Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN


(PENELITIAN KUALITATIF)

Oleh:
Kelompok 1:
1. Susi Lestari (20226013021)

2. Sharli Yunita Astari (20226013010)

3. Suryani (20226013015)

4. Septina Dwiayu (20226013008)

5. Umi Arbert (20226013018)

6. Kamsiti (20226013014)

DOSEN PENGASUH : Dr. HAPPY FITRIA, M.Pd., CIQnR

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
Penelitian Kualitatif.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Palembang, September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover Judul………………………………………………………………………………i

Kata Pengantar .............................................................................................................. ii

Daftar Isi...................................................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

1.3 Tujuan..................................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Penelitian Kualitatif .............................................................................. 2

2.2 Karakteristik dan Sifat Penelitian Kualitatif............................................................ 2

2.3 Langkah-langkah Penelitian Kualitatif ................................................................... 5

2.4 Contoh Penerapan Penelitian Kualitatif ................................................................. 8

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan........................................................................................................ 16

3.2 Saran ................................................................................................................. 16

Daftar Pustaka ............................................................................................................ 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metode penelitian adalah rangkaian kerja dari suatu kegiatan penelitian yang
didasari pada pandangan filosofis, asumsi dasar, ideologis, pertanyaan serta isu
yang sedang berkembang dan dihadapi. Ada dua macam metode penelitian yakni;
metode kuantitatif dan kualitatif. Makalah ini akan membahas tentang metode
penelitian kualitatif.
Metode kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis. Penelitian jenis ini lebih subyektif dari pada
penelitian kuantitatif.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Riset
Bisnis.mSemoga makalah ini dapat dengan mudah di mengerti dan bermanfaat
bagi kita semua.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian penelitian kualitatif?
2. Apa karakteristik dan sifat penelitian kualitatif?
3. Apa langkah-langkah penelitian kualitatif?
4. Bagaimana contoh penerapan penelitian kualitatif?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penelitian kualitatif.
2. Untuk mengetahui karakteristik dan sifat penelitian kualitatif.
3. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian kualitatif.
4. Untuk mengetahui contoh penerapan penelitian kualitatif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian untuk memahami
fenomena-fenomena manusia atau sosial dengan menciptakan gambaran yang
menyeluruh dan kompleks yang dapat disajikan dengan kata-kata, melaporkan
pandangan terinci yang diperoleh dari sumber informan, serta dilakukan dalam
latar setting yang alamiah (Walidin, Saifullah & Tabrani, 2015: 77). Sejalan
dengan Denzin & Lincoln (1994) penelitian kualitatif merupakan penelitian
menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan sebuah fenomena yang
terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Penelitian kualitatif berusha untuk menemukan dan menggambarkan secara
naratif kegiatan yang dilakukan dan dampak dari tindakan yang dilakukan
terhadap kehidupan mereka.
Jadi penelitian kualitatif atau disebut juga penelitian natural atau penelitian
alamiah adalah jenis penelitian dengan mengutamakan penekanan pada proses
dan makna yang tidak diuji, atau diukur dengan setepattepatnya dengan data
yang berupa data deskriptif. Pada penelitian ini mendeskripsikan kejadian yang
di dengar, dirasakan dan dibuat dalam pernyataan naratif atau deskriptif. Jenis
penelitian ini berkarakteristik alamiah atau bersetting apa adanya dari fenomena
yang terjadi di lapangan yang menitik beratkan pada kualitasnya.
Dalam pengambilan data penelitian kualitatif, sebaiknya peneliti
mendapatkan izin baik secara tertulis maupun lisan. Sehingga penelitian tidak
melanggar norma-norma yang mungkin dianut oleh informan atau objek
penelitian.

2.2 Karakteristik dan Sifat Penelitian Kualitatif


Menurut Bodgan dan Biklen, karakteristik penelitian kualitatif adalah
sebagai berikut.
a. Dilakukan pada kondisi alamiah (sebagai lawannnya adalah eksperimen).
Langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitaif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk
kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau
outcome.
d. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara deduktif.
e. Penelitian kualitatif lebih menekankan makna (data dibalik yang teramati).

2
Perbedaan Karakteristik Metode Kuantitatif dan Kualitatif

No. Metode kuantitatif Metode kualitatif


Desain
a) Spesifik, jelas dan rinci a) Umum
b) Ditentukan secara mantap b) Fleksibel
1 sejak awal c) Berkembang, dan muncul
c) Menjadi pegangan langkah dalam proses penelitian
demi langkah
Tujuan
a) Menunjukan hubungan antar a) Menemukan pola hubungan
variabel yang bersifat interaktif
b) Menguji teori b) Menemukan teori
c) Mencari generalisasi yang c) Menggambarkan realitas yang
2 mempunyai nilai prediktif kompleks
d) Memperoleh pemahaman
makna
Teknik pengumpulan data
a) Kuesioner a) Participant of observation
b) Observasi dan wawancara b) In depth interview
3
terstruktur c) Dokumentasi
d) Tringulasi

Instrumen penelitian
a) Test, angket, wawancara a) Peneliti sebagai instrumen
terstruktur (human instrument)
4 b) Instrumen yang telah terstandar b) Buku catatan, tape recorder,
camera, handycam, dll
Data
a) Kuantitatif a) Deskriptif kualitatif
b) Hasil pengukuran variabel b) Dokumen pribadi, catatan
5 yang dioperasionalkan dengan lapangan, ucapan dan
menggunakan instrumen tindakan responden, dokumen
dll
Sampel
a) Besar a) Kecil
b) Representatif b) Tidak representatif
6 c) Sedapat mungkin random c) Purposive, snowball
d) Ditentukan sejak awal d) Berkembang selama proses
penelitian

3
Analisis
a) Setelah selesai pengumpulan a) Terus menerus sejak awal
data sampai akhir penelitian
7 b) Deduktif b) Induktif
c) Menggunakan statistik untuk c) Mencari pola, model, thema,
menguji hipotesis teori
Hubungan dengan responden
a) Dibuat berjarak, bahlan sering a) Empati, akrab supaya
tanpa kontak supaya obyektif memperoleh
b) Kedudukan peneliti lebih b) pemahaman yang mendalam
tinggi daripada responden c) Kedudukan sama bahkan
8
c) Jangka pendek sampai sabagai guru, konsultan
hipotesis dapat dibuktikan d) Jangka lama, sampai datanya
jenuh, dapat ditemukan
hipotesis atau teori
Usulan penelitian
a) Singkat, umum bersifat
a) Luas dan rinci
sementara
b) Literatur yang berhubungan
b) Literatur yang digunakan
dengan masalah, dan variabel
bersifat sementara, tidak
yang diteliti
menjadi pegangan utama
c) Prosedur yang spesifik dan
c) Prosedur bersifat umum,
rinci langkah-langkahnya
seperti akan merencanakan
d) Masalah dirumuskan dengan
tour/piknik
spesifik dan jelas
9 d) Masalah bersifat sementara
e) Hipotesis dirumuslan dengan
dan akan ditemukan setelah
jelas
studi pendahuluan
f) Ditulis secara rinci dan jelas
e) Tidak dirumuskan hipotesis
sebelum terjun kelapangan
karna justru akan
menemukan hipotesis
f) Fokus penelitian ditetapkan
setelah diperoleh data awal
dari lapangan
Kapan penelitian dianggap selesai?
Setelah semua kegiatan yang Setelah tidak ada data yang
10
direncanakan dapat diselesaikan dianggap baru/jenuh

4
Kepercayaan terhadap hasil penelitian
Pengujian validitas dan Pengujian kredibilitas,
11 realiabilitas instrumen depenabilitas, proses dan hasil
penelitian

2.3 Langkah-Langkah Penelitian Kualitatif


Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif, seperti
yang dikemukakan oleh Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang
diterjemkan oleh Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisi Data Kualitatif (1992),
tahap-tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut;
1) Membangun Kerangka Konseptual

2) Merumuskan Permasalahan Penelitian

3) Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian

4) Instrumentasi

5) Pengumpulan Data

6) Analisis Data

7) Matriks dan Pengujian Kesimpulan.


Pendapat lain dari Dr. Endang S Sedyaningsih Mahamit (2006) tahapan
penelitian kualitatif meliputi;
1) Menentukan permasalahan

2) Melakukan studi literatur

3) Penatapan lokasi

4) Studi pendahuluan

5) Penetapan metode pengumpulan data; observasi, wawancara, dokumen,


diskusi terarah

6) Analisa data selama penelitian

7) Analisa data setelah; validasi dan reliabilitas

8) Hasil; cerita, personal, deskrifsi tebal, naratif, dapat dibantu table frekuensi.
Dari beberapa pendapat tersebut, maka saya coba untuk membahas tahap-
tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan
a) Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam
lingkup peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta

5
diverifikasi secara nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-
peristiwa yang diamati dalam konteks kegiatan orang-orang/organisasi.
b) Memilih lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih
lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan
mengasumsikan bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan)
tidak terlalu berpengaruh dari pada konteks. Juga dengan alasan-alasan
pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi dari pihak yang berhubungan
langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan keadaan sekolah
(Dinas Pendidikan). Selain didasarkan pada rekomendasi-rekomendasi
dari pihak yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang
berada di sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan
potensi yang dimilikinya.
c) Mengurus perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan
penelitian. Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu
kualitatif, maka perizinan dari birokrasi yang bersangkutan biasanya
dibutuhkan karena hal ini akan mempengaruhi keadaan lingkungan
dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal atau diketahui. Dengan
perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya ketertutupan
lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti.
d) Menjajagi dan menilai keadaan
Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi
kegiatan kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses
penjajagan lapangan dan sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah
yang menjadi alat utamanya maka kitalah yang akan menetukan apakah
lapangan merasa terganggu sehingga banyak data yang tidak dapat
digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa lapangan
menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun
dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu.
e) Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal
penting lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja
sebagai “mata kedua” kita yang dapat memberikan informasi banyak
tentang keadaan lapangan. Informan yang dipilih harus benar-benar orang
yang independen dari orang lain dan kita, juga independen secara
kepentingan penelitian atau kepentingan karier.

6
f) Menyiapkan instrumen penelitian
Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai
pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke lapangan
untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan.
g) Persoalan etika dalam penelitian
Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan
maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan
merasakan serta menghayati bersama tata cara dan tata hidup dalam suatu
latar penelitian.
2. Lapangan
a) Memahami dan memasuki lapangan
 Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka orang
berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup dimana
peneliti berinteraksi secara langsung dengan orang.
 Penampilan, Menyesuaikan penampilan dengan kebiasaan, adat, tata
cara, dan budaya latar penelitian.
 Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan
peranserta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek.
 Jumlah waktu studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan
informasi yang dibutuhkan.
b) Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Pendekatan kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang
diperoleh dapat dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil
yang akurat maka pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen
utama dalam penggalian dan pengolahan data-data kualitatif yang
diperoleh.
3. Pengolahan Data
a) Reduksi Data
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh
direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal
yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan
satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran
yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti
untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang
diperoleh jika diperlukan.

7
b) Display Data
Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan
dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat
pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya.
c) Analisis data
Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content Analisis,
yang mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam
komunikasi, menggunakan kriteria-kriteria dalam klarifikasi, dan
menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan.
d) Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah
menyimpulkan dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah
diproses atau ditransfer kedalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola
pemecahan permasalahan yang dilakukan.
e) Meningkatkan Keabsahan Hasil
 Kredibilitas
 Transferabilitas
 Dependabilitas dan Conformabilitas
f) Narasi Hasil Analisis
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam
bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti
foto dan video dan lain-lain.

2.4 Contoh Penerapan Penelitian Kualitatif


Judul: Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Green School di SMK Negeri
2 Muara Enim
1. Pendahulan
Tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalm Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional pasal 1 da 3
pendidikan adalah usaha sadar yang terencana dalam mewujudkan suasana
dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, keperibadian,
kecerdasan, akhlak mulia, pngemdalian diri, keterampilan yang dibutuhkan di
masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Kristiawan (2017) pendidikan
merupakan setiap usaha, pengaruh, perlindungan, serta bantuan yang
diberikan kepada anak untuk proses pendewasaan anak tersebut, atau lebih
tepat membantu anak agar cukup, cakap melaksanakan tugas hidupnya
sendiri. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada jenjang

8
pendidikan menengah yang mengutamakan pengemba- ngan kemampuan
siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu bentuk
satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk
lain yang sederajat. Sekolah di jenjang pendidikan dan jenis kejuruan dapat
bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat (Undang-undang Sisdiknas
Nomor 20 Tahun 2003). Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan
penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap
profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah menengah kejuruan
menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan dengan
jenis- jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990).
SMK Negeri 2 Muara Enim sebagai Sekolah Menengah Kejuruan
yang mayoritas peserta didiknya adalah kelompok Teknologi dan Rekayasa
bertujuan menghasilkan lulusan yang kompeten dan kompetetif sesuai dengan
Kompetensi keahliannya. SMK memiliki banyak program keahlian, program
keahlian yang dilaksanakan di SMK menyesuaikan dengan kebutuhan dunia
kerja yang ada. Program keahlian pada jenjang SMK juga menyesuaikan pada
permintaan masyarakat dan pasar. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama agar siap bekerja
dalam bidang tertentu. Diharapkan lulusan SMK adalah lulusan yang
kompeten, mampu bersaing dan berkarakter.
Selama ini melalui operasional sekolah pembentukan nilai-nilai
karakter sudah dikembangkan dan dilaksanakan. Sejak masuk sekolah peserta
didik sudah diterapkan nilai- nilai karakter, yaitu pada Program Pengenalan
Lingkungan Sekolah, yang dilanjutkan implementasinya sehari-hari di
lingkungan sekolah. Program pendidikan karakter lebih intensif, kolaboratif
dan realistis diintegrasi- kan dengan Green School. Program Green School
sudah dapat dibuktikan hasilnya hingga puncak keberhasilan itu SMK Negeri
2 Muara Enim telah meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Keberhasilan program Green School di SMK Negeri 2 Muara Enim yang
mampu membangun karakter peduli lingkungan bagi peserta didik, lulusannya
dan warga sekolah lainnya. Oleh karena itu pemakalah mengambil judul
Membangun Karakter Peserta Didik melalui Green School di SMK Negeri 2
Muara Enim.

9
2. Pembahasan
a. Pendidikan Karakter
Dickinson (2009) berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah “the
sum of continuously developing moral and ethical qualities and the
demonstration of those qualities in people's emotional responses, thinking,
reasoning, and behavior” (Kristiawan, 2015). Menurut Sriwilujeng (2017)
pendidikan karakter adalah menanamkan dan mengembangkan semua
potensi karakter yang luhur, karakter adalah unsur kepribadian yang
dilihat dari segi etis dan moral. Karakter berkaitan dengan konsep moral
(moral knowing), sikap moral (moral felling) dan prilaku moral (moral
behavior) (Sayer, dkk, 2018) (Kristiawan, 2016) (Wulandari dkk, 2017).
Menurut ketiga komponen ini dapat dinyatakan bahwa karakter yang baik
didukung oleh pengetahuan tentang kebaikan, keinginan berbuat baik dan
melakukan perbuatan kebaikan.
Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau dari
titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang dan biasanya
berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap. Secara sederhana,
pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang
dilakukan untuk mempengaruhi karakter. Dasar tentang Penguatan
Pendidikan Karakter diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun
2017, dengan pertimbangan dalam rangkah mewujudkan bangsa yang
berbudaya.
Menurut Sayer dkk (2018) character is an individual’s way of thinking
and behaving that distinguishes him/her from others in life on the
personal and social levels. Pendidikan karakter merupakan sebuah sistem
yang menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didik, yang
mengandung komponen pengetahuan, kesadaran individu, tekad, serta
adanya kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nlai-nilai, baik
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, maupun bangsa (Kristiawan dkk, 2017). Selanjutnya menurut
Sriwilujeng (2017) pendidikan karakter bagi individu bertujuan untuk 1)
meneladani berbagai karakter bagi manusia; 2) menjelaskan berbagai
karakter manusia; 3) menerapkan perilaku baik dalam kehidupan sehari-
hari; dan 4) memahami jenis perilaku karakter yang baik. Sedangkan
fungsi pendidikan karakter adalah 1) Mengembangkan potensi dasar agar
berhati baik, berpikiran baik dan berprilaku baik; 2) Memperkuat dan
membangun perilaku bangsa yang multikultur; dan 3) Meningkatkan
peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

10
b. Green School
Kementerian Negara Lingkungan Hidup (2009) Green School atau
disebut dengan Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian
Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan
kesadaran warga sekolah dalam pelestarian lingkungan hidup. Menurut
Hamzah (2013) mengatakan pendidikan harus dapat dimanfaatkan sebagai
sarana pembentukan sikap dan kepedulian terhadap lingkungan secara
efektif, melalui pendidikan yang intensif sangat dimungkinkan untuk
meningkatkan kualitas sikap dan perilaku yang positif terhadap
lingkungan, karena melalui pendidikan dapat di wujudkan kesiapan
mental dan kecenderungan untuk berprilaku positif terhadap suatu objek
tertentu yang dalam hal ini adalah lingkungan hidup. Sasaran pelaksanaan
Green School yaitu seluruh warga sekolah. dengan maksud untuk
membangun serta menggali partisipasi warga sekolah dalam kegiatan yang
memiliki muatan pengelolaan dan pelestarian lingkungan. Sedangkan
menurut Paryadi (2008) Green School adalah sekolah yang memiliki
program dan aktivitas pendidikan mengarah pada kesadaran dan kearifam
terhadap lingkungan hidup.
Pengertian atau makna dari Green School adalah sebagai tempat yang
baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan
berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju
terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita
pembangunan berkelanjutan. Program Green School harus disusun secara
holistic dengan mengkaitkan program yang ada di sekolah serta
mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh, baik faktor
pendukung atau faktor penghambatnya. Potensi Dalam program ini
diharapkan semua warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah
menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan
yang negatif. Paryadi (2008) menyebutkan ada lima kegiatan utama
program gren school yaitu 1) pengembangan kurikulum berwawasan
lingkungan; 2) pengembangan pendidikan berbasis komunitas; 3)
peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya; 4)
pengembangan sistem pendukung yang ramah lingkungan; dan 5)
pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan.

3. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Menurut
Arifin (2011) penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang
dilakukan secara wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan

11
tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data
kualitatif. Bogdan dan Taylor (1993) mengemukakan penelitian kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati dalam (Arifin,
2011). Sedangkan menurut Sugiyono (2010) dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara kuisioner,
dokumentasi. Pendekatan kualitatif merupakan descriptive; concerned with
process rather than simply with outcomes or product; qualitative research
tend to analyze their data inductively; and “meaning” is the essential concern
to the qualitative approach (Kristiawan dkk, 2017). Arifin (2011)
menyebutkan ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian kualitatif yaitu 1) observasi partisipasi; 2) wawancara; 3) diskusi
kelompok terfokus; 4) studi dokumen; dan 5) analisis.Penelitian ini
dilaksanakan di SMK Negeri 2 Muara Enim Jalan H. Pangeran Danal Nomor
142 A Kelurahan Muara Enim, dengan jumlah siswa 1.188 orang, Guru 104
orang, tenaga kependidikan 44 orang. SMK Negeri 2 Muara Enim memiliki
areal sekolah seluas 5 hektar, jumlah rombel 44 dengan 12 paket kompetnsi
keahlian yang terakreditasi A untuk semua jurusan. Peneliti menggunakan
pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumendasi kegiatan
yang dilaksanakan rutin di sekolah.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Pelaksanaan pembangunan karakter yang dikaitkan dengan budaya
peduli lingkungan demi suksesnya program Green School di SMK Negeri 2
Muara Enim ditempuh melalui program-program sebagai berikut 1) pokja
penghijauan, penataan taman, dan perawatan tanaman; 2) pokja tanaman obat
keluarga (toga); 3) pokja pengolahan sampah dan pengelolaan hasil sampah;
4) Pokja Polisi lingkungan; 5) Pokja kebersihan ; dan 6) pokja uji kelayakan
dan pengawasan makanan (Kantin Sehat). Setiap pokja memiliki koordinator
satu orang guru dan melibatkan siswa.
Pokja penghijauan, penataan taman, dan perawatan tanaman bertugas
mengkapling taman sekolah serta membagi tugas tanggungjawab taman
sekolah bagi anggota pokja, dengan memunculkan kegiatan yang mendukung
penghijauan dan penataan taman dan ikon Adiwiyata. Prioritas kerja meliputi
1) pembenahan taman depan laboratorium Biologi; 2) penataan taman boga
dan kebun sekolah; 3) penataan taman depan perpustakaan dan mushola; 4)
pengadaan pot- pot di belakang kelas; 5) pengadaan pot-pot di dalam kelas; 6)
mendata jenis tanaman yang ada dalam taman; 7) mengadakan pembelajaran
pembibitan; 8) mengadakan Green House bersama pokja sarana; dan 9)

12
mengawasi keadaan taman yang dipelihara kelas masing-masing. Pokja
tanaman obat keluarga (toga) dengan tugas 1) pengadaan Toga; 2) membentuk
tim Toga; 3) menyusun data Toga dan manfaatnya; 4) membuat/mengolah/
memasarkan hasil Toga. Pokja pengolahan sampah dan pengelolaan hasil
sampah komposting. Tim ini bertugas sebagai composting,
memasukkan/menyalurkan/melaksanakan pemupukan pada taman-taman,
kebun sekolah, hutan sekolah dan Toga, pengemasan pupuk/pengepakkan
pupuk, daur ulang plastik, membentuk tim dari siswa sebagai petugas
pemanfaatan limbah plastik, membina siswa untuk mengolah/membuat
limbah plastik menjadi sesuatu yang bermanfaat, mengadakan atau
ikut lomba pada kegiatan- kegiatan hari jadi lingkungan hidup, mendata/
menyimpan/memasukkan hasil dari karya (pekerjaan tangan) siswa tersebut,
daur ulang kertas
Pokja kebersihan dengan tugas rutin dilakukan setiap hari adalah
melaksanakan dan memantau kegiatan Jum’at Bersih, bersama guru olahraga
melaksanakan kegiatan Jum’at sehat, memantau tempat sampah siswa disetiap
lingkungan sekolah apakah sampah sudah dipilah. Pokja uji kelayakan dan
pengawasan makanan (Kantin Sehat) sabagai koordinator guru bekerjasama
dengan dinas kesehatan memberi penyuluhan kepada petugas kantin mengenai
jajanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, pengawas- an terhadap menu
makanan dan minuman di kantin, dan memberi penyuluhan pada sesama
siswa agar tidak mengkonsumsi jajan yang mengandung pengawet, pemanis,
pewarna buatan.
Pokja Polisi lingkungan memiliki peran yaitu sosialisasi Adiwiyata
kepada siswa/sesama siswa, mengkondisikan situasi hijau, bersih, tertib,
santun, aman, dan nyaman, mensosialisasikan sanksi pelanggaran pencemaran
lingkungan sekolah dan menindak pelanggaran yang bersifat mendidik,
memunculkan kegiatan yang dapat memotivasi kepedulian siswa terhadap
green house, mengupayakan tumbuhnya budaya positif yang menjadi karakter
ciri khas sekolah. Prioritas tugas, membentuk kader lingkungan dan polisi
lingkungan serta membagi pos kegiatan yang menjadi tanggungjawab kader.
Adapun kegiatan yang rutin dilaksanakan adalah melaksanakan budaya 5S
(senyum, sapa, salam, santun dan shodaqoh), melaksanakan program
bersalam- an dengan guru sebelum pembelajaran yang sudah menjadi ciri
sekolah, melaksanakan program “bersih serentak“ 10 menit sebelum mulai
pembelajaran dan 10 menit setelah pulang sekolah, dan koordinasi dengan
guru olahraga untuk melaksanakan program “10 menit berburu sampah
sebelum mulai olahraga.
Pokja kebersihan dengan tugas rutin dilakukan setiap hari adalah

13
melaksanakan dan memantau kegiatan Jum’at Bersih, bersama guru olahraga
melaksanakan kegiatan Jum’at sehat, memantau tempat sampah siswa disetiap
lingkungan sekolah apakah sampah sudah dipilah. Pokja uji kelayakan dan
pengawasan makanan (Kantin Sehat) sabagai koordinator guru bekerjasama
dengan dinas kesehatan memberi penyuluhan kepada petugas kantin mengenai
jajanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, pengawas- an terhadap menu
makanan dan minuman di kantin, dan memberi penyuluhan pada sesama
siswa agar tidak mengkonsumsi jajan yang mengandung pengawet, pemanis,
pewarna buatan.
Hasil dari wawancara dengan guru yang menjadi koordinator di setiap
Pokja menunjukan bahwa peserta didik memiliki kepedulian terhadap
lingkungan penghijauan dan rasa tanggungjawab menjaga kebersihan sekolah
dengan program bank sampah. Sampah yang dikumpulkan adalah sampah
hasil praktik setiap jurusan dan sampah lainnya disekitar sekolah. Munculnya
sikap jujur dan kesadaran disetiap diri siswa dalam mencintai lingkungan
sekitar, rasa tanggungjawab untuk mempertahankan dan mengembangkan
usaha pengomposan. Siswa dapat menikmati atau mengkomsumsi makanan
yang higenis untuk kesehatan dan bebas dari pengawet makanan, MSG dan
lain sebagainya.
Hasil yang mendasar dari penelitian ini adalah terbentuknya nilai-nilai
karakter peserta didik meliputi religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab. Strategi
untuk mengimplementasikan pendidikan karakter di SMK Negeri 2 Muara
Enim meliputi; integrasi dalam mata pelajaran, integrasi dalam muatan lokal,
pengembangan budaya sekolah dan pusat kegiatan belajar, kegiatan
pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Nilai-nilai karakter peserta didik
di SMK Negeri 2 Muara Enim dapat dibangun dan diintegrasikan dalam
program Green School.

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang Program Green House dalam
pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh- sungguh dari seorang
pendidik untuk mengajarkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik di SMK
Negeri 2 Muara Enim. Kegiatan pembelajaran tidak lagi sekedar penggalian
pengetahuan tetapi sekaligus pemamfaatan lingkungan sebagai media
pembelajaran, warga sekolah juga didorong untuk mengembangkan upaya
untuk meningkatkan pengelolaan dan kualitas lingkungan hidup baik di dalam

14
maupun diluar sekolah. Program Green House bisa diterapkan bagi sekolah
terutama SMK Jururan Teknologi dan Rekayasa karena program tersebut
dapat menumbuhkan karakter bagi peserta didik. Namun program tersebut
perlu dikembangankan lebih lanjut sehingga betul-betul menghasilkan peserta
didik yang mempunyai karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,
kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggung jawab.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Penelitian kualitatif atau disebut juga penelitian natural atau penelitian
alamiah adalah jenis penelitian dengan mengutamakan penekanan pada
proses dan makna yang tidak diuji, atau diukur dengan setepattepatnya
dengan data yang berupa data deskriptif.
2. langkah-langkah sebagai berikut;
a. Pra-Lapangan
a) Menyusun rancangan
b) Memilih lapangan
c) Mengurus perijinan
d) Menjajagi dan menilai keadaan
e) Memilih dan memanfaatkan infoirman
f) Menyiapkan instrumen
g) Persoalan etika dalam lapangan
b. Lapangan
a) Memahami dan memasuki lapangan
b) Pengumpulan data
c. Pengolahan Data
a) Reduksi data
b) Display data
c) Analisis

3.2 Saran
Sebelum melakukan penelitian, kita harus terlebih dahulu mengetahui kaidah-
kaidah penelitian baik itu penelitian kuantitatif maupun kualitatif. Agar ketika
melakukan penelitian, penelitian yang sedang dilakukan hasilnya berkualitas baik
dan dapat di pertanggung jawabkan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Asep, Suryana. (2007). Tahap-Tahap Penelitian Kualitatif. Jawa Barat:


Universitas Pendidikan Indonesia.

Muhammad, Rizal Fadli. (2001). Memahami desain metode penelitian kualitatif.


Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum. (Vol.21 No.1): ISSN
1412-1271. Diakses pada 19 September 2022.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

https://scholar.google.com/citations?view_op=view_citation&hl=en&user=z3o
v0wAAAAJ&citation_for_view=z3oRv0wAAAAJ:roLk4NBRz8UC
(Di Akses Pada Tanggal 19 September 2022)

17

Anda mungkin juga menyukai