A. Petunjuk Belajar
Amatilah video tentang Fenomena Dakwah Islam di Indonesia Saat ini!
Bacalah teks tentang Substansi dan Strategi Dakwah Khulafa’ Ar-Rasyidin
sebelum memulai melakukan diskusi kelompok!
Tulislah hasil pengamatan dan bacaanmu dalam buku catatan masing-masing!
B. Materi Pokok
Substansi dan Strategi Dakwah Khulafa’ Ar-Rasyidin
C. Kompetensi Dasar
3.2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah khulafa’ Ar-Rasyidin
4.2 Mempresentasikan tentang substansi dan strategi dakwah yang dilakukan khulafa
Ar-Rasyidin dalam berdakwah
D. Indikator
3.2.1 Menyebutkan strategi dakwah Khulafa’ Ar-Rasyidin
3.2.2 Menguraikan substansi dan strategi dakwah Khulafa’ Ar-Rasyidin
4.2.1 Mempresentasikan tentang substansi dan strategi dakwah yang dilakukan
khulafa Ar-Rasyidin dalam berdakwah
E. Uraian Materi Pembelajaran
1. Strategi Dakwah Khulafa’ Ar-Rasyidin
a. Dakwah bi Lisan
Yang dimasud dengan dakwah bi lisan adalah memanggil, menyeru ke
jalan Tuhan untuk kebahagiaan hidup akhirat. Sebuah ajakan dakwah dengan
menggunakan lisan, antara lain mengingat orang lain jika berbuat salah, baik
dalan beribadah maupun perbuatan. Dengan berbicara dalam pergaulanna
sehari-hari yang disertai dengan misi agamanya, yaitu agama Allah dan
agama Islam. Menyajikan materi dakwah di depan umum. Isi dari materi
dakwah tidak terlalu banyak, akan tetapi menarik perhatian khalayak.
b. Dakwah bi Tadwin
Dakwah bi tadwin adalah dakwah yang dilakukan melalui tulisan. Metode
dakwah ini disampaikan dengan cara menuliskan penjelasan mengenai seruan
yang hendak disampaikan. Dalam konteks sejarah, terutama pada masa awal
dakwah Islam sebelum dibukukannya berbagai macam ilmu pengetahuan seperti
pada masa pemerintahan Khulafa’ Ar-Rasyidin lebih identik dengan kebijakan
pembukuan Al-Qur’an maupun standarisasi Al-Qur’an.
c. Dakwah bi Hal
Dakwah bi yad adalah dawah Islam yang dilakukan dengan
menggunakan kekuasaan. Hal-hal yang berkaitan dengan usaha dan upaya
mendapatkan, mempertahankan dan memanfaatkan kekuasaan. Jadi, makna
dakwah bi yad adalah dakwah melalui aktivitas politik.
d. Dakwah bi Yad
Dakwah bi hal merupakan dakwah dengan menggunakan kerja nyata.
Dalam kegiatan dakwah bi hal tidak terlepas dari lima prinsip yang utama,
yaitu: a) harus menghubungkan ajaran Islam dengan kondisi sosial budaya atau
masyarakat tertentu, b) bersifat pemecahan masalah yang dihadapi umat dalam
suatu wilayah tertentu, c) harus mampu mendorong dan menggerakkan
kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah dalam masyarakat
misalnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya, d)
harus mampu membangkitkan swadaya masyarakat, agar mereka dapat
membangun dirinya, sekaligus dapat memberikan manfaat masyarakat sekitar,
dan e) mampu mendorong semangat kerja keras dan kebersamaan dalam
rangka meningkatkan hubungan kerja sama yang harmonis dan produktif
terutama untuk saling memenuhi kebutuhannya.
e. Dakwah bi Uswah Hasanah
Kata uswah berarti keteladanan seseornag yang diikiuti oleh orang lain,
baik itu keteladanan tentang kebaikan atau keburukan. Kata hasanah juga dapat
diartikan sebagai segala sesuatu yang sesuai dengan pandangan mata dan
perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan hati nurani. Uswatun Hasanah atau
keteladanan yang baik berarti perbuatan-perbuatan baik. Dakwah seperti ini
dalam sejarah, berupa nilai karakter yang dapat dicontoh atau ditiru dari seorang
tokoh dalam peristiwa sejarah.