A. KERANGKA TEORITIS
1. Karakter siswa (Y1)
1.1.Pengertian karakter siswa
dilanjutkan dengan upaya menumbuhkan rasa mencintai perilaku yang baik dan
kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya, jika tidak
terlatih untuk melakukan kebaikan tersebut. Dalam kegiatan ini sekolah dapat
seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang
di yakini dan di gunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap,
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3 dinyatakan bahwa:
1
Mulyasa, pendidikan karakter, (semarang 2011), hal 8
2
Undang- undang Sidiknas No.20, Tahun 2003 pasal 3, pendidikan Nasional
Berdasarkan pernyataan tersebut, terlihat bahwa tujuan pendidikan
seseorang yang berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat atau tidak dapat
keseluruhan tata perilaku psikisnya yang menjadikan tipikal dalam cara berfikir
dan bertindak. Zainal dan Sujak (2011: 26)4 menyatakan karakter mengacu pada
karakter merupakan kepribadian yang menjadikan tipikal dalam cara berfikir dan
bertindak yang melekat pada diri seseorang. Karakter terdiri atas tiga perilaku
moral. Karakter yang baik terdiri atas proses tahu di mana yang baik, keinginan
yang baik. Muclas Samani dan Hariyanto (2011: 46)5 menyatakan pendidikan
karakter adalah upaya terencana menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan
3
Cool Zubaedi. Pendidikan karakter teori dan Aplikasi, (Jakarta:seri pendidikan karakter,
2011) Hal 8
4
Zainal dan Sujak.Pendidikan karakter membangun perilaku positif, (Bandung: Yrama
Widya,2011), hal 26
5
Muclas Samani dan Hariyanto. Pendidikan karakter (semarang 2011) hal 46
mengiternalisasikan nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku takut akan
mempunyai tingkatan yang lebih tinggi dengan pendidikan budi perkerti. Hal ini
ditunjukan dengan ruang lingkup pelaksanaan yang tidak terbatas pada proses
pembelajaran.
pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan
seimbang.
6
Mulyasa, op.cit,Hal 9
7
Masnur Muslich. Pendidikan karakter utuh dan menyeluruh ,(Bandung pustaka 2011) hal
81
kompetensi lulusan dan mata pelajaran yang ditargetkan untuk diinternalisasi oleh
ajaran agamanya.
8
Tim Pendidikan Karakter Kemendiknas 2010 pasal 9-10
6) Percaya diri Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap
7) Berjiwa wira usaha Sikap dan perilaku yang mandiri dan pandai atau
sesuatu secara kenyataan atau logika untuk menghasilkan cara atau hasil
9) Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
10) Ingin tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
11) Cinta ilmu Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan
pengetahuan.
1) Sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Sikap tahu dan
dan orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.
2) Patuh pada aturan-aturan sosial Sikap menurut dan taat terhadap aturan-
4) Santun Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun
5) Demokratis Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi dan selalu ingin
e. Nilai kebangsaan
berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku,
dan agama. Dari uraian di atas banyak sekali karakter yang harus
paling cocok.
Pengembangan Karakter di Sekolah harus dilakukan secara sistematis dan
melibatkan aspek knowledge, felling, loving, dan action. Lebih lanjut Zainal dan
komponen karakter yang baik yaitu pengetahuan tentang moral, perasaan tentang
moral, dan perbuatan moral. Tim Pendidikan Karakter Kemendiknas (2010: 13)11
9
Masnur Muslich, op.cit, hal 82
10
Zainal dan Sujak, op.cit, hal 27
11
Tim Pendidikan Karakter Kemendiknas 2010 pasal 13
12
Zainal dan Sujak,op.cit hal 29-34)
didik sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik yang berlangsung di
karakter.
(2011: 81)13 budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan
jika tidak terlatih untuk melakukan kebaikan tersebut. Dalam kegiatan ini
13
Masnur Muslich, op.cit 84
sekolah dapat mengupayakan terciptanya keselarasan antara karakter yang
(virtues) yang di yakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang,
berpikir, bersikap, dan bertindak, sehingga ia dapat hidup dan bekerja sama, baik
dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Sejalan dengan itu
karakter siswa PAK harus memiliki kedisiplinan yang tinggi, percaya diri dan
Karakter adalah bahasan yang penting, tetapi jarang dibicarakan dan telah
pengabaian ajaran ini adalah : (1) Bahasan ini dianggap kurang manarik dibanding
dengan tema doktrinal lainnya. (2) Tidak semua orang suka membahas karakter
karena ini menyangkut wilayah kepribadian. Akibat dari pengabaian ini banyak
orang Kristen yang tidak mengetahui ajaran dari karakter yang sangat penting ini,
pemimpin gereja, tidak ada atribut yang lebih penting ketimbang karakter.
menekankan karakter para muridNya. Surat Paulus kepada Timotius dan Titus
juga berbicara mengenai karakter pemimpin gereja. Karakter itu meliputi kualitas
14
Jerry C. Wofford, pendidikan karakter konsep dan implementasi, (Surabaya :karya
utama,2012), hal 125
kepemimpinan dibahas diseluruh Perjanjian Baru. Unsur karakter Kristen sangat
dalam karakter Kristen yang baik, dan lebih buruk lagi, tetap merasa bertumbuh
padahal tidak.
watak; sifat-sifat kejiwaan atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari
yang lainnya Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Karakter adalah istilah
psikologis yang menunjuk kepada sifat khas yang dimiliki oleh individu yang
sebutan bagi seseorang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
2. Pembentukan karakter
mungkin dapat dihindari, yaitu unsur hereditas, unsur lingkungan, dan kebiasaan.
15
Wofford, J.C, Kepemimpinan Kristen Yang Mengubahkan, (Yokyakarta: Penerbit ANDI
2001), hal 115-116
16
W.J.S Poerwadarminta, konsep dan model pendidikan karakter, (Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya, 2012), hal 56
17
Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,2013), Hal 32
(1) Unsur hereditas adalah unsur-unsur yang dibawa (diwariskan) dari orang tua
pengaruh yang besar dalam membentuk karakter dari pribadi seseorang. Unsur
serta lingkungan alamiah (tempat tinggal); (3) Unsur kebiasaan adalah suatu
tindakan atau tingkah laku yang terus menerus dilakukan menjadi suatu keyakinan
ada lagi satu unsur yang membedakan orang Kristen dari yang bukan Kristen,
yaitu unsur regenerasi atau kelahiran baru, yang bersifat radikal dan supranatural.
harus menggunakan berbagai teori untuk dapat menjelaskan secara lengkap dan
tuntas. Muchlas & Haryant, Sumani, (2012: 45) merumuskan tujuh faktor yang
kepribadian merupakan sesuatu yang diwariskan. Berikut ini adalah beberapa teori
18
Sumani,Muchlas & Haryant, Konsep Dan Model Pendidikan Karakter,(Bandung: PT
Remaja Rosdakarya,2012), hal 45
a. Dimensi kepribadian dari Eysenck mengenai psikotisme, neurotikisme, dan
b. Lima faktor model kepribadian dari Costa dan McCrae, yaitu neurotikisme,
hatian.
c. Tiga tepramen dari Buss dan Plomin, yaitu: empsionalitas, aktivitas, dan
sosialitas.
2. Faktor Lingkungan
kelahiran dalam keluarga, situasi sosial dan pengasuhan sebagai fungsi dari
perlakuan tertentu pada anak perempuan dalam budaya yang didominasi laki-laki
19
Alferd Adler,Bagaimana mendidik anak berkarakter, (Yogyakarta:Tiara Wacana 2008)
hal 30
(patriaki). Sementara perempuan yang dibesarkan dalam budaya matriaki akan
memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda dan harga diri (self esteem) yang
lebih tinggi.20
dalam sejarah memberi pengaruh yang lebih luas dalam membentuk kepribadian
3. Faktor Belajar
Faktor belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap aspek
ditentukan oleh belajar. setiap fase dalam kepribadian yang diwariskan dapat
kepribadian, yang oleh Skinner disebut sebagai akumulasi sederhana dari respons
20
Karen Horney, pendidikan karakter anak, (Jakarta :pustaka pelajar,2007 hal 194
21
Fenti Hikmawat, bagaimana mendidikanak berkarakter, (Jakarta: Rajawali Pers,2011),
hal 345
22
Fahmi Muhammad, dasar pendidikan karakter, (Jakarta:ANDY, 2012), hal 22
23
Akhmad, konsep dasar pendidikan karakter, (Semarang:pustaka amani,2003) hal 7
yang dipelajari.24 Pada dasarnya sesuatu yang dipelajari sejak kelahiran dan masa
diinginkan atau ditolak oleh orang tuanya. Penolakan orang tua akan
menyebabkan perasaan tidak aman, hidup penuh kemarahan terhadap orang lain,
Allport dan Cattel (1988: 45)27, juga mengakui faktor orang tua dalam
sangat penting bagi perkembangan kepribadian. Cattel melihat bahwa masa bayi
tua dan saudara kandung akan membentuk karakter anak. Erikson (1988:19),28
berpendapat bahwa hubungan antara ibu dan anak pada tahun pertama kehidupan
24
B.F.Skinner, pendidikan anak, (Surabaya: CV Agung harapan,2005) hal 46
25
Freud. Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta :Rineka Cipta:2005), hal 78
26
Adler. Faktor-faktor yang mempengaruhinya, (Jakarta :Rineka Cipta :2005) hal 80
27
Allport dan Cattel. Psikologi untuk membimbing ( Jakarta : PT.BPK GUNUNG
MULIA.1988), hal 45
28
Erikson. Psikologi untuk membimbing, ( Jakarta: PT.BPK GUNUNG MULIA. 1988),
hal 19
Menurut Maslow (2008:67)29 peran orang tua sangat penting dalam memenuhi
kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada dua tahun pertama kehidupan.
kompetensi dan efikasi diri, serta dapat meningkatkan motivasi instrinsik. Pola
pengasuhan yang positif memiliki efek positif terhadap anak, sementara pola
5. Faktor Perkembangan
usia 5 tahun dan akan sulit berubah sesudah usia tersebut. Beberapa ahli teori
Apa yang penting dari perubahan kepribadian pada usia dewasa? Jawabannya
terletak pada pengaruh lingkungan dan sosial, dan dalam adaptasi terhadapnya.
kuliah, perkawinan dan menjadi orang tua, perceraian, pindah pekerjaan atau
kenaikan pangkat, dan krisis masa setengah baya akan menyebabkan masalah
29
Maslow. Psikologi membimbing, ( Jakarta: Rineka Cipata: 2008), hal 67
30
Herderlong dan Lopper,mengasuh anak untuk membentuk kepribadian diri, ( Bandung:
rosdakarya: 2008), hal 98
31
Ibit, hal 82
32
Op. Cit hal 19-45
Mc Adam (1994 : 169),33 berpendapat bahwa perkembangan kepribadian
pada masa dewasa dapat dijelaskan dalam tiga tingkat, yaitu: kecenderungan sifat,
adalah sifat yang diturunkan. Perhatian personal merujuk kepada perasaan sadar,
naskah hidup berdampak pada pembentukan diri (self), pencapaian identitas, dan
menemukan penyatuan tujuan dalam hidup. Naskah hidup juga berubah sebagai
6. Faktor Kesadaran
kesadarannya akan berfungsi dengan cara yang rasional, peduli, dan mampu
orang pada dasarnya rasional, dikuasai oleh kesadaran persepsi dari dalam dirinya
7. Faktor Ketidaksadaran
Freud (2005: 85),36 memperkenalkan kepada kita mengenai dunia tidak sadar;
33
Mc Adam. Pola asuh orangtua dalam mengembangkan kepribadian anak, (
Jakarta:Rineka Cipta :1994), hal 169
34
Rogers. Bimbingan dan konseling, (bandung:PT.Refika Aditama: 2003), hal 9
35
Op.cit. hal 70
36
Op.cit. hal 85
dengan unsconcius dari Freud yang sering kali disebut dengan kawah gelap dari
mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah
dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Peran guru sebagai model atau
contoh bagi anak. Setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh
atau model baginya. Oleh karena itu tingkah laku pendidik baik guru, orang tua
atau tokoh-tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh
masyarakat, bangsa dan negara. Karena nilai nilai dasar negara dan bangsa
Indonesia adalah Pancasila, maka tingkah laku pendidik harus selalu diresapi oleh
nilai-nilai Pancasila.
dengan baik. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan
berjenjang yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar,
dan paling mudah untuk membina generasi muda yang dilaksanakan oleh
pemerintah dan masyarakat. Oleh karena itu apa sebetulnya sekolah itu? Sekolah
adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktifitasnya
yang layak bagi guru menurut harapan masyarakat. Sebaliknya harapan harapan
guru memperhatikan tuntutan masyarakat tentang kelakuan yang layak bagi guru
situasi sosial.Dalam situasi formal guru mendidik dan mengajar anak dalam kelas
mendidik tidak hanya sebatas mentransfer ilmu saja, namun lebih jauh dan
pengertian itu yang lebih utama adalah dapat mengubah atau membentuk karakter
dan watak seseorang agar menjadi lebih baik, lebih sopan dalam tataran etika
37
http://zafar14.wordpress.com/2010/04/25/keberhasilan belajar dan sebagai upaya untuk
membangun karakter siswa (diakses 12 sep 2015)
Namun apa yang terjadi di era sekarang? Banyak kita jumpai perilaku para
anak didik kita yang kurang sopan, bahkan lebih ironis lagi sudah tidak mau
menghormati kepada orang tua, baik guru maupun sesama. Banyak kalangan yang
Apabila watak bisa terjadi karena sudah dari sononya atau bisa juga karena
faktor bawaan yang sulit untuk diubah, namun apabila watak = batuk, mudah
disembuhkan dengan minum obat batuk. Mengapa hal ini bisa terjadi? Jelas hal
ini tidak dapat terlepas adanya perkembangan atau laju ilmu pengetahuan dan
teknologi serta informasi yang mengglobal, bahkan sudah tidak mengenal batas-
perlu disangsikan lagi, bahwa pendidikan karakter merupakan upaya yang harus
melibatkan semua pihak baik rumah tangga dan keluarga, sekolah dan lingkungan
Oleh karena itu, membangun karakter dan watak bangsa melalui pendidikan
mutlak diperlukan, bahkan tidak bisa ditunda, mulai dari lingkulingan rumah
tangga, sekolah dan masyarakat dengan meneladani para tokoh yang memang
patut untuk dicontoh. Semoga ke depan bangsa kita lebih beradab, maju, sejahtera
kini, esok dan selamanya.Maka dari itu guru memiliki peranan yang penting
tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi
patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan
masyarakat.
Tujuan lembaga pendidikan formal adalah sebagai tempat ilmu pengetahu-
pendidikan itu penting guna bekal kehidupan di masyarakat. Di samping itu tidak
melalui pendidikan mutlak diperlukan, bahkan tidak bisa ditunda, mulai dari
tokoh yang memang patut untuk dicontoh. Semoga ke depan bangsa kita lebih
beradab, maju, sejahtera kini, esok dan selamanya.Maka dari itu guru memiliki
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dengan
pengertian ini, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah sesuatu yang kompleks.
Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada
diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan
38
E G.Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1985),
Hal. l12
39
Oemar Hamalik. Teori motivasi dan Aplikasi, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta Prasetio:2003)
hal 158
A.M. Sardiman (2005:75)40 motivasi belajar dapat juga diartikan sebagai
seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan
Menurut Siti Sumarni (2005: 98),41 motivasi sebagai suatu energi penggerak dan
Masih dalam artikel Siti Sumarni (2005:9102),42 motivasi secara harafiah yaitu
sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar,
psikologi, berarti usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
pada persekutuan umat Tuhan. Dalam perjanjian lama pada hakekatnya dasar-
dasar terdapat pada sejarah suci purbakala, bahwa Pendidikan Agama Kristen itu
40
A.M. Sardiman. Pengertian motivasi belajar, (Jakarta bumi Aksara: 2005) hal 75
41
Siti Sumarni. Peranan motivasi dan kemampuan awal dalam pembelajaran, ( Jakarta
:Grafindo persada:2005) hal 98
42
Op.cit. hal 102
43
Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Balai Pustaka:2001) Hal 756
mulai sejak terpanggilnya Abraham menjadi nenek moyang umat pilihan Tuhan,
bahkan bertumpu pada Allah sendiri karena Allah menjadi peserta didik bagi
umat-Nya. 44
dan bergantung kepada Roh Kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua
pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap aspek
kehidupan, dan melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang berpusat
pada Kristus sang Guru Agung dan perintah yang mendewasakan pada murid.
peziarah dalam waktu yang secara sengaja bersama mereka memberi perhatian
pada kegiatan Allah di masa kini kita, pada cerita komunitas iman Kristen, dan
kepada Allah Bapa dan Yesus Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta hidup
44
Op.cit. hal 115
45
Warner C. Graedorf. , motivasi belajar mengajar,(bandung: PT.Rafika: 2005), Hal 21-35
46
John Calvi. Prinsip dan Praktek PAK Penuntun bagi Mahasiswa Teologi dan PAK,
Pelayan Gereja, GuruAgama dan keluarga Kristen, (Yogyakarta : Andi Offset ), Hal.
1509-1664
bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah dan kemuliaanNya sebagai
pada Kristus, dan bergantung kepada Roh Kudus, yang membimbing setiap
pribadi pada semua tingkat pertumbuhan melalui pengajaran masa kini ke arah
pengenalan dan pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam
setiap aspek kehidupan, dan melengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif,
yang berpusat pada Kristus sang Guru Agung dan perintah yang mendewasakan
pada murid. Sebagaimana yang dinyatakan Rasul Paulus dalam kitab Galatia 6:2,
hukum Kristus. Yang berarti setiap watak dan sifat manusia pastilah
Tuhan, melalui Rasul Paulus bahwasanya kita sebagai manusia dituntut untuk
1) Motivasi Instrinsik
motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan
47
http//maradahutagalung.P2re@boleh.com,pancaran Menurut Alkitab,perkumpulan
Remaja Eksslesia,(diakses 21 Feb 2017)
48
Hamalik. Interaksi dan motivasi belajar mengajar, ( Jakarta: Grafindo persada:2004) hal
90
tujuan-tujuan siswa sendiri. Sedangkan menurut Sardiman (2005:78)49 motivasi
instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi tidak perlu
dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu. Dengan kata lain, individu terdorong untuk bertingkah laku ke
arah tujuan tetentu tanpa adanya faktor pendorong dari luar. Berdasarkan
adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari
kebutuhan dan tujuan-tujuan siswa sendiri atau dengan kata lain motivasi
instrinsik tudak memerlukan rangsangan dari luar tetapi berasal dari diri siswa.
yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena bituh dan ingin
mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. Dengan kata lain, motivasi instrinsik
dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukan adalah ingin mencapai tujuan
bersifat alamiah dengan jalan menyajikan materi yang cocok dan bermakna bagi
siswa. Menurut Usman (1982 :12),51 motivasi instrinsik timbul sebagai akibat dari
dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan dari orang lain tetapi atas
kemauan sendiri.
49
Ibit hal 78
50
Ibid hal 83
51
Usman. Psikologi pendidikan, (Jakarta: Gramedia,1982) hal 12
Pada dasarnya siswa belajar didorong oleh keinginan sendiri maka siswa
secara mandiri dapat menentukan tujuan yang dapat dicapainya dan aktivitas-
mempunyai motivasi instrinsik karena didorong rasa ingin tahu, mencapai tujuan
kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan
yang mereka buat, kalau mereka ingin melakukannya. Hal ini perlu
pokok yang harus dikerjakan oleh siswa, kalau tugas dikerjakan dengan
baik.
2) Motivasi Ekstrinsik
ini keinginan siswa untuk belajar sangat dipengaruhi oleh adanya dorongan atau
rangsangan dari luar. Dorongan dari luar tersebut dapat berupa pujian, celaan,
hadiah, hukuman dan teguran dari guru. Menurut Sardiman (2006:87)52 motivasi
rangsangan atau dorongan dari luar. Bagian yang terpenting dari motivasi ini
bukanlah tujuan belajar untuk mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai
semua siswa memiliki motivasi yang kuat dari dalam dirinya untuk belajar. Guru
motivasi ekstrinsik harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa, karena jika siswa
sudah ada dalam diri siswa akan hilang. Motivasi ekstrinsik dapat membangkitkan
pembelajaran.
Motivasi ekstrinsik juga sangat diperlukan oleh siswa dalam pembelajaran karena
adanya kemungkianan perubahan keadaan siswa dan juga faktor lain seperti
kurang meneriknya proses belajar mengajar bagi siswa. Motivasi ekstrinsik dan
52
Op.cit. hal 87
53
Dimyanti. Pengertian motivasi belajar, (Jakarta bumi Aksara:2006) hal 124
instrinsik harus saling menambah dan memperkuat sehingga individu dapat
1.1.Faktor Fisik
Faktor fisik yang dimaksud meliputi : nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi-
fungsi fisik (terutama panca indera). Kekurangan gizi atau kadar makanan akan
fisik yang seperti itu sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa di sekolah.
Dengan kekurangan gizi, siswa akan rentan terhadap penyakit, yang menyebabkan
fungsi jasmani seperti panca indera (mata dan telinga) dipandang sebagai faktor
yang mempengaruhi proses belajar. Panca indera yang baik akan mempermudah
1.2.Faktor Psikologis
belajar menurut Arden N. Frandsen (Farozin, 2011 :48)54 adalah sebagai berikut :
1. Rasa ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia (lingkungan) yang lebih luas,
3. Keinginan untuk mendapat simpati dari orang tua, guru, dan teman-
teman,
54
Arden N. Frandsen. Faktor yang mempengaruhi belajar, (Farozin:2011) hal 48
4. Keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha yang baru
3. Sikap dan kebiasaan belajar yang buruk, seperti : tidak menyenangi mata
teratur, dan kurang terbiasa membaca buku mata pelajaran. Kedua faktor
yang telah dipaparkan merupakan faktor dari dalam diri siswa yang dapat
2.1.Faktor Non-Sosial
atau dingin), waktu (pagi, siang, malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas
sekolah tempat belajar), sarana dan prasarana atau fasilitas belajar. Ketika semua
faktor dapat saling mendukung maka proses belajar akan berjalan dengan baik.
2.2.Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua), baik
yang hadir secara langsung maupun tidak langsung (foto atau suara). Proses
belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar dengan cara yang
siswa tetap mendapat perhatian dari orang tua, baik perhatian material dengan
kesuksesan belajar pada siswa. Pendidik dan konselor perlu melakukan upaya
untuk mendorong semangat siswa dalam belajar. Terdapat berbagai faktor yang
belajar tinggi. Beberapa rumusan tentang faktor penyebab motivasi belajar dapat
ditemukan dalam berbagai data jurnal penelitian. Menurut Grolnick dan Ryan,
1989 :48)55 dukungan pribadi dari orang tua merupakan aspek praktis, dimana
mereka.
sekolah, dan semua komponen sekolah yang akomodatif, orang tua dan anggota
sesuai, materi pelajaran yang diberikan sesuai dengan seharusnya dipelajari dan
55
Grolnick dan Ryan. Psikologi perkembangan,(Jakarta:CV.Mutiara, 1989) hal 48
Konselor atau Guru memiliki tanggung jawab yang sama seperti guru
mata pelajaran dan semua personil sekolah yang terkait dengan peningkatan
dengan orang tua, guna sharing mengenai perkembangan anak pada saat di rumah,
mengingat motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu internal dan
ekternal, maka orang tua/keluarga menjadi bagian terkait yang tidak dapat
dipisahkan dalam motivasi belajar siswa di sekolah. Sehingga orang tua memiliki
andil yang sama seperti semua personel sekolah dalam peningkatan motivasi
belajar.
Melakukan hal yang sama secara terus menerus bisa menimbulkan kebosanan
mengganggu proses belajar. Variasi akan membuat siswa tetap konsentrasi dan
56
Makmun Abin. Upaya-upaya membangkitkan belajar,( Bandung : PT Remaja Rosda
Karya: 2003) hal 4 -40
2. Jadikan siswa peserta aktif
masalah. Jangan jadikan siswa peserta pasif di kelas karena dapat menurunkan
aktif dengan memberikan siswa tugas berupa simulasi penyelesaian suatu masalah
Buatlah proses belajar yang cocok dengan siswa dan sesuai minat mereka
sehingga menarik karena mereka dapat melihat tujuan dari belajar. Buatlah tugas
yang menantang namun realistis. Realistis dalam pengertian bahwa standar tugas
mungkin, namun tidak terlalu sulit agar jangan banyak siswa yang gagal dan
Kelas yang aman, tidak mendikte dan cenderung mendukung siswa untuk
berusaha dan belajar sesuai minatnya akan menumbuhkan motivasi untuk belajar.
Apabila siswa belajar di suatu kelas yang menghargai dan menghormati mereka
Jangan hanya berorientasi pada nilai dan coba penekanan pada penguasaan
materi. Segala tugas di kelas dan pekerjaan rumah tidak selalu bisa disetarakan
dengan nilai. Hal tersebut dapat menurunkan semangat siswa yang kurang mampu
memenuhi standar dan berakibat siswa yang bersangkutan merasa dirinya gagal.
atas hasil kerja siswa mulai dari kelebihan mereka dan kekurangan mereka serta
apa yang bisa mereka tingkatkan. Berikan komentar Anda secara jelas. Berkan
kesempatan bagi siswa untuk memperbaiki tugas mereka apabila mereka merasa
belum cukup. Jangan mengandalkan nilai untuk merombak sesuatu yang tidak
mengajar, jangan hanya terpaku pada hasil ujian atau tugas. Bantulah siswa dalam
Jangan biarkan siswa berjuang sendiri dalam belajar. Sampaikan pada mereka
apa yang perlu dilakukan. Buatlah mereka yakin bahwa mereka bisa sukses dan
proses belajar dan sebagian siswa akan cenderung bertindak curang. Kurangi
9. Berikan Masukan
Berikan masukan para siswa dalam mengerjakan tugas mereka. Gunakan kata-
kata yang positif dalam memberikan komentar. Para siswa akan lebih termotivasi
Hindari komentar negatif terhadap kelakuan buruk dan performa rendah yang
ditunjukan siswa Anda, akan lebih baik bila Anda memberikan apresiasi bagi
siswayang menunjukan kelakuan dan kinerja yang baik. Ungkapan positif dan
dorongan sukses bagi siswa Anda merupakan penggerak yang sangat berpengaruh
untuk menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Bila Anda terlihat bosan dan
kurang antusias maka para siswa akan menunjukkan hal serupa. Upayakan untuk
12. Tentukan standar yang tinggi (namun realisitis) bagi seluruh siswa
Standar yang diharapkan oleh para guru terhadap siswanya memiliki dampak
yang signifikan terhadap performa dan kepercayaan diri mereka. Bila Anda
mengharapkan seluruh siswa untuk termotivasi, giat belajar dan memiliki minat
yang tinggi, mereka cenderung akan bertindak mengikuti kehendak Anda. Anda
harus yakin bahwa Anda mampu memberikan motivasi tinggi pada siswa. Pada
awal tahun ajaran baru Anda harus menggunakan kesempatan agar seluruh siswa
sebagian siswa (biasanya bagi anak kecil) namun metode ini harus digunakan
satu kelas. Hal ini akan membagi pengetahuan, gagasan dan penyelesaian tugas-
rendah. Bagi sebagian siswa ancaman untuk memberi nilai rendah mungkin
efektif, namun hal tersebut bisa memicu mereka mengambil jalan pintas
(mencontek).
Gunakanlah komentar yang positif dan perilaku yang baik. Banyak siswa yang
percaya diri akan performa dan kemampuan mereka. Jangan membuat pernyataan
yang negatif kepada para siswa di kelas Anda berkaitan dengan prilaku dan
berbicara dalam kelas. Apabila tidak hati-hati, kepercayaan diri siswa Anda akan
mudah jatuh.
17. Kenali minat siswa-siswa Anda
Para siswa mungkin berada dalam satu kelas, namun mereka memiliki
kaitannya dengan minat mereka untuk membuat mereka tetap termotivasi dalam
belajar.
Para siswa akan menunjukkan minat dan motivasi pada para guru yang
pembelajaran dan bukan hanya sekedar nilai karena hal tersebut tercermin pada
positif dengan para siswa dan coba kenali mereka sebagaimana Anda
memperkrnalkan diri Anda pada mereka. Sebagai contoh, ceritakanlah kisah anda
A. Kota Korintus
Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Terletak di tempat yang strategis
Sardonis(bagian selatan negara Yunani).57 Oleh karena di sebelah timur dan barat
teluk itu terbentang laut, maka Korintus menjadi pusat perdagangan antara negara-
negara timur dan barat. Sekaligus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya
secara materi dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota
ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.Kota itu mempunyai dua
sebelah timur. Hampir semua kapal, baik kapal perang maupun kapal perdagangan
harus melewati kota itu.Segi lain yang menarik bagi penghuninya adalah
pegunungan Akro Korintusyang berwarna coklat yang menjulang 1.875 kaki (566
m) di belakang kotaitu. Batu karang yang curam, dengan puncaknya yang datar ini
57
Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008,
hlm. 154
suatu tempat pengungsian. Nama Korintus berasal dari tempat itu. Korintus berarti
Kota Korintus dibinasakan oleh tentara Romawi pada tahun 146 SM.
tahun 4450 S.M Kaisar Yulius membangun kembali kota itu.Tidak lama sesudah
ialah bahwa Korintus dianggap strategis baik dari segi militer maupun dari segi
ketika direbut oleh Turki. Pada tahun 1.558 M kota itu dimusnahkan oleh
gempa bumi yang dahsyat dan tidak dibangun kembali. Orang-orang yang terluput
sundal yang dianggap keramat dan melayani hawa nafsu para penyembah.
pandai(oleh karena pengaruh ilmu pengetahuan Yunani), cukup kaya, oleh karena
58
Barrett, C. K. The Second Epistle to the Corintians. Harper`s New Testament
Commentariaes. New York: Harper & Row, 1973, pg. 198
sebagai kota yang sangat membutuhkan Injil, tetapi juga sebagai pusat untuk
adanya agama yang demikian, maka Korintus juga disebut kota kenajisan
B. Jemaat Korintus
kedua(Kis. 18:1-17). Waktu itu Paulus tinggal kurang lebih 1,5 tahun di
Priskiladan mulai mengabarkan Injil di rumah ibadat orang Yahudi setiap hari
dibaptis.
59
Baxter, Sidlow. Menggali Isi Alkitab 4. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1982, hlm. 89-96
Dalam pelayanan itu Paulus mengalami banyak bahaya dan pergumulan,
Paulus meninggalkan Korintus sudah ada satu jemaat yang mandiri. Kebanyakan
anggota jemaatnya berlatar belakang agama kafir. Umumnya mereka berasal dari
tingkat sosial rendah seperti budak dan karyawan (1 Kor. 1:26).Ada juga dari
kalangan atas, seperti Krispus (kepala rumah ibadah Yahud Kis. 18:8) dan
Erastus, bendahara negri yang mengirim salam kepada jemaat di Roma ketika
mereka.
Setidaknya ada dua bukti bahwa penulis surat 1 Korintus adalah Rasul
Paulus.Pertama, bukti internal. Dari pernyataannya sendiri ini tak perlu diragukan
Allah dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus dan dari Sostenes saudara kita(1
Kor. 1:1)
Kedua, bukti eksternal, di mana beberapa tokoh sejarah gereja yang mengakui
kebenaran ini antara lain Clement dari Roma (kira-kira tahun 94M), Ignatius (110
M), Polykarpus (yang mati syahit sekitar tahun 156 M), bidat Marcion (150 M).60
60
Tenney, Merril C. Survei Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 2003, hlm. 116
(1 Kor. 16:5-7). Kemungkinan ditulis selama musim dinginatau musim gugur,
tahun 55 Masehi.61
secara umum surat ini ditujukan bagi semua orang yang percayadi seluruh dunia
dikuduskan dalam Kristus Yesus dan yang dipanggil menjadi orang-orang kudus,
dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama Tuhan kita
mengalami berbagai tantangan dan bahaya serta pergumulan khususnya dari pihak
Pada saat Paulus meninggalkan Korintus, sudah ada satu jemaatyang mandiri; di
61
Hakh, Samuel B. Perjanjian Baru: Sejarah, Pengatar dan Pokok-pokok Teologisnya
.Bandung: Bina Media Informasi, 2010, hlm. 132-137
5:9-11dapat dilihat bahwa isinya berupa nasehat Paulus tentang orang-
Suratyang Terdahulu itu, dan pada waktu yang sama Paulus juga
sebagaiSurat 1 Korintus.
4. Sepulang dari Korintus, dengan hati yang sedih Paulus menulis surat lagi
yang cukup keras isinya (2 Kor. 2:3,4) disebutSurat yang Berat, dan
Berat itu dengan sikap yang baik, Paulus menulis surat yang kita kenal
kalinya, yaitu waktu dia sedang pergi ke Yerusalem, dimana akhirnya dia
Lima ciri utama yang menandai surat 1 Korintus adalah sebagai berikut:
prinsip rohani yang jelas dan kekal, di mana setiap prinsip itu dapat
15:22-23).
5. Surat ini menekankan adanya kemungkinan untuk undur dari iman oleh
10;1Kor .9:24-27;1Kor.10:5-12,20-21;1Kor.15:1-2).
Ini bukan rasa cinta, bukan juga suatu perasaan enak yang naik turun pada
kekasihnya. Tetapi yang dimaksudkan kasih dalam fasal 13 ini adalah kasih
seperti yang dinyatakan dalam Yoh 3:16; 1 Yoh 4:8-11, yakni seperti yang
mengerikan dan bahkan relamati di atas kayu salib untuk kita yang berdosa. Itulah
kasih. Pernyataan Alkitab yang paling sederhana tentang Allah ialah Allah
gangguan orang lain dan kebencian orang lain yang berulang kali tanpa
(Roma 12:17; Mat 5:39). Stefanus menyatakan sifat ini ketika ia dibunuh.
2. Murah Hati (13:4), Murah hati adalah imbangan sifat sabar. Murah hati
luar Alkitab (Keb. Sal. 9:6) dan kata benda chrstots maupun kata sifat
62
V.C.Pfitzner. Kesatuan dalam Kepelbagaian: Tafsiran atas Surat 1 Korintus. Jakarta:
BPK Gunung Mulia, 2000, hlm. 25
Kebaikan apa yang dimaksud Paulus di sini? Walaupun kata
luas (merujuk pada segala macam kebaikan, LXX Mzm 30:20; 37:3;
dengan keselamatan kita (Rm 11:22; Ef 2:7; Tit 3:4-5).Setiap kali kita
cuma kepada kita, kita didorong untuk menunjukkan kebaikan yang sama.
Tidak cukup bagi kita untuk sekadar bersabar terhadap mereka yang
kebaikan), bukan hanya christiani. Apakah kita sudah kehilangan ciri khas
ini? Teladan utama tentang hal ini adalah Tuhan sendiri.Maukah egkau
rohani yang lebih penting (12:31; 14:1, 39). Paulus sendiri cemburu
semangat untuk menarik orang lain pada kebenaran secara konsisten (Gal
4:18).Dalam arti yang negatif, zlo lebih tepat dipahami sebagai iri hati.
yang hendak mengadili Paulus dan Silas (Kis 17:5), dan dua belas suku di
menghina orang-orang miskin (11:21-22) bisa memicu keirihatian. Dalam hal ini
(envy). Kecemburuan berarti menuntut apa yang menjadi hak kita. Contohnya
adalah kecemburuan Paulus terhadap jemaat Korintus yang mudah diperdaya oleh
para guru palsu, karena mereka telah dipertunangkan dengan Kristus (2 Kor 11:2).
Allah juga bisa cemburu kepada kita apabila kita berubah setia, karena Ia
sudah mengaruniakan Roh-Nya ke dalam hati kita (Yak 4:5). TUHAN pun
cemburu kepada tanah-Nya (Yl 2:18).Iri hati berarti menuntut apa yang bukan
menjadi milik atau hak kita. Takkala kita marah melihat orang lain mendapatkan
sesuatu yang baik, hal itu membuktikan keirihatian dalam diri kita (Mat 20:15).
Waktu kita kesal melihat orang lain berhasil (apalagi jika melalui cara-cara yang
tidak baik), maka kita juga telah bertindak iri kepada dia (Ams 3:31; 24:19).
Ketika kita mementingkan diri sendiri tanpa menghiraukan pihak lain, kita telah
Obat untuk iri hati adalah kesadaran terhadap kedaulatan Allah. TUHAN
berhak memberikan satu, dua, atau lima talenta kepada orang yang berbeda (Mat
25:14-30). Dia juga berdaulat untuk menentukan upah setiap orang menurut yang
dipercayakan kepada kita, bukan mengurusi apa yang menjadi milik orang lain.
(Mat 20:1-16). Hal yang kedua itu lebih jahat, karena menginginkan
sesuatu yang tidak baik bagi orang lain. Itu semacam kecemburuan yang
dibongkar oleh raja Salomo ketika ia menyuruh agar bayi yang masih
hidup itu dibagi dua supaya kedua ibu itu masing-masing mendapat separo
(1 Raja 3:16-27). Kecemburuan itu terjadi juga pada Hawa ketika dia mau
membunuhhabel
adiknya.Apakah Saudara cemburu? Ingatlah Firman Tuhan yang berikut:
Panas hati, kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap
c. Tidak Memegahkan Diri (13:4) Tuhan Yesus punya segala alasan untuk
ironisnya, kita yang tidak punya alasan apapun untuk bermegah malahan
d. Tidak Sombong (13:4) Setiap hal yang baik yang kita miliki berasal dari
Tuhan, karena itu tidak ada alasan bagi kita untuk sombong. Yohanes
Pembaptis memberikan teladan yang tentang hal ini, seperti pada saat ia
f. Tidak Mencari Keuntungan Diri Sendiri (13:5) Akar dari tabiat lama kita
orang lain (Fil 2:4). Jemaat Korintus tidak membagikan makanan mereka
satu kepada yang lain dalam perjamuan Tuhan. Mereka mencari keadilan
63
Wiesrsbe, Warren W. Hikmat di dalam Kristus, Bandung: Yayasan Kalam Hidup,
2001, hlm. 58-59
untuk diri sendiri.Tuhan Yesus menjadi teladan dalam hal ini. Iadatang
g. Tidak Pemarah (5), Amarah yang dimaksudkan di sini adalah yang muncul
merupakan salah satu sisi mata uang kepentingan diri sendiri.Seorang yang
satu dengan yang lain jika kita mencatat setiap debet (yaitu kesalahan-
kesalahan terhadap kita) orang lain, maka dapat dijamin bahwa hidup kita
64
https://www.scribd.com/doc/253838498/EKPOSISI-1-KORINTUS-pdf, diakses, 10 Juli
2017
4.2 Pengertian Bimbingan Orang Tua
seorang yang ahli, namun tidak sesederhana itu untuk memahami pengertian dari
setidaknya sejak awal abad ke-20, yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun
1908. Sejak itu muncul rumusan tetang bimbingan sesuai dengan perkembangan
pelayanan bimbingan, sebagai suatu pekerjaan yang khas yang ditekuni oleh para
peminat dan ahlinya. Pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli
sebagai berikut :
kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya (Frank Parson ,1951: 56).65 Frank
mencapai kemajuan dalam jabatan. Pengertian ini masih sangat spesifik yang
berorientasi karir.
65
Frank Parson. Dasar-dasar bimbingan konseling,( Jakarta: Reneka Cipta: 1951) hal
56
Bimbingan membantu individu untuk lebih mengenali berbagai
lingkungannya.
Dari beberapa pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli maka
bimbingan adalah :
dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan
66
Chiskolm.Bimbingan dan konseling,( Jakarta: CV Rajawali: 1959) hal 35
67
Bernard & Fullmer. Dasar-dasar bimbingan dan konseling (Jakarta: PT. Rineka Cipta:
1969) hal 119
68
Mathewson. Pengertian bimbingan dan konseling (Bandung: PT.Refika Aditama: 1969)
hal 76
lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk
pendidikan seorang anak, karena itu akan membuat seorang anak merasa
mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, tetapi tidak menutup
kemungkinan bagi seorang anak yang tidak memiliki orang tua yang utuh masih
bisa mendapatkan pendidikan dari orang tuanya, itu semua tergantung dari
orang tua yang utuh, ekonominya bagus, dan pendidikan orang tua yang tinggi
tetapi tidak pernah mendapatkan bimbingan dan arahan dari orang tuanya
sehingga mereka menjadi anak yang kurang kasih sayang dari orang tuanya serta
tindakan yang dilakukannya tidak bisa terkendali dan tidak terkontrol, maka dari
itu peranan orang tua di dalam keluarga yang paling dominan atau menonjol
pendidikan karena dengan memperoleh pendidikan maka seorang anak akan dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk agar tidak terjerumus.
Menurut Dr. Moh. Shochib (1998:124-134) ,69 peran orang tua dalam mendidik
anak adalah :
pemahaman mengenai hal yang boleh dan juga hal yang tidak boleh dilakukan
69
Dr. Moh. Shochib. Pola asuh orangtua dalam mendidik anak, ( Jakarta: PT.Rineka
Cipta: 1998) hal 124-134
oleh anak-anak. Ada baiknya, orang tua memberikan penjelasan dengan bahasa
yang mudah dimengerti, sehingga anak-anak tidak bingung, dan paham akan
penjelasan tersebut.
menjadi keras
Pola pendidikan dan juga pola asuh yang keras, akan menyebabkan anak-anak
anak untuk tidak nyaman. Menggunakan pola pendidikan yang keras dan juga
tegas boleh saja, tapi ada baiknya disandingkan degnan pola asuh yang lebih
permisif, sehingga anak-anak tidak akan merasa takut dengan orangtuanya sendiri,
Apabila anda dapat memahami prinsip ini, maka anda nanti tidak akan
kesulitan dalam mendidik anak. Ya, seorang anak akan mengikuti apa yang
menjadi kebiasaan orang tuanya. Jadi, dalam mendidik anak, apabila ingin anak
anda menjadi anak yang baik dan juga memiliki banyak trait positif,berilah
Hilangkan bahasa kasar dan juga kotor, namun perbanyaklah penggunaan tata
bahasa yang sopan santun, begitu pula dengan perilaku. Hindari melakukan
buruk
Selain mengajarkan mengenai tata karma, sopan santun dan juga perilaku
positif, orangtua juga wajib untuk mendidik anaknya agar dapat menjauhi
lingkungan sosial yang buruk dan berbahaya, seperti lingkungan anak jalanan, dan
II Timotius 3:15
Raja-raja disebutkan 16 nama ibu dari raja yang berkuasa di Kerajaan Selatan,
yaitu Yerobeam ibunya bernama Zerua, Abiam ibunya bernama Maakha, Yosafat
ibunya bernama Azuba, Ahazia ibunya bernama Atalya, Yoas ibunya bernama
Zibya, Amazia ibunya bernama Yoadan, Uzia ibunya bernama Yekholya, Yotam
Yehusta. Raja Yosafat melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan karena
pengaruh ibunya. Ahazia melakukan apa yang jahat karena pengaruh ibunya
Kita akan melihat 2 nama ibu di dalam Perjanjian Baru, yaitu Lois dan
Eunike. Lois adalah nenek Timotius dan Eunike adalah ibunya. Mereka tinggal di
Listra (Kis. 16:1) yaitu sebuah kota kecil tanpa sinagoge. Suami Lois adalah
Anak yang tidak mendapat contoh yang baik di dalam keluarganya akan terus
berbuat salah. Banyak orang tua yang gagal dalam mendidik anaknya karena
mereka hanya memberikan teori dan perintah tetapi tidak memberikan contoh.
Misalnya orang tua menyarankan anaknya untuk datang ke gereja, tetapi mereka
sendiri tidak datang beribadah ke gereja. Lois dan Eunike telah memberi contoh
Lois dan Eunike tentu mengerti Kitab Suci sehingga mereka dapat
anak yaitu dari hal yang sederhana diajarkan secara terus-menerus dengan sabar
sejak dini. Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan
ajaran ibumu (Amsal 1:8). Pembinaan rohani anak harus menjadi prioritas utama
3. Memperkenalkan Alkitab
Zaman dulu itu tidak seperti sekarang dimana Alkitab dapat mudah didapatkan
seperti di handphone, computer atau laptop. Harga Alkitab juga tidak mahal saat
70
http//maradahutagalung.P2re@boleh.com,pancaran Menurut Alkitab,perkumpulan
Remaja Eksslesia,(diakses 12 sep 2005)
ini. Zaman dulu, untuk belajar Alkitab seseorang harus menyalin Alkitab.
adalah seorang yang telah mengenal Alkitab serta prinsip-prinsip Firman Tuhan.
Di dalam sejarah gereja, ada seorang ibu yang bernama Monica. Anaknya
bernama Agustinus. Anaknya itu sangat bandel tetapi ibunya selalu berdoa untuk
dia. Dia berdoa supaya anaknya bisa bertobat. Akhirnya doa sang ibu dikabulkan,
Agustinus bertobat dan melayani Tuhan bahkan menjadi salah satu Bapa Gereja
yang terkenal.
Peranan orang tua terhadap rohani anak sangat penting. Semoga kita dapat
belajar untuk melakukan apa yang telah dilakukan Lois dan Eunike di dalam
pendewasaan anak. Secara pandangan kristen orang tua harus membimbing anak
kejalan yang benar dan membimbing anak berdasarkan ajaran iman kristen.
Sebagai orang tua sudah tugas kita membingbing anak karena orang tua
Upaya orang tua menciptakan situasi dan kondisi bermuatan nilai moral,
taat moral yang secara otonom berasal dari dalam diri sendiri (Yuniarti,
1992:112). Dasar otonomi nilai moral adalah identifikasi dan orientasi diri
(Soelaeman, 1994). Pola hidup keluarga (ayah dan ibu) merupakan model ideal
71
http://nelly. P2re@.com pancaran menurut Akitab, perkumpulan remaja Eksslesia,
(diakses 25 feb 2010)
dalam diri anak berlangsung dalam dua tahap, yaitu pembiasaan diri dan
identifikasi diri.
Agar model ideal perbuatan orang tua atau pendidik secara otonom
dimiliki anak, terlebih dahulu perlu prakondisi moral, yang meliputi: penciptaan
berhasil dan sukses. Keputusan moral anak sangat dipengaruhi oleh tingkat dan
1947: 51-53).
1975: 44). Perilaku orang tua dan atau orang dewasa dapat diinternalisasi anak
jika ditampilkan dri keakursian pedoman moral dan sedikit tergantung pada
Pada anak usia sekolah dasar, diperlukan bantuan dan kontrol yang lebih
dari orang tua daripada anak yang sudah matang karena mereka tidak mengetahui
bagamana bekerja dan bermain dengan kelompok yang besar. Selain itu, mereka
tidak mampu tanpa pertolongan sehingga orang tua perlu menciptakan bermacam-
nilai, yaitu nilai-nilai ekonomis, sosial, politis, ilmih, estetis, dan agama
(Alihjahbana, 1974). Dalam sistem nilai spranger, nilai etik tidak berdiri sendiri,
tetapi sebagaimana bagian integral dari nilai religi. Hubungan antara disiplin diri
dengan nilai ini merupakan konsep nilai moral yang memungkinkan orang tua
kepada anak
a. Struktur
arah, melindungi hak masing-masing, peran dan obligasi baik dari konselor
kegagalan konseling.
b. Inisiatif
Inisiatif dapat dilihat sebagai motivasi untuk berubah. Sebagian besar konseli
konseling terdapat juga konseli yang enggan untuk konseling atas kemauan
Konseling dapat terjadi di mana saja, tetapi tatanan fisik yang nyaman, dapat
meningkatkan proses menjadi lebih baik. Tatanan fisik ini perlu diperhatikan,
karena dapat membantu menciptakan iklim psikologis yang kondusif untuk
d. Kualitas Konseli
konseli yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Yakni Young, Atractive, Verbal,
adalah kesiapan konseli untuk berubah. Karena dengan hal tersenut akan
e. Kualitas Konselor
terjadinya perubahan dalam diri konseli yang dihadapinya. Antara lain yakni
anak, khususnya dari segi pendidikan anak. banyak orang tua yang kadang tidak
72
http://agassigudangmahasiswa.blogspot.co.id/2015/02/faktor yang mempengaruhi
bimbingan 17 jan 2008)
(1998:137),73 ada beberapa macam kegiatan bimbingan orang tua, diantaranya
adalah :
yang kuat maka anak akan merasa senang dan semangat untuk belajar. Motivasi
ini bisa berupa pujian yang diberikan oleh orang tua kepada anak atas prestasi
yang telah diraihnya, kemudian memperlihatkan cara membaca yang baik kepada
Jika orang tua berusaha mengatasi kesulitan anak dalam membaca, berarti
orang tua berusaha menolong anak agar berhasil dalam proses membacanya.
Untuk belajar setiap anak membutuhkan fasilitas seperti alat tulis, buku tulis,
buku-buku pelajaran dan tempat untuk belajar. Orang tua yang memenuhi fasilitas
tersebut dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar, sehingga anak dapat
73
Op.cit hal 137
d.Mengawasi anak dalam belajar.
Orang tua perlu mengawasi kegiatan belajar anaknya dirumah. Sebab dengan
kesulitan tersebut orang tua dapat melakukanya dengan cara menanyakan kepada
A. Kerangka Berpikir
kepustakaan. Oleh karena itu kerangka berpikir membuat teori, dalil atau konsep-
konsep yang akan dijadikan dasar penelitian, dimana uraian dalam rangka berpikir
(Ridwan,2005:6).
karakter siswa dan motivasi belajar PAK siswa SMP kelas VII SMS Swasta
siswa SMP kelas VII SMP Swasta Musda Medan Tahun 2017.
siswa yang buruk untuk lebih baik dan takut akan Tuhan
belajar PAK SMP kelas VII SMP Swasta Musda Medan Tahun 2017.
siswa dan motivasi belajar PAK SMP kelas VII SMP Swasta Musda
cenderung untuk benar tapi belum pasti seperti yang dikatakan oleh Winarno
Surakhmad, hipotesa adalah suatu kesimpulan, tetapi kesimpulan ini belum final
adalah jawaban yang dianggap benar bila dengan dat yang terarah serta
Salah satu fungsi dari hipotesa tersebut adalah untuk memberikan jawaban
yang bersifat sementara dari suatu masalah yang akan diteliti. Dan hipotesa ini
juga berguna untuk memperjelas arah dan usaha-usaha pengumpulan dat yang
siswa.
74
Suharsimi Arikunto. Prosedur penelitian,(Jakarta : Rineka Cipta, 2000) hal 64
75
Winarno Surakhmad. Pengantar penelitian ilmiah,(Bandung : karsito, 1995) hal 68
Paradigma penelitian dari hipotesa tersebut digambarkan sebagai berikut:
Dimana variabel:
Y1
x
Y2
X : Bimbingan orangtua
Y1 : Karakter siswa