Anda di halaman 1dari 5

KETELADANAN DARI KHALIFAH USMAN BIN AFFAN DAN ALI BIN ABI

THALIB
1. KETELADANAN DARI UTSMAN BIN AFFAN :
1. Usman bin Affan dilahirkan di Tha’if pada thn 576 H.
2. Usman bin Affan berasal dari keturunan yang kaya. Sejak kecil dia sudah mulai
dilatih untuk berniaga.
3. Setelah masuk Islam, Usman adalah sahabat yang dekat kepada Nabi Muhammad
SAW. Dia selalu berjuang menegakkan ajaran Islam dengan mendermakan kekayaan
yang ia miliki.
4. Keteladanan Usman bin Affan, yaitu :
a). Bersifat dermawan,
b). Bersifat adil dan,
c). Bersifat sederhana
5. Usman berbaiat menjadi khalifah yang ke-3 pada tahun 23 H / 644 M, dalam usia 70
tahun.
6. jasa-jasa Usman bin Affan selama menjadi khalifah :
a). Memperluas daerah Islam sampai kedaerah Afrika, Asia dan Eropa,
b). Merenovasi masjid Nabawi,
c). Membangun gedung pengadilan,
d). Membukukan Al-Qur’an.
7. Usman terbunuh pada tahun 35 H dalam usia 82 tahun.
8. Usman bin Affan memerintah selama 12 tahun
Utsman bin Affan (sekitar 574 – 656) adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang merupakan Khulafaur Rasyidin
yang ke-3. Nama lengkap beliau adalah Utsman bin affan Al-Amawi Al-Quarisyi, berasal dari Bani Umayyah. Lahir
pada tahun keenam tahun Gajah. Kira-kira lima tahun lebih muda dari Rasullulah SAW.

Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian
karena Rasulullah menikahkan dua putrinya untuk Utsman; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum
wafat, Rasulullah berkata; “Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu.”
Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika
berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah.

Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari
perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid,
Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan.

Nama ibu beliau adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. Beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, yaitu sesudah
Islamnya Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haristah. Beliau adalah salah satu sahabat besar dan utama Nabi
Muhammad SAW, serta termasuk pula golongan as-Sabiqun al-Awwalin, yaitu orang-orang yang terdahulu Islam
dan beriman.

Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi dermawan. Beliau adalah seorang pedagang kain yang kaya
raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan
ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak lebih banyak dari pada orang arab lainya.

Ketika kaum kafir Quarisy melakukan penyiksaan terhadap umat islam, maka Utsman bin Affan diperintahkan
untuk berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia). Ikut juga bersama beliau sahabat Abu Khudzaifah, Zubir bin
Awwam, Abdurahman bin Auf dan lain-lain. Setelah itu datang pula perintah Nabi SAW supaya beliau hijrah ke
Madinah. Maka dengan tidak berfikir panjang lagi beliau tinggalkan harta kekayaan, usaha dagang dan rumah
tangga guna memenuhi panggilan Allah dan Rasul-Nya. Beliau Hijrah bersama-sama dengan kaum Muhajirin
lainya.

Pada peristiwa Hudaibiyah, Utsman dikirim oleh Rasullah untuk menemui Abu Sofyan di Mekkah. Utsman
diperintahkan Nabi untuk menegaskan bahwa rombongan dari Madinah hanya akan beribadah di Ka’bah, lalu segera
kembali ke Madinah, bukan untuk memerangi penduduk Mekkah.

Suasana sempat tegang ketika Utsman tak kenjung kembali. Kaum muslimin sampai membuat ikrar Rizwan –
bersiap untuk mati bersama untuk menyelamatkan Utsman. Namun pertumpahan darah akhirnya tidak terjadi. Abu
Sofyan lalu mengutus Suhail bin Amir untuk berunding dengan Nabi Muhammad SAW. Hasil perundingan dikenal
dengan nama Perjanjian Hudaibiyah.

Semasa Nabi SAW masih hidup, Utsman pernah dipercaya oleh Nabi untuk menjadi walikota Madinah, semasa dua
kali masa jabatan. Pertama pada perang Dzatir Riqa dan yang kedua kalinya, saat Nabi SAW sedang melancarkan
perang Ghatfahan.

Utsman bin Affan adalah seorang ahli ekonomi yang terkenal, tetapi jiwa sosial beliau tinggi. Beliau tidak segan-
segan mengeluarkan kekayaanya untuk kepentingan Agama dan Masyarakat umum.

Sebagai Contoh :

1. Utsman bin Affan membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang kira-kira
sama dengan dua setengah kg emas pada waktu itu. Sumur itu beliau wakafkan untuk kepentingan rakyat umum.
2. Memperluas Masjid Madinah dan membeli tanah disekitarnya.
3. Beliau mendermakan 1000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham sumbangan pribadi untuk perang
Tabuk, nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut.
4. Pada masa pemerintahan Abu Bakar,Utsman juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1000 unta
untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.

Masa Kekhalifahan

Utsman bin Affan diangkat menjadi khalifah atas dasar musyawarah dan keputusan sidang Panitia enam, yang
anggotanya dipilih oleh khalifah Umar bin khatab sebelum beliau wafat. Keenam anggota panitia itu ialah Ali bin
Abi Thalib, Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam dan Thalhah bin
Ubaidillah.

Tiga hari setelah Umar bin khatab wafat, bersidanglah panitia enam ini. Abdurrahman bin Auff memulai
pembicaraan dengan mengatakan siapa diantara mereka yang bersedia mengundurkan diri. Ia lalu menyatakan
dirinya mundur dari pencalonan. Tiga orang lainnya menyusul. Tinggallah Utsman dan Ali. Abdurrahman ditunjuk
menjadi penentu. Ia lalu menemui banyak orang meminta pendapat mereka. Namun pendapat masyarakat pun
terbelah.

Konon, sebagian besar warga memang cenderung memilih Utsman. Sidangpun memutuskan Ustman sebagai
khalifah. Ali sempat protes. Abdurrahman adalah ipar Ustman. Mereka sama-sama keluarga Umayah. Sedangkan
Ali, sebagaimana Muhammad, adalah keluarga Hasyim. Sejak lama kedua keluarga itu bersaing. Namun
Abdurrahman meyakinkan Ali bahwa keputusannya adalah murni dari nurani. Ali kemudian menerima keputusan
itu.

Maka Utsman bin Affan menjadi khalifah ketiga dan yang tertua. Pada saat diangkat, ia telah berusia 70 tahun.
Peristiwa ini terjadi pada bulan Muharram tahun 24 H. Pengumuman dilakukan setelah selesai Shalat dimasjid
Madinah.

Masa kekhalifannya merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon ceritanya sampai rakyatnya haji
berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat timbangannya.

Beliau adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi
(Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Beliau mencetuskan ide
polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum
pernah dilakukan oleh khalifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotob biasanya mengadili suatu perkara di
masjid.

Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan sebelum sholat. Begitu juga adzhan pertama pada sholat
Jum’at. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu itu untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong
untuk kepentingan pertanian.

Di masanya, kekuatan Islam melebarkan ekspansi. Untuk pertama kalinya, Islam mempunnyai armada laut yang
tangguh. Muawiyah bin Abu Sofyan yang menguasai wilayah Syria, Palestina dan Libanon membangun armada itu.
Sekitar 1.700 kapal dipakai untuk mengembangkan wilayah ke pulau-pulau di Laut Tengah. Siprus, Pulau Rodhes
digempur. Konstantinopelpun sempat dikepung.

Prestasi yang diperoleh selama beliau menjadi Khalifah antara lain :

1. Menaklukan Syiria, kemudian mengakat Mu’awiyah sebagai Gubernurnya.


2. Menaklukan Afrika Utara, dan mengakat Amr bin Ash sebagai Gubernur disana.
3. Menaklukan daerah Arjan dan Persia.
4. Menaklukan Khurasan dan Nashabur di Iran.
5. Memperluas Masjid Nabawi, Madinah dan Masjidil Haram, Mekkah.
6. Membakukan dan meresmikan mushaf yang disebut Mushaf Utsamani, yaitu kitab suci Al-qur’an yang dipakai
oleh seluruh umat islam seluruh dunia sekarang ini. Khalifah Ustman membuat lima salinan dari Alquran ini dan
menyebarkannya ke berbagai wilayah Islam.
7. Setiap hari jum’at beliau memerdekakan seorang budak (bila ada)

Sebab-sebab Terjadinya Kekacauan dalam Pemerintahan Utsman

Pada mulanya pemerintahan Khalifah Utsman berjalan lancar. Hanya saja seorang Gubernur Kufah, yang bernama
Mughirah bin Syu’bah dipecat oleh Khalifah Utsman dan diganti oleh Sa’ad bin Abi Waqqas, atas dasar wasiat
khalifah Umar bin Khatab.

Kemudian beliau memecat pula sebagian pejabat tinggi dan pembesar yang kurang baik, untuk mempermudah
pengaturan, lowongan kursi para pejabat dan pembesar itu diisi dan diganti dengan famili-famili beliau yang
kredibel (mempunyai kemampuan) dalam bidang tersebut.

Tindakan beliau yang terkesan nepotisme ini, mengundang protes dari orang-orang yang dipecat, maka datanglah
gerombolan yang dipimpim oleh Abdulah bin Saba’ yang menuntut agar pejabat-pejabat dan para pembesar yang
diangkat oleh Khalifah Utsman ini dipecat pula. Usulan-usulan Abdullah bin Saba’ ini ditolak oleh khalifah Utsman.
Pada masa kekhalifan Utsman bin Affan-lah aliran Syiah lahir dan Abdullah Bin Saba’ disebut sebagai pencetus
aliran Syi’ah tersebut.

Karena merasa sakit hati, Abdullah bin Saba’ kemudian membuat propoganda yang hebat dalam bentuk semboyan
anti Bani Umayah, termasuk Utsman bin Affan. Seterusnya penduduk setempat banyak yang termakan hasutan
Abdullah bin Saba’. Sebagai akibatnya, datanglah sejumlah besar (ribuan) penduduk daerah ke madinah yang
menuntut kepada Khalifah, tuntutan dari banyak daerah ini tidak dikabulkan oleh khalifah, kecuali tuntutan dari
Mesir, yaitu agar Utsman memecat Gubernur Mesir, Abdullah bin Abi Sarah, dan menggantinya dengan Muhammad
bin Abi Bakar.

Karena tuntutan orang mesir itu telah dikabulkan oleh khalifah, maka mereka kembali ke mesir, tetapi sebelum
mereka kembali ke mesir, mereka bertemu dengan seseorang yang ternyata diketahui membawa surat yang
mengatasnamakan Utsman bin Affan. Isinya adalah perintah agar Gubernur Mesir yang lama yaitu Abdulah bin Abi
sarah membunuh Gubernur Muhammad Abi Bakar (Gubernur baru) Karena itu, mereka kembali lagi ke madinah
untuk meminta tekad akan membunuh Khalifah karena merasa dipermainkan.

Setelah surat diperiksa, terungkap bahwa yang membuat surat itu adalah Marwan bin Hakam. Tetapi mereka
melakukan pengepungan terhadap khalifah dan menuntut dua hal :

1. Supaya Marwan bin Hakam di qishas (hukuman bunuh karena membunuh orang).
2. Supaya Khalifah Utsman meletakan jabatan sebagai Khalifah.

Kedua tuntutan yang pertama, karena Marwan baru berencana membunuh dan belum benar-benar membunuh.
Sedangkan tuntutan kedua, beliau berpegang pada pesan Rasullulah SAW; “Bahwasanya engkau Utsman akan
mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah mengenakan baju itu, janganlah engkau lepaskan”

Setelah mengetahui bahwa khalifah Utsman tidak mau mengabulkan tuntutan mereka, maka mereka lanjutkan
pengepungan atas beliau sampai empat puluh hari. Situasi dari hari kehari semakin memburuk. Rumah beliau dijaga
ketat oleh sahabat-sahabat beliau, Ali bin Thalib, Zubair bin Awwam, Muhammad bin Thalhah, Hasan dan Husein
bin Ali bin Abu Thalib. Karena kelembutan dan kasih sayangnya, beliau menanggapi pengepung-pengepung itu
dengan sabar dan tutur kata yang santun.

Hingga suatu hari, tanpa diketahui oleh pengawal-pengawal rumah beliau, masuklah kepala gerombolan yaitu
Muhammad bin Abu Bakar (Gubernur Mesir yang Baru) dan membunuh Utsman bin Affan yang sedang membaca
Al-Qur’an. Dalam riwayat lain, disebutkan yang membunuh adalah Aswadan bin Hamrab dari Tujib, Mesir.
Riwayat lain menyebutkan pembunuhnya adalah Al Ghafiki dan Sudan bin Hamran.

Beliau wafat pada bulan haji tahun 35 H. dalam usia 82 tahun setelah menjabat sebagai Khalifah selama 12 tahun.
Beliau dimakamkan di kuburan Baqi di Madinah.

Wallahu A’lam.
.

2. KETELADANAN DARI ALI BIN ABI THALIB :


1. Ali dilahirkan di Mekah pada tahun 603 M. Dia adalah putra dari pasangan Abu
Thalib dan Fatimah binti As’ad.
2. Sejak usia 6 tahun, Ali diasuh oleh Nabi Muhammad SAW. Dan menyatakan
keIslaman dalam usia 8 tahun.
3. Ali bin Abi Thalib dinikahkan dengan putri Rasulullah yaitu Fatimah Azzahra.
4. Keteladanan kepribadian Ali bin Ali Thalib, yaitu:
A). Cerdas dan pandai,
B). Sabar
5. Ali dibaiat menjadi khalifah pada tanggal 25 Dzulhijjah 35 H.
6. Jasa-jasa khalifah Ali bin Ali Thalib antara lain:
a). Menyempurnakan bahasa arab,
b). Membangun pusat kota.
7. Perang Siffin adalah perang antara Ali dan Muawiyyah yang diakhiri dengan
tahkim / arbitrase dan umat Islam pecah menjadi 3 golongan yaitu kelompok Syiah,
Khawarij, dan Muawiyah.

8. Ali bin Abi Thalib terbunuh oleh Abdurrahman bin Muljam ketika shalat Subuh pada
tahun 40 H, Dalam usia 58 tahun.

KETELADANAN ALI BIN ABI THALIB


Ali bin Abi Thalib merupakan sepupu sekaligus menantu dari nabi Muhammad SAW,
beliaumerupakan Khalifah ke-4 setelah Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Ali menikah dengan
FatimahAz-Zahra, putri Rasulullah SAW yang sangat disayangi nabi SAW.Ali sendiri adalah
salah satu dari orang-orang pertama yang mengakui kenabian MuhammadSAW, Ali selalu
membantu nabi SAW. Sosok Ali adalah pemuda yang berani, cerdas, kuat, danmemiliki ilmu
melebihi yang lainnya karena Ali belajar langsung kepada nabi SAW.
Sedikit tentang Ali bin Abi Thalib

Ali adalah anak dari paman nabi SAW, sejak kecil Ali sangat dekat dengan nabi
MuhammadaSAW, dan beliau merupakan salah satu keluarga yang sangat dicintai nabi SAW.
Pada saat nabiMuhammad SAW diangkat menjadi nabi, Ali langsung mempercayainya dan
masuk islam dalamusia yang sangat muda.Ali pemberani dan kuat, dalam beberapa peperangan
dia selalu menjadi bintang yang banyakmengalahkan musuhnya. Ali mendedikasikan dirinya
untuk Islam, dia selalu membantu nabiSAW dan para sahabat untuk kepentingan agama.Ali
memiliki kecerdasan yang sangat tinggi, suatu ketika Ali pernah membantu Umar ketikasedang
menghadapi para pendeta Yahudi yang menanyakan berbagai hal. Ali dipanggil dan
bisamenjawab semua pertanyaan itu sehingga para pendeta Yahudi itu masuk Islam karena
jawabanAli yang menakjubkan.Ali menikah dengan putri Rasulullah SAW, Fatimah, dan
dikaruniai 5 anak yaitu Hasan, Husein,Muhsin, Zainab, Ummu Kultsum. Hasan dan Husein
kelak akan menjadi pemimpin pemudasurga seperti yang disabdakan oleh nabi SAW
Ali RA menjadi Khalifah ke-4

Setelah nabi SAW wafat, Abu Bakar dibai'at menjadi Khalifah, lalu selanjutnya Umar
binKhattab, dan Utsman bin Affan. Dalam pengangkatan ketiga Khalifah ini, terjadi
beberapa perdebatan, yaitu antara kaum Sunni dan Syi'ah.Akhirnya Ali diangkat menjadi
Khalifah setelah utsman meninggal dunia, Ali memimpin umatdengan adil. Namun pada
pemerintahannya, terjadi banyak pemberontakan dari kaum Khawarij.Hal ini membuat keadaan
umat Muslim pada masa itu cukup genting dan mencekam.
Wafatnya Ali bin Abi Thalib

Pemberontakan yang terus terjadi membuat pemerintahan Ali pada saat itu tergunang,
puncaknyaadalah ketika beberapa orang khawarij membunuh Ali yang sedang mengimami
shalat, lalu beberapa sahabat lain juga dibunuh dengan cukup keji oleh orang-orang itu.Catatan
penting tentang Ali yang merupaka fakta yang wajib diketahui :

Anda mungkin juga menyukai