang ia ikuti sebagai seorang muslim. Kaum muslimin
mendapatkan kemenangan gemilang.

2. Saat umat Islam dipimpin oleh Abu Bakar sebagai khalifah, Muawiyah ikut serta
dalam Perang Yamamah, perang melawan Musailamah Al-Kadzab si nabi palsu.
Muawiyah juga turut serta dalam ekspedisi militer yang dikirim ke Syam.

3. Pada masa kepemimpinan Khalifah Umar bin Khaththab Muawiyah mendapat tugas
untuk menaklukkan Kota Qaisariyah, Palestina dan Muawiyah berhasil menjalankan
tugasnya dengan baik. Qaisariyah dikepung selama 7 tahun sejak tahun 12 H dan baru
berhasil ditaklukkan pada tahun 19 H. Muawiyah juga berhasil menaklukkan Syam.
Muawiyah diangkat oleh Khalifah Umar sebagai gubernur Yordania pada tahun 17 H.
Pada tahun 18 H Muawiyah diangkat sebagai pemimpin pengganti yang berkuasa atas
wilayah Damaskus (Suriah), Ba’albek (Yordania) dan Balqa (Yordania) karena wafatnya
saudara Muawiyah, Yazid bin Abu Sufyan.

4. Masa kekhalifahan Utsman bin Affan adalah masa tersuksesnya sebagai gubernur.
Muawiyah mengontrol wilayah Syam secara penuh yang kini merupakan negara
Palestina, Yordania, Libanon dan Syiria pada era modern. Muawiyah juga berhasil
merintis angkatan laut untuk kemudian menaklukkan pulau Qubrush (Siprus).

5. Pada masa kekhalifahan ada di tangan Ali bin Abi Thalib, Muawiyah merasa enggan
untuk membai’at Ali dikarenakan Muawiyah menuntut agar para pembunuh Utsman bin
Affan segera ditangkap dan mendapatkan hukuman setimpal baru kemudian Muawiyah
bersedia berbaiat kepada Ali. Namun bagi Ali bin Abi Thalib stabilitas dan kaeamanan
negara harus didahulukan sebelum menangkap para pembunuh Utsman bin Affan.
Karena perbedaan pendapat tersebut semakin meruncing, maka muncullah konflik
bersenjata antara pasukan Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan dalam
Perang Shiffin. Perang Shiffin terjadi setelah terjadinya Perang Jamal antara pasukan Ali
bin Abi Thalib melawan pasukan Aisyah istri Rasulullah.

D. SIFAT DAN CIRI-CIRI FISIK MUAWIYAH

1. Sifat Muawiyah antara lain cerdik, sabar, pemaaf, pandai mengendalikan diri, toleran
dan menyukai kebersihan.

2. Ciri-ciri fisik Muawiyah berperawakan tinggi, berkulit putih dan tampan.

Anda mungkin juga menyukai