SEMESTER : V (LIMA)
Disusun Oleh :
ACH SUFYAN
ROFI ANTONI
IQBAL FIRDAUS
ROBY HABIBIE
GULUK-GULUK SUMENEP
2022-2023 M.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelummembahaspenelitiankualitatif,
kitaharuspahamduluapaartidaripenelitiantersebut. Penelitianadalahsebuah proses langkah
demi langkah yang
digunakanuntukmenggunakanuntukmengumpulkandanmenganalisisinformaasigunamenin
gkatkanpemahamankitatentangsesuatutopikatauisu.1Sedangkan penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bertujuan memahami realitas sosial, yaitu melihat dunia dari apa adanya,
bukan dunia yang seharusnya, maka seorang peneliti kualitatif haruslah orang yang
memiliki sifat open minded. Karenanya, melakukan penelitian kualitatif dengan baik dan
benar bearti telah memiliki jendela untuk memahami dunia psikologi dan realitas sosial.
Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian
berbeda secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua
penelitian itu berbeda berdasarkan filosofis dan metedologis. Masalah kuantitatif umum
memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan.
Akan tetapi masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan
tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasa yang tak terbatas.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan.
Dalam penelitian kualitatif, adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, penelitian harus
memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan
mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan
pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas,
untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah
perkembagan.
Untuk itulah, maka seorang peneliti kualitatif hendaknya memiliki
kemampuan brain, skill/ability, bravery atau keberanian, tidak hedonis dan selalu
menjaga networking, dan memiliki rasa ingin tau yang besar atau open minded.
1
Jhon W. Creswell, PenelitianKualitataifdalamBidangPendidikan,terj. Muhammad Diah,
(Pekanbaru:UMRI Press, 2011), hlm. 5
B. Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa maksud dari teknik analisis kualitatif?
2. Apasajakarakteranalisiskualitatif?
3. Bagaimana prosedur analisis kualitataif?
4. Apasajapolaanalisiskualitatif?
5. Apa saja model analisis kualitatif?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa maksud dari teknik analisis kualitatif
2. Untukmengetahuiapasajakarakteranalisiskualitatif
3. Untuk mengetahui bagaimana prosedur analisis kualitataif
4. Untukmengetahuiapasajapolaanalisiskualitatif
5. Untuk mengetahui apa saja model analisis kualitatif
BAB II
PEMBAHASAN
A. PengertianTeknik Analisis Kualitatif
Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)2;penelitian
kualitatif disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak
digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode
kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model
matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi
dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif
merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam
mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Bogdan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri
dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam
peristilahannya.
Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep
teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam karya
ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini metode
lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian
filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian
mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu
yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan
mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya,
kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi
dengan fokus masalah penelitian.
2
Riduwan, MetodedanTeknikMenyusunTesis, (Bandung:ALFABETA, 2013), hlm. 51
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni
manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan kondisinya
sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting), mungkin berkenaan
dengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi kebudayaan, hukum,
administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang objeknya dinyatakan dalam
kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses berpikir (logika) yang bersifat
kritik, analitik/sintetik dan tuntas.
Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam
berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam
masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya
penelitian kualitatif:
1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh
penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.
2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan
membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam
penelitian kuantitatif.
3. untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti
dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah sosial
sangat kompleks.
4. untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif
yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti
sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.
B. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif
Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong
dalambukunyaMetodologiPenelitianKualitatifatas hasil dari mensintesakan pendapatnya
ada sebelas ciri penelitian kualitatif, yaitu:
1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu
keutuhan (enity)
2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain
3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif
4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif
yang berasal dari data
6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-
angka
7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus
yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam versi
lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik
10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan (bersifat sementara)
11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang diperoleh
dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.
Ciri-ciri penelitian kualitatif:
3
Emzir, MetodologiPeneletianKualitataif: Analisis Data, ( Jakarta:PT Raja GrafindoPersada, 2010),
hlm. 2-3
C. TahapanPenelitianKualitatif
Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif, seperti yang
dikemukakan oleh John W. Creswell menyebutkan bahwa tahapan atau prosedur dalam
pendekatan kualitatif meliputi langkah-langkah sebagai berikut;
1. Persiapan (Pra-Lapangan)
a. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam lingkup
peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara
nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam
konteks kegiatan orang-orang/organisasi.
Rancanganpenelitiantergantungdaripendekatan yang digunakanpadasubjekpenelitian
yang berkaitandenganeksistensivariabel yang diteliti.Maksudeksistensidisiniadalah
variable yang
akanditelitidimunculkansecarasengajaolehpenelitidalamsuatueksperimenatauvariabelya
ngditelitisudahadapadasubjek yang akanditeliti. 5
b. Memilih lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih
lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan mengasumsikan bahwa
dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari pada
konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi dari
pihak yang berhubungan langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan
keadaan sekolah (Dinas Pendidikan). Selain didasarkan pada rekomendasi-
rekomendasi dari pihak yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang
berada di sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang
dimilikinya.
c. Mengurus perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan penelitian.
Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan
dari birokrasi yang bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini akan
mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal
atau diketahui. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya
ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti.
4
SumardiSuryabrata, MetodologiPenelitian, ( Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 1995),hlm. 60
5
NyomanDantes, MetodePenelitian, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), hlm. 167
d. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan
Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi kegiatan
kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan lapangan dan
sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat utamanya maka
kitalah yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu sehingga banyak data
yang tidak dapat digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa
lapangan menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun
dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu.
Penjajajkndanpenelitianlapanganakanberjalandenganbaikapabilapeelitisudahmembacat
erlebihdahuludarikepustakaanataumemgetahuimelalui orang
dalamtentangsituasidankondisidaerahtemapatpenelitiandilakukan. 6
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting
lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai “mata kedua”
kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan. Informan
yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari orang lain dan kita, juga
independen secara kepentingan penelitian atau kepentingan karier.
f. Menyiapkan instrumen penelitian
Secarafungsionalkegunaan instrument penelitianadalahuntukmemperoleh data
yang
diperlukanketikapenelitisudahmenginjakpadalangkahpengumplaninformassidilapangan.7D
alam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak sebagai pengumpul data
(instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah
informasi yang dibutuhkan. Peneliti sebagai intrumen utama dalam penelitian kualitatif,
meliputi ciri-ciri sebagai berikut :
1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan lingkungan
yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian
2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan yang dapat
mengumpulkan data yang beragam sekaligus
3) Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau angket yang dapat
mengungkap keseluruhan secara utuh
6
Lexy J. Moleong, MetodePenelitianKualitatif, (Bandung:RemajaRosdakarya, 1996), hlm. 85-88
7
Sukardi, MetodologiPenelitianPendidikanKompetensidanPraktiknya, (Jakarta:BumiAksara, 2012),
hlm. 75
4) Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami oleh
pengetahuan semata-mata
5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh
6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari data yang
diperoleh
7) Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat perhatian yang
seksama.
Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan dapat
berupa kegiatan:
1) Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan
terhadap subjek (partner penelitian), baik secara langsung maupun tidak langsung
8
Pemanfaatan teknologi informasi menjadi ujung tombak kegiatan observasi yang
dilaksanakan, seperti pemanfaatan Tape Recorder dan Handy Camera.
2) Wawancara
Wawancaraadalahbentukkomunikasiantaradua orang, melibatkanseseorang
yang inginmemperolehinformasidariseseoranglainyadenagnmengajukanpertanyaan-
pertanyaa, berasarkantujuantertentu.9Wawancara yang dilakukan
dalampenelitianiniadalah untuk memperoleh makna yang rasional, maka observasi
perlu dikuatkan dengan wawancara.Dalam proses wawancara ini didokumentasikan
dalam bentuk catatan tertulis dan Audio Visual, hal ini dilakukan untuk meningkatkan
kebernilaian dari data yang diperoleh.
Dalamwawancaraseorangpewancaratidakberhakmembuatorang yang
diwwwancarainyakebingungandengankeharusanmenjawabmasalahpeneliti.10
3) Studi Dokumentasi
Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan wawancara
sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi
ataupun tidak resmi
2) Transferabilitas
Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh pemakai
penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para pembaca
laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan
fokus penelitian.
3) Dependabilitas dan Conformabilitas
Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan dengan
pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahan-permasalahan
yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang harus dikumpulkan.
f. Narasi Hasil Analisis
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam bentuk
teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan video dan
lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberap hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1) Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data
2) Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan tipe/bentuk
keluaran yang sudah di disain sebelumnya
3) Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan antara teori
dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.
D. PolaAnalisaKualitataif
14
Beni Ahmad Saebani, MetodePenelitian, (Bandung:PustakaSetia, 2008), hlm. 94
Ada banyak strategi analisis kualitatif.Ada empat pola analisa utama yang lebih
tepat sasaran, sistematis, dan distandardisasi, dan pada ekstremum lain adalah satu model
yang lebih yang intuitif, hubungan, dan interpretive. empat prototypical model-model yang
mereka uraikan adalah sebagai berikut:
1. Model Quasi-statistical
Peneliti menggunakan statistik secara khas mulai dengan pertimbangan analisa,
dan menggunakan ide-ide untuk memilih jenis data. Pendekatan ini adalah kadang
dikenal sebagai analysis peneliti meninjau ulang isi dari data naratif, mencari-cari tema
atau kata tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu codebook. Hasil pencarian adalah
informasi yang dapat digerakkan secara statistik dan disebut Quasi statistik. Sebagai
contoh, analis dapat menghitung frekwensi kejadian dari tema-tema spesifik. Model ini
adalah serupa dengan pendekatan kwantitatif tradisional sampai melakukan analisa isi.
2. Model Analisa Template
Di model ini, peneliti mengkembangkan analisa cetakan untuk data naratif yang
digunakan. Unit-unit template adalah secara khas perilaku-perilaku, kejadian, dan
ungkapan ilmu bahasa. Template lebih mengalir dan dapat menyesuaikan diri dibanding
suatu codebook di dalam model Quasi statistik. Peneliti dapat mulai dengan template
bersifat elementer sebelum mengumpulkan data, template mengalami revisi tetap
sebanyak data dikumpulkan. Analisa menghasilkan data. Model jenis ini adalah bisa
dipastikan diadopsi oleh peneliti yang biasa meneliti etnografi, etologi, analisa ceramah,
dan ethnoscience.
3. Model Analisa Editing
Peneliti menggunakan model editing bertindak sebagai interpreter yang
membaca sampai habis data mencari segmen-segmen penuh arti dan unit-unit. Suatu
ketika segmen ini dikenali dan ditinjau, interpreter dikembangkan satu rencana
pengelompokan dan kode-kode sesuai yang dapat digunakan untuk memilih jenis dan
mengorganisir data. Peneliti kemudian mencari-cari struktur dan pola-pola yang
menghubungkan kategori-kategori pokok. Pendekatan teori yang khas menyertakan
model ini. Peneliti-peneliti yang biasa meneliti fenomenologi, hermeneutics, dan
ethnomethodology menggunakan prosedur pola analisa editing.
4. Model Immersion/crystallisasi
Model ini melibatkan pembaptisan total analis di dalam dan cerminan bahan-
bahan teks, menghasilkan satu kristalisasi data yang intuitif. Terjemahan yang
interpretive dan subjektif dicontohkan dalam laporan kasus pribadi dari semi anekdot
dan jumlah sedikit ditemui di dalam literatur riset dibanding tiga model yang lain
E. Model AnalisisKualitatif
Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa
yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain
1. Analisis Sebelum di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data skunder,
yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus
penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk
dan selama dilapangan.
2. Analisis Selama di Lapangan
a.Model Miles and Huberman
Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data
kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion
drawing/ferification.
1) Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan, maka jumlah data akan makinbanyak, kompleks dan rumit. Untuk itu
perlu segers dilakuakan analissi data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti
merangkum , memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang
penting, dicari tema dan polanya dan memebuang yang tidak perlu. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan memepermudah peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya,
dan mencarinyan bila diperlukan.
3) Analisis Komponensial
15
Emzir, Op Cit., hlm. 129-133
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara
mengkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara
terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.
4) Analisis Tema Budaya
Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubunan dengan
keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.16
c.Model Strauss dan corbin (grounded theory)
Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian
grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka
(opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti
(selective coding).Merekamenekankanbahwagarisdiantaramasing –
masingjenispengkodeanadalahartifisial.Perbedaanjenistidakharusmengambiltempat di
dalamtahap-tahap.
Dalamsuatusesipengkodeantunggalandadapatsecaracepatdantampasadardiribergerakdi
antarasuatubentukpengkodeandan yang lain,
khususnyaantarapengkodeanterbukadanpengkodeanberporos. 17
Pengodean terbuka adalah bagian analisis yang berhubungan khususnya
dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti.
Selama proses pengodean terbuka, data dipecah ke dalam bagian-bagian yang
terpisah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya, dan
pertanyaan-pertanyaan diajukan tentang fenomena sebagaimana tercermin dalam data
Pengodean berporos adalah pelacakan hubungan diantara elemen-elemen data yang
terkodekan. Teori substantif muncul melalui pengujian adanya persamaan dan
perbedaan dalam tata hubungan, diantara kategori atau subkategori, dan diantara
kategori dan propertisnya. Pengodean berporos harus menguji elemen seperti keadaan
kalimat, interaksi diantara subyek, strategi, taktik dan konsekuensi.
Pengodean selektif adalah proses mengintegrasikan dan menyaring kategori
sehingga semua kategori terkait dengan kategori inti, sebagai dasar GT. Kategori inti
yaitu kategori yang dikembangkan dan mencoba variasi terbanyak dari pola perilaku.
Beberapa langkah yang digunakan dalam pengodean selektif:
16
Ibid.,hlm. 209-210
17
Ibid.,hlm. 137
1) Melibatkan penjelasan alur cerita (story line)
2) Menghubungkan kategori-kategori tambahan di sekitar kategori inti dengan
menggunakan paradigma.
3) Melibatkan menghubungkan kategori-kategori pada level dimensional.
4) Menyertakan validasi hubungan-hubungan ini dengan data.
5) Memasukkan ke dalam kategori-kategori yang mungkin memerlukan pembersihan
dan/atau pengembangan lebih lanjut.
d. AnalisisIsi Model Philipp Mayring
Analisisisimerupakansuatuanalisismendalam yang
dapatmenggunakanteknikkuantitatifmaupunkualitatifterhadappesan-
pesanmenggunakanmetodeilmiahdantidakterbataspadajenis-jenis variable yang
dapatdiukurataukontekstempatpesan-pesandiciptakanataudisajikan. Melakukan 600
wawancaraterbukadanmenerimalebihdari 20.000 halamantranskrip yang
harusdianalisisdalamsuatucara yang berorientasikualitaitf.
Objekdarianalisiskualitatifdapatberupasemuajeniskomunikasi yang
direkam( transkripwawancara, wacana, protocol observasi, video tape, dokumendll).
Analisisisitidakhanyamenganalisisisimateri yang kelihatan.Sebagaimanapenjelasan
Becker danLissmann (1973) membedakan level isi; temadan ide
pokokdaritekssebagaiisiutama; informaikonteksebagaiisi yang tersembunyi. 18
e. Analisis Data Melalui Program Komputer
Dalamhalinimenggunakansuatuperangkatlunakanalisis data kualitatif “generassibaru’
yaituNVivo. Perangkatinidapatdigunakanuntukmenganalisishasilwawancara,
catatanlapangan, sumber-sumbertekstual, danjenis-jenis data kualitatiflainyaatau data
berbasisteks. NVivotersediauntukumumpada computer yang
dirancangdalamruangbacathe Social Sciences ResourseCenter( SSRC) dalam the Bing
Wing of Green Library.Untukmenggunakan computer umum di kampus,
kitaharusmemilikisebuahSUNet ID (Stanford University
Identifier).KalaukitatidakmempunyaiSUNet ID, makakitadapatmengakse web
padawww.stanford.edu/services/sunetiduntukinformasiselengkapnya. 19
18
Ibid.,hlm. 283-285
19
Ibid.,hlm. 295
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tahap-tahapan dalam penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah sebagai berikut;
1. Pra-Lapangan
a. Menyusun rancangan
b. Memilih lapangan
c. Mengurus perijinan
d. Menjajagi dan menilai keadaan
e. Memilih dan memanfaatkan infoirman
f. Menyiapkan instrumen
g. Persoalan etika dalam lapangan
2. Lapangan
a. Memahami dan memasuki lapangan
b. Pengumpulan data
3. Pengolahan Data
a. Reduksi data
b. Display data
c. Analisis
d. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
e. Meningkatkan keabsahan
f. Narasi hasil
Model analisiskualitatifadapralapangandanadaanalisispadalapangan.
B. Saran
Makalah yang penulisbuatinijauhdarikesempurnaanbaikdarisegibukureperensi,
penulisanapalagi kata-kata yang
tidakteruraidenganbaik.Penulismengharapkritikandanmasukandaripembacauntukperbaika
nmakalahinikedepanya.
DAFTAR PUSTAKA