Kasus saat paceklik Umar hidup prihatin sama seperti rakyatnya, dan
senantiasa mengontrol keadaan umatnya, bahkan pada suatu malam ada
seorang ibu yang memasak batu untuk menenangkan anaknya karena tidak
punya makanan, ketika Umar tahu hal itu, maka dia langsung turun tangan
menyelesaikannya saat itu juga. Karena takut akan pertanggung jawaban
nantinya diakherat.
Kebijakan-kebijakan politik dan pengaturan
pemerintahan Umar bin Khattab :
Mengatur seluruh strategi perluasan islam bahkan pada beberapa hal sampai dengan strategi teknis.
Menegakkan keadilan tanpa pandang bulu, menindak orang-orang yang dholim dengann tegas
(dicopot jabatannya, dll).
Membentuk Hakim (Qadhi) di kota besar (Madinah, Syam, Mesir, dan Persia).
Membentuk lembaga keuangan dan melakukan sensus penduduk.
Mengendalikan seluruh sistem pemerintahan dengan ketat (supervise/ pengendalian ketat).
Menekankan keimanan, tanggung jawab sosial diatas pribadi hidup sederhana, keteladanan kepada
seluruh wakil-wakilnya didaerah.
Umar melarang memberi zakat pada muallaf.
Dimulai penanggalan Hijriyah berdasarkan Hijrahnya Umat Islam, sebagai upaya penguatan
identitas muslim.
Talak tiga sekali ucapan
Pembagian harta ghonimah yang tersentral & membentuk departemen keuangan.
Melakukan sensus penduduk.
Penghapusan nikah mut’ah
Melarang mengumpulkan hadits, kemudian membiarkannya.
Terbunuhnya Umar Bin
khattab
Umar meninggal pada tahun 644 pada usia sekitar 52 (ada yang
mengatakan 54 dan 60) tahun, akibat luka-luka yang ditikamkan oleh Abu
Lulu’ah, budak dari Persia milik Mughirah ibn Syu’bah yang tidak puas atas
keputusan Umar menyangkut nasibnya.
Sebelum meninggal Umar bin Khattab mnemilih 6 orang dewan Syuro’
untuk memilih penggantinya, dan mereka dilarang memilih anaknya Umar
sendiri Abdullah bin Umar (lihat proses pemilihan Utsman).
Ali Bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib adalah orang yang paling awal memeluk
agama Islam (assabiqunal awwalun), sepupu Rasullullah Saw.,
dan juga khalifah terakhir dalam kekhalifahan Kulafaur Rasyidin
menurut pandangan Sunni. Namun bagi Islam Syiah, Ali adalah
khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12 imam Syiah.
Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal
13 Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum
dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun 600 Masehi. Beliau
bernama asli Haydar bin Abu Thalib. Namun Rasullullah Saw. tidak
menyukainya dan memanggilnya Ali yang berarti memiliki derajat
yang tinggi di sisi Allah.
Ketika Rasullullah Saw. mulai menyebarkan Islam, Ali saat itu
berusia 10 tahun. Namun ia mempercayai Rasullullah Saw. dan
menjadi orang yang pertama masuk Islam dari golongan anak-anak.
Masa remajanya banyak dihabiskan untuk belajar bersama
Rasullullah sehingga Ali tumbuh menjadi pemuda cerdas, berani,
dan bijak. Jika Rasullullah Saw. adalah gudang ilmu, maka Ali
ibarat kunci untuk membuka gudang tersebut.
Proses pemilihan khalifah Ali
Bin Abi Thalib
Dalam pemilihan khalifah terdapat perbedaan pendapat
antara pemilihan abu bakar ra,ustman bin affan ra dan
ali bin abi thalib ra. Ketika pemilihan kedua khalifah
sebelum ali, terdapat penentangan dari sejumlah orang.
Akan tetapi setelah khalifah ditetapkan, semua orang
menerimanya dan ikut berbaiat menyatakan
kesetiananya. Namun, berbeda ketika ali ditetapkan
sebagai khalifah keempat. Setelah terbunuhnya ustman
bin affan ra, masyarakat beramai-ramai datang dan
membaiat ali bin abi thalib ra sebagai khalifah. Beliau
diangkat melalui pemilihan dan pertemuan terbuka.
Langkah yang beliau lakukan
waktu menjadi khalifah
Menon-aktifkan para gubernur yang
telah diangkat oleh ustman bin affan
ra pada masa itu.
Menarik kembali tanah yang telah
dibagikan ustman bin affan ra kepada
penduduk dengan menyerahkan hasil
pendapatannya kepada negara.
Mengaktifkan kembali sistem
distrsibusi pajak tahunan diantara
orang-orang islam sebagaimana yang
pernah ditetapkan oleh umar ra.
Manajemen Pemerintahan Ali Bin Abi
Thalib