Anda di halaman 1dari 24

MataKuliah:

PERENCANAAN
PARTISIPATIF

Oleh:
Weka Widayati

Program Studi PPW-S2


Pasca Sarjana UHO
 

Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL)


Unsur CPL
Mampu menganalisis isu-isu perencanaan wilayah kepesisiran dan perdesaan pada tataran lokal dengan
memanfaatkan metode-metode ilmiah dan teknologi informasi dan komunikasi yang disesuaikan dengan
perkembangan paradigma global
Menerapkan metode dan teknik perencanaan wilayah kepesisiran dan perdesaan dengan pendekatan
partisipatif komunitas

1. Mampu menjelaskan urgensi teori, metode dan teknik partisipasi dalam proses perencanaan
2. Mampu dapat memahami ragam metode untuk menginisiasi partisipasi
3. Mampu mengidentifikasi aktor-aktor dalam partisipasi
4. Mampu menerapkan metode dan teknik partisipasi untuk melakukan pendampingan dalam menyusun
produk perencanaan

1. Potensi dan Peluang Penerapan Partisipatif


2. Penerapan Perencanaan Partisipatif
Pada mata kuliah ini mahasiswa akan diberikan pemahaman dan penguasaan terhadap teori, metode dan
teknik perencanaan partisipatif yang digunakan dalam menggali serta mengkaji potensi dan permasalahan
dalam perencanaan tata ruang.
Bagian 1. Urgensi Perencanaan Partisipasi

Bagian 2. Konsep Partisipasi

Bagian 3. Praktek Perencanaan


Partisipatif, Metode dan
Teknik

Bagian 4. Model-Model Perencanaan


Partisipatif

Bagian 5. Kajian Perencanaan Partisipatif


dalam Pembangunan Wilayah
Daftar Referensi
:
1. Adisasmita, Rahardjo, 2006, Membangun Desa Partisipatif, Graha Ilmu, Yogyakarta
2. What Do Facilitators Do. https://www.youtube.com/watch?v=UDLGjKBHSXg
3. World Food Programme. 2001. Participatory Techniques and Tools.
https://inee.org/sites/default/files/Participatory_Techniques_EN.pdf
4. SixSteps Facilitation by Josef W. Seifert.
https://www.youtube.com/watch?v=bC2kG6hkhQc
5. World Bank. 1996. The worldbank participation sourcebook.
http://documents.worldbank.org/curated/en/289471468741587739/The-
World-Bankparticipation-sourcebook
6. S.P. Jain & Wim Polman. 2003. A handbook for trainers on participatory local
development. Food and Agriculture Organization of the United Nations 7.
Rietbergen-McCracken J and Narayan D. 1998. Participation and Social
Assessment: Tools and Techniques.
SPACE/ RESOURCE/
RUANG SUMBERDAYA

PERENCANAAN
PENGEMBANGAN
WILAYAH

AKIVITAS KELEMBAGAAN
/EKONOMI
CONTOH: PRINSIP & STRATEGI
KOTA PEMBANGUNAN KOTA EKOLOGIS:
EKOLOGIS a.Mengembalikan lingkungan yang
(direncanakan mengalami degradasi
seharusnya b.Membangun kembali ”bioregion”
memiliki tujuan c. Menyeimbangkan Pembangunan
d. Mencegah Urban Sprawl
dalam
e. Mengoptimalkan dayaguna energi
penggunaan f. Berperan terhadap ekonomi
sumber daya g. Menyediakan kesehatan dan
yang seminimal keamanan
mungkin serta h. Mendorong masyarakat
i.Mempertimbangkan keadilan sosial
memberikan
j. Menghormati sejarah
dampak yang k. Memberdayakan cultural
sekecil landscape
 
mungkin) l. Memperbaiki biosfer
Sumber: Eco-city plans:
for sustainability
FILOSOFI
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
Proses Terwujudnya Partisipasi
Partisipasi, sebagai suatu konsep dalam 
pengembangan masyarakat, digunakan
secara umum dan luas.
Partisipasi adalah konsep sentral, dan prinsip
dasar dari pengembangan masyarakat
karena, di antara banyak hal, partisipasi
terkait erat dengan gagasan HAM.
Perencanaan Partisipatif
“partisipasi masyarakat” adalah
keikutsertaan untuk proses perencanaan yang
mengakomodasi kepentingan diwujudkan dalam musyawarah,
mereka dalam proses dimana sebuah rancangan rencana
penyusunan rencana dibahas dan dikembangkan
pembangunan.. bersama semua pelaku
pembangunan (stakeholders).

UU. 25 Tahun 2004 tentang Pelaku pembangunan berasal dari


Sistem Perencanaan semua aparat penyelenggara negara
Pembangunan Nasional: (eksekutif,legislatif, dan yudikatif),
“perencanaan partisipatif masyarakat, rohaniwan, dunia usaha,
dilaksanakan dengan kelompok profesional, organisasi-
melibatkan semua pihak yang organisasi non-pemerintah
berkepentingan terhadap
pembangunan. Pelibatan
mereka adalah untuk
mendapatkan aspirasi dan
menciptakan rasa memiliki”.
. metode perencanaan
pembangunan dengan cara
melibatkan warga masyarakat
yang diposisikan sebagai subyek
pembangunan
Tujuan
Perencanaan
Partisipatif:

Agar masyarakat diharapkan mampu


mengetahui permasalahannya sendiri di
lingkungannya, menilai potensi SDM dan
SDA yang tersedia, dan merumuskan solusi
yang paling menguntungkan.
Prinsip-Prinsip Perencanaan Partisipatif:

Ada identifikasi Ada konsensus atau


01 stakeholders yang relevan 03 05 Ada sense of 07 kesepakatan pada semua
untuk dilibatkan dalam ownership tahapan penting
Ada transparansi
proses perumusan visi, masyarakat pengambilan keputusan
misi, dan agenda institusi dan akuntabilitas seperti perumusan
terhadap renstra
serta dalam proses dalam proses prioritas isu dan
institusi permasalahan, perumusan
pengambilan keputusan perencanaan
penyusunan renstra SKPD tujuan, strategi, dan
kebijakan, dan prioritas
program.

04 06
02
Ada keterwakilan
yang memadai dari Ada
Ada kesetaraan
antara government seluruh segmen pelibatan
dan non government masyarakat, media
stakeholders dalam terutama kaum
pengambilan perempuan dan
keputusan kelompok marjinal
Filosofi
Perencanaan
Partisipatif:

Menekankan adanya peran serta aktif


dari masyarakat dalam
merencanakan pembangunan mulai
dari pengenalan wilayah,
pengidentifikasian masalah sampai
penentuan skala prioritas.
Manfaat Perencanaan Partisipatif Perlunya memberikan peran bagi semua
Sebagai pendorong masyarakat dalam orang untuk terlibat dalam proses,
merubah kebutuhan masyarakat dari khususnya dalam pengambilan dan
keinginan (felt need) menjadi nyata (real pertanggungjawaban keputusan, sehingga
need), sehingga Pelaksanaan program lebih memberdayakan semua orang yang terlibat
terfokus pada kebutuhan masyarakat. (terberdayakan);

Perencanaan dapat menjadi stimulasi


Kegiatan-kegiatan pelaksanaan menjadi
terhadap masyarakat, untuk merumuskan
01 den menyelesaikan masalahnya sendiri
05 lebih obyektif dan fleksibel berdasarkan
keadaan setempat

02 06
Program dan pelaksanaannya lebih
aplikatif terhadap konteks sosial, ekonomi,
dan budaya serta kearifan lokal, sehingga Memberikan transparansi akibat terbuka
memenuhi kebutuhan masyarakat lebarnya informasi dan wewenang

Menciptakan rasa memiliki dan tanggung Memberikan kesempatan masyarakat

03 jawab di antara semua pihak terkait


dalam merencanakan dan melaksanakan
program, sehingga dampaknya dan
07 untuk menjadi mitra dalam perencanaan

04 begitu pula
berkesinambungan
program itu
08
Metode Perencanaan Partisipatif
Metode Participatory Teknik PRA
Rural Appraisal (PRA)

• Teknik untuk menyusun dan mengembangkan


(1) Secondary Data Review (SDR)-
program yang operasional dalam pembangunan
Tinjau Data Sekuder; (2) Direct
desa.
• Observation-Observasi Langsung; (3)
Metode ini ditempuh dengan memobilisasi
Semi-Structured Interviewing (SSI)-
sumberdaya manusia, alam setempat, lembaga
Wawancara Semi Tersruktur; (4)
lokal guna mempercepat peningkatan
Focus Group Discussion (FGD)-Diskusi
produktivitas, menstabilkan dan meningkatkan
Kelompok Terfokus; (5) Preference
pendapatan masyarakat, serta mampu pula
Ranking and Scoring; (6) Direct Matrix
melesetarikan sumber daya setempat
• Ranking; (7) Peringkat Kesejahteraan;
Metode ini menekankan adanya peran serta
(8) Pemetaan Sosial; (9) Transek
aktif dari masyarakat dalam merencanakan
(Penelusuran); (10) Kalender Musim;
pembangunan (penyelesaian masalah) mulai
(11) Alur Sejarah; (12) Analisa Mata
dari pengenalan wilayah, pengidentifikasian
Pencaharian; (13) Diagram Venn; (14)
masalah sampai penentuan skala prioritas.
Kecenderungan dan Perubahan.
Metode Rapid Rural Appraisal (RRA)
Pengumpulan informasi dari
pihak luar (outsider), kemudian
data dibawa pergi, dianalisa dan
peneliti tersebut membuat
perencanaan tanpa menyertakan
masyarakat. RRA lebih bersifat
“penggalian informasi”,
sedangkan PRA dilaksanakan
bersama-sama masyarakat, mulai
dari pengumpulan informasi,
analisa, sampai perencanaan
program. 
Metode Kaji-Tindak Partisipatif
Esensinya menunjuk pada
metodologi Participatory Learning
and Action (PLA) atau belajar dari
bertindak secara partisipatif;
belajar dan bertindak bersama,
aksi refleksi partisipatif

Penggunaan istilah PLA


dimaksudkan untuk menekankan
pengertian partisipatif pada proses
belajar bersama masyarakat untuk
pengembangan

Kajian partisipatif menjadi dasar bagi


tindakan partisipatif. Jika dari suatu
tindakan terkaji masih ditemui
hambatan dan masalah, maka kajian
partisipatif diulang kembali untuk
menemukan jalan keluar, demikian
seterusnya
Program
Pengembangan Wilayah terpadu
(PPWT):
Program pengembangan wilayah yang
dilaksanakan secara terpadu dengan
pendekatan perwilayahan dan ditujukan
untuk mengembangkan wilayah yang
bersifat khusus secara lintas sektoral dan
dalam upaya untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di wilayah
yang bersangkutan.
Pendekatan PPWT ini pada hakekatnya
merupakan upaya penanggulangan di
wilayah-wilayah khusus di perdesaan dan
permukiman kumuh perkotaan yang
bersifat lintas sektoral dan sekaligus
untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan
kemiskinan di daerah-daerah yang relatif
tertinggal.
PPWT dilaksanakan dengan fokus
kawasan pengembangan seperti:
pengembangan wilayah
01 kepulauan

02 pengembangan konservasi
lahan kritis

03 pengembangan kawasan
penyangga

04 pengembangan sosial budaya


pembinaan masyarakat terasing
05 pengembangan wilayah
perbatasan
PPWT berbantuan luar negeri adalah
pelaksanaan program pengembangan wilayah
yang dibiayai melalui pinjaman/hibah luar
negeri (PHLN) baik secara bilateral maupun
multilateral, serta membutuhkan penyediaan
dana pendamping/penunjang yang
bersumber dari APBN dan/atau APBD Tingkat
I dan APBD Tingkat II.
Contoh partisipasi masyarakat dalam pembangunan

Masyarakat bertanggung jawab untuk


melaksanakan kegiatan-kegiatan dari program
yang telah ditetapkan pemerintah

Anggota masyarakat berpartisipasi aktif


dalam proses pengambilan COFFEE
keputusan

Anggota masyarakat terlibat secara aktif dalam


pengambilan keputusan tentang cara pelaksanaan
sebuah proyek dan ikut serta sebagai fasilitator
Contoh penerapan partisipasi masyarakat dalam kehidupan
masyarakat Indonesia :

02 Makombong
di Enrekang

Mapalus
di Minahasa 01 03 Gotong Royong
di Jawa
Budaya konsensus
(musyawarah) 04
dalam kehidupan
masyarakat di Indonesia
TUGAS INDIVIDU:
Critical Review Program Pengembangan wilayah dari tinjauan
Perencanaan Partisipatif (filosofi, tujuan, prinsip, dan manfaat):
(Pilih salah satu program yang sudah dilakukan)tentang:
1. pengembangan wilayah kepulauan,
2. pengembangan konservasi lahan kritis,
3. pengembangan kawasan penyangga,
4. pengembangan sosial budaya pembinaan masyarakat terasing,
5. pengembangan wilayah perbatasan
6. Penataan lingkungan untuk kawasan kumuh perkotaan
7. Peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan
8. Mitigasi wilayah rawan bencana
9. Pengelolaan sumberdaya alam wilayah
(dalam bentuk power point dan karya ilmiah hasil critical review)
•Dikumpul paling lambat tgl 22 Maret 2022 via Google Classroom r6asrx6
Referensi minimal 10 (jurnal dan laporan program kegiatan partisipatif di
daerah/wilayah tertentu 5 tahun terakhir)
Thank You
To be continue

Anda mungkin juga menyukai