Anda di halaman 1dari 6

2.

1 Diare

Diare adalah pengeluaran kotoran tinja dengan frekuensi meningkat (tiga kali
dalam sehari bahkan bisa lebih) dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lembek atau
encer, dengan atau tanpa darah/lendir dalam tinja tersebut (Iryanto, Joko & Raharjo,
2021). Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo pada tahun 2009.
Pada satu bulan terakhir kejadian diare pada warga mendominasi dibandingkan penyakit
lain dengan angka 80%. Sebanyak 10 KK dengan prevalensi terbanyak yaitu sebesar 67%
memiliki penyakit yang sering diderita keluarga yaitu diare, dan sebanyak 2 KK dengan
persentase 13% memiliki penyakit pegal-pegal. Diketahui juga bahwa hampir 50% warga
belum memahami makanan sehat dan cara pengelolaan makanan yang baik dan benar,
apalagi pada warga Desa Sogan ini masih mengenal namanya food tabo terutama pada
ibu hamil. Selain itu hal ini dipengaruhi oleh banyaknya warga yang melakukan buang air
besar disungai.

2.2 Metode

No. Masalah Jumlah Pemilih Rangking


1. Pusing 8 3
2. Pilek 3 4
3. Diare 28 1
4. Pegal-pegal 11 2

Di Desa Sogan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo pada tahun 2009


tepatnya pada 6 bulan terakhir, memiliki beberapa masalah kesehatan seperti pusing, pilek,
diare, dan pegal-pegal. Dimana setelah dilakukan skoring dengan hasil pemilihan dari
responden, didapatkan hasil tertinggi pada penyakit Diare pada rangking pertama.
2.3 Pengenalan masalah menggunakan Pendekatan Segitiga Pelayanan

DIARE

Provider : Mayoritas
tidak pernah dilakukan Masyarakat : Tingginya
pemantauan kesehatan kasus diare, perilaku buang
lingkungan dan air besar di sungai,
kebersihan makanan dan pendidikan rendah
minuman

Lingkungan : Tidak ada


jamban, pengelolaan
sampah yang buruk,
sumber air bersih kurang
terpenuhi, terdapat vektor
dan rodent

Segitiga pelayanan kesehatan menunjukkan bahwa sebuah penyakit dapat terjadi


akibatfaktor yaitu pelayanan kesehatan, lingkungan dan masyarakat.Berdasarkan data yang
ada, didapatkan bahwa faktor penyebab kejadian diare yang terjadi di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 dijelaskan seperti berikut :

a) Pelayanan Kesehatan
Terjadinya diare disebabkan karena mayoritas tidak pernah dilakukan pemantauan
kesehatan lingkungan dan kebersihan makanan dan minuman oleh tenaga kesehatan atau
yang berkompeten di lingkungan keluarga sehingga higiene dan sanitasinya buruk. Dari
15 KK, hanya 4 KK yang merasa pernah mendapat pematauan petugas. Petugas kesehatan
tidak berperan langsung pada kejadian diare, namun jika dilakukan pemantauan terhadap
kebersihan di masyarakat maka dapat meningkatkan kesadaran masyarakat pada higiene
dan sanitasi sehingga dapat mencegah kejadian diare (Hamdan & Asyari, 2020).
b) Lingkungan
Kondisi lingkungan yang tidak memiliki sanitasi dasar yang baik seperti jamban dan
pengelolaan sampah yang baik dapat meningkatkan risiko penyakit diare di lingkungan.
Kurangnya sumber air bersih dan terdapat vektor serta rodent juga menjadi salah satu
penyebab diare (Langit, 2016). Berdasarkan data diketahui bahwa masyarakat di Desa
Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo tidak memiliki jamban,
dilaporkan sebanyak 0% dari 15, mayoritas melakukan penimbunan sampah,
timbunan sampah ini akan menjadi sarang vektor dan rondent yang dapat
membawa parasite penyebab diare. Kurangnya cakupan air bersih juga
menyebabkan masyarakat terbatas dalam melakukan aktivitas sehari- hari, seperti
mandi, mencuci, makan dan minum. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit
diare di masyarakat karena personal hygiene yang buruk.
c) Masyarakat
Berdasarkan data, diketahui bahwa diare menjadi penyakit dengan persentase tertinggi
hingga 80% pada satu bulan terakhir di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo tahun 2009. Hal ini dapat disebabkan oleh perilaku
masyarakat yang buruk, dilaporkan sejumlah 73% masyarakatnya buang air besar
di sungai karena minimnya fasilitas jamban. Perilaku yang tidak sesuai dengan
prinsip kesehatan dapat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masayarakat, yang
mana berdasarkan data mayoritas masyarakatnya tidak tamat pendidikan dasar
sehingga pengetahuan tentang kesehatannya masih rendah.

2.4 Perancanaan Program

a. Nama Program :
Program Penurunan kasus diare di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo tahun 2022
b. Tujuan
Tujuan Umum: Menurunkan angka kejadian diare hingga 5% di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Tujuan Khusus:
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang diare dan penyebabnya
2. Mengubah perilaku masyarakat yang buruk seperti buang air besar di sungai
3. Menunjang fasilitas hygiene sanitasi dasar seperti pengelolaan sampah dan
pembangunan jamban
c. Nama Kegiatan

1. Penyuluhan tentang diare dan faktor penyebab diare di masyarakat


2. Monitoring PHBS dan hygiene sanitasi lingkungan oleh petugas kesehatan

Waktu Media/
Nama Metode/ Pelaksanaa Kriteria
No Sasaran dan Bahan dan Anggaran
Kegiatan Strategi n Evaluasi
Tempat Peralatan
1. Penyuluhan Masyara Hari Talksho Laptop, Panitia : Rp Adanya
tentang kat Desa Sabtu, 11 w LCD kader 1.800.000 peningkat
diare dan Sogaan Februari Proyektor, puskesmas an
faktor 2022 di Sound pembantu pengetahu
penyebab Pendopo system, dan an
diare di Desa Meja, petugas masyaraka
masyarakat Sogaan Kursi, kesehatan t
Banner setempatlai mengenai
nnya penyakit
diare dan
penyebab
nya
2. Monitoring Masyara Hari Penilaia Form Pelaksana Rp. Adanya
PHBS dan kat Selasa, n Penilaian : 500.000 perubahan
hygiene Desa April Lingkun atau Tim survey perilaku
sanitasi Sogaan 2022 di gan instrumen dan Tim dimasayar
lingkungan (per KK) Desa dengan t, alat tulis Penilai dari akat dan
oleh petugas Sogaan survey kantor, Dinkes, lingkunga
kesehatan dan map DLH, dan n yang
pencatat puskesmas sehat.
an, setempat
Fokus
group
discussi
ons
3. Pembangunan jamban umum dan tempat pembuangan sampah terpadu
Referensi :
Hamdan, & Asyari, A. (2020). Hubungan Peran Petugas Kesehatan Dengan Kejadian Diare
Pada Balita. Journal of Holistic and Traditional Medicine, 04(04), 437–445.
http://www.jhtm.or.id/index.php/jhtm/article/view/79

Harjatmo, T. P., Par’i, H. M., & Wiyono, S. (2017). Penilaian Status Gizi. Pusat Pendidikan
Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Langit, L. (2016). Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar Rumah Dengan Kejadian Diare Pada
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Rembang 2. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-
Journal), 4(2), 160–165.

Anda mungkin juga menyukai