Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DAKWAH DALAM SITUASI PERANG KHULAFAUR RASYIDIN


Disusun dalam rangka memenuhi tugas Sejarah Ilmu Dakwah
Dosen pengampu Yeti Dahliana S.si., S. Thi., M.Ag

HASBIATULLAH G100200071
WINDI AYUNI G100200090
APRILIA HIDAYATI G100200028

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
`Perkembangan agama islam berjalan sangat pesat diawali dari zaman
Rasulullah hingga sekarang ini, setelah rasul wafat islam tidak hanya berhenti disitu
saja akan tetapi islam harus tetap berjalan kepemimpinan umat juga harus ada yang
melanjutkan. Nabi sebagai seorang Rasul utusan Allah swt memang tidak bisa
digantikan, akan tetapi kedudukan Nabi sebagai kepala pemerintahan tentu saja dapat
digantikan.
Penerusan pemerintahan dan dakwah islam kemudian berlanjut dengan diteruskan
oleh para sahabat Rasul, yang kemudian dikenal dengan istilah masa kekhalifahan.
Kata khalifah sebagaimana disebutkan dalam al-Qamus artinya adalah umat yang
melanjutkan generasi umat terdahulu. Sedang al-khalif artinya “orang yang duduk
setelahmu”.
Pada masa pemerintahan empat khalifah tersebut sangat banyak pelajaran yang dapat
dicontoh. Pada setiap masa kepemimpinan empat khalifah tersebut, terdapat
perbedaan dalam hal kepemimpinannya. Baik ditilik pada sistem pemerintahannya,
masalah yang dihadapinya, sikap atau kepribadiannya dan budaya yang dihasilkan
dari masing-masing khalifah tersebut.
Masa khalifah ini masih mengikuti ajaran-ajaran Nabi, baik dalam pengangkatan
pemimpin dengan cara musyawarah dan kepemimpinan yang relatif demokratis.
Tentu sebagai umat islam hendaknya kita mengetahui serta memahami sejarah
perkembangan agama islam, sehingga dengan begitu setidaknya kita dapat mengambil
pelajaran pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada sejarah perkembangan islam,
agar menjadikan kita lebih bijaksana lagi dalam hal bersikap.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan dakwah pada masa khulafaur rasyidin
2. Apa saja perang-perang yang terjadi pada masa khulfaur rasyidin

C. Tujuan
1. Mengetahui perkembangan dakwah pada masa khulafaur rasyidin
2. Mengetahui Apa saja perang-perang yang terjadi pada masa khulafaur rasyidin
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Dakwah
1. Perkembangan Dakwah pada masa Abu Bakar Ash-Shidiq
Perkembangan dakwah pada masa Abu Bakar
1. Mengadakan ekspedisi ke perbatasan Suriah dan ekspedisi itu berhasil dengan
sukses.
2. Memberantas orang-orang murtad.
3. Memberantas Nabi-nabi palsu.
4. Memberantas orang-orang yang enggan membayar zakat.
5. Membuat satu kumpulan al-Quran.
Dalam hal perluasan dan penyerangan Islam, Abu Bakar mempertimbangkan
strategi dakwah. Penyerangan ke Suriah, Abu Bakar mengutus 4 panglima perang;
Abu „Ubaisah, Yazid Ibn Abi Sofyan, Ibn Ash dan Surahbil. Ekspedisi ke Suriah
sangat penting dalam segi politik dan kekuasaan. Khalifah Abu Bakar berkuasa
selama 2 tahun 11 bulan dan 11 hari, dan pada hari senin tanggal 23 agustus 624 M,
beliau wafat setelah lebih kurang 15 hari sakit. Dia wafat di usia 63 tahun.

2. Perkembangan Dakwah pada masa Umar bin Khattab


Sepeninggal Abu Bakar, ia menunjuk Umar sebagai penggantinya.
Penunjukan yang dilakukan Abu Bakar ini dimaksudkan untuk menghindari
kemungkinan terjadinya perselisihan di kalangan umat Islam.
Selesai pelantikannya sebagai khalifah, maka dalam pidatonya yang amat singkat
Umar telah membentangkan garis politiknya yang mempunyai daya jangkau yang
sangat jauh. Setelah memuji Allah dan salawat kepada Rasul, ia mengatakan
“Sesungguhnya orang Arab laksana unta jinak yang patuh mengikuti pengembalanya
karena itu pengembala hendaknya memperhatikan hendak kemana dibawa untanya
itu. Adapun aku demi Tuhan Ka‟bah, aku akan membawa mereka di atas jalan lurus”
Pengembangan dakwah pada masa umar bin khattab :
1) Menaklukkan imperium Romawi Timur dan Persia yang berlokasi di Mesir,
Afrika Utara, Syam, Damaskus. Pada pertempuran inilah dikenal perang
ajnadain tahun 13 H. Jumlah tentara muslim 30.000 orang sedangkan tentara
Romawi 100.000 orang. Dalam peperangan ini dikenal seorang panglima
perang muslim yang tangguh, yakni Khalid bin Walid.
2) Memperlihatkan kesederhanaan dan keutamaan gerakan Islam. Dia adalah
orang yang besar dalam kesederhanaan yang sederhana dalam kekuatan, yang
kuat dalam keadilan dan kasih sayang. Sejarah sering mencatatnya sebagai
seorang yang berlari di terik panas di belakang unta-unta milik umatnya,
khawatir hilang atau menemani istrinya pada bagian dari malam sambil
membawa kantungan gandum ketika istrinya mengurusi seorang wanita yang
sedang melahirkan. Umar tidak pernah takut kepada siapapun dalam hidupnya
dan hatinya tidak pernah gentar menghadapi suatu bahaya atau ancaman.
Umar mewarisi watak ayahnya yang pemberani, kerelaan yang tak pernah
mengenal kelemahan, ketepatan yang tak pernah mengenal bimbang dan tekad
yang tak mengenal penyelesaian setengah-setengah.
3) Mengajarkan kepada seluruh gubernur-gubernurnya keteladanan dan
keislaman. Tanggung jawab umar kepada gubernurnya tidak terbatas pada
pemikiran dan pengarahan yang baik akan tetapi memberikan jaminan yang
mendatangkan rahmat, kemakmuran dan keimanan.
4) Umar Ibn Khattab membangun negara Islam. Tuhan telah memberikan taufik
dan ilham dalam memperkenalkan panggilan zaman, menjawab tantangan
hidup baru.
Adapun gerakan dakwahnya:
1. Mendirikan Baitul Mall
2. Mengadakan hisab (pengawasan) terhadap pasar, pengontrolan terhadap
takaran dan timbangan.
3. Menekankan pengajaran tatatertib dan susila
4. Mengadakan pengawasan terhadap kebersihan jalan.

3. Perkembangan dakwah pada masa Utsman Bin Affan


a. Mengadakan perluasan Islam Perluasan ini dilakukan lewat ekspedisi militer.
Kaum muslimin telah memiliki angkatan laut. Daerah Islam telah meliputi;
Barqah, Tripoli Barat, Armenia, Thabristan, Kabul, Turkistan dan bagian Asia
tengah lainnya. Bahkan Cyprus juga telah masuk ke wilayah Islam. Berkat
penaklukan yang dipimpin oleh Muawwiyah bin Abi Sofyan tahun 28 H, dengan
menggunakan tentara laut.
b. Membukukan al-Quran yang seragam ejaan dan bacaannya Berkat ide Usman
yang dibantu oleh sekretarisnya Zaid bin Tsabit tersusunlah al-Quran sehingga
seragamlah tulisan dan bacaannya di daerah Islam saat itu dan sampai saat ini juga
al-Quran yang sesuai dengan mushaf Usman itulah yang dipakai di Indonesia.

4. Perkembangan dakwah pada masa Ali Bin Abi Thalib


Sejarah kepemimpinan khalifah Ali adalah sejarah terakhir masa kekhalifahan
umat Islam dalam sejarah setelah masa kenabian. Pada saat diangkat menjadi
khalifah, mewarisi kondisi yang sedang kacau. Ketegangan politik terjadi akibat
pembunuhan atas khalifah „Utsman. Seluruh jabatan gubernur saat itu hampir
seluruhnya diduduki oleh keluarga Umayyah. Para gubernur ini menuntut Ali untuk
mengadili pembunuh „Utsman.
Gerakan dakwah yang telah dilakukan oleh khalifah Ali secara garis besar
dapat diperinci sebagai berikut:
a. Merombak para pejabat teras, terutama pejabat yang di dominasi oleh
keluarga Bani Umayyah.
b. Menyamakan kedudukan seseorang dimata hukum. Seperti ketika khalifah
Ali menuduh seorang Yahudi mengambil baju besi kepada hakim.
Dipihak Ali memiliki keyakinan bahwa si Yahudi tersebut mencuri baju
besinya, sedangkan di pihak Yahudi bersikukuh bahwa baju besi itu ia
dapat dengan membelinya dari orang lain. Hakim pun kemudian
memutuskan bahwa yang berhak atas baju besi itu adalah si Yahudi
karena dari pihak Ali tidak dapat menghadirkan saksi bahwa baju besi itu
milik beliau. Hal inilah yang membuat si Yahudi terkesima dan terkagum-
kagum betapa adilnya hukum Islam, bahkan karena kejadian ini sampai
membuat si Yahudi bersyahadat dan menyatakan keIslamannya.

B. Perang-perang yang terjadi pada masa Khulafaur Rasyidin


1. Pada masa Abu Bakar Ash-Shidiq (632-634 M)
a. Perang riddah
Perang Riddah atau Perang Melawan Kemurtadan, adalah serangkaian konflik
militer antara kaum Muslimin melawan pemberontakan beberapa suku Arab.
Perang ini terjadi setelah Rasulullah Saw wafat yang dilancarkan oleh
Khalifah Abu Bakar selama tahun 632 dan 634 M.
b. Perang Yamamah
Terjadi pada Desember 632 M di Jazirah Arab pada wilayah Yamamah antara
khalifah Abu Bakar melawan Musailamah Al-kazab yang mengaku sebagai
nabi.
2. Pada masa Umar Bin Khattab (634-644 M)
a. Perang Yarmuk adalah salah satu perang yang melibatkan pasukan muslim
dalam melawan kekaisaran Romawi Timur. Perang Yarmuk terjadi pada tahun
636 atau tepat pada tanggal 20 Agustus 636 Masehi. Perang ini menjadi salah
satu moment ekspansi serta penaklukan oleh umat Islam yang dilakukan di
luar Arab.
Perang ini menandakan bahwa penyebaran Islam mulai dilakukan di luar Arab
yaitu sudah sampai Palestina, Suriah, dan Mesopotamia yang kebanyakan
masyarakatnya menganut agama Kristen
3. Pada masa Ustman Bin Affan (644-655 M)
Perang saudara Muslim pertama yang menyebabkan penggulingan
Kekhalifahan Rasyidin dan berdirinya Kekhalifahan Umayyah. Perang saudara
melibatkan tiga pertempuran utama antara khalifah Rasyidin keempat, Ali, dan
kelompok pemberontak.
Akar perang saudara pertama dapat ditelusuri kembali ke pembunuhan khalifah
kedua, Umar bin Khattab. Sebelum meninggal karena luka-lukanya, Umar
membentuk dewan beranggotakan enam orang, yang akhirnya memilih Utsman
bin Affan sebagai khalifah berikutnya. Selama tahun-tahun terakhir kekhalifahan
Utsman, dia dituduh melakukan nepotisme dan akhirnya dibunuh oleh
pemberontak pada tahun 656.
4. Pada masa Ali Bin Abi Thalib (655-660)
Perang ini dinamakan Perang Jamal adalah karena suatu peristiwa yang terjadi
dalam pertempuran itu. Yaitu Ummul Mu‟minin „Aisyah menaiki jamal (unta) dan
masuk kedalam pertempuran demi untuk melerai terjadinya peperangan. Ketika
itu, pada unta yang ditunggangi Ummul Mu‟minin terdapat sebuah rumah kecil
tempat Ummul Mu‟minin berada dan memberikan pengumuman serta penjelasan
kepada kaum muslimin untuk menghentikan peperangan yang sedang
berlangsung. Pada akhirnya peperangan berhenti ketika unta yang dinaiki Ummul
Mu‟minin disembeliah atau dibunuh.
Referensi
1. Muktarrudin. 2017. Sejarah Dakwah. Medan: perdana Publishing.
2. Asep, Agus. 2002 Metode Pengembangan Dakwah. Cet 1.
3. brahim al-Quraibi. 2009. Tarikh Khulafa. Jakarta: Qisthi Press.
4. Ibrahim, Hasan. 1989. Sejarah dan Kebudayaan Islam. Yogyakarta: Kota
Kembang.
KESIMPULAN
Khilafah Rasyidah merupakan para pemimpin ummat Islam setelah Nabi
Muhammad SAW wafat, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, Umar ibn
Khattab, Utsman ibn Affan Radhiallahu Ta‟ala anhum dan Ali ibn Abi Thalib
Karamallahu Wajhahu dimana sistem pemerintahan yang diterapkan adalah
pemerintahan yang islami karena berundang-undangkan dengan Al-Qur‟an dan As-
Sunnah.
Metode dakwah dan perjalan dakwah yang ditempuh oleh setiap khalifah tentu
berbeda, akan tetapi pada setiap perjalanan dakwah mereka semua, menerapkan
dakwah yang sama yaitu memperluas ajaran islam, menyelesaikan setiap masalah
sesuai dengan ajaran islam serta menghasilkan beberapa kebudayaan baru.
Dakwah yang dilakukan oleh masing-masing khalifah diantaranya adalah:
1. Pada masa khalifah Abu Bakar
• Memerangi rongrongan dari dalam Islam sendiri, yaitu memerangi nabi palsu
dan orang yang membangkang membayar zakat.
• Perluasan wilayah Islam
• Pengumpulan Al Qur‟an
2. Pada masa khalifah Umar ibn Khatthab
• Pada masa ini, dakwah islam difokuskan dengan perluasan wilayah.
3. Pada masa khalifah Utsman ibn Affan
• Perluasan wilayah hingga Asia Tengah
• Pembangunan infrastruktur
• Kodifiksi Al Qur‟an dan menyatukannya dalam satu mushaf yang dinamakan
Mushaf „Utsmani atau Mushaf Al-Imam
4. Pada masa khalifah Ali Ibn abi Thalib
• Pembersihan nepotisme pejabat yang dahulu dilakukan oleh khalifah „Utsman
• Menyamakan kedudukan hukum seseorang. Hukum seperti pisau bermata dua,
tajam keatas dan kebawah.

Anda mungkin juga menyukai