Indonesia
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Agenda Layout
Pendahuluan
01 Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan
Pembahasan
Pengertian Perencanaan Wilayah, Implementasi Konsep
02 Perencanaan Strategis dan Terpadu, Tahapan Penyusunan
Pembangunan Wilayah Terpadu, dan Permasalahan Pengembangan
Wilayah
Kesimpulan
03
Latar Belakang
pembangunan menurut Todaro (1998), pada hakikatnya merupakan cerminan proses
terjadinya perubahan sosial suatu masyarakat, tanpa mengabaikan keragamaan
kebutuhan dasar dan keinginaan individual maupun kelompok sosial atau institusi yang
ada di dalamnya untuk mencapai kondisi kehidupan yang lebih baik.
Tujuan Penulisan
Paradigma perencanaan pembangunan dilaksanakan pada masa orde baru banyak mengacu pada teori
prosedur perencanaan dan dimulai dengan tendensi kebutuhan/kepentingan pemerintah yang sentralistik.
Konsep ini banyak berpihak pada perencanaan yang mono sektoral. Konsep perencanaan seperti ini dalam
implementasinya ternyata tidak banyak menyentuh rasa kesejahteraan sosial masyarakat seperti tujuan
hakiki dari perencanaan tersebut.
Dimasa yang akan datang, paradigma perencanaan pembangunan lebih difokuskan pada perencanaan
multisektoral yang strategis dan terpadu dengan pendekatan politik yang lebih berpihak pada masyarakat.
Langkah awal untuk menanggulangi tantangan yang dihadapi oleh pemerintah provinsi maupun lokal di
Indonesia adalah berusaha untuk menjadi realistis mengenal apa yang dapat dicapai melalui perencanaan
dan campur tangan pemerintah dalam jangka pendek. Pengembangan kota-kota terjadi pada umumnya
adalah melalui keputusan-keputusan perorangan dan organisasi. Peran penting dari pihak swasta perlu
untuk dikenali dan dilakui.
Dalam menyusun perencanaan dan membuat kerangkan elemen-elemen prinsip dari proses perencanaan
pada tingkat lokal dengan mempertimbangkan topik-topik berikut:
a. Tanah
b. Infrastruktur
c. Perumahan dan Fasilitas Komunitas
d. Pengembangan Ekonomi
e. Pelayanan Sosial
f. Manajemen Lingkungan
Keberhasilan pengembangan wilayah dapat dilihat dari tiga indikator yaitu, produktivitas dari perkembangan
kinerja suatu institusi beserta aparatnya, efisiensi yang terkait dengan meningkatnya kemampuan teknologi/
sistem dan kualitas SDM dalam pelaksanaan pembangunan, serta partisipasi masyarakat yang dapat menjamin
kesinambungan pelaksanaan suatu program di suatu wilayah.
Strategi yang diambil dalam upaya pengembangan wilayah di Indonesia yang sudah dilakukan antara lain dengan
mengembangkan 5 komponen tata ruang nasional yang meliputi:
a. Pengembangan Kawasan Prioritas yang meliputi kawasan pertumbuhan cepat, kawasan pertahanan
keamanan, dan kawasan-kawasan yang secara tradisional menunjuklan produktivitas yang tinggi pada suatu
penggunaan (kawasan tanaman pangan, kawasan perkebunan slaka besar, industri perkayuan dan hutan
produksi, kawasan industri pengolahan bahan tambang, kawasan perternakan dan perikanan;
b. Pengembangan kota prioritas yang perkembangannya mampu mendukung dan merangsang pengembangan
wilayah sekitarnya
c. Pengendalian pengembagan metropolitan, agar tidak melampui daya dukung lingkungan;
d. Pengembangan sistem transportasi nasional untuk mengaitkan kawasan-kawasan dengan kota-kota priorita;
e. Pelestarian kawasan berfungsi lindung.
Tahapan penyusunan perencanaan wilayah terpadu
Pembangunan wilayah terpadu merupakan kebijakan untuk mendorong pemerintah daerah dalam melaksanakan
pembangunan daerah melalui pendekatan kewilayahan. Kebijakan ini dibutuhkan agar pembangunan daerah
dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam pemanfaatan sumber daya dan sumber dana pembangunan
di daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan wilayah terpadu merupakan kebijakan untuk mendorong pemerintah daerah dalam melaksanakan
pembangunan daerah melalui pendekatan kewilayahan. Kebijakan ini dibutuhkan agar pembangunan daerah
dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam pemanfaatan sumber daya dan sumber dana pembangunan
di daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Prinsip PWT melalui program kewilayahan meliputi:
a. Merupakan satu kesatuan dengan rencana pembangunan daerah;
b. Keterpaduan program, kegiatan, waktu pelaksanaan, lokasi, dan pendanaan pembangunan wilayah antara
Pemerintah dengan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah, berdasarkan kewenangannya;
c. Dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan
masing-masing; dan
d. Dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah, serta sesuai dinamika
perkembangan daerah dan nasional.
PWT melalui program kewilayahan dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut:
a. Transparan yaitu membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur,
dan tidak diskriminatif dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan
rahasia negara.
b. Responsif yaitu dapat mengantisipasi berbagai potensi, masalah dan perubahan yang terjadi di daerah
c. Efisien yaitu merupakan pencapaian keluaran tertentu dengan masukan terendah atau masukan terendah
dengan keluaran maksimal;
d. Efektif yaitu merupakan kemampuan mencapai target dengan sumber daya yang dimiliki, dengan cara atau
proses yang paling optimal.
e. Partisipatif yaitu merupakan hak masyarakat untuk terlibat dalam setiap proses penyusunan, pelaksanaan,
pengendalian, dan evaluasi hasil rencana pembangunan daerah, baik dalam bentuk pemikiran, tenaga,
maupun material, dimana dengan cara ini diharapkan masyarakat mau dan mampu melaksanakan rencana
, serta memelihara dan menindaklanjuti hasil-hasil pembangunan; dan
f. Berwawasan lingkungan yaitu untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur tanpa harus menimbulkan
kerusakan lingkungan yang berkelanjutan dalam mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber
daya manusia, dengan cara menserasikan aktivitas manusia dengan kemampuan sumber daya alam yang
menopangnya.
Kedudukan Pembangunan Wilayah Terpadu dalam
Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Pengembangan Wilayah Terpadu Jangka Panjang
PWTJP merupakan bagian dari arah kebijakan dan sasaran pembangunan jangka panjang daerah yang
mengacu pada RPJPN dan berpedoman pada RTRW provinsi bagi provinsi. Sedangkan bagi kabupaten/
kota penyusunan PWTJP mengacu pada RPJPN, memperhatikan RPJP provinsi, dan berpedoman pada
RTRW kabupaten/kota.
Penyusunan PWTJP dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Identifikasi permasalahan dan gambaran umum kawasan, dilakukan melalui pengolahan data dan
informasi kawasan serta penelaahan RTRW.
b. Perumusan isu strategis kawasan, dilakukan berdasarkan hasil identifikasi permasalahan
pembangunan kawasan dan penelaahan arah kebijakan dan sasaran pokok dalam RPJPN/RPJPD
Provinsi.
c. Perumusan arah kebijakan dan sasaran PWTJP, dilakukan dengan memperhatikan arah kebijakan dan
sasaran pembangunan wilayah/kawasan dalam RPJPN bagi provinsi dan RPJPD provinsi bagi
kabupaten/kota serta mempedomani tujuan, kebijakan, dan strategi pemanfaatan ruang dalam RTRW.
skematis Tahapan dan Tata Cara Penyusunan PWTJP
Penyusunan Pengembangan Wilayah Terpadu Jangka Menengah
PWTJM merupakan penjabaran arah kebijakan dan sasaran pokok PWTJP selama 5 (lima) tahun dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).