Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROFESI KEGURUAN
“Pengertian, Bentuk, Struktur, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi
Pendidikan”

Diserahkan sebagai salah satu tugas mata kuliah Profesi Keguruan yang diampuh oleh:
M. Romdhon Baehaqi, S.Pd.

Kelompok 2:
Nahdliyan Ahmad Al-Haqqi 17011076
Nurul Azalia Mawaziyah 17011079

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS QOMARUDDIN GRESIK
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak nikmat,
taufik dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian,
Bentuk, Struktur, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Pendidikan” dengan baik
tanpa ada halangan apapun.
Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal sebagai salah satu tugas mata
kuliah profesi keguruan. Kami sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat
maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Kami juga menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan tidak dapat terselesaikan,
oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk para pembaca.

Gresik, 06 Maret 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................... 2


Daftar Isi .................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Organisasi Pendidikan ............................................................................... 6
2.2 Bentuk Organisasi Pendidikan .................................................................................... 6
2.3 Struktur Organisasi Pendidikan ................................................................................... 8
2.4 Wewenang Dan Tanggung Jawab Organisasi Pendidikan .......................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 13
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah mengembangkan potensi
manusiawi yang dimiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas kehidupan
sebagai manuasia, baik secara individual maupun sebagai anggota masyarakat.
Kegiatan untuk mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana, terarah
dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Pengorganisasian suatu sekolah
tergantung pada beberapa aspek antara lain: jenis, tingkat dan sifat sekolah yang
bersangkutan. Susunan organisasi pendidikan tertuang dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan kebudayaan tentang susunan organisasi dan tata kerja jenis sekolah
tersebut (Depdikbud, 1983:2).
Dalam struktur organisasi terlihat hubungan dan mekanisme kerja antara kepala
sekolah, guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah serta pihak lain di luar sekolah.
Kepala sekolah sebagai pengelola sekolah mempunyai peranan yang sangat strategis
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Ia diharapkan mampu
meningkatkan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksanannya proses belajar
mengajar yang efektif, dan mengaktuaklisasikan sumber daya yang ada di sekolah
seoptimal mungkin dalam menunjang proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, setiap kepala sekolah harus menguasai kemampuan
organizational pendidikan yang efektif. Sebagai seorang manajer, kepala sekolah perlu
melakukan pendekatan terhadap strategi global sebagai suatu tuntutan untuk dapat
mengelola sebuah organisasi pendidikan secara berhasil. Memimpin sebuah organisasi
pendidikan yang produktif berarti mengetahui dan memahami perilaku individu di
dalam organisasi pendidikan tempat kerja para guru dan seluruh staf yang terlibat, dan
menjadikannya sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan organisasi pendidikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi pendidikan?
2. Bagaimana bentuk organisasi pendidikan?
3. Bagaimana struktur organisasi pendidikan?
4. Apa wewenang dan tanggung jawab organisasi pendidikan?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian organisasi pendidikan
2. Untuk mengetahui bentuk organisasi pendidikan
3. Untuk mengetahui struktur organisasi pendidikan
4. Untuk mengetahui wewenang dan tanggung jawab organisasi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ORGANISASI PENDIDIKAN


Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin “organum” yang
berarti “alat”. Sedangkan “organize” (bahasa Inggris) berarti “mengorganisasikan”
yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. Mukhtar (2018)
mengatakan “organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan
terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.
Organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.” Prof. Dr. Mr. Pradjudi Armosudiro
dalam Engkoswara (2012) mengatakan “organisasi adalah struktur pembagian kerja
dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Organisasi Pendidikan adalah suatu wadah yang memungkinkan komponen
Pendidik untuk meraih hasil yang maksimal dalam proses belajar mengajar, sehingga
dapat menghasilkan peserta didik yang punya prestasi, dan pengelolaan Sekolah yang
tertib administrasi dengan managemen yang terarah yang sebelumnya tidak dapat
dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.
Organisasi pendidikan berperan dalam merumuskan tujuan pendewasaan
manusia sebagai mahluk sosial agar mampu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan
begitu disana kita bisa belajar bagaimana cara menyikapi diri kita ketika berhadapan
dengan suatu masalah sehingga kita bisa menyelesaikannya.

2.2 BENTUK ORGANISASI PENDIDIKAN


Bentuk-bentuk organisasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Organisasi Garis (Line Organization)
Organisasi garis (line organization) adalah suatu bentuk organisasi yang
memandang dan menerapkan sumber wewenang tunggal. Segala keputusan/
kebijaksanaan dan tanggung jawab berada pada satu tangan, yaitu berada pada
kepala eksekutif (chief executif).
Ciri-ciri dari organisasi lini atau garis adalah:
a. Organisasinya kecil
b. Jumlah anggota sedikit
c. Pemilik merupakan pemimpin organisasi atau pemegang saham utama
d. Menerapkan prinsip disiplin ketat
e. Sistem pengawasan yang ketat
f. Produk yang dihasilkan homogen
Organisasi garis memiliki kelebihan yang sangat dominan, yaitu mudah
pengelolaannya, disiplin yang kuat dan selalu berada dalam satu komandi yang
berada di tangan seorang pimpinan.
2. Organisasi Staf (Staff Organization)
Organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan
mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik berupa pikiran maupun bantuan yang
lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan.
3. Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff)
Ciri-ciri organisasi lini dan staf adalah:
a. Pimpinan dibantu oleh staf dan ada kesatuan komando serta memiliki garis
komando dari tingkat yang paling atas hingga tingkat yang paling bawah.
b. Staf mempunyai wewenang fungsional, memberikan bantuan/ advis/ petunjuk,
baik berupa pikiran, tenaga kerja, prasarana yang sanggup serta mampu
mendukung pelaksanaan tugas pokok organisasi. Pimpinan (kepala)
mempunyai wewenang komanda.
4. Bentuk Fungsional
Ciri penting dari organisasi fungsional adalah pimpinan yang tidak memiliki
bawahan yang “jelas”. Atasan dapat melakukan instruksi kepada semua bawahan
sepanjang sesuai wewenang dan tanggung jawabnya dan yang paling penting masih
berada di bawah naungan organisasi yang dimaksudkan.
5. Bentuk Panitia (Committe)
Organisasi yang bersifat sementara khusus dibentuk dalam melaksanakan
kegiatan tertentu. Akan tetapi ada pula organisasi yang selamanya menggunakan
bentuk kepanitiaan dengan ciri-ciri:
a. Pimpinan berbentuk kolektif
b. Terdiri atas beberapa orang
c. Pengambilan keputusan selalu berdasarkan pada musyawarah
d. Kegiatan merupakan tanggung jawab bersama
2.3 STRUKTUR ORGANISASI PENDIDIKAN
Struktur organisasi pendidikan adalah struktur yang mendasari keputusan para
Pembina atau Pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah yang
strategis. Organisasi pendidikan juga dapat dikatakan sebagai seperangkat hukum yang
mengatur formasi dan administrasi atau tata laksana organisasi-organisasi pendidikan
di Indonesia. Macam-macam Struktur Organisasi pendidikan yang pokok ada dua
macam yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
1. Struktur Sentralisasi
Organisasi pendidikan yang di jalankan secara sentral, yakni yang kekuasaan
dan tanggung jawabnya dipusatkan pada suatu badan di pusat pemerintahan maka
pemerintah daerah kurang sekali atau sama sekali tidak mengambil bagian dalam
administrasi apapun, segala sesuatu yang mengenai urusan-urusan pendidikan.
Contohnya: Segala sesuatu yang mengenai urusan-urusan pendidikan, dari
menentukan kebijakan (policy) dan perencanaan, penentuan struktur dan syarat-
syarat personel, urusan kepegawaian, sampai kepada penyelenggaraan bangunan-
bangunan sekolah, penentuan kurikulum, alat-alat pelajaran, soal-soal dan
penyelenggaraan ujian-ujian, dan sebagainya. Semuanya ditentukan dan ditetapkan
oleh dan dari pusat.
Sesuai dengan sistem sentralisasi dalam organisasi pendidikan ini, kepala
sekolah dan guru-guru dalam kekuasaan dan tanggung jawabnya, serta dalam
prosedur-prosedur pelaksanaan tugasnya sangat dibatasi oleh peraturan-peraturan
dan instruksi-instruksi dari pusat yang diterimanya melalui hierarchi atasannya.
2. Struktur Desentralisasi
Organisasi pendidikan desentralisasi, pendidikan bukan urusan pemerintah
pusat, melainkan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dan rakyat setempat.
Penyelenggaraan dan pengawasan sekolah-sekolah pun berada sepenuhnya dalam
tangan penguasa daerah.
Contohnya: Dengan struktur organisasi pendidikan yang dijalankan secara
desentralisasi seperti ini, kepala sekolah tidak semata-mata merupakan seorang
guru kepala, tetapi seorang pemimpin, profesional dengan tanggung jawab yang
luas dan langsung terhadap hasil-hasil yang dicapai oleh sekolahnya. Ia
bertanggung jawab langsung terhadap pemerintahan dan masyarakat awasan dan
social-control yang langsung dari pemerintahan dan masyarakat setempat.
2.4 WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB ORGANISASI PENDIDIKAN
Wewenang (authority) merupakan hak untuk memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai. Tanggung jawab
(responsibility) yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang
bawahan menerima wewenang dari atasannya.
Berikut ini adalah pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi
pendidikan:
1. Kepala sekolah
Wewenang dan Tanggung Jawab, antara lain:
• Menjaga terlaksananya dan ketercapaian program kerja sekolah
• Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Pembelajaran
Kurikulum/Program
• Mengembangkan SDM
• Melakukan pengawasan dan supervisi tenaga pendidik dan kependidikan
• Melakukan hubungan kerjasama dengan pihak luar
• Merencanakan, mengelola dan mempertanggung jawabkan keuangan
• Mengangkat dan menetapkan personal struktur organisasi
• Menetapkan Program Kerja Sekolah
• Mengesahkan perubahan kebijakan mutu organisasi
• Melegalisasi dokumen organisasi
• Menerbitkan dokumen yang dikeluarkan sekolah
• Memberi pembinaan warga sekolah
• Memberi penghargaan dan sanksi
• Memberi penilaian kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
2. Komite sekolah
Wewenang dan Tangung jawab, antara lain:
• Memberikan masukan terhadap kebijakan mutu pendidikan
• Mengawasi kebijakan sekolah
3. Kepala Tata usaha
Wewenang dan tanggung jawab tata usaha, antara lain:
• Menyusun dan melaksanakan program tata usaha sekolah.
• Menyusun dan melaksanakan kegiatan keuangan sekolah.
• Mengurus administrasi kepegawaian.
• Mengurus administrasi kesiswaan.
• Menyusun administrasi perlengkapan sekolah.
• Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah.
• Melaporkan semua tugas dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah secara
berkala.
4. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
• Menyusun program kerja bidang Kurikulum/Program
• Mengkoordinasikan pelaksanaan dan pengembangan Kurikulum/Program
• Memantau pelaksanaan Pembelajaran
• Menyelenggarakan rapat koordinasi Kurikulum
• Mengkoordinasikan pengelolaan perpustakaan
• Mengkoordinasikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran
• Menyusun kalender pendidikan dan jadwal pembelajaran
• Melaporkan hasil pelaksanaan Pembelajaran
• Mengusulkan tugas mengajar pada masing-masing guru
• Menghitung dan melaporkan jam mengajar guru
• Merencanakan kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan
• Memeriksa, menyetujui rencana pembelajaran tiap program Pembelajaran
• Merencanakan dan melaksanakan bimbingan belajar dan try out kelas akhir
5. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
• Mengkoordinasikan PSB (Penerimaan Siswa Baru)
• Mengkoordinasikan pelaksanaan Masa Orientasi peserta didik (MOS)
• Mengkoordinasikan pemilihan kepengurusan dan diklat OSIS
• Mengkoordinasikan penjaringan dan pendistribusian semua bentuk beasiswa
• Mengkoordinasikan pelaksanaan 4 K (ketertiban, kedisiplinan, keamanan, dan
kekeluargaan)
• Membina program kegiatan OSIS
• Memeriksa dan menyetujui rencana kerja pengurus Osis
• Melakukan tindakan terhadap siswa terkait pelanggaran tata tertib siswa
• Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan lomba
• Mengkoordinasikan ekstrakurikuler
• Mengkoordinasikan peringatan hari-hari besar
6. Ketua program keahlian
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
• Mengkoordinasikan tugas guru dalam pembelajaran
• Mengkoordinasikan pengembangan bahan ajar
• Mengkoordinasikan program praktik kerja industri
• Melaksanakan ujian produktif
• Menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian
• Melaporkan ketercapaian program kerja
• Memberi masukan penilaian kinerja pendidik
• Memberi sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib.
• Mengusulkan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan
• Mengusulkan kebutuhan bahan dan peralatan pembelajaran
• Mengusulkan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan program keahlian
7. Guru
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
• Mengetahui tugas pokoknya sendiri yaitu memberikan pelajaran sesuai dengan
bidang studi
• Mengevaluasi hasil pekerjaannya.
• Mewakili kepala sekolah dan orang tua siswa di kelas.
• Mengetahui tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan memeriksa hasil tugas
itu untuk dinilai.
• Memperhatikan kelakuan dan kerajinan siswa sebagai bahan laporan kepada
kepala sekolah, wali kelas, dan guru BP.
• Memecahkan masalah-masalah pelajaran yang dihadapi siswa untuk memberikan
bimbingan pelajaran kepada siswa yang cerdas, siswa yang kurang cerdas, dan
siswa yang membandel.
• Memperhatikan hasil ulangan UAMBN, US dan UN, dan mengisi daftar nilai
siswa.
• Melaporkan kepada kepala sekolah tentang hasil kerjanya.
8. Siswa
Wewenang dan tanggung jawab, antara lain:
• Menuntut ilmu sebaik-baiknya
• Mempertanggung jawabkan hasil pembelajarannya
• Mematuhi peraturan yang sudah di tetapkan oleh pihak sekolah
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
• Organisasi Pendidikan adalah suatu wadah yang memungkinkan komponen
Pendidik untuk meraih hasil yang maksimal dalam proses belajar mengajar,
sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang punya prestasi, dan pengelolaan
Sekolah yang tertib administrasi dengan managemen yang terarah yang sebelumnya
tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.
• Bentuk-bentuk organisasi pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Organisasi Garis (Line Organization)
2. Organisasi Staf (Staff Organization)
3. Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff)
4. Bentuk Fungsional
5. Bentuk Panitia (Committe)
• Struktur organisasi pendidikan adalah struktur yang mendasari keputusan para
pembina atau pendiri sekolah untuk mengawali suatu proses perencanaan sekolah
yang strategis. Macam-macam Struktur Organisasi Struktur Organisasi pendidikan
yang pokok ada dua macam yaitu sentralisasi dan desentralisasi.
• Wewenang (Authority) merupakan hak untuk memerintah orang lain untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai. Tanggung
jawab (responsibility) yaitu kewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila
seorang bawahan menerima wewenang dari atasannya.
DAFTAR PUSTAKA

Hakim, L., & Mukhtar. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan. Timur Laut Aksara.
Engkoswara., & Komariah, A. (2012). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Https://www.google.com/amp/s/slideplayer.info/amp/2585302. (diakses tanggal 1 maret
2021).

Anda mungkin juga menyukai