Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“TEORI BIAYA TRANSAKSI”

Dosen pengampu : Dra. Refnida, M.E.

Disusun oleh
Nama : Muhammad Ilham
NIM : A1A120003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “TEORI BIAYA
TRANSAKSI” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk menambah wawasan
tentang”TEORI BIAYA TRANSAKSI” bagi para pembaca dan juga penulis.

kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempura. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Jambi, 22 November 2020

Muhammad ilham

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….ii

BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………….1

A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………1
B. TUJUAN………………..………………………………………………………1
C. RUMUSAN MASALAH..………………………………………………….….2

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………………3

A. DEFINISI BIAYA TRANSAKSI………………………………..……………3


B. ASUMSI PERILAKU………………………………………………………....3
C. KETIDAKPASTIAN DAN KETERBATASAN RASIONALITAS…...…...4
D. MOTIVASI…….……………………………………………………………….4
E. DIMENSI DIMENSI TRANSAKSI…………………………………………..5
F. ORGANISASI KOPERASI DAN MORAL AZZARD……………………...6

BAB 3 PENUTUP………………………………………………………………………….7

A. KESIMPULAN………………………………………………………………...7
B. SARAN………………………………………………………………………….7

DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………………………8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keberhasilan koperasi untuk jangka panjang jaranga tergantung hanya pada hasil hasil
ekonomis secara murni, tetapi justru hanya inilah yang di asumsikan terjadi dalam
pendekatan kelembagaan komparatif.

Terdapat 2 pendekatan penting untuk menelaah sebab-sebab kinerja komparatif organisasi


yang di miliki penguna jasa atau pelayanannya.Terdapat 2 faktor ekonomis yang berperan
secara menonjol ,yaitu Aplikasi harga kompensional dan koperasi pasar.

Dalam teori pasar komvensional,perusahaan diangap sebagai fungsi produksi.


Keanekaragaman organisasi, sekalipun merupakan suatu data tidak memiliki konsekuensi
Ekonomi yang nyata.

Dengan dasar asumsi biaya mengunakan mekanisme harga sebesar


nol(coase,1937,386),tidaklah mengherankan bila disimpulkan bahwa harga neo klasik dan
teori produksi tidak sesuai menerangkan fenomena keragaman organisasi termasuk kinerja
koperasi, Kebijakan koperasi dan intervensi mikro ekonomi berdasarkan teori harga dan
biaya konvensional justru menghasilkan saran dan kinerja yang buruk. Biaya transaksi telah
di perbandingkan dengan friksi-friksi yang mencegah berfungsinya sistem mekanis yang
baik.

Analisa biaya transaksi menggatikan pemenuhan yang biasa menjadi teknologi , dan
pengeluaran-pengeluaran produksi atau distribusi tetap,dengan pemeriksaan biaya –biaya
komparatif atas pemenuhan tugas-tugas perencanaan penyesuaian dan monitoril di dalam
struktur penentu alternatif (wiliamson,1985,2)

Oleh karena itu akan di jelaskan pengertian dari biaya transaksi hinga pengembangan
penjelasan yang berkaitan dengan teori biaya transaksi dan kinerja koperasi.

B. TUJUAN

Tujuan dari biaya transaksi adalah sebagai berikut :


1. Mengetahui maksud atau definisi dari biaya tarnsaksi.
2. Mengetahui perbandingan efisiensi biaya transaksi antara pasar dengan koperasi,
3. mengetahui komponen utama dari biaya transaksi.
4. mampu menganalisis kasus-kasus nyata yang terjadi berdasarkan teori biaya transaksi.

1
C. RUMUSAN MASALAH

1. apakah yang dimaksud biaya transaksi ?


2. bagaimana asumsi biaya transaksi ?
3. apa hubungan ketidak pastian dengan biaya transaksi ?
4. apa faktor yang mempengaruhi motivasi individu ?
5. apa yang di maksud dimensi transaksi ?
6. apa itu moral hazzard ?
7. bagaimana hubungannya dengan kinerja koperasi ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI BIAYA TRANSAKSI

Pendekatan biaya transaksi di pelopori oleh ronald coase dalam tulisannya yang terkenal
pada tahun 1937,the nature of the firm’.Coase mengemukakan bahwa pilihan antara
menkoordinasikan produksi melalui pasar atau hirarki (di dalam perusahaan) bergantung pada
biaya (komparatif) relatif dari kedua alternatif tersebut.

Menurut willimmson segala masalah yang di rumuskan sebagai masalah dalam pembuatan
kontrak (contacting) problem dapat di telaah dari sisi keungulan biaya transaksi.

Transaksi mencakup pertukaran dan kontak Seperti yang di katakan oleh al chian atau
woodward (1988,66),’Pertukaran adalah hak-hak properti menjadi sumber daya yang tidak
melibatkan janji-janji dari kewajiban dimasa yang akan datang. Dalam kontrak janji masa
yang akan datang di pertukarkan dan investasi di buat, nilai yang menjadi sangat tergantung
pada pemenuhan janji janji dari pihak lain’.

Sejauh ini tidak ada definisi yang meyakinkan tentang biaya transaksi, bahkan bagi
sebagian orang, biaya transaksi tidak dapat di ukur. jika transaksi di pandang dalam kerangka
waktu yang berhubungan dengan pembuatan kontrak, meliputi unsur-unsur pencarian,
pelaksanaan, pengendalian, atau pengawasan, maka biaya trasaksi akan terdiri dari biaya
penelitaan, informasi keputusan, tawar menawar, pengawasan dan pelaksannan kontrak.

Komponen utama dari biaya transaksi adalah biaya yang timbul dalam pembuatan kontrak
yang di perkuat oleh hukum atau diri sendiri. Hal ini mencangkup tindakan pencegahan
melawan kemungkinan pengambilalihan nilai-nilai investasi dan biaya untuk
mengimformasikan dan administrasi hal-hal yang berkaitan dengan kontrak.

B. ASUMSI PERILAKU

Dalam teori ini, pengoptimalan laba adalah hal yang paling penting. Pemikiran ini
menimbulkan 3 pertanyaan :
Apakah individu mampu mengoptimalkan ?
Apakah individu memaksimalkan ?
Apakah individu di perkenankan untuk memaksimalkan ?
Hal ini merupaka masalah hak-hak properti (hak bertindak dan batas-batas kelembagaan)

Ekonomi biaya transaksi sangat bergantung kepada ke tiga hal tersebut dengan penekanan
khusus kepada pertanyaan pertama dan kedua . teori hak properti biasanya mencangkup
pertanyaan ketiga dengan asumsi prilaku maksimisasi

3
Williamson (1986,173) menambahkan atribut lain pada hakikat sifat alami manusia yang
diangap penting dalam pembahasan ekonomi proses yaitu, harga diri di lihat dari pandangan
diri sendiri maupun umum, yang sejauh ini belum di bahas secara sistematis.

C. KETIDAKPASTIAN DAN KETERBATASAN RASIONALITAS ( BOUNDED


RATIONALITY )

Penyebab utama dari kognitif manusia adalah ketidakpastian. Ketidakpastian yang


pertama, mengacu pada perubahan dalam lingkungan. Dimana individu tidak dapat
meramalkan atau mengendalikan. Ketidakpastian kedua adalah merupakan jenis yang
strategis (willianson 1985,58) yaitu ketidakpastian prilaku.
Hal ini merupakan hal interaksi antar individu dalam pasar atau organisasi.

Williamson mengunkan istilah keterbatasan rasionalitas untuk mengambarkan fakta bahwa


manusia memiliki keterbatasan informasi dan keterbatasan kemampuan untuk memproses
informasi tersebut. Keterbatasan atau bahkan ketidaksedianya informasi :
a. peluang pasar
b. perkembangan masa depan dari variabel-variabel(produk, permintaan, tekonologi)
c. tanggapan manusia pada kejadian-kejadian yang akan datang.

Karna pikiran manusia tidak mampu untuk mengunakan seluruh informasi yang secara
teoritis tersedia bagiannya, maka mengambil keputusan dan bertindak di dalam ketidapastian
adalah suatu hal yang normal maupun memiliki konsekuensi yang cukup mendasar, yang
tidak cukup di refleksikan. Dalam pemikiran ekonomi standar semakin besar ketidakpastian
maka akan semakin tingi biaya transaksi.

D. MOTIVASI

Kepentingan pribadi masih menjadi pusat teori baru tetapi homoeconomicus telah
digantikan oleh complekman. Williamson membedakan 3 tingkat dari pencarian kepentingan
pribadi yaitu:
1. yang terkuat dari kepentingan pribadi adalah oportunisme yang mengacu kepada
penyingkapan informasi yang tidak lengkap atau menyimpan.
2. kepentingan pribadi yang sederhana seluruh keunggulan yang secara hukum
tersedia direalisasikan, dan arena ketidakpastian tidak ada hak tak ada masalah
yang timbul setelah itu
3. situasi yang ekstrim dimana kepentingan pribadi hilang individu sepenuhnya
mengenal tujuan-tujuan yang di tetapkan dalan organisasi dan tidak bermaksud
untuk melakkan penyimpangan ataupun merusak aturan.

4
Aspek motivasional yang penting menurut model williamson adalah kecendrungan
manusia terhadap prilaku oportunistik, karna baik pencarian kepentingan pribadi sederhana
maupun kepatuhan bukan lah masalah yang penting bagi desain organisasi . masalah ekonomi
termasuk koperasi dapat di formulasikan seperti berikut :
“mengkoordinasiakn transaksi sedemikian rupa sehinga dapat mengambil mamfaat optimal
meskipun terdapat keterbatasan rasionalitas dan secara bersamaan menjaga tramsaksi bahaya
oportunisme”.

E. DIMENSI- DIMENSI TRANSAKSI : HOLD UP DAN MORAL HAZZARD

Menurut williamson dimensi-dimensi prinsip yang membedakan transaksi adalah:


a. Ketidakpastian
a. Frekuensi transaksi
b. Kekhususan asset

Khusus asset memililiki beberapa konsekuensi penting bagi organisasi koperasi.


Willianson(1985,95_96) membedakan Khusus aseet menjadi 4 yaitu sebagai berikut :

1. kekhususan tempat
Tingkatan beruntun dalam proses produksi di tempatkan dalam lokasi berdekatan
sehingga sulit untuk di pindah-pindahkan (immobile) misalnya suatu gudang penyimpanan
makanan ternak, tempat pemrosesan susu, pipa saluran, dan lain-lain

2. kekhususan asset fisik


Asset bergerak tetapi kekhususan mempunyai atribut bagi ciri-ciri fisiknya
Contohnya perlengkapan atau peralatan khusus dalam memproduksi barang-barang dan
mesin-mesin dalam pertanian

3. kekuatan asset insane


Kemampuan dapat berupa kekhususan yang di miliki perusahaan maupun individu
tertentu yang berkaitan denga perusahaan atau individu lainnya

4. aseet dedikasi
Merupakan investasi yang mempunyai nilai-nilai sendiri dalam kapasitas produksi umum
Dari sisi kepentingan tertentu.

Kekhususan asset timbul ketika sumber daya saling tergantung satu sama lain dalam cara
cara khusus Contohnya “suatu pabrik suku cadang komputer membutuhkan asset kebutuhan
tertentu untuk perusahaan tertentu”. Dalam kasus-kasus yang seperti ini terdapat hubungan
yang khusus antara pemasok dan peminta produksi atau jasa yang membutuhkan
perlindungan kontraktual secara timbal balik, dalam upaya pencegah dalam salah satu pihak
melangar atau mengeksplotasikan, pihak lain misalnya dengan cara menolak membayar
maupun memberi jasa yang telah disepakati dalam kontrak tersebut.

5
Dalam sistem ekonomi nilai tambah yang diciptakan oleh asset khusus dapat dilihat
sebagai selisih lebih atau kelebihan nilai dari nilai asset terhadap nilai sisa.

F. ORGANISASI KOPERASI DAN MORAL AZZARD

Dua indivdu A dan B bekerjasama. A memberikan pelayanan kepada B sedangkan


pelayanan balasan yang tercantum dalam kontrak dari B, akan tergantung pada:
a.motivasi atau prilaku dari B
b.faktor-faktor eksogen (resiko)

Moral hazzard dapat didefininisikan sebagai tindakan-tindakan agen atau prilaku ekonomi
dalam memaksimalkan mamfaat bagi dirinya atas kerugian pihak lain, dalam situasi dimana
mereka tidak memikul seluruh konsekuensi atau sebaliknya tidak menikmati seluruh manfaat
dari tindakan-tindakannya karena adanya kepastian dan kontrak-kontrak yang tidak lengkap
maupun di batasi yang mencegah penetapan atas seluruh mamfaat atau kerugian yang
merupakan tangung jawab prilaku tersebut. (kotowitz,1987,549)

Teori standard termasuk juga teori koperasi, memiliki asumsi bahwa :

1. bagaimana seorang pemilik tanah dapat mengawasi dengan sempurna kegiatan


penyimpangan yang di lakukan buruh nya.
2. bagaimana bank dapat mengawasi secara sempurna tindakan-tindakan para
peminjam dana yang di beriakannya.
3. bagaimana majikan atau angota koperasi dapat mengawasi dengan sempurna upaya
manager dalam melakukan tugas tugas mereka.
4. Moral hazzard atau masalah prisifal agen memiliki konsekuensi langsung atas biaya
transaksi komparatif dari berbagai alternatif.

Terjadi nya moral hazzard tergantung pada:


1. biaya pengawasan
2. kelenturan /kelancaran sumber daya

6
BABIII

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Biaya trasaksi sebagai upaya untuk mengerjakan investigasi, konsep tentang biaya
trasaksi sangatlah berguna untuk mengenali bentuk dan struktur sebuah pertukaran transaksi.

Biaya transaksi menurut coase sebagai biaya mengorganisasi transaksi untuk


menkonseptualisasikan kembali masalah eksternal dan juga termasuk aspek
koordinasi,interaksi manusia.

Biaya transaksi williamson biaya transaksi adalah biaya untuk menjalankan sistem
ekonomi dan biaya untuk menyesuaiakan terhadap perubahan lingkungan.

B. SARAN
Perlunya diadakan pelatihan-pelatihan dan sosialisasi untuk menambah pengetahuan
tentang perkoperasian dan Perlunya peran aktif semua anggota dalam pengembangan
koperasi.

7
DAFTAR   PUSTAKA

1. Adisasmita. H.R. 2005. Dasar-dasar Ekonomi perusahaan. www.smecda.com


2. Budiono, Ekonomi Mikro , Yogyakarta : BPFE Mengembangkan Kompetensi Inti
dan Konsep Bisnis Koperasi, Digali Dari Realitas Masyarakat Indonesia
3. Arkeman, Y. 1999. Met ode Analytical Hierarchy Process. Makalah Pelatihan Group
Pengembangan Teknologi Industri Kecil, Menengah dan Koperasi, Penerbit

Anda mungkin juga menyukai