Anda di halaman 1dari 16

KESADAHAN AIR (HARDNESS)

I. Tujuan
1.1. Menganalisa nilai kesadahan dari beberapa air minum dalam kemasan
(AMDK) yang beredar disekitaran kampus.
II. Dasar Teori
Air merupakan sumber daya alam yang sangat mutlak dibutuhkan untuk keperluan
hidup manusia baik untuk keperluan domestic, pertanian, maupun industri. Kebutuhan utama
manusia terhadap air adalah sebagai air minum dan memasak makanan. Hasil penelitian
menunjukan bahwa 65-75% dari barat manusia terdiri dari air menurut kesehatan setiap orang
memerlukan air minum sebanyak 2,5 liter setiap hari termasuk air yang berada dalam
makanan manusia dapat bertahan hidup 2-3 hari tanpa makan tetapi 2-3 hari tanpa minum
(Suripin, 2002).
Salah satu sumber air yang dimanfaatkan terutama di Indonesia adalah air tanah
dikarenakan tanah relative lebih mudah didapat dan lebih bersih keberadaan tumbuh-
tumbuhan keberadaan air tanah dipengaruhi oleh kondisi fisik di daerah sekitarnya seperti :
iklim, topografi, maupun keberadaan tumbuh- tumbuhan iklim merupakan sumber input yang
berupa curah hujan. Potografi dan geografi yang dapat mencerminkan bentuk bahan suatu
daerah akan terpengaruh terhadap kemampuan air tersebut hingga sangat mempengaruhi
karakteristik air tanah. Demikian juga keberadaan tumbuh-tumbuhan akan berpengaruh
terhadap kemampuan infiltrasi didaerah tumbuhan dan sekitarnya (Oxtoby, 2001).
Perubahan kualitas tanah sangat dipengaruhi oelh air hujan yang terfiltrasi reaksi tanah
dengan lingkungan di sekitarnya seperti : geologi dan pelapisan batuan, sifat tanah,
kemiringan larang. Serta aktivitas manusia mengingat air terutama air tanah sumber
kehidupan bagi makhluk hidup khususnya untuk air minum bagi manusia mak kondisi air
tanah yang kurang baik atau tidak memenuhi standar fasilitas air untuk di minum merupakan
keadaan yang sangat membahayakan bagi kesehatan manusia air yang digunakan untuk
komsumsi air minum haruslah air yang sehat (Oxtoby, 2001).
Air yang sehat air yang bersih, dilihat dari segi kualitas ada beberapa persyaratan yang
harus memenuhi kualitas fisik, kimiawi maupun biologisnya kualitas fisik meliputih
kesadaran yang bebas dari zat-zat beracun. Kualitas biologisnya harus bebas dari
mikroorganisme penyebab penyakit persyaratan kategori air bersih semakin digunakan untuk
komsumsi manusia diatur dalam undang-undang yaitu pavirman kesehatan no.907 tahun 2002
tentang standar kualitas air bersih dan menurut dari air lainya (Harjadi, 2008).
Kesadaran merupakan salah satu parameter kimia tentang kualitas air bersih tingkat
kesadaran air pada dasarnya di tentukan oleh jumlah kalsium (Ca 2+) dan magnesium
(Mg2+). Di dalam standar kualitas air bersih dan air minum kesadahan maksimum yang
diperoleh adalah 75 Mg/L. Air yang memiliki kesadahan mudah disebut dengan air lunak
sedangkan air yang memiliki kesadahan tinggi disebut dengan air sadah.
Kesadahan air diklarifikasikan menjadi dua yaitu, kesadahan sementara disebabkan
oleh adanya senyawa-senyawa bikarbonat (HCO3) yang terdapat dalam air yang jika di
panaskan akan terurai menjadi CO3 dam H2O menigkat endapan yang dapat dipisahkan
karena berdasarkan dalam, bentuk nilai tunggal dari pada dinyatakan dalam unit barat yang
berbeda yakni satu untuk ion kalsium dan satunya ion magnesium (Iswani, 2001).
Barat akivalen suatu unsur atau senyawa adalah barat atom unsur atau berat molekul
senyawa dibagi dengan muatan positif atau muatan negative yang dihasilkan akibat
melarutkan di dalam air misalnya asam sulfat (H2SO4) dengan berat molekul jika dilarutkan
dalam air akan teionisasi dan melepaskan dua ion H+ dan suatu ion SO42- oleh karena itu
berat ekuivalen asam sulfat adalah 98.1 dibagi 2 semua dengan 49.0 (Harjadi, 2002).
Menurut Harjadi, (2002). Istilah ekuivalen parlitar adalah menunjukan konsentrasi zat
terlarut dan akan dalam bentuk berat ekuivalen. Ekuivalen parlitar unsur radikal atau senyawa
dapat dihitung persamaan sebagai berikut :

Meg/L = Mg/L x Volansi barot mol = Mg barot akivolan


Meg/L = Mg/L x Muatan listrik barot molekul = Mg barot akivalan.

Barot akivalan beberapa unsur radikal dari senyawa dapat dilihat pada tabel diatas
sedangkan massa rumus molekul, barot molekul dan barot akivalan dari beberapa senyawa
organik yang namun digunakan dalam proses. (Iswani, 2001).

Kesadahan ini dapat dilakukan dengan cara direbuskan kemudian terdapat alat karak
padatlah rabusannya kesadahan tetapi disebabkan oleh ion kalsium dengan cara di tambahkan
zat lain atau dengan perlakuan khusus. Air merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi
kehidupan manusia oleh karena itu jika kebutuhan akan air belum terpengaruhi baik secara
kuantitas mauoun kualitas maka akan menimbulkan dampak yang besar terhadap kehidupan
social dan ekonomi masyarakat. Dari segi pemanfaatan penggunaan air dapat dikategorikan
dalam dua kategori yaitu: air rumah tangga dan air industri dan masing-masing mempunyai
persyratan tertentu tersebut meliputi persyaratan fisik dan kimia dan batariologis yang
merupakan suatu kesatuan sehingga apabila ada suatu parameter yang tidak memenuhi syarat.
Maka air tersebut tidak layak utuk digunakan (Harjadi, 2002).

Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah jumlah kandungan
unsur Ca2+ dan magnesium Mg2+ dalam air yang para davannya bisa disebut kesadaran air.
Kesadaran dalam air sangat tidak dikehendaki baik untuk penggunaan rumah tangga maupun
untuk penggunaan industry bagi air rumah tangga tingkat kesadahan lebih tinggi
mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak karena sabun jadi kurang efektif akibat salah
satu bagian dari molekul sabun di ikat oleh unsur Ca dapat menyebabkan karat pada dinding
peralatan system pamanasan sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan industry
disamping itu dapat menghambat proses pemanasan akibat adanya masalah ini persyaratan
kesadahan pada air industry sangat di pengaruhi pada umumnya jumlah kesadahan dalam air
industry musti nol, artinya unsur Ca dan Mg dihilangkan sama sekali, masalah air soda
banyak ditahukan si daerah yang mengandung kation penyebab kesadahan. Pada umunya
kesadahan disebabkan oleh adanya logam-logam atau kation-kation yang bervalansi seperti
Fe, Mg, dan Ca.Tetapi penyebab utama kesadahan adalah kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg)
kalsium dalam air memiliki kemungkinan bersenyawa dengan biokarbonat sulfat, klorida, dan
nitrit sementara itu magnesium terdapat dalam air kemungkinan bersenyawa dengan karbonat
sulfat dan klorida (Petrucci, 1987).

Tingkat kesadahan diberbagai tempat perairan berbedabeda. Pada umumnya air tanah
mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi ini terdapat karena air tanah mengalami kapur yang
ada pada lapisan tanah yang di dalam air. Air merupakan tingkat kesadahannya
rendah,cair,lunak kesdahan non karbonat dalam air permukaan bersumber dari kalsium sulfat
yang terdapat dalam tanah lainnya (Iswani, 2001).

Menurut Petrucci (1987), timgkat kesadahan air biasnya dogolongkan seperti tindakan
pada tabel berikut ini :

Mg/L. CaCO3 Tingkat Kesadahan


0-75 Lunak (Sarf)
75-150 Sedang (Modaratacy) hard
150-300 Tinggi (Hard)
>300 Tinggi Sekali (Very Hard)

Tingkat kesadahan air dapat dinyatakan dalam satuan (Mg/L) CaCO3 atau PPM CaCO3 atau
dalam satuan gram atau derajat. Menurut Brody (2000), hubungan antara satuan-satuan
tersebut adalah sebagai berikut:
1 gram par us gallon : 1 (derajat) = 17,1 PPM CaCO3
100 PPM CaCO3 : 40 PPM Kalsium
1 derajat (Inggris) : 10 Mg CaCO3/0,71 air
:14,3 Mg CaCO3 /1air
1 derajat (Jerman) : 10 Mg CaCO3 = 17,8 Mg CaCO3/1 air
1 derajat (Prancis) 10 Mg CaCO3/1 air
Kesadahan air dapat dibedakan atas 2 macam yaitu kesadahan sementara dan
kesadahan tetap. kesadahan sementara di sebabkan oleh garam-garam karbonat (C032-) dan
biokarbonat (HCO2-) dari Kalsium dan magnesium kesadahan ini dilakukan dengan cara
pemanasan atau dengan penambahan kapur tanah. Kesadahan tetap disebabkan oleh adanya
garam-garam klorida (C1-) dan sulfat (SO42-) dari kalsium dan maknesium kesadahan
karbonat yang tidak dapat dihilangkan dengan pertukaran ion (Suripin,M 2002).
Untuk menyatakan konsentrasi ion atau senyawa kimia yang ada di dalam milligram
perliter disingkat dengan Mg/L kandungan-kandungan untuk menyatakan konsentrasi
ditunjukan dengan milligram perliter – permilion di idantik dengan 1 Mg/1.000.000
(Brody,2000).
Air jumlahnya relative kostum tetapi air tidak di air melainkan bersikulasi akibat
pengarahan cuaca sehingga terjadi sesuatu siklus yang di sebut siklus hidrolisis. Siklus ini
penting karena di daerah daratan dengan air tanah dalam akan timbul di permukaan air ysng
ada di dalam lapisan tanah yang ada di dalam tumbuhan ,hewan dan manusia. Air tanah dalam
akan timbul di permukaan bersama-dama dengan air tanah akan menguap kembali terulang
(Syarifudin, 2013).
Air merupakan kebutuhan pokok bagi kebutuhan manusia. Sehingga jika dibutuhkan
air tersebut baik dalam segi kualitas maupun kuantitas belum tercukupi dapat memberikan
dampak yang besar terhadap kesehatan maupun social. Pembangunan prasanan dan sarana air
minum di satu sisi malah memberikan dampak positif bagi peningkatan cakupan pelayanan,
namun disatu sisi lain mencerminkan ketidak fision investasi karena masyarakat pengguna
tidak dapat memanfaatkan sebagai air minum walaupun sarana prasarananya sudah memenuhi
persyaratan sebagai air minum dari sisi kuantitas pelayanan (Widayat, 2008).
Air merupakan kebutuhan yang sangat utama bagi kebutuhan manusia, oleh karena itu
jika kebutuhan air belum terpenuh baik sarana kuantitas maka akan menimbulkan dampak
yang besar terhadap kehidupan social dan ekonomi masyarakat. Dari segi pemanfaatan
penggunaan air dapat dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu air rumah tangga dan air industry
yang masing-masing mempunyai persyaratan tertentu. Persyaratan tersebut tidak layak untuk
digunakan (Marsidi, 2001).
Air sudah harus memenuhi beberapa persyaratan supaya dapat di komsumsi dan tidak
menyebabkan penyakit. Persyaratan air sadah yaitu persyaratan kimia. Salah satu persyaratan
kimia yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia adalah kesehatan di
daerah tersebut melebihi nilai. Ambang batas yang ditetapkan berdasarkan masalah yang telah
di paparkan maka perlu dilakukan panaltian kreatifitas kombinasi media filtar zoolit dan
orang akltif tempurung kedapa dengan perbandingan 1:1 dan ketabahan dalam menurunkan
kadar kesadaran air sumus dangkal (Ristiana,at al. 2009).
Manusia membutuhkan air disetiap aspek kehidupan untuk memasak,mandi, cuci dan
kebutuhan lainnya. Secara biologis air berperan metabolisme. Transportasi, mengatur
keseimbangan suhu tubuh kekurangan air akan menyebabkan kematian apabila kekurangan
tersebut mencapai 15% dari berat tubuh. Namun apa air itu tidak jernih misaalnya tercemar
bahan-bahan organic, dia akan merupakan media yang baik bagi kelima penyakit. Pada saat
air tercemar bahan anorganik terjadi penyebab fisiologi (Rahayu, 2004 ).
EDIA adalah singkatan dari Ethylene Diamene Tetra Acetad Acid, yaitu asam amino
yang dibentuk dari protein makanan. Zat ini sangat kuat menarik ion logam berat (termasuk
kalsium) dalam jaringan tubuh dan melarutkannya, untuk kemudian dibuang melalui urine
(Chang, 2004).
EDIA sebenarnya adalah ligan seksidentat yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion
logam lewat kedua nitrogen dan keempat gugus karbonilnya atau disebut ligan multidentat
yang mengandung lebih dari dua atom koordinasi per molekuel misalnya 1,2- diaminoetona
tetraasetat (asam etilen adiamina tetra asetat, EDIA) yang mempunyai dua atom nitrogen
penyumbang dan tempat atom oksigen penyumbang dalam molekul (Chang, 2004).
Air sadah dalam pertanian perlu di hindari karena dalam irigasi di perlukan air yang
berkualitas baik agar tumbuhan dapat tumbuh dengan baik, selain itu dalam pembuatan pupuk
terutama pupuk buatan yang memerlukan air perlu diolah dulu agar menjadi air yang
memerlukan air perlu diolah dulu agar menjadi air yang berkalulitas baik, agar unsur yang di
kandung dalam pupuk tidak tercampur oleh garam Ca dan Mg sehingga tanaman dapat
bertumbuh dengan subur (Underwood, 1986).
Titrasi kompleksometri yaitu totrasi berdasarkan pembentukan perseyawaan
kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana titra dan titra saling mengkompleks
membentuk hasil berupa kompleks. Reaksi-reaksi pembentukan komleks atau yang
menyangkut kompleks banyak sekali dan penerapannya juga banyak, tidak hanya dalam
titrasi. Karena itu perlu pengertian yang cukup luas tentang kompleks, sekali pun di sini
pertama-tama akan diterapkan pada titrasi (Syukri, 1999).
Kation-kation palivalen lainnya juga dapat mengendapkan sabun tetapi karena kation
umunya berada dalam bentuk kompleks yang stabil dengan zat organic yang ada, maka peran
kesadarannya dapat diabaikan. Oleh karena itu penetapan kesadahan hanya diarahkan pada
penentuan, kadar magnesium dan kalsium. Kesadaran total di definision sebagai jumlah
miliekivalen (mek) ion magnesium dan kalsium tiap liter sampel air (Syukri,1999).
III. Alat dan bahan
III.1 Alat
 Botol selai
 Gelas ukur
 Pipet tetes
 Spatula
III.2 Bahan
 Sampel AMDK
 Buffer PH 10 + 0,1
 EDTA 0,01 M
 Indikator EBT

IV. Prosedur Kerja


1. Diambil 100 ml Sampel (24 ml, 600 ml, 1500 ml) dan masukan kedalam botol
selai.
2. Ditambahkan 1 ml buffer Ph 10
3. Indicator EBT ditambahkan sebanyak 0,1 gram
4. Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M dari warna ungu menjadi warna biru.

V. Hasil pengamatan

Tabel Pengamatan
No Volume Sampel Nilai Kesadahan
Jenis Sampel Perubahan Warna
. (mL) (ppm)
1. Prim-a 300 mL 100 mL 15, 87 ppm Ungu - Biru
2. Prim-a 600 mL 100 mL 30, 09 ppm Ungu - Biru
3. Prim-a 1500 mL 100 mL 16, 86 ppm Ungu - Biru
4. Amidis 330 mL 100 mL 33, 07 ppm Biru – Biru Tua
5. Amidis 600 mL 100 mL 33, 07 ppm Biru – Biru (bening)
6. Amidis 1500 mL 100 mL 33, 07 ppm Biru - Ungu
7. Cleo 330 mL 100 mL 8, 26 ppm Biru - Biru (bening)
8. Cleo 600 mL 100 mL 16, 53 ppm Biru - Biru Tua
9. Cleo 1500 mL 100 mL 27, 12 ppm Biru - Biru (bening)

1. Air minum dalam kemasan bermerek Prim-a


 Prim-a (330 mL)
Diketahui : mL EDTA = 2,4 mL
M EDTA = 0,01 M
mL asampel = 100 mL
Ditanya : Hardness (ppm) = . . . ?
Penyelesaian :

mL
mL x M EDTA x 66,15 ( bst ) x 1000
L
Hardness ( ppm )=
mL sampel
2,4 mL x 0,01 M x 66,15 x 1000
=
100 mL

= 15 , 87 ppm
 Prim-a (600 mL)
Diketahui : mL EDTA = 4, 55 mL
M EDTA = 0,01 M
mL asampel = 100 mL
Ditanya : Hardness (ppm) = . . . ?
Penyelesaian :

mL
mL x M EDTA x 66,15 ( bst ) x 1000
L
Hardness ( ppm )=
mL sampel
4,55 mL x 0,01 M x 66,15 x 1000
=
100 mL
= 30 , 09 ppm
 Prim-a (1500 mL)

Diketahui : mL EDTA = 2, 55 mL

M EDTA = 0,01 M

mL asampel = 100 mL

Ditanya : Hardness (ppm) = . . . ?

Penyelesaian :

mL
mL x M EDTA x 66,15 ( bst ) x 1000
L
Hardness ( ppm )=
mL sampel

2, 55 mL x 0,01 M x 66,15 x 1000


=
100 mL

= 16. 86 ppm

2. Air minum dalam kemasan bermerek Amidis


 Amidis (380 mL)

Diketahui : mL EDTA = 5 mL

M EDTA = 0,01 M

mL asampel = 100 mL

Ditanya : Hardness (ppm) = . . . ?


Penyelesaian :

mL
mL x M EDTA x 66,15 ( bst ) x 1000
L
Hardness ( ppm )=
mL sampel

5 mL x 0,01 M x 66,15 x 1000


=
100 mL

= 33 , 07 ppm

 Amidis (600 mL)


Diketahui : mL EDTA = 5 mL
M EDTA = 0,01 M
mL asampel = 100 mL
Ditanya : Hardness (ppm) = . . . ?
Penyelesaian :

mL
mL x M EDTA x 66,15 ( bst ) x 1000
L
Hardness ( ppm )=
mL sampel
5 mL x 0,01 M x 66,15 x 1000
=
100 mL
= 33 , 07 ppm
 Amidis (1500 mL)
Diketahui : mL EDTA = 5 mL
M EDTA = 0,01 M
mL asampel = 100 mL
Ditanya : Hardness (ppm) = . . . ?
Penyelesaian :

mL
mL x M EDTA x 66,15 ( bst ) x 1000
L
Hardness ( ppm )=
mL sampel
5 mL x 0,01 M x 66,15 x 1000
=
100 mL
= 33 , 07 ppm
3. Air minum dalam kemasan bermerek Cleo
 Cleo (330 mL)
Diketahui : mL EDTA = 1,25 mL
M EDTA = 0,01 M
mL asampel = 100 mL
Ditanya : Hardness (ppm) = . . . ?
Penyelesaian :

mL
mL x M EDTA x 66,15 ( bs t ) x 1000
L
Hardness ( ppm )=
mLsampel
1, 25 mL x 0,01 M x 66,15 x 1000
=
100 mL
= 8 , 26 p pm
 Cleo (600 mL)
Diketahui : mL EDTA = 2,5 mL

M EDTA = 0,01 M

mL asampel = 100 mL

Ditanya : Hardness (ppm) = . . . ?

Penyelesaian :

mL
mL x M EDTA x 66,15 ( bst ) x 1000
L
Hardness ( ppm )=
mL sampel

2, 5 mL x 0,01 M x 66,15 x 1000


=
100 mL

= 16 , 53 ppm

 Cleo (1500 mL)

Diketahui : mL EDTA = 4,1 mL

M EDTA = 0,01 M

mL asampel = 100 mL

Ditanya : Hardness (ppm) = . . . ?


Penyelesaian :

mL
mL x M EDTA x 66,15 ( bst ) x 1000
L
Hardness ( ppm )=
mL sampel

4,1 mL x 0,01 M x 66,15 x 1000


=
100 mL

= 27 , 12 ppm

VI. Pembahasan
dalam praktikum kesadahan air yang dilakukan adalah untuk mengetahui tingkat
kesadahan daripada air minum dalam kemasan berbagai merek yang beredar disekita
kampus. Kesadahan sendiri merupakan tingkat atau kadar daripada mineral-mineral
tertentu seperti kalsium, magnesium, besi, alumunium, dan mineral-mineral lainnya
dalam air minum dalam kemasan.
Untuk mengukur kesadahan dari air minum dalam kemasan yang beredar disekitar
kampus diambil sampel dengan berbagai jenis-jenis ukuran dan juga dari berbagai merek
hal ini bertujuan agar hasil analisis kesadahan air yang dapat lebih akurat dan tepat
dibandingkan dengan hanya mengambil beberapa merek dan juga ukuran dari sampel.
Pada uji analisis yang dilakukan pada setiap sampel memiliki nilai kesadahan
yang berbeda-beda hal ini membuktikan bahwa setiap kemasan memiliki kandungan
kalsium, magnesium. Analisis kesadahan air yang dapat lebih akurat dan tepat
dibandingkan dengan hanya mengambil beberapa merek dan mineral lainnya yang sedikit
dan ada juga yang sangat besar.
Pada praktikum kali ini merek minuman dalam kemasan yang digunakan ada tiga
yaitu prim-a, amidis dan cleo. Masing-masing dengan ukuran 330 mL, 600 mL, 1500 mL.
pengujian air minum dalam kemasan dengan volume sampel sebesar 330 mL, 600
mL,1500 mL dalam volume sampel sebesar 100 mL didapati nilai kesadahan sebesar 15,
87 ppm, 30,09 ppm, 16,86 ppm, 33,07 ppm, 33,07ppm, 33,07ppm, 8,26ppm, 16,53 ppm,
27,12ppm. Dengan warna yang berbeda-beda contohnya pada sampel merek prim-a
memliki perubahan warna dari warna ungu menjadi warna biru, hal ini disebabkan karena
penambahan indicator EBT yang tidak sesuai dengan ukuran yang ditetapkan karena
berbeda-beda sehingga terjadi perubahan warna yang dicari untuk bisa melihat mineral
air sadah.
Pada sampel air minum dalam kemasan dengan merek Amidis memliki nilai
kesadahan yang sama yaitu 33, 07 ppm . hal ini disebabkan karena kandungan kandungan
kalsium atau magnesium dalam mineral tersebut tidak ada. Mengapa karena pada saat
sampel ditambahkan indicator EBT perubahan yang terjadi yaitu sampel brubah warna
menjadi warna biru yang seharusnya menjadi warna ungu. Indicator EBT akan berubah
menjadi ungu jik atrejadi pengikatan ion dalam suatu larutan, dan berwarna biru jika
tidak terjadi pengikatan ion apapun. Maka dari itu dapat simpulkan bahwa sampel air
minum dalma keamsan merek amidis memang tidka memliki kandungan ion apapun.
Begitu juga dengan air minum dalam kemasan merek cleo.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam kemasan amidis nilai kesadahan
dengan berbagai ukuran sampel berbeda-beda. Pada perhitungan nilai kesadahan dari 3
sampel merek air minum dalam kemasan yang berbeda, berbeda juga niali kesadahannya
sehingga sampel percobaan yang dilakukan bukanlah air sadah. Dalam sampel yang
dipakai dalam percobaan kesadahan air yang paling cepat berubah adalah sampel merek
Prim-a yang beruba menjadi warna ungun kemudian biru setelah di tetesi larutan EDTA
pada proses titrasi. Praktikum kesadahan air dilakukan agar praktikan dapat mengetahui
nilai kesadahan dari air minum dalam kemasan yang beredar di sekitar kampus.
VII. Penutup

VII.1 Kesimpulan
Nilai kesadahan dari beberapa air minum dalam kemasan yang beredar
disekitar kampus tidaklah berlebihan sehingga aman untuk dikonsumsi bagi
manusia.
VII.2 Saran
Sebaiknya praktikan sebelum memasuki lab gunakan terlebih dahulu alat
pelindung diri, juga menyiapkan semua kelengkapan alat masing-masing
kelompok agar praktikum dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Brady, 2002. Edisi Ketiga Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.

Chang, 2005. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.

Harjadi, S. 2002. Polusi Air dan Udara. Yogyakarta: Korisis.

Iswani, 2001. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia.

Marsidi, Ruliasih. 2001. Zeolit Untuk Mengurangi Kesadahan Air. Jurnal Teknologi
Lingkungan. 2(1) : 1-3

Oxtoby. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

Petrucci, S. 1987. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Erlangga.


Ristiana, et al. 2009. Koofaktifan Ketebalan Kombinasi Zoolit dengan Arang Aktif dalam
Menurunkan Kadar Kesadahan Air Sumur di Karang Tengah Waruh Kabupaten
Sukarjo. Jurnal Kesehatan 1 (2) : 91-102.

Suripin, M. 2002. Penetapan Kesadahan Total (CO 3) Air Sumur. Jurnal Kesehatan
Masyarakat 2 (9) : 11-21.

Syarifudin, G. 2002. Analisis Kesadahan Air Tanah. Jurnal Geografis. 6 (2) ; 1-12.

Widayat, W. 2008. Teknologi Pengelolaan Air Minum dari Air Batu yang Mengandung
Kesadahan Tinngi. Jurnal Kesadahan Air. 1 (4) : 13-21

Tim Penyusun, 2019. Penuntun Praktikum Kimia Analisis Kuantitatif dan Kualitatif. FMIPA
MANADO: UNSRAT.

LAMPIRAN

Sampel AMDK Buffer pH 10 Indikator EBT


Prim-a setelah dititrasi Cleo setelah dititrasi

Amidis setelah di titrasi

Anda mungkin juga menyukai