Anda di halaman 1dari 12

Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021

e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

PEMETAAN SOSIAL UNTUK ABSTRAK


PERENCANAAN Pemetaan sosial merupakan hal penting pada tahap
PEMBANGUNAN awal sebelum melakukan pemberdayaan masyarakat.
MASYARAKAT Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PPM) ini
diidentifikasi berbagai potensi dan permasalahan yang
ada di masyarakat. Tujuan dari kegiatan PPM sendiri untuk
Wahyu Gunawan1,
memetakan potensi dan permasalahan yang ada di lima
Budi Sutrisno2* wilayah yaitu Medan, Bogor, Bekasi, Sumedang dan
1Universitas Padjadjaran
Cimahi. PPM ini menggunakan teknik pemetaan sosial
2Universitas Padjadjaran
dengan 16 variabel terpilih yang bersumber dari teori /
konsep didalam Sosiologi. Hasil PPM menunjukkan bahwa
Article history kondisi masyarakat di kelima wilayah tersebut berbeda-
Received : 27 Maret 2021 beda sesuai dengan karakteristik wilayahnya, baik
Revised : 6 Juli 2021 perkotaan, pinggiran kota, maupun perdesaan.
Accepted : 4 Agustus 2021 Kesimpulan dari PPM ini adalah pemetaan sosial dengan
variabel yang bersumber dari teori/konsep sosiologis lebih
*Corresponding author akurat dalam mendeskripsikan ciri dan potensi serta
Email : 2 budi.sutrisno@unpad.ac.id permasalahan yang ada di masyarakat dibandingkan
dengan konsep pemetaan sosial sejenis. Hasil pemetaan
No. doi: sosial yang telah dilakukan berguna untuk menyusun
https://doi.org/10.24198/sawala.v2i2.32761 perencanaan pembangunan masyarakat.

Kata kunci: pemetaan sosial, perencanaan,


pembangunan masyarakat

ABSTRACT

Social mapping is important in the early stages before


empowering the community. This community service
activity (PPM) identified various potentials and problems
that exist in the community. The purpose of the PPM
activity itself is to map the potential and problems that
exist in five areas, namely Medan, Bogor, Bekasi,
Sumedang and Cimahi. This PPM uses a social mapping
technique with 16 selected variables originating from
theories/concepts in Sociology. The results of the PPM
show that the conditions of the people in the five regions
vary according to the characteristics of the region,
whether urban, suburban, or rural. The conclusion of this
PPM is that social mapping with variables originating from
sociological theories/concepts is more accurate in
describing the characteristics and potentials and
problems that exist in society compared to similar social
mapping concepts. The results of the social mapping that
have been carried out are useful for preparing community
development plans..

Keywords: social mapping, planning, community


development

PENDAHULUAN Salah satu masalah yang dihadapi dalam


melakukan pembangunan masyarakat
Pembangunan masyarakat adalah memilih sektor atau masalah apa
merupakan hal yang krusial untuk yang harus diatasi sehingga alokasi dana
mencapai kesejahteraan masyarakat. dan sumber daya manusia dapat

94
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

digunakan secara efektif, efisien dan kelompok masyarakat. Terdapat beberapa


dengan dampak yang maksimal. Alokasi ini jenis pemetaan di antaranya penyusunan
tidak bisa dilakukan secara tanpa dasar profil komunitas, pemetaan aset komunitas
atau data yang jelas karena sumber daya dan pemetaan sosial.
yang terbatas. Profil komunitas biasa digunakan
Menurut Gunawan (2018), untuk merujuk pada berbagai program
pembangunan masyarakat didefinisikan yang dilaksanakan oleh organisasi,
sebagai suatu kegiatan yang direncanakan termasuk komunitas itu sendiri, lembaga
melalui langkah-langkah pembangunan hukum, dan organisasi-organisasi
yang harus dapat dilaksanakan dengan kerelawanan. Profil komunitas mencakup
objektif utama yaitu tercapainya segala kebutuhan dan sumberdaya yang
kemakmuran dan kemaslahatan dimiliki komunitas berikut segala
masyarakat. Pembangunan masyarakat permasalahan yang mempengaruhi
sangat dibutuhkan untuk mengatasi komunitas tersebut. Penyusunan profil
beragam masalah sosial yang terjadi komunitas yang baik membutuhkan
ataupun untuk mengembangkan potensi keterlibatan aktif masyarakat terutama
apa yang dimiliki suatu desa. dalam tahap needs assesments dan audit
Pembangunan sering dikaitkan dengan sosial (Hawtin dan Smith, 2007).
pemerintah, padahal dalam Definisi yang diberikan Hawtin dan
pembangunan juga diperlukan partisipasi Smith (2007) tersebut cukup jelas untuk
dari masyarakat yang tinggal di daerah mengambarkan secara singkat apa yang
tersebut. Walaupun program yang tercakup dalam profil komunitas.
dirancang pemerintah sudah sangat bagus Christakopoulou (2001) menambahkan
tetapi tanpa partisipasi masyarakat maka secara rinci bahwa profil komunitas yang
hanya menjadi program pembangunan komprehensif harus membahas beberapa
semata alias tidak ada hasilnya. aspek dalam kehidupan masyarakat, yaitu :
Tahapan pembangunan masyarakat a) Lingkungan tempat tinggal, yang
sendiri dibagi menjadi enam langkah utama termasuk di dalamnya kualitas
yaitu; pemetaan sosial, perencanaan sosial, lingkungan fisik dan kebiasaan hidup
pembangunan masyarakat, rekayasa orang-orang setempat. Termasuk juga
sosial, pengendalian sosial dan tertib sosial tentang kebutuhan dan sumberdaya
(Gunawan, 2018). serta sejauhmana fasilitas lokal dapat
Namun, dalam praktiknya terdapat membantu memenuhi tujuan dan
banyak teknik yang digunakan didalam aspirasi masyarakat.
pemetaan sosial. Selain teknik, metode serta b) Lingkungan komunitas sosial, seperti
konspe yang digunakan juga seringkali jaringan formal dan informal
berbeda satu dengan lainnya. Pemetaan masyarakat termasuk juga
sosial yang dilakukan didalam PPM ini keterlibatan warga dalam kehidupan
menggunakan konsep dan variabel yang sosial masyarakat.
bersumber dari disiplin Sosiologi untuk c) Lingkungan komunitas ekonomi yang
menggambarkan bagaimana struktur, mencakup tingkat pendapatan dan
kultur dan proses sosial yang terdapat di prospek pekerjaan penduduk lokal
suatu masyarakat. serta tingkat kemakmuran dan
keberlangsungan hidup masyarakat.
d) Lingkungan komunitas politik,
termasuk di dalamnya sistem dan
KAJIAN PUSTAKA struktur representasi politik dan
Pemetaan merupakan tahapan manajemen masyarakat setempat.
penting yang harus dilaksanakan sebelum Selain itu juga berkaitan dengan
memulai suatu pemberdayaan. Hasil akhir sejauhmana masyarakat dapat
pemetaan dapat menjadi dasar dalam mempengaruhi pengambilan
penentuan bentuk pemberdayaan yang keputusan dan berbagai kebijakan di
tepat untuk dilakukan pada komunitas / tingkat lokal.
masyarakat tertentu. Pemetaan umumnya e) Ruang pribadi, mencakup keterkaitan
dilakukan untuk melihat potensi atau yang dimiliki individu dengan
peluang yang dapat dikembangkan dalam masyarakat dan wilayah di mana

95
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

mereka tinggal seperti kenangan dan Selanjutnya kemudian dilakukan identifikasi


pengalaman hidup. cara membangun aset lokal serta
f) Wilayah yang termasuk bagian dari meningkatkan kualitas hidup
kota atau secara sederhana jaringan masyarakatnya.
infrastruktur, ekonomi, dan sosial yang Pemberdayaan masyarakat yang
dapat membedakan dengan wilayah berbasis aset sangat bergantung kepada
komunitas lainnya. data survei. Survei dilakukan pada
Sedangkan pemetaan komunitas masyarakat lokal untuk mengidentifikasi
menurut Lydon (2003) merupakan suatu keterampilan, bakat, atau potensi lainnya
proses untuk membuat representasi yang mungkin kurang dimanfaatkan atau
geografis dan spasial dalam bentuk grafis, bahkan sama sekali tidak disadari oleh
bukan secara lisan yang mana di dalamnya masyarakat. Survei juga dilakukan untuk
terangkum segala sesuatu yang terjadi di memberikan penilaian terhadap organisasi
dalam masyarakat. Pemetaan komunitas dan sumberdaya kelembagaan yang
memungkinkan masyarakat dapat cukup memiliki peranan penting di dalam
membuat peta untuk mengekspresikan keberlangsungan masyarakat.
cerita kehidupan dan tempat asal mereka. Dalam melakukan pemetaan aset
Pemetaan komunitas ini juga dapat masyarakat, Phillips dan Pittman (2008)
dikatakan sebagai suatu proses memaparkan bahwa perlu diperhatikan
pembelajaran untuk memahami kondisi beberapa tahapan yang harus dilalui.
masyarakat serta untuk melakukan Pertama, merupakan bagian terpenting
perencanaan tindakan yang sebaiknya yaitu menentukan tujuan dilakukannya
dilakukan untuk memperbaiki kondisi pemetaan aset. Kedua, sangat penting
masyarakat atau untuk mendorong untuk membuat batasan teritori baik itu
kemajuan masyarakat. secara geografis ataupun terkait
Selama pemetaan komunitas keanggotaan masyarakat, seperti individu
dilakukan maka para anggota masyarakat mana yang menjadi sasaran, organisasi
berkumpul dan saling berbagi informasi. atau institusi apa saja yang terlibat, dan lain
Informasi yang terkumpul dapat dianalisis sebagainya. Pada tahapan ketiga, dapat
dengan berbagai metode serta dapat pula dilakukan survei atau FGD untuk
diidentifikasi hubungannya dengan mendapatkan data yang diperlukan.
berbagai data lainnya untuk melihat Terakhir adalah pemetaan sosial.
perubahan dari waktu ke waktu. Peta yang Menurut McMurtry (dalam Syahrani, 2016),
dihasilkan dapat digunakan untuk pemetaan sosial adalah pembuatan profil,
mendokumentasikan kebutuhan potret, ataupun keragaan dari suatu
masyarakat dan membantu mengarahkan masyarakat. Menurutnya, pemetaan sosial
pada konsensus atau pengambilan dapat pula didefinisikan sebagai suatu
keputusan yang ditujukan untuk proses penggambaran masyarakat yang
mendorong masyarakat menuju kondisi didalamnya melibatkan pengumpulan
yang lebih baik lagi. data dan informasi masyarakat terutama
Selanjutnya adalah pemetaan aset dalam hal profil dan masalah sosial.
komunitas yang biasa digunakan ketika Sedangkan menurut Chamber (1992),
hendak memulai suatu proses pemetaan sosial merupakan proses
pengembangan atau pemberdayaan pengumpulan dan penggambaran data
masyarakat. Kretzmann dan Mcknight’s serta informasi yang mencakup potensi dan
(dalam Phillips dan Pittman, 2008) membuat kebutuhan masyarakat berikut
suatu model pemberdayaan yang permasalahan yang dihadapinya.
berdasarkan aset yang dimiliki oleh Pemetaan sosial mencakup berbagai
masyarakat. Dimulai dengan peta aspek yang ada di masyarakat seperti
sumberdaya lokal yang memberikan dasar aspek sosial, aspek ekonomi, aspek
keberlangsungan masyarakat serta kelembagaan, dan lain sebagainya.
rencana aksi yang akan dilakukan. Safiullin, dkk (2015) memaparkan
Pemberdayaan masyarakat yang berbasis bahwa pemetaan sosial merangkum
pada aset lebih terfokus untuk melihat analisis multi-faktor yang kompleks dalam
potensi atau kekuatan yang dimiliki fenomena sosial seperti masalah sosial
komunitas dan bukan pada kelemahannya. terkait interaksi, tingkat pengangguran,

96
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

tingkat keamanan wilayah, kesadaran pengumpulan data melalui wawancara


lingkungan, dan lain sebagainya. Istilah dilakukan secara luring apabila informan
pemetaan sosial itu sendiri sering digunakan menyatakan kesediannya dengan catatan
dalam berbagai konteks. Namun paling tetap memperhatikan prosedur kesehatan
tepat disebutkan bahwa pemetaan sosial yang ketat (menjaga jarak dan
merupakan suatu alat yang sangat efektif menggunakan masker). Sedangkan untuk
untuk mengidentifikasi hubungan spasial pengumpulan data pemetaan sosial yang
yang tidak lain juga merangkum kehidupan tidak dimungkinkan secara luring maka
sosial warga yang tinggal pada wilayah dilakukan secara daring melalui platform
tersebut. aplikasi whatsapp, zoom ataupun google
Menurut Gunawan (2018), pemetaan meet. Meskipun dilakukan secara daring
sosial merupakan kegiatan yang kegiatan PPM dapat lebih menumbuhkan
dilaksanakan untuk memahami kondisi rasa empati serta kepedulian sehingga
sosial masyarakat lokal. Kegiatan ini penting dapat meningkatkan rasa ingin berperan
untuk perencanaan pembangunan karena dalam membangun masyarakat.
setiap masyarakat memiliki kondisi sosial Berikut adalah tahapan kegiatan
berbeda yang kemudian menyebabkan selama pelaksanaan PPM:
masyarakat memiliki masalah dan a) Tahap persiapan: koordinasi tim dan
kebutuhan yang berbeda pula. Pemetaan perancangan.
sosial selain untuk mengetahui kebutuhan b) Tahap pelaksanaan: pengumpulan
dasar masyarakat, potensi sumber daya data, penyiapan lapangan,
dan modal sosial masyarakat, juga pelaksanaan kegiatan pengabdian
dilakukan untuk mengenal stakeholder kepada masyarakat dan tindak
dalam kaitannya dengan keberadaan dan lanjutnya.
aktivitas pelaku dalam program, c) Tahap tindak lanjut. Setelah proses
mengidentifikasi akar permasalahan yang wawancara selesai, data kemudian
dirasakan komunitas dalam meningkatkan diolah dan dianalisa.
kesejahteraan hidupnya serta menganalisis Teknik pengumpulan data di dalam
potensi konflik yang terdapat di suatu PPM ini adalah menggunakan wawancara.
masyarakat. Penentuan informan untuk diwawancara
Hal terpenting dalam melakukan dilakukan secara purposif yang kemudian
pemetaan sosial yaitu harus dapat disusul dengan snowball. Informan kunci di
melakukan mapping bentuk sosial antar dalam kegiatan ini diantaranya tokoh
kelompok menyangkut baik hubungan masyarakat, tokoh agama, tokoh adat,
yang asosiatif ataupun dissosiatif. Objektif tokoh pemuda, pengurus PKK/Posyandu.
terakhir dalam tahapan pemetaan sosial ini Instrumen pengumpulan data berupa
tidak hanya sekedar mengetahui hubungan pedoman wawancara dengan pernyataan
masyarakat namun juga berusaha untuk terbuka. Terdapat 16 sub bab pertanyaan di
memahami mengapa hubungan asosiatif dalam pemetaan sosial tersebut, yaitu: peta
dan dissosiatif terjadi serta faktor sosial, hubungan sosial, proses sosial,
pendukung atau penghambat yang ada interaksi sosial, perubahan sosial, konflik
sehingga dapat diperoleh solusi atau sosial, modal sosial, jaringan sosial,
rencana baik dalam penguatan hubungan kelompok sosial, komunikasi sosial, solidaritas
yang sudah ada ataupun mengatasi sosial, sistem sosial, struktur sosial, stratifikasi
hubungan dissosiatif. Rencana mengatasi sosial, mobilitas sosial, dan Lembaga sosial.
hubungan atau penguatan hubungan Teknis kegiatan PPM adalah dengan
sosial ini selanjutnya dilakukan pada tahap membagi mahasiswa KKN ke dalam 5
perencanaan sosial. kelompok besar berdasarkan kedekatan
wilayah, yaitu: kelompok Medan, kelompok
Bogor, Kelompok Bekasi, Kelompok
METODE Sumedang dan Kelompok Cimahi.
Pelaksanaan PPM dilakukan secara
daring mengingat adanya situasi pandemi
COVID-19. Namun untuk proses pemetaan
sosial menggunakan metode gabungan
antara daring dan luring. Proses

97
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

ISI HASIL DAN PEMBAHASAN percaya di antara warga juga masih


Berikut hasil pemetaan sosial yang tinggi.
dilakukan selama kegiatan PPM. h. Jaringan Sosial
A. Kelompok Medan Jaringan sosial antar warga yang
a. Peta Sosial tercermin dalam ikatan persatuan
Terus terjadi penambahan jumlah sangat kuat bahkan toleransi juga
penduduk. Untuk potensi wilayah, sangat kuat. Berbagai kegiatan dinilai
bermunculan beberapa tempat yang menjadi alasan pemersatu antar
bisa dijadikan tempat wisata baru individu.
yaitu sungai dan daerah pantai. i. Kelompok Sosial
b. Hubungan Sosial Masih terdapat berbagai kelompok
Masyarakat memiliki hubungan sosial sosial di masyarakat. Masih terdapat
yang rukun disertai dengan tingkat kelompok sosial formal seperti PKK,
toleransi yang tinggi. Namun, karang taruna, Posyandu, Koperasi
hubungan sosial tersebut dipengaruhi warga. Selain itu juga terdapat
oleh letak wilayah. Masyarakat yang kelompok sosial informal yaitu arisan
tinggal di wilayah perumahan elit bapak-bapak, kelompok pengajian,
hubungan sosialnya lebih rendah grup rebana, grup kesenian Lengger
meskipun diantara mereka masih yang merupakan kesenian tradisional.
bertegur sapa. Sedangkan j. Komunikasi Sosial
masyarakat yang tinggal di wilayah Terjadi pengurangan intensitas
padat meskipun memiliki hubungan komunikasi tatap muka selama masa
sosial yang baik namun seringkali pandemi.
terjadi permasalahan kecil diantara k. Solidaritas Sosial
tetangga. Solidaritas sosial telah semakin
c. Proses Sosial memudar. Warga tampaknya sudah
Interaksi Sosial antar warga masih aktif semakin individualistis. Namun, tingkat
mengingat nilai kehidupan solidaritas sosial semakin meningkat
bertetangga masih sangat di junjung. selama masa pandemi.
Kepercayaan dan adat juga masih l. Sistem Sosial
banyak dilakukan seperti acara Mitoni Sistem sosial dan struktur sosial mulai
(7 bulanan), 100 harian orang mengalami perubahan dimana
meninggal, Siraman, dll. Namun, saat kehidupan masyarakat mulai bebas
ini terjadi penurunan rasa simpati tanpa mengindahkan norma.
antar warga akibat pandemi Covid- m. Struktur Sosial
19. Tidak terlalu terikat dengan norma
d. Interaksi Sosial n. Stratifikasi Sosial
Terjadi perubahan pola interaksi sosial Terkait stratifikasi sosial, terdapat
dimana warga saling berkomunikasi kesenjangan antar kelas masyarakat
melalui media sosial ketika terjadi yang semakin meningkat. Masyarakat
Pandemi. kelas kelas atas hanya berjumlah
e. Perubahan Sosial sedikit. Masyarakat kelas bawah
Sebagian wilayah telah cukup menengah cukup banyak dan
mengalami perubahan sosial mayarakat kelas bawah adalah
khususnya untuk wilayah yang mayoritas. Banyak masyarakat yang
memiliki banyak lahan kosong tidak tahu cara merubah stratifikasi
sehingga anak-anak masih memiliki sosial mereka.
banyak lahan bermain. o. Mobilitas Sosial
f. Konflik Sosial Mobilitas sosial di antara warga
Tidak ada konflik sosial yang berarti masyarakat tidak bergitu terlihat.
terjadi di lingkungan. Mobilitas sosial berlangsung secara
g. Modal Sosial perlahan dan tidak terlalu signifikan.
Modal sosial diantara warga masih p. Lembaga Sosial
baik begitu juga pergaulan antar Untuk lembaga sosial terdapat
warga masih terjalin baika. Rasa saling
lembaga pendidikan yaitu PAUD, TK,

98
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

SD dan madrasah. Untuk lembaga yang berpendapat normanya


agama terdapat masjid, musholla melemah karena anak remaja tidak
dan gereja. menerapkan norma sopan santun.
Warga bergaul dengan semuanya
B. Kelompok Bogor tanpa membeda-bedakan.
a. Peta Sosial h. Jaringan Sosial
Tingkat pendidikan mulai meningkat Jaringan sosial yaitu ikatan persatuan
disertai dengan perubahan mata warga masih kuat tercermin dalam
pencaharian dari buruh menjadi kegiatan kerja bakti, pengajian,
pekerja kantoran atau lembaga kegiatan agustusan, peringatan hari
pemerintahan. Masyarakat di wilayah besar Islam, kegiatan olahraga,
ini tipikal warga yang sibuk dengan Posyandu dan bank sampah.
pekerjaan sehingga mereka tidak i. Kelompok Sosial
memiliki banyak waktu luang. Kelompok sosial yang terdapat pada
b. Hubungan Sosial lingkungan ini aktif baik kelompok
Hubungan sosial antara warga masih formal ataupun informal.
sangat baik. Warga berbaur dengan j. Komunikasi Sosial
baik, gotong-royong masih berjalan Komunikasi berlangsung secara
lancar dan kerja bakti dilakukan verbal dan non verbal dilakukan
selama dua minggu sekali. Saat ada tatap muka serta melalui aplikasi
warga yang terkena covid, warga seperti Whatsapp. Namun demikian,
juga memberikan bantuan untuk sebagian warga masih mengalami
keluarga yang terkena covid. kendala diantaranya sulitnya sinyal
c. Proses Sosial serta terdapat orang tua yang tidak
Tingkat simpati dan empati yang memahami cara menggunakan
tinggi antar warga. smartphone.
d. Interaksi Sosial k. Solidaritas Sosial
Kontak sosial masih cukup tinggi baik Warga hidup secara guyub. Rasa
sebelum dan di masa pandemi persatuan dan kesatuannya kuat.
COVID-19. Namun, menjadi Norma masih mengikat kuat. Rasa
permasalahan karena kontak sosial solidaritas muncul ketika ada salah
tersebut masih banyak dilakukan satu warga yang terkena musibah
secara fisik sehingga rawan terjadinya serta dalam kegiatan kerja bakti.
penularan Covid-19. Komunikasi sosial l. Sistem Sosial
antar warga kemudian Rasa saling tolong menolong
memanfaatkan teknologi. Warga terhadap orang yang terkena
berkomunikasi dengan baik secara musibah. Beberapa norma agama
virtual menggunakan aplikasi seperti seperti sopan santun yang masih
Whatsapp. kental. Namun, sebagian remaja
e. Perubahan Sosial terkesan acuh sehingga memberikan
Penurunan pendapatan yang kesan kurang ramah.
signifikan akibat adanya pandemi m. Struktur Sosial
COVID-19. Norma sosial masih mengikat
f. Konflik Sosial kehidupan masyarakat tetapi
Tidak terjadi konflik sosial antara kehidupan masyarakat sudah mulai
warga baik internal maupun eksternal. semakin bebas tidak terlalu terikat
eamananan dan ketertiban yang dengan norma sosial
terjaga dengan baik. n. Stratifikasi Sosial
g. Modal Sosial Masyarakat kelas atas di wilayah ini
Rasa saling percaya warga kuat. sangat berbaur dengan masyarakat
Norma masih kuat dipegang teguh kelas tengah dan bawah. Dengan
masyarakatnya walaupun ada juga demikian masyarakat kelas bawah

99
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

sangat terbantu dengan adanya Toleransi antar warga juga terbilang


bantuan dari masyarakat yang tinggi. Termasuk toleransi antar umat
berbeda kelas. beragama.
o. Mobilitas Sosial d. Interaksi Sosial
Sebagian masyarakat mengalami Warga berinteraksi dengan sesama
mobilitas sosial menuruh. Hal ini dan saling membaur baik secara
disebabkan oleh adanya pemutusan langsung maupun melalui sosial
hubungan kerja (PHK) terhadap media. Mereka berkomunikasi sehari-
warga yang terdampak pandemi. hari jika bertemu atau berpapasan,
p. Lembaga Sosial mengobrol di warung, ataupun saat
Lembaga sosial yang mayoritas ada ada acara-acara yang
di lingkungan adalah posyandu dan diselenggarakan.
DKM. Namun, beberapa lembaga e. Perubahan Sosial
sosial seperti lembaga ekonomi, Perubahan sosial terjadi ketika
pendidikan, dan politik kurang aktif. pandemi Covid-19 mulai menyebar.
Terdapat perubahan pola interaksi
C. Kelompok Bekasi akibat penerapan protokol
a. Peta Sosial kesehatan. Perubahan lainnya
Karena wilayahnya yang telah adalah munculnya masalah
menjadi perkotaan dan merupakan emosional akibat warga diharuskan
wilayah tujuan migrasi, maka berdiam diri di rumah dan melakukan
kebanyakan penduduk merupakan pekerjaan maupun sekolah dari
pendatang. Mayoritas penduduk rumah. Hal tersebut menimbulkan
berusia produktif dan juga remaja. kejenuhan sehingga menjadikan
Untuk mata pencaharian didominasi individu menjadi lebih cepat stress
oleh pekerja kantoran dan pekerja dan marah.
pabrik otomotif. Masyarakat yang f. Konflik Sosial
tinggal di daerah ini merupakan Warga terbilang masih guyub dan
mayoritas muslim dan sudah memiliki memiliki solidaritas yang tinggi,
pola pemikiran yang modern sehingga tidak adanya konflik sosial
sehingga sudah jarang ditemui mitos yang besar dan berpotensi memecah
atau adat-istiadat tertentu yang di belah sesama. Tidak pernah terjadi
anut. aksi massa maupun kerumunan.
b. Hubungan Sosial g. Modal Sosial
Secara umum, interaksi sosial warga Warga memiliki rasa kepercayaan
disekitaran mereka tinggal cenderung yang baik antara satu sama lain
bersifat asosiatif. Nmaun, hubungan maupun terhadap nilai/norma yang
sosial tersebut mengalami perubahan ada, sehingga pergaulan yang terjalin
selama Pandmei terjadi meskipun pun sangat bagus baik dengan
tidak membuat hubungan sosial warga sendiri maupun dengan warga
menjadi disosiatif. atau instansi lainnya.
c. Proses Sosial h. Jaringan Sosial
Proses sosial masih berjalan dengan Persatuan warga juga cukup baik dan
baik. Hal ini disebabkan terdapat sadar akan sosialisasi dengan orang
beberapa tokoh panutan di tengah lain adalah hal yang penting.
masyarakat. Tokoh panutan tersebut Biasanya kegiatan yang
merupakan orang yang sudah tinggal mempersatukan warga yaitu seperti
lama dan juga pernah memegang perayaan agustusan, kerja baikti
jabatan penting di masyarakat. Peran maupun kabar duka dengan saling
mereka sentral dimana pendapatnya menghargai.
selalu mendapatkan pertimbangan i. Kelompok Sosial
kuat dalam musyawarah warga.

100
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

Kelompok formal yang terdapat di Norma sosial masih kuat serta


wilayah ini diantaranya adalah mengikat dirasakan para warga
organisasi PKK dan Karang Taruna. dalam mengatur kehidupan
Sedangkan untuk kelompok informal masyarakat. Norma-norma tersebut
terdapat kelompok arisan ibu-ibu. adalah norma kesopanan, norma
Namun, untuk karang taruna sudah kesusilaan, norma agama, dan norma
tidak aktif lagi karena kesibukan para hukum. Tetapi tidak ada sanksi formal
pemuda-pemudi dan juga sudah tertulis yang dijatuhkan kepada
banyak yang berkuliah di kota lain. warga. Jika warga melakukan
Biasanya terjadi kerumunan jika pelanggaran hukum, maka akan
terdapat acara-acara seperti halal diselesaikan dengan pihak berwajib.
bihalal, lomba hari kemerdekaan, Untuk sanksi informal, seperti
arisan, kumpul anggota PKK, dan dikucilkan dari masyarakat sudah
sebagainya. Kemudian, sebelum sangat jarang terjadi.
pandemi Covid-19, juga sering m. Struktur Sosial
diadakan gotong royong untuk kerja Keberadaan norma dan nilai sosial
bakti membersihkan lingkungan. yang ada tidak memiliki sanksi secara
j. Komunikasi Sosial formal karena tidak tertulis. Jadi jika
Bentuk komunikasi yang biasa warga melanggar norma sosial sanksi
digunakan warga adalah komunikasi yang didapat berupa teguran.
verbal secara langsung. Namun, n. Stratifikasi Sosial
kondisi pandemi mengharuskan Mengenai strata sosial, tidak terlalu
mereka membatasi interaksi secara terjadi ketimpangan yang signifikan.
langsung. Komunikasi pun mengalami Artinya, warga yang tinggal disini
perubahan dengan menggunakan hampir memiliki taraf ekonomi yang
media sosial berupa Whatsapp sama.
Group. Namun, menurut beberapa o. Mobilitas Sosial
pengakuan warga komunikasi melalui Mobilitas sosial vertikal maupun
Whatsapp Group tidak begitu horizontal sama-sama pernah terjadi,
menyenangkan apabila tetapi tidak begitu terlihat. Namun,
dibandingkan dengan komunikasi saat ini terjadi mobilitas sosial menurun
secara langsung. dimana terdapat karyawan yang
k. Solidaritas Sosial terkena PHK akibat pandemi COVID-
Kehidupan sosial warga masih 19 sehingga kemudian menganggur.
terbilang guyub, dimana setiap orang p. Lembaga Sosial
masing-masing mengenal dan juga Terdapat banyak lembaga
bersahabat dengan tetangganya. kemasyarakatan seperti RW, PKK, dan
Persatuan warga juga dinilai kuat BKMT. Selain itu juga terdapat
dilihat dari banyaknya bentuk kerja organisasi RT, DKM, TPA,
sama yang mereka lakukan. Serta pengajian/Majelis Taklim, arisan dan
norma-norma yang mengatur seperti kelompok olahraga. Sedangkan
norma kesopanan dan keagamaan untuk DKM atau Dewan Kemakmuran
juga mempererat kehidupan Masjid/Mushollah terbentuk jika
bermasyarakat. Kadang kala rasa terdapat Masjid ataupun Musholla di
solidaritas muncul ketika warga wilayah.
menemukan masalah, karena dari
masalah tersebut rasa solidaritas justru D. Kelompok Sumedang
diuji dan setelahnya menjadi hasil dari a. Peta Sosial
terciptanya solidaritas yang lebih Rata-rata warga memiliki mata
tinggi. pencaharian yang baik Tingkat
l. Sistem Sosial pendidikan warga juga cukup tinggi.
b. Hubungan Sosial

101
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

Tingkat kerjasama antar warga cukup masih kuat mengikat kelompok


tinggi, terutama ketika sebelum warga.
pandemic Covid-19. Warga saling
membaur karena rata-rata m. Struktur Sosial
merupakan pendatang dari berbagai Sangat jarang terjadi warga yang
daerah. melanggar norma sosial.
c. Proses Sosial n. Stratifikasi Sosial
Warga saling bersimpati jika ada Rata-rata warga merupakan kelas
warga lain yang terkena musibah. menengah dan kelas atas. Namun,
Semua warga dianggap setara satu warga saling berbaur dan
sama lain dan tidak ada yang menghormati.
diistimewakan. o. Mobilitas Sosial
d. Interaksi Sosial Tidak ada mobilitas sosial ataupun
Warga saling berkomunikasi satu mobilitas intragenerasi terjadi di
sama lain, baik tatap muka, maupun wilayah ini karena rata-rata warga
secara online menggunakan media merupakan warga menengah-atas
sosial. dan memiliki pendidikan tinggi.
e. Perubahan Sosial p. Lembaga Sosial
Penggunaan teknologi yang semakin Terdapat lembaga pendidikan, yaitu
canggih dari tahun ke tahun, PAUD. Terdapat lembaga keluarga,
sehingga warga tetap bisa saling yaitu organisasi PKK dan juga
berkomunikasi menggunakan gadget terdapat lembaga agama dengan
di masa pandemi ini. pengurus masjid dan gerejanya.
f. Konflik Sosial
Konflik sosial seperti konflik politik, E. Kelompok Cimahi
ekonomi, sosial, dan budaya hampir a. Peta Sosial
tidak pernah terjadi. Mayoritas penduduk beragama Islam.
g. Modal Sosial Warga berkomunikasi secara tatap
Rasa saling percaya antar warga muka dan menggunakan media
cukup tinggi. Keberadaan norma dan whatsapp. Bahasa yang digunakan
tata krama kuat dan warga juga adalah bahasa Indonesia dan Sunda.
bergaul dengan seluruh aspek Pekerjaan rata-rata penduduk adalah
masyarakat. pegawai swasta, buruh, dan PNS.
h. Jaringan Sosial Warga disini cukup berpendidikan
Ikatan persatuan antar warga kuat. sehingga mereka telah mendapatkan
i. Kelompok Sosial beberapa pengalaman dan
Terdapat kelompok formal seperti pencerdasan di dunia pembelajaran.
organisasi PKK dan kelompok informal b. Hubungan Sosial
seperti kelompok arisan. Masyarakat sangat kental terhdapat
j. Komunikasi Sosial gotong royong dan kerja bakti, terlihat
Warga berkomunikasi dua arah saat ada acara pernikahan atau
secara verbal, yaitu dengan tatap membangun jalan mereka
muka dan secara non verbal, yaitu cenderung membantu dengan sigap.
dengan menggunakan media sosial. Bentuk Kerjasama antar warga di
k. Solidaritas Sosial wilayah ini terjadi jika ada insiden atau
Mayoritas warga masih guyub. kasus tertentu, seperti, kematian
Persatuan dan kesatuan warga baik. ataupun bencana. Hingga saat ini
Norma-norma yang mengikat masih juga tidak ditemukan kondisi tertentu
kuat. yang bisa menimbulkan konflik atau
l. Sistem Sosial ketegangan antar warga. Hubungan
Nilai sosial seperti gotong royong sosial yang terjadi sudah baik dan bisa
masih dipertahankan. Norma sosial dibilang tentram. Memang pasti ada

102
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

perselisihan namun hal itu dapat Meskipun mayoritas bermata


diatasi dengan segera dan tidak pencaharian petani, masyarakatnya
berkepanjangan untuk diurusi terus cukup rukun dalam hal persaingan
menerus. Dalam hal bekerjasama, dan warga sekitar sini tidak ada
sudah dipastikan bahwa seluruh perselisihan, paling juga perbedaan
warga dapat mengikuti aturan yang pandangan agama dan
ada dan juga siap membantu jika kebudayaan adat istiadat, dalam
ada warga lain yang membutuhkan penyelesaian perselisihannya
pertolongan. Bentuk kerjasama yang dilakukan musyawarah, yang
dilakukan oleh setiap RT hampir mengumpulkan masyarakat sekitar
semua sama yaitu kegiatan gotong termasuk RT, RW dan tokoh
royong membersihkan selokan dan masyarakat.
jalan atau membangun fasilitas yang g. Modal Sosial
menunjang keberlangsungan Rasa saling percaya warga kuat.
wilayah. Norma masih kuat dipegang teguh
c. Proses Sosial masyarakatnya, ada juga yang
Proses sosial yang terjadi di sini terjadi berpendapat normanya melemah.
peniruan perilaku terhadap seseorang Warga bergaul dengan semuanya
yang dituakan, contohnya dalah hal tanpa membeda-bedakan. Ada
bertani atau bercocok tanam. Karena ta’lim RW. Rasa saling percaya antar
mata pencaharian warga di ini warga nya di wilayah ini sangat tingi
mayoritas petani, warga saling tiru karena didukung oleh rasa respect
menirunya dalam hal berbagi ilmu dan sopan santun yang selalu
bercocok tanam. Untuk warga yang dijunjung tinggi antar warganya.
berpendapat cenderung memiliki Seperti contoh remaja yang
pandangan masing-masing, dan itu berperilaku sopan terhadap orang
tidak menjadi masalah besar bagi yang lebih tua. Mayoritas penduduk
masyarakatnya. merupakan kerabat dekat dan
d. Interaksi Sosial memiliki keterikatan darah, maka
Interaksi yang dilakukan oleh warga ketika dalam kondisi suka maupun
adalah secara verbal dari mulut ke duka, sering kali saling membantu satu
mulut ataupun dengan sama lain. Rata-rata warganya aktif
menggunakan WhatsApp grup. dalam menjalankan organisasi seperti
Kontak dan komunikasi biasa terjalin pkk, koprasi, kelompok tani, dan
saat ada berita-berita terbaru dan karang taruna. Namun meskipun
ramai disebarluaskan demikian, tidak pernah adanya
e. Perubahan Sosial terjadi aksi masa atau bentrok antar
Perubahan sosial yang terjadi cukup kelompok.
lambat, masih banyak area h. Jaringan Sosial
persawahan adapula yang Jaringan sosial meliputi kekerabatan
membangun rumah tetapi antar warga dan rasa kepercayaan
cenderung lambat. Tidak ada antar satu sama lain dapat
perubahan yang cukup signifikan disimpulkan bahwa masyarakat
yang terjadi di wilayah ini, hanya 1-2 memiliki rasa saling percaya yang
tempat saja yang sebelumnya kosong cukup tinggi antar satu sama lain.
lalu ada pemukiman baru. Mungkin Rasa saling percaya yang kuat ini
yang cukup terasa adalah ditimbulkan dari rasa kebersamaan
perubahan budaya yang berasal dari yang dirasakan oleh masyarakat.
masing-masing individu dikarenakan Terdapat beberapa kegiatan yang
banyaknya pendatang di wilayah ini. dapat menjalin hubungan kerjasama
f. Konflik Sosial antar wilayah seperti pertandingan
voli, gotong royong membetulkan

103
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

fasilitas bersama, adanya siskamling, sampah sembarangan, parkir yang


pengajian, dan juga arisan bahkan benar, dan menghormati yang lebih
karang taruna yang diadakan oleh tua. Namun di beberapa RT dirasakan
pemuda. Hal yang memperlemah tata krama yang mulai melemah
suatu ikatan warga adalah tidak apalagi di kalangan anak kecil.
adanya forum atau perkumpulan Karena pengaruh media sosial juga
yang mengharuskan warga berdiam sekarang tata krama kepada yang
diri di rumah. lebih tua mulai melemah. Perlu
i. Kelompok Sosial diadakanya bimbingan lebih dekat
Kelompok formal yang ada yaitu PKK lagi dari orang tua untuk lebih
yang dikelola oleh ibu-ibu dan juga mengingatkan anaknya mengenai
Karang Taruna yang dikelola oleh hal tersebut.
pemuda. Keduanya merupakan m. Struktur Sosial
organisasi tingkat RW yang mencakup Norma masih mengikat kuat. Etika
seluruh RT. Sedangkan untuk lumayan tidak terlalu terlihat kuat.
organisasi non formal berupa Terdapat sanki sosial apabila yang
kelompok arisan yang dikelola oleh tidak bernorma seperti teguran dan
tiap RT, juga kelompok Majlis Ta’lim di cemoohan. Norma sosial yang masih
setiap RT. Kegiatan nonformal berjalan di wilayah ini lebih ke arah
berjalan dengan baik di setiap RT. kerja sama dan gotong royong. Sanksi
Kegiatan arisan dilakukan sebulan yang diberikan atau yang sering
sekali sedangkan untuk pengajian dilakukan jika ada warga yang
biasa dilakukan seminggu sekali. melanggar suatu norma sosial atau
j. Komunikasi Sosial adat-istiadat lebih kearah peringatan
Komunikasi berlangsung secara secara verbal (teguran). Norma yang
verbal dan non verbal dilakukan berlaku masih berjalan sampai
tatap muka serta melalui daring sekarang namun tidak mengikat
seperti Whatsapp dan media social wraga secara kuat karena masih saja
lainnya pada setiap wilayah. ada yang melanggar. Sanksi yang
k. Solidaritas Sosial diberikan berupa teguran.
Warga hidup secara guyub. Rasa n. Stratifikasi Sosial
persatuan dan kesatunnya kuat. Adapun stratifikasi sosial yang terjadi
Saling tolong menolong kepada antar RW cenderung sama,
warga yang terkena musibah pun masyarakat menengah ada
masih ada jelas. Kesolidaritasan sosial mayoritas mayoritas merupakan
warga cukup kuat dan guyub, pemilik lahan pertanian dan
sehingga tidak ada terjadinya konflik pengusaha yang cukup sukses. Untuk
sosial antar kelompok yang begitu masyarakat kelas menengah, mereka
signifikan, dan rasa solidafritas itu adalah pekerja tani dengan lahan
muncul ketika warga menjalani yang masih menyewa, dan kelas
aktivitas kesehariannya. Sistem sosial menengah bawah merupakan buruh
yang dianut masyarakat di wilayah ini tani. Sama halnya yang terjadi pada
pun masih cukup kuat, salah satunya mobilitas sosial yang ada, terjadinya
dengan saling menghargai antara mobilitas yang tadinya hanya buruh
yang muda dan yang lebih tua. tani menjadi bisa menyewa lahan
l. Sistem Sosial untuk bertani.
Rasa saling tolong menolong. Norma o. Mobilitas Sosial
agama toleransi walau sedikit kurang. Mobilitas sosial yang terjadi tidak
Norma masih mengikat kuat. berdampak begitu besar karena
Keberadaan norma sopan santun kebanyakan dari masyarakat tidak
dan tata krama juga masih berlaku berubah status sosialnya. Terjadi
seperti tidak boleh membuang mobilitas vertikal dimana ada warga

104
Sawala: Jurnal pengabdian Masyarakat Volume 2 Nomor 2 Agustus 2021
e ISSN: 2716-4705
Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Halaman 94-105

yang awalnya masyarakat DAFTAR PUSTAKA


menengah kebawah sekarang
Christakopoulou, S., Dawson, J. dan Gari, A.
menjadi mulai sedikit sedikit menuju (2001). The community well-being
kelas atas. Misalnya di beberapa questionnaire: theoretical context
wilayah juga ditemukan warga yang and initial assessment of its reliability
awalnya usaha baju rumahan and validity. Social Indicators
menjadi online shop yang maju. Research, 56: 321–51.
Urbanisasi dan trasnmigrasi ada Gunawan, Wahyu et.al. (2018) Tahapan
namun tidak terlalu cepat lajunya. Pembangunan Masyarakat.Bandung:
Setiap tahun pasti ada pendatang Unpad Press.
baru yang tingal dan biasanya Hawtin, M dan Smith, J. P. (2007).
mereka mengontrak. Mobilitas Community Profiling. Newyork: Open
intragenerasi dan atau antar generasi University Press.
di wilayah pun ada dan sekarang Lyndon, M. (2003). Community mapping:
sudah mulai banyak dimana orang The recovery (and discovery) of our
tuanya merupakan lulusan SMP/SMA common ground. Geomatica, 57(2),
namun anaknya sudah menempuh 131-143.
perguruan tinggi. Hal tersebut telah Phillips, R dan Pittman, R. H. (2009). An
ada dan berlangsung lama. Introduction to Community
p. Lembaga Sosial development. London: Routledge.
Lembaga sosial yang dijalankan Safiullin, R.M, dkk. (2015). Current
masyarakat yang terdapat pada Perspectives on Social Mapping of
bidang ekonomi yaitu Kelompok Tani Urban Territories. Asian Social Science.
di masing-masing RW, koperasi umum 11. 10.5539/ass.v11n6p207.
dan koperasi susu. Terdapat pula Syahrani. (2016). Penyusunan Program Desa
lembaga keagamaan seperti masjid Berdasarkan Pemetaan Sosial (Social
umum, dan sekolah berbasis islam. Mapping) di Kecamatan Penajam-
Selain itu, terdapat lembaga Kabupaten Paser Utara. Jurnal
keagamaan yaitu Lembaga Dakwah Paradigma, Vol. 5 No.3, Desember
Islam Indonesia. Untuk lembaga 2016.
pendidikan di wilayah ini terdapat
Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-
kanak (TK) dengan fasilitas yang
mumpuni. Namun untuk lembaga
sosial, masyarakat tidak begitu
menghiraukan dan cenderung apatis.

PENUTUP
Pemetaan sosial sebagai tahap
kedua didalam tahapan pembangunan
masyarakat merupakan tahap yang sangat
penting didalam mengidentifikasi
karakteristik, potensi serta masalah yang
ada di suatu masyarakat.
Teknik pemetaan sosial dengan
mengaplikasikan 16 variabel yang menjadi
dasar di dalam Sosiologi dipandang lebih
komprehensif serta akurat di dalam
menggambarkan karakteristik serta potensi
dan masalah yang ada di masyarakat yang
selanjutnya berguna untuk menyusun
perencanaan pembangunan masyarakat.

105

Anda mungkin juga menyukai