Anda di halaman 1dari 16

Nama : Muhammad Ilham

NIM : A1A120003

Prodi : Pendidikan Ekonomi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Mata Kuliah : Perencanaan Pembangunan

Dosen Pengampu : Dr. Siti Syuhada, S.Pd, M.E

UAS Perencanaan Pembangunan

Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah sebuah patokan untuk mempermudah tercapainya suatu tujuan, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Perencanaan adalah suatu proses yang menguraikan tujuan dari organisasi, serta menentukan
strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan merupakan
prosesproses yang penting dari semua fungsi manajemern sebab tanpa perencanaan (Planning)
fungsi pengorganisasian, pengontrolan maupun pengarahan tidak akan dapat berjalan .

Pengertian Pembangunan

Pembangunan adalah suatu proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang
dilakukan secara terencana.

Pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara


terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu negara atau bangsa yang menuju modernitas
dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)

Pembangunan merupakan transformasi ekonomi, strategi dan budaya yang secara sengaja
melalui kebijakan dan juga strategi menuju kearah yang diinginkan.

Pembangunan adalah suatu usaha proses yang menyebabkan pandapatan perkapita masyarakat
dapat meningkat dalam jangka panjang.

Pengertian perencanaan pembangunan


perencanaan pembangunan adalah suatu proses prumusan alternatif-alternatif atau keputusan –
keputusan yang didasarkan pada data-data dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan
untuk melaksanakan suatu rangkaian kegiatan / aktivitas .

Perencanaan pembangunan adalah suatu proses berkesinambungan yang mencakup keputusan-


keputusan atau pilihan-pilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang

perencanaan pembangunan merupakan suatu kumpulan kebijaksanaan dan program


pembangunan untuk mendorong masyarakat dan swasta untuk menggunakan sumberdaya yang
tersedia secara lebih produktif.

Perencanaan pembangunan pada dasarnya merupakan pengendalian dan pengaturan


perekonomian dengan sengaja oleh suatu penguasa (pemerintah) pusat mencapai suatu sasaran
dan tujuan tertentu didalam jangka waktu tertentu pula

Fungsi dan Tujuan Perencanaan Pembangunan

perencanaan adalah melihat kedepan dengan mengambil pilihan berbagai alternatif dari kegiatan
untuk mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus mengikuti agar supaya pelaksanaannya
tidak menyimpang dari tujuan. Perencanaan pembangunan adalah suatu pengarahan penggunaan
sumber-sumber (termasuk sumbersumber ekonomi) yang terbatas adannya, untuk mencapai
tujuan-tujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara efisien dan afektif.

Perencanaaan pembangunan nasional adalah suatu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan
untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah,
dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan negara dan masyarakat ditingkat
pusat dan daerah.

Dalam pasal 2 ayat (4) uu No. 25 Tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan
Nasioanal, bahwa sistem perencanaan pembangunan nasional betujuan untuk :
a. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan
b. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar
fungsi pemerintah maupun antar pusat dan daerah.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistasi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan.
d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
e. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.

Perencanaan Pembanguan Dalam Persfektif Lingkungan


Rencana pembangunan dalam perspektif lingkungan telah ditegaskan dalam perencanaan formal
( Rencana tata ruang ) yang secara jelas membedakan wilayah budidaya dan kawasan lindung.

Wilayah budidaya terdiri atas kawasan-kawasan yang nantinya bisa di fungsikan sebgai kawasan
komersil perumahan, perkantoran, dll. Sedangkan kawasan lindung diperuntukkan sebagai
kawasan yang memiliki fungsi sebagai penyangga daerah resapan air, kawasan dengan
kelerengan yang tinggi, cagar alam. Pengaturan penggunaan ruang itu kemudian juga telah
diperkuat dengan regulasi-regulasi lainnya. Salah satunya yang berkaitan adalah perangkat
hukum

Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan upaya sadar dan terencana yang mendukung
unsur lingkungan hidup termasuk sumber daya kedalam proses pembangunan. Sumber daya yang
mendukung pembangunan antara lain :
a. Sumber daya alam, yaitu air, tanah, dan udara
b. Sumber daya manuisia
c. Ilmu pengetahuan dan teknologi

Ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan :


a. Menjamin pemerataan dan keadilan
b. Menghargai keanekaragaman hayati
c. Mengguanakan pendekatan integrative

Pendekatan Perencanaan Pembangunan

Beberapa pendekatan perencanaan pembangunan yanitu :


a. Pendekatan politik adalah proses rencana pembangunan didasarkan atas penjabarabaran visi
dan misi program kepala daerah yang bersangkutan. Visi dan misi program calon kepala
daerah menjadi Rencana pembangunan jangka menengah daerah, setelah calon kepala daerah
tersebut terpilih. Hal ini merupakan instrumen pendekatan politik dalam perencanaan
pembangunan.
b. Pendekatan teknokrat, adalah perencanaan pembangunan yang 7 dilaksanakan dengan
menggunakan metode-metode dan kerangka berfikir ilmiah dan lembaga atau satuan kerja
yang secara fungsional bertugas untuk itu.
c. Pendekatan partisipatif merupakan pandekatan perencanaan pembangunan yang melibatkan
seluruh lapisan masyrakat dalam merencanakan proses pembangunan. Partisipasi masyarakat
adalah keikutsertaan mengakomodasi kepentingan mereka dalam proses panyusunan rencana
pembangunan.
d. Pendfekatan TOP-DOWN, secara bahasa TOP-DOWN berarti AtasBawah, pendekatan
dengan inisiatif organisasi /unit/ lembaga “ Atas” yang ditindak lanjuti diterjemahkan ke
bawah.
e. Pendekatan BOTTOM-UP berarti Bawah-Atas adalah pendekatan perencanaan dengan
inisiatif organisasi /unit/ lembaga bawah yang ditindak lanjuti ( diterjemahkan ) ke atas.

Tipe Model Perencanaan


a. Model agregat adalah tipe model perencanaan yang paling sederhana, model ageregat
berhubungan dengan perekonomian secara keseluruhan dan menyangkut komponen-
komponen agregat seperti komsumsi, produksi, investasi, tabungan, ekspor, impor, dan lain-
lain. Model ini biasanya digunakan untuk menentukan laju petumbuhan PDB dengan asumsi
yang di sederhanakan. Model perencanaan agregat ini adalah model yang cocok untuk
meramalkan pertumbuhan output ( dan mungkin juga ketenaga kerjaann dalam kurun waktu
antara tiga sampai dengan lima tahun).
b. Perencanan sektoral adalah perencanaan yang dilakukan dengan pendekatan berdasarkan
sektor yang dimaksud dengan sektor adalah kumpulan dari kegiatan-kegiatan atau program
yang mempunyai persamaan ciri-ciri serta tujuannya.
c. Model pendekatan antar industri adalah pendekatan ketiga terhadap perencanaan yaitu model
antar industri dimana kegiatan dari seluruh sektor ekonomi yang produktif yang saling
berkaitan satu sama lain dalam konteks seperangkat persamaaan linear yang simultan yang
menyatakan proses produksi yang spesifik dari masing-masing industri.

Prinsip Perencanaan Pembangunan


Secara umum prinsip-prinsip perencanaan pembangunan adalah
a. Kegiatan yang dilakukan harus berhubungann dengan kebutuhan dasar masyarakat 10
b. Pembangunan masyarakat yang seimbang memerlukan penerapan program dengan beberapa
tujuan.
c. Perubahan sikap masyarakat sangat penting dicapai pada tahap awal pembangunan
d. Pembangunan ,masyarakat menghendaki peningkatan partisipasi masyarakat yang labih baik,
revitalisasi pemerintah lokal dan transisi menuju administrasi lokal yang efektif.
e. Pelatihan pemimpin lokal agar menjadi salah satu tujuan program
f. Mendorong partisipasi wanita dan pemuda
g. Agar efektif, perlu bantuan pemerintah secara intensif dan extensive pada proyek-proyek atas
inisiatif masyarakat

Sistem Perencanaan Pembangunan nasional


Sistem perencanaan pembangunan nasional adalah suatu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka
menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat
ditingkat pusat dan daerah. Sistem ini adalah pengganti dari Garis-Garis Besar Haluan Negara
( GBHN) dan mulai berlaku sejak tahun 2005
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menurut undangundang Nomor 25 tahun 2004
tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, adalah suatu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka waktu tertentu
yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat ditingkat pusat dan daerah.
Ada 5 (lima) tujuan perencanaan pembangunan menurut uu no 25 tahun 2004 yaitu:
1. Mengkoordinasikan pelaku-pelaku pembangunan
2. Mengintegrasikan pembangunan antara daerah, waktu, fungsi pemerintah yang berbeda ( pusat
maupun daerah )
3. Menghubungkan dan menyelenggarakan perencanaan, penyelenggara, pelaksanaan dengan
pengawasan.
4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat
5. Memamfaatkan suimber daya dengan baik.

Sasaran Pembangunan Demokrasi


Sasaran pembangunan demokrasi dalam mewujudkan lembaga demokrasi yang makin kokoh,
lembaga-lembaga negara harus dibangun agar menjadi lembaga / pelaksana kedaulatan rakyat.
Cara pengisian jabatan lembaga-lembaga negara harus demokratis, melalui Pemilu atau
pemilihan oleh wakil rakyat. Semua pejabat negara harus mempertanggung jawabkan pengguna
kekuasaannya kepada rakyat. Aparat birokrasi harus mampu mewujudkan pemerintah yang
bersih dan baik. Mereka harus menerapkan asas keterbukaan / transparan, akuntabel / dapat
dipertanggungjawabkan. Birokrasi pemerintah harus mampu bekerja secara efektif dan efisien.
Program penyempurnaan dan penguatan kelembagaan demokrasi, bertujuan mewujudkan
pelembagaan fungsi-fungsi dan hubungan antara lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, lembaga
politik lainnya, serta lembagalembaga kemasyarakatan yang kokoh dan optimal. Kegiatan
pokoknya mencakup :
a. Perumusan standar dan parameter politik terkait dengan hubungan checks and balances
diantara lembaga-lembaga penyelenggara negara.
b. Peningkatan kemampuan lembaga eksekutif yang profesional dan netral.
c. Perumusan kerangka politik yang lebih jelas mengenai kewenangan dan tanggung jawab
antara pusat dan daerah dalam konteks desantralisasi dan otonomi daerah.
d. Fasilitas perumusan yang lebih menyeluruh terhadap semua peraturan perundang yang
berkaitan dengan pertahanan keamanan negara untuk mendorong profesionalisme Polri, TNI
dan menjaga netralitas politik kedua lembaga tersebut.
e. Fasilitas peningkatan kualitas fungsi dan peran-peran lembaga legislatif (DPR, DPD dan
DPRD)
f. Promosi dan sosialisasi pentingnya independesi, kapasitas dan integritas lembaga Mahkamah
Konstitusi dan Komisi yudisial sebagai upaya memperkuat wibawa dan kepastian
konstitusional dalam proses penyelenggaraan negara.
g. Pelembaga komisi kebenaran dan rekonsiliasi
h. Fasilitas pemberdayaan partai politik dan masyarakat sipil yang otonom dan independen serta
yang memiliki kemampuan melakukan pengawasan terhadap proses pengambilan dan
pelaksanaan keputusan kebijakan publik.

Pembangunan Nasional dalam Rencana kerja


Rencana pembangunan nasional dibagi menjadi berbagai jenis yang memiliki hierarki dan
cakupannya masing-masing :
1. Rencana permbangunan dibagi atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang ( RPJP ) Dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ). RPJP memiliki rentang waktun selama
20 tahun, sedangkan RPJM memiliki rentang waktu yang lebih singkat, yaitu selama 5 tahun.
RPJM merupakan penjabaran dari RPJP, sehingga RPJM 18 wajib merujuk ke RPJP. RPJP
dan RPJM diberlakukan pada tiga level pemerintah : Nasional,. Provinsi dan Kota /
Kabupaten.
2. Rencana strategis dibagi atas Rencana Strategis Kemerntrian Lembaga (Renstra-KL) dan
Rencana Srtategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD). Keduannya memiliki
rentang waktu selama 5 tahun.
3. Rencana kerja memiliki rentang waktu selama 1 tahun. Rencana kerja terbagi atas dua jenis
Rencana Kerja Kementrian / Lembaga ( Renja KL ) dan Rencana Kerja terbagi atas dua jenis
Rencana Kerja Kementrian / Lembaga ( Renja KL ) dan Rencana Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renja SKPD)
RPJM tersebut kemudian dijabarkan kedalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) setiap tahunnya.
RKP berisi rancangan kerja ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara
menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program kementrian / lembaga, lintas
kementrian, lembaga kewilayaan. RKP merupakan pedoman bagi penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN )

ISU STRATEGIS UNTUK MENDUKUNG PRIORITAS NASIONAL


Berikut ini adalah isu strategis yang telah dikelompokkan berdasarkan prioritas nasional :
1. Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, adalah : pemerintahan yang bersih dan bebas KKN,
peningkatan kualitas pelayanan publik dan peningkatan kapasitas dan akuntabillitas dan
kinerja birokrasi
2. Pendidikan adalah: peningkatan akses pendidikan dasar dari keluarga miskin, pelaksanaan
kurikulum baru, secara bertahap dan pelaksanan pendidikan menengah universal
3. Kesehatan, adalah penurunan dan pencegahan penyakit ( HIV AIDS dan Malaria ) dan
peningkatan Akses dan kualitas pelayanan KB yang merata
4. Ketahanan Pangan, adalah : kesejahteraan petani / nelayan dan peningkatan produksi
perikanan.
5. Infrastruktur, adalah : penyediaan infrasktruktur dasar untuk menujang peningkatan
kesejahteraan penyediaan infrastruktur 20 yang mengurangi kesenjangan antar wilayah, serta
penyediaan infrastruktur untuk mendukung ketahanan pangan energy
6. Iklim Investasi Dan Iklim Usaha, adalah penurunan biaya logistik nasional dan
pengembangan fasilitas pendukung Kawasan Ekonomi Khusus ( KEK ) yang telah ditetapkan.
7. Energi, adalah : peningkatan produksi minyak dan gas bumi serta peningkatan rasio
elektrifikasi dan peningkatan kapasilitas pembangkit tenaga listrik panas bumi
8. Lingkungan Hidup Dan Pengelolaan Bencana, adalah : pengendalian perubahan iklim dan
Peningkatan kualitas lingkungan
9. Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar Dan Pasca Konflik, adalah : pembangunan daerah
tertinggal serta penguatan diplomasi dan pembangunan infrastruktur, Hankam, serta fasilitas
custom, immigration, Quarantine, securyty ( CI QS ) kawasan perbatasan.
10. Bidang Perekonomian, adalah : Akselerasi industrialisasi dengan sasaran pertumbuhan
industri non migas serta peningkatan pemahaman dan kesiapan Indonesia dalam Masyarakat
Ekonomi Asean ( MEA )
11. Bidang Kesejahteraan Rakyat adalah : peningkatan kerukunan beragama dan peningkatan
budaya serta peningkatan prestasi olahraga di tingkat

PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN


Program pembanguinan yang sifatnya padat karya makin ditingkatkan secara merata untuk dapat
menyerap tenaga kerja secara optimal, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan
masyarakat miskin. Selain itu pengentasan kemiskinan dilakukan dengan meningkatkan dan
memperluas akses mereka terhadap kebutuhan dasar, yaitu pangan, sandang, perumahan,
pendidikan, dan kesehatan. Terdapat empat strategi mendasar yang telah ditetapkan dalam
melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan yaitu :
- Menyempurnakan program perlindungan sosial
- Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
- Pemberdayaan masyarakat, dan - Pembangunanm yang inklusif ( Tnp 2k, 2005 )
Selama ini, pemerintah telah bertekad dan berupaya untuk melaksanakan pengembanagan yang
inklusif dan berkeadilan, yaitu pembangunan ekonomi yang menjamin pemerataan ( gerowth
with equity ) yang mensyaratkan stabilitas dan dukungan negara yang kuat. Upaya ini
diwujudkan dengan 22 menempatkan four track strategy pembangunan yang terdiri pro-growth,
pro-poor dan pro-job dilengkapi dengan pro-environment secara terintegrasi dan saling
bersinergi secara seimbang dan konsisten dengan melibatkan masyarakat setrta mengedepankan
aspek pemerataan.
Pemerataan menjadi isu penting dalam pelakasanaan pembangunan guna mengatasi lebarnya
ketimpangan baik antar penduduk maupun antar wilayah, karena pembangunan tidak hanya
bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi semata, namun juga untuk mensejahterakan
masyarakat yang termarjinalkan. Hal ini bukan hanya ditunjukkan untuk memenuhi kewajiban
kontitusioanl namun juga dilandasi pertimbangan untuk meningkatkan kualitas menuju SDM
yang produktif, terdidik, terampil dan sehat, karena sumber daya manusia yang bekualitas
merupakan pelaku sekaligus key enabler dalam proses pembangunan.

PENINGKATAN INVESTASI DAN IKLIM USAHA


Dalam tiga tahun terakhir, pemerintah terus membenahi fundamental perekonomian Indonesia.
Termasuk melalui 15 paket kebijakan 23 ekonomi. Berkat kerja keras berbagai pihak dalam
melakukan perbaikan struktural,Indonesia telah mendapat status “ layak investasi” dari tiga
lembaga pemeringkat internasioanl. Peningkatan realisasi investasi juga turut bersumbangsih
pada penyerapan tenaga kerja
Kebijakan peningkatan iklim investasi dan iklim usaha telah mendorong peningkatan investasi
dan daya saing produk Indonesia. Hal ini ditunjukkan oleh meningkatnya Pembentukan Modal
Tetap Domestik Bruto ( PMTB ), investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri ( PMDN )
maupun Penanaman Modal Asing ( PMA ) dan membaiknya peringkat investasi ini merupakan
hasil dari berbagai upaya, diantaranya adalah perbaikan pada penyederhanaan prosedur perijinan,
penggunaan teknologi informasi dalam upaya perizinan yang terkait investasi merupakan suatu
keharusan.
Pengembangan sistem logistik nasional pembangunan kawasan industri, pembangunan
infrastruktur seperti jalan, jembatan pelabuhan dan pembangkit listrik harus ditingkatkan dan
dipercepat sehingga infrastruktur dasar tersebut mampu mengimbangi peningkatan iklim
investasi dan usaha
Untuk meningkatkan daya saing dan mengurangi kesenjangan antar daerah, dilakukan upaya
peningkatan tata kelola ekonomi daerah melalui percepatan perizinan didaerah, pengurangan
biaya untuk usaha dan sinkronisasi kebi
jakan ketenagakerjaan dan iklim usaha.

KERANGKA PERTUMBUHAN EKONOMI


Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara
berkesinabungan menuju keadan yang lebih baik selama priode tertentu. Pertumbuhan ekonomi
dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang
diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adapun pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu :
a. Jumlah penduduk
b. Jumlah stok barang-barang modal
c. Luas tanah tanah dan kekayaan alam, dan
d. Tingkat teknologi yang digunakan
Tahapan pertmubuhan ekonomi menurut Karl Bucher adalah tahapan perkembang ekonomi yang
berlangsung dalam suatu masyarakat. Tahapan pertumbuhan ekonomi menurat Karl Bucher
( 1923 ) adalah :
a. Produksi untuk kebutuhan sendiri ( rumah tangga tertutup )
b. Perekonomian sebagai bentuk perluasan pertumbuhan penduduk dipasar ( rumah tangga kota )
c. Perekonomian nasional dengan peran perdagangan yang semakin penting ( rumah tangga
negara )
d. Kegiatan perdagangan yang telah meluas melintasi batas negara ( rumah tangga dunia)
Pertumbuhan ekenomi perlu ditopang oleh pertumbuhan dari sisi permintaan dan sisi penawaran
yang seimbang, agar peningkatan jumlah permintaan tidak diikuti oleh tekanan inflasi yang
tinggi. Sementara itu tumbuhnya sisi penawaran menjadi sangat penting bagi pemantapan
ekonomim nasional, jika ditopang oleh pertumbuhan sektor-sektor produktif yang dapat
mendorong perluasan kesempatan kerja dan pada akhirnya dapat meningkatkan daya beli
masyarakat
Peningkatan kegiatan investasi, baik dalam bentuk akumulasi kapital domestik maupun asing,
akan menjadi faktor pendorong ekonomi yang sangat di butuhkan, terutama karena pertumbuhan
investasi akan memberikan efek ganda terhadap perekonomian dalam perluasan kesempatan
kerja, peningkatan pendapatan dan akhirnya dapat membantu dalam penaggulangan kemiskinan.
Di lain pihak, peningkatan investasi diharapkan akan berperan sebagai medium transper
teknologi yang akan berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas yang kemudian akan
meningkatkan daya saing ekonomi suatu bangsa.

STABILITAS NASIONAL
Stabilitas dan pembangunan nasional merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling
membutuhkan. Keberhasilan pembangunan nasional akan sangat mempengaruhi tercapainya
stabilitas nasional. Oleh karena itu momentum yang memungkinkan terpeliharanya pelaksanaan
nasional harus tetap dijaga dan dikembangkan.
Peningkatan stabilitas terdiri dari tiga aspek yaitu :
1. Stabilitas ekonomi
2. Stabilitas sosial
3. Stabilitas politik
Untuk menjaga stabilitas ekonmi, maka fakror penting yang perlu dilakukan adalah menjaga
stabilitas harga ( terutama harga kebutuhan pokok ). Aspek berikutnya adalah stabilitas sosial
yang merupakan faktor penunjang stabilitas secara keseluruhan. Stabilitas sosial dapat
diupayakan dengan pendekatan pencegahan konflik dan pembangunan perdamaian dalam jangka
panjang. Yaitu dengan cara perencanaan sensitif konflik ( conflick sensitive planning ) atau
perencanaan pada perdamaian. Melalui forum perencanaan pembangunan, masyarakat
berkesempatan untuk bertemu dan berdiskusi sehingga bisa mengurangi potensi konflik diantara
masyarakat.

PEMERATAAN YANG BERKEADILAN


Pemerataaan menjadi isu penting dalam pelaksanaan pembangunan guna mengatasi melebarnya
ketimpangan baik antar penduduk maupun antar wilayah karena pembangunan tidak hanya
bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi semata, namun juga mensejahterakan
masyarakat yang termarjinalkan. Dalam hal itu, perlindungan sosial akan terus ditingkatkan dan
di optimalkan. Hal ini bukan hanya ditujuhkan untuk memenuhi kewajiban kontitusional, namun
juga dilandasi pertimbangan untuk meningkatkan kualitas menuju SDM yang produktif, terdidik,
terampil dan sehat, karena sumber daya manusia yang berkualitas merupakan pelaku sekaligus
key enabler daalm proses pembangunan
Terwujudnya pemerataan yang berkeadilan dapat ditunjukkan oleh :
1. Peningkatan akses mayarakat miskin dan non miskin terhadap pendidikan, kesehatan dan
layanan dasar lainnya di wilayah perkotaan dan pedesaan.
2. Meningkatnya penciptaan lapangan keerja baik mdisektor formal maupun informal untuk
mendukung penurunan tingkat pengangguran
3. Meningkatnya pemerataan pendapatan yang diindikasikan dengan menurunnya nilai gini ratio
4. Tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan

PENINGKATAN KUALITAS SDM


Pendidikan memberi sumbangan signifikan terhadap pembangunan ekonomi. Sampai saat ini,
akses dan pemerataan pendidikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi
sudah bisa ditinggalkan dengan baik. Melalui pendidikan tenaga kerja terdidik dapat
mengembangkan 28 visi dan wawasan yang lebih maju, menanamkan etos kerja tinggi, serta
menumbuhkan sikap adaptif, inovatif, bahkan tenaga kerja terdidik juga dibekali dengan
penguasan teknologi yang memadai akan dapat menciptakan tenaga kerja yang berkeunggulan
kompetitif ( competitive advantage ), karena dapat mendorong peningkatan produktivitas dan
efisiensi kerja.
Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang seutuhnya, kemampuan
profesional dan kematangan kepribadian saling memperkuat satu sama lain. Profesionalisme
dapat turut membuat sikap dan perilaku serta kepribadian yang tangguh sementara kepribadian
yang tangguh merupakan prasyarat dalam membentuk membentuk profesionalisme
( Djayanegara et. al, 1986 )

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN SINERGI PUSAT – DAERAH


Pembangunan infrastruktur merupakan aspek penting dalam mempercepat proses pembangunan
nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda pergerakan
pertumbahan ekonomi. Suatu negara tidak dapat dari ketersediaan infrastruktur seperti
transportasi, telekomunikasi, sanitasi dan energi. Oleh karena itu pembangunan sektor ini
menjadi tumpuan dari pembangunan ekonomi selanjutnya. Pembangunan infrastruktur suatu
negara harus sejalan dengan kondisi makro ekonomi negara yang bersangkutan.
Selama ini banyak daftar rencana pembangunan daerah berbeda dengan pusat, sehingga
pelaksanaanya tidak sinkron. Oleh karena itu, diperlukan paradiguna hubungan antara
pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta, dimana peran bersama dalam pembangunan antara
pemerintah ( pusat ), pemerintah daerah dan masyarakat termasuk dunia usaha / swasta.

UPAYA MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT


Welfare state, adalah suatu sistem yang memberi peran lebih besar kepada negara ( pemerintah )
dalam pembangunan kesejahteraan sosial yang terencana melembaga dan berkesinabungan
dalam konsep welfare state diyakini bahwa negara memiliki kewajiban untuk menyediakan
warga negaranya akan standar hidup yang layak. Karena setiap negara memiliki standar yang
berbeda-beda yang berhubungan dengan batas kemampuan Negara
Pemikiran mereka dapat disarikan menjadi tiga hal esensial :
1. Negara harus menjamin tiap individu dan keluarga untuk mremperoleh pendapatan minimum
agar mampu memenuhi kebutuhan hidup paling pokok
2. Negara harus memberi perlindungan sosial jika individu dan keluarga ada dalam situasi rawan
rentang sehingga mereka dapat menhadapi social contigencies, seperti sakit, usia lanjut,
menganggur, dan miskin
3. Semua warga negara, tanpa membedakan status dan kelas sosial, harus dijamin untuk bisa
memperoleh akses pelayanan sosial dasar, seperti pendidikan,kesehatan, pemenuhan gizi (
bagi anak balita ), sanitasi dan air bersih.
Kerangka dasar untuk memantapkan perekonomian nasional bagi peningkatan kesejahteraan
rakyat yang berkeadilan. Kerangka tersebut pada dasarnya terdiri dari tiga komponen, yaitu :
1. Pemantapan perekonomian nasional, yang dititikberatkan pada spek pendorong pertumbuhan
ekonomi ( growth )
2. Peningkatan stabilitas ( stability ), yang terdiri dari aspek stabilitas ekonomi, sosial dan politik
3. Pemerataan y6ang berkeadilan ( equity ), yang memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan dan menikmati hasil
pembangunan ( inclusiveness )

PERKEMBANGAN REGIONAL ASEAN


Pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA ) 2015, tantangan yang dihadapi olehn kita
bersama adalah meningkatkan pemahaman publik dikalangan pemerintah, dunia usaha dan
masyarakat baik ditingkat pusat maupun daerah, tentang mamfaat dan peluang yang dapat
diperoleh dengan pelaksanaan MEA 2015. Pembentukan MEA sebenarnya dapat memberikan
peluang bagi Indonesia dengan terbukanya pasar baru bagi barang, jasa, investasi, pekerja
terampil dan arus modal kawasan ASEAN . Di lain pihak, bangsa Indonesia harus bekerja keras
untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat ketahanan nasional agar dapat bersaing dengan
negara ASEAN lain.
PERAN EKSPOR INDONESIA
Nilai ekspor dan impor Indonesia pada Februari 2017 mengalami penurunan dibandingkan
Januari 2017. Adapun penurunan ekspor terjadi sebesar 6,17 % dari 14 miliar dolar AS menjadi
12, 57 miliar dolar AS sementara nilai impor sendiri turun 5, 96 % mencapai 11, 26 miliiar dolar
AS
Berdasarkan data dari BPS daerah-daerahyang memiliki daya ekspor terbesar pada Januari-
Februari 2017 adalah Jawa Barat yang bernilai 4, 48 miliar dolar AS, Riau dengan nilai 2, 92
miliar dolar AS, dan Kalimantan Timur yang bernilai sebesar 2, 76 miliatr dolar AS
Selanjutnya dalam ranah impor, negara pemasok impor non migas terbesar selama Januari-
Februari 2017 ditempati oleh Cina dengan nilai 4, 87 miliar dolar AS, Jepan yang nernilai 2, 15
miliar dolar AS dan Thailand sebesar 1, 38 miliar dolar AS. Impor nonmigas dari Kawasan Asia
Tenggara|( ASEAN ) sendiri mencapai pangsa pasar 21, 02 %, sementara dari Uni Eropa sebesar
8, 71 % ( Sumber : BPS, 2017 )

PENGURANGAN KESENJANGAN ANTAR DAERAH


Usaha-usaha pembangunan masyarakat oleh pemerintah daerah untuk mendukung pengurangan
kesenjangan antar daerah adalah sebagai berikut :
1. Mengembangkan ekonomi lokal,mel;alui :
(i) Penciptaan iklim usaha yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang.
(ii) Peningkatan akses masyarakat terhadap sumber-sumber kemajuan ekonomi seperti modal,
teknologi, informasi, lapangan kerja dan pasar .
(iii) Perkuatan kerjasama antar daerah .
(iv) Pembentukan jaring ekonomi yang berbasis pada kapasitas lokal dengan mengkaitkan
peluang pasar yang ada ditingkat lokal regional dan internasional
(v) Pengembangan kegiatan ekonomi yang bertumpuh pada kelompok, termasuk pembangunan
prasarana berbasis komunitas,dan
(vi) Perkuatan keterkaitan produksi pemasaran dan jaringan 36 kerja usaha kecil-menengah dan
besar yang mengutamakan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif daerah
2. Memperkuat kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam pengelolaan sumber daya
lokal dilakukan melalui penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah, daerah, kelembagaan
sosial masyarakat dan lembaga perekonomian lokal didaerah tertinggal
3. Meningkatkan aksebilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan pendidikan dan pelayanan
dasar lainya yang berkualitas
4. Meningkatkan konsilidasi dan hermonisasi seluruh sumber pendanaan ke daerah (Bantuan
sosial, Tugas pembantuan, Dekonsentrasi, Dana Alokasi Khusus, APBD), dengan melakukan
refocussing terhadap penggunaan dana pembangunan
5. Membangung database kebutuhan daerah sebagai Road map pembangunan daerah tertinggal. (
Bappenas, 2014 )

PROGRAM KERJA DI DAERAH


 Peningkatan Daya Beli Untuk meningkatkan daya beli masyarakat, arah kebijakan yang perlu
dilakukan pemetrintah daerah lebih diarahkan pada upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan pendapatan riil masyarakat. Hal ini dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui usaha-usaha produktif dan mengurangi beban
biaya hidup masyarakat.
 Peningkatan Iklim Investasi Pemerintah daerah perlu menyusun rencana dan langkah dalam
menciptakan iklim investasi yang kondusip melalui : Peningkatan kemudahan perijinan.
Pemberian perijinan usaha yang transparan, cepat serta pelayan yang baik, peningkatan
pelayanan melalui PTSP ( pelayanan terpadu satu pintu )
 Peningkatan Kualitas Belanja Daerah Meningkatkan porsi belanja modal untuk infrastruktur
37 wilayah yang menjadi kewenangan daerah dan meningkatkan kesiapan teknis pelaksana
kegiatan untuk mencegah keterlambatan pelaksanaan kegiatan
 Peningkatan nilai tambah industri Pemerintah daerah perlu mengambil langkah-langkah untuk
mendorong nilai tambah, industri antara lain : Mendorong berkembangnya kluster industri
unggulan, menciptakan iklim investasi yang kondusip dan mengembangkan kawasan industri
terpadu ( industrial park )
 Peningkatan perdagangan antar wilayah Perdagangan antar wilayah berpetran strategis dalam
mengurangi kesenjangan antar wilayah. Untuk itu langkahlangkah yang perlu dilakukan
pemerintah daerah antara lain : Meningkatkan kerjasama antar daerah, meningkatkan akses
informasi pasar bagi produsen / petani lokal, mengurangi pungutan arus barang antar wilayah
dan meningkatkan kualitas jaringan infrastruktur

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN


Pembangunan yang merata dan dapat dinikmati oleh seluruh komponen bangsa di berbaggai
wilayah indonesia akan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan,
permberdayaan dilakukan melalui partisipasi masyarakat dalam kegiatan perancangan,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan.
Di masa depan mayarakat sendirilah yang akan memainkan peran utama dalam
mengimplementasikan program-program pembangunan didaerahnya. Proses pemberdayaan
masyarakat secara implisit mengandung makna, terdapat faktor inisiatif yang berasal dari
perkembangan dari masyarakat sendiri.
Menurut philip J. Eldrige ( 1995 ) “ partisipation means a shift in decision making power from
more powerful to poor, disadvantages, and les influential group. “ Keberdayaan rakyat
merupakanm kermampuan dan kebebasan untuk membuat pilihan-pilihan, baik yang
menyangkut penentuan nasib sendiri maupun perubahan diri sendiri atas dasar kekuatan sendiri
sebagai faktor penentu.

Anda mungkin juga menyukai