Perencanaan Partisipatif
KELAS B
IKIP SILIWANGI
S1 - Pendidikan Masyarakat
02 Definisi Partisipasi
Terminologi Partisipasi
Bentu-bentuk Partipasi
03 Bentuk partiisipasi pada mayarakat
Partisipasi
Horizontal adalah
: setiap anggota
masyarakat
berpartisipasi
secara horizontal
untuk mencapai
tujuan bersama
PRINSIP PARTISIPASI
Kesetaraan
Kewenangan
Kesetaraan
Transparansi
Tanggungjawab
Kesetaraandan
Pemberdayaan
Kemitraan
masyarakat tidak hanya dianggap sebagai Hasil pembangunan yang akan dicapai akan
01 objek pembangunan semata, tetapi juga
sebagai subjek dalam pembangunan.
02 bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.
Sinergisitas Legalitas
Harus menjamin keterlibatan semua Perencanaan pembangunan
pihak, selalu menekankan kerja dilaksanakan dengan mengacu
sama antar wilayah administrasi dan pada semua peraturan yang
Geografi, Setiap rencana yang akan berlaku, menjunjung etika dan tata
dibangun sedapat mungkin menjadi nilai masyarakat. Tidak
kelengkapan yang sudah ada, memberikan peluang bagi
sedang atau akan dibangun. penyalahgunaan wewenang dan
Memperhatikan interaksi diantara kekuasaan.
stakeholders
MODEL PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
Bantuan
Pemerintah
Pendapatan Swadaya
UsahaDesa Pembangunan Masyarakat
Bantuan
Pihakketiga
REALITAS
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
Terdapat keterbatasan
masyarakat terhadap
Fokus perencanaan, pemahaman perencanaan 01
berdasarkan pada masalah pembangunan Tidak adanya asas persamaan
dan kebutuhan yang dihadapi di dalam forum musbang pada
masyarakat serta saat penyampaian gagasan,
Adanya sikap pesimis 02 kesempatan hanya diberikan
memperhatikan aspirasi masyarakat terhadap proses kepada unsur-unsur
masyarakat yang memenuhi perencanaan masyarakat tertentu saja
sikap saling percaya dan pembangunan karena usulan
terbuka ±usulan mereka tidak 03 Sosialisasi perencanaan
terakomodasi pembangunan tidak dilakukan
Partisipasi masyarakat dimana dalam proses yang lebih tinggi. oleh pemerintah desa kepada
setiap masyarakat masayarakat secara luas.
04
memperoleh peluang yang
sama dalam sumbangan Waktu kerja sebagian
masyarakat berbenturan dengan
pemikiran tanpa
waktu
dihambat oleh kemampuan 05 Waktu penyelenggaraan
penyelenggaraan perencanaan
berbicara, waktu dan tempat perencanaan pembangunan
pembangunan.
relatif pendek sehingga tidak
sinergitas perencanaan yaitu seimbang dengan materi yang
06 harus dibahas dan diputuskan.
selalu menekankan kerja
sama antar
wilayah dan geografi, serta
interaksi diantara
stakeholders
BAGIAN ALIR PERENCANAAN PARTISIPATIF
RENCANA EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM
MENUMBUHKAN MENINGKATKAN
MENINGKATKAN KEMITRAAN KAPASITAS
EFEKTIFITAS
MENINGKATKAN MEMPERLUAS
PARTISIPASI RUANG LINGKUP
EFESIENSI
MEMBERDAYAKAN MENJAMIN
KLP MARJINAL MENINGKATKAN KEBERLANJUTAN
AKUNTABILITAS
PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF
REFLEKSI
RPJMD / 5 TAHUN
TI T II T III T IV TV
RENCANA TAHUNAN
RKP Desa
ALUR PENYUSUNAN RPJMDESA PARTISIPATIF
MUSDUS/
RW
MUSDUS/ Pembahasan
RW BPD
T M
A U
1. Identifikasi Masalah & Potensi tingkat Dusun,
H S dengan 3 alat kajian: Sketsa Desa, Kalender
MUSYAWARAH
A R Musim & Bagan Kelembagaan (P3MD++)
DUSUN (MUSDUS)
P E 2. Pemilihan Delegasi Dusun
3. Peserta: Masyarakat semua unsur tingkat RT
A N
N B
A 1. Pengelompokan Masalah : Pengembangan Wilayah, Ekonomi,
Sosial & Budaya
N 2. Penentuan Peringkat Masalah
G LOKAKARYA DESA 3. Penyusunan Draft Visi-Misi Desa
4. Penentuan alternatif tindakan/ Prioritas kegiatan
(LOKDES) 5. Penyusunan Matrik Kegiatan menjadi 5 Tahun (pemisahan
sekala desa & Kab )
R 6. Peserta : Delegasi dusun, Pemdes, BPD,LKD, dll
P
J 1. Pembahasan Visi-Misi Desa
M 2. Pembahasan Matrik Kegiatan menjadi 5 Tahun
Pembahasan
Internal BPD
1. Pembacaan Raperdes RPJM
Desa beserta Lampiran (Visi-
Misi, Matrik Kegiatan ) dan
penetapan
RAPAT UMUM BPD 2. Pembacaan Berita Acara
PENETAPAN PERDES 3. Pembacaan Keputusan BPD
tentang Persetujuan
Penetapan Raperdes menjadi
Perdes
PENGESAHAN &
SOSIALISASI
PERDES RPJM Desa
MASUKAN
MEKANISME MUSRENBANG DESA
DARI DESA DARI KEC
• RPJMDesa • Evaluasi Renja Kec. Tahun
berjalan/ lalu
• Evaluasi RKP
• Kebijakan Kec/ Kab Desa (
Desa tahun
Program / kegiatan/ pagu
berjalan anggaran )
• Analisa • Kode Desa/Kec
• keadaan darurat
PESERTA :
• Delegasi Dusun/RW NARASUMBER :
• BPD
• Pemerintah Desa MUSRENBANGDES • Pejabat
• Tomas RKP DESA Kecamatan
• Lembaga Kemasyarakatan • UPTD Kec.
Desa
( formal & in formal ) • Kepala Desa &
• Unsur Masy ekonmi BPD
• Unsur Masy Marjinal
(miskin, Keluaran : • LSM
perempuan ) - Perkades RKP Desa
- Daftar usulan ke Musrenbangcam (RKP Desa
bukan kewenangan desa)
- Delegasi Desa ke
Musrenbangcam
- Berita acara
ALUR PENYUSUNAN RKP Desa
PASCA KEPUTUSAN /
MUSRENBANG PERATURAN KADES
DESA RKP DESA
PEMETAAN MASALAH DAN PENENTUAN PRIORITAS
DESA : ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………………..
KECAMATAN : ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………………..
KABUPATEN : ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………………..
PROVINSI : ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………………..
Perangkat Daerah
Lokasi Kegiatan Pagu Dana
No Program/ Kegiatan Pengelola Program/ Volume Satuan
(Dusun/RT/RW) (Rp.)
Kegiatan
( …………………………………………………… ) ( …………………………………………………… )
FORMAT REKAPITULASI USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA
DESA : ………………………………………………………………………………………………………………….…………
KECAMATAN : ………………………………………………………………………………………………………………….…………
KABUPATEN : ………………………………………………………………………………………………………………….…………
PROVINSI : ………………………………………………………………………………………………………………….…………
( ………………………………… ) ( …………………………………… )
TEORI PERKEMBANGAN AKTIVITAS WILAYAH
• Hirarki pertama akan diperuntukkan sebagai fungsi layanan lingkungan. fasilitas yang tersedia adalah fasilitas untuk skala
lingkungan terkecil, seperti pasar lingkungan, sekolah dasar, dan beberapa fasilitas lainnya;
• Hirarki kedua akan diperuntukkan sebagai layanan untuk fungsi yang lebih besar, dimana fasilitas yang disediakan dapat melayani
beberapa wilayah pada hirarki pertama, seperti hotel, pusat perbelanjaan, bank dan beberapa pusat hiburan;
• Hirarki ketiga diperuntukkan sebagai wilayah dengan tingkat layanan tertinggi. Pelayanan tersebut akan mencakup dua hirarki di
bawahnya. Pelayanan seperti sekolah tingkat atas dan tinggi, rumah sakit, pusat bisnis dan beberapa aktivitas skala kota lainnya
Metode Participatory Rural Appraisal
(PRA)
Pengertian Participatory Rural Appraisal (PRA)
PRA ada antara lain dilatarbelakangi oleh kritik para aktivis pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat terhadap penelitian dahulu yang lebih banyak memposisikan
masyarakat sekedar sebagai obyek penelitian.
Jadi, Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah teknik yang memungkinkan masyarakat
untuk turut serta dalam membuat tindakan nyata rencana, pengawasan, dan evaluasi
kebijakan yang berpengaruh pada kehidupannya. PRA bukan hanya terdiri dari riset,
melainkan juga perencanaan (partisipatif), monitoring, dan evaluasi. Dengan dilibatkannya
masyarakat dalam proses program, program itu akan lebih sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan tingkat kepedulian masyarakat dalam menjalankan program/kebijkan
akan lebih tinggi.
Teknik dalam melakukan PRA
Focus Group Discussion – Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik ini berupa diskusi antara
beberapa orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus secara mendalam. Tujuannya
untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah dari misalnya program tertentu
dengan lebih rinci serta melakukan evaluasi terhadap program tersebut.
Teknik dalam melakukan PRA
Pemetaan Sosial. Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran kondisi
sosial-ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-
sumber mata pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana-sarana umum. Hasil
gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan
keadaan masyarakat maupun lingkungan fisik.
Teknik dalam melakukan PRA
Diagram Venn. Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional dengan
masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh masing-masing institusi dalam
kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa dari masyarakat
terhadap institusi-institusi tersebut.
Kalender Musim Teknik penyusunan kalender musim adalah teknik PRA yang
memfasilitasi pengkajian kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan yang terjadi
berulang dalam suatu kurun waktu tertentu (musiman) dalam kehidupan
masyarakat. kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan itu dituangkan ke dalam
'kalender' kegiatan atau keadaan-keadaan, biasanya dalam jarak waktu 1 tahun (12
bulan).
Participatory Rural
Appraisal (PRA)
Observasi
Prinsip-prinsip PRA
lapangan
Wawancara Data
sekunder
WAWANCARA SEMI
03 04 FOKUS GROUP DISCUSSION
TERSTRUKTUR
PEMETAAN DAN
PERMODELAN PARTISIPATIF 05 06 TRANSECT WALK
TIME LINE 07
o Kapasitas warga dan Organisasi
Kemasyarakatan
Tata Kelola Desa
o Kapasitas Pemerintahan : Sistem
dalam Penyelengaraan
perencanaan dan penganggaran
Pemerintahan,
desa
o Kelembagaan Ekonomi Desa Pembangunan dan
Pembardayaan
Masyarakat
GAMBARAN ROAD MAP PEMBANGUNAN DESA
DESA MANDIRI
KUALITAS LINGKUNGAN LAYAK, DAN
SEJAHTERA, LESTARI KEARIFAN LOKAL
DESA SENTRA, DESA SADAR LINGKUNGAN, DESA WISATA, DESA BUDAYA, DESA DIGITAL
DESA INKLUSI, DESA DEVISA, DAN DESA SADAR PELAYANAN
PROGRAM BERKELANJUTAN
W
W I P
S
I S I E
A Membangun Pilar Program A
R A N L
N Inovasi berbasiskan pada T
A G data DAN INTERVENSI A K A
I
U A MELALUI PEMANFAATAN & L Y
T TEHNOLOGI TEPAT GUNA ( B
S M U A
A Permasalahan , potensi dan U
A A sumberdaya dan juga
S N
S D
H kearifan lokal ) A I A
I
A Y N
A
MENGIDENTIFIKASI
FASILITASI MASALAH
& PENYEBABNYA FASILITASI
PROSES
PEMBELAJARAN
MEMANTAU & MASY DESA MERUMUSKAN
EVALUASI UTK BINA (SPIRAL PEME- ALTERNATIF2
KELESTARIAN CAHAN PEMECAHAN
MASALAH)
FASILITASI MENETAPKAN
& MELAKSANAKAN FASILITASI
PEMECAHAN
Terima Kasih
TANPA PERENCANAAN IMPIAN
HANYALAH SEBUAH ANGAN
DENGAN PERENCANAAN IMPIAN
AKAN TERCAPAI