Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN KISI-KISI ASESMEN MADRASAH TAHUN 2022/2023

1. Salah satu Misi Dakwah Nabi Muhammad saw di Mekah adalah Rahmat bagi alam semesta ( QS. Al-
Anbiya ayat :107). Hal ini dibuktikan oleh ajaran Islam melarang menguburkan hidup-hidup bayi
perempuan, mengangkat derajat kaum wanita, melarang system perbudakan, dan sebagainya.
2. Pelaksanaan Da’wah Nabi Muhammad Saw Di Mekah
1. Da’wah secara sembunyi-sembunyi
Nabi Muhammad SAW. berda’wah secara sembunyi-sembunyi dimulai setelah turunnya
wahyu yang kedua yaitu surat Al-Mudatsir ayat 1 – 7, dengan sasaran utamanya adalah
keluarga serumah Nabi Muhammad SAW. kerabat, tetangga dan sanak keluarga terdekat.
Maka masuk Islamlah keluarga dan kerabat terdekat Nabi Muhammad SAW yaitu:
1. Khadijah binti Khuwaild (istri Nabi Muhammad SAW) Khadijah adalah seorang
janda yang terkenal kaya di kota Mekah,dermawan, rupawan, berbudi luhur, dan
berasal dari keturunan bangsawan Quraisy.
2. Zaid bin Haritsah,Beliau adalah seorang budak yang di beli dan di merdekakan oleh
Nabi Muhammad SAW. kemudian di jadikan sebagai anak angkat
3. Ali bin Abi Thalib, Beliau adalah saudara sepupu Nabi Muhammad SAW. sejak
kecil telah di asuh dan tinggal bersama Nabi MuhammadSAW. Ali bin Abi Thalib
masuk Islam pada usia 10 tahun.
4. Abu Bakar bin Abu Quhafah. Beliau adalah salah seorang sahabat dekat Nabi
Muhammad SAW. yang jujur, setia, baik hati, dermawan dan berbudi luhur.
Kemudian Abu Bakar mengajak sahabat-sahabat lainnya masuk Islam diantaranya;
Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa’ad bi Abi Wagash, Abdurrahman bi Auf,
Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubandah bin Jarrah, Argam bin Abil Argam
Mereka tersebut dengan nama Assabiquna Al-Awwalun ( orang yang mula-mula
masuk Islam). Nabi Muhammad SAW. berda’wah secara sembunyi-sembunyi selama
tiga tahundengan rumah Argam bin Abil Argam sebagai pusat kegiatan da’wahnya.
2. Da’wah secara terang-terangan
Nabi Muhammad SAW berda’wah secara terang-terangan di mulai setelah turunnya surat
Al-Hijir ayat 94.
Nabi Muhammad SAW. berda’wah secara terang-terangan pertama kalinya adalah di
Bukit Shaffah, beliau mengajak kaum kafir Quraisy kembali kepada ajaran tauhid dan
meninggalkan menyembah berhala atau patung
3. Diantara Sikap Nabi Muhammad saw dalam berdakwah diMekah dan menghadapi tantangan, siksaan
dan penganiyaan orang kafir Guraisy adalah:
a. Sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan. Nabi Muhammad Saw memiliki kesabaran dalam
menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari keluarga maupun masyarakat
Mekkah.
b. Istiqamah (teguh pendirian). Nabi Muhammad saw sangat istiqamah walaupun beliau pernah di
bujuk dengan harta. Tahta dan wanita.
c. Akhlak terpuji dan menjauhi kemungkaran. Nabi Muhammad Saw sudah terkenal dengan :Al
Amin” sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul.
4. Langkah-langkah Dakwah Rasulullah Saw Di Madinah
a. Membangun Mesjjid yaitu Mesjid Quba dan Mesjid Nabawi.
b. Mempersaudarakan antara kaum muhajirin dangan golongan sehingga tercipta ukhuwah
Islamiyah (persaudaraan sesama Agama Islam) yang kuat.
c. membuat perjanjian perdamaian dengan orang Yahudi, Perjanjian in terjadi pada tahun 2 H = 623
M yang dikenal dengan nama Deklarasi Madinah atau piagam Madinah (Mitsaq Al Madinah) atau
konstitusi Madinah.
d. Membangun Masyarakat Melalui Kegiatan Ekonomi
5. Diantara usaha Nabi Muhammad saw dalam membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan
perdagangan adalah Membangun pasar yang Islami. Terpisah dari pasar orang-orang Yahudi, karena
orang-orang Yahudi dalam berdagang selalu berlaku curang dengan menggunakan Muzabanah yaitu
jual beli kurma dengan cara menyamaratakan harga kurma basah dengan kurma kering. Atau
mencampurkan barang yang kualitasnya bagus dengan yang jelek.
6. Kodifikasi al Qur’an pada masa Abu Bakar as Sidiq, Usaha ini dilaksanakan atas saran Umar bin
Khatab yang saat itu menjadi penasehat utama Khalifah. Umar bin Khathab mengemukakan beberapa
alasan, salah satunya adalah banyaknya para penghafal Al – Qur’an yang meninggal dalam perang
Yamamah. Pekerjan pengumpulan Al Qur’an ini dilakukan oleh Zaid bin Tsabit.
7. Khalifah Umar bin Khattab membentuk Baitul Mal dan Dewan Perang. Baitul Mal bertugas mengurusi
keuangan negara, sedangkan Dewan Perang bertugas mencatat administrasi ketentaraan. Khalifah
Umar bin Khatab memilih orang yang jujur untuk bertugas di Baitul Mal. Para pegawai pemerintahan
dan tentara digaji dari Baitul Mal yang disesuaikan kedudukannya. Beliau adalah orang yang pertama
kali memperkenalkan sistem penggajian bagi pegawai pemerintahan. Selain itu Khalifah Umar bin
Khattab memberi santunan dari Baitul Mal kepada seluruh rakyatnya.Pada masa Umar bin Khattab,
kemakmuran dapat dinikmati rakyat dari seluruh pelosok negeri
8. pada masa pemerintahan khalifah Usman bin Affan dilakukan kodifikasi Al Qur’an yaitu
Pengumpulan, penulisan dan pembukuan Al Qur’an yang disebut dengan Mushaf Usmani atau al
Imam. Himpunan Al Qur’an digandakan menjadi empat buah oleh Zaid bin Tsabit dibantu oleh
Abdullah bin Zubair, Said bin Ash dan Abdurrahman bin Haris.Dari empat mushaf tersebut
didistribusikan ke beberapa wilayah; Makkah, Suriah, Basra dan Kuffah. Kodifikasi al Qur’an pada
masa Khalifah Usman bin Affan atas saran Hudzaifah bin Yaman. Hal ini disebabkan banyak terjadi
perselisahan tetang cara baca dan susunan surat dalam al Qur’an.
9. Pemerintahan Diansti Bani Umayyah sangat memperhatikan pendidikan anak-anak umat islam dengan
mendirikan Lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan yang di jadikan sebagai tempat anak-anak
belajar menulis dan membaca, menghafal Al Qur’an masa Dinasti Bani Umaiyah disebut dengan
Kuttab atau Maktab.
10. Dalam bidang Administrasi pemerintahan, Bani Umayyah menerapkan beberapa kebijakan, antara
lain;
a. Perubahan Sistem Pemerintahan. Bentuk pemerintahan Muawiyah berubah dari Demokrasi
menjadi monarchiheriditas (bersifat turun temurun/kerajaan).
b. Sentralistik. Daulah Bani Umayyah menerapkan konfederasi provinsi. Setiap gubernur memilih
Amir. Amir bertanggung jawab lansung kepada Khalifah.
c. Pembentukan departemen-departemen (Diwan),
d. Lambang Negara. Muawiyah menetapkan bendera merah sebagai lambang negara
e. Bahasa Resmi Administrasi Pemerintahan. Pada pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan,
bahasa Arab dijadikan bahasa resmi administrasi pemerintahan
11. Ilmu sejarah dan geografi ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah, dan riwayat. Pada
Masa Dinasti Bani Umayyah, Khalifah Muawiyah bin Abu Sufyan memerintah Ubaid bin Syariyah Al
Jurhumi untuk menulis buku sejarah masa lalu dan masa bani Umayyah. Di antara karyanya adalah
kitab al-Muluk wal Akhbar al-Madhi ( buku catatan sejarah Raja-raja masa lalu).
12. Sikap terpuji khalifah Umar bin Abdul Aziz
a. Rasa takut kepada Allah swt
b. Wara’. Sikap umar bin abdul Aziz adalah keengganan beliau menggunakan fasilitas Negara untuk
keperluan pribadi.
c. Zuhud. Umar bin Abdul Aziz adalah orang sangat Zuhud. Kezuhudan tertinggi ketika puncak
dunia berada di genggamannya tetapi tidak menguasai hatinya. Zuhud yang paling tinggi adalah
zuhud dalam kelebihan rizki karena khalifah memiliki kekayaan yang berlimpah.
d. Tawadhu’, Adil dan sabar
13. Berdinya Dinasti Bani Abbasiyah berawal dari kemunduran dan Runtuhnya Dinasti Bani Umayyah
(DBU). Sebab-sebab kemunduran dan runtuhnya DBU:
a. Lemahnya para Khalifah DBU Sepeninggal Khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Sehingga tidak
mampu mengkonsolidasikan pemerintahan, menjaga keutuhan dan kewibawaan negara.
b. Tidak adanya ketentuan mekanisme pengangkatan khalifah, sehingga menimbulkan terjadinya
perebutan kekuasaan di kalangan keluarga Bani Umayyah.
c. Pemindahan ibu kota dari Madinah ke Damaskus yang merupakan bekas ibu kota Kerajaan
Bizantium, sehingga menimbulkan gaya hidup mewah keluarga Bani Umayyah.
d. Kecewanya Para ulama terhadap para khalifah DBU yang tidak memiliki integritas keagamaan dan
politik yang sesuai dengan nilai-nilai syari’at Islam (dianggap sekuler)
e. Timbulnya pertentangan antara suku Arab Utara (Arab Quraisy atau Mudariyah) yang menempati
Irak dengan Arab Selatan (Yamani atau Himariyah) yang berdiam di wilayah Suriah pertentangan
itu mencapai puncaknya, ketika para khalifah berpihak kepada suku Arab Yamani.
f. Ketidakpuasan muslim non Arab (Mawali), karena diberlakukan sebagai masyarakat kelas dua.
g. Latar belakang terbentuknya Daulah Bani Umayyah tidak dapat dipisahkan dari konflik-konflik
politik kaum Syi`ah dan Khawarij terus menjadi gerakan oposisi yang kuat.
h. Munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas bin Abdul Al-Muthalib. Gerakan
ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim, golongan Syi`ah dan kaum Mawali
14. Daulah Bani Abbasiyah didirikan oleh Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas yang
lebih terkenal dengan nama Abul Abbas As-Saffah (haus darah) pada tahun 132 H /750 M, berkuasa
sekitar 5,5 abad (132 – 656 H / 750 – 1258 M, yang berpusat di Baqdad (Iraq) dengan jumlah Khalifah 37
Orang
15. Periode awal pemerintahan, Daulah Abbasiyah memiliki khalifah-khalifah yang memiliki perhatian besar
terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, usaha ini dimulai oleh Khalifah Abu Ja’far Al-Mansyur.
Dikenal sebagai seorang khalifah yang cinta ilmu pengetahuan, sehingga harta dan kekuasaaanya
dimanfaatkan untuk pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan ilmu pengetahuan berkembang
dengan pesat, yaitu ;
1. Dorongan dari ajaran Islam (Al-Qur’an dan Hadits) yang memotivasi penganutnya untuk terus
menuntuk ilmu pengetahuan
2. Terjadinya asimilasi budaya, bahasa, pengetahuan antara bangsa Arab dengan bangsa lainnya.
3. Gerakan penerjemahan berbagai ilmu pengetahuan dari bahasa asalnya ke bahasa Arab. Gerakan
penerjemahan ini berlangsung sejak Khalifah Abu Ja’far Al Mansyur hingga Khalifah Harun Ar-
Rasyid. Buku-buku klasik Romawi dan Yunani yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu filsafat,
astronomi, farmasi, dan seni budaya dialihbahasakan dalam bahasa Arab.
4. Pendirian pusat studi dan kajian yang diberi nama Baitul Hikmah. Tempat ini bukan saja hanya
menjadi pusat studi orang-orang di wilayah Baghdad, tapi hampir dari seluruh penjuru dunia.
5. Pembentukan Majelis Munadzarah pada masa Khalifah Abdullah Al-Makmun menjadi pusat kajian
yang mengupas segala persoalan hukum keagamaan.
6. Telah terkodifikasinya referensi-referensi utama, seperti Al-Qur’an (pada masa khalifah rasyidin),
Hadits (pada masa Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz), Tafsir dan Ilmu tafsir pada abad pertama hijriah,
yang dirintis Ibnu Abbas (w.68H) dan muridnya Mujahid (w104H) dan kitab-kitab lainnya
16. Kota Baghdad terkenal dengan kisah yang melegenda di kalangan umat Islam yaitu cerita tentang 1001
malam (Alfu Lailah Wa Lailah) yang ditulis oleh Mubasyir ibnu Fathik
17. Pengangkatan Ra’isul Kitabah (Sekretaris Negara) yang memimpin Diwanul Kitabah (Sekretariat
Negara). Dalam menjalankan tugasnya Ra’isul Kitabah dibantu oleh lima orang Katib (Sekretaris), yaitu :
a. Katib Rasa’il ; sekretaris bidang persuratan
b. Katib Kharraj ; sekretaris bidang perpajakan dan kas Negara
c. Katib Jundi ; sekretaris bidang kemiliteran, pertahanan dan kemanan
d. Katib Qada ; sekretaris bidang hukum dan perundang-undangan
e. Katib Syurtah ; sekretaris bidang kepolisian dan keamanan sipil
18. Ilmuwan muslim dalam bidang kedokteran
1. Ibnu Sina (di Barat dikenal dengan nama Aveciena).
Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husayn bin Abdullah bin Ali bin Sina. Orang Arab memberinya gelar
Syaikhurrais (pemimpin orang terpelajar). Lahir pada tahun 980 M, dan wafat tahun 1037 M. Pada usia
sepuluh tahun telah banyak mempelajari ilmu agama Islam dan berhasil menghafal Al-Qur’an. Dari
Abu Abdellah An Natili, Setelah itu ia mendalami metafisika Plato dan Arsitoteles.
Ibnu Sina dianugrahi dengan kemampuan luar biasa untuk menyerap dan memelihara pengetahuan.
Sebagai dokter, Ibnu Sina lebih suka tindakan preventif daripada kuratif dan selalu menguatkan aspek
rohani dan jasmani pasien dalam pengobatannya. Dalam pandangannya, makanan, minuman,
temperatur, polusi udara, limbah, keseimbangan pikiran dan gerak tubuh mempunyai pengaruh
terhadap kesehatan manusia. Semua yang dikatakan Ibnu Sina terbukti dan menjadi masalah utama atas
kesehatan manusia saat ini. Karya-karya Ibnu Sina dalam bidang ilmu kedokteran antara lain :
a. Al-Qanun Fi Thibb : yang artinya “dasar-dasar ilmu kedokteran”.
b. As-Syifa : berisi tentang cara pengobatan, termasuk tentang pengobatan penyakit syaraf.
2. Ali Ibnu Rabban At-Thabari (838 – 870 M) penemu pertama Ensiklopedi kedokteran)
Karya-karya Ali ibnu Rabban At-Thabari di antaranya :
a. Firdaus Al-Hikmah : merupakan ensiklopedia kedokteran yang memuat di dalamnya tentang obat-
obatan dan cabang ilmu kesehatan. Buku ini ditulis pada tahun 850 M dan terdiri dari tujuh jilid.
b. Din Ad-Daulah : sebuah kitab membahas tentang agama dan negara.
c. Hifzussihhah : sebuah buku yang menjelaskan cara menjaga kesehatan
19. Imam Al Ghazali (450 – 505 H/1058 -1111 M) merupakan hujjatul Islam.
Nama lengkapnya ialah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Ghazali Al Thusi,
lahir di Thusi daerah Khurasan wilayah Persia pada tahun 450 H /1058 M. Dan wafat di Thus pada
tanggal 14 Jumadil Akhir 505 H/ 1111 M. bergelar Hujjatul Islam yang artinya orang yang memiliki
kewenangan/ otoritas atas Islam
20. Al Farabi (258 – 339 H / 870 – 950 M)
Nama lengkapnya adalah Abu Nazar Muhammad Al Farabi, beliau lahir di Wasij dalam kota Farab
(sebuah kota di Tranzozania) tahun 258 H/870 M dan wafat di Damsyik tahun 339 H/950 M dalam uisa
80 tahun.
Para ilmuan Barat memanggilnya dengan nama Alfarabius atau Avennasar dan menjulukinya sebagai
pendiri filsafat Arab. Al-Farabi disebut Juga sebagai guru kedua (The Second teacher, Muallim At-
Tsani), sedangkan Aristoteles sebagai Guru Pertama (The First Master, al–Mu’allim al–Awwal)). Al-
Farabi bekerja di Istana Saif Ad-Daulah Al-Hamdani.
21. Tafsir secara bahasa artinya menerangkan, menjelaskan, uraian dan takwil. Tafsir adalah menjelaskan
tentang ayat-ayat Alqur’an agar dapat di pahami isi dan maksud ayat. Orang yang tafsir di sebut dengan
Mufassir.
Pada masa Daulah Bani Abbasiyah berkembang dua bentuk metode Tafsir yaitu:
a. Tafsir Bil Ma’tsur/Birriwayah yaitu penfsiran ayat-ayat Al-Qur’an dengan menggunakan ayat Al-
Qur’an lainnnya, atau keterangan yang di berikan oleh Rasulullah SAW (Hadits) atau keterangan
yang diberikan oleh para Sahabat. (penafsiran Al Qur’an secara tradisional)
b. Tafsir Birra’yi/Biddirayah/ Bil Agli yaitu penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an lebih banyak
mempergunakan ilmu pengetahuan dan kemampuan akal melalui Ijtihad. Penafsiran Al-Qur’an
dengan cara ini banyak dilakukan oleh kaum Mu’tazilah. (penafsiran ALQur’an secara rasional)
22. Hadits adalah segala perkataan, perbuatan dan ketetapan (taqrir) Nabi Muhammad saw. Hadits
merupakan sumber hukum kedua setelah Al-Qur’an.
Muhadits (para ahli Hadits) yang terkenal pada masa Daulah Bani Abbasiyah adalah:
a. Imam Bukhari, karyanya adalah kitab Jami’ Sahih Al-Bukhari.
b. Imam Muslim, kitab karangannya Sahih Muslim.
c. Ibnu Majah, karyanya Sunan Ibnu Majah.
d. Abu Dawud, karyanya Sunan Abu Dawud.
e. Imam Tirmizi, karyanya Sunan At-Tirmizi.
f. Imam Nasa’i, karyanya Sunan An-Nasa’i
Dari dua kitab Sahih dan empat Sunan, disebut dengan Kutubus-sittah (Enam Kitab Induk Hadits).
23. Fiqih adalah ilmu yang mempelajari tentang hukum Islam yang bersifat amaliah yang mesti diamalkan
oleh mukhallaf melalui dalil-dalil yang terperinci/jelas. Munculah ulama yang dikenal dengan sebutan
“Empat Imam Mazhab/ Mashahibul arba’ah)’’, yang menyusun kitab-kitab fiqih terkenal dan
mengembangkan faham/mazhabnya, yaitu Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, dan Imam
Ahmad bin Hambal.
a. Imam Abu Hanifah, karyanya Fiqhu Akbar, Al-Alim Wal Musta’an, dan Al-Musnad.
b. Imam Malik, karyanya Kitab Al-Muwatta’, dan Al-Usul As-Sagir.
c. Imam Syafi’I, karyanya Al-Umm, Al-Ar-Risalah, dan Usul Fiqih.
d. Imam Ahmad Ibnu Hambal, karyanya Al-Musnad, Jami’ As-Sagir, dan Jami’ Al-Kabir
24. Dalaam bidang ekonomi dan perdagangan
a. Pemerintahan Daulah Ayyubiah melakukan kerja sama ekonomi dengan penguasa muslim di
wilayah lain
b. Membangun kota-kota perdagangan dengan kota-kota di laut Tengah dan laut Hindia
c. Menyempurnakan sistim perpajakan.
d. Menjalin hubungan internasional dalam perdagangan.
e. Menggunakan sistem kredit, bank, Letter of Credit, dan telah ada mata uang yang terbuat dari emas
(dinar), dirham (perak) dan campuran (fulus). Percetakan fulus yang merupakan mata uang dari
tembaga dimulai pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Al- Kamil bin Al Adil Al- Ayyubi,
percetakan unag fulus tersebut dimaksudkan sebagai alat tukar terhadap barang-barang yang tidak
signifikan dengan rasio 48 fulus untuk setiap dirhamnya.
25. Dinasti Mamluk adalah sebuah dinasti Islam yang muncul di Mesir. Saat itu, Mesir menjadi salah satu
wilayah Islam yang selamat dari serbuan bangsa Mongol, baik yang dipimpin oleh Hulagu Khan
maupun Timur Lenk. Ia dikenal dengan nama Mamluk karena dinasti tersebut didirikan oleh para
budak yang bahasa Arabnya Mamluuk, dan bentuk jamaknya mamaaliik yang berarti budak/hamba
sehingga ada penulis yang menyebutnya Dinasti Mamalik. Menurut Hitti, dinasti Mamluk/ Mamalik
adalah dinasti turunan budak yaitu budak-budak dari berbagai macam jenis dan kebangsaan yang
membentuk suatu pemerintahan olgarki di suatu Negara
26. Menurut Teori Mekah bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad 1 H atau abad ke 7 M. Adapun
orang-orang yang membawa Islam ke Indonesia berasal dari bangsa Arab terutama dari pedagang-
pedagang Arab. Teori ini didasarkan pada beberapa hal sebagai berikut:
a. Pada abad ke-7 (tahun 674 Masehi) di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Arab
yang beragama Islam.
b. Kerajaan Samudera Pasai menganut madzhab Syafi’i. pengaruh madzhab Syafi’i yang terbesar pada
waktu itu adalah di Mesir dan Mekah. Adapun daerah Gujarat/India adalah penganut madzhab
Hanafi.
c. Raja-raja Samudera Pasai menggunakan gelar al-Malik, di mana gelar ini berasal dari Mesir.
d. Teori Mekah didukung oleh Hamka, Van Leur, dan T.W. Arnold. Pendukung teori ini menyatakan
bahwa pada abad ke-13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam.
27. Cara-cara penyebaran Islam di Indonesia
a. Perdagangan. Sejak abad ke-7 – abad ke-16 M, pedagang muslim dari Arab, Persia, dan India yang
datang ke Indonesia telah ikut ambil bagian dalam kegiatan perdagangan. Pedagang muslim yang
berdagang ke Indonesia makin lama makin banyak sehingga membentuk pemukiman yang disebut
Pekojan. Dari Pekojan inilah mereka berinteraksi, dan berasimilasi dengan warga lokal sembari
menyebarkan agama Islam.
b. Perkawinan. Saudagar muslim yang masuk ke Indonesia banyak yang menikah dengan warga lokal.
Sebelum perkawinan berlangsung, para wanita pribumi yang belum beragama Islam diminta
mengucapkan syahadat sebagai tanda menerima Islam sebagai agamanya. Melalui proses, interaksi
seperti inilah penduduk pribumi lambat laun mengenal nilai dan ajaran Islam.
c. Pendidikan. Proses penyebaran Islam juga dilakukan melalui jalur pendidikan. Dalam hal ini, model
pembelajaran dilakukan dengan cara sederhana. Menurut KH. Sahl Mahfudz model tersebut
dinamakan dengan halaqoh. Pembelajaran halaqah merupakan cikal bakal pendidikan pesantren
yang di kemudian hari berkembang menjadi pondok pesantren. Model pendidikan ini memiliki ciri
khas santri/peserta didik menginap di asrama dengan dibimbing oleh guru agama, kiai, ataupun
ulama.
d. Seni budaya. Saluran penyebaran Islam melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan
wayang. Sunan Kalijaga adalah tokoh ulama yang paling mahir dalam memainkan wayang. Ia tidak
pernah meminta upah pertunjukan, tetapi mengajak penonton untuk mengikuti mengucapkan
kalimat syahadatain.
e. Tasawuf . Cara penyebaran Islam yang lain adalah melalui tasawuf. Tasawuf adalah salah satu
doktrin atau ajaran Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah (hubungan vertikal). Ajaran Tasawuf
memudahkan orang yang telah mempunyai dasar ketuhanan lain untuk mengerti dan menerima
ajaran Islam.
f. Politik. Di beberapa daerah di Indonesia, kebanyakan rakyatnya masuk Islam setelah penguasa atau
rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik para raja dan penguasa tersebut sangat
membantu tersebarnya Islam di Indonesia. Selain itu, kerajaan yang sudah memeluk agama Islam
terkadang menaklukkan kerajaan-kerajaan non-Islam yang sedang mengalami konflik internal.
Kemenangan kerajaan Islam secara politis menarik penduduk kerajaan yang ditaklukkan untuk
masuk Islam.
28. Faktor yang menyebabkan Islam mudah diterima oleh rakyat Indonesia dan berkembang dengan cepat
adalah:
a. Syarat-syarat masuk agama Islam sangat mudah. Seseorang telah dianggap masuk Islam bila ia telah
mengucapkan dua kalimat syahadat.
b. Ajaran Islam tidak mengenal adanya kasta-kasta dan menganggap semua manusia mempunyai
kedudukan yang sama di hadapan Allah. Kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh kaya
miskinnya, pangkat dan jabatannya, tetapi oleh nilai ketakwaannya kepada Allah swt.
c. Upacara-upacara keagamaan dalam ajaran Islam sangat sederhana dan tidak harus mengeluarkan
banyak biaya.
d. Agama Islam yang menyebar di Indonesia disesuaikan dengan adat dan tradisi bangsa Indonesia
dan dalam penyebarannya dilakukan dengan damai tanpa kekerasan.
e. Sifat bangsa Indonesia yang ramah tamah memberi peluang untuk bergaul lebih erat dengan bangsa
lain dan mudah menerima pembaharuan.
f. Runtuhnya Kerajaan Majapahit memperlancar penyebaran agama Islam.
g. semangat para penganut Islam untuk terus menyebarkan agama Islam yang telah dianutnya. sebagai
sebuah kewajiban.
29. Kerajaan islam Samudera pasai didirikan oleh Meurah silu yang bergelar Malik as Shaleh pada tahun
1285 M sekaligus beliau raja pertama Kerajaan Islam Samudera Pasai yang menganut Mazhab Syafi’i.
Setelah resmi menjadi kerajaan Islam, Samudera Pasai berkembang pesat menjadi pusat perdagangan
dan pusat studi Islam yang ramai. Pedagang dari India, Gujarat, Arab, Cina serta daerah di sekitarnya
banyak berdatangan di Samudera Pasai
30. peranan kesultanan Aceh dalam pengembangan dan penyebaran agama Islam adalah :
a. Pada masa Sultan Allauddin Al Qahar (1538-1571 M), beliau mendatangkan ulama dari India dan
Persia untuk mengajarkan Islam, membawa Islam ke pedalaman Sumatera, mendirikan pusat Islam
di ulakan dan menyebarkan Islam di Minangkabau dan Inderapura. Beliau juga berusaha
menyebarkan Agama Islam ke pulau Jawa dengan mengirimkan para mubaligh ke berbagai daerah,
seperti Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang diutus Gresik, Jawa Timur
b. Pada masa Sultan Iskandar Muda atau Darma Wangsa Perkasa Alam Syah (1607-1636 M). Pada
masa pemerintahannya kerajaan Aceh Darussalam mencapai masa kejayaan.
1. Membangun Mesjid-Mesjid dan tempat-tempat pengajaran Agama Islam, diantaranya Mesjid
Baiturrahman di Banda Aceh.
2. Memberlakukan hukum Islam dengan tegas.
c. Pada masa Sultanah Safiatuddin Tajul Alam (1641-1675 M)
1. Mendirikan Al jami’ah Baiturrahman sebagai tempat pendidikan Islam.
2. Mengirim kitab-kitab karya ulama Aceh dan Al-Quran ke raja-raja Ternate, Tidore dan Bacan
di Maluku.
31. Kerajaan Demak didirikan pada tahun 1500 M oleh Raden Fatah (1500-1518 M) yang bergelar senopati
Jimbun Abdurrahman penembahan Palembang Sayidin Panatagama. Pengangkatan Raden Patah
sebagai Raja Demak dipimpin Sunan Ampel Denta dan di dukung Wali Songo lainnya
32. Peranan Pondok Pesantren dalam dakwah Islam di Indonesia
a. Pondok Pesantren sebagai lembaga Pendidikan Keislaman dan Keaslian Indonesia. Pondok
pesantren termasuk lembaga pendidikan yang sudah sangat lama ada di Indonesia sehingga begitu
mengakar dengan budaya bangsa serta mampu mempertahankan eksistensinya dari berbagai ujian.
b. Pendidikan Pesantren sebagai Sarana Dakwah. Pendidikan pondok pesantren merupakan
serangkaian proses belajar-mengajar berasrama yang berlangsung selama 24 jam dengan tujuan
menyiapkan secara sadar peranan peserta didik di masa yang akan datang. Hal tersebut dilakukan
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, baik secara konvensional maupun sudah
mengalami sentuhan metode modern
33. Kesenian Wayang merupakan hasil karya Sunan KaliJaga yang di jadikan sebagai media atau sarana
dakwah penyebaran Agama Islam. Kesenian wayang mengandung nilai-nilai filosofis, religius dan
edukatif (pendidikan).
Sunan Kalijaga merupakan seorang ulama yang kreatif dan banyak menciptan cerita-cerita pewayangan
yang bernafaskan Islam, diantaranya:
a. Jamus Kalimasodo atau Jamus Kalimasada
b. Wahyu Tohjali
c. Wahyu Purboningrat
d. Babat Alas Wonomarto
34. Walisongo berasal dari kata Wali dan Songo. Wali yang dimaksud adalah Waliyullah yang mempunyai
makna orang yang mencintai dan dicintai Allah. Adapun kata songo berasal dari bahasa Jawa yang
bermakna “sembilan”. Jadi, Walisongo berarti “wali Sembilan atau Sembilan orang wali” yang
mencintai dan dicintai Allah.
Walisongo diberi gelar dengan sunan atau susuhunan yang berasal dari kata suhun-kasuhun-sinuhun
dalam bahasa Jawa kuno yang berarti menghormati atau pembantu dan penasehat raja. Wali songo
merupakan Sembilan orang wali dan ulama yang mempelopori penyebaran islam di Tanah Jawa pada
abad ke 15 M dan 16 M. Keberhasilan Islamisasi di Jawa merupakan perjuangan dan kerja keras dari
Wali Songo. Islamisasi ini berjalan dengan damai, tanpa konflik baik politik maupun cultural. Wali
songo menerapkan metode dakwah yang akomodatif dan fleksibel/ lentur, sehingga kehadiran mereka
dapat di terima dengan baik oleh masyarakat.
35. Wejangan terkenal Sunan Ampel adalah Mo Limo. Molimo ini merupakan ajaran yang Moh (bhs Jawa=
tidak mau atau menolak) pada lima kata yang diawali huruf “M” dalam bahas Jawa, yaitu Moh Madat
(tidak mau mengisap ,candu atau penggunaan obat-obatan terlarang), Moh Madon (yang artinya tidak
mau main perempuan), Moh Mabuk, Moh Maling (tidak mencuri), Moh Main (tidak main judi).
36. Biografi Abdurrauf As Singkil. Nama aslinya adalah Abdur Rauf al fansuli atau Abadur rauf al singkili,
beliau lahir di singkel Aceh tahun 1024 H = 1615 M, beliau orang yang pertama kali mengembangkan
tarekat syattariyah di indonesia.
37. Kitab karya Syekh Muhammad Arsyad yang paling terkenal ialah Kitab Sabilal Muhtadin, atau
selengkapnya adalah Kitab Sabilal Muhtadin lit-tafaqquh fi amriddin, yang artinya "Jalan bagi orang-
orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan-urusan agama". Syekh Muhammad Arsyad
telah menulis untuk pengajaran serta pendidikan, beberapa kitab serta risalah lainnya, diantaranya:
a. Kitab Ushuluddin yang biasa disebut Kitab Sifat Dua puluh,
b. Kitab Tuhfatur Raghibin, yaitu kitab yang membahas soal-soal itikad serta perbuatan yang sesat,
c. Kitab Nuqtatul Ajlan, yaitu kitab tentang wanita serta tertib suami-isteri,
d. Kitabul Fara-idl, semacam hukum-perdata
38. K.H. Ahmad Dahlan mendirikan organisasi kemasyaratan Islam yaitu Muhammdiyah pada tanggal 18
Nopember 1912 M = 8 Zulhijah 1330 H di Jogjakarta. Muhammadiyah bergerak di bidang pendidikan,
sosial kemasyarakatan dan pembinaan umat.
39. Masa-masa revolusi fisik pada tahun 1940-an, barangkali menjadi yang terberat bagi KH. Hasyim
Asy’ari. Pada masa penjajahan Jepang, beliau sempat ditahan oleh pemerintah fasisme Jepang. Saat
menjadi tahanan, beliau mengalami penyiksaan fisik hingga salah satu jari tangan beliau menjadi cacat.
Namun, pada kurun waktu itu pula beliau menorehkan “tinta emas” pada lembaran perjuangan bangsa
dan negara Republik Indonesia. Ketika Belanda hendak kembali menjajah Indonesia, beliau
menyerukan “Resolusi Jihad”, yakni fatwa bahwa setiap muslim wajib berjihad membela dan
mempertahankan tanah air pada 22 Oktober 1945. Momen tersebut kini diperingati setiap tahun sebagai
“Hari Santri Nasional”. Atas jasa-jasanya, Ia ditetapkan sebagai “Pahlawan Nasional” berdasarkan
Keputusan Presiden RI nomor 294 tahun 1964.
40. K.H. Hasyim Asy’ari mendirikan NU (Nahdhatul Ulama artinya kebangkitan ulama) Pada tanggal 16
Sya’ban 1344 H/ 31 Januari 1926 M, di Jombang Jawa Timur bersama K.H. Bisri Syamsuri, KH. Wahab
Hasbullah, dan ulama-ulama besar lainnya, Beliau juga menyusun Qanun Asasi (peraturan dasar) NU
yang mengembangkan faham Ahli Sunnah wal-Jama’ah.

Anda mungkin juga menyukai