Pengertian Partisipasi
Pengertian Partisipasi Menurut Para Ahli Beserta Bentuk Partisipasi Partisipasi adalah
keterlibatan mental dan emosional. Partisipasi aktual adalah gejala demokrasi di mana orang
berpartisipasi dalam perencanaan dan dalam pelaksanaan dan juga memikul tanggung jawab
sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik di
bidang baik fisik dan mental sebagai penentuan kebijaksanaan.
Menurut Sajogyo (artikel :2002), Partisipasi adalah proses dimana sejumlah pelaku
telah bermitra pengaruh dan kontrol berbagi dalam inisiatif pembangunan, termasuk
membuat keputusan tentang sumber daya.
Menurut Rauf, Nasution dalam Sri Yuliyati, Partisipasi koperasi adalah manifestasi
dari perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam sikap pertunjukan dan
mengakui peran koperasi dalam rangka meningkatkan keamanan ekonomi.
Jadi dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa partisipasi adalah keterlibatan
peserta secara mental dan emosional dan fisik dalam menanggapi melaksanakan kegiatan
dalam proses pembelajaran dan untuk mendukung pencapaian tujuan dan mengambil
tanggung jawab atas keterlibatannya.
Bentuk partisipasi yang nyata:
1. Partisipasi uang adalah bentuk partisipasi untuk memperlancar usaha-usaha bagi
pencapaian kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan
2. Partisipasi harta benda adalah partisipasi dalam bentuk menyumbang harta benda,
biasanya berupa alat-alat kerja atau perkakas
3. Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang diberikan dalam bentuk tenaga untuk
pelaksanaan usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan suatu program
4. Partisipasi keterampilan, yaitu memberikan dorongan melalui keterampilan yang
dimilikinya kepada anggota masyarakat lain yang membutuhkannya
Partisipasi pikiran lebih merupakan partisipasi dalam bentuk ide donasi, pendapat atau
pikiran yang konstruktif, baik untuk mengembangkan program dan untuk memfasilitasi
pelaksanaan program dan juga untuk mewujudkannya dengan memberikan pengalaman dan
pengetahuan dalam rangka untuk mengembangkan kegiatan yang ikuti.
Berdasarkan pengertian di atas dapat dilihat bahwa partisipasi elemen adalah sebagai berikut:
1. Keterlibatan siswa dalam semua kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran.
2. Kesediaan siswa untuk merespon dan menjadi kreatif dalam kegiatan yang dilakukan
dalam proses pembelajaran.
3. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan pembelajaran
aktif, kreatif, dan menyenangkan. Sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan
dapat dicapai sebanyak mungkin.
Tidak ada pembelajaran tanpa partisipasi aktif dari belajar siswa. Setiap siswa tentu aktif
dalam penelitian, hanya perbedaan adalah konsentrasi / berat siswa aktif dalam pembelajaran.
Ada keaktifan kategori rendah, sedang dan tinggi.
Berikut membutuhkan kreativitas guru dalam mengajar sehingga siswa aktif berpartisipasi
dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan metode yang tepat yang akan menentukan
keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Metode pembelajaran partisipatif bahwa guru akan
mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif untuk lebih siswa untuk
berpartisipasi lebih terbuka dan sensitif dalam kegiatan belajar.
Menurut Effendy, ada dua bentuk partisipasi, bahwa partisipasi partisipasi vertikal dan
horizontal.
Prinsip-prinsip partisipasi
Seperti yang tercantum dalam Panduan Penerapan pendekatan partisipatif disusun oleh
Departemen Pembangunan Internasional (DFID) (di Monique Sumampouw, 2004: 106-107)
adalah:
1. Cakupan: Semua orang atau perwakilan dari semua kelompok yang terkena dampak
proyek pembangunan keputusan atau proses.
2. Kesetaraan dan kemitraan (Partnership Equal): Pada dasarnya setiap orang
memiliki keterampilan, kemampuan dan inisiatif serta hak untuk menggunakan
inisiatif dalam terlibat dalam setiap proses dialog dalam rangka membangun terlepas
dari tingkat dan struktur masing-masing pihak.
3. Transparansi: Semua pihak harus dapat mengembangkan komunikasi dan
komunikasi adalah iklim terbuka dan kondusif, dialog dihasilkan.
Usia
Faktor usia adalah faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatan masyarakat
yang ada. Orang dari kelompok usia menengah dengan lampiran moral terhadap nilai-nilai
dan norma-norma masyarakat yang lebih stabil, cenderung lebih mungkin untuk
berpartisipasi dibandingkan kelompok usia lainnya.
Jenis kelamin
Nilai panjang dominan dalam budaya berbagai bangsa mengatakan bahwa pada dasarnya
seorang wanita [adalah di dapur yang berarti bahwa di banyak masyarakat peran
perempuan, terutama mengurus rumah tangga, tetapi nilai lagi peran perempuan telah
bergeser oleh gerakan emansipasi dan pendidikan perempuan, semakin baik.
Pendidikan
Dikatakan salah satu syarat mutlak untuk berpartisipasi. Pendidikan dianggap mempengaruhi
sikap seseorang terhadap lingkungan, sikap yang diperlukan untuk meningkatkan
kesejahteraan seluruh masyarakat.
Hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena pekerjaan seseorang akan menentukan
berapa banyak pendapatan yang akan diperoleh. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dan
memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat mendorong orang untuk berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat. Memahami bahwa untuk berpartisipasi dalam kegiatan, harus didukung oleh
suasana ekonomi yang stabil. Dikutip dari: https://id.wikipedia.org/
Lamanya tinggal
Lamanya seseorang yang hidup dalam lingkungan tertentu dan pengalaman berinteraksi
dengan lingkungan akan mempengaruhi partisipasi seseorang. Semakin lama ia tinggal di
lingkungan tertentu, rasa memiliki terhadap lingkungan cenderung lebih terlihat dalam
partisipasi besar dalam aktivitas apapun yang lingkungan.
Ilustrasi
Berdasarkan pendapat tersebut, partisipasi tidak hanya berupa keterlibatan
secara fisik dalam pekerjaan, tetapi menyangkut keterlibatan diri seseorang
sehingga timbul tanggungjawab dan sumbangn yang besar terbadap kelompok
Dengan kata lain, partisipasi berarti kesediaan untuk membantu berhasilnya
setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa mengorbankan
kepentingan diri sendiri. Partisipasi berfungsi sebagal suatu kemitraan
(partnership) dalam pembangunan. Partisipasi masyarakat dapat tercipta apabila
saling percaya dan saling pengertian antara perangkat pemerintah dan lembagalembaga atau anggota masyarakat dapat dihidupkan. Kondisi yang saling
percaya dan saling pengertian tidak tumbuh begitu saja, tetapi harus terdapat
pandangan saling menolong, saling percaya, dan jujur antara aparat dengan
masyarakat. Masyarakat adalah kelompok manusia yang dapat bekerja sama
sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya
sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas tertentu.
Partisipasi masyarakat
1. 1. PARTISIPASI MASYARAKAT H. Abu Hanafie, M.Kes
2. 2. PENGERTIAN PARTISIPASI (1) Willie Wijaya (2004) Partisipasi berasal dari
bahasa Inggris participate yang artinya mengikutsertakan, ikut mengambil
bagian Berlo (1961) Partisipasi merupakan bentuk tanggapan atau respon
atas rangsangan-rangsangan yang diberikan; yang dalam hal ini,
tanggapan merupakan fungsi dari manfaat (rewards) yang dapat
diharapkan Sutarto (1980) Partisipasi merupakan turut sertanya seseorang
baik secara langsung maupun emosional untuk memberikan sumbangansumbangan kepada proses pembuatan keputusan terutama mengenai
persoalan- persoalan dimana keterlibatan pribadi seseorang yang
bersangkutan melaksanakan akan tanggung jawab untuk melaksanakan
hal tersebut