Anda di halaman 1dari 5

Materi Kelas XII Bab 5.

Perencanaan Pemberdayaan
Komunitas
Tujuan Pembelajaran.

1. Memahami perencanaan pemberdayaan komunitas


2. Merancang pemberdayaan komunitas dengan
mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah
pengaruh globalisasi
3. Melaksanakan dan melaporkan aksi pemberdayaan
komunitas
4. Mengembangkan sikap kritis terhadap permasalahan
sosial di lingkungan sekitar
5. Menerapkan sikap peduli sosial, kerjasama, dan tanggung jawab sosial, serta
6. Mendorong partisipasi dalam mengatasi ketimpangan sosial dalam masyarakat

Peta Konsep :

Perencanaan
Pemberdayaan
Komunitas

Pengertian Arti Penting


Perencanaan Perencanaan
Pemberdayaan Pemberdayaan
Komunitas Komunitas

Ukuran Filosofi
Perencanaan Pemberdayaan
Pemberdayaan Komunitas
Komunitas

Tahapan
Perencanaan
Pemberdayaan
Komunitas

Tahapan
Pelaksanaan
Pemberdayaan
Komunitas

Evaluasi

Sosiologi SMAN 1 Cibeber Cikotok

Sosiologi SMAN 1 Cibeber-Cikotok


A. Pengertian Perencanaan Program Pemberdayaan Komunitas

Martinez (2007) mengatakan bahwa pembangunan (pedesaan)


yang efektif bukanlah semata-mata karena adanya kesempatan,
bukan hasil “trial and eror” tetapi akibat dari perencanaan yang
baik, oleh karena itu perlu untuk selalu diingat bahwa, kegiatan
pemberdayaan masyarakat yang efektif harus melalui
perencanaan program/kegiatan yang baik. Perencanaan adalah
suatu proses pengambilan keputusan yang berdasarkan fakta,
mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan demi
tercapainya tujuan yang diharapkan atau yang dikehendaki.

Adanya suatu perencanaan program/kegiatan pemberdayaan masyarakat akan memberikan


“kerangka kerja” (framework) yang dapat dijadikan acuan oleh para fasilitator dan semua pemangku
kepentingan atau stakeholders (termasuk warga masyarakatnya) untuk mengambil keputusan
tentang kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilaksanakan demi tercapainya tujuan pembangunan
yang diinginkan.

Beberapa pokok pikiran tentang “perencanaan program”, yaitu:

1. Perencanaan program, merupakan suatu proses yang berkelanjutan


2. Perencanaan program, dirumuskan oleh banyak pihak
3. Perencanaan program, dirumuskan berdasarkan fakta (bukan dugaan) dan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia yang mungkin dapat digunakan
4. Perencanaan program, meliputi perumusan tentang keadaan, masalah, tujuan, dan cara
(kegiatan) untuk mencapai tujuan, dan rencana evaluasi atau hasil pelaksanaan program
yang telah dirumuskan.

B. Arti Penting Perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat

Perencanaan program pemberdayaan komunitas sangat penting untuk dilakukan demi keberhasilan
program tersebut. Beberapa alasan yang melatarbelakangi diperlukannya perencanaan program
tersebut, antara lain;

1. Memberikan acuan dalam mempertimbangkan secara seksama tentang apa yang harus
dilakukan dan bagaimana cara melaksanakannya.
2. Tersedianya acuan tertulis yang dapat digunakan oleh masyarakat (umum).
3. Sebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap adanya usul/saran penyempurnaan
yang “baru”.
4. Memantapkan tujuan-tujuan yang ingin dan harus dicapai, yang perkembangannya dapat
diukur dan dievaluasi.
5. Memberikan peringatan yang jelas terhadap pilihan tentang:
a. Kepentingan dari masalah-masalah insidental (yang dinilai akan menuntut perlunya
revisi program)

Sosiologi SMAN 1 Cibeber-Cikotok


b. Pemantapan dari perubahan-perubahan sementara (jika memang diperlukan revisi
terhadap program)
6. Mencegah kesalahartian dari tujuan akhir, mengembangkan kebutuhan-kebutuhan yang
dirasakan maupun yang tidak dirasakan.
7. Memberikan kelangsungan dalam diri personel, selama proses perubahan berlangsung,
artinya, setiap personel yang terlibat dalam pelaksanaan dan evaluasi program selalu
merasakan perlunya kontinuitas program sampai tercapainya tujuan yang diharapkan.
8. Membantu pengembangan kepemimpinan
9. Menghindarkan pemborosan sumber daya (tenaga, biaya, dan waktu), dan merangsang
efisiensi pada umumnya.
10. Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan di dalam masyarakat dan yang dilaksanakan
sendiri oleh masyarakat setempat.

C. Ukuran Perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat

Untuk mengetahui sejauh mana perencanaan program yang dirumuskan itu telah “baik”, berikut
acuan ukurannya;

1. Analisis Fakta dan Keadaan; Perencanaan program yang baik, harus mengungkapkan hasil
analisis fakta dan keadaan yang “lengkap”, oleh karena itu diperlukan kegiatan pengumpulan
data dari berbagai pihak.
2. Pemilihan Masalah Berlandaskan pada Kebutuhan
3. Jelas dan menjamin kebutuhan
4. Merumuskan Tujuan dan Pemecahan Masalah yang Menjanjikan Kepuasan
5. Menjaga Keseimbangan; Artinya perlu adanya pemerataan kegiatan dan waktu pelaksanaan
harus dihindari kegiatan-kegiatan yang terlalu besar menumpuk pada fasilitator atau pada
masyarakat penerima manfaatnya
6. Pekerjaan yang Jelas; merumuskan prosedur dan tujuan serta sasaran kegiatan yang jelas,
yang mencakup,
a. Masyarakat penerima manfaatnya
b. Tujuan, waktu, dan tempatnya
c. Metode yang digunakan
d. Tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak yang terkait (termasuk tenaga sukarela)
e. Pembagian tugas dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh setiap kelompok personel
(fasilitator, masyarakat, dan lain-lain)
f. Ukuran-ukuran yang digunakan untuk evaluasi kegiatannya
7. Proses yang Berkelanjutan
8. Merupakan Proses Belajar dan Mengajar
9. Merupakan Proses Koordinasi
10. Memberikan Kesempatan Evaluasi Proses dan Hasilnya

D. Filosofi Program Pemberdayaan Komunitas


1. Bekerja berdasarkan kebutuhan yang dirasakan (felt Need)
2. Bekerja dilandasi oleh anggapan bahwa masyarakat ingin dibebaskan dari penderitaan dan
kemiskinan

Sosiologi SMAN 1 Cibeber-Cikotok


3. Bekerja didasarkan bahwa masyarakat menginginkan kebebasan menentukan hidupnya
sendiri
4. Nilai-nilai dalam masyarakat harus dipertimbangkan selayaknya
5. Membantu dirinya sendiri (self help)
6. Masyarakat adalah sumber daya yang tersebar
7. Program mencakup perubahan sikap, kebiasaan, dan pola pikir

E. Lingkup Materi Program Pemberdayaan Komunitas

Lingkup materi pemberdayaan masyarakat harus mencakup segala aspek kegiatan yang berkaitan
dengan upaya-upaya seperti peningkatan produksi, peningkatan pendapatan, serta perbaikan
kesejahteraan masyarakat penerima manfaatnya.

F. Keberhasilan Perencanaan Program Pemberdayaan Komunitas

Keberhasilan perencanaan pemberdayaan masyarakat tergantung pada lima faktor sebagai berikut,

1. Identifikasi sistem sosial yang bersangkutan


2. Identifikasi mengenai “Key Individual” dalam struktur kekuasaan dan masyarakat penerima
manfaat
3. Penerima tujuan program oleh key-individual
4. Peran serta secara aktif key-individual dan individu dalam masyarakat
5. Dorongan aktif dari setiap individu dalam masyarakat

G. Tahapan Perencanaan Program Pemberdayaan Komunitas

Tahapan-tahapan perencanaan program/kegiatan pemberdayaan masyarakat dikemukakan oleh


Mardikanto (2009), dapat disimpulkan sebagai berikut,

1. Pengumpulan data keadaan, merupakan kegiatan pengumpulan data dasar (database) yang
diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuan atau kegiatan
yang direncanakan. Data yang dikumpulkan mencakup keadaan sumber daya (sumber daya
alam dan manusia), kelembagaan (sosial dan ekonomi), sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan; teknologi yang telah digunakan; pelaturan atau
kebijakan-kebijakan pembangunan yang sudah ditetapkan.
2. Analisis Data Keadaan
3. Identifikasi Masalah, identifikasi masalah dapat dilakukan dengan menganalisis kesenjangan:
a. Antara data potensial dengan data aktual
b. Antara keadaan yang ingin dicapai dengan yang sudah dicapai
c. Antara teknologi yang seharusnya dilakukan/diterapkan dengan yang sudah ditetapkan
d. Antara pelaturan yang harus dilaksanakan/diberlakukan dengan praktik atau kenyataan
yang dijumpai dalam penerapan aturan-aturan tersebut
4. Pemilihan masalah yang akan dipecahkan, pada umumnya masalah dapat dibedakan
menjadi masalah-masalah umum dan masalah khusus. Masalah umum adalah masalah yang
melibatkan banyak pihak (sektor), dan pemecahannya memerlukan waktu yang relatif lama.
Masalah khusus adalah masalah-masalah yang dapat dipecahkan oleh pihak-pihak (sektor)
tertentu, dan pemecahannya tidak memerlukan waktu yang lama.

Sosiologi SMAN 1 Cibeber-Cikotok


5. Perumusan Tujuan-Tujuan, dalam perumusan tujuan atau penerima manfaat perlu
diperhatikan agar penerima manfaat yang hendak dicapai haruslah “realistis”, baik ditinjau
dari kemampuan sumber daya (biaya, jumlah, dan kualitas tenaga) maupun dapat
dirumuskan secara bertahap dengan target-target yang realistis.
6. Perumusan Alternatif Pemecahan Masalah,
7. Perumusan Cara Mencapai Tujuan
8. Pengesahan Program Pemberdayaan Komunitas
9. Perumusan Rencana Evaluasi untuk Melaporkan Aksi Pemberdayaan Komunitas, untuk
mengetahui seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai tujuan yang
diinginkan, maka evaluasi dari setiap kegiatan mutlak harus diadakan. Rencana evaluasi
harus mencakup;
a. Evaluasi awal (perencanaan), evaluasi selama pelaksanaan kegiatan (on going
evaluation) dan evaluasi akhir
b. Evaluasi fisik dan nonfisik (pengelolaan administrasi dan keuangan)
c. Evaluasi tujuan dan proses untuk mencapai tujuan
10. Rekonsiderasi, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempertimbangkan kembali
rumusan perencanaan program yang ada, baik yang dilakukan sebelum pelaksanaan maupun
selama proses pelaksanaan kegiatan. Rekonsiderasi ini, diperlukan jika ternyata menghadapi
keadaan-keadaan di luar keadaan ‘normal’, seperti bencana alam, kenaikan harga, adanya
kebijaksanaan baru.

H. Tahapan Pelaksanaan Program Pemberdayaan Komunitas

Menurut Isbandi Rukminto Adi (2002) mempunyai rumusan strategi yang menjadikan beberapa
tahap dalam pelaksanaan pemberdayaan, yaitu,

1. Tahap persiapan (engagement)


2. Tahap pengkajian (assestment)
3. Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan (designing)
4. Tahap pemformulasian rencana aksi (designing)
5. Tahap pelaksanaan program atau kegiatan (implementasi)
6. Tahap terminasi (disengagement)

I. Metode Pemberdayaan Komunitas

Dua metode penelitian evaluatif yang bersifat bottom-up adalah Rapid Rural Appraisal (RRA) dan
metode Participatory Rural Appraisal (PRA). Metode yang pertama dengan cara membentuk tim
kecil untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang suatu komunitas, dan metode yang
kedua memberikan penekanan pada keterlibatan masyarakat secara langsung.

Sumber.

Mulyadi, Yad. 2014. Sosiologi SMA Kelas XII. Yudhistira. Jakarta

Sosiologi SMAN 1 Cibeber-Cikotok

Anda mungkin juga menyukai