Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

COVER
PENGANTAR MANEJEMEN STRATEGIS

(KUALITAS KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN, PERILAKU INDIVIDU,


PERILAKU ORGANISASI, PERILAKU KELOMPOK)

Oleh:
Kelompok 4
1. Emilya Susanti (20226013001)

2. Imelda Sari (20226013002)

3. Erinda Janathri (20226013011)

4. Lia Putri Asnita (20226013013)

5. T r i N a t a l i a (20226013062)

DOSEN PENGASUH : Dr. NURLINA, M.M.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia Allah SWT, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kualitas Kepemimpinan Pendidikan, Perilaku Individu, Perilaku Organisasi
dan Perilaku Kelompok”. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah “Pengantar Manajemen Strategis”.
Kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian
makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat waktu. Ucapan terimakasih ini
kami berikan kepada:
1. Ibu Dr. Nurlina, M.M., selaku dosen pengampu.
2. Para penulis dan penerbit buku maupun situs-situs internet yang memperkenankan
mengakses hak cipta karyanya sehingga kami dapat mempelajarinya.
3. Teman-teman yang ikut serta membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok
pembuatan makalah ini.
Kami selaku penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna, sehingga kami berharap uluran tangan dari para pembaca untuk memberi kritik
dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini sesuai dengan harapan para
pembaca.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami selaku
penyusun maupun para pembaca sekalian.

Palembang, 19 Oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1. Latar Belakang .....................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3. Tujuan Kepenulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
2.1. Kualitas Kepemimpinan Pendidikan.................................................3
2.2. Definisi Perilaku Individu..................................................................4
2.3. Konsep Untuk Memahami Perilaku Individu....................................4
2.4. Indikator Perilaku Individu................................................................5
2.5. Definisi Perilaku Organisasi..............................................................6
2.6. Pentingnya Perilaku Organisasi.........................................................6
2.7.Konsep Untuk Memahami Perilaku Organisasi.................................7
2.8. Definisi Perilaku Kelompok..............................................................7
2.9. Teori-Teori Pembentukan Kelompok................................................8
2.10. Konsep Untuk Memahami Perilaku Kelompok...............................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................11
3.1 Kesimpulan......................................................................................11
3.2 Saran................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi aktivitas individu
maupun kelompok untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam situasi dan
kondisi tertentu. Untuk mempengaruhi aktivitas individu atau kelompok guna
mencapai tujuan tertentu, seorang pemimpin harus menggunakan kekuasaan,
kewenangan, sifat, pengaruh, dan karakteristik yang dimiliknya agar dapat
meningkatkan produktivitas dan moralitas organisasi yang dipimpinnya.
Berbicara kepemimpinan dalam dunia pendidikan tentu erat kaitannya
dengan kemampuan kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong,
menggerakkan dan mengkoordinir para guru serta seluruh warga disekolah
lainnya terkait bagaimana penerapan proses kegiatan belajar dan mengajar untuk
mengoptimalkan pengajaran serta mencapai cita-cita pendidikan.
Dalam hal ini sekolah adalah organisai yang kompleks dan unik, sehingga
memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah
dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat, diperlukan adanya satu esensi
pemikiran yang teoritis, seperti kepala sekolah harus bisa memahami teori
organisasi formal yang bermanfaat untuk menggambarkan kerja sama antara
struktur dan hasil sekolah. Oleh sebab itu dikatakan bahwa keberhasilan sekolah
dilihat dari keberhasilan kinerja pemimpinnya.
Keberhasilan pendidikan disekolah juga sangat ditentukan oleh
keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia
disekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang
berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan
prasarana. Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin
kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja
yang semakin efektif dan efisien.
Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat
memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga

1
kinerja guru selalu terjaga. Maka dari itu berbicara tentang kepemimpinan dalam
suatu organisasi, baik itu dalam bidang pendidikan maupun lainnya, selalu erat
kaitannya dengan bagaimana perilaku individu ataupun kelompok didalamnya,
serta bagaimana pemimpin memanajemen organisasi dan orang-orang
didalamnya.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana kualitas kepemimpinan pendidikan?
2) Apa definisi dari perilaku individu?
3) Bagaimana konsep untuk memahami perilaku individu?
4) Bagaimana indikator perilaku individu?
5) Apa definisi dari perilaku organisasi?
6) Apa pentingnya perilaku organisasi?
7) Bagaimana konsep untuk memahami perilaku organisasi?
8) Apa definisi dari perilaku kelompok?
9) Apa saja teori-teori pembentukan kelompok?
10) Bagaimana konsep untuk memahami perilaku kelompok?

1.3 Tujuan Kepenulisan


1) Untuk mengetahui kualitas kepemimpinan pendidikan.
2) Untuk mengetahui definisi dari perilaku individu.
3) Untuk mengetahui konsep untuk memahami perilaku individu.
4) Untuk mengetahui indikator perilaku individu.
5) Untuk mengetahui definisi dari perilaku organisasi.
6) Untuk mengetahui pentingnya perilaku organisasi?
7) Untuk mengetahui konsep untuk memahami perilaku organisasi.
8) Untuk mengetahui definisi dari perilaku kelompok.
9) Untuk mengetahui teori-teori perilaku kelompok.
10) Untuk mengetahui konsep untuk memahami perilaku kelompok.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kualitas Kepemimpinan Pendidikan


Kepemimpinan pendidikan adalah proses mempengaruhi, menggerakkan
dan mengkoordinasikan individu-individu dalam organisasi atau lembaga
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti halnya kepemimpinan
kepada sekolah, maka ia memiliki peran dalam mempengaruhi, mendorong,
membimbing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, siswa, orang tua siswa
dan pihak lain yang terkait untuk beraktivitas atau berperan serta guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.1
Adapun kualitas kepemimpinan terdiri dari empat komponen pokok,
yakni: Vision, Creativity, Sensitivity, dan Subsidiarty. Visi merupakan gambaran
tentang masa depan suatu organisasi, yang berisi tentang tujuan, nilai-nilai dan
pemikiran-pemikiran masa depan organisasi. Oleh karena itu visi dapat berperan
sebagai pemandu arah perjalanan organisasi. Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang memiliki visi yang jelas, sehingga sikap perilaku dan
kemampuannya sejalan dengan harapan-harapan organisasi.
Creativity disini artinya sebagai pemimpin harus memiliki kreativitas dan
beberapa nilai khas. Karena pemimpin akan menjadi penggerak inovasi bagi diri
sendiri dan komunitas yang ia pimpin. Pemimpin akan terbuka kepada hal-hal
baru dan mampu mengambil nilai positif perubahan untuk kemajuan bersama.
Sensitivity, artinya pemimpin bisa disebut leadership sensitivity harus
memiliki kecerdasan emosional. Dalam hal ini berkaitan dengan kepekaan, psikis,
perasaan dan olah diri dalam memimpin.
Terakhir, subsidiarty ialah sebuah prinsip bahwa pemimpin tidak boleh
mengambil tanggung jawab yang dapat dan harus dilaksanakan oleh badan yang
berkedudukan lebih rendah. Karena hal ini ditakutkan akan membuat orang yang
diambil alih tugasnya menjadi tidak terampil.
Beberapa kriteria kualitas kepemimpinan yang baik antara lain, memiliki
komitmen organisasional yang kuat, visionary, disiplin diri yang tinggi, antusias,
berwawasan luas, kemampuan komunikasi yang tinggi, manajemen waktu,

1
Abdul Haris. 2013. Buku Perkuliahan Pendidikan. Surabaya: UIN Sunan Ampel. h. 14.

3
mampu menangani setiap tekanan, mampu sebagai pendidik bagi bawahannya,
empati, berpikir positif, memiliki dasar spiritual yang kuat dan selalu siap
melayani.2

2.2 Definisi Perilaku Individu


Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, individu adalah pribadi
orang, seseorang, organisme yang hidupnya sendiri. Sedangkan perilaku adalah
tingkah laku, tanggapan seseorang terhadap lingkungan. Dengan demikian,
perilaku individu adalah perilaku seseorang sehari-hari dalam kehidupannya.
Dalam pengertian lain, perilaku individu merupakan segala tindakan yang
dilakukan dalam pekerjaan maupun diluar pekerjaan manusia.3 Perilaku individu
dalam organisasi ialah bentuk interaksi antara karakteristik organisasi. Memahami
perilaku dengan baik berarti telah memahami karakteristik yang melekat pada
individu itu sendiri.

2.3 Konsep Untuk Memahami Perilaku Individu


Menurut Thoha (2007), perbedaan perilaku manusia dilihat dari beberapa
aspek mendasar sebagai berikut:4
a) Manusia berbeda perilakunya karena kemampuannya tidak sama.
Berbagai pendapat menjelaskan penyebab perbedaan ini seperti ada
yang beranggapan karena disebabkan sejak lahir manusia ditakdirkan
tidak sama kemampuannya, ada yang mengatakan karena perbedaan
dalam kemampuan menyerap informasi dari suatu fenomena, ada yang
beranggapan karena kombinasi diantara keduanya.
b) Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda. Perilaku umumnya
didorong oleh serangkaian kebutuhan, yaitu beberapa pernyataan
dalam diri seseorang itu berbuat untuk mencapainya sebagai objek

2
Rustamadji. 2020. Kualitas Kepemimpinan Pendidikan dalam Konteks Organisasi Pembangunan
Sumber Daya Manusia. Jurnal Pendidikan Vol 8 No.1. h. 81-82.
3
Deddy Mulyadi. 2015. Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Pelayanan Konsep dan Aplikasi
Administrasi Manajemen dan Organisasi Modern. Alfabeta: Bandung. h. 231.
4
Miftah Thoha. 2007. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: PT Raja
Grafindo. h. 6.

4
atau hasil. Orang berpikir tentang masa depan, dan membuat pilihan
tentang bagaimana bertindak.

2.4 Indikator Perilaku Individu


Adapun indikator perilaku individu adalah sebagai berikut:5
a) Karakteristik Biografis Individu
Karakteristisk Biografis Individu adalah karakteristik personal
yang terdiri dari umur, jenis kelamin, jumlah tanggungan dan status
perkawinan.

b) Kemampuan
Kemampuan adalah kapasitas seorang individu dalam
melaksanakan aktivitas yang dilakuan. Seperti kemampuan intelektual
dan kemampuan fisik.
c) Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu perubahan perilaku yang relatif
permanen yang terjadi setiap saat karena pengalaman atau pelatihan.
Pembelajaran diartikan sebagai suatu perubahan perilaku yang relatif
permanen yang terjadi setiap saat dan merupakan perubahan yang
relatif konstan dalam tingkah laku yang terjadi karena pendidikan atau
pelatihan.
d) Kepribadian
Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh hasil dari keturunan dan
lingkungan. Diantara faktor yang memberi tekanan pada pembentukan
kepribadian adalah kebudayaan dimana kita dibesarkan,
pengkondisian awal, keluarga, teman, kelompok sosial dan pengaruh-
pengaruh lain yang kita alami. Selain itu situasi juga mempengaruhi
dampak keturunan dan lingkungan pada kepribadian individu.

5
Innayatuddiniyah. 2019. Pengaruh Perilaku Individu Terhadap Kinerja Karyawan. Prosiding
Seminar Humanis: STIE Al-Khairiyah Cilegon. h. 155.

5
2.5 Definisi Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut aspek-aspek
tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu 6.
Perilaku organisasi berkaitan dengan bagaimana orang bertindak dan bereaksi
dalam semua jenis organisasi. Dalam kehidupan organisasi, orang dipekerjakan,
dididik dan dilatih, diberi informasi dan dikembangkan. Dengan kata lain,
perilaku organisasi adalah bagaimana orang berperilaku di dalam suatu organisasi.
Lingkup ilmu mengenai perilaku organisasi meliputi psikologi, sosiologi
dan antropologi budaya dimana ilmu-ilmu tersebut telah memberikan kerangka
dasar dan prinsip-prinsip pada bidang perilaku organisasi. Namun, maisng-masing
ilmu pengetahuan memiliki tinjauan yang berbeda. Dalam mempelajari perilaku
organisasi dapat dilakukan dengan tingkat analisis, yaitu tingkat individu,
kelompok dan organisasi.

2.6 Pentingnya Perilaku Organisasi


Terdapat sejumlah alasan di antara para pakar, mengapa perlu perilaku
organisasi. Namun, dari semua pendapat yang ada menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan perhatian pada kepentingan sumber daya manusia sebagai tenaga
kerja dalam organisasi. Apabila sumber daya manusia diperhatikan pada
gilirannya akan memberikan kontribusi lebih tinggi bagi organisasi. Berikut
adalah tiga alasan mengapa perlu mempelajari perilaku organisasi, yaitu:7
a) Practical Application
Dalam kenyataan riil organisasi, ada beberapa manfaat memahami
perilaku organisasi, antara lain berkenaan dengan pengembangan gaya
kepemimpinan, pemilihan strategi dalam mengatasi persoalan, seleksi
pekerjan yang tepat, peningkatan kinerja dan sebagainya.
b) Personal Growth
Dengan memahami perilaku organisasi dapat lebih memahami
orang lain. Memahami orang lain akan memeberikan pengetahuan diri
dan wawasan diri lebih besar. Dengan memahami orang lain, atasan
6
Abdu Darim. 2020. Manajemen Perilaku Organisasi Dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia
Yang Kompeten. Munaddhoma: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam. h. 22.
7
Chandra Wijaya. 2017. Perilaku Organisasi. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan
Indonesia (LPPPI).

6
dapat menilai apa yang diperlukan bawahan untuk mengembangkan
diri sehingga pada gilirannya meningkatkan kontribusi pada organisasi.
c) Increased knowledge
Dengan perilaku organisasi dapat menggabungkan pengetahuan
tentang manusia dalam pekerjakan. Studi perilaku organisasi dapat
membantu orang untuk berfikir tentang masalah yang berhubungan
dengan pengalaman kerja. Kemampuan berpikir kritis dapat
bermanfaat dalam menganalisis baik masalah pekerjaan maupun
personal.

2.7 Konsep Untuk Memahami Perilaku Organisasi


Konsep dasar pada perilaku organisasi adalah terletak pada dua komponen
yaitu individu-individu yang berperilaku, baik itu perilaku secara individu,
perilaku kelompok, dan perilaku organisasi. Komponen yang kedua adalah
organisasi formal sebagai wadah dari perilaku itu, yaitu sebagai sarana bagi
individu dalam bermasyarakat ditandai dengan keterlibatannya pada suatu
organisasi dan menjalankan perannya dalam organisasi tersebut.8
Dengan demikian perilaku organisasi mempelajari semua aspek yang
berkaitan dengan tindakan manusia, baik aspek pengaruh anggota terhadap
organisasi ataupun organisasi terhadap anggotanya.

2.8 Definisi Perilaku Kelompok


Perilaku kelompok ialah seluruh aktivitas dengan adanya komunikasi yang
intens untuk dapat mencapai tujuan yang dikehendaki dengan tetap mengikuti alur
sistem yang sudah ditentukan oleh kelompok yang dapat menjaga persepsi dari
awal hingga akhir.9 Dalam pengertian lain, perilaku kelompok merupakan respon-
respon anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok dan norma yang
diadopsinya.10 Didalam suatu kelompok sebenarnya, para anggota
mempertimbangkan diri mereka sendiri dan bergantung satu dengan lainnya utuk

8
Rahmi Widayanti. 2019. Perilaku Organisasi. Kalimantan: Penerbit Uniska MAB. h. 14.
9
Siti Maliah. 2022. Perilaku Kelompok dan Organisasi. Jurnal Pendidikan Manajemen
Perkantoran: Universitas Pendidikan Indonesia. h. 253.
10
Agus Wahju Yudiarso. 2022. Perilaku Kelompok dan Memahami Tim Kerja Dalam Lembaga
Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan dan Studi Islam: STAI Badrus Sholeh Kediri. h. 92.

7
mencapai tujuan umum, dan mereka saling berhubungan satu dengan yang lain
secara teratur untuk mengejar tujuannya atas dukungan dalam suatu periode
waktu.

2.9 Teori-Teori Pembentukan Kelompok11


a) Teori Kedekatan: seseorang berhubungan dengan orang lain
disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya (spatial and
geographical proximity).
b) Teori George Homans: teori ini lebih komprehensif. Teori ini
berdasarkan pada aktivitas-aktivitas, interaksi-interaksi, dan sentimen-
sentimen (perasaan atau emosi).
c) Teori Keseimbangan: dikembangkan oleh Theodore Newcomb.
Ketertarikan pada orang lain didasarkan atas kesamaan sikap di dalam
menanggapi suatu tujuan yg relevan satu sama lain.
d) Teori pertukaran: kelompok terbentuk berdasarkan atas interaksi dan
susunan hadiah-biaya-hasil. Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan
teori motivasi daalm bekerja.
e) Teori alasan praktis: pembentukan kelompok didasarkan atas alasan-
alasan praktis, dimana kelompok tersebut cenderung memberikan
kepuasan terhadap kebutuhan-kebutuhan sosial yang mendasar dari
orang-orang yang mengelompok tersebut.

2.10 Konsep Untuk Memahami Perilaku Kelompok


Untuk memahami perilaku kelompok, kita perlu mengetahui ciri-ciri
umum kelompok, mulai dari urutan berikut ini:12
a) Struktur
Dalam setiap kelompok berkembang beberapa tipe struktur; para
anggota kelompok dibedakan atas dasar faktor-faktor seperti keahlian,
kekuasaan, status dan sifat agresif. Tiap anggota menduduki posisi

11
Ibid, h.87.
12
Ibid, h.88.

8
tertentu dalam kelompok. Pola hubungan antara posisi ini merupakan
struktur kelompok.
b) Hirarki Status
Istilah status sangat mirip dengan posisi, sehingga kedua istilah itu
sering digunakan dalam arti yang merupakan konsekuensi dari
karakteristik tertentu yang membedakan posisi yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan status memiliki pengaruh yang sangat besar atas
pola dan isi komunikasi yang cenderung lebih bersifat positif daripada
yang diprakarsai oleh orang-orang yang berstatus tinggi terhadap orang-
orang yang berstatus lebih rendah.
c) Peran
Setiap posisi dalam kelompok mempunyai peran yang saling
berhubungan, yang terdiri dari perilaku yang diharapkan dari mereka
yang menduduki posisi tersebut. Perilaku yang diharapkan umumnya
sudah disetujui tidak hanya oleh mereka yang menduduki posisi
tersebut, tetapi juga oleh anggota lain dalam kelompok itu.
d) Norma atau Peraturan
Norma adalah standar yang diterima oleh anggota kelompok yang
mempunyai karakteristik tertentu atau suatu peraturan yang tidak
tertulis. Pertama, norma hanya dibentuk sehubungan dengan hal-hal
yang penting bagi kelompok. Jika dapat membantu anggota lain dalam
kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas merupakan hal yang paling
penting, maka akan berkembanglah suatu norma.
Kedua, norma diterima dalam berbagai macam tingkat oleh para
anggota kelompok, ada beberapa norma diterima oleh para anggota
secara lengkap, sedangkan norma lain hanya diterima sebagian. Dapat
dikatakan bahwa norma merupakan kesepakatan yang menjadi aturan
yang tidak tertulis, tetapi tersirat dan dipahami sesama anggota
kelompok.
e) Kepemimpinan
Peran kepemimpinan dalam kelompok merupakan suatu
karakteristik penting dalam kelompok. Dalam kelompok formal,

9
pemimpin dapat menjalankan kekuasaannya secara resmi. Dalam
kelompok informal pemimpin dianggap sebagai orang yang berwibawa
dan dihormati karena dianggap dapat membantu kelompok mencapai
tujuannya, sebagai fasilitator yang dapat menyelesaikan konflik di
antara kelompok dan anggotanya. Pemimpin informal seringkali dapat
berganti-ganti karena situasi yang berbeda-beda, juga karena alasan
kaderisasi (senority menghargai juniority), sehingga kesinambungan
kepemimpinan dapat berjalan terus.
f) Kesatupaduan
Kesatupaduan dipandang sebagai suatu kekuatan yang memaksa
para anggota untuk tetap berada dalam satu kelompok. Dengan
kekuatan yang terpadu dari masing-masing anggota kelompok akan
merupakan efek berganda dari potensi yang ada (multiplier effect).

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Beberapa kriteria kualitas kepemimpinan yang baik antara lain, memiliki
komitmen organisasional yang kuat, visionary, disiplin diri yang tinggi, antusias,
berwawasan luas, kemampuan komunikasi yang tinggi, manajemen waktu,
mampu menangani setiap tekanan, mampu sebagai pendidik bagi bawahannya,
empati, berpikir positif, memiliki dasar spiritual yang kuat dan selalu siap
melayani.
Adapun perilaku individu merupakan segala tindakan yang dilakukan dalam
pekerjaan maupun diluar pekerjaan manusia. Sedangkan, perilaku organisasi
adalah bagaimana orang berperilaku di dalam suatu organisasi perilaku kelompok
merupakan respon-respon anggota kelompok terhadap struktur sosial kelompok
dan norma yang diadopsinya.

3.2. Saran
Kualitas kepemimpinan pendidikan harus diperhatikan dengan serius karena
kepemimpinan dalam pendidikan menjadi penentu tercapainya cita-cita
pendidikan. Dengan cara memperhatikan individu maupun kelompok yang ada
didalamnya.
Selain itu, terkait penulisan makalah ini penyusun menyadari masih banyak
adanya kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Maka daripada itu nantinya
penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan
menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Darim, Abdu. 2020. Manajemen Perilaku Organisasi Dalam Mewujudkan


Sumber Daya Manusia Yang Kompeten. Munaddhoma: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam.
Haris, Abdul. 2013. Buku Perkuliahan Kepemimpinan Pendidikan. Surabaya: UIN
Sunan Ampel.
Innayatuddiniyah. 2019. Pengaruh Perilaku Individu Terhadap Kinerja Karyawan.
Prosiding Seminar Humanis: STIE Al-Khairiyah Cilegon.
Maliah, Siti. 2022. Perilaku Kelompok dan Organisasi. Jurnal Pendidikan
Manajemen Perkantoran: Universitas Pendidikan Indonesia.
Mulyadi, Deddy. 2015. Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Pelayanan
Konsep dan Aplikasi Administrasi Manajemen dan Organisasi Modern.
Alfabeta: Bandung.
Rustamadji. 2020. Kualitas Kepemimpinan Pendidikan dalam Konteks Organisasi
Pembangunan Sumber Daya Manusia. Jurnal Pendidikan Vol 8 No.1.
Thoha, Miftah. 2007. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya.
Jakarta: PT Raja Grafindo.
Widayanti, Rahmi. 2019. Perilaku Organisasi. Kalimantan: Penerbit Uniska
MAB.
Wijaya, Chandra. 2017. Perilaku Organisasi. Medan: Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).
Yudiarso, Wahyu Agus. 2022. Perilaku Kelompok dan Memahami Tim Kerja
Dalam Lembaga Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan dan Studi Islam:
STEI Badrurs Sholeh Kediri.

12

Anda mungkin juga menyukai