Anda di halaman 1dari 58

Peningkatan

Kompetensi Sosial Kultural ASN

Palembang, 23 Okt 2017


Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Fasilitator
Nama : Drs. Ruben Silitonga, M.Com
Pangkat : Pembina Tkt I/ IV-b

Jabatan : - Kepala Bidang Program dan


Kerjasama Pusdiklat
Kementerian Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi

Pendidikan:
S1: Administrasi Negara – USU Medan
(1988)
S2: Human Resource Management, School of
Management, Curtin University of Technology,
Perth, Australia (1998)

HP: 0811884900
E-mail: ruben@ristekdikti.go.id
Pokok Bahasan:
Peningkatan Kompetensi Sosial Kultural

Sub Pokok Bahasan:


- Pengembangan Kompetensi
Aparatur Sipil Negara
- Kompetensi Sosial Kultural
- Pendidikan Karakter
- Komunikasi intra dan interpersonal
SPILL OUT OR CIRCULATION??
SAYA PASTI BISA – MERRY RIANA
Pengembangan Kompetensi ASN
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI ASN
(UU No. 5/2014 ttg ASN)
1. Instansi Pemerintah wajib menyusun
rencana pengembangan kompetensi
tahunan yang dituangkan dalam rencana
kerja anggaran tahunan instansi.
2. Perencanaan pengembangan kompetensi
untuk mewujudkan profesionalitas ASN
dengan mempertimbangkan kebutuhan
individu pegawai dan kebutuhan umum
organisasi dengan sistem perencanaan
yang rasional, holistik (terintegrasi),
terarah, efektif dan efisien.
KURVA PENGEMBANGAN
KOMPETENSI APARATUR
B SK1

A SK

SK-1
C
SK : standar kompetensi

A : Pegawai sudah sesuai dengan standar kompetensi jabatannya  rotasi, pelatihan.


B : Pegawai mempunyai kompetensi lebih tinggi dari standar kompetensi  promosi (tallent pool)
C : Pegawai mempunyai kompetensi lebih rendah dari standar kompetensi jabatan  pelatihan.
3 (tiga) jenis kompetensi yang perlu dikuasai oleh
ASN agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya
dengan baik:

1. Kompetensi teknis: diukur dari tingkat dan


spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional
dan pengalaman bekerja secara teknis;
2. Kompetensi manajerial: diukur dari tingkat
pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan
pengalaman kepemimpinan;
3. Kompetensi sosial kultural: diukur dari pengalaman
kerja yang berhubungan dengan masyarakat majemuk
dari segi agama, suku, dan budaya sehingga memiliki
wawasan kebangsaan.
FUNGSI ASN

1. Pelaksana Kebijakan Publik


2. Pelayan Publik, dan
3. Perekat dan Pemersatu Bangsa

(Pasal 10 UU ASN)
Kode Etik dan Perilaku ASN
• Melaksanakan tugas dgn jujur,
bertanggungjawab dan berintegritas tinggi
• Melaksanakan tugas dgn cermat dan disiplin
• Melayani dgn sikap hormat, sopan dan tanpa
tekanan
• Melaksanakan tugas sesuai ketentuan aturan
• Melaksanakan tugas sesuai perintah atasan
• Menjaga kerahasiaan negara
• Menggunakan barang milik negara secara
bertanggungjawab
• Menjaga tidak terjadi konflik kepentingan dalam
pelaksanaan tugas
• Memberikan informasi secara benar
• Tidak menyalahgunakan informasi intern negara
dan tugas untuk kepentingan pribadi
• Memegang teguh nilai dasar ASN dan menjaga
integritas
• Melaksanakan ketentuan peraturan mengenai
disiplin ASN
Kompetensi Sosial Kultural
Kompetensi
Beberapa definisi kompetensi :
• Individual characteristics of a person which result in an
effective and/or superior performance in a job (Boyatzis,
1982)
• Capability of applying or using knowledge, skills,
abilities, behaviors, and personal characteristics to
successfully perform critical work tasks, specific
functions, or operate in a given role or position. (Ennis,
2008)
• Karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas
dan atau fungsi jabatan (BKN, 2013)
Kompetensi

Apa yang diketahui


KNOWLED
GE

Competency
(behavior)
ATTITUD
SKILLS
ES

Apa yang bisa dilakukan Apa yang dipersepsikan


Kompetensi Sosial Kultural
• Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan,
keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat
diamati, diukur, dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan
budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika,
nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk
memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran,
fungsi dan Jabatan (PP No. 11/2017)
4 Pilar Pengatur Hubungan
Interaksi Sosial
• Nilai
• Norma
• Moral
• Etika

21
NILAI
NILAI ialah sesuatu yang memberi makna
hidup yang dijunjung tinggi, yang
mewarnai dan menjiwai tindakan atau
perilaku seseorang (Steeman, dalam Eka
Darma Putra, 1999)
NILAI adalah penghargaan, penghormatan atau
kualitas terhadap sesuatu, yang dapat
bermanfaat, menyenangkan, memuaskan,
menarik, atau sebagai sistem keyakinan
(Lamijan, 1995)

22
NORMA
NORMA adalah pedoman, ukuran,
kriteria, atau ketentuan yang mengatur
tingkah laku manusia dalam masyarakat
berdasarkan nilai-nilai tertentu.
NORMA adalah ukuran, pedoman, aturan
atau kaidah yang menjadi dasar pertimbang-
an dan penilaian yang mengandung sanksi
dan penguatan terhadap tingkah laku
manusia.

23
EMPAT MACAM NORMA
1. Norma Kesopanan
2. Norma Kesusilaan
3. Norma Agama
4. Norma Hukum

Norma Hukum, punya karakteristik


tersendiri, yakni berupa sanksi yang
tegas dan imperatif, jika dibanding
dengan norma-norma yang lain
24
MORAL

1. Moral adalah hal-hal yang dapat mendorong


manusia untuk melakukan tindakan yang
baik sebagai kewajiban atau keharusan
2. Moral adalah sarana untuk mengukur benar
atau tidaknya sikap dan tindakan manusia
3. Moral adalah kepekaan dalam pikiran,
perasaan dan tindakan terhadap prinsip-
prinsip dan aturan-aturan (Helden,1997 &
Richard, 1971)

25
ETIKA
1. Etika adalah nilai, norma, dan ajaran yg dijadikan
pegangan orang atau sekelompok orang
2. Etika adalah kumpulan azas-azas/nilai-nilai dan
kode etik dalam aktivitas/profesi tertentu
3. Etika adalah cabang ilmu tentang perbedaan ting-
kah laku yang baik dan buruk dalam kehidupan
manusia (Berten, 1993)

Etika adalah cara manusia memperlakukan sesama


dan menjalani hidup dan kehidupan dengan baik,
sesuai aturan yang berlaku di masyarakat
(Algermon Black, 1993)

26
HUBUNGAN NILAI, NORMA, MORAL,
ETIKA, SIKAP DAN TINGKAH LAKU

NILAI NORMA MORAL ETIKA

SIKAP DAN PERILAKU MANUSIA

27
Moral dan Etika
Adopsi dari Dasadharma Pramuka (ke-10):

Suci dalam Pikiran

Pribadi Suci dalam Perkataan

Suci dalam Perbuatan

28
MANFAAT Kita Mempelajari
Nilai, Norma, Etika, dan Moral

• Kita dapat menjunjung dan menghargai


nilai-nilai kemanusiaan
• Kita lebih toleran, etis/santun, dan adil
dalam bersikap dan bertindak
• Kita lebih dapat menghargai kemampuan
dan karya orang lain
• Kita lebih bertanggung jawab terhadap
bidang ilmu yang diampunya
• Kita dapat meningkatkan profesionalitas

29
Membangun Kompetensi Sosial
Kultural

30
Membangun Kompetensi Kepribadian
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
dan sosial-budaya masyarakat Indonesia
2. Tampil sebagai pribadi yang jujur, berakhlak
mulia, dan teladan bagi mahasiswa dan
masyarakat
3. Tampil sebagai pribadi yang mantap, stabil,
dewasa, arif, dan berwibawa
4. Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang
tinggi, rasa percaya diri, dan rasa bangga sebagai
pribadi
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi

31
Membangun Kompetensi Sosial Budaya
1. Bersikap inklusif dan bertindak secara objektif dalam
berbagai aspek kehidupan
2. Tidak bersikap diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras/etnis, kondisi fisik, latar
belakang keluarga, dan status sosial ekonomi
3. Berkomunikasi secara efektif, simpatik-empatik, dan
santun dengan sesama teman kerja, tenaga
kependidikan, pemangku kepentingan, dan
masyarakat
4. Beradaptasi di tempat/lingkungan bertugas yang
memiliki keragaman sosial budaya
5. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan
profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain 32
Pendidikan Karakter
PENDIDIKAN
KARAKTER?

Upaya terencana untuk membantu orang


untuk memahami, peduli, dan bertindak atas
nilai-nilai etika/ moral.

Mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang


membantu orang hidup dan bekerja bersama-
sama sebagai keluarga, teman, tetangga,
masyarakat, dan bangsa.
GRAND DESIGN PENDIDIKAN KARAKTER

Agama, Pancasila,
UUD 1945,
PROSES PEMBUDAYAAN DAN PEMBERDAYAAN
UU No. 20/2003 ttg
Sisdiknas INTERVENSI

MASYA-
SATUAN KELUARGA
Nilai-nilai RAKAT
Perilaku
Luhur PENDIDIKAN Berkarakter

Pengalaman terbaik HABITUASI


(best practices)dan
praktik nyata

PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
TUJUAN
pendidikan
karakter
Meningkatnya karakter bangsa
untuk mendukung terwujudnya
kehidupan bangsa yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, produktif, kreatif,
inovatif, mandiri, demokratis,
tidak diskriminatif, serta
berbudaya, bermartabat dan
sejahtera dalam bingkai Negara
Kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
36
Perlunya penanaman karakter
nilai budaya bangsa
Komunikasi Intra &
Interpersonal
Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi dari komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan media
dan cara penyampaian informasi yang
dipahami oleh kedua belah pihak.

Komunikasi adalah kegiatan penyampaian


dan penerimaan pesan atau ide dari satu
pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk
mencapai kesamaan pandangan atas ide
yang dipertukarkan tersebut.
Komponen Dasar Komunikasi
Komunikator (sender)
Komunikan (receiver)
Pesan (message)
Penggunaan Media (channel)
Ada Interaksi (interaction/feedback)
Ada pemahaman bersama (mutual
understanding) atau umpan balik (respon
dari komunikan terhadap pesan yang
diterimanya)
Fungsi Komunikasi

Membangun Konsep Diri (Establishing Self-


Concept)
Eksistensi Diri (Self Existence)
Kelangsungan Hidup (Live Continuity)
Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)
Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free
from Pressure and Stress)
(William I. Gorden, Communication : Personal and Public,1978)
5 sasaran pokok dalam proses komunikasi
 Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita
katakan (atau melihat apa yang kita tunjukkan kepada
mereka)
 Membuat pendengar memahami apa yang mereka
dengar atau lihat
 Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka
dengar (atau tidak menyetujui apa yang kita katakan,
tetapi dengan pemahaman yang benar)
 Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai
dengan maksud kita dan maksud kita bisa mereka terima
 Memperoleh umpan balik dari pendengar
Bentuk Komunikasi
• Komunikasi Verbal (Komunikasi secara lisan:
misalnya berbicara)

• Komunikasi Non Verbal (Komunikasi dengan


menggunakan isyarat: gerak tubuh, simbol)
Faktor yg mempengaruhi kelancaran &
hambatan dlm berkomunikasi

• Faktor Pengetahuan
• Faktor Pengalaman
• Faktor Inteligensi
• Faktor Kepribadian
• Faktor Biologis
Teknik (Keterampilan) Berbicara
 Percaya diri
 Ucapkan kata-kata dgn jelas, tidak buru-buru
 Bicara dengan wajar
 Atur irama dan tekanan suara (tidak monoton)
 Hindari sindrom; emm.., anu, apa ya.., dll
 Membaca paragrap yg diangap penting
Hal lain yang mempengaruhi
efektivitas komunikasi
Pakaian
Pandangan Mata
Raut Muka
Sikap Badan
Suara
Tulisan
Senyum
Berjabat Tangan
Ingat Nama
Mata Ekspresi Wajah
KETIKA KITA
BERKOMUNIKASI DENGAN
Kata Bahasa tubuh

PUBLIK SELURUH TUBUH


Vokal Pakaian
KITA MENYAMPAIKAN Gaya
Personal
PESAN
Strategi Komunikasi Efektif
 Ketahui Mitra Bicara
 Ketahui Tujuan
 Perhatikan Konteks
 Pelajari Kultur
 Pahami Bahasa
The 5 Inevitable Laws of Effective Communication

REACH
1: Respect (Hargai setiap individu yg menjadi sasaran pesan )
2: Empathy (Tempatkan diri anda pada kondisi yang
dihadapi oleh orang lain)
3: Audible (Pesan yang disampaikan dapat diterima oleh
penerima pesan)
4: Clarity (Pesan harus jelas sehingga tidak menimbulkan
multi interpretasi/tafsiran)
5: Humble (Sikap menghargai, mau mendengar dan
menerima kritik, tidak memandang rendah orang lain)
Tingkatan Proses Komunikasi

1. Komunikasi Intrapersonal/Intra pribadi


2. Komunikasi Antar Pribadi / Komunikasi
interpersonal
3. Komunikasi dlm Kelompok/Kom antar kel
4. Komunikasi Organisasi
5. Komunikasi Massa
Proses Komunikasi
(Menurut Denis McQuail)
• Bentuk 1: Komunikasi intra-pribadi (intrapersonal
communication)
Yakni proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang,
berupa pengolahan informasi melalui pancaindra dan sistem
syaraf.

Contoh : berpikir, merenung, menggambar, menulis sesuatu, dll.


• Bentuk 2 : Komunikasi antar-pribadi (interpersonal
communication)
Yakni kegiatan komunikasi yang dilakukan antara
seseorang dengan orang lainnya.

Contoh : percakapan tatap muka, percakapan


telepon
• Bentuk 3: Komunikasi dalam kelompok
Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung
dalam suatu kelompok.

• Komunikasi antar kelompok


Yakni kegiatan komunikasi yang berlangsung
antar kelompok satu dengan kelompok yang lain.
 masing-masing pihak memainkan peran
mewakili kelompoknya masing-masing.
• Bentuk 4: Komunikasi organisasi
Yakni kegiatan komunikasi yang
berlangsung dalam organisasi.
Mis: SOP, Peratuan
Bentuk 5. Komunikasi Massa

1. Berlangsung satu arah


2. Komunikator melembaga
3. Pesan bersifat umum
4. Media menimbulkan keserempakan
5. Komunikan bersifat heterogen
Komunikasi Yang Efektif

Langsung (tidak ragu menyampaikan pesan)


Asertif (tidak takut mengemukakan apa
yang di-iginkan)
Congenial (ramah dan bersahabat)
Jelas (mudah dimengerti)
Terbuka (tidak ada makna yang
tersembunyi)
Secara lisan (menggunakan kata-kata untuk
menyampaikan gagasan)
 Dua arah (seimbang antara berbicara
dan mendengarkan)
 Responsif (memperhatikan lawan
berbicara)
 Nyambung (menginterpretasi pesan
dan kebutuhan orang lain dgn tepat)
 Jujur (mengungkapkan gagasan,
perasaan dan kebutuhan
sesungguhnya)
Thank you

Anda mungkin juga menyukai