Anda di halaman 1dari 33

KhulafaurRasyidin

Abu bakar
 Abu Bakar As-Sidiq adalah orang yang paling awal memeluk agama
Islam (assabiqunal awwalun), sahabat Rasullullah Saw., dan juga
khalifah pertama yang dibaiat (ditunjuk) oleh umat Islam. Beliau lahir
bersamaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw. pada 572
Masehi di Mekah, berasal dari keturunan Bani Taim, suku Quraisy.
Nama aslinya adalah Abdullah ibni Abi Quhaafah.

Berdasarkan beberapa sejarawan Islam, ia adalah seorang pedagang,


hakim dengan kedudukan tinggi, seorang yang terpelajar serta
dipercayai sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi. Berdasarkan
keadaan saat itu dimana kepercayaan yang diajarkan Nabi Muhammad
SAW lebih banyak menarik minat anak-anak muda, orang miskin,
kaum marjinal dan para budak, sulit diterima bahwa Abu Bakar justru
termasuk dalam mereka yang memeluk Islam dalam periode awal dan
juga berhasil mengajak penduduk mekkah dan kaum Quraish lainnya
mengikutinya (memeluk Islam).
 Kemajuan yang telah dicapai pada masa pemerintahan Abu Bakar selama
kurang lebih dua tahun di dalam pengembangan Islam, antara lain :
 1. Perbaikan sosial (masyarakat)
 2. Perluasan dan pengembangan wilayah Islam
 3. Mengumpulkan ayat-ayat al Qur’an
 4. Sebagai kepala negara dan pemimpin umat Islam
 5. Meningkatkan kesejahteraan umat perbaikan sosial yang dilakukan Abu
Bakar, ialah usaha untuk menciptakan stabilitas wilayah Islam dengan
berhasilnya mengamankan Tanah Arab dari para penyelewengan (orang
murtad, nabi palsu dan orang yang enggan membayar zakat).
Adapun usaha yang ditempuh untuk perluasan dan pengembangan wilayah
Islam Abu Bakar melakukan perluasan wilayah luar jazirah Arab. Daerah
yang dituju adalah Iraq dan Syria yamg berbatasan langsung dengan
wilayah kekuasan Islam.
prestasi yang dilakukan khalifah Abu Bakar
Ash shiddiq
1. Perbaikan Sosial Masyarakat
 Memerangi kaum murtad.
 Mengatasi orang yang tidak mau membayar zakat
2 .Memberantas Nabi-nabi palsu.
setelah Nabi saw wafat mereka semakin berani, diantara orang-
orang yang mengaku sebagai Nabi adalah :
 1). Aswad al Ansi, orang yang pertama kali mengaku sebagai nabi
 2). Musailamah al Kazzab, pada waktu terjadi Perang Yamamah
yang menyebabkan banyak penghafal al Qur’an wafat
 3). Saj’ah, wanita Kristen yang mengaku sebagai nabi.
 4). Thulaihah bin Khuwailid, dalam pertempuran ia kalah dan
akhirnya masuk Islam.
 2. Pengumpulan Ayat-ayat al Qur’an
Dalam perang Yamamah, banyak sekali para sahabat penghafal al
Qur’an yang wafat, oleh karena itu Sahabat Umar mengusulkan
agar dilakukan pembukuan al Qur’an karena khawatir al Qur’an
akan musnah.
 Oleh karena itu Khalifah Abu Bakar memberikan tugas kepada
Zaid bin Tsabit untuk menuliskannya kedalam satu mushaf dan
disimpan di kediaman Abu Bakar.
3. Perluasan wilayah Islam
 Perluasan ke wilayah Irak dan Persia, dipimpin oleh Khalid bin
Walid
 Perluasan ke wilayah Syiria, dipimpin oleh Usamah bin Zaid
 Perluasan ke wilayah Palestina, dipimpin oleh Amr bin Ash
 Perluasan ke wilayah Roma, dipimpin oleh Ubaidah bin Jarrah
 Perluasan ke wilayah Damaskus, dipimpin oleh Yazid bin Muawiyah
 Perluasan ke wilayah Yordania, dipimpin oleh Surahbin bin
Hasanah.

 Abu Bakar berarti ‘ayah si gadis’, yaitu ayah dari Aisyah
istri Nabi Muhammad SAW. Namanya yang sebenarnya
adalah Abdul Ka’bah (artinya ‘hamba Ka’bah’), yang
kemudian diubah oleh Rasulullah menjadi Abdullah
(artinya ‘hamba Allah’).
 Sumber lain menyebutkan namanya adalah Abdullah
bin Abu Quhafah (Abu Quhafah adalah kunya atau nama
panggilan ayahnya). Gelar As-Sidiq (yang dipercaya)
diberikan Nabi Muhammad SAW sehingga ia lebih dikenal
dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq. Sebagaimana orang-
orang yang pertama masuk Islam, cobaan yang diderita
Abu Bakar As-Sidiq cukup banyak. Namun ia senantiasa
tetap setia menemani Nabi dan bersama beliau menjadi
satu-satunya teman hijrah ke Madinah pada 622 Masehi.
Utsman Bin Affan
 Utsman bin Affan (sekitar 574 – 656) adalah sahabat Nabi
Muhammad SAW yang merupakan Khulafaur Rasyidin yang ke-3.
Nama lengkap beliau adalah Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi,
berasal dari Bani Umayyah. Lahir pada tahun keenam tahun Gajah.
Kira-kira lima tahun lebih muda dari Rasullulah SAW.
 Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang
punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena Rasulullah
menikahkan dua putrinya untuk Utsman; Roqqoyah dan Ummu
Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata; “Sekiranya
kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan
denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-
laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6
tahun pada tahun 4 Hijriah.
 Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah,
Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9
anak laki-laki; Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar,
Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan.
Nama ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah.
Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu
sesudah Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin
Haristah. Beliau adalah salah satusahabat besar dan
utama Nabi Muhammad SAW, serta termasuk pula
golongan as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang
yang terdahulu Islam dan beriman.
Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi
dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang
kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna
mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk
pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau
memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang
arab lainya.
Utsman bin Affan diangkat
menjadi khalifah
 Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah atas dasar musyawarah dan
keputusan sidang Panitia enam, yang anggotanya dipilih oleh khalifah
Umar bin khatab sebelum beliau wafat. Keenam anggota panitia itu
ialah Ali bin AbiThalib, Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf, Sa’ad
bin AbiWaqas, Zubair bin AwwamdanThalhah bin Ubaidillah.
 Tiga hari setelah Umar bin khatab wafat, bersidanglah panitia enam ini.
Abdurrahman bin Auff memulai pembicaraan dengan mengatakan
siapa diantara mereka yang bersedia mengundurkan diri. Ia lalu
menyatakan dirinya mundur dari pencalonan. Tiga orang lainnya
menyusul. Tinggallah Utsman dan Ali. Abdurrahman MakaUtsman bin
Affan menjadi khalifah ketiga dan yang tertua.
 Pada saat diangkat, ia telah berusia 70 tahun. Peristiwa ini terjadi pada
bulan Muharram tahun 24 H. Pengumuman dilakukan setelah selesai
Shalat dimasjid Madinah.
Masa Kekhalifaan Utsman Bin Affan
khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-
Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena
semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam
kelima (haji).
Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan
sebelum sholat. Begitu juga adzhan pertama pada sholat
Jum’at.
Di masanya, kekuatan Islam melebarkan ekspansi.Untuk
pertama kalinya, Islam mempunyai armada laut yang
tangguh.Muawiyah bin Abu Sofyan yang menguasai wilayah
Syria, Palestina dan Libanon membangun armada itu
Prestasi yang Diperoleh selama Menjadi
Khalifah
 Prestasi yang diperoleh selama beliau menjadi Khalifah antara lain :
 Menaklukan Syiria, kemudian mengakat Mu’awiyah sebagai
Gubernurnya.
 Menaklukan Afrika Utara, dan mengakat Amr bin Ash sebagai
Gubernur disana.
 Menaklukan daerah Arjan dan Persia.
 Menaklukan Khurasan dan Nashabur di Iran.
 Memperluas Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Haram, Mekkah.
 Membakukan dan meresmikan mushaf yang disebut Mushaf Utsamani,
yaitu kitab suci Al-qur’an yang dipakai oleh seluruh umat islam seluruh
dunia sekarang ini. KhalifahUstman membuat lima salinan dari
Alquran ini dan menyebarkannya ke berbagai wilayah Islam.
 7. Setiap hari jum’at beliau memerdekakan seorang budak (bilaada)
Masa Pemerintahan Usman Bin Affan
 Masa pemerintahan khallifah Utsman tidak terputus dengan rangkaian
penaklukan yang dilakukan kaum Muslimin pada masa pemerintahan
khalifah Umar.Ketika itu Armenia, Afrika, dan Cyprus telah dikuasai.
Kaum muslimin terus memperkokoh kekuatan di Persia yang telah
takluk ditangan mereka sebelumnya. Perluasan itu meliputi bagian
pesisir pantai atau kelautan, karena pada saat itu kaum muslimin telah
memiliki armada laut.
 Pada pemerintahan Utsman negri Tabaristan berhasil ditaklukan oleh
Sa`id bin Ash. Dikatakan ,bahwa tentara Islam dalam penaklukan ini
telah meyertakan Al-Hasandan Al-Husain, kedua putra Ali, begitu pula
Abdullah bin Al-Abbas, `Amr bin Ash, danzubair bin Awwam. Pada masa
pemerintahan usman pun kaum muslimin berhasil memaksa raja Jurjun
untuk memohon berdamai dari Sa`ad bin Ash danunt kiniia bersedia
menyerahkan upeti senilai 200.000 dirham setiap tahun kepadanya.
 Termasuk juga menumpas pendurhakaan dan pemberontakan yang
terjadi di beberapa negri yang telah masuk ke bawah kekuasaan
Islam .Pendurhakaaan itu ditimbulkan oleh pendukung- pendukung
pemerintah yang lama atau dengan kata lain pemerintahan sebelum
daerah itu berada dalam kekuasaan Islam, mereka hendak
mengembalikan kekuasaannya. Daerah tersebut antara lain adalah
Khurasan dan Iskandariahaman Umar.
 Menurut para ahli sejarah mereka berpendapat bahwa zaman
pemerintahan khalifah Utsman bin Affan sebagai Zaman keemasan
dimana tentara Islam mendapat kemenangan yang luar biasa, satu demi
satu, dan mereka dapat mengusai banyak dari negri-negri yang
dahulunya berada dibawah kekuasaan Romawi Persia dan jugaTurki.
Secara singkat umat Islam pada saat itu telah sampai pada puncak
kekuasaan dan kekuatan dibidang kemiliteran, yang tidak diraih oleh
zaman-zaman sesudahnya.
Umar Bin Khattab
Biografi Umar bin Khattab
Menurut Imam al-Dzahabi, Umar bin Khattab lahir pada
tahun ke-13 setelah Tahun Gajah.
Anak dari Khattab (Banu Adi) seorang yang pemberani,
cerdas, & sangat dihormati Quraisy dan Ibunya, Hantamah
bint Hisyam ibn al-Mughirah; jadi, adiknya Abu Jahl, dan
Umar termasuk misanan Khalid ibn al-Walid dari pihak ibu,
yang berasal dai Banu Makhzum.
Perekonomiannya menengah-bawah, sejak kecil dia harus
membantu ayahnya untuk menggembalakan unta atau
kambing. Sejak kecil dia dididik dengan baca tulis, puisi,
berkuda, teknik pedang, dan tidak lupa dia juga disuruh
untuk menggembala kambing.
Lanjutan
Ayahnya mendidiknya dengan keras (tidak ada kompromi
untuk suatu kesalahan).
Hobinya adalah bergulat, minum khamr, bersama wanita2
(terutama saat bulan Haram) dan menunggang kuda.
Dia sebenarnya pedagang, tapi tidak bisa kaya sebab
kurang bisa bergaul dengan baik, dan setiap ke Syam dia
lebih suka berdiskusi menambah pengetahuan dari pada
menfokusi perdagangannya.
Dia adalah orang yang sangat membenci Islam sebab
Islam telah memecah bangsanya bentuknya dengan
menganiaya budak islam, ingin membunuh Muhammad.
Masuk Islam & Perjuangan pada masa
Nabi
Menurut Imam al-Dzahabi dan masuk Islam pada usia 27
tahun.
Masuk islamnya adalah saat dia mendengarkan kebenaran
ayat-ayat Allah (QS. Thaha (20): 1 – 8) dan QS. 69:42-47 
kesadaran ilmiah.
Setelah masuk islam dialah yang pemberani dan banyak jasa
dalam islam:
~Terang-terangan masuk islam & Hijrah.
~Mengikuti perang-perang penting (Badr, Uhud, dll).
~Berani berbeda dengan Nabi, bahkan sering kali pendapatnya
menjadi sebab turunnya ayat c: ayat tentang tawanan perang,
ayat tentang Hijab, ayat tentang istri-istri Nabi, dll.
Proses Terpilihnya Khalifah Umar Bin
Khattab Menjadi Khalifah
 Pada saat sakit, Abu Bakar sadar bahwa potensi hidupnya tidak lama
lagi, dan beliau harus segera memilih pemimpin penggantinya,
karena beliau tidak ingin peristiwa Tsaqifah Banu Saidah terjadi lagi.
 Kemudian Abu Bakr yang sudah mengantongi calonnya yakni Umar
bin Khattab, mengajak diskusi beberapa sahabat penting saat itu.
 Abdurrahman ibn ‘Awf : “Dialah yang mempunyai
pandangan terbaik, tetapi dia terlalu keras.”
 Utsman ibn Affan : “Isi hatinya lebih baik daripada lahirnya.
Tak ada orang yang seperti dia di kalangan kita.”.
 Thalhah ibn Ubaidillah : “Sudah Anda lihat bagaimana ia
menghadapi orang padahal Anda ada di sampingnya. Bagaimana pula
kalau sudah Anda tinggalkan?”
Juga dengan Sa’id ibn Zaid ibn Amr, Usaid ibn Hudzair,
dan beberapa pemuka Muhajirun dan Anshar.
Keluhan Abu Bakar: “Saya menyerahkan persoalan ini
kepada orang yang terbaik dalam hatiku. Tetapi, kalian merasa
kesal, karenanya menginginkan yang lain… Ya Allah, yang
kuinginkan untuk mereka hanyalah yang terbaik untuk
mereka. Aku khawatir mereka dilanda kekacauan.”
Sejumlah orang mendukung pilihannya.
Tampaknya, para Sahabat pun belum dapat sama sekali
menanggalkan persepsi mereka masing-masing terhadap
Umar bin Khattab, yang pada intinya mereka agak keberatan
dengan sikap umar yang terlalu keras. Kemudian, Abu Bakar
berwasiat agar Umar bin Khattab menjadi penggantinya.
Reaksi muncul, tetapi agaknya Anshar ada di belakang Umar,
Quraisy lain mungkin “tak berani” mengajukan klaim-klaim
hak mereka.
Pola kepemimpinan social Umar Bin
Khattab
Pola kepemimpinan social Umar Ibn Khaththab,
yakni:
Pola hidup umar yang sederhana dan sangat
mengutamakan kesejahteraan umatnya khususnya
orang fakir miskin daripada keluarganya sendiri.
 Kasus saudara Umar yang minta bagian maal lebih
banyak, yang ditolak, karena lebih mendahulukan
muslim yang mempunyai jasa terhada islam terlebih
dahulu, berdasarkan masuknya, dan kualitas jasanya.
Kasus anaknya Umar bin Khattab yang minum Khamr
kemudia dihukum 2 kali lipat oleh umar langsung
kemudian sakit & meninggal.

Kasus saat paceklik Umar hidup prihatin sama seperti


rakyatnya, dan senantiasa mengontrol keadaan
umatnya, bahkan pada suatu malam ada seorang ibu
yang memasak batu untuk menenangkan anaknya
karena tidak punya makanan, ketika Umar tahu hal
itu, maka dia langsung turun tangan
menyelesaikannya saat itu juga. Karena takut akan
pertanggung jawaban nantinya diakherat.
Kebijakan-kebijakan politik dan pengaturan pemerintahan Umar bin
Khattab :

 Mengatur seluruh strategi perluasan islam bahkan pada beberapa hal sampai dengan strategi
teknis.
 Menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, menindak orang-orang yang dholim dengann
tegas (dicopot jabatannya, dll).
 Membentuk Hakim (Qadhi) di kota besar (Madinah, Syam, Mesir, dan Persia).
 Membentuk lembaga keuangan dan melakukan sensus penduduk.
 Mengendalikan seluruh sistem pemerintahan dengan ketat (supervise/ pengendalian ketat).
 Menekankan keimanan, tanggung jawab sosial diatas pribadi hidup sederhana, keteladanan
kepada seluruh wakil-wakilnya didaerah.
 Umar melarang memberi zakat pada muallaf.
 Dimulai penanggalan Hijriyah berdasarkan Hijrahnya Umat Islam, sebagai upaya penguatan
identitas muslim.
 Talak tiga sekali ucapan
 Pembagian harta ghonimah yang tersentral & membentuk departemen keuangan.
 Melakukan sensus penduduk.
 Penghapusan nikah mut’ah
 Melarang mengumpulkan hadits, kemudian membiarkannya.
Terbunuhnya Umar Bin khattab
Umar meninggal pada tahun 644 pada usia sekitar 52
(ada yang mengatakan 54 dan 60) tahun, akibat luka-
luka yang ditikamkan oleh Abu Lulu’ah, budak dari
Persia milik Mughirah ibn Syu’bah yang tidak puas atas
keputusan Umar menyangkut nasibnya.
Sebelum meninggal Umar bin Khattab mnemilih 6
orang dewan Syuro’ untuk memilih penggantinya, dan
mereka dilarang memilih anaknya Umar sendiri
Abdullah bin Umar (lihat proses pemilihan Utsman).
Ali Bin Abi Thalib
 Ali bin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam
(assabiqunal awwalun), sepupu Rasullullah Saw., dan juga khalifah terakhir
dalam kekhalifahan Kulafaur Rasyidin menurut pandangan Sunni. Namun
bagi Islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12
imam Syiah.
Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab.
Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian
Muhammad, sekitar tahun 600 Masehi. Beliau bernama asli Haydar bin Abu
Thalib. Namun Rasullullah Saw. tidak menyukainya dan memanggilnya Ali
yang berarti memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah.

Ketika Rasullullah Saw. mulai menyebarkan Islam, Ali saat itu berusia 10
tahun. Namun ia mempercayai Rasullullah Saw. dan menjadi orang yang
pertama masuk Islam dari golongan anak-anak. Masa remajanya banyak
dihabiskan untuk belajar bersama Rasullullah sehingga Ali tumbuh menjadi
pemuda cerdas, berani, dan bijak. Jika Rasullullah Saw. adalah gudang ilmu,
maka Ali ibarat kunci untuk membuka gudang tersebut.
Proses pemilihan khalifah Ali Bin Abi Thalib
Dalam pemilihan khalifah terdapat perbedaan pendapat
antara pemilihan abu bakar ra,ustman bin affan ra dan
ali bin abi thalib ra. Ketika pemilihan kedua khalifah
sebelum ali, terdapat penentangan dari sejumlah orang.
Akan tetapi setelah khalifah ditetapkan, semua orang
menerimanya dan ikut berbaiat menyatakan
kesetiananya. Namun, berbeda ketika ali ditetapkan
sebagai khalifah keempat. Setelah terbunuhnya ustman
bin affan ra, masyarakat beramai-ramai datang dan
membaiat ali bin abi thalib ra sebagai khalifah. Beliau
diangkat melalui pemilihan dan pertemuan terbuka.
Langkah yang beliau lakukan waktu
menjadi khalifah
Menon-aktifkan para gubernur yang telah
diangkat oleh ustman bin affan ra pada masa itu.
Menarik kembali tanah yang telah dibagikan
ustman bin affan ra kepada penduduk dengan
menyerahkan hasil pendapatannya kepada
negara.
Mengaktifkan kembali sistem distrsibusi pajak
tahunan diantara orang-orang islam sebagaimana
yang pernah ditetapkan oleh umar ra.
Manajemen Pemerintahan Ali Bin Abi Thalib

Dalam seleksi gubernur dan pengawalnya maka harus


selektif
Sistem renumerasi (penyempurnaan gaji pada
pegawainya)
 Menjunjung tinggi kepentingan rakyat
Manajemen Ekonomi Ali bin Abi Thalib
Pada masa pemerintahannya, ali bin abi thalib
menggunakan baitul mall berbeda sekali dengan kebijakan
yang pernah dilakukan umar ra pendahulunya.
Khalifah ali bin abi thalib ra membagi harta baitul mall
menggunakan asas sama rata bagi semua kalangan kaum
muslimin tanpa ada perbedaan yang cukup signifikan, baik
yang baru masuk islam, maupun bala tentara,dll.
Khalifah umar ra menggunakan pola propesional mengenai
pembagian hak yang dikeluarkan oleh baitul mall, umar ra
akan memberikan porsi yang lebih besar kepada para
pemuka islam daripada kaum muslim pada umumnya.
Faktor Sosial dan Ekonomi yang Berpengaruh dalam
Masyarakat
Setelah berhasil memadamkan pemberontakan zubair,thalhah, dan aisyah,
ali bin abi thalib ra bergerak dari kufah menuju damaskus dengan
sejumlah besar tentara. Pasukannya bertemu dengan pasukan mu’awiyah
ra di shiffin. Pertarungan berlangsung disana yang dikenal dengan nama
perang shiffin. Perang ini di akhiri dengan tahkim (arbitase, tapi tahkim
ternyata tidak menyelesaikan masalah, bahkan menyebabkan timbulnya
golongan ketiga, al-khawarij, orang-orang yang keluar dari barisan ali bin
abi thalib ra.
Akibatnya, diujung masa pemerintahan ali bin abi thalib ra umat islam
terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yaitu mu’awiyah, syi’ah (pengikut
abdullah bin saba’ al-yahudi yang menyusup pada barisan tentara ali bin
abi thalib ra, dan al-khawarij (orang-orang yang keluar dari barisan ali bin
abi thalib). Keadaan ini tidak menguntungkan bagi ali bin abi thalib ra.
Munculnya kelompok al-khawarij menyebabkan tentaranya semakin
lemah, sementara posisi mu’awiyah ra semakin kuat. Pada tanggal 2
ramadhan 4 H (660 M), ali bin abi thalib ra terbunuh oleh salah seorang
anggota khawarij yaitu abdullah bin muljam.
Kedudukan sebagai khalifah kemudian dijabat oleh
anaknya al-hasan bin ali ra selama beberapa bulan.
Namun, karena al-hasan ra menginginkan perdamaian
dan menghindari pertumpahan darah, maka al-hasan
ra menyerahkan jabatan kekhalifahan kepada
mu’awiyah ra. Dan akhirnya penyerahan kekuasaan ini
dapat mempersatukan umat islam kembali dalam satu
kepemimpinan politik, dibawah mu’awiyah . disisi lain,
penyerahan itu juga menyebabkan mu’awiyah menjadi
penguasa absolut islam. Tahun 41 H (661 M), tahun
persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun
jama’ah. Dengan demikian berakhirlah masa yang
disebut dengan masa khulafa’ur rasyidin, dan
dimulailah kekuasaan bani umayyah dalam sejarah
politik islam.

Anda mungkin juga menyukai