Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN

REPUBLIK INDONESIA
Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia

Sessi-3

LFA : Logical Framework


Approach

Pembekalan Pendayagunaan TKS sebagai Pendamping TKM 2017

Hotel Onih - Bogor, 19-21 Juli 2017


KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
REPUBLIK INDONESIA
Ministry of Manpower of the Republic of Indonesia

 Armie Robi, SP
 Padang, 27 April 1972
 GM Program Ekonomi
dan Pengembangan
Sosial Dompet Dhuafa
(2016-sekarang)
 Pendamping program
pemberdayaan
Masyarakat Mandiri
Dompet Dhuafa (2000 -
2015)
 Direktur Masyarakat
Mandiri (2013-2015)
 Trainer pemberdayaan
masyarakat untuk
perencanaan dan
evaluasi program.
 Telp/sms/whatsapp
081517049288
armie.robi@gmail.com
Logical Framework Approach (LFA)

Adalah seperangkat alat yang terbuka – bagi desain dan manajemen


program.

Tujuannya adalah memberikan kerangka kerja yang jelas dan rasional


untuk memberi gambaran atas kegiatan perencanaan serta menentukan
bagaimana mengukur keberhasilan program, pada saat yang
bersamaan juga memperhitungkan faktor eksternal ke dalam laporan.
Mengapa LFA?

Adalah presentasi visual yang jelas dan ringkas tentang semua


komponen kunci dari perencanaan dan dasar untuk pemantauan:

• Bagaimana program berjalan

• Bagaimana tujuan program dapat tercapai

• Faktor-faktor apa saja yang terkait dengan keberhasilan program

• Bagaimana mengukur kemajuan program

Menjamin relevansi, kelayakan dan keberlanjutan program.

Memastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan (permasalahan-


permasalahan) mendasar dimunculkan, dan kelemahan-kelemahan
program dianalisis.

Mengidentifikasi pengukuran/ indikator keberhasilan program


Karakteristik LFA

• Menemukan “akar persoalan” sebelum menetapkan tujuan

• Beorientasi pada tujuan dan kelompok sasaran/ penerima manfaat


program

• Partisipatif/ menumbuhkan rasa kepemilikan terhadap program

• Berorientasi pada kesepakatan/ mufakat

• Berfokus pada keterkaitan logic

• Masuk akal (common sense) yang sistematik.


Manfaat LFA (1)
 LFA diharapkan dapat

• Meningkatkan dan memperbaiki kualitas sebuah program

• Membandingkan antara tujuan yang direncanakan dan apa yang


dicapai (achievement).

 Transparansi

• Alasan yang mendasari suatu program dilaksanakan, dipaparkan


secara terbuka (apa persoalannya, dan hal itu merupakan persoalan
siapa?) sama halnya logika internal desain program (apa yang
diharapkan untuk tercapai dari sebuah program dan bagaimana?)

 Partisipasi

• Keterlibatan pihak terkait/ para pemangku kepentingan dalam desain


dan manajemen program, yang hal ini merupakan prasyarat penting
bagi keberlanjutan program.
Manfaat LFA (2)
 Sebuah strategi program yang konsisten

• LFA menyediakan alat untuk memperjelas hubungan sebab dan akibat.


Faktor-faktor eksternal yang berada di luar kendali program juga
dipertimbangkan untuk menilai resiko atas keberhasilan program.

 Indikator dapat diverifikasi secara obyektif

• Indikator menerangkan pengukuran tujuan dalam bentuk “yang bisa


diamati secara empiris” dan menyajikan dasar bagi pengukuran kinerja
serta monitoring dan evaluasi program

 Kelenturan (fleksibilitas)

• Dalam beradaptasi dengan perubahan kondisi (yang relevan dengan


program). LFA menetapkan sebuah kerangka kerja yang mendasari
alasan utama dan transparansi dugaan/ asumsi, serta mendorong reaksi
atas perubahan, misal revisi atas desain program.
Beberapa Penyebab Kegagalan Program

• Sasaran yang tidak realistik dan tidak mudah dicapai

• Indikator keberhasilan program/ kinerja program tidak jelas

• Asumsi yang tidak spesifik, kurang lengkap

• Penjadwalan dan penganggaran yang terlampau optimistik

• Ketidakjelasan fungsi dan tanggungjawab

• Tidak jelasnya rumusan dampak ekonomi dan sosial


The LFA cycle of operation
Dua tahapan utama formulasi program
Tahap Analisis Tahap Perencanaan

Analisis Stakeholder Pengembangan Matriks Kerangka


Kerja Logis

Analisis Masalah Jadwal Aktivitas

Jadwal Anggaran dan Sumberdaya


Analisis Tujuan

Analisis Strategi
TAHAP ANALISIS TAHAP
PERENCANAAN
Analisis Stakeholder – Mengembangkan Matriks
Mengidentifikasi dan mengkaji karakter
pemangku kepentingan utama yang
Kerangka Kerja Logik –
Mendefinisikan struktur program,
potensial, serta menilai kapasitas mereka.
menguji logika internal dan resiko,
serta merumuskan indikator
Analisis Masalah – Mengidentifikasi keberhasilan yang terukur.
permasalahan kunci , hambatan dan
peluang; menentukan hubungan sebab
dan akibat Penjadwalan Kegiatan –
Menentukan urutan dan keterkaitan
kegiatan; memperkirakan durasi waktu
AnalisisTujuan – Mengembangkan dan menetapkan penanggung jawab
solusi dari masalah yang teridentifikasi ; kegiatan
mengidentifikasi cara untuk mengakhiri
suatu hubungan
Pengalokasian Sumberdaya -
Analisis Strategi – Mengidentifikasi Pembuatan jadwal anggaran dan
strategi yang berbeda untuk mencapai sumberdaya (input), yang
solusi, memilih strategi yang paling merupakan turunan dari jadwal
tepat. kegiatan.
Analisis dan Perencanaan pada Proses
LFA
Analisis Pihak Terkait
(Stakeholder) Matrik Log Frame

Objectively
Analisis Masalah Project
strategy
verifiable
Sources of
Verification
Assumptions
indicators
Overall
Objectives

Analisis Tujuan
Purpose

Results

Activities Means Cost

Analisis Strategi PRE CONDITION

Penjadwalan

Laporan
Log Frame Matrix
Objectivly
Sources of
veriable Assumptions
Verification
indicators
Overall
Objectives

Purpose

Results

Activities Means Cost

PRE
CONDITION
Objectivly
Sources of
veriable
Verification
indicators
Overall
Objectives

Purpose

Results

Activities Means Cost

PRE CONDITION
ANALISA MASALAH DAN KEBUTUHAN
UNTUK PERANCANGAN PROGRAM

15
DEFINISI DAN KARAKTERISTIK

• Faktor-faktor sosial, politis dan budayatingkah laku dan


kepercayaan*perilaku-perilaku* kondisi spesifik menyebabkan
masalah
• Masalah sosial merupakan suatu keadaan negatif yang
mempengaruhi masyarakat atau berdampak pada kelompok
sasaran tampak /dibawah permukaan
• Akibat masalahkondisi umum

16
Hubungan Pohon Masalah dan Tujuan

DAMPAK TUJUAN JANGKA PANJANG/GOAL

MASALAH
TUJUAN PROGRAM/PURPOSE
UTAMA

PENYEBAB LUARAN/OUTPUT

ACTIVITY

17
KARAKTERISTIK MASALAH
Pernyataan masalah yg baik adalah :

1.Menjelaskan sesuatu situasi yg memerlukan adanya perubahan

2.Menyebutkan siapa dan apa yang harus diubah

3.Mengkuantifikasi masalah (berapa banyak)

4.Menjawab suatu isu yang berkaitan dengan tujuan program/misi


lembaga

18
Dasar Analisa
Pertimbangkan hal-hal berikut :
PENYEBAB
• Apa yg menjadi masalah utama mengapa perlu
diubah/mengapa program dibutuhkan?
• Apa yg menjadi penyebab utama masalah tersebut ?
• Apakah penyebabnya saling tergantung?
AKIBAT
• Apa dampak dari masalah itu ? (konsekuensinya dan
akibatnya)
• Siapa yg dipengaruhi oleh masalah dan siapa
“pemilik” masalah ?
• Apakah ada efek ekomomi, politis atau budaya?

19
TEKNIK ANALISA MASALAH

Identifikasi dan analisis masalah dari penyebabnya dan


konsekuensinyarumusan masalahDiagram Masalah

Diagram Masalah satu set hubungan yg kompleks antara


variabel sistem dan variabel di dlm lingkungan sistem

Instrumen pendekatan utk pengkajian masalah


menggunakan media bagan analisis pohon masalah
(problem tree)

20
Contoh rumusan masalah

• Rendahnya jaminan perlindungan hak pendidikan bagi


anak miskin dan anak jalanan

• Buruknya kondisi dan pelayanan pada KRL ekonomi

• Lambatnya pengurusan KTP dan pungli dalam proses


administrasinya

• Konsumen tidak tahu akan hak untuk memperoleh


informasi halal dalam makanan

21
DIAGRAM ANALISIS MASALAH
Penyebab Penyebab Penyebab secondary

Penyebab Penyebab primary (langsung, spesifik)

MASALAH

Akibat Akibat Akibat

Akibat Akibat Akibat

22
Pohon Masalah
• Manfaat penyusunan pohon masalah (problem tree)mendapatkan
runtutan berfikir yang logis sehingga diperoleh akar masalah yang
sebenarnya

• Untuk membedah masalah sosial yg coba akan diselesaikan melalui


program dan sekaligus alasan keberadaan programAnalisa Pohon
Masalah memiliki panah ke bawah (dari atas ke bawah)

23
PROBLEM TREE DIAGRAM
Akibat penting dan langsung dari masalah pokok ditempatkan secara
sejajar pada baris atasnya

a). Mengarah kepada


akibat yang dapat
mengidentifikasi indikator
pencapaian

AKIBAT

Masalah Pokok b) Ubahlah permasalahan


tersebut menjadi
pernyataan positif yang
memberikan “tujuan
program”

SEBAB
c) Mengarah penyebab
masalah untuk
mengidentifikasi
kegiatan dan keluaran

Penyebab penting dan langsung dari masalah pokok ditempatkan


secara sejajar pada baris dibawahnya 24
Pengembangan Stretegi (Hipotesis Proyek)

Konversikan masalah dan penyebabnya menjadi luaran yang diantisipasi


Tambahkan intervensi ke dalam diagram hipotesis proyek
Identifikasi Asumsi-asumsi

CONTOH :

Masalah dan penyebabnya yg diantisipasi

M : Produksi telur itik dari peternak kecil rendah

P : Cara beternak yang tidak efisien, Sapronak/Pakan yang sulit diperoleh

OUTPUT yg diantisipasi :

Produksi telur itik peternak kecil akan meningkat  jika…..

Peternak menggunakan cara/budidaya beternak yg baik/efisien

Pakan tersedia dan mudah diperoleh  maka peternak tidak kesulitan dapat pakan

25
Bagan Masalah : Pendapatan peternak itik rendah
Kesejahteraan keluarga
peternak kecil itik rendah

Pendapatan peternak
kecil itik rendah Asumsi penting :
1. Permintaan
konsumen
Produksi telur peternak
kecil itik rendah 2. Peternak bersedia di
latih
3. Peternak mempunyai
akses

Cara beternak yg tidak Sapronak/Pakan sulit


efisien diperoleh

Pengetahuan dan Jumlah toko/penjual Musim paceklik


ketrampilan peternak terbatas
rendah

26
Analisa Tujuan
Analisa kebutuhan /tujuankebutuhan spesifik
didifinisikan (normatif, relatif, keinginan/yang
dirasakan)  pengembangan strategi TUJUAN
NORMATIF : bakuan/standar pelayanan
operasional
DIRASAKAN : apa yg mereka katakan mereka
butuhkan
RELATIF : melihat pada kebutuhan program di
lokasi dibandingkan kebutuhan di masyarakat
lokasi/di waktu yg berbeda

•Kebutuhan=tujuan

27
Pohon Tujuan
Tujuan merupakan suatu kondisi yang diharapkan
dicapai pada kurun waktu tertentu. Analisis tujuan ini
berdasarkan dari analisis pohon masalah yang
dipositifkan.

Hasil analisis tujuan akan diperoleh mengenai goal,


purpose, output dan activities untuk mengatasi
permasalahan --> pohon tujuan (Objective Tree )

Pohon Tujuan adalah merubah rumusan negatif


menjadi positif atau membuat kondisi anak panah
dari bawah ke atas

28
Tingkatan Tujuan
Program mengembangkan 3 tingkatan :
• Tujuan umum (goals/overall objectivesimpact
programdimensi waktu

• Tujuan program (project purpose/immediate


objective) kondisi yg dipercaya akan dicapai akibat
pengaruh langsung programkriteria SMART

• Output/hasil  kondisi pelayanan yg dapat diberikan


program kepada benefisiaris

29
Bagan Tujuan : Pendapatan peternak itik bertambah
Kesejahteraan keluarga
peternak kecil itik meningkat

Pendapatan peternak
kecil itik meningkat Asumsi penting :
Goal
1. Permintaan
konsumen stabil
Produksi telur peternak
2. Peternak bersedia di
kecil itik tinggi
Purpose latih
3. Peternak mempunyai
akses

Output Cara beternak lebih Sapronak/Pakan sulit


efisien diperoleh

Pengetahuan dan Jumlah toko/penjual Musim paceklik


ketrampilan peternak saprotan bertambah terantisipasi
meningkat

Usaha bersama jual beli Bangun lumbung pakan


Pelatihan dan Magang
saprotan
30
MATRIK PERENCANAAN PROGRAM (MPP)
PEMBERDAYAAN PETERNAK ITIK
STRUKTUR INDIKATOR PEMBUKTIAN/VERIFIKASI ASUMSI PENTING
GOAL
Pendapatan Peternak Itik meningkat Pendapatan usaha ternak bertambah 25 % pada Laporan pendamping tahunan
akhir program
PURPOSE
Meningkatnya produksi telur itik peternak kecil Produksi telur bertambah dari 20 butir/hari menjadi Laporan Dinas Peternakan Tidak terjadi inflasi di atas 10
40 butir/hari pada pertengahan program Laporan bulanan pendamping%
Kebijakan pemerintah
mendukung peternakan
unggas nasional
OUTPUT
1. Peningkatan efisiensi cara beternak 1. Menurunnya biaya produksi dari Rp Laporan buku usaha Tidak terjadi kenaikan bahan
2. Tersedia dan mudah diperolehnyanya 1000/ekor/hari menjadi Rp 850/ekor/hari Laporan Desa dan kegiatan baku pakan sampai akhir
sapronak/pakan itik 2. Bertambahnya jumlah toko sapronak dari 2 program
toko menjadi 5
ACTIVITIES Kelompok terlibat aktif
1. Pelatihan cara beternak 1. 4 x pelatihan Laporan kegiatan Dinamika masyarakat
2. Magang/studi banding 2. 2 x magang, 1 x studi banding mendukung
3. Pembentukan usaha bersama 3. Terbentuk UB Kios Sapronak minimal 2 unit
4. Pembiayaan modal bergulir 4. Tersalurkan modal bergulir bagi peternak
5. Pembentukan kelompok dan kelembagaan rata-rata 250.000/peternak
peternak 5. Terbentuk 10 KM di awal program dan 1
6. Pendampingan kelompok kelembagaan lokal koperasi di akhir
7. Pengkaderan program
8. Pengadaan pakan berkelanjutan dan terpadu 6. Dilakukan pembinaan dan pertemuan KM
minimal 2 minggu sekali
7. Terpilih dan terbentuk minmal 2 kader
anggota kelompok
8. Pembentukan lumbung pakan minimal 2
unit
INPUT 31
AYO PRAKTEK

Terima Kasih

32

Anda mungkin juga menyukai