DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahi-hirrohmanmanirohim,
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih perlu
disempurnakan dengan segala keterbatasan, penulis menghimbau semua pihak yang membaca
makalah ini untuk berkenan memberikan saran sehingga tulisan ini terpaut untuk menjadikan
sebuah tulisan yang bermanfaat. Akhir kata semoga semua pihak yang membacanya
memperoleh manfaat dan inspirasi. Jika ada kesalahan atau kekhilafan dalam bahasa dan
tulisan mohon kiranya di maafkan.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar isi..........................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan .........................................................................................................10
B. Saran ...................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis dapat diartikan sebagai proses mencari dan Menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan , dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data kedalam katagori, menjabarkan kedalam unit- unit untuk
melakukan sintesa, Menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditunjukan pada penyediaan
informasi unutk menyelesaikan masalah.
Masalah kuantitatif umum memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang
kompleks namun berlokasi dipermukaan.akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah
pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman
bahasa yang tak terbatas.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang aspek kehidupan manusia, yakni
manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. objek itu diungkapkan kondisinya
sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya. mungkin berkenaand engan aspek
bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum,administrasi, agama dan
sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang
pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir/ logika yang bersifat kritik, analitik,
sintetik dan tuntas.
3
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam
versilain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik.
10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan (bersifat sementara).
11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh.
Teknik analisis data kualitatif kemudian disampaikan oleh sejumlah ahli. Adapun
macam-macam analisis data kualitatif ini antara lain:
• Teknik analisis data kualitatif Model Miles dan Huberman :
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan data, menggolongkan mengarah serta
membuang yang tidak penting dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian
rupa. Dengan hal tersebut ketika data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan memepermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya.
2. Penyajian Data
Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau
teks yang bersifat naratif, bagan, hubungan antar kategori, matriks dan sejenisnya.
Hal tersebut akan mempermudah untuk memahami apa yanga akan terjadi, dan
merencanakan kerja selanjutna berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
4
2. Analisis Taksonomi
Pada tahap analisis taksonomi semua domain dari data yang sudah didapatkan
kemudian akan dikaji atau dibedah untuk bisa diketahui struktur internalnya seperti
apa. Sehingga peneliti bisa mengetahui unsur apa saja yang membangun domain-
domain data penelitian tersebut.
3. Analisis Komponensial
Tahap selanjutnya adalah analisis komponensial yang dilakukan dengan
membedah lagi unsur yang menyusun domain. Jadi, setelah tahap analisis
taksonomi selesai dilakukan maka akan langsung ke tahap analisis
komponensial. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui ciri spesifik dari semua
unsur yang menyusun domain data penelitian. Ciri khusus ini kemudian akan
memberi informasi mengenai perbedaan antara satu domain data dengan domain
lainnya.
Data yang digunakan adalah data yang memang menjadi data mayoritas bukan
minoritas. Sehingga data ini bisa mewakili penilaian atau pendapat dari objek
penelitian yang sudah menyampaikan pendapat (memberi data bersifat subjektif).
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif memerlukan kualitas riset dan
kelengkapan data yang dihasilkan. Pertanyaan yang selalu diperhatikan dalam
pengumpulan data adalah apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana. Penelitian kualitatif
bertumpu pada triangulation data yang dihasilkan dari tigametode : interview, participan to
bservation, dan telaah catatan organisasi (document records).
5
harmonis satu dengan yang lain saling mempercayai, tanpa kecurigaan apapun untuk
saling membuka diri, merupakan permasalahan yang berkaitan dengan penciptaan
rapport. Untuk mencapai tingkat rapport yang membuat informan bisa menjadi
semacam co-reseacher (sejawat atau pasangan bagi seorang peneliti), menurut Faisal,
lazimnya ia mengalami proses 4 (empat) tahap, yaitu; 1. Apprehension, 2. Exploration
3. Cooperation, dan 4. Participation.
b. Pemilihan Informan
Pemilihan informan dengan sendirinya perlu dilakukan secara purposif (bukan
secara acak) yaitu atas dasar apa yang diketahui tentang variasi-variasi yang ada atau
elemen-elemen yang ada atau sesuai kebutuhan penelitian. Dengan kata lain jika suatu
penelitian sudah tidak ada informasi yang dibutuhkan lagi (data yang diperoleh sudak
dianggap cukup) maka peneliti tak perlu lagi melanjutkannya dengan mencari informasi
atau informan lain (sample baru). Artinya jumlah sample/ informan bisa sangat sedikit,
tetapi bisa juga sangat banyak. Itu sangat tergantung pada;
1. Memilih informannya itu sendiri, dan
2. Kompleksitas/keragaman fenomena yang di kaji (pokok masalah penelitian).
Jadi yang penting dalam penelitian kualitatif adalah tuntasnya perolehan informasi
bukan jumlah sample atau informannya. Oleh karena itu terdapat tiga tahap yang biasa
dilakukan dalam pemilihan sample/informan, yaitu:
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data-data penelitian dari sumber data (subyek maupun sampel
penelitian).
Berikut ini merupakan teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu :
1. Wawancara
Wawancara merupakan suatu percakapan yang dilaksanakan oleh dua orang atau
lebih dengan maksud tertentu terdiri dari pihak pewawancara dan terwawancara. Pihak
pewawancara (interviewer) adalah seseorang yang memberikan pertanyaan dan pihak
terwawancara (interviewer) adalah seseorang yang menjawab pertanyaan-pertanyaan
tersebut. (Moleong, 2014:186). Jenis wawancara yang dilakukan oleh peneliti yaitu
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara dipakai menjadi teknik pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan
studi pendahuluan supaya menemukan kasus yang wajib diteliti dan peneliti pula ingin
memperoleh hal-hal yang lain yang lebih mendalam. Tipe wawancara dibedakan sebagai
6
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur merupakan
wawancara yang memerlukan administrasi suatu jadwal wawancara oleh seorang
pewawancara, keterangan yang diharapkan mempunyai daftar pertanyaan yang telah
tersusun. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang tidak
mempunyai setting wawancara menggunakan kuensi pertanyaan yang direncanakan yang
akan ditanyakan pada responden (Ulber Silalahi, 2012:313).
Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui, yakni ;
1. Mengenalkan diri,
2. Menjelaskan maksud kedatangan,
3. Menjelaskan materi wawancara, dan
4. Mengajukan pertanyaan.
Agar dalam melakukan penelitian dapat berjalan secara efektif maka peneliti perlu
menyusun pedoman wawancara sebagai pemandu jalannya wawancara. Adapun manfaat
dari adanya pedoman wawancara yaitu :
2. Observasi
Menurut Hadi (1986) dalam (Sugiyono, 2016:145) mendefinisikan observasi adalah
suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
7
maupun psikologis. Dua diantara yang penting adalah proses pengamatan dan ingatan.
Dapat pula dikatakan bahwa observasi atau pengamatan merupakan upaya pengumpulan
data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang dilakukan
pengkajian untuk mendapatkan pengalaman dan data-data sesuai dengan permasalahan
dan tujuan penelitian.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan insiden yang telah berlalu, dokumentasi biasanya
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya berdasarkan seorang (Sugiyono, 2014:329).
Dokumentasi bisa dipakai untuk mencari dan mengumpulkan data berupa catatan-catatan
tertulis misalkan dokumen, buku, jurnal, dan catatan yang berkaitan pelayanan terpadu
satu pintu baik berupa media cetak maupun juga media social.
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menelusuri data historis. Dokumen tentang orang atau sekelompok orang, peristiwa, atau
kejadian dalam situasi sosial yang sangat berguna dalam penelitian kualitatif (yusuf,
2014).
4. Angket (Quisioner)
Angket memiliki fungsi serupa dengan wawancara, hanya berbeda dalam
implementasinya. Jika wawancara disampaikan oleh peneliti kepada responden secara
lisan, maka implementasi angket adalah responden mengisi kuesioner yang disusun oleh
peneliti. Hasil data angket ini tidak berupa angkat, namun berupa deskripsi. Tidak ada
teknik pengumpulan data yang lebih efisien dibandingkan questioner. Adapun petunjuk
untuk membuat daftar pertanyaan adalah (Sutabri, 2012) :
8
v. Perbanyaklah dan distribusikanlah daftar pertanyaan yang memang sudah dianggap
baik dan solid.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian makalah ini dibuat, semoga bermanfaat bagi pembaca pada umumnya
dan bagi pemakalah pada khususnya. Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan guna kesempurnaan makalah selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11