Anda di halaman 1dari 46

KBM PERTEMUAN KE - 4

Perencanaan Partisipatif
KELAS B

IKIP SILIWANGI
S1 - Pendidikan Masyarakat

ANDRI WIBISONO, S.H., M.Si.


Praktisi
OUTLINE
01 Metode Perencanaan Partisipatif
Pendekatan untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat terlibat secara langsung
dalam proses pengambilan keputusan terkait urusan-urusan publik

02 Definisi Partisipasi
Terminologi Partisipasi

Bentu-bentuk Partipasi
03 Bentuk partiisipasi pada mayarakat

Tujuan Pembangunan Partisipatif


04 Prinsip Partisipasi
ARTI PARTISIPASI

Berasal dari Bahasa Inggris


“participation” yang artinya ambil
bagian atau pengikut sertaan.

“Suatu keterlibatan mental dan emosi


seseorang kepada pencapaian tujuan dan ikut
bertanggung jawab didalamnya.”
BENTUK-BENTUK PARTISIPASI

Partisipasi Vertikal adalah:


Masyarakat yang terlibat
memiliki posisi sebagai
bawahan

Partisipasi
Horizontal adalah
: setiap anggota
masyarakat
berpartisipasi
secara horizontal
untuk mencapai
tujuan bersama
PRINSIP PARTISIPASI

Kesetaraan
Kewenangan
Kesetaraan
Transparansi
Tanggungjawab

Kesetaraandan
Pemberdayaan
Kemitraan

Cakupan Prinsip Kerjasama


Peserta
Partisipasi
PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM KONTEKS URBAN (KOTA)

lingkup wilayah yang memiliki


komplektisitas masalah yang cukup
tinggi
perencanaan partisipatif langsung dari
dan untuk masyarakat menjadi lebih
rumit dan panjang
Membangun kota serupa dengan membangun
sebuah peradaban perlu penanganan yang
komprehensif dan bersifat terpadu. Masyarakat
bukan hanya berperan sebagai objek pembangunan
namun juga subjek yang menjalankan proses partisipasi masyarakat di kawasan perkotaan dapat
pembangunan secara masif. Peran masyarakat digunakan dengan memberdayakan potensi
yang besar terhadap pembangunan menjadikan masyarakat dalam merencanakan pembangunan
masyarakat memiliki fleksibitas yang tinggi yang berkaitan dengan potensi sumber daya lokal
terhadap ide-ide baru dalam pemecahan berbagai berdasarkan kajian musyawarah pengumpulan ide-
permasalahan perkotaan ide maupun gagasan baru
PEMECAHAN MASALAH

peningkatan aspirasi berupa


keinginan dan kebutuhan nyata
yang ada.
peningkatan motivasi dan peran
serta kelompok masyarakat
dalam proses pembangunan.
peningkatan rasa memiliki pada
kelompok masyarakat terhadap
program kegiatan yang disusun
untuk kawasan perkotaan
memberdayakan potensi nantinya.
masyarakat dalam merencanakan
pembangunan
PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM KONTEKS RURAL (DESA)

masyarakat tidak hanya dianggap sebagai Hasil pembangunan yang akan dicapai akan
01 objek pembangunan semata, tetapi juga
sebagai subjek dalam pembangunan.
02 bermanfaat dan berguna bagi masyarakat.

03 risiko akan ditanggung pula oleh


masyarakat. 04 Memprioritaskan pada ketahanan
lingkungan, ketahanan ekonomi dan
ketahanan sosial melalui SDG’s Desa
UNSUR PERENCANAAN PARTISIPATIF

Unsur Perencanaan partisipatif


Perencanaan yang baik haruslah melibatkan kepentingan
masyarakat, dan dalam prosesnya melibatkan rakyat (baik secara
langsung maupun tidak langsung).

Terfokus pada kepentingan Partisipatoris (keterlibatan)


masyarakat Setiap masyarakat melalui
Perencanaan program berdasarkan forum pertemuan, memperoleh
pada masalah dan kebutuhan peluang yang sama dalam
yang dihadapi masyarakat, sumbangan pemikiran tanpa
Perencanaan disiapkan dengan dihambat oleh
memperhatikan aspirasi masyarakat kemampuan berbicara, waktu
yang memenuhi sikap saling dan tempat.
percaya dan terbuka.

Sinergisitas Legalitas
Harus menjamin keterlibatan semua Perencanaan pembangunan
pihak, selalu menekankan kerja dilaksanakan dengan mengacu
sama antar wilayah administrasi dan pada semua peraturan yang
Geografi, Setiap rencana yang akan berlaku, menjunjung etika dan tata
dibangun sedapat mungkin menjadi nilai masyarakat. Tidak
kelengkapan yang sudah ada, memberikan peluang bagi
sedang atau akan dibangun. penyalahgunaan wewenang dan
Memperhatikan interaksi diantara kekuasaan.
stakeholders
MODEL PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

Masyarakat dapatmengidentifikasi kebutuhan atau


masalahnyasendiri
Masyarakat memiliki pengalaman melaksanakan
kegiatanpembangunan
Pembangunan bukan hanya tugas dan tanggungjawab
pemerintah tetapi juga tugas dan tanggungjawab masyarakat.
PENDUKUNG PEMBANGUNAN DESA

Bantuan
Pemerintah

Pendapatan Swadaya
UsahaDesa Pembangunan Masyarakat

Bantuan
Pihakketiga
REALITAS
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
Terdapat keterbatasan
masyarakat terhadap
Fokus perencanaan, pemahaman perencanaan 01
berdasarkan pada masalah pembangunan Tidak adanya asas persamaan
dan kebutuhan yang dihadapi di dalam forum musbang pada
masyarakat serta saat penyampaian gagasan,
Adanya sikap pesimis 02 kesempatan hanya diberikan
memperhatikan aspirasi masyarakat terhadap proses kepada unsur-unsur
masyarakat yang memenuhi perencanaan masyarakat tertentu saja
sikap saling percaya dan pembangunan karena usulan
terbuka ±usulan mereka tidak 03 Sosialisasi perencanaan
terakomodasi pembangunan tidak dilakukan
Partisipasi masyarakat dimana dalam proses yang lebih tinggi. oleh pemerintah desa kepada
setiap masyarakat masayarakat secara luas.
04
memperoleh peluang yang
sama dalam sumbangan Waktu kerja sebagian
masyarakat berbenturan dengan
pemikiran tanpa
waktu
dihambat oleh kemampuan 05 Waktu penyelenggaraan
penyelenggaraan perencanaan
berbicara, waktu dan tempat perencanaan pembangunan
pembangunan.
relatif pendek sehingga tidak
sinergitas perencanaan yaitu seimbang dengan materi yang
06 harus dibahas dan diputuskan.
selalu menekankan kerja
sama antar
wilayah dan geografi, serta
interaksi diantara
stakeholders
BAGIAN ALIR PERENCANAAN PARTISIPATIF
RENCANA EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM

 Rencana evaluasi keberhasilan program dilakukan secara


berkesinambungan, program perencanaan pembangunan daerah
seharusnya dievaluasi disetiap akhir program tersebut dengan
melibatkan masyarakat sebagai umpan balik penilaian keberhasilan
program dan dijadikan landasan untuk mengambil keputusan dalam
evaluasi
KEUNTUNGAN PARTISIPASI

MENUMBUHKAN MENINGKATKAN
MENINGKATKAN KEMITRAAN KAPASITAS
EFEKTIFITAS

MENINGKATKAN MEMPERLUAS
PARTISIPASI RUANG LINGKUP
EFESIENSI

MEMBERDAYAKAN MENJAMIN
KLP MARJINAL MENINGKATKAN KEBERLANJUTAN
AKUNTABILITAS
PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF

KONDISI SAAT INI KONDISI YANG


LEGENDA DAN MASALAH KESENJANGAN DIHARAPKAN
SEJARAH DAN VISI- MISI
PEMBANGUNAN DESA POTENSI DESA
DESA
JEMBATAN PERENCANAAN

REFLEKSI
RPJMD / 5 TAHUN
TI T II T III T IV TV

RENCANA TAHUNAN

RKP Desa
ALUR PENYUSUNAN RPJMDESA PARTISIPATIF

MUSDUS/
RW

SOSIALISASI/ MUSDUS/ LOKAKARYA MUSREN


ORIENTASI RW DESA BANGDesa

MUSDUS/ Pembahasan
RW BPD

Rencana Program/Kegiatan sekala Desa dibiayai RAPAT PARI PURNA BPD


APB Desa, salah satu sumber dari Dana Desa,
Alokasi Dana Desa dan 10% Bagi Hasil Pajak Bumi PENETAPAN PERDES
dan Bangunan
Output RPJM Desa

2. Rencana Program/Kegiatan sekala Kabupaten


melalui Musrenbangcam, Forum PD dan
Musrenbangkab SOSIALISASI
Sumber : Kuota/pagu indkatif Kecamatan
Sumber : Kuota Kabupaten/ Pagu PD
1. Paparan Umum tentang RPJM Desa/ RKPDesa
dan proses penyusunan yang partisipatif
2. Penjelasan tentang TPB/SDG’s
SOSIALISASI/ 3. Pembentukan Tim/Pokja Perencanaan,
ORIENTASI Penganggaran & menejemen Desa (SK Kades)
4. Peserta : masyarakat Desa semua unsur

T M
A U
1. Identifikasi Masalah & Potensi tingkat Dusun,
H S dengan 3 alat kajian: Sketsa Desa, Kalender
MUSYAWARAH
A R Musim & Bagan Kelembagaan (P3MD++)
DUSUN (MUSDUS)
P E 2. Pemilihan Delegasi Dusun
3. Peserta: Masyarakat semua unsur tingkat RT
A N
N B
A 1. Pengelompokan Masalah : Pengembangan Wilayah, Ekonomi,
Sosial & Budaya
N 2. Penentuan Peringkat Masalah
G LOKAKARYA DESA 3. Penyusunan Draft Visi-Misi Desa
4. Penentuan alternatif tindakan/ Prioritas kegiatan
(LOKDES) 5. Penyusunan Matrik Kegiatan menjadi 5 Tahun (pemisahan
sekala desa & Kab )
R 6. Peserta : Delegasi dusun, Pemdes, BPD,LKD, dll
P
J 1. Pembahasan Visi-Misi Desa
M 2. Pembahasan Matrik Kegiatan menjadi 5 Tahun

DESA MUSRENBANGDes (pemisahan sekala desa & Kab )


3. Pembahasan Draft Raperdesa
RPJMDes 4. Berita Acara
5. Peserta : Delegasi dusun dan masyarakat
kelompok kepentingan sektoral
TAHAPAN PENETAPAN RPJM DESA

Pembahasan
Internal BPD
1. Pembacaan Raperdes RPJM
Desa beserta Lampiran (Visi-
Misi, Matrik Kegiatan ) dan
penetapan
RAPAT UMUM BPD 2. Pembacaan Berita Acara
PENETAPAN PERDES 3. Pembacaan Keputusan BPD
tentang Persetujuan
Penetapan Raperdes menjadi
Perdes

PENGESAHAN &
SOSIALISASI
PERDES RPJM Desa
MASUKAN
MEKANISME MUSRENBANG DESA
DARI DESA DARI KEC
• RPJMDesa • Evaluasi Renja Kec. Tahun
berjalan/ lalu
• Evaluasi RKP
• Kebijakan Kec/ Kab Desa (
Desa tahun
Program / kegiatan/ pagu
berjalan anggaran )
• Analisa • Kode Desa/Kec
• keadaan darurat
PESERTA :
• Delegasi Dusun/RW NARASUMBER :
• BPD
• Pemerintah Desa MUSRENBANGDES • Pejabat
• Tomas RKP DESA Kecamatan
• Lembaga Kemasyarakatan • UPTD Kec.
Desa
( formal & in formal ) • Kepala Desa &
• Unsur Masy ekonmi BPD
• Unsur Masy Marjinal
(miskin, Keluaran : • LSM
perempuan ) - Perkades RKP Desa
- Daftar usulan ke Musrenbangcam (RKP Desa
bukan kewenangan desa)
- Delegasi Desa ke
Musrenbangcam
- Berita acara
ALUR PENYUSUNAN RKP Desa

1. EVALUASI KEGIATAN TAHUN SEBELUMNYA


2. ANALISA KEADAAN DARURAT
PRA 3. ANALISA KEBIJAKAN SUPRA DESA
MUSRENBANG 4. ANALISA KEGIATAN DALAM RPJMDes
5. MENDESAIN KEGIATAN DAN BIAYA

1. MEMAPARKAN HASIL PRA MUSRENBANG


2. MENYEPAKATI KEGIATAN DAN BIAYA
MUSRENBANG 3. MENYEPAKATI USULAN KEGIATAN UNTUK MUSRENBANGCAM
4. MENYEPAKATI WAKIL DESA DALAM MUSRENBANGCAM
DESA 5. BERITA ACARA

PASCA KEPUTUSAN /
MUSRENBANG PERATURAN KADES
DESA RKP DESA
PEMETAAN MASALAH DAN PENENTUAN PRIORITAS

Analisis Potensi dan Perumusan Rencana


Kendala yang Program
Dihadapi Pembangunan

Analisis Masalah dan Analisis


Lokakarya Pembahasan
Penentuan Prioritas Kepentingan/Kebutuhan
Implementasi Program
Kelompok Masyarakat
FORMAT DATA RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG MASUK KE DESA

DAFTAR RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN YANG MASUK KE DESA

DESA : ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………………..
KECAMATAN : ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………………..
KABUPATEN : ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………………..
PROVINSI : ……………………………………………………………………………………………….…………………………………………………..

Perangkat Daerah
Lokasi Kegiatan Pagu Dana
No Program/ Kegiatan Pengelola Program/ Volume Satuan
(Dusun/RT/RW) (Rp.)
Kegiatan

Desa …………………, tanggal …., …., ….


Mengetahui, Ketua Tim Penyusun RPJM Desa
Kepala Desa

( …………………………………………………… ) ( …………………………………………………… )
FORMAT REKAPITULASI USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

REKAPITULASI USULAN RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

DESA : ………………………………………………………………………………………………………………….…………
KECAMATAN : ………………………………………………………………………………………………………………….…………
KABUPATEN : ………………………………………………………………………………………………………………….…………
PROVINSI : ………………………………………………………………………………………………………………….…………

Perkiraan Penerima Manfaat


No Usulan Rencana Kegiatan berdasarkan Bidang Indikator Kinerja Rencana Lokasi Kegiatan Satuan
Volume Laki-laki Perempuan A-RTM
Contoh
I Penyelenggaraan pemerintahan desa
1. Penetapan dan penegasan batas Desa Jumlah batas desa 1 Desa - - -
yang detetapkan dan
ditegaskan
2. Pendataan Desa Jumlah pelaksanaan 1 Kali
pendataan desa
….
II Pelaksanaan Pembangunan Desa
1. Pemeliharaan jalan
2. Pembangunan jaringan irigasi
….
III Pembinaan Kemasyarakatan
1. Pembinaan PKK
2. Pelaksanaan Siskamling

IV Pemberdayaan Masyarakat
1. Pelatihan tata boga
2. Pelatihan teknologi tepat guna
….

Desa …………………, tanggal …., …., ….


Mengetahui Ketua Tim Penyusun RPJM Desa
Kepala Desa

( ………………………………… ) ( …………………………………… )
TEORI PERKEMBANGAN AKTIVITAS WILAYAH

Dengan menerapkan konsep


pengembangan wilayah yang kompak dan
pengamanan terhadap sumber
daya, permasalahan-permasalahan yang
dibawa oleh perkembangan wilayah pada
Kota Cimahi tidak akan memberikan
dampak yang signifikan. Selain itu juga
permasalahan yang tengah terjadi dapat
diAtasi secara bertahap

• Hirarki pertama akan diperuntukkan sebagai fungsi layanan lingkungan. fasilitas yang tersedia adalah fasilitas untuk skala
lingkungan terkecil, seperti pasar lingkungan, sekolah dasar, dan beberapa fasilitas lainnya;

• Hirarki kedua akan diperuntukkan sebagai layanan untuk fungsi yang lebih besar, dimana fasilitas yang disediakan dapat melayani
beberapa wilayah pada hirarki pertama, seperti hotel, pusat perbelanjaan, bank dan beberapa pusat hiburan;

• Hirarki ketiga diperuntukkan sebagai wilayah dengan tingkat layanan tertinggi. Pelayanan tersebut akan mencakup dua hirarki di
bawahnya. Pelayanan seperti sekolah tingkat atas dan tinggi, rumah sakit, pusat bisnis dan beberapa aktivitas skala kota lainnya
Metode Participatory Rural Appraisal
(PRA)
Pengertian Participatory Rural Appraisal (PRA)

PRA ada antara lain dilatarbelakangi oleh kritik para aktivis pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat terhadap penelitian dahulu yang lebih banyak memposisikan
masyarakat sekedar sebagai obyek penelitian.

Lahirnya metode partisipasi masyarakat dalam pembangunan dikarenakan adanya kritik


bahwa masyarakat hanya diperlakukan sebagai obyek, bukan subyek. Metode Participatory
Rural Appraisal (PRA) merupakan perkembangan dari metode-metode terdahulu,
diantaranya teknik Rapid Rural Appraisal (RRA) yang kurang dalam mengajak stakeholder
untuk berpartisipasi dalam program atau kebijakan (Chambers, 1992).

Jadi, Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah teknik yang memungkinkan masyarakat
untuk turut serta dalam membuat tindakan nyata rencana, pengawasan, dan evaluasi
kebijakan yang berpengaruh pada kehidupannya. PRA bukan hanya terdiri dari riset,
melainkan juga perencanaan (partisipatif), monitoring, dan evaluasi. Dengan dilibatkannya
masyarakat dalam proses program, program itu akan lebih sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan tingkat kepedulian masyarakat dalam menjalankan program/kebijkan
akan lebih tinggi.
Teknik dalam melakukan PRA

Direct Observation – Observasi Langsung. Direct Observation adalah


kegiatan observasi secara langsung pada obyek masyarakat atau
komunitas. Tujuannya adalah untuk melakukan cross-check terhadap
jawaban yang disebutkan oleh masyarakat.
Teknik dalam melakukan PRA

Semi-Structured Interviewing (SSI) – Wawancara Semi Terstruktur. Adalah wawancara


yang mempergunakan panduan pertanyaan sistematis yang masih mungkin untuk
berkembang selama interview dilaksanakan, karena pertanyaan bersifat memberikan
umpan bagi responden untuk memberikan jawaban yang lebih detail. SSI dapat
dilakukan kepada beberapa jenis responden yang dianggap mewakili informasi,
misalnya wanita, pria, anak-anak, pemuda, petani, dan pejabat setempat.
Teknik dalam melakukan PRA

Focus Group Discussion – Diskusi Kelompok Terfokus. Teknik ini berupa diskusi antara
beberapa orang untuk membicarakan hal-hal bersifat khusus secara mendalam. Tujuannya
untuk memperoleh gambaran terhadap suatu masalah dari misalnya program tertentu
dengan lebih rinci serta melakukan evaluasi terhadap program tersebut.
Teknik dalam melakukan PRA

Pemetaan Sosial. Teknik ini adalah suatu cara untuk membuat gambaran kondisi
sosial-ekonomi masyarakat, misalnya gambar posisi pemukiman, sumber-
sumber mata pencaharian, peternakan, jalan, dan sarana-sarana umum. Hasil
gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi yang menggambarkan
keadaan masyarakat maupun lingkungan fisik.
Teknik dalam melakukan PRA
Diagram Venn. Teknik ini adalah untuk mengetahui hubungan institusional dengan
masyarakat. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh masing-masing institusi dalam
kehidupan masyarakat serta untuk mengetahui harapan-harapan apa dari masyarakat
terhadap institusi-institusi tersebut.

Gambar 2. Diagram Venn Kelembagaan Desa


Teknik dalam melakukan PRA
Transect. Dalam pendekatan partisipatif, teknik penelusuran lokasi (transek)
merupakan teknik PRA untuk melakukan pengamatan langsung lingkungan dan
sumberdaya masyarakat, dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa
mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Hasil pengamatan dan lintasan
tersebut, kemudian dituangkan ke dalam bagan atau gambar irisan muka bumi
untuk didiskusikan lebih lanjut.
Teknik dalam melakukan PRA

Kalender Musim Teknik penyusunan kalender musim adalah teknik PRA yang
memfasilitasi pengkajian kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan yang terjadi
berulang dalam suatu kurun waktu tertentu (musiman) dalam kehidupan
masyarakat. kegiatan-kegiatan dan keadaan-keadaan itu dituangkan ke dalam
'kalender' kegiatan atau keadaan-keadaan, biasanya dalam jarak waktu 1 tahun (12
bulan).

Gambar 4. Kalender Musim


SKEMA IMPLEMENTASI PRA

Participatory Rural
Appraisal (PRA)

Teknik pengumpulan data dan informasi


FGD SDR Pencatatan Alur Sejarah Direct Observation SSI
Feed back dan evaluasi

Konsep triangulasi pengumpulan data

Observasi

Prinsip-prinsip PRA
lapangan
Wawancara Data
sekunder

Teknik analisis data dan informasi


Pemetaan Diagram Venn Transect Kalender Musim

Gambar Gambar Gambar/ Tabel Kalender


Peta Diagram Venn Tabel Transect Musim

Output sebagai alat bantu pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan dan Pelaksanaan program kegiatan


IMPLEMENTASI PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)
IMPLEMENTASI PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL (PRA)

PENGUMPULAN DATA WAWANCARA INFORMAN


SEKUNDER 01 02 KUNCI

WAWANCARA SEMI
03 04 FOKUS GROUP DISCUSSION
TERSTRUKTUR

PEMETAAN DAN
PERMODELAN PARTISIPATIF 05 06 TRANSECT WALK

TIME LINE 07
o Kapasitas warga dan Organisasi
Kemasyarakatan
Tata Kelola Desa
o Kapasitas Pemerintahan : Sistem
dalam Penyelengaraan
perencanaan dan penganggaran
Pemerintahan,
desa
o Kelembagaan Ekonomi Desa Pembangunan dan
Pembardayaan
Masyarakat
GAMBARAN ROAD MAP PEMBANGUNAN DESA
DESA MANDIRI
KUALITAS LINGKUNGAN LAYAK, DAN
SEJAHTERA, LESTARI KEARIFAN LOKAL
DESA SENTRA, DESA SADAR LINGKUNGAN, DESA WISATA, DESA BUDAYA, DESA DIGITAL
DESA INKLUSI, DESA DEVISA, DAN DESA SADAR PELAYANAN
PROGRAM BERKELANJUTAN

W
W I P
S
I S I E
A Membangun Pilar Program A
R A N L
N Inovasi berbasiskan pada T
A G data DAN INTERVENSI A K A
I
U A MELALUI PEMANFAATAN & L Y
T TEHNOLOGI TEPAT GUNA ( B
S M U A
A Permasalahan , potensi dan U
A A sumberdaya dan juga
S N
S D
H kearifan lokal ) A I A
I
A Y N
A

MELAKUKAN PENGUATAN KESADARAN PENTINGNYA DATA TERINTEGRATIF BAGI


PEMERINTAH DESA DAN PEMERINTAH KABUPATEN
MENGIDENTIFIKASI PROBLEM KEMISKINAN TERUTAMA PADA PROBLEM DATA DAN
PENGELOLAAN DATA
MODEL KERANGKA KONSEPTUAL PERENCANAAN PARTIPATIF
PENTAHELIX PEMBANGUNAN DALAM PERENCANAAN PARTISIPATIF

Dalam perencanaan pembangunan, stakeholder yang terlibat adalah perencana, administrator,


politisi dan masyarakat.
Sidang Kelompok Bidang Sosial Budaya Sidang Kelompok Bidang Ekonomi Sidang Kelompok Bidang Infrastruktur Wilayah
· Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Masyarakat dan SDM · Bagian Humas · Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan · Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
· Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana
· Staf Ahli Bidang Pembangunan · Bagian Kesra · Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan
Penyuluhan
· Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah · Bagian Administrasi Pembangunan · Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah · Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang
· Inspektorat Kabupaten · Bagian Organisasi · Dinas Pengelola Keuangan Daerah · Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
· Badan Kepegawaian Daerah · Bagian Keuangan · Dinas Pertanian · Kantor Lingkungan Hidup
· Badan Kesatuan Bangsa dan Politik · Bagian Umum · Dinas Peternakan · Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
· Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan · Bagian Perlengkapan · Dinas Kelautan dan Perikanan · BPBD
· Dinas Pendidikan / SKB · 17 Kecamatan (Delegasi Kecamatan) · Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan ESDM · 17 Kecamatan (Delegasi Kecamatan)
· Dinas Kesehatan · Komisi I DPRD · Bagian Perekonomian · Kelurahan Patokan
· Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil · Komisi IV DPRD · 17 Kecamatan (Delegasi Kecamatan) · Kelurahan Ardirejo
· Dinas Sosial · Badan Pusat Statistik · Kelurahan Dawuhan · Komisi III DPRD
· Dinas Tenaga Kerja dan Transmigraasi · Kantor Kementerian Agama · Kelurahan Mimbaan · Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik
· Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah
· Balai Latihan Kerja · Komisi II DPRD · Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Raga
· Kantor Keluarga Berencana · UNARS · PT. PLN (Persero) · ORGANDA
· Kantor Satuan Polisi Pamong Praja · STKIP · PT. BPD Jatim · MUSLIMAT NU
· Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah · PKK Kabupaten · PG. Panji · ASPEKINDO
· RSUD dr. Abdoer Rahem · Dharma Wanita Kabupaten · Perusda Pasir Putih · GAPEKNAS
· RSUD Asembagus · Pimpinan Muhammadiyah Daerah Situbondo · Perusda Banongan · KNPI
· RSUD Besuki · PC-NU (Nahdlatul Ulama) · BPR Syari'ah
· Sekretariat DPRD · Ikatan Dokter Indonesia (IDI) · HKTI
· Bagian Pemerintahan · Pimpinan Daerah Aisyiyah · HNSI
· Organisasi Pendidikan dan Pengembangan
· Bagian Hukum · Fatayat NU
Ilmiah
· Gabungan Usaha Pembaharuan Pendidikan
· Pemuda Panca Marga
Islam
MATRIKS PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PROSES PERENCANAAN
PEMBANGUNAN

FP : FOKUS PERENCANAAN P : PARTISIPATORIS


S : SINERGISITAS L : LEGALITAS
ESENSI PEMBANGUNAN PARTISIPATIF
Partisipasi masyarakat penting dalam
proses pembangunan, yaitu:
1) Partisipasi masyarakat dapat
menjadi “telinga” untuk
memperoleh informasi mengenai
kondisi, permasalahan dan
kebutuhan masyarakat; Pembangunan yang
dilaksanakan dengan
2) Efektivitas dan efesiensi dari mengoptimalkan
program atau proyek pembangunan pelaksanaan
akan lebih mudah dicapai, apalagi fungsi-fungsi manajemen
dalam kondisi kontribusi
masyarakat dapat mengurangi Pembangunan
beban biaya yang harus dikeluarkan yang mengaktualkan
untuk suatu implementasi perilaku publik
pembangunan (transparansi, konsistensi,
akuntabilitas
3) Partisipasi secara etik-moral dan kepastian hukum)
merupakan hak demokrasi bagi
rakyat, sehingga dengan partisipasi Pembangunan yang
yang maksimal pemerintah sudah “ladder of citizen berorientasi
otomatis meredam potensi empowerment” (tangga pada peningkatan
resistensi dan proses sosial bagi pemberdayaan kemandirian, kredibilitas,
efek-efek samping pembangunan masyarakat) kemitraan
dan keunggulan (K4)
UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI SIKLUS PEMECAHAN MASALAH

MENGIDENTIFIKASI
FASILITASI MASALAH
& PENYEBABNYA FASILITASI

PROSES
PEMBELAJARAN
MEMANTAU & MASY DESA MERUMUSKAN
EVALUASI UTK BINA (SPIRAL PEME- ALTERNATIF2
KELESTARIAN CAHAN PEMECAHAN
MASALAH)
FASILITASI MENETAPKAN
& MELAKSANAKAN FASILITASI
PEMECAHAN
Terima Kasih
TANPA PERENCANAAN IMPIAN
HANYALAH SEBUAH ANGAN
DENGAN PERENCANAAN IMPIAN
AKAN TERCAPAI

Anda mungkin juga menyukai