Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MANAJEMEN LABORATORIUM
“Kimia Analisis Kualitatif”

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Apryudi Paulus Tiagun 17101101004
Martita G. Pandeirot 17101101027
Elvany J. Dangeubun 18101101021
Irene D. M Pauner 18101101004
Angelique S. Taunu 18101101046

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Kimia Analisis Kualitatif”. Makalah ini
kami buat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan,
baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh karena itu, kami tim
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi tim penulis dan bagi
pembaca.

Manado, 24 November 2019

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………..……4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..…………….4
C. Tujuan Pembahasan……………………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknik Analisis Kualitatif ………………………………………………...5
B. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif....…………………………………………..6
C. Tahapan Penelitian Kualitatif……...…………………………………………………..7
D. Pola Analisa Kualitatif.……………………………………………………………….13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………...18
B. Saran………………………………………………………………………………….18
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kimia analitik merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari teori dan
cara-cara melakukan analisis kimia baik kualitatif maupun kuantitatif. analisis
kualitatif dan kuantitatif. Analisa kuantitatif adalah analisis kimia yang mencari kadar
kandungan komponen-komponen yang terdapat dalam suatu cuplikan atau sampel.
Analisis kualitatif berhubungan dengan apa yang terdapat dalam sampel sedangkan
analisis kuantitatif berhubungan dengan berapa banyaknya zat dalam sampel. Untuk
analisis kuantitatif, tipe analisis dapat dikelompokkan berdasarkan sifat informasi
yang dicari, ukuran sampel dan proporsi konstituen yang ditetapkan.
Dibandingkan dengan cabang ilmu kimia lainnya seperti kimia anorganik,
organik, fisik dan biokimia, maka kimia analitik mempunyai penerapan yang lebih
luas. Untuk melakukan suatu analisis kimia, ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan antara lain keterangan yang ada waktu yang dan biaya yang tersedia.
Penerapan Kimia Analitik cukup luas artinya tidak hanya berperan dalam bidang
kimia saja tetapi dapat juga diterapkan pada bidang-bidang lain maupun masyarakat..

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Teknik Analisis Kualitatif?
2. Apa saja Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif?
3. Apa saja Tahapan Penelitian Kualitatif?
4. Apa itu Pola Analisa Kualitatif?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui apa itu Teknik Analisis Kualitatif!
2. Mngetahui Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif!
3. Mengetahui dan Memahami Tahapan Penelitian Kualitatif!
4. Mengetahui Pola Analisa Kualitatif!

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknik Analisis Kualitatif


Metode penelitian kualitatif sering disebut sebagai metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting) ; penelitian
kualitatif disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini
banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai
metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model
matematik, statistik atau komputer. Proses penelitian dimulai dengan menyusun asumsi
dasar dan aturan berpikir yang akan digunakan dalam penelitian. Penelitian kualitatif
merupakan penelitiian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam
mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya.
Bog dan dan taylor mendefinisikan “metodologi kualitatif” sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sedangkan kirk dan miller mendefinisikan
bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengtahuan sosial yang
secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasannya dan dalam
peristilahannya.
Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep
teoristik berbagai metode, kelebihan dan kelemahan-kelemahannya yang dalam karya
ilmiah dilanjutkan dengan pemilihan metode yanng akan digunakan. Dalam hal ini
metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada
uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian
mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu
yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan
mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya,
kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian
metodologi dengan fokus masalah penelitian.
5
Objek penelitian kualitatif adalah seluruh bidang/aspek kehidupan manusia, yakni
manusia dan segala sesuatu yang dipengaruhi manusia. Objek itu diungkapkan
kondisinya sebagaimana adanya atau dalam keadaan sewajarnya (natural setting),
mungkin berkenaan dengan aspek/bidang kehidupannya yang disebut ekonomi
kebudayaan, hukum, administrasi, agama dan sebagainya. Data kualitatif tentang
objeknya dinyatakan dalam kalimat, yang pengolahannya dilakukan melalui proses
berpikir (logika) yang bersifat kritik, analitik/sintetik dan tuntas.
Penelitian kualitatif menuntut keteraturan, ketertiban dan kecermatan dalam
berpikir, tentang hubungan datta yang satu dengan data yang lain dan konteksnya dalam
masalah yang akan diungkapkan. Beberapa alasan mengenai maksud dilakukannya
penelitian kualitatif:
1. Untuk menanggulangi banyaknya informasi yang hilanng seperti yang dialami oleh
penelitian kuantitatif, sehingga intisari konsep yang ada dalam data dapat diungkap.
2. Untuk menanggulangi kecenderungan menggali data empiris dengan tujuan
membuktikan kebenaran hipotesis berdasarkan berpikir deduktif seperti dalam
penelitian kuantitatif.
3. untuk menanggulangi kecenderungan pembatasan variabel yang sebelumnya, seperti
dalam penelitian kuantitatif, padahal permasalahan dan variabel dalam masalah
sosial sangat kompleks.
4. untuk menanggulangi adanya indeks-indeks kasar seperti dalam penelitian kuantitatif
yang menggunakan pengukuran enumirasi (perhitungan) empiris, padahal inti
sebenarnya berada pada konsep-konsep yang timbul dari data.

B. Karakteristik Umum Penelitian Kualitatif


Dari hasil penelaahan pustaka yang dilakukan Moleong dalam bukunya Metodologi
Penelitian Kualitatif atas hasil dari mensintesakan pendapatnya ada sebelas ciri penelitian
kualitatif, yaitu:
1. Penelitian kualitatif mennggunakan latar alamiah atau pada konteks dari suatu
keutuhan (enity)
2. Penelitian kualitatif instrumennya adalah manusia, baik peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain
3. Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif
4. penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif
5. Penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan penyusunan teori subtantif
yang berasal dari data

6
6. Penelitian kualitatif mengumpulkan data deskriptif (kata-kata, gambar) bukan angka-
angka
7. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil
8. Penelitian kualitatif menghendaki adanya batas dalam penelitiannya atas dasar fokus
yang timbul sebagai masalah dalam penelitian
9. Penelitian kualitatif meredefinisikan validitas, realibilitas dan objektivitas dalam
versi lain dibandingkan dengan yang lazim digunakan dalam penelitian klasik
10. Penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus menerus disesuaikan dengan
kenyataan lapangan (bersifat sementara)
11. Penelitian kualitatif menghendaki agar pengertian dan hasil interpretasi yang
diperoleh dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang dijadikan sumber data.

Ciri-ciri penelitian kualitatif:

1. Karakteristik lain penelitian kualitatif:


a. Naturalistik
b. Data deskriptif
c. Berurusan dengan proses
d. Induktif
e. Makna

C. Tahapan Penelitian Kualitatif


Ada beberapa pendapat dalam memperinci tahapan kegiatan kualitatif, seperti yang
dikemukakan oleh John W. Creswell menyebutkan bahwa tahapan atau prosedur dalam
pendekatan kualitatif meliputi langkah-langkah sebagai berikut;
1. The Assumptions Of Qualitative Designs
2. The Type of Design
3. The Researcher’s Role
4. The Data Collection Procedures
5. Data Recording Procedures
6. Data Analysis Procedures
7. Verification Steps
8. The Qualitative Narrative
Sedangkan dari Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman yang diterjemkan
oleh Tjetjep Rehendi R. yang berjudul Analisi Data Kualitatif, tahap-tahapan penelitian
kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

7
1. Membangun Kerangka Konseptual
2. Merumuskan Permasalahan Penelitian
3. Pemilihan Sampel dan Pembatasan Penelitian
4. Instrumentasi
5. Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Matriks dan Pengujian Kesimpulan.

Pendapat lain mengatakan tahapan penelitian kualitatif meliputi:

1. Identifikasipermasalahan
2. Penelaahan kepustakaan
3. Penyusunan hipotesis
4. Klasifikasi
5. Pemilihan alat pengumpulan data
6. Penyusunan rancangan
7. Penentuan sampel
8. Pengumpulan data
9. Pengolahan dan analisis data
10. Interpretasi data
11. Penyusunan laporan
Dari beberapa pendapat tersebut, maka penulis coba untuk membahas tahap-
tahapan penelitian kualitatif itu meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Persiapan (Pra-Lapangan)
b. Menyusun rancangan penelitian
Penelitian yang akan dilakukan berangkat dari permasalahan dalam lingkup
peristiwa yang sedang terus berlangsung dan bisa diamati serta diverifikasi secara
nyata pada saat berlangsungnya penelitian. Peristiwa-peristiwa yang diamati dalam
konteks kegiatan orang-orang/organisasi. Rancangan penelitian tergantung dari
pendekatan yang digunakan pada subjek penelitian yang berkaitan dengan eksistensi
variabel yang diteliti. Maksud eksistensi disini adalah variable yang akan diteliti
dimunculkan secara sengaja oleh peneliti dalam suatu eksperimen atau variabelyang
diteliti sudah ada pada subjek yang akan diteliti.
c. Memilih lapangan
Sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian, maka dipilih
lokasi penelitian yang digunakan sebagai sumber data, dengan mengasumsikan

8
bahwa dalam penelitian kualitatif, jumlah (informan) tidak terlalu berpengaruh dari
pada konteks. Juga dengan alasan-alasan pemilihan yang ditetapkan dan rekomendasi
dari pihak yang berhubungan langsung dengan lapangan, seperti dengan kualitas dan
keadaan sekolah (Dinas Pendidikan). Selain didasarkan pada rekomendasi-
rekomendasi dari pihak yang terkait juga melihat dari keragaman masyarakat yang
berada di sekitar tempat yang menempatkan perbedaan dan kemampuan potensi yang
dimilikinya.
d. Mengurus perizinan
Mengurus berbagai hal yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan penelitian.
Terutama kaitannya dengan metode yang digunakan yaitu kualitatif, maka perizinan
dari birokrasi yang bersangkutan biasanya dibutuhkan karena hal ini akan
mempengaruhi keadaan lingkungan dengan kehadiran seseorang yang tidak dikenal
atau diketahui. Dengan perizinan yang dikeluarkan akan mengurangi sedikitnya
ketertutupan lapangan atas kehadiran kita sebagai peneliti.
e. Menjajagi dan menilai keadaan lapangan
Setelah kelengkapan administrasi diperoleh sebagai bekal legalisasi kegiatan
kita, maka hal yang sangat perlu dilakukan adalah proses penjajagan lapangan dan
sosialisasi diri dengan keadaan, karena kitalah yang menjadi alat utamanya maka
kitalah yang akan menetukan apakah lapangan merasa terganggu sehingga banyak
data yang tidak dapat digali/tersembunyikan/disembunyikan, atau sebaliknya bahwa
lapangan menerima kita sebagai bagian dari anggota mereka sehingga data apapun
dapat digali karena mereka tidak merasa terganggu. Penjajajkn dan penelitian
lapangan akan berjalan dengan baik apabila peeliti sudah membaca terlebih dahulu
dari kepustakaan atau memgetahui melalui orang dalam tentang situasi dan kondisi
daerah temapat penelitian dilakukan.
f. Memilih dan memanfaatkan informan
Ketika kita menjajagi dan mensosialisasikan diri di lapangan, ada hal penting
lainnya yang perlu kita lakukan yaitu menentukan patner kerja sebagai “mata kedua”
kita yang dapat memberikan informasi banyak tentang keadaan lapangan. Informan
yang dipilih harus benar-benar orang yang independen dari orang lain dan kita, juga
independen secara kepentingan penelitian atau kepentingan karier.
g. Menyiapkan instrumen penelitian
Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk memperoleh
data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkahpengumplan
informassi dilapangan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah ujung tombak

9
sebagai pengumpul data (instrumen). Peneliti terjun secara langsung ke lapangan
untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang dibutuhkan. Peneliti sebagai
intrumen utama dalam penelitian kualitatif, meliputi ciri-ciri sebagai berikut :
1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dan
lingkungan yang bermakna atau tidak dalam suatu penelitian
2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri dengan aspek keadaan yang dapat
mengumpulkan data yang beragam sekaligus
3) Tiap situasi adalah keseluruhan, tidak ada instrumen berupa test atau angket
yang dapat mengungkap keseluruhan secara utuh
4) Suatu interaksi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami oleh
pengetahuan semata-mata
5) Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh
6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan dari data yang
diperoleh
7) Dengan manusia sebagai instrumen respon yang aneh akan mendapat perhatian
yang seksama.

Dalam rangka kepentingan pengumpulan data, teknik yang digunakan dapat berupa
kegiatan:

1) Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan


terhadap subjek (partner penelitian), baik secara langsung maupun tidak
langsung Pemanfaatan teknologi informasi menjadi ujung tombak kegiatan
observasi yang dilaksanakan, seperti pemanfaatan Tape Recorder dan Handy
Camera.
2) Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang
yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainya denagn mengajukan
pertanyaan-pertanyaa, berasarkan tujuan tertentu. Wawancara yang dilakukan
dalampenelitian ini adalah untuk memperoleh makna yang rasional, maka
observasi perlu dikuatkan dengan wawancara. Dalam proses wawancara ini
didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan Audio Visual, hal ini
dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh. Dalam
wawancara seorang pewancara tidak berhak membuat orang yang
diwwwancarainya kebingungan dengan keharusan menjawab masalah peneliti.

10
3) Selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan wawancara
sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi
ataupun tidak resmi.

h. Persoalan etika dalam penelitian


Peneliti akan berhubungan dengan orang-orang, baik secara perorangan
maupun secara kelompok atau masyarakat, akan bergaul, hidup, dan merasakan serta
menghayati bersama tatacara dan tatahidup dalam suatu latar penelitian. Persoalan
etika akan muncul apabila peneliti tidak menghormati, mematuhi dan mengindahkan
nilai-nilai masyarakat dan pribadi yang ada. Dalam menghadapi persoalan tersebut
peneliti hendaknya mempersiapkan diri baik secara fisik, psikologis maupun mental.
a. Lapangan
Memahami latar penelitian; latar terbuka; dimana secara terbuka orang
berinteraksi sehingga peneliti hanya mengamati, latar terttutup dimana peneliti
berinteraksi secara langsung dengan orang. Penampilan, Menyesuaikan
penampilan dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya latar penelitian.
Pengenalan hubungan peneliti di lapangan, berindak netral dengan
peranserta dalam kegiatan dan hubungan akrab dengan subjek. Jumlah waktu
studi, pembatasan waktu melalui keterpenuhan informasi yang dibutuhkan.
b. Aktif dalam kegiatan (pengumpulan data)
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan deskriptif dengan melakukan
observasi umum, dan mencata semua dalam catatn lapangan. Pendekatan
kualitatif yang dipergunakan beranjak dari bahwa hasil yang diperoleh dapat
dilihat dari proses secara utuh, untuk memenuhi hasil yang akurat maka
pendekatan ini menempatkan peneliti adalah instrumen utama dalam penggalian
dan pengolahan data-data kualitatif yang diperoleh. Berbeda dengan pendekatan
kuantitatif yang menafsirkan data-data kuantitatif (angka-angka) dari alat yang
berupa angket, penelitian kualitatif atau sering disebut dengan metode
naturalistik memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Data diambil langsung dari setting alami
2) Penentuan sampel secara purposif
3) Peneliti sebagai instrumen pokok
4) Lebih menekankan pada proses dari pada produk, sehingga bersifat
deskriptif analitik

11
5) Analisa data secara induktif atau interpretasi bersifat idiografik, dan;
6) Menggunakan makna dibalik data
7) Pengolahan Data
8) Reduksi Data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci.
Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-
hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan
memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan
gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika
diperlukan.

1. Display Data
Penyajian data adalah proses pemberian sebuah informasi yang telah disusun
sedemikian rupa sehingga memungkinkan peneliti menarik kesimpulan dan
mengambil tindakan. Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok
permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk
melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya.
2. Analisis Data
Contoh analisis data yang dipergunakan seperti model Content Analisis, yang
mencakup kegiatan klarifikasi lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi,
menggunakan kriteria-kriteria dalam klarifikasi, dan menggunakan teknik analisis
dalam memprediksikan. Adapun kegiatan yang dijalankan dalam proses analisis ini
meliputi :
a. menetapkan lambang-lambang tertentu
b. klasifikasi data berdasarkan lambang/simbol dan,
c. melakukan prediksi atas data.
3. Mengambil Kesimpulan dan Verifikasi
Dari kegiatan-kegiatan sebelumnya, langkah selanjutnya adalah menyimpulkan
dan melakukan verifikasi atas data-data yang sudah diproses atau ditransfer kedalam
bentuk-bentuk yang sesuai dengan pola pemecahan permasalahan yang dilakukan
4. Meningkatkan Keabsahan Hasil
 Kredibilitas (Validitas Internal)
a. Keabsahan atas hasil-hasil penelitian dilakukan melalui
b. Meningkatkan kualitas keterlibatan peneliti dalam kegiatan di lapangan

12
c. Pengamatan secara terus menerus
d. Trianggulasi, baik metode, dan sumber untuk mencek kebenaran data dengan
membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain, dilakukan, untuk
mempertajam tilikan kita terhadap hubungan sejumlah data
e. Pelibatan teman sejawat untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik
dalam proses penelitian
f. Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan
kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan, copy-an , dll
g. Membercheck, data yang terkumpul lalu dicatat dan dibuat dalam bentuk
laporan. Hasilnya dikemukakan untuk di cek kebenaranya, agar hasil
penelitiannya sahih.
 Transferabilitas
a. Bahwa hasil penelitian yang didapatkan dapat diaplikasikan oleh pemakai
penelitian, penelitian ini memperoleh tingkat yang tinggi bila para pembaca
laporan memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan
fokus penelitian.
b. Dependabilitas dan Conformabilitas
c. Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pembimbing dan
dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dalam penelitian berkaitan dengan data yang
harus dikumpulkan.
 Narasi Hasil Analisis
Pembahasan dalam penelitian kualitatif menyajikan informasi dalam bentuk
teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto dan video dan
lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberap hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
a. Tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data
b. Hubungkan bagiamana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan tipe/bentuk
keluaran yang sudah di disain sebelumnya
c. Jelaskan bagimana keluaran yang berupa narasi itu mengkoparasikan antara
teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.
D. Pola Analisa Kualitatif
Ada banyak strategi analisis kualitatif. Ada empat pola analisa utama yang lebih
tepat sasaran, sistematis, dan distandardisasi, dan pada ekstremum lain adalah satu model

13
yang lebih yang intuitif, hubungan, dan interpretive. empat prototypical model-model
yang mereka uraikan adalah sebagai berikut:
1. Model Quasi-statistical
Peneliti menggunakan statistik secara khas mulai dengan pertimbangan analisa, dan
menggunakan ide-ide untuk memilih jenis data. Pendekatan ini adalah kadang
dikenal sebagai analysis peneliti meninjau ulang isi dari data naratif, mencari-cari
tema atau kata tertentu yang telah ditetapkan dalam suatu codebook. Hasil pencarian
adalah informasi yang dapat digerakkan secara statistik dan disebut Quasi statistik.
Sebagai contoh, analis dapat menghitung frekwensi kejadian dari tema-tema spesifik.
Model ini adalah serupa dengan pendekatan kwantitatif tradisional sampai
melakukan analisa isi.
2. Model Analisa Template
Di model ini, peneliti mengkembangkan analisa cetakan untuk data naratif yang
digunakan. Unit-unit template adalah secara khas perilaku-perilaku, kejadian, dan
ungkapan ilmu bahasa. Template lebih mengalir dan dapat menyesuaikan diri
dibanding suatu codebook di dalam model Quasi statistik. Peneliti dapat mulai
dengan template bersifat elementer sebelum mengumpulkan data, template
mengalami revisi tetap sebanyak data dikumpulkan. Analisa menghasilkan data.
Model jenis ini adalah bisa dipastikan diadopsi oleh peneliti yang biasa meneliti
etnografi, etologi, analisa ceramah, dan ethnoscience.
3. Model Analisa Editing
Peneliti menggunakan model editing bertindak sebagai interpreter yang membaca
sampai habis data mencari segmen-segmen penuh arti dan unit-unit. Suatu ketika
segmen ini dikenali dan ditinjau, interpreter dikembangkan satu rencana
pengelompokan dan kode-kode sesuai yang dapat digunakan untuk memilih jenis dan
mengorganisir data. Peneliti kemudian mencari-cari struktur dan pola-pola yang
menghubungkan kategori-kategori pokok. Pendekatan teori yang khas menyertakan
model ini. Peneliti-peneliti yang biasa meneliti fenomenologi, hermeneutics, dan
ethnomethodology menggunakan prosedur pola analisa editing.
4. Model Immersion/crystallisasi
Model ini melibatkan pembaptisan total analis di dalam dan cerminan bahan-bahan
teks, menghasilkan satu kristalisasi data yang intuitif. Terjemahan yang interpretive
dan subjektif dicontohkan dalam laporan kasus pribadi dari semi anekdot dan jumlah
sedikit ditemui di dalam literatur riset dibanding tiga model yang lain
5. Model Analisis Kualitatif

14
Analisis Data Kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan
kepada orang lain
1. Analisis Sebelum di Lapangan
2. Analisis Selama di Lapangan
Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data
skunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun
demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setelah peneliti masuk dan selama dilapangan.
6. Model Miles and Huberman
Miles and Huberman mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai jenuh.
Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion
drawing/ferification.
a. Data reduction (reduksi data)
Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan makin lama peneliti di
lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu
perlu segers dilakuakan analissi data melalui reduksi data. Mereduksi data
berarti merangkum , memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal
yang penting, dicari tema dan polanya dan memebuang yang tidak perlu. Dengan
demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan memepermudah peneliti untuk melakuakan pengumpulan data selanjutnya,
dan mencarinyan bila diperlukan.
b. Data display (penyajian data)
Dengan mendisplaykan data maka akan memudahkan untuk memahami apa
yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut.
c. Conclusion Drawing/verification
Langkah ketiga dalam analisis data kulitatif menurut Miles and Huberman
adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan berubah bila tidak ditemukan bukti-

15
bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
Tetapi apabila data kesimpulan data yang dikemukakan pada tahap awal,
didukung oleh kembali bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel. Temuan dapat berupa diskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kasual atau
interaktif, hipotesis atau teori.
7. Analisis Model Spradley
Spradley membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan dalam
penelitian kualitatif.
a. Analisis domain
Pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan
menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian. Data
diperoleh dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa gambaran
umum tentang obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Dalam analisis ini informasi yang diperoleh belum mendalam, masih
dipermukaan, namun sudah menentukan domain-domain atau kategori dari
situasi social yang diteliti.
b. Analisis Taksonomi
Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadilebih rinci, untuk
mengetahui struktur internalnya dilakukan dengan observasi terfokus
c. Analisis Komponensial
Mencari ciri spesifik pada setiap struktur internal dengan cara mengkontraskan
antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan
pertanyaan yang mengkontraskan.
d. Analisis Tema Budaya
Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubunan dengan
keseluruhan dan selanjutnya dinyatakan ke dalam tema/judul penelitian.
8. Model Strauss dan corbin (grounded theory)
Menurut strauss dan corbin analisis data kualitatif khususnya dalam penelitian
grounded theory terdiri dari tiga jenis pencodean utama yaitu pengodean terbuka
(opening coding), pengodean berporos (axial coding), dan pengodean selekti
(selective coding). Mereka menekankan bahwa garis diantara masing –masing jenis
pengkodean adalah artifisial. Perbedaan jenis tidak harus mengambil tempat di

16
dalam tahap-tahap. Dalam suatu sesi pengkodean tunggal anda dapat secara cepat
dan tampa sadar diri bergerak diantara suatu bentuk pengkodean dan yang lain,
khususnya antara pengkodean terbuka dan pengkodean berporos.
Pengodean terbuka adalah bagian analisis yang berhubungan khususnya
dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti.
Selama proses pengodean terbuka, data dipecah ke dalam bagian-bagian yang
terpisah, diuji secara cermat, dibandingkan untuk persamaan dan perbedaannya, dan
pertanyaan-pertanyaan diajukan tentang fenomena sebagaimana tercermin dalam
data.
Pengodean berporos adalah pelacakan hubungan diantara elemen-elemen data
yang terkodekan. Teori substantif muncul melalui pengujian adanya persamaan dan
perbedaan dalam tata hubungan, diantara kategori atau subkategori, dan diantara
kategori dan propertisnya. Pengodean berporos harus menguji elemen seperti
keadaan kalimat, interaksi diantara subyek, strategi, taktik dan konsekuensi.
Pengodean selektif adalah proses mengintegrasikan dan menyaring kategori
sehingga semua kategori terkait dengan kategori inti, sebagai dasar GT. Kategori inti
yaitu kategori yang dikembangkan dan mencoba variasi terbanyak dari pola perilaku.
Beberapa langkah yang digunakan dalam pengodean selektif:
1) Melibatkan penjelasan alur cerita (story line)
2) Menghubungkan kategori-kategori tambahan di sekitar kategori inti dengan
menggunakan paradigma.
3) Melibatkan menghubungkan kategori-kategori pada level dimensional.
4) Menyertakan validasi hubungan-hubungan ini dengan data.
5) Memasukkan ke dalam kategori-kategori yang mungkin memerlukan
pembersihan dan/atau pengembangan lebih lanjut.
9. Analisis Isi Model Philipp Mayring
Analisis isi merupakan suatu analisis mendalam yang dapat menggunakan
teknik kuantitatif maupun kualitatif terhadap pesan-pesan menggunakan metode
ilmiah dan tidak terbatas pada jenis-jenis variable yang dapat diukur atau konteks
tempat pesan-pesan diciptakan atau disajikan. Melakukan 600 wawancara terbuka
dan menerima lebih dari 20.000 halaman transkrip yang harus dianalisis dalam suatu
cara yang berorientasi kualitaitf. Objek dari analisis kualitatif dapat berupa semua
jenis komunikasi yang direkam ( transkrip wawancara, wacana, protocol observasi,
video tape, dokumen dll). Analisis isi tidak hanya menganalisis isi materi yang
kelihatan. Sebagaimana penjelasan Becker dan Lissmann (1973) membedakan level

17
isi; tema dan ide pokok dari teks sebagai isi utama; informai kontek sebagai isi yang
tersembunyi.
10. Analisis Data Melalui Program Komputer
Dalam hal ini menggunakan suatu perangkat lunak analisis data kualitatif
“generassi baru’ yaitu NVivo. Perangkat ini dapat digunakan untuk menganalisis
hasil wawancara, catatan lapangan, sumber-sumber tekstual, dan jenis-jenis data
kualitatif lainya atau data berbasis teks. NVivo tersedia untuk umum pada computer
yang dirancang dalam ruang baca the Social Sciences Resourse Center ( SSRC)
dalam the Bing Wing of Green Library. Untuk menggunakan computer umum di
kampus, kita harus memiliki sebuah SUNet ID (Stanford University Identifier).
Kalau kita tidak mempunyai SUNet ID, maka kita dapat mengakse web pada
www.stanford.edu/services/sunetid untuk informasi selengkapnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penelitian kualtatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model
matematik, statistik atau komputer. penelitian kualitatif disebut juga sebagai
metode etnographi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk
penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif,
karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
2. Karakteristik penelitian kualitatif:
a. Naturalistik
b. Data deskriptif
c. Berurusan dengan proses
d. Induktif
e. Makna
3. Tahap-tahapan dalam penelitian kualitatif mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut;
a. Pra-Lapangan
b. Lapangan

18
c. Pengolahan Data
Model analisis kualitatif ada pra lapangan dan ada analisis pada lapangan.
4. Empat pola analisa utama yang lebih tepat sasaran, sistematis, dan distandardisasi,
dan pada ekstremum lain adalah satu model yang lebih yang intuitif, hubungan, dan
interpretive.

B. Saran
Makalah yang penulis buat ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi buku
reperensi, penulisan apalagi kata-kata yang tidak terurai dengan baik. Tim Penulis
mengharap kritikan dan masukan dari pembaca untuk perbaikan makalah ini kedepanya.

Selengkap

DAFTAR PUSTAKA

Burhan, Bungin. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Burhan. Bungin. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif ; Pemahaman Filosofis dan
Metodologis Kearah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta : PT. RajaGrafindopersada

Beni, Ahmad., Saebani. 2008. Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Deddy, Mulyana. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Emzir. 2010. Metodologi Peneletian Kualitataif: Analisis Data. Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada

Huberman A. Maichel. 1992. Analisis Data Kualitatif ; Buku Sumber Tentang Metode-
metode Baru terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : UI-PRESS.

19
Kasmadi,. dan Nia Siti, Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung:
ALFEBETA.

Jhon W. Creswell. 2011. Penelitian Kualitataif dalam Bidang Pendidikan. terj. Muhammad
Diah. Pekanbaru: UMRI Press.

Lexy J. Moleong. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mahmud. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Mulyadi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Pekanbaru: Diktat

Nyoman, Dantes. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset

Riduwan. 2013. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: ALFABETA

Sumardi, Suryabrata. 1995. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi
Aksara

20

Anda mungkin juga menyukai