Anda di halaman 1dari 34

Pengertian Karakter dan

Pendidikan Karakter
Karakter adalah perilaku terpuji yang dilandasi
oleh nilai-nilai berdasarkan norma agama,
kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat,
dan estetika.

Pendidikan karakter adalah upaya yang


terencana untuk menjadikan peserta didik
mengenal, peduli dan menginternalisasikan
nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku
sebagai insan kamil Indonesia.
SUMBER POKOK
NILAI KARAKTER UNTUK PENDIDIKAN

1. Tujuan Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas)


2. Standar Kompetensi Lulusan Prodi
3. Standar Kompetensi Lulusan Kelompok Mata
Kuliah (MPK, MKK, dsb)
4. Standar Kompetensi Lulusan Mata kuliah
5. Standar Isi (SK/KD) tiap mata kuliah
Analisis isi tujuan pendidikan nasional dan dokumen SKL dan
standar isi menunjukkan bahwa lulusan pendidikan tinggi
harus memiliki berbagai karakter.
Nilai Karakter dalam Hubunganya
dengan Tuhan

KERELIGIUSAN
NILAI KARAKTER DALAM HUBUNGANNYA
santun SESAMA
DENGAN
Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan
orang lain
Kepatuhan aturan-aturan sosial
Menghargai karya dan prestasi orang lain
Demokrasi
Nilai Karakter dalam Hubungannya
dengan Lingkungan
Kepedulian terhadap sosial dan lingkungan :
- mencegah kerusakan lingkungan alam sekitar
-Berupaya memperbaiki kerusakan alam
- Selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain
dan masy yang membutuhkan
NILAI KEBANGSAAN

Berpikir, bertindak, berwawasan yang menempatkan


kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
diri dan kelompok
a. Nasional: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi thd bahasa, lingkungan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya.
b. Menghargai Keberagaman
Sikap memberikan respek atau hormat thd berbagai
hal, baik yg berbentuk fisik, sifat, adat, budaya, suku,
maupun agama.
Nilai-nilai Pangkal Tolak
Pengembangan Karakter
1. Kereligiusan
2. Kejujuran
3. Kecerdasan
4. Tanggung jawab
5. Kebersihan dan kesehatan
6. Kedisiplinan
7. Tolong-menolong Catatan:
8. Berpikir logis, kritis,
Nilai-nilai tersebut merupakan
kreatif, dan inovatif
karakter yang pada tahap awal
pendidikan karakter ini
diprioritaskan internalisasinya.
Lewat semua mata pelajaran.
PENGENALAN, PENUMBUHAN KEPEDULIAN, DAN INTERNALISASI KARAKTER
DI Kampus
Sekolah
Agama, Pancasila,
UUD 1945, UU
Sisdiknas, Peraturan
Perundangan INTERVENSI

MANAJEMEN
SKL KEG. PEMB. PEMBELAJARAN
(peminatan Nilai-nilai Perilaku
tentang hewan, Karakter KESISWAAN Berkarakter
tumbuhan,
mikroba)

Adat istiadat, nilai- HABITUASI


nilai lokal

PERANGKAT PENDUKUNG
Kebijakan, Pedoman, Sumber Daya,
Lingkungan, Sarana dan Prasarana,
Kebersamaan, Komitmen pemangku
kepentingan.
9
PENDIDIKAN KARAKTER TERINTEGRASI
DALAM SEMUA MATA KULIAH

Perencanaan pembelajaran
Silabus
RPP
GBPP, Bahan ajar
Pelaksanaan pembelajaran
Nilai-nilai Lulusan
karakter Pembelajaran aktif - untuk berkarakter
menjiwai: pengembangan
kompetensi dan karakter
Evaluasi pembelajaran
Mengukur perkembangan
kompetensi dan karakter
Membangun Karakter
Di Kampus

11
Tujuan
Mengenalkan topik Pendidikan Karakter
Mendemonstrasikan bagaimana pendidikan karakter dapat memberi efek positif
pada mahasiswa , kampus dan komunitas
Memperlihatkan hubungan antara Pendidikan Karakter dan Pertumbuhan diri dan
Prestasi mahasiswa
Mempresentasikan pendekatan komprehensif untuk Pendidikan Karakter yang
menguji strategi luar kelas dan kampus

12
Apakah Pendidikan Karakter?
Menjadi kampus yang berkarakter, tempat
meletakkan karakter cendikia yg smart
Mengajari nilai, respek dan tanggungjawab
Mengembangkan kebajikan yang memungkinkan
memandu dan mengisi kehidupan dan
membangun dunia yang lebih baik
Memperbaiki moral dan budaya intelektual
kampus

13
Mengapa Kampus Harus Terlibat Dalam
Pendidikan Karakter?
Kebutuhan yang jelas dan urgen
Tidak cukup hanya mendidik intelegensi
Menegaskan nilai dan harkat dasar manusia
Mempromosikan kebaikan individual dan
komunitas
Pendidikan karakter adalah pekerjaan yang bisa
dilakukan

14
Memperbaiki Budaya Sekolah
Dari issue issue ini, mana yang harus lebih fokus di tahun tahun mendatang?

Meningkatkan tanggungjawab siswa dalam kerja akademik


Meningkatkan respek pada guru (dosen) dan staf di institusi
Meningkatkan respek siswa pada yang lebih dewasa
Meningkatkan kebaikan pada sesama dan mengurangi kebandelan maupun
kesewenang wenangan pada sesama
Meningkatkan kejujuran akademik
Meningkatkan respek dan tanggungjawab terkait sikap dan perilaku seksual
Meningkatkan keterlibatan orang tua
Memperbaiki pengembangan bahasa
Memperbaiki moral staf
Membangun kebanggaan sekolah/kampus

15
KARAKTER MEMILIKI DUA BAGIAN UTAMA:

KARAKTER KINERJA

DAN

KARAKTER MORAL

16
SETIAP ORANG MEMILIKI

KARAKTER KINERJA
&
KARAKTER MORAL

17
KARAKTER KINERJA KARAKTER MORAL
Usaha *Respek
*Disiplin diri *Tanggungjawab
*Setting sasaran *Kejujuran
*Etika kerja *Keadilan
*Ketegasan *Resiliensi
*Percaya-diri *Belas kasih
*Sumberdaya *Kerendahan hati
*Keberanian moral

18
KARAKTER KINERJA

MENGERJAKAN HAL
TERBAIK KITA !!!!

19
APAKAH KARAKTER BAIK?
KOMPONEN KOMPONEN KARAKTER BAIK

MORAL KNOWING
MORAL FEELING
Kesadaran Moral
Memahami nilai moral Hati nurani
MengambilPerspective Harga diri
Alasan moral Empathy
Pengambilan keputusan Mencintai kebaikan
Pengetahuan diri Kontrol diri
Kerendahan hati

MORAL ACTION

Kompetensi
Kemauan
Habit

20
Hanya Dengan Mengembangkan Karakter Kinerja,
Kampus akan:

Mempromosikan prestasi akademik untuk


semua siswa

Mengasuh keunggulan etika, bukan hanya nilai


yang tinggi

Menghasilkan tenaga kerja yang kompetitif dan


kreatif

21
Hanya Dengan Mengembangkan Karakter Moral,
kampus akan:

Menciptakan lingkungan belajar yang aman

Menurunkan problem disiplin

Mereduksi kecurangan

Mendidik sosial dan ketrampilan emosional

Membangun pemikir beretika

Menghasilkan warga negara yang berjiwa publik

22
Pendidikan Karakter
Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses
psikologis dan sosial-kultural tersebut dikelompokan dalam:

1. Olah Hati (Spiritual and emotional development)

2. Olah Pikir (intellectual development)

3. Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic


development)

4. Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity


development). Pengembangan dan implementasi
pendidikan karakter perlu dilakukan dengan mengacu
pada grand design tersebut
Tahapan Pola Pikir
1. Pola pikir disiplin
Pola pikir yang didasarkan pada satu pola keilmuan. Pola
pikir ini, biasanya berkarakter keras dan kuat

Contoh seseorang yang mempunyai pola pikir ekonomi,


segala hal selalu dari sisi ekonomi, bahkan mau
menikahpun melihatnya dari sisi ekonomi, karena hanya
mengetahui dari satu sisi keilmuan saja, maka energinya
hanya dipakai untuk satu hal ini saja, karena itulah
diperlukan pola pikir kedua (synthetic mind) untuk
melengkapinya.
Tahapan Pola Pikir

2. Pola pikir synthetic mind

Pola pikir ini sudah lebih cair dibandingkan pola pikir


pertama (disiplin) sehingga pendekatannya berbeda

Pola ini sudah mengarah ke sistem pendekatan, akan


tetapi, seringkali sistem ini tidak dapat menjawab
persoalan karena relatif baru. Perlu dikembangkan lagi
melalui pola pikir ketiga (kreatif).
Tahapan Pola Pikir

3 Pola Pikir Kreatif

Pola pikir ini orang bebas berkreasi, akan tetapi risiko yang
dihadapi semakin besar karena dari kreativitas setiap orang
akan memunculkan berbagai macam hal dan masalah

Kreativitas setiap orng pasti tidak sama dan ini berpotensi


untuk berbenturan. Diperlukan pola pikir keempat (toleransi)
Tahapan Pola Pikir
4 Pola Pikir Toleransi

Toleransi sangat diperlukan karena sudah adanya pola pikir kreatif,


karena kreativitas tersebut menimbulkan keanekaragaman,
otomatis seseorang harus menghargai perbedaan

Perbedaan tidak bisa dihilangkan, yang perlu dikembangkan


adalah toleransi terhadap pluralisme, namun hanya membiarkan
perbedaan saja tidak cukup, harus ada batasannya

Ada orang yang tahan terhadap perbedaan, ada pula yang tidak
tahan, karena yang berbeda itu terus memprovokasi, maka orang
lain pun merasa tidak nyaman

Falsafah Indonesia menghargai perbedaan, namun perbedaan ada


batasnya, karena itulah diperlukan pola pikir kelima (etika)
Tahapan Pola Pikir

5. Pola pikir etika

Bila kelima pola pikir disatukan, maka akan muncul etika


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

Inilah wadah yang selama ini menampung rakyat Indonesia


dan salah satu pilar Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika

Perbedaan di Indonesia sudah ada sejak dulu, maka tidak


boleh ada yang memaksakan diri kepada orang lain karena
hal tersebut menyalahi kodrat perbedaan itu sendiri
PENDEKATAN KOMPREHENSIF PENDIDKAN
KARAKTER

29
Karakter Berdasarkan Disiplin
Menggunakan peraturan dan konsekuensi untuk
mengembangkan alasan moral, kontrol diri dan respek umum
pada orang lain
Ide Kunci
Disiplin menjadi alat bantu siswa untuk mengembangkan
kontrol diri dan respek umum pada orang lain
Peraturan harus ditegakkan dengan cara mengembangkan
alasan moral dengan membantu siswa memahami nilai
dibalik peraturan
Konsekuensi pelanggaran peraturan harus berkontribusi
pada pengembangan karakter, membantu siswa memahami
mengapa diperlukan peraturan dan meningkatkan perasaan
mereka pada kewajiban moral dan merefleksikannya
Guru/Dosen adalah pusat otoritas moral didalam kelas

30
THE CONSCIENCE OF CRAFT

Kesadaran akan seni membangun siswa akan rasa tanggungjawab akademik dan habit
untuk bekerja dengan sebaik baiknya.
Ide Kunci
Karakter mempengaruhi kehidupan orang lain melalui kualitas kita bekerja.
Satu dari yang paling penting suara hati, maka kesadaran seni mengatakan kerjakan
sebaik baiknya
Pekerjaan sekolah siswa memberi kesempatan peluang untuk mengembangkan kerja
terkait karakter kepribadian yang penting sepanjang masa:
> Disiplin-diri
> Kegigihan
> Kehandalan
> Ketekunan
> Tanggungjawab akademik

31
Mengajari Resolusi Konflik

Mengajar siswa bagaimana menyelesaikan konflik secara adil,


tanpa intimidasi maupun kekerasan
Ide Kunci
Mengajari ketrampilan resolus konflik adalah penting untuk
memelihara moral komunitas
Tanpa ketrampilan resolusi konflik, siswa akan menderita secara
moral dalam hubungan interpersonal saat ini dan yg akan datang
dalam hidup
Ketrampilan resolusi konflik adalah kompetensi yang penting
diantara kompetensi lainnya membentuk sisi tindakan dari karakter

32
Strategi Kampus dalam Menciptakan
Budaya moral Positip

Mengembangkan komunitas kampus yang peduli mempromosikan


inti kebajikan
Ide Kunci
Tiap sekolah /kampus adalah komunitas dengan budaya moral
Budaya moral sekolah /kampus didefinisikan dengan nilai nilai
operasinya
Budaya moral sekolah penting karena
> Memberi efek sangat kuat pada perilaku moral anggota komunitas
sekolah/kampus
> Mempengaruhi pengembangan karakter anggota komunitas

33
2. Mengasuh Kepedulian Diluar Kelas

Caring beyond the classroom is using role models to inspire altruistic


behavior and providing opportunities for school and community service
KEY IDEAS
Character Education should extend students caring beyond the
classroom into larger spheres
Students can develop their awareness of the needs of others, their
desire to help, and the skills and habits of helping through: (a) exposure
to inspiring role models, and (b) opportunities for service in their schools,
families, and communities
Service opportunities with the power to transform character are those
that involve children in face-to-face helping relationships

34
3. Orang Tua Dan Komunitas Dalam
Pendidikan Karakter

Orang tua dan komunitas sebagai partner:


Membantu orang tua dan seluruh komunitas memasuki lembaga
pendidikan dalam usaha kebersamaan dan membangun karakter
yang baik
Ide Kunci
Orang tua pernah jadi anak anak dan paling penting sebagi guru
moral. Lembaga pendidikan harus melakukan apa saja untuk
membantu peran orang tua dalam hal ini
Orang tua harus juga membantu usaha lembaga pendidikan untuk
mengajarkan nilai nilai dan karakter kebaikan
Partnership antara lembaga pendidikan dan orang tua dalam
pendidikan karakter memberikan dampak ketika komunitas luas
juga mendukung mempromosikan kebajikan inti

35

Anda mungkin juga menyukai