Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara,
kompetensi jabatan yang harus dimiliki oleh setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah kompetensi
manajerial, kompetensi teknis, dan kompetensi sosial kultural.
Fokus pembahasan pada modul ini adalah Kompetensi Sosial Kultural. Menurut Permen-PANRB-No.-
29-Tahun-2021 Kompetensi Sosial Kultural sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c bertujuan
untuk menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk
dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi
dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap pemegang jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai
dengan peran, fungsi, dan jabatan, dalam peran pemangku jabatan sebagai perekat bangsa yang
memiliki:
D. empati.
Untuk memastikan apakah seorang pegawai sudah memiliki standar kompetensi sosial
kultural yang sesuai dengan jabatannya, dilakukan pengukuran melalui pelaksanaan uji kompetensi.
Rangkaian pelaksanaan uji kompetensi dilakukan dalam rangka mengukur tingkat profisiensi yang
dimiliki oleh pegawai dibandingkan dengan standar kompetensi jabatan yang merupakan
persyaratan kompetensi minimal. Dalam Permenpan-RB Nomor 38/2017, level profisiensi (tingkat
kemahiran kompetensi) dibagi dalam 5 (lima) tingkatan yaitu: level 1 (paham/dalam
Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (P3K) sendiri berada pada tingkatan level 2
dengan kriteria sebagai berikut :
✓ Perekat Bangsa
Definisi: Kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan, peka terhadap
perbedaan individu/kelompok masyarakat; mampu menjadi perpanjangan tangan
pemerintah dalam mempersatukan masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis
dengan masyarakat di tengah kemajemukan Indonesia sehingga menciptakan kelekatan yang
kuat antara ASN dan para pemangku kepentingan serta diantara para pemangku
kepentingan itu sendiri; menjaga, mengembangkan, dan mewujudkan rasa persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia.
• Level 1: Peka memahami dan menerima kemajemukan.