Anda di halaman 1dari 13

ORGANISASI LEMBAGA PENDIDIKAN

Disusun Oleh:

Triansyah Andra Wijaya (210106075)

Arrofiul Wachidiyah (210106085)

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT., yang telah memberikan kemudahan


sehingga penulis dapat menyelesaiakan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya,
tentu penulis tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Tak lupa pula
penulis haturkan solawat serta salam atas junjungan nabi besar Muhammad SAW.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah
ini bisa menjadi makalah yang lebih baik. Apabila terdapat banyak kesalahan
dalam makalah ini, penulis memohon maaf sebesar-besarnya. Demikian, semoga
makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Mataram, 2 Maret 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar belakang .................................................................................... 1


B. Rumusan masalah............................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3

A. Organisai Lembaga Pendidikan ......................................................... 3


B. Kriteria Keberhasilan Lembaga Pendidikan ...................................... 7

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9

A. Kesimpulan ........................................................................................ 9
B. Saran................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, serta bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.1
Sekolah merupakan salah satu tempat belajar para siswa yang
memiliki kaitan dengan lingkungannya. Sebagai suatu sistem, sekolah
merupakan organisasi terbuka yang tidak boleh mengisolasi diri dari
lingkungannya, melainkan harus selalu mengadakan hubungan kontak
dengan lingkungannya dan bekerja sama. Sekolah sebagai suatu sistem
diorganisasikan untuk memudahkan pencapaian tujuan belajar dan
mengajar yang berkualitas dalam melayani peserta didik secara efektif dan
efisien. Organisasi dapat diartikan sebagai pemberian struktur/susunan,
terutama dalam penempatan personal, yang dihubungkan dengan garis
kekuasaan dan tanggung jawabnya didalam keseluruhan organisasi
(Purwanto, 2005:128). Dalam organisasi susunan dan garis-garis
kekuasaan serta tanggung jawab itu menentukan bentuk dan sifat
organisasi itu secara keseluruhan.2

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Organisasi Lembaga Pendidikan?
2. Bagaimana Kriteria Keberhasilan Lembaga Pendidikan?

1
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003: Sistem Pendidikan Nasional,
(Bandung: Fokus Media, 2006), hlm. 2.
2
Fitriyani,KONSEP ORGANISASI PENDIDIKAN DALAM PEMBERDAYAAN SEKOLAH.september
2019,el -ghiroh.vol ,XVII,No,02 . hlm 2

1
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Struktur Organisasi Lembaga
Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Kriteria Keberhasilan Lembaga Pendidikan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisasi Lembaga Pendidikan


1. Pengertian Organisasi Lembaga Pendidikan

Organisasi lembaga pendidikan merupakan salah satu bagian


terpenting dalam manajemen pendidikan yang perlu dipahami dalam
pengelolaan manajemen di suatu pendidikan. 3 Pengelola pendidikan yang
memahami akan pentingnya organisasi lembaga pendidikan, maka pada
pengelolaan pendidikan akan menggunakan sistem yang terstruktur baik.
Sehingga tatakelola dalam pendidikan pun akan dilaksanakan dengan baik.
dan tidak saling berbenturan atau tumpang tindih tugas kerja.

Organisasi lembaga pendidikan dalam satuan pendidikan merupakan


susunan skema atau bagan-bagan yang terhubung satu bagan dengan bagan
lainnya. Tersistemnya suatu organisasi lembaga pendidikan secara baik
yang dilaksanakan di satuan pendidikan akan menjadi mudah di monitoring
dan dievaluasi. Organisasi lembaga pendidikan yang tersusun dengan baik,
tentunya akan menjadi dasar pembagian tugas kerja serta
mengkoordinasikan tugas individu atau kelompok dalam satuan pendidikan,
sehingga dapat mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

Kata organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu


organum yang berati alat, sedangkan dalam bahasa Inggris organize yaitu
mengorganisasikan dengan menunjukan tindakan atau usaha untuk
mencapai sebuah tujuan.4 Organisasi adalah intitusi atau wadah tempat
orang berinteraksi dan bekerjasama sebagai suatu unit terkoordinasi terdiri
setidaknya dua orang atau lebih yang berfungsi mencapai satu sasaran atau

3
Sherly, Leni Nurmiyanti, dkk. (2020) Manajemen Pendidikan: Tinjauan Teori dan Praktis.
Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
4
Machali, Imam & Hidayat, 2012. Ara, The Handbook of Education Management: Teori dan
Praktek

3
rangkaian sasaran.5 Organisasi selain sebagai wadah yang disatukan dalam
sistem berinteraksi untuk dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan
bersama. organisasi adalah perpaduan sumber daya manusia yang
dikelompokkan berdasarkan struktur, fungsi, kewenangan dan tanggung
jawab.6

Optimalisasi sistem kerja dalam suatu organisasi tentunya perlu


diperhatikan akan fungsi pengorganisasian yang dilaksanakan dalam
keorganisasian. Dengan membuat kenyamanan dalam berkerja dan
beraktivitas akan mampu membuat kesadaran, pentingnya tugas bukan
karena penilaian kerja belaka, melainkan tanggung jawab bersama.
Mengerakkan sumber daya yang dimiliki dalam keorganisasian diperlukan
organiasatoris yang handal dan memiliki karakter, sehingga pergerakan
yang dilakukan dalam organisasi dapat bersinergi dan maksimal dalam
mencapai tujuan bersama.

Sedangkan kata lembaga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia


mengandung arti badan (organisasi) yang tujuannya melakukan suatu
penyelidikan keilmuan atau melakukan suatu usaha. Lembaga juga
merupakan wadah usaha yang dapat dijadikan tempat untuk menyatukan
pikiran serta gagasan ide yang terorganisir agar tersistem dan tertata dengan
legalitas yang jelas. Lembaga pendidikan adalah suatu wadah untuk
membina manusia, membawa ke arah masa depan yang lebih baik.

2. Struktur Organisai Lembaga Pendidikan

Struktur organisasi lembaga pendidikan adalah bagian yang


menjelakan tatanan dalam bentuk bagan di dalam organisasi lembaga
pendidikan. Struktur organisasi merupakan kejelasan struktur dalam bentuk
bagan organisasi. Tugas dan fungsi jabatan dalam organisasi lembaga
pendidikan dijelaskan sesuai dengan bagan di struktur organisasi.

5
Sagala, Syaiful, 2009, Memahami Organisasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
6
Amtu, Onisimus, 2011. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta

4
Struktur organisasi yang telah di konsep secara baik akan berpengaruh
pada perilaku individu dan kelompok yang menjadi bagian dari suatu
organisasi tersebut. Karena segala implementasi kegiatan yang ada di dalam
aktivitasnya, bertujuan untuk memajukan organisasi lembaga
pendidikannya. Tindakan dan prilaku para individu dan kelompok yang
berkumpul akan berusaha maksimal mencapai keberhasilan yang
diharapkan bersama. Struktur organisasi mempunyai macam-macam -
susunan dan pola, oleh karena itu struktur organisasi adalah pola formal
bagaimana orang dan pekerja dikelompokkan dalam suatu organisasi,
acapkali digambarkan oleh bagan organisasi.

3. Jenis Lembaga Pendidikan

Jenis organisasi lembaga pendidikan akan membedakan sistem


pengorganisasian. Pengorganisasian menurut Hicks dan Gullet (1975) yang
dikutip Syagala, S adalah konsep berdasarkan birokrasi dan beberapa
komponen lainnya. Sedangkan Terry (2003) berpendapat, pengorganisasian
merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksanakan untuk dan
mengatur seluruh sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia
sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan sukses. Organisasi lembaga
pendidikan terbagi menjadi dua jenis organisasi.

Jenis-jenis organisasi7 adalah sebagai berikut:

a. Organisasi Formal

Organisasi formal merupakan organisasi yang dicirikan oleh struktur


organisasi. Keberadaan struktur organisasi menjadi pembeda utama antara
organisasi formal dan informal. Struktur organisasi formal yang
dimaksudkan untuk menyediakan penugasan kewajiban dan tanggung
jawab kepada personil dan membangun hubungan tertentu di antara orang-

7
Kurniadin, Didin & Machali, Imam, 2012. Manajemen Pendidikan: Konsep dan Prinsip
Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

5
orang pada berbagai kedudukan.8 Seperti lembaga pendidikan (SD/MI,
SMP/MTS, SMU/MA) merupakan contoh organisasi formal.

Organisasi formal memperhatikan sifat-sifat khusus tertentu, dalam


organisasi formal umumnya sifat khusus ini berada pada hubungan
tingkatan. Tingkatan yang berada pada organisasi formal tidak banyak
berubah-ubah dari satu organisasi formal. Rencana dan struktur organisasi
menghubungkan posisi bersama melalui jaringan kewenangan bertindak
dan hubungan pertanggung jawabannya, juga menggambarkan arus-arus
komunikasi yang formal. Struktur Organisasi formal memperhatikan unsur-
unsur administratif, berikut :

i. Kedudukan.

Struktur menggambarkan letak/posisi setiap orang dalam organisasi


tanpa kecuali. Kedudukan seseorang dalam struktur organisasi
mencerminkan sejumlah kewajiban sebagai bagian dari upaya pencapaian
tujuan dan hak-hak yang dimiliki secara formal dalam posisi yang
didudukinya.

ii. Hierarki kekuasaan.

Sturuktur digambarkan sebagai suatu rangkaian hubungan antara satu


orang dengan orang lainnya dalam suatu oraganisasi.

iii. Kedudukan garis dan staf.

Organisasi garis menegaskan struktur pengambilan keputusan, jalan


permohonan dan saluran komunikasi resmi untuk melaporkan informasi
dan mengeluarkan instuksi, perintah, dan petunjuk pelaksanaan.

b. Organisasi Informal

Organisasi informal terdiri dari hubungan yang tidak resmi dan tidak
sah yang tidak dapat dielakkan terjadinya di antara para individu dan

8
Sutisna, Oteng, 1993. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Alfabeta. Praktis
Profesional. Bandung: Angkasa

6
berbagai kelompok dalam organisasi yang formal. Selain itu Hicks dan
Gullett (1975) yang dikutip Sagala, S berpendapat bahwa organisasi
informal tidak bertitik tolak pada pengendalian manajemen dan cara yang
sama seperti pada keberadaan organisasi formal.

Organisasi informal pada dasarnya bentuk dan karakteristiknya berbeda


dengan organisasi formal, sebab organisasi ini karakteristiknya tengah
berada dan terjadi di sekitar masyarakat. Karakteristik organisasi informal
merupakan norma perilaku, tuntutan penyesuaian diri, dan adanya
kepemimpinan informal. Organisasi informal merupakan hasil hubungan
interaksi yang terjadi antara individu-individu dalam organisasi formal
yang berkembang, karena adanya perkembangan hubungan interaksi yang
kuat antara individu didalamnnya sehingga muncul empati, komitmen serta
simpati satu sama lainnya. Perkembangan hubungan interaksi ini
menghasilkan sturuktur yang tidak beraturan.

B. Kriteria Keberhasilan Lembaga Pendidikan


Kriteria keberhasilan berfungsi untuk menentukan nilai suatu aspek
dalam suatu komponen tertentu. Pengelolaan suatu lembaga pendidikan
yang efektif dan efisien merupakan syarat mutlak keberhasilan organisasi
tersebut. Tidak terkecuali lembaga pendidikan yang juga akan semakin
dituntut menjadi suatu organisasi yang tepat sasaran dan berdayaguna.
Apabila sekolah dianalogikan sebagai mesin produksi, maka kualitas
output akan relevan dengan kualitas mesinnya. Keberhasilan suatu
lembaga pendidikan merupakan keberhasilan kepala sekolah. Kepala
sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah
sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan
peranan kepala sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab
untuk memimpin sekolah.
Kualitas sebuah lembaga pendidikan juga hakikatnya diukur dari
kualitas proses pembelajarannya, disamping output dan outcome yang
dihasilkan. Oleh karena itu kriteria mutu dan keberhasilan pembelajaran

7
seharusnya dibuat secara rinci, sehingga benar-benar dapat diukur dan
diamati. Menurut Rahmania Utari, kriteria keberhasilan lembaga
pendidikan adalah sebagai berikut:
1) Input

Tingkat ketersediaan dan pendayagunaan masukan instrumental dan


lingkungan

2) Proses

Tingkat efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembelajaran

3) Output

Tingkat pencapaian lembaga dan hasil belajar Outcome: dampak


langsung dan tidak langsung

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi lembaga pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting


dalam manajemen pendidikan yang perlu dipahami dalam pengelolaan
manajemen di suatu pendidikan. Pengelola pendidikan yang memahami akan
pentingnya organisasi lembaga pendidikan, maka pada pengelolaan
pendidikan akan menggunakan sistem yang terstruktur baik. Sehingga
tatakelola dalam pendidikan pun akan dilaksanakan dengan baik. dan tidak
saling berbenturan atau tumpang tindih tugas kerja.

Struktur organisasi lembaga pendidikan adalah bagian yang menjelakan


tatanan dalam bentuk bagan di dalam organisasi lembaga pendidikan. Struktur
organisasi merupakan kejelasan struktur dalam bentuk bagan organisasi.

Jenis-jenis organisasi adalah 1) organisasi formal yaitu organisasi yang


dicirikan oleh struktur organisasi. 2) organisasi informal terdiri dari hubungan
yang tidak resmi dan tidak sah yang tidak dapat dielakkan terjadinya di antara
para individu dan berbagai kelompok dalam organisasi yang formal.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amtu, Onisimus, 2011. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah.


Bandung: Alfabeta
Kurniadin, Didin & Machali, Imam, 2012. Manajemen Pendidikan: Konsep dan
Prinsip Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Machali, Imam & Hidayat, 2012. Ara, The Handbook of Education Management:
Teori dan Praktek
Sagala, Syaiful, 2009, Memahami Organisasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sherly, Leni Nurmiyanti, dkk. (2020) Manajemen Pendidikan: Tinjauan Teori
dan Praktis. Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
Sutisna, Oteng, 1993. Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis Untuk Alfabeta.
Praktis Profesional. Bandung: Angkasa
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003: Sistem Pendidikan
Nasional, (Bandung: Fokus Media, 2006), hlm. 2.

10

Anda mungkin juga menyukai