Anda di halaman 1dari 4

TEORI EKONOMI BIAYA TRANSAKSI

Biaya Transaksi merupakan salah satu alat analisis yang popular dalam ilmu ekonomi
kelembagaan, karena sering digunakan untuk mengukur efisiensi kelembagaan. Jika
digambarkan maka semakin tinggi biaya transaksi yang terjadi di dalam kegiatan ekonomi maka
ekonomi kelembagaan semakin tidak efisien.
Definisi dan Makna Biaya Transaksi
Pada mulanya teori ekonomi kelembagaan merupakan pengembangan dari teori biaya
transaksi yang muncul akibat kegagalan pasar. Jika dilihat dari pengertian pasar di aliran
neoklasik, pasar akan berjalan sempurna jika tidak memungut biaya apapun karena konsumen
akan memiliki informasi yang sempurna dan penjual akan secara kompetitif menghasilkan harga
yang rendah. Namun, pada kenyataan di lapangan segala bentuk kegiatan dipasar berjalan secara
asimetris. Hal inilah yang menyebabkan biaya transaksi muncul yang sekaligus didefinisikan
sebagai biaya yang muncul untuk melakukan proses negosiasi dan pertukaran.
Ekonomi kelembagaan turut dibahas dalam teori Coase, menurut pandangannya inefisiensi
dalam ekonomi klasik bisa terjadi bukan disebabkan oleh struktur pasar yang tidak sempurna,
melainkan karena adanya campur tangan secara implisit biaya transaksi. Menurut Williamson
biaya transaksi adalah ongkos untuk menjalankan system ekonomi dan biaya untuk
menyesuaikan terhadap perubahan lingkungan. Selain itu biaya transaksi juga dapat
diasosiasikan untuk menggerakkan dan menyesuaikan kerangka politik kelembagaan. Dimana
biaya transaksi dapat dibedakan kedalan dua tipe yakni biaya transaksi tetap “fixed transaction
costs” dan biaya transaksi variable ”variable transaction costs” . Jika dilihat secara spesifik
maka biaya transaksi dapat dikelompokkan sebagai :
 Biaya menyiapkan kontrak
 Biaya mengeksekusi kontrak/biaya negosiasi dan pengambilan keputusan
 Biaya pengawasan

Tidak hanya mendefinisikan terkait biaya transaksi, Williamson juga mendefinisikan terkait
biaya produksi. Biaya produksi merupakan aktivitas yang menciptakan manfaat pada masa
sekarang dan mendatang. Williamson juga memberikan perbedaan antara biaya transaksi dengan
biaya produksi. Dlama kerangka relasi antara perubahan teknis dan kelembagaan bahwasanya
biaya transaksi dikatakan sebagai ongkos untuk lahan, tenaga kerja, kapital, dan keterampilan
kewirausahaan yang diperlukan untuk mentansfer hak kepemilikan. Selain itu biaya transaksi
juga dibagi menjadi biaya transaksi sebelum kontrak (ex-ante) seperti biaya membuat draf,
negosiasi, dan mengamankan kesepakatan. Biaya transaksi kedua adalah setelah kontrak (ex-
post) seperti biaya kegagalan adaptasi, biaya negosiasi yang terjadi apabila ada koreksi setelah
kontrak, biaya merancang dan menjalankan kegiatan, dan biaya pengikatan agar komitmen yang
telah disepakati dapat dijamin.
Rasionalitas Terbatas dan Perilaku Oportunistik
Dengan adanya analisis biaya transaksi maka akan timbul dua asumsi, tanpa adanya asumsi
ini maka kegiatan ekonomi akan menjadi tidak terarah. Asumsi ini adalah rasionalitas terbatas
dan perilaku oportunistik. Asumsi ini digunakan untuk menghindari kerugian, penyimpangan
moral, penipuan, melalaikan kewajiban. Rasionalitas terbatas mengarah kepada tingkat dan batas
kesanggupan individu untuk menerima, menyimpan, mencari Kembali, dan memproses
informasi tanpa kesalahan. Konsep Rasionalitas terbatas didasarkan pada dua prinsip yakni :
i. Individu atau kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang memiliki batas-batas
kemampuan untuk memproses dan menggunakan informasi yang tersedia.
ii. Tidak mungkin menyatakan bahwa semua negara di dunia dan semua hubungan sebab-
akibat yang relevan dapat diidentifikasi.
Sedangkan perilaku oportunistik merupakan upaya untuk mendapatkan keuntungan melalui
praktik yang tidak jujur dalam kegiatan transaksi. Di dalam pasar selalu terjadi trade off antara
biaya koordinasi dnegan hierarki di dalam organisasi, antara biaya transaksi dan pembuatan
kontrak. Maka dari itu bentuk-bentuk kontrak dapat disesuaikan dnegan biaya transaksi yang
keberadannya dipengaruhi informasi yang tidak sempurna. Dengan cara pandang ini dapat
disimpulkan bahwa biaya transaksi adalah biaya yang muncul bersamaan dengan informasi.
Namun, Kesimpulan tersebut ditolak oleh North.
North memiliki pandangan bahwa biaya transaksi adalah pertukaran akibat adanya informasi
yang tidak sempurna. Biaya mencari informasi merupakan kunci dari biaya transaksi yang terdiri
dari biaya untuk mengerjakan pengukuran kelengkapan yang di tukarkan dan ongkos untuk
melindungi hak kepemilikan. Dengan begitu factor paling penting yang mempengaruhi biaya
transaksi adalah sifat hak-hak kepemilikan di dalam masyarakat. Hal ini dikatakan juga oleh ahli
NIE yang percaya bahwa perubahan kesepakatan kelembagaan mengenai hak-hak kepemilikan
akan memiliki dampak terhadap outcome ekonomi.
Biaya Transaksi dan Efisiensi Ekonomi
North memiliki argumentasi terkait biaya transaksi yang dinilai rendah dalam komunitas
perdesaan di negara berkembang. Hal ini terjadi karena informasi yang disediakan dapat
dijangkau dengan luas dan bebas dikarenakan kedekatan hubungan komunitas dengan informasi
yang ada. Jika biaya transaksi terlalu tinggi, maka aktivitas oerdagangan tidak akan terjadi dan
ekonomi akan menjadi stagnan. Oleh karena itu, hal ini termasuk kedalam tantangan
pembangunan ekonomi untuk mengurangi biaya transaksi. Ini akan terjadi apabila ekonomi
kelembagaan dibentuk untuk mendukung kegiatan perdagangan yakni melalui informasi,
melindungi hak kepemilikan, dan menyiapkan mekanisme yang efektif untuk menegakkan
kesepakatan.
Besaran biaya transaksi dapat juga terjadi akibat adanya penyimpangan, dan akar dari
masalah biaya transaksi adalah informasi yang kurang sempurna. Pemimpin berusaha untuk
membuat keputusan rasional yakni keputusan yang berdasarkan informasi, namun adanya
pembatasan informasi mengakibatkan dapat membatasi kemampuan dalam memproses sebuah
informasi.
Terdapat tiga level skema yang digunakan untuk biaya transaksi dapat bekerja.
Seperti pada skema diatas Kelembagaan dan tata Kelola (kontrak intra perusahaan, korporasi,
birokrasi, nonprofit) dibatasi oleh lingkungan kelembagaan disisi atas dan individu di sisi bawah.
Efek primer ditunjukan oleh tanda panah sedangkan efek sekunder ditunjukkan oleh tanda panah
putus-putus. Efek ini dijelaskan sebagai berikut :
 Efek pertama, terdapat di lingkungan kelembagaan. Perubahan dalam lingkungan
kelembagaan diperlakukan sebagai perubahan parameter yakni perubahan yang
menggeser biaya perbandingan pasar, dan hierarki.
 Efek kedua terjadi pada asumsi perilaku. Asumsi ini adalah rasionalitas terbatas dan
perilaku opertunis.
 Pada konsep tata Kelola dipisahkan ke dalam tiga tipe, yakni tata Kelola pasar, tata
Kelola bertingkat, dan tata Kelola relasional.
Pentingnya perbedaan biaya yang di asosiasikan dengan transakssi tergantung dari sifat
transaksi tersebut. Sifat-sifat tersebut antara lain : Derajat ketidakpastian inklusif dalan setiap
transaksi, Frekuensi transaksi, dan aspek yang melibatkan satu atau kedua pihak yang melakukan
kontrak dalam investasi asset-aset spesifik.
Determinan dan Variabel Biaya Transaksi
Pengukuran merupakan isu utama dalam biaya transaksi. Demzets melakukan pengukuran
langsung untuk memperkirakan biaya transaksi dengan menggunakan pasar keuangan yang
terorganisasi dengan mempertimbangkan perbedaan antara tingkat penjualan dan pembelian
apabila menambah biaya untuk broker. Namun berbeda dengan Williamson yang melakukan
pengukuran secara tidak langsung. Pengukuran biaya transaksi merupakan masalah pelik
sehingga diperlukan pemahaman mengenai definisi, determinan, dan variable yang seragam dari
biaya transaksi. Besarnya biaya transaksi pada umumnya dikelompokkan sebagai berikut :
i. What : the identity of bundle of rights. Haka tau komoditas memiliki banyak atribut yang
nilai, pengukuran, kebijakan, dan pemaksaannya beragam dari satu jenis dengan tipe
yang lain.
ii. Who: to identity of agents involved in the exchanges. Hal ini erat kaitannya dengan factor
manusia yang muncul dalam asumsi Williamson.
iii. How: the institution, technical and social, governing the exchange and how to organize
the exchanges. Pasar diandaikan sebagai kelembagaan untuk memfasilitasi proses
pertukaran yang keberadaanya dibutuhkan untuk mengurangi biaya pertukaran sedangkan
firm juga dianggap sebagai kelembagaan yang memfasilitasi pertukaran yang saling
menguntungkan.
Determinan biaya transaksi sudah dapat diformulasikan, empat determinan penting dalam
biaya transaksi sebagai berikut :
1. Atribut yang melekat pada pelau ekonomi/Behavioral attributes of actors , yakni
rasionalitas terbatas dan perilaku oportunistik.
2. Sifat yang berkenaan dengan atribut transaksi/attributes of the transaction, yakni
spesifitas asset, ketidakpastian, dan frekuensi.
3. Hal yang berkaitan dengan struktur dan tata Kelola kegiatan ekonomi, yakni pasar,
hybrid, hierarki, pengadilan, regulasi, dan birokrasi public.
4. Faktor yang berdekatan dengan aspek lingkungan kelembagaan, yakni hukum
kepemilikan, kontrak, dan budaya.
Keempat determinan ini dapat diturunkan bentuknya menjadi variable yang dapat
menunjukan peneliti untuk melakukan pengukuran. Biaya transaksi dapat diformulasikan sebagai
berikut:
 Biaya transaksi = biaya tetap + biaya variable;
 Biaya tetap = komisi + transfer fees + pajak;
 Biaya Variabel = biaya eksekusi + biaya oportunitas;
 Biaya eksekusi = price impact + market timing cost;
 Biaya oportunitas = hasil yang diinginkan – pendapatan actual – biaya eksekusi –
biaya tetap
Dalam konteks variable biaya transaksi pada level perusahaan, katagorisasi yang
dilakukan oleh Strassmann biaya transaksi diklasifikasikan dalam variable-variabel berikut :
 Organisasi tenaga kerja dan oengguna
 Mengolah informasi
 Memotivasi pelanggan
 Mengelola distributor
 Memuaskan pemegang saham dan peminjam
 Fee, komisi, cukai, dan pajak
 Penelitian dan pengembangan
 Biaya penjualan, umum, dan administrative
 Laporan neraca keuangan yang telah di audit
Ruang lingkup biaya transaksi amatlah luas, khususnya pada level perusahaan. Namun,
dalam analisis ekonomi konvensional (neoklasik) seluruh variable diatas digolongkan sebagai
biaya produksi, yang tidak terkait dengan model kelembagaan yang dibentuk.

Anda mungkin juga menyukai