MASYARAKAT
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa memahami konsep, tujuan,
bentuk, dan tingkat partisipasi masyarakat
Mahasiswa mampu melakukan analisis
partisipasi masyarakat khususnya dalam
program
pemberdayaan
masyarakat
pertanian
Mahasiswa
memiliki
ketrampilan
merumuskan dan menjelaskan berbagai
metode kajian/ studi tentang partisipasi
masyarakat di lapangan
PRE TEST
Definisi partisipasi?
Hak atau kewajiban masyarakat?
Kapan keterlibatan warga bersifat
aktif atau pasif? Kapan warga
dikatakan tidak terlibat?
Partisipasi berbentuk apa saja?
Apa tujuan partisipasi?
Indikator partisipasi
AKTIF:
1. masyarakat
2. masyarakat
3. masyarakat
4. masyarakat
5. masyarakat
6. masyarakat
7. masyarakat
ikut
ikut
ikut
ikut
ikut
ikut
ikut
serta
serta
serta
serta
serta
serta
serta
memberikan gagasan
memberikan tenaga
memberikan uang
memberikan waktu
memberikan konsumsi
memberikan fasilitas
hadir dalam .........
MOBILISASI vs PARTISIPASI
MASYARAKAT
What Is Mobilization?
A broad-scale movement to engage large
numbers of people in action for achieving a
specific development goal through self-reliant effort
A process of bringing together inter-sectoral social
allies to raise awareness and demand for a
particular development program, to assist in the
delivery of resources and services
This approach, combined with community
participation, has also proved to be a very
important tool in helping to create a supportive
environment for sustainable behavior change
TRANSFORMASIONAL
Ketika partisipasi dipandang
sebagai TUJUAN dan
sebagai SARANA mencapai
tujuan lebih tinggi
Mobilisasi
masyarakat??
Unsur partisipasi:
1. Harus ada tujuan bersama yang hendak
dicapai
2. Adanya dorongan menyumbang/melibatkan
diri bagi tercapainya tujuan bersama
3. Keterlibatan masyarakat, secara mental,
emosi, dan fisik
4. Menghendaki adanya kontribusi pihak yang
terlibat
5. Adanya tanggungjawab bersama demi
tercapainya tujuan kelompok
Peran/Tujuan Partisipasi
Masyarakat
Partisipasi masyarakat mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat:
1. Meningkatkan proses belajar masyarakat
(hubungan EDUKATIF);
2. Mengarahkan masyarakat menuju masyarakat
yang bertanggung jawab dan saling membina
kebiasaan (hubungan KULTURAL);
3. Mengeliminasi perasaan terasing sebagian
masyarakat serta menimbulkan dukungan dan
penerimaan dari pemerintah (hubungan
INSTITUSIONAL).
Tahapan partisipasi:
1.
2.
3.
4.
Pembuatan keputusan/perencanaan
Penerapan keputusan
Penikmatan hasil
Evaluasi kegiatan
4 jenis partisipasi
menurut Cohen dan Uphoff, yaitu :
pertama,
partisipasi
dalam
pengambilan
keputusan
(participation
in
decision
making).
Kedua,
partisipasi
dalam
pelaksanaan
(participation
in
implementation)
Ketiga,
partisipasi
dalam
pengambilan
pemanfaatan
(participation in benefit)
Bentuk partisipasi
PROSES
1. Ikut mengajukan usulusul
2. Ikut serta bermusyawarah
di dalam mengambil
keputusan tentang
alternatif program yang di
anggap paling baik.
3. Ikut serta melaksanakan
apa yang telah diputuskan
termasuk di sini memberi
iuran atau sumbangan
materiil.
4. Ikut serta mengawasi
pelaksanaan keputusan
DALAM PELAKSANAAN
1. Partisipasi buah pikiran
(phsychological
participation).
2. Partisipasi harta dan
uang (money
participation)
3. Partisipasi tenaga atau
gotongroyong (phsycal
participation).
4. Partisipasi barang
(Material Participation)
5. Partisipasi sosial
(jejaring)
6. Partisipasi untuk
konsisten terlibat dalam
kegiatan nyata
Bentuk partisipasi
(vertikal dan horizontal)
Partisipasi vertikal
Terjadi dimana
masyarakat
terlibat atau
mengambil bagian
sebagai bawahan,
pengikut atau
klien.
Partisipasi horizontal
Masyarakat
mempunyai
prakarsa dan setiap
anggota
masyarakat
berpartisipasi
horizontal satu
dengan yang
lainnya.
Mutu Partisipasi
Mutu partisipasi yang terendah ke yang paling tinggi
dibedakan atas:
1. Berpartisipasi karena mendapat perintah;
2. Berpartisipasi karena ingin mendapat imbalan;
3. Berpartisipasi secara sukarela dalam arti tanpa
mengharapkan adanya imbalan;
4. Berpartisipasi karena prakarsa sendiri;
5. Berpartisipasi yang disertai dengan kreasi atau
daya cipta.
Tinggi rendahnya mutu partispasi masyarakat
dibedakan menurut penyebab yang melatarbelakangi
masyarakat itu bersedia berpartisipasi.
increasing level of
participation?
citizen control
delegated power
degrees of
citizen power
partnership
placation
consultation
informing
therapy
manipulation
degrees of
tokenism
nonparticipation
8
7
KENDALI WARGA
KUASA YANG DIDELEGASI
KEMITRAAN
PENENTRAMAN
KONSULTASI
PEMBERIAN INFORMASI
TERAPI
MANIPULASI
DERAJAT KUASA
MASYARAKAT (Degrees
of Citizen Powers)
DERAJAT SEMU TANDA
PARTISIPASI (Degrees of
Tokenism)
DERAJAT NON-PARTISIPASI
(Non Participation)
Tangga Partisipasi
Derajat non-partisipasi
1. Manipulasi: relatif tidak ada komunikasi
apalagi dialog antara pemerintah (pembuat
program) dengan rakyat
2. Therapy : ada komunikasi namun bersifat
terbatas, inisiatif datang dari pemerintah
dan hanya satu arah
Derajat ini bertujuan mendidik/menatar, dan
mengobati masyarakat.
Sherry
Arnstein
(1969)
memperkenalkan
tangga
partisipasi
warga
(citizen
participation)
Kontrol warga
Delegasi kekuasaan
Kemitraan
Penghormatan
Konsultasi
Informasi
Terapi
Kekuasaan
Warga
Tokenisme
(Simbolisme)
Non-partipasi
1
Manipulasi
Marisa Choguill
(1996)
memperkenalkan
tangga partisipasi
masyarakat
(community
participation) untuk
konteks negara
berkembang
Dua konteks:
Bagaimana
memiliki
kekuasaan
Mempunyai akses
yang lebih baik
kepada prasarana
dan hunian
Pemberdayaan
Kemitraan
Konsiliasi
Disimulasi (pura-pura)
Diplomasi
Informasi
Konspirasi
Penolakan
Pengelolaan sendiri
Pengabaian
Dukungan
Manipulasi
INFORM
Provide
stakeholder
s with
information
to assist
them in
understandi
ng the
issues and
options
CONSULT
Obtain
feedback
on
analysis,
options
and
decisions
INVOLVE
Work
directly with
stakeholders
throughout
the process
to ensure
their issues
and
concerns are
consistently
understood
and
COLLABORATE
Partner with
stakeholder
s in each
aspect of
the decision
including
the
developmen
t of options
EMPOWER
Final
decision lies
with the
stakeholder
s
Government
2
Citizens
Government
5
Citizens
Deliberative Involvement
Government
4
Citizens
Consultation
Government
Citizens
Citizens
Government
PEMERINTAH
(PEMBERI PROGRAM)
INDIKATOR
KEBERHASILAN
PARTISIPASI
MASYARAKAT
PROGRAM
MASYARAKAT
usia
tua,
pendidikan rendah, pendapatan rendah,
pengalaman pekerjaan (bertani) sedikit, dll.
2. Mengetahui variabel partisipasi yang
harus diukur tahapan partisipasi meliputi
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
jika
mengumpulkan
data
dapat
menggunakan
teknik
survey
(wawancara dgn panduan kuesioner),
observasi,
studi
dokumentasi.
Metode analisis topik partisipasi
menggunakan pendekatan deskripti,
masyarakat
mendorong
Kemampuan
berpatisipasi berhubungan dengan (a) kemampuan
finansial, (b) sumberdaya manusia, (c) organisasi dan
(d) kemampuan belajar
2. Kemauan dari masyarakat Kemauan berpartisipasi
berhubungan dengan motivasi untuk mengadakan
perubahan dan menerima kegiatan yang diberikan.
3. Kemampuan dan kemauan tersebut menjadi salah
satu faktor penentu pada masyarakat bagi kerangka
kerja partisipasi masyarakat.
(Whyte(dalam Joesoef, 1997)
Rendahnya
pendidikan
Masyarakat
mebudaya pasif,
mengekor, dalam
budaya petunjuk
Langkanya
kepercayaan atau
rasa percaya diri
Tekanan politik elite
Aspirasi masyarakat
adalah aspirasi
pantulan negara
TEST
Buatlah pertanyaan tertutup (dengan pilihan jawaban)
dan skor untuk masing-masing jawaban
1. Pertanyaan untuk mengukur bentuk-bentuk partisipasi (3
pertanyaan dengan pilihan jawaban dan skornya)
2. Pertanyaan untuk mengukur tingkat partisipasi (tangga
Arnstein) (3 pertanyaan dengan pilihan jawaban dan
skornya)
3. Jika total skor yang anda dapatkan tinggi dari pertanyaan
no
1,
bagaimana
mengintepretasikannya?
Dan
sebaliknya.
4. Jika total skor yang anda dapatkan tinggi dari pertanyaan
no
2,
bagaimana
mengintepretasikannya?
Dan
sebaliknya.
5. Penelitian partisipasi dapat dilakukan dengan pendekatan
analisis kualitatif dan kuantitatif. Apakah perbedaan
penelitian kualitatif dan kuantitatif?
Keaktifan
kelompok
Partisipasi
Keaktifan
kelompok
Partisipasi
Pearson Coorelation
Sig (2-tailed)
N
1.000
.766**
.004
12
Pearson Coorelation
Sig (2-tailed)
N
.766**
.004
12
12
1.000
12
SUMBER DATA
WAKTU
DATA
DATA KUANTITATIF
DATA KUALITATIF
BENARKAH...??
SKALA SEDERHANA
(YA / TIDAK)
SKALA KATEGORI
(CTH: SANGAT PENTING S/D
SANGAT TIDAK PENTING)
Metode
Pengukur
an Sikap
SKALA LIKERT
(SANGAT SETUJU SANGAT
TIDAK SETUJU)
SKALA NUMERIK
(5 atau 7 alaternatif nomor )
SKALA PERBEDAAN
SEMANTIS (2 KUTUB)
SKALA GRAFIS
(SKOR DLM BENTUK GRAFIS, CTH
1 -10)
V. PERENCANAAN PARTISIPATF
Jika anda seorang fasilitator
pembangunan masyarakat desa,
langkah-langkah apa yang harus
dipertimbangkan / dilakukan agar
partisipasi masyarakat tinggi?
1. pengenalan/pemahaman masalah/
kebutuhan,
2. perumusan tujuan,
3. pengorganisasian kegiatan,
4. pelaksanaan kegiatan,
5. evaluasi terhadap langkah- langkah yang
ditempuh dan hasil yang dicapai
perencanaan
partisipatif
adalah
perencanaan
yang
dalam
tujuannya
melibatkan kepentingan masyarakat,
dan dalam prosesnya melibatkan rakyat
(baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung) tujuan dan cara harus dipandang
sebagai satu kesatuan. Suatu tujuan untuk
kepentingan rakyat dan bila dirumuskan
tanpa melibatkan masyarakat, maka akan
sangat sulit dipastikan bahwa rumusan akan
berpihak pada rakyat.
PRA
Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah
sebuah metode pemahaman lokasi dengan
cara belajar dari, untuk dan bersama
dengan masyarakat dengan tujuan untuk
mengetahui,
menganalisis
dan
mengevaluasi hambatan dan kesempatan
melalui multidisiplin dan keahlian untuk
menyusun informasi dan pengambilan
keputusan sesuai dengan kebutuhan.
Pendekatan
PRA
menekankan
bahwa
masyarakat sasaran memiliki kemampuan
untuk melakukan kontrol bahkan mengubah
program yang telah dikeluarkan oleh para
perencana pembangunan.
Participatory
Rural
Appraisal
(PRA)
merupakan suatu metode pendekatan dalam
proses
pemberdayaan
dan
peningkatan
partisipasi masyarakat, yang tekanannya pada
keterlibatan masyarakat dalam keseluruhan
kegiatan pembangunan
Pendahuluan
Pendekatan PRA bercita-cita menjadikan
warga masyarakat sebagai peneliti,
perencana,
pelaksana
program
pembangunan dan bukan sekedar obyek
pembangunan
Pemberdayaan
masyarakat
dan
partisipasi merupakan strategi dalam
paradigma pembangunan yang berpusat
pada rakyat
Pendahuluan
Jadi intinya, pelaksanaan PRA
ditekankan pada:
Keterlibatan masyarakat
dalam keseluruhan kegiatan.
Peningkatan kemandirian
dan kekuatan internal.
Definisi
Participatory Rural Appraisal atau
Kajian Partisipatif Desa :
Kumpulan teknik untuk
memberdayakan masyarakat dalam
menganalisis, mengembangkan, dan
berbagi pengetahuan tentang
kehidupan setempat, keadaan, dan
sumberdaya untuk berencana dan
bertindak lebih baik (Chambers,
1992)
Prinsip-prinsip PRA
1. Belajar dari masyarakat.
2. Orang luar sebagai fasilitator,
masyarakat sebagai pelaku.
3. Saling belajar dan saling berbagi
pengalaman.
4. Keterlibatan semua kelompok
masyarakat.
5. Santai dan informal.
6. Menghargai kegiatan.
Prinsip-prinsip PRA
7. Triangulasi untuk memperoleh
informasi yang kedalamannya dapat
diandalkan.
8. Mengoptimalkan hasil.
9. Belajar dari kesalahan.
10. Orientasi praktis.
11. Keberlanjutan dan selang waktu.
a. Permintaan melampaui
kemampuan;
b. Kehilangan tujuan dan kedangkalan
hasil;
c. Kembali menyuluh;
d. Menjadi penganut fanatik;
e. Mengatasnamakan PRA;
f. Terpatok pada waktu;
g. Kerutinan;.
Mapping
Transect
Seasonal Calendar
Matrix Ranking
Livehood Analysis
Diagram Venn
Mapping
Mapping terbagi menjadi 2 teknik:
mobility
mapping
adalah
sebuah
teknik
untuk
menggambarkan hubungan masyarakat dengan pihak luar.
Tujuannya
untuk
mencatat,
membandingkan
dan
menganalisa mobilitas dari berbagai kelompok masyarakat
dalam sebuah komunitas masyarakat tertentu.
social mapping adalah teknik untuk membuat gambar
kondisi sosial ekonomi masyarakat, misalnya gambar
posisi pemukiman, sumber-sumber mata pencaharian,
jalan, pelayanan kesehatan dan sarana-sarana umum.
Hasil gambaran ini merupakan peta umum sebuah lokasi
yang menggambarkan keadaan masyarakat maupun
lingkungan fisik, sehingga dapat digunakan untuk
menganalisa dan mendalami bersama masyarakat untuk
memunculkan topik-topik dan tema-tema tertentu.
Mapping
Menggambar peta
Menentukan letak dan pembagian lahan
(pertanian, kantor, perumahan, sekolah,
jalan, masjid dll)
Identifikasi potensi dan permasalahan
Langkah-langkah
Mapping
Ketua tim memperkenalkan kepada narasumber lapangan
atau pamong desa.
Menjelaskan pengertian pemetaan, tujuan serta manfaat
mapping.
Menjelaskan unsur-unsur yang harus ada dalam
pembuatan peta wilayah dengan mempertimbangkan
saran-saran yang diberikan oleh nara sumber lapangan.
Peserta dan tim memulai pembuatan gambar dan peta
wilayah.
Menyusuri desa untuk mengetahui letak tempat yang
akan digambarkan dalam peta didampingi oleh nara
sumber lapangan.
Mempresentasikan hasil mapping kepada para peserta
untuk menyempurnakan data.
Sarana prasarana
baik, karena terletak
di ibukota
kecamatan dan
berada di pinggir
jalur utama pantura,
sehingga sudah ada
puskesmas, pasar,
masjid dll
Mapping Pertanian
Permasalahan pada
pertanian:
1. Kurangnya
pengetahuan
tentang bibit
unggul
2. Kurangnya
sarana irigasi
3. Kurangnya
pengetahuan
dalam
pengelolaan hasil
pertanian.
Lahan pertanian
sebagian besar
berada di Agung
Boyo
Mapping UMKM
Permasalahan klasik
pada UMKM:
1. pembukuan
tdk
terpisah
2. keterbatas
an dana
3. belum ada
ijin usaha
4. belum
pelabelan/k
emasan
5. kurang
kerjasama
dengan
pihak luar
Terdapat
berbagai
jenis UKM,
yang
sebagian
besar
merupakan
home
industry
seperti: jaket
kulit,
kerupuk dll
namun
letaknya
menyebar
dan belum
membentuk
sentra
Mapping Pendidikan
Permasalahan pada
pendidikan:
1. Bangunan kurang
memadai
2. Kurangnya buku
pelajaran yang
memadai
3. Kurangnya
sarana
pendidikan
4. Kurangnya
tenaga pengajar
secara kuantitas
dan kualitas
Terdapat 1 TK dan
4 SD, di mana 2
sudah terakreditasi
baik
Mapping Sosial
Kemasyarakatan
Permasalahan pada
sosial
kemasyarakatan:
1. Karang taruna
tidak berjalan
dengan baik
2. Masyarakat,
khususnya
pemuda banyak
yang
menganggur dan
hanya nongkrong
di warung2
Masyarakat memiliki
karakter agamis
yang menonjol
dengan kegiatan
keagamaan
meskipun banyak
pendatang
Mapping Kesehatan
Permasalahan pada
Kesehatan:
1. Rawan DB dan
penjegahan
hanya analgesik
2. Rawan flu burung
dan belum ada
vaksinasi
virusnya
Tingkat kesehatan
masyarakat relatif
baik
Puskesmas lokasi
startegis dan
posyandu sudah ada
di tiap RW
Mapping Lingkungan
Permasalahan pada
Lingkungan:
1. Bantaran sungai
tidak bebas
bangunan
2. Rawan banjir
musim hujan,
khususnya yang
dekat sungai
3. Sampah tidak
dikelola dengan
baik
4. Drainase banyak
sampah
Merupakan ibukota
kecamatan dan
pusat kegiatan
masyarakat desa dan
kecamatan
Transect
Transek merupakan suatu teknik penggalian informasi
dan media pemahaman daerah melalui penelusuran
dengan berjalan mengikuti garis yang membujur dari
satu sudut ke sudut lain di wilayah tertentu. Teknik ini
bisa untuk menggambarkan masa sekarang, masa
lalu atau masa yang akan datang.
Tujuannya untuk memahami bersama tentang
karateristik dan keadaan dari tempat-tempat
tertentu, misalnya keadaan tanah, jenis tanaman,
pemukiman, sumber mata pencaharian, sumber air,
gambaran peran laki-laki dan perempuan, serta cara
yang pernah ditempuh untuk mengatasi masalah .
Transect
Teknik transect dilakukan melalui kegiatan penelusuran
wilayah untuk mengetahui tentang kondisi fisik, seperti
tanah, tumbuhan dan lain-lain dan kondisi sosial seperti
kegiatan sosial masyarakat, pembagian kerja laki-laki
dan perempuan, masalah-masalah yang sedang
dihadapi, perlakuan-perlakuan yang telah dilakukan dan
rencana-rencana yang akan dilakukan.
Metode transect dapat memberi gambaran fisik dan
sosial ekonomi secara cepat bersamaan dengan
pengenalan
wilayah,
dapat
melengkapi
dan
memperdalam mapping, membangun kebersamaan dan
keakraban dengan Nara Sumber Lokal (NSL) sehingga
NSL lebih terbuka, dapat sambil mengidentifikasi lokasi
program.
Langkah-langkah
Transect
Menjelaskan pengertian transect dan manfaatnya
Transect Desa
Penggunaan
Lahan
Permukiman
Pertanian
Perkebunan
Perdagangan
dan Jasa
Kehutanan
Peternakan
Non Pertanian
(Industri)
Mangga,
rambutan,
pepaya,
belimbing
Hak milik
Padi, kacang
tanah
Kelontong, rumah
makan, tambal ban
Ayam
Sewa
Hak milik
c) Kesuburan
Tanah
Subur
Subur
Subur
Subur
d) Masalah masalah
Tata letak
kurang ideal
Pengairan,
hama, tanaman
e) Potensi
Landai sehingga
cocok untuk
daerah
terbangun
f) Tindakan yang
pernah
dilakukan
Penataan
bangunan rumah
disesuaikan
dengan
lahan/wilayah
Penataan
bangunan rumah
yang sesuai dan
mendudukng
aktifitas
Berada di sepanjang
jalan raya DemakSemarang sehingga
pemasaran dapat
dimaksimalkan
-
a) Jenis Tanaman
(Vegetasi)
b) Status Tanah
g) Harapan
Seasonal Calendar
Kalender musim adalah penelusuran kegiatan
musiman
tentang
keadaan-keadaan
dan
permasalahan yang berulang-ulang dalam kurun
waktu tertentu di masyarakat.
Tujuan teknik ini adalah memfasilitasi kegiatan
penggalian informasi dalam memahami pola
kehidupan masyarakat, kegiatan, masalahmasalah,
fokus masyarakat terhadap suatu tema tertentu,
mengkaji pola pemanfaatan waktu, sehingga
diketahui kapan saatsaat waktu luang. Kemudian
juga sebagai upaya untuk mendiskusikan tawaran
perubahan kalender dalam kegiatan masyarakat.
JAN
FEB
MAR
Padi
Padi
APR
MEI
JUN
JUL
AGST SEPT
OKT
NOV
DES
Padi
Padi
Angin
Hujan
Kemarau
Tanam
Panen
Paceklik
Padi
Padi
Jagung
,
Matrix Ranking
Matriks ranking merupakan teknik PRA yang
dipergunakan untuk menganalisa dan
membandingkan
topik
yang
telah
diidentifikasi dalam bentuk ranking scoring,
atau menempatkan topik menurut urutan
penting
atau
tidaknya
topik
bagi
masyarakat ataupun sentra industri.
Tujuan teknik matriks ranking yaitu dapat
memilih prioritas secara rasional, obyektif
dan demokratis secara sistematis
Langkah-langkah Matrix
Ranking
Menyiapkan bahan temuan dari proses
sebelumnya
Mempresentasikan
hasil
proses
sebelumnya kepada tim dan pamong
desa
Menyusun
matrix
ranking
sesuai
dengan hasil temuan
Jagung
Kelapa
Singkong
Jumlah
Rank
Konsumsi
16
Bahan bakar
Pakan ternak
Bahan rumah
Jual
2
4
2
0
16
II
I
Jumlah
10
Rank
II
III
IV
Dijual
Kayu
Api
Jambu
Pisang
Belimbing
Mengkudu
Pepaya
Terong
Kayu
Makanan
Kerajinan
Bangunan Ternak
Jml
Rank
II
IV
III
III
Labu
Jumlah
26
16
Rank
II
Manual
1
1
Semi
Teknologi
teknologi
1
1
1
1
1
1
6
II
III
Jumlah
Rank
1
1
1
1
1
1
1
1
I
I
I
I
I
I
I
I
Livelyhood Analysis
Livelyhood analysis atau analisis kehidupan
adalah suatu teknik yang digunakan untuk
membantu menafsirkan tingkah laku, keputusan
dan strategi penanganan karakteristik sosial
ekonomi rumah tangga yang berbeda-beda.
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui jenis
penghidupan
masyarakat,
penghasilan,
pembagian waktu kegiatan produksi, pengeluaran
rumah tangga. Dengan menggunakan teknik ini,
kita juga dapat mengetahui masalah-masalah
dalam masyarakat dan cara mengatasinya.
Langkah2 Livelyhood
Analysis
Menjelaskan maksud, tujuan serta manfaat penyusunan
analisis jenis pekerjaan kepada partisipan.
Menginventarisir jenis pekerjaan atau sumber pendapatan
yanag ada dalam kehidupan masyarakat di wilayah kegiatan
Tim memfasilitasi diskusi atas informasi yang ada serta
tindakan
yang
sudah
diambil
serta
alternatif
pengembangannya
Tim mencatat hasil diskusi, terutama argumen-argumen
yang muncul dari peserta diskusi selama kegiatan
berlangsung dan bersama-sama NSL membuat diagram
yang menggambarkan kenyataan di masyarakat
Tim merumuskan kesimpulan sementara
Cek kembali informasi dengan melakukan observasi
indikator kunci
Produktif
Belum
Produktif
Tidak
Produktif
Jumlah
Ranking
11
III
Nelayan
Pengusaha
VI
Buruh Industri
10
II
Buruh bangunan
IV
Pedagang Bakul
11
Usaha angkutan
VI
Pegawai negri
IV
TNI
VII
Pensiunan
Jumlah
32
11
16
Ranking
III
II
Mata
Pencaharian
Petani
sendiri/pemilik
Buruh tani
Diagram Venn
Diagram
venn
merupakan
teknik
untuk
menggambarkan hubungan antara masyarakat di
suatu wilayah tertentu dengan lembaga-lembaga
yang berada di wilayah tempat masyarakat
tersebut tinggal.
Tujuan teknik ini adalah:
memperoleh data tentang pengaruh lembaga atau
tokoh masyarakat yang berada di wilayah tersebut
terhadap kehidupan dan persoalan warga masyarakat
mengetahui tingkat kepedulian dan frekuensi lembaga
atau
tokoh
masyarakat
dalam
membantu
memecahkan persoalan yang dihadapi oleh warga
masyarakat.
Langkah-langkah
Diagram Venn
Memperkenalkan diri pada sumber lapangan yaitu pamong
desa serta menjelaskan maksud dan tujuan.
Meminta informasi tentang nama-nama lembaga atau
kelompok atau instansi atau perorangan yang dianggap
penting dalam masyarakat
Meminta informasi tentang besar kecilnya pengaruh dan
peranannya di masyarakat
Menggambarkan lembaga atau kelompok atau instansi atau
organisasi atau perorangan dalam bentuk Diagram Venn
sesuai dengan besar kecilnya pengaruh di masyarakat
Melakukan diskusi setelah terbentuk formasi dengan
pamong desa
Setelah terbentuk Diagram Venn maka dibuatlah suatu
kesimpulan
PKK
Pemerintah
Posyandu
BPR
Masyarakat Desa
Penutup
PRA
merupakan
salah
satu
cara
untuk
mengetahui/menilai potensi dan hambatan yang
dihadapi
oleh
suatu
desa
dalam
rangka
memberdayakan masyarakat desa
Melalui
PRA
diharapkan
informasi
akan
tersusun/tersaji
secara
sistematis,
sehingga
memudahkan
dalam
melakukan
analisis
pengembangan/pembangunan desa