Anda di halaman 1dari 10

PENYULUHAN

Perencanaan Evaluasi Program Penyuluhan

Disusun oleh Kelompok 7

Mega Ariani Shandy Aditya W M Prince Ikhsan Sultoni

200110080159 200110080166 2001100801 2001100801

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2011

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka membangun pertanian tangguh para pelaku pembangunan pertanian perlu memiliki kemampuan dalam memanfaatkan segala sumber daya secara optimal, mengatasi segala hambatan dan tantangan, menyesuaikan diri dalam pola dan struktur produksi terhadap perubahan yang terjadi serta berperan aktif dalam pembangunan nasional dan pembangunan wilayah. Untuk mewujudkan pertanian tangguh tersebut diperlukan aparat pertanian dan tangguh di bidang pengaturan. Pelayanan dan penyuluhan sesuai kualifikasi dan spesialisasi yang diperlukan bagi kelangsungan proses pembangunan pertanian tangguh tersebut (Soedijanto, 1996). Seorang meningkatkan produksi dan mutu hasil produksinya guna meningkatkan kesejahteraan mereka. Para penyuluh berperan sebagai agen pembaruan yang membantu petani mengenal masalah-masalah yang mereka hadapi dan mencari jalan keluar yang diperlukan (Suhardiyono, 1992). penyuluh membantu para petani di dalam usaha mereka Penyuluhan tidak mungkin dilakukan begitu saja tanpa adanya pengenalan daerah terlebih dahulu dan program kerja penyuluhan yang harus dilaksanakan bagi daerah pertanian tersebut. Pengenalan daerah pertanian harus menghasilkan survey dalam bentuk monografi wilayah dan kemudian dapat ditentukan program penyuluhan yang memadai dengan tingkatan dan kepentingan di wilayah pertanian tersebut (Kartasapoetra, 1987). Evaluasi program adalah evaluasi yang dilakukan untuk mengkaji kembali draft/usulan program yang sudah dirumuskan sebelum program itu dilaksanakan. Kegiatan evaluasi seperti ini selain bertujuan untuk mengkaji kembali keberhasilan program untuk mencapai tujuan yang diinginkan sesuai dengan pedoman/patokanpatokan yang diberikan, juga dimaksudkan agar semua pihak yang terlibat dalam

pelaksanaan program tersebut merasa ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilan program yang mereka rumuskan itu (Mardikanto. T, 1993). Suatu program penyuluhan dilakukan berdasarkan kebutuhan masyarakat yang ada di desa tersebut (sistem bottom up). Pemerintah harus mengetahui apa yg menjadi kebutuhan masyarakat lalu kemudian menentukan program apa yang cocok dilakukan di desa tersebut. Untuk mengetahui keberhasilan program penyuluhan, maka diperlukan penelitian secara ilmiah.

1.2

Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah

Mengetahui dan mempelajari perencanaan evaluasi program penyuluhan Mengetahui pengaruh perencanaan evaluasi program penyuluhan Mengetahui manfaat dari perencanaan evaluasi program penyuluhan

II PEMBAHASAN

Venugopal (Mardikanto,1993) mendefinisikan perencanaan program sebagai suatu prosedur kerja bersama-sama masyarakat dalam upaya untuk merumuskan masalah (keadaan-keadaan yang belum memuaskan) dan upaya pemecahan yang mungkin dapat dilakukan demi tercapainya tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Mueller (Mardikanto,1993) yang mengartikan perencanaan program sebagai upaya sadar yang dirancang atau dirumuskan guna tercapainya tujuan (Kebutuhan, keinginan, minat) masyarakat, untuk siapa program tersebut ditujukan. Dalam kaitan perencanaan program ini Martinez (Mardikanto, 1993) mengungkapkan bahwa perencanaan program merupakan upaya perumusan, pengembangan, dan pelaksanaan program-program. Perencanaan program merupakan suatu proses yang berkelanjutan, melalui semua warga masyarakat, penyuluh dan para ilmuwan memusatkan pengetahuan dan keputusan-keputusan dalam upaya mencapai pembangunan yang mantap. Di dalam perencanaan program, sedikitnya terdapat tiga pertimbangan yang menyangkut: hal-hal, waktu, dan cara kegiatan-kegiatan yang direncanakan itu dilaksanakan. Martinez juga menekankan bahwa perencanaan program merupakan proses berkelanjutan, melalui mana warga masyarakat merumuskan kegiatan-kegiatan yang berupa serangkaian aktivitas yang diarahkan untuk tercapainya tujuan-tujuan tertentu yang diinginkan masyarakat setempat. Sehubungan dengan pengertian perencanaan program ini, Lawrence (Mardikanto,1993) menyatakan bahwa perencanaan program penyuluhan menyangkut perumusan tentang: (a) proses perancangan program, (b) penulisan perencanaan program, (c) rencana kegiatan, (d) rencana pelaksanaan program (kegiatan), dan (e) rencana evaluasi hasil pelaksanaan program tersebut. Dari

beberapa definisi dan pengertian tentang perencanaan program (penyuluhan) tersebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa perencanaan program merupakan proses berkesinambungan tentang pengambilan keputusan menyangkut situasi, pentingnya masalah, atau kebutuhan, perumusan tujuan, dan upaya pemecahan yang mungkin dilakukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Keputusan yang diambil pada perencanaan program harus mengandung pengetahuan yang tepat di masa yang akan datang. Hal inilah yang membedakan perencanaan dengan peramalan. Perencanaan harus dapat mengukur hasil-hasil yang dicapai berdasarkan pengetahuan yang tepat tentang kondisi masyarakat. Oleh karenanya beberapa pokok pikiran yang perlu diperhatikan dalam perencanaan program penyuluhan: 1. Merupakan suatu proses yang berkelanjutan. Rangkaian pengambilan keputusan dalam perencanaan program tidak pernah berhenti sampai tercapainya tujuan (kebutuhan, keinginan, minat) yang dikehendaki. 2. Proses pengambilan keputusan tersebut berdasarkan fakta dan sumber daya yang ada. 3. Dirumuskan secara bersama oleh penyuluh dengan masyarakat sasarannya, dengan didukung oleh para spesialis, praktisi dan penentu kebijaksanaan. 4. Meliputi perumusan tentang: keadaan, masalah, tujuan, dan cara pencapaian tujuan, yang dinyatakan secara tertulis. 5. Harus mencerminkan perubahan ke arah kemajuan.

Manfaat Program Penyuluhan Dalam Penyuluhan, adanya program sangat penting bagi kelangsungan penyuluhan tersebut. Selain memberi acuan, dengan adanya program, masyarakat diharapkan berpartisipasi atau turut ambil bagian dalam perubahan yang direncanakan tersebut. Oleh karena itu pula Kelsey dan Hearne (Mardikanto, 1993) menekankan

pentingnya "pernyataan tertulis" yang jelas dan dapat dimengerti oleh setiap warga masyarakat yang diharapkan untuk berpartisipasi. Adanya pernyataan tertulis ini dapat menjamin kelangsungan program dan selalu memperoleh partisipasi masyarakat. Perlunya atau manfaat program penyuluhan tersebut didasarkan pada alasan berikut: 1. Memberi acuan dalam mempertimbangkan secara seksama tentang hal-hal yang harus dilakukan dan cara melaksanakannya. 2. Merupakan acuan tertulis yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menghindari terjadinya salah pengertian. 3. Sebagai pedoman pengambilan keputusan terhadap penyempurnaan. 4. 5. Menjadi pedoman untuk mengukur (mengevaluasi) pelaksanaan program. Adanya patokan yang jelas tentang masalah-masalah yang insidentil (menuntut perlunya revisi program), dan pemantapan dari perubahan-perubahan sementara (hanya direvisi jika memang diperlukan). 6. Mencegah adanya salah pengertian tentang tujuan akhir, dan mengembangkan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakan maupun yang tidak dirasakan. 7. Memberikan keterlibatan personil dalam setiap tahapan program yang berkesinambungan tersebut, hingga tercapainya tujuan. 8. Membantu pengembangan kepemimpinan, yaitu menggerakkan semua pihak yang terlibat dan menggunakan sumber daya yang tersedia. 9. 10. Menghindarkan pemborosan sumber daya, dan sebaliknya merangsang efiiiensi. Menjamin kelayakan kegiatan yang dilakukan di dalam masyarakat dan yang dilaksanakan sendiri oleh masyarakat setempat. adanya usul/saran

Model Perencanaan Program Penyuluhan

Ada banyak model perencanaan yang dikembangkan oleh para ahli, yakni Model Leagans (1955), Model Federal Extension Service (1956), Mode KOK (1962), Model Kelsey dan Hearne (1963), Model Raudabaugh (1967) dan Model Pesson(1966). Dalam tulisan ini penulis hanya menguraikan Model Pesson. Karena model inilah yang digunakan untuk menganalisis perencanaan program penyuluhan yang akan dilakukan. Ada delapan tahap proses perumusan program penyuluhan yang dikemukakan oleh Model Pesson, yaitu: (a) pengumpulan data, (b) analisis keadaan, (c) identifikasi masalah, (d) perumusan tujuan, (e) penyusunan rencana kegiatan, (f) pelaksanaan rencana kegiatan, (g) menentukan kemajuan kegiatan, dan (h) rekonsiderasi. Model tersebut dapat dilihat pada Gambar 1. Pada model ini terlihat bahwa evaluasi dilakukan pada setiap tahap, sehingga memungklnkan dilakukan penyempurnaan pada setiap tahap.

Secara singkat, tahap-tahap perencanaan dari Model Pesson tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: (1) Pengumpulan data, Pengumpulan data merupakan kegiatan pengumpulan datadata dasar atau fakta yang diperlukan untuk menentukan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuan atau kegiatan yang akan direncanakan, Data-data tersebut meliputi: sumber daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan, teknologi yang telah digunakan, dan peraturan yang ada. (2) Analisis keadaan, Tahap ini merupakan tahap penganalisisan data yang diperoleh dari lapangan, termasuk di dalamnya menganalisis sumber daya yang potensial untuk dikembangkan, perilaku masyarakat sasaran, keadaan yang ingin dicapai dan yang sudah dicapai, dan sebagainya.

(3) Identifikasi masalah, Tahap ini m erupakan upaya merum uskan faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan yang dikehendaki. Identifikasi ini dapat dilakukan dengan menganalisis kesenjangan antara data potensial dengan data aktual, antara keadaan. yang ingin dicapai dengan yang sudah dicapai, dan sebagainya. Kesenjangan-kesenjangan ini kemudian diinventarisir dan disusun berdasarkan prioritas. (4) Perumusan tujuan, Dalam tahap perumusan tujuan yang harus diperhatikan adalah realistisnya tujuan yang hendak dicapai, ditinjau dari kemampuan sumber daya (biaya, jumlah dan kualitas tenaga) maupun waktu yang tersedia. (5) Penyusunan rencana kegiatan Tahap ini merupakan penyusunan rencana kerja yang meliputi penjadwalan, metoda yang digunakan, pihak-pihak yang terlibat, lokasi kegiatan, bahan dan peralatan yang dibutuhkan, pembiayan dan sebagainya. (6) Pelaksanaan rencana kegiata, Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari rencana kerja yang telah disusun. Masalah utama yang harus diperhatikan dalam tahap ini adalah partisipasi masyarakat sasaran. Oleh karenanya perlu dipilih waktu yang tepat, lokasi yang tepat, agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan. (7) Menentukan kemajuan kegiatan, Tahap ini merupakan kegiatan monitoring pelaksanaan kegiatan yang dilakukan, untuk melihat sejauh mana tujuan telah dicapai. (8) Rekonsiderasi, Rekonsiderasi dimaksudkan untuk meninjau kembali rumusan program, termasuk kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Pada tahap ini dilihat hal-hal yang menjadi kendala atau sebaliknya keberhasilan yang dicapai, dalam rangka menyusun program berikutnya.

III KESIMPULAN

Dari hasil pembahsan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu: y Kegiatan penyuluhan tidak akan berhasil mencapai tujuan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap masyarakat tanpa adanya perencanaan yang matang. Guna mencapai tujuan penyuluhan, maka perencanaan program penyuluhan perlu disusun secermat mungkin dengan mempertimbangkan patensi daerah, patensi dan kebutuhan masyarakat dan peran kelembagaan sosial

ekonomi yang berkembang di wilayah tersebut. y Perencanaan program penyuluhan disusun dengan Model Pesson dimulai dengan kegiatan pengumpulan data, analisis keadaan keadaan umum daerah dan patensi yang dlmlliki, kemudian dilakukan Identifikasi masalah, setelah masalah terinventarislr dilakukan penetapan tujuan berdasarican prioritas masalah, penyusunan kegiatan perencanaan dilanjutkan dengan pelaksanaan rencana kegiatan menentukan kemajuan kegiatan pencapaian tujuan yang berislkan

strategi implementasi, monitoring dan evaluasikegiatan yang ditindaklanjuti dengan rekonsiderasi.

DAFTAR PUSTAKA Soedarmanto, 1984. Penyuluhan Pertanian. Malang: Univ. Brawijaya Mardlkanto, T. 1993. 'Penyuluhan p,embangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. http://www.scribd.com/doc/57749941/12/Pokpok-Pokok-PerencanaanEvaluasi-Program-Penyuluhan http://fashihullisantugaspenyuluhan.blogspot.com/2009/11/penyuluhanpertanian-bagian-dari-sistem.html http://turindraatp.blogspot.com/2009/06/evaluasi-program-penyuluhan.html

Anda mungkin juga menyukai